Gambar di nomerin de... : Neurulasi primer (Gilbert, 2003)

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA

Neurulasi BAGIAN KE-10

Pembentukan Sistem Syaraf. Laboratorium Embriologi FKH IPB

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir.

Embriogenesis. Titta Novianti

4/18/2015 MORFOGENESIS BY : I GEDE SUDIRGAYASA GAMBARAN UMUM MEKANISME MORFOGENE SIS TOPIK GASTRULASI ORGANOGEN ESIS



BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

GASTRULASI Adnan Biologi FMIPA UNM. 2010

Gastrulasi BAGIAN KE-9

MODUL PERKEMBANGAN HEWAN : FERTILISASI. Oleh Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si

Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata

Prinsip-prinsip Perkembangan


Saat minggu ke-3 embriogenesis,tiga lapis jaringan embrional (ectoderm, mesod erm, dan endoderm) melalui proses yang dikenal sebagai gastrulasi.

EMBRIOLOGI MAS BAYU SYAMSUNARNO MK. FISIOLOGI HEWAN AIR

TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS)

PERBEDAAN EMBRIOGENESIS PADA AMPHIOXUS, AVES, AMPHIBIA DAN MAMALIA. Mei 11, 2010 PERBEDAAN EMBRIOGENESIS PADA AMPHIOXUS, AVES, AMPHIBIA DAN MAMALIA.

PEMBAHASAN Siklus Hidup C. trifenestrata Studi Perkembangan Embrio C. trifenestrata

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.1

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

drh. Herlina Pratiwi PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014

TINJAUAN PUSTAKA Stem Cell

Pertumbuhan dan diferensiasi sel

LEMBAR PENGESAHAN. Setelah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/koordinator asisten maka dinyatakan diterima. Koordinator Asisten

SISTEM SARAF MANUSIA

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Perkembangan Embrio Ayam

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN

Penuntun praktikum histologi cell and genetics

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

Sub Bab Gastrulasi mengatur kembali blastula untuk membentuk sebuah embrio berlapis tiga dengan perut primitif

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.3. igotik. Embrionik. Pasca lahir

Selaput Embrio BAGIAN KE-12

EMBRIOLOGI MUSKULOSKELETAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

Sistem Saraf pada Manusia

ASPEK MOLEKULER PERKEMBANGAN

BAB V SITOSKELETON. Gambar 5.1 Mikrofilamen

Anesty Claresta

EMBRIOGENESIS IN VIVO PADA BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) DAN PENGARUH ASAM ABSISAT TERHADAP PERKEMBANGAN IN VITRO BAKAL EMBRIO

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Sistematika Tanaman Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.

SIFAT-SIFAT STEM SEL JENIS STEM CELL Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi Berdasarkan Sumbernya adult stem cell

Pertumbuhan dan Perkembangbiakan pada Tumbuhan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP NEUROLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

EMBRYOLOGI CARDIOVASKULER DEPARTEMEN ANATOMI

DIFERENSIASI EMBRYONIC STEM CELLS MENCIT MENJADI NEURON MENGGUNAKAN CONDITIONED MEDIUM RIRIS LINDIAWATI PUSPITASARI

MATURASI SEL LIMFOSIT

TINJAUAN PUSTAKA Radiasi Gelombang Elektromagnetik

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

Gambar 2. Meristem apeks pucuk pada Coleus

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dengan baik. Kulit yang mengalami penuaan oleh karena aging

Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sriwijaya

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a b c

Jaringan pada Tumbuhan

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

Sistem Ekskresi Manusia

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

SISTEMA ENDOKRINUM (= SISTEM ENDOKRIN)

Pembelahan Zygot Awal dan Blastulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Gambar tahap perkembangan embrio ikan lele

SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf)


A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

STEM CELL SEL PUNCA FIKES UMM

KONSEP DASAR EMBRIOLOGI: TINJAUAN TEORETIS

Sumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal. masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ORGANOGENESIS Pengertian dan Batasan Istilah Organ Mulai Berfungsi

Oleh : Ikbal Gentar Alam

PEMBUATAN PREPARAT WHOLEMOUNT EMBRIO AYAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

PENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN

Folikulogenesis dan ovum ternak

Transkripsi:

Neurulasi Pembentukan Aksis (Sumbu) Pembentukan Sistem Saraf Pusat Mamalia Ada empat tahapan perubahan dari sel pluripoten yaitu epiblast menjadi sel prekursor sel saraf atau disebut neuroblas, yaitu: (1) kompeten, dimana dalam sel multipotent dapat menjadi neuroblas jika sel tersebut dihadapkan dengan sinyal yang tepat, (2) spesifikasi, sel telah menerima sinyal untuk menjadi neuroblas, tetapi perkembangan agar neuroblas berdeferensiasi masih memerlukan sinyal yang lainnya, (3) penentuan neuroblas untuk memasuki jalur diferensiasi sehingga terbentuk neuron, (4) diferensiasi, dimana gen neuroblas akan terekspresi sehingga neuroblas berkembang menjadi neuron yang memiliki struktur spesifik. Lapisan ektodermal dorsal yang akan menjadi ektoderm sistem saraf bentuk selnya mengalami perubahan menjadi kolumnar. Wilayah embrio seperti ini disebut keping neural, selanjutnya jaringan keping neural akan membentuk bumbung neural yaitu bakal sistem saraf pusat, prosesnya disebut neurulasi dan embrio yang mengalami perubahan tersebut dinamakan neurula. Bumbung neural bagian anterior membentuk otak sedangkan bagian posterior membentuk medula spinalis (Lestari, et al., 2013). Pembentukan Bumbung Neural Ada dua cara utama konversi keping neural menjadi bumbung neural, yaitu: (1) pada neurulasi primer, sel-sel yang mengelilingi keping neural langsung berproliferasi serta berinvaginasi dan menonjol dari permukaan sehingga terbentuk sebuah tabung berongga, (2) pada neurulasi sekunder, bumbung neural terbentuk dari gabungan sel mesenkim yang membentuk pembuluh yang berongga. Umumnya, pembentukan bumbung neural anterior terjadi dari neurulasi primer, sedangkan bumbung neural posterior terjadi melalui neurulasi sekunder. Gambar di nomerin de... : Neurulasi primer (Gilbert, 2003)

Gambar di nomerin de... : Neurulasi sekunder (Gilbert, 2003) Neurulasi primer membagi ektoderm menjadi tiga bagian lapisan sel, yaitu: (1) lapisan ektoderm internal diposisikan sebagai bumbung neural yang akan membentuk otak dan sumsum tulang belakang, (2) epidermis eksternal akan diposisikan sebagai integumen, dan (3) sel pial neural membentuk wilayah yang menghubungkan bumbung neural dan epidermis, tapi sel-sel tersebut bermigrasi ke lokasi baru dan akan menghasilkan neuron perifer dan glia, sel-sel pigmen kulit, dan beberapa jenis sel lainnya. Pada Mamalia, neurulasi sekunder diawali pada vertebrata sakral ekor, setelah ektoderm neural diinduksi oleh notokord, neurulasi berlangsung di sebelah anterior nodus hensen. Pelipatan (invaginasi) atau pelekukan keping neural terjadi karena adanya kontriksi mikrofilamen di bagian apeks sel. Karena notokord berpaut dengan keping neural yang berada tepat di atasnya oleh adanya anchoring molekul sedangkan sel penyusun keping neural terus berproliferasi, maka tepi kiri dan kanan keping neural akan terangkat dan melipat. Mekanisme pelekukan dan pelipatan juga terjadi oleh berubahnya bentuk sel alas keping neural karena konstriksi mikrofilamen di puncak sel (Lestari, et al., 2013).

Gambar (di nomerin ya de)...: Neurulasi primer. Pembentukan neural tube pada embrio ayam atau pada mamalia (Winslow, 2001) Pada Gambar.. menunjukkan neurulasi primer pada Aves maupun pada Mamalia. Pada bagian tengah keping neural yang melekuk disebut MHP (Medium Hinge Point/parit neural), sel-sel di area ini merupakan bagian dari nodus hensen. Sel MHP ini akan bersinggungan dengan notokord, dan notokord menginduksi sel-sel MHP sehingga bentuk sel menjadi lebih pendek namun keping neural bagian lateral tidak mengalami perubahan bentuk. Karena semua sel selalu bergerak dan membelah sehingga bagian lateral keping neural bergerak ke atas membentuk lipatan neural (neural fold) yang ebrgerak semakin meninggi dan terjadi secara kontinu dari sel epidermal bagian lateral yang bergerak ke arah bagian dorsal. Penyatuan lipatan neural terjadi karena adanya kontak antara bagian lipatan neural dengan bakal ektodermal, dan area lapisan sel ini disebut DLHPs (Dorsal Lateral High Points). Sel-sel di area ini mengalami perubahan bentuk yaitu menjadi berbentuk kubus karena ada hambatan oleh protein colchisin dan cytochalasin yang dihasilkan oleh sel-sel DLHPs terhadap polimerasi

mikrotubul dan mikrofilamen, sehingga pemanjangan sel terhambat dan sel mengalami perubahan bentuk menjadi pendek (berbentuk kubus). Selama perubahan bentuk sel terjadi, gerakan pertumbuhan sel epidermal tetap berlangsung dan berakhir pada penutupan keseluruhan dari lipatan neural menghasilkan bumbung neural. Selanjutnya terjadi pemisahan bumbung neural yang berbatasan dengan bakal ektodermal karena sel neural ini tidak lagi melakukan aktivitas sintesis protein N-cadherin dan N-CAM yang berfungsi untuk perlekatan antara sel, sehingga kedua lapisan sel tersebut menjadi terpisah. Perkembangan embrio mamalia ada kemiripan dengan embrio ayam, demikian pula yang terjadi pada neurulasi sekunder. Neurulasi sekunder terjadi di daerah transisi wilayah di batas anterior dan posterior bumbung neural. Pada embrio manusia, di daerah tersebut terdapat penggabungan rongga dan bumbung neural yang terbentuk dari pertemuan lipatan neural. Nodus Hensen akan sampai ke bagian posterior embrio, hal ini diperlihatkan adanya populasi prekursor sel-sel bakal ektoderm neural dan mesoderm yang terdapat di daerah pemanjangan embrio tersebut. (Lestari, et al., 2013). Penutupan bumbung neural dapat terjadi tidak bersamaan, fenomena ini dapat diperlihatkan pada perkembangan embrio mamalia yang menunjukkan adanya penutupan bumbung neural di beberapa tempat sepanjang sumbu anteriorposterior. Kegagalan penutupan pada derah neuropore posterior pada umur embrio 27 hari menyebabkan kecacatan yang disebut spina bifida, sedangkan kegagalan penutupan bumbung neural di daerah neuropore anterior mengakibatkan anensephali sehingga otak depan kontak dengan cairan amnion dan berakibat degenerasi. (Lestari, et al., 2013).

A B C D E F Gambar dinomerin de...: Neurulasi pada embrio manusia (A) embrio umur 16 hari, (B) embrio umur 18 hari, (C) embrio umur 19 hari, (D) embrio umur 20 hari, (E) embrio umur 22 hari (8 somit) dari arah dorsal menunjukkan awal neurulasi. Neuropore anterior dan posterior masih terbuka, (F) embrio pada hari ke 23 neurulasi, tampak neuropore anterior masih terbuka. (Sadler, 2005).

Gambar dinomerin de... : Kelainan yang disebabkan karena kegagalan penutupan bumbung neural (Winslow, 2001) Perkembangan terhadap satu embrio berlangsung sefalokaudal yang berarti tahap perkembangan didaerah kepala (sefal) atau anterior sudah lebih lanjut daripada di bagian ekor (kauda) atau posterior. Mula-mula terdapat tiga wilayah otak yaitu prosensefalon (otak depan), mesensefalon (otak tengah), dan rombensefalon (otak belakang). Kemudian prosensefalon dan rombensefalon masing-masing terbagi lagi menjadi dua wilayah sehingga terdapat 5 wilayah otak yaitu telensefalon, dan diensefalon (dari prosensefalon), mesensefalon, serta metensefalon dan mielensefalon (dari rombensefalon). Bumbung neural yang terletak posterior dari otak berdiferensiasi menjadi medula spinalis (Surjono, 2001).

Gambar... : Diferensiasi bumbung neural (Gibert, 2003) Pembagian wilayah pada mesoderm pada mamalia, termasuk adanya bagian ekstraembrio dan bagian intraembrio, serta notokord yang sejak awal tidak menyatu dengan mesoderm paraksial, serupa dengan aves. Demikian pula dengan pemisahan bagian ekstraembrio dari bagian intraembrio yang berlangsung melalui pelipatan-pelipatan. Perbedaan utama yang tampak antara kedua kelompok hewan ialah bahwa pada keping embrio mamalia terletak di dalam suatu bola dengan trofoblas sebagai permukaanya. Selain itu, mesoderm paraksial pada mamalia berbeda dari unggas karena pada awalnya tidak segmental. Baru kemudian setelah menjadi somit tampak adanya segmentasi (Surjono, 2001).

Gilbert. 2003. Human Embryonic. (online) (http://dc172.4 shared.com/doc /_7lovpn/preview.html), diakses pada 16 Oktober 2015 Lestari, U., Amy, T., Nursasi, H., Abdul, G. 2013. Struktur dan Perkembangan Hewan II. Malang : Universitas Negeri Malang Sadler, T.W. 2005. American Journal of Medical Genetics Part C: Seminars in Medical Genetics. Embryology of Neural Tube Development Volume 135C, Issue 1 p: 2-8. Am J Med Genet C Semin Med Genet Surjono, T.W. 2001. Perkembangan Hewan. Jakarta : Universitas Terbuka. Winslow, T. 2001. Development of Human Embryonic Tissues. (online) (http://stemcells.nih.gov/info/scireport/appendixa.asp), diakses pada 16 Oktober 2015