REPRESENTASI MOMENTUM DAN IMPULS MELALUI DIAGRAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dianggap sulit (Angell et all., 2004). Hal ini terjadi karena materi fisika memiliki

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB IV MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR

Analisis Kemampuan Siswa Mengubah Representasi dalam Physics Problem Solving Pada Siswa SMA Kelas X

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

BAB 9 T U M B U K A N

PROFIL KONSISTENSI REPRESENTASI DAN KONSISTENSI ILMIAH SISWA SMP PADA KONSEP GERAK

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

PROFIL KONSEPSI MAHASISWA PADA MATERI KINEMATIKA

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan

Xpedia Fisika DP SNMPTN 02

Desain Didaktis Pembelajaran Konsep Energi dan Energi Kinetik Berdasarkan Kesulitan Belajar Siswa pada Sekolah Menengah Atas

IMPULS FISIKA DAN MOMENTUM SMK PERGURUAN CIKINI

MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Rudi Susanto

MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA 1 M. Yusup 2 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m.

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS

Momentum Linier. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05

ANALISIS MULTIREPRESENTASI MAHASISWA PGSD PADA KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI

TINJAUAN PUSTAKA. Representasi merupakan suatu bentuk pengganti atau sesuatu yang mewakili

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Sekolah/Satuan Pendidikan : SMA 64 Jakarta

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI

BAB II KAJIAN TEORETIS

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

BAB VI Usaha dan Energi

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi dan berhadapan dengan masalah-masalah yang timbul.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum belief diartikan sebagai keyakinan atau kepercayaan diri terhadap

RENCANA PEMBELAJARAN 5. POKOK BAHASAN : DINAMIKA PARTIKEL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

STUDI URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN FISIKA (TEACHING-LEARNING SEQUENCE) & MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI SMA NEGERI 3 KUPANG

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

Fisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

Latihan Soal Gerak pada Benda dan Kunci No Soal Jawaban 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

MULTI REPRESENTASI SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DALAM FISIKA

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s)

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MULTIREPRESENTASI PADA USAHA DAN ENERGI DI SMA

BAB IV HUKUM NEWTON DALAM GERAK

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep Kinematika Gerak Lurus

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MOMENTUM, IMPULS DAN TUMBUKAN MELALUI TES DIAGNOSTIK EMPAT TAHAP PADA SISWA SMA KELAS XII

LATIHAN UJIAN NASIONAL

PERUBAHAN MOMENTUM IMPULS TUMBUKAN. Berlaku hukum kelestarian Momentum dan energi kinetik LENTING SEMPURNA

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. MOMENTUM

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi)

STUDI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL VEKTOR DI SMA NEGERI 1 INDERALAYA

PEMBELAJARAN PROYEK BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMAHAMAN KONSEP GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi ironisnya sampai sekarang pelajaran

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA MELALUI PENGEMBANGAN EKSPERIMEN GLB PADA PEMBELAJARAN GERAK DI SMP

PENGARUH MULTIPLE REPRESENTATION PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MAHASISWA FISIKA

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) adalah suatu

MEKANIKA TEKNIK. Sitti Nur Faridah

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Xpedia Fisika DP SNMPTN 07

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA KELASXI PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR TAHUN AJARAN 2013/2014

USAHA, ENERGI DAN MOMENTUM. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER

BESARAN VEKTOR B A B B A B

UN SMA IPA 2013 Fisika

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN

15. Dinamika. Oleh : Putra Umar Said Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas / smester : VIII / 1. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 REPRESENTASI MOMENTUM DAN IMPULS MELALUI DIAGRAM Hikmat dan Ridwan Effendi *) *) Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. hikmat@upi.edu Abstrak Hasil mengamati dan mengikuti sejumlah pembelajaran IPA baik tingkat dasar maupun menengah, baik dalam kegiatan lesson study atau forum ujian praktek mengajar di PGSD, salah satu faktor penyebab kesulitan siswa dalam memahami konsep adalah lemahnya kemampuan representasi para guru. Khususnya dalam pembelajaran IPA fisika banyak konsep yang bersifat abstrak, dan tentunya menuntut guru harus bisa membantu membangunnya pada peserta didik melalui aneka cara. Ada beberapa jenis representasi selain verbal, yaitu piktorial, grafik, gambar, animasi, dan simulasi. Dalam konsep fisika ada sejumlah besaran menuntut terepresentasikan selain besar atau nilainya (value), juga arah seperti pada konsep momentum, kecepatan, perpindahan dan lainnya. Untuk menjelaskan peristiwa tumbukan sering diperlukan representasi yang cocok untuk bisa menyajikan konsep perubahan momentum dan impuls yang terjadi. Pada makalah ini penulis bermaksud menyajikan salah satu gagasan representasi untuk momentum dan impuls seperti yang digagas oleh David Rosengrant. Kata kunci : Representasi,Impuls,momentum. PENDAHULUAN Salah satu persoalan yang dihadapi pendidikan IPA di sekolah adalah lemahnya mutu proses pembelajaran di kelas, yang juga dipengaruhi oleh kemampuan atau kompetensi guru saat menjalankan proses belajar mengajar. Standar pendidikan nasional menuntut para guru harus memiliki empat kompetensi pokok; kemampuan profesional, kompetensi paedagogis, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Salah satu kompetensi yang tercakup dalam kompetensi profesional dan pedagogis adalah kemampuan representasi. Seorang guru dituntut memiliki banyak kemampuan dalam merepresentasikan aneka konsep yang disajikan. Paul Hewit dalam bukunya Conceptual Physics sengaja menyajikan tuntunan melatih para guru untuk membuat gambar atau ilustrasi di awal bukunya untuk memudahkan para siswa dalam mempelajari konsep-konsep fisika. (Hewit, ). Multirepresentasi merupakan sarana berdaya guna untuk meningkatkan pemahaman siswa khususnya pengetahuan-pengetahuan kompleks (Ainsworth, 2004). MASALAH Dalam makalah ini dibahas permasalahan berkenaan dengan penggunaan representasi diagram untuk besaran momentum dan impuls, seperti dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana merepresentasikan konsep momentum dan impuls dengan diagram? Contoh masalah apa yang bisa dipecahkan siswa melalui diagram impuls momentum? PEMBAHASAN Pengertian Representasi Aristoteles pernah menyatakan tanpa gambar, tidak mungkin bisa berpikir (Aristotle, 1941). Hal ini disepakati Stokes using visual strategies in teaching results in a greater degree of learning. (Stokes, 2002). Menurut felder dan Soloman mayoritas manusia adalah pebelajar visual jika materi ajar F-207

Hikmat dan Ridwan Effendi / Representasi Momentum dan dicukupi viualisasinya informasi akan lebih lama bertahan. Karena itu kombinasi text dan visual adalah hal penting dalam melahirkan pembelajaran yang efektif. (McKay & E, 1999). Representasi eksternal adalah sesuatu untuk menggambarkan, mengilustrasikan atau mensimbolkan suatu objek atau proses. Dalam Fisika sering disajikan dalam bentuk kata-kata, diagram, persamaan, grafik, dan sketsa. Beberapa jenis representasi selain verbal yang sering digunakan antara lain: gambar, grafik, diagram gerak, diagram benda bebas, grafik batang energi, diagram garis gaya, diagram rangkaian listrik, diagram sinar, dll. Peran positif untuk pembelajaran sudah banyak diungkapkan para peneliti. H.Simon : Finding facilitating representations for almost any class of problems should be seen as a major intellectual achievement, one that is often greatly underestimated as a significant part of both problem solving efforts in science and efforts in instructional design. Berpikir visual adalah bagian fundamental dan unik proses persepsi dan mutlak diperlukan dalam mengekspresikan secara visual dan simbolik suatu gagasan atau pikiran. (McLoughlin, 2001). Momentum Momentum adalah perkalian massa benda dan kecepatannya yang secara matematis ditulis p=m.v Momentum merupakan hasil perkalian besaran skalar (m) dengan sebuah vektor (v). Karena itu representasi momentum harus mampu mewakili kedua besaran tersebut. Diagram impuls momentum dilukiskan dengan menggabungkan diagram-diagram gerak dengan konsep dasar geometri. Untuk menggambarkan kecepatan para fisikawan menggunakan gambar seperti di gambar-1. Disana termuat informasi besar kecepatan dan arah gerak objek dan posisinyabesar kecepatan biasanya diwakili panjang anak panah dan arah gerak oleh arah panah. Sehingga pada gambar 1 tergambarkan pada kecepatan objek mula-mula ke kanan, kemudian karena panjang mengecil menunjukkan besar kecepatannya berkurang, dan akhirnya berhenti. Sedang titik-titik di gambar menunjukkan posisi objek setiap waktu. Diagram Momentum. Untuk membuat representasi momentum kita memerlukan perkalian skalar antara kecepatan dan massanya. Maka diperlukan selain panjang anak panah juga ketebalan garis yang mewakili massa, seperti digambarkan pada diagram-2. Pada contoh gambar- 2 direpresentasikan sejumlah informasi penting. Sebuah objek bermassa 10 kg bergerak ke kanan dengan laju 3 m/s. Besar kecepatan 3 m/s diwakili oleh panjang panah, sedang arah geraknya diwakili arah panah. Massa objek diwakili oleh tebal garis. Maka luas kotak panah tersebut dapat mewakili besar momentum. Strategi ini dapat juga digunakan untuk merepresentasikan Impuls. Impuls sendiri didefinisikan sebagai perubahan momentum, sehingga merupakan besaran vektor juga. Impuls dapat diperoleh dari perkalian resultan gaya yang bekerja pada objek (vektor) dan lama interaksi gaya tersebut pada objek (skalar). Mirip dengan proses sebelumnya maka gaya bisa digambarkan sebagai panah dan lama interaksi oleh tebal garis. Pada gambar-2b merupakan contoh diagram impuls yang dibentuk dari gaya 30 N selama 2s. Maka luas anak panah tersebut dapat melukiskan besar impuls. Melalui representasi ini diharapkan para siswa mampu mengembangkan pemahaman kualitatif dari momentum dan impuls. Para siswa, yang awam dalam memecahan masalah, akan mampu memperoleh gambaran lebih kongkrit situasi besaran-besaran tersebut. Bila disampaikan secara verbal, para siswa hanya menuliskan deretan variabel dan hitungan yang kurang memberi makna, dan jawaban hanya bersifat abstrak kurang berbunyi. Melalui representasi diagram diharapkan akan ada keterkaitan antara pernyataan verbal abstrak, pernyataan matematis sehingga akan membantu siswa memahami F-208 Diagram 1 Diagram Gerak Diagram 2 Diagram Momentum dan Impuls

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 situasi soal. Melalui diagram momentum impuls pun dapat mengembangkan pemahaman kuantitatif momentum dan impuls. Untuk mengenalkan diagram ini kepada siswa untuk pertama kali sebaiknya siswa disuruh untuk melukiskan sendiri diagram ini dalam kertas grafik, dengan penskalaan disesuaikan dengan konteks kasusnya. Hal penting adalah bahwa luas area harus bisa menggambarkan besar momentum dan impuls. Dari diagram luas ini mampu memberi kemampuan siswa untuk secara cepat mengetahui perubahan momentum objek. Melalui diagram ini siswa pun mampu memvisualisasikan momentum tanpa menggunakan angka-angka (D. Rosengrant, 2008). Dengan diagram ini mampu menunjukkan pengaruh massa dan kecepatan mempengaruhi momentum. Contoh melukiskan diagram momentum. Sebuah balok es 20 Kg bergerak diatas lapisan es Diagram 3 Keadaan Awal bertumbukkan dengan patok es yang diam bermassa 40 kg. Jika kecepatan awal balok es 60 m/s. Berapakah kecepatan kedua balok es tersebut bila kemudian keduanya saling bersatu? Langkah pemecahan masalah: Diagram 5 Diagram keadaan awal Pertama lukiskan diagram momentum untuk objek 1. Menetapkan satuan skala untuk arah vertikal maupun horisontal, misal 10 kg dilukiskan 1 satuan luas pada sumbu vertikal, dan laju 10 m/s sebagai 1 skla pada sumbu horisontal. Tahap kedua melukiskan diagram momentum masing-masing Diagram 4 Keadaan akhir objek untuk kondisi awal. Karena kecepatan awal objek kedua diam, maka tidak dapat dilukiskan. Tampak di gambar-1 luas area keadaan awal sistem adalah 12 kotak atau 1200 kg.m/s. Selanjutnya kita perhatikan kondisi akhir (gambar-4). Panjang Diagram 6 Keadaan Akhir panah dinaikkan 4 kotak untuk menyajikan adanya pertambahan massa. Karena momentum itu kekal maka diperlukan 12 kotak untuk kondisi akhir (sama dengan 1200 kg.m/s), maka enam kotak sumbu vertikal itu dikalikan 2, menjadi 12 kotak. Hal ini melukiskan bahwa kecepatan akhirnya menjadi 20 m/s. Contoh Kasus 2 adalah melukiskan peristiwa tumbukkan. Mobil A 1200 kg bergerak ke Barat dengan laju 20 m/s dan bertubrukan saling berhadapan dengan Mobil B 800 kg yang bergerak ke timur dengan laju 5 m/s. Setelah bertumbukan keduanya bersatu. Berapa kecepatan kedua mobil tersebut setelah tumbukan? F-209

Hikmat dan Ridwan Effendi / Representasi Momentum dan Para siswa dari diagram ini akan mampu melihat secara visual bahwa momentum A lebih besar dari B dari luas yang lebih besar. Untuk menentukan besar kecepatannya kita harus menghitung luas area grafik. Pada kondisi awal mobil A mempunyai 24 kotak ke Barat dan mobil B 4 kotak ke Timur. Maka total momentumnya adalah 20 kotak ke barat. Diagram harus memiliki tinggi 10 kotak dalam arah vertikal untuk melukiskan m=2000 kg. Berarti pula panjang panah dalam arah horisontal harus 2 kotak. Guru dapat pula melukiskan impuls dalam diagram ini. Skala horisontal harus memiliki nilai sama ( misal setiap 1 kotak mewakili 1 m/s dan 1 N). Sedang pada sumbu vertikal 1 kotak sama dengan 3 kg dan 3 s. Kasus 3 Sebuah model mobil roket 10 kg bergerak 4,0 m/s saat roket pertama dinyalakan. Roket kedua Diagram 7 Kondisi Awal menyala kemudian. Setiap roket memberikan dorongan 10 N dalam 3 s. Berapakah kecepatan akhir mobil tersebut? Pada gambar-7 panah biru melukiskan Impuls roket dan arahnya sama dengan arah momentum roket. Karena massa roket tidak berubah, maka tinggi panah tidak berubah. Yang berubah adalah panjang panah menjadi 7 kotak artinya berkaitan dengan laju 7 m/s. KESIMPULAN Ada aneka cara menggunakan diagram di kelas. Tujuan utama penggunaan diagram ini adalah memahami momentum dan impuls secara kualitatif. Lebih jauh lagi, melalui diagram dapat menghubungkan deskripsi verbal dengan abstraksi matematis untuk memecahkan masalah. Keterbatasan diagram ini adalah tidak mudah untuk diterapkan pada kasus dua dimensi. Sangat cocok untuk kasus-kasus satu dimensi, hanya tinggal menjumlah dan pengurangan luas daerah. Diagram 8 Kondisi akhir F-210

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 Penggunaan diagram momentum impuls ini mampu memberi dasar yang kuat dalam memahami impuls dan momentum. Sebagian siswa mungkin akan kesulitan dalam menentukan skala yang cocok saat melukiskan diagram. DAFTAR PUSTAKA Ainsworth, S. (n.d.). The Educational Value of Multiple-Representations when Learning Complex Scientific Concepts. Theory and Practice in Science Education. Aristotle. (1941). "On Memory and Reminiscence".. In T. W. McKeon, The Basic Works of Aristotle. (pp. 607-17). New York: Random House. McKay, & E. (1999). An Investigation of text-based instructional materials enhanced with graphics. Educational Psycology, 19 (3), 323-35. McLoughlin, C. &. (2001). Technological Tools for visual thinking: What does the research tell us? Stokes, S. (2002). Visual Literacy in Teaching and Learning: A Literature Perspective. Electronic Journal for the Integration of Techology in Education, vol 1, no.1. F-211

Hikmat dan Ridwan Effendi / Representasi Momentum dan F-212