SUFIKS DERIVASIONAL YANG MENYATAKAN TEMPAT DALAM KOMIK CHIBIMARUKO CHAN JILID 2 KARYA SAKURA MOMOKO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Partikel dalam bahasa Jepang disebut joshi. Joshi adalah kelas kata yang

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. ajektiva (keiyoushi), nomina (meishi), pronomina (rentaishi), adverbia (fukushi), interjeksi

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN. karena setiap bahasa di dunia ini pasti memilikinya. Meskipun suatu kata mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

Berapa Harganya? いくらですか

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, setiap individunya membutuhkan individu

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali kata-kata yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Kalimat- kalimat bahasa sebagai ungkapan sikap, perasaan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Aspek atau aspect adalah kategori gramatikal verba yang menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Morfologi merupakan salah satu kajian ilmu dalam lingustik selain fonologi,

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi ini media massa semakin berkembang. Jumlah informasi

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan mitra tutur saat melakukan tuturan. Maka pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Untuk

keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun tertulis, orang adalah alat yang digunakan seseorang untuk melahirkan pikiran-pikiran

BAB I PENDAHULUAN. 1992, Narrog: 2009). Hal ini berarti, setiap bahasa alami di dunia mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

Transkripsi:

1 SUFIKS DERIVASIONAL YANG MENYATAKAN TEMPAT DALAM KOMIK CHIBIMARUKO CHAN JILID 2 KARYA SAKURA MOMOKO Ni Kadek Loji Tariasih Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract This research aims at describing the derivational suffix indicating the place found in Sakura Momoko s Comic Chibimaruko Chan Vol 2. The data were analyzed based on Morphology Theory by Francis Katamba. The results of the analysis show that some derivational suffixes indicating the place, such as suffix ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), and ya ( 屋 ). Suffix ba ( 場 ) and shitsu ( 室 ) change the word class of verb into nouns. Suffix kan ( 館 ) causes a shift in the sub-class of a word of nomina abstract into nomina concrete. Suffix ya ( 屋 ) changes the meaning. In the meaning, suffix ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), and ya ( 屋 ) refer to place of day to day activities, a large building, room, and point of sale. Keyword: Derivational Suffixes, Word Class, Meaning 1. Latar Belakang Dalam bahasa Jepang terdapat beberapa kata yang dibentuk dari proses pembubuhan afiks, misalnya pembubuhan sufiks di akhir morfem dasarnya. Pembentukan kata dari pembubuhan sufiks pada morfem dasarnya, biasanya menghasilkan kata baru yang berubah makna maupun kelas katanya. Jenis sufiks seperti ini disebut sufiks derivasional, karena morfem derivasional mampu mengubah makna atau kategori kata yang dilekatinya (Tsujimura, 1996:142). Kata-kata yang dibentuk dari proses penambahan sufiks derivasional ini banyak digunakan pada kalimat-kalimat yang terdapat dalam karya sastra, misalnya komik. Komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko adalah komik Jepang yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang dibentuk dari penambahan sufiks derivasional. Untuk membatasi permasalahan, dalam penelitian ini hanya akan dibahas mengenai sufiks derivasional yang menyatakan tempat dengan menggunakan teori morfologi oleh Katamba. Teori morfologi oleh Katamba (1993:50) menyatakan bahwa afiks derivasional dapat memodifikasi makna kata dasar yang dilekatinya

2 serta menyebabkan pergeseran pada kelas kata ataupun sub-kelas katanya. Oleh karena itu, teori ini digunakan dalam membantu menganalisis perubahan yang disebabkan dari penambahan sufiks derivasional yang menyatakan tempat dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko. 2. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah perubahan kelas kata yang dihasilkan setelah penambahan sufiks derivasional yang menyatakan tempat dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko? 2. Bagaimanakah makna yang dihasilkan setelah penambahan sufiks derivasional yang menyatakan tempat dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko? 3. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dibidang linguistik, khususnya yang mengkaji tentang morfologi bahasa Jepang. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk memahami perubahan kelas kata yang dihasilkan setelah penambahan sufiks derivasional yang menyatakan tempat dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko. 2. Untuk memahami makna yang dihasilkan setelah penambahan sufiks derivasional yang menyatakan tempat dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko. 4. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak atau pengamatan, yaitu menyimak objek penelitian dengan menyadap penggunaan bahasa tulisan (Sudaryanto, 1993:133), yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Dalam penganalisisan data digunakan metode deskriptif dengan cara memaparkan data-data yang telah terkumpul dan dianalisis secara induktif dari

3 data ke teori (Djajasudarma, 2006:14). Selanjutnya dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode formal dengan menggunakan tanda dan lambang-lambang (Sudaryanto, 1993:144) dan metode informal dengan menggunakan kata-kata (Muhammad, 2011:288). 5. Hasil dan Pembahasan Dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko terdapat 4 sufiks derivasional yang menyatakan tempat, yaitu sufiks ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), dan ya ( 屋 ). Keempat sufiks tersebut mengalami perubahan, baik secara kelas kata ataupun maknanya. 5.1 Perubahan Kelas Kata Adapun contoh penggunaan sufiks ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), dan ya ( 屋 ) dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko yang mengalami perubahan, baik secara kelas kata ataupun maknanya adalah sebagai berikut. (1) やっと 雪 あそび場 Yatto yuki asobiba akhirnya salju tempat bermain に着きました (CC2, 1987:102) ni tsukimashita. LOK tiba BTK LMP akhirnya tiba juga di tempat bermain salju Pada kalimat (1), terdapat kata asobiba ( あそび場 ) yang merupakan hasil proses dari afiksasi berikut. あそび場 あそぶ + 場 asobiba asobu ba tempat bermain bermain (nomina) (verba) (sufiks) Kata asobiba ( あそび場 ) adalah sebuah kata yang dihasilkan dari afiksasi atau penambahan sufiks ba ( 場 ) yang melekat pada kata dasar asobu ( あそぶ ).

4 Kata asobu ( あそぶ ) merupakan doushi (verba) yang mengalami perubahan kelas kata menjadi meishi (nomina) setelah dilekati sufiks ba ( 場 ). Selain kata asobiba ( あそび場 ) juga terdapat kata hoshiba ( 干し場 ) tempat jemuran (nomina) yang berasal dari kata hosu ( 干す ) menjemur (verba). (2) 高台 の 公民館 に takadai no kouminkan ni tempat ketinggian Gen balai masyarakat LOK 避難してください (CC2, 1987:19) hinanshite kudasai. tolong mengungsi. silahkan mengungsi ke tempat tinggi di balai masyarakat. Pada kalimat (2), terdapat kata kouminkan ( 公民館 ) yang merupakan hasil proses dari afiksasi berikut. 公民館公民 + 館 kouminkan koumin kan balai masyarakat warga negara (nomina) (nomina) (sufiks) Kata kouminkan ( 公民館 ) adalah sebuah kata yang dihasilkan dari afiksasi atau penambahan sufiks kan ( 館 ) yang melekat pada kata dasar koumin ( 公民 ). Kata koumin ( 公民 ) setelah dilekati sufiks kan ( 館 ) tidak mengubah kelas katanya tetapi hanya terjadi pergeseran pada sub-kelas katanya dari kata benda abstrak (koumin 公民 ) menjadi kata benda konkret (kouminkan 公民館 ). Selain kata kouminkan ( 公民館 ) juga terdapat kata taiikukan ( 体育館 ) gedung olahraga (nomina konkret) yang berasal dari kata taiiku ( 体育 ) pendidikan jasmani (nomina abstrak). (3) さくらももこちゃん という 女の子 が sakura momoko chan to iu onna no ko ga nama orang disebut anak perempuan Nom 待ってます 至急 待合室 まで mattemasu shikyuu machiaishitsu made

5 menunggu segera ruang tunggu sampai おいで下さい (CC2, 1987:67) oide kudasai. diharapkan masuk. anak perempuan bernama Sakura Momoko yang sedang menunggu, diharapkan segera memasuki ruang tunggu. Pada kalimat (3), terdapat kata machiaishitsu ( 待合室 ) yang merupakan hasil proses dari afiksasi berikut. 待合室 待合う + 室 machiaishitsu machiau shitsu ruang tunggu menunggu (nomina) (verba) (sufiks) Kata machiaishitsu ( 待合室 ) adalah sebuah kata yang dihasilkan dari afiksasi atau penambahan sufiks shitsu ( 室 ) yang melekat pada kata dasar machiau ( 待合う ). Kata machiau ( 待合う ) merupakan doushi (verba) yang mengalami perubahan menjadi meishi (nomina) setelah dilekati sufiks shitsu ( 室 ). (4) 時計屋 の おっちゃん も まさか tokeiya no occhan mo masaka toko jam Gen paman juga masa こんな 子供 が 1380 円 も 持ってる konna kodomo ga 1380en mo motteru seperti ini anak-anak Nom 1380 yen juga mempunyai とは 思わない だろな (CC2, 1987:79) to wa omowanai darona. TOP tidak merasa JOD paman pemilik toko jam merasa, masak sih anak-anak seperti ini mempunyai uang 1380 yen? Pada kalimat (4), terdapat kata tokeiya ( 時計屋 ) yang merupakan hasil proses dari afiksasi berikut.

6 時計屋時計 + 屋 tokeiya tokei ya toko jam jam (nomina) (nomina) (sufiks) Kata tokeiya ( 時計屋 ) adalah sebuah kata yang dihasilkan dari afiksasi atau penambahan sufiks ya ( 屋 ) yang melekat pada kata dasar tokei ( 時計 ). Kata tokei ( 時計 ) setelah dilekati sufiks ya ( 屋 ) tidak mengubah kelas katanya karena tokei ( 時計 ) dan tokeiya ( 時計屋 ) merupakan nomina konkret, tetapi proses afiksasi ini mengubah maknanya dari tokei jam menjadi tokeiya toko jam. Selain kata tokeiya ( 時計屋 ) juga terdapat kata housekiya ( 宝石屋 ) toko batu permata yang berasal dari kata houseki ( 宝石 ) batu permata. Kata housekiya ( 宝石屋 ) dan houseki ( 宝石 ) merupakan nomina konkret, sehingga proses afiksasi ini hanya mengalami perubahan makna dari batu permata menjadi toko batu permata. 5.2 Perubahan Makna Berdasarkan afiksasi yang telah dijelaskan pada bagian perubahan kelas kata di atas, maka pada tabel perubahan makna dijelaskan mengenai makna yang dihasilkan dari penambahan sufiks ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), dan ya ( 屋 ) adalah sebagai berikut. Kata Tabel sufiks ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), dan ya ( 屋 ) Kata Dasar Makna Kata Dasar Kata dari Proses Afiksasi Makna yang dihasilkan dari Proses Afiksasi Tempat bermain (1) Asobu ( あそぶ ) Bermain Asobiba ( あそび場 ) (2) Hosu Menjemur Hoshiba Tempat jemuran ( 干す ) ( 干し場 ) (3) Koumin Warga negara Kouminkan Balai masyarakat ( 公民 ) ( 公民館 ) (4) Taiiku Pendidikan Taiikukan Gedung olahraga ( 体育 ) jasmani ( 体育館 ) (5) Machiau Menunggu Machiaishitsu Ruang tunggu ( 待合う ) ( 待合室 ) (6) Kotori Anak burung Kotoriya Toko anak burung

7 ( 小鳥 ) ( 小鳥屋 ) (7) Houseki Batu permata HousekiyaToko batu permata ( 宝石 ) ( 宝石屋 ) Berdasarkan tabel di atas, kata yang dilekatkan dengan sufiks ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), dan ya ( 屋 ) mengalami perubahan makna yang mengacu pada tempat. Sufiks ba ( 場 ) pada kata (1) dan (2) lebih mengacu pada tempat untuk melakukan aktivitas sehari-hari masyarakat umum, sufiks kan ( 館 ) pada kata (3) dan (4) mengacu pada tempat berupa gedung atau bagunan besar dan luas. Sufiks shitsu ( 室 ) pada kata (5) lebih mengacu pada tempat yang lebih sempit seperti kamar atau ruangan dan sufiks ya ( 屋 ) pada kata (6) dan (7) lebih mengacu pada tempat penjualan. 6. Simpulan Dalam komik Chibimaruko Chan jilid 2 karya Sakura Momoko ditemukan 4 sufiks derivasional yang menyatakan tempat, yaitu sufiks ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), dan ya ( 屋 ). Keempat sufiks tersebut mengalami perubahan, baik secara makna maupun kelas katanya. Kata yang dilekati sufiks ba ( 場 ) dan shitsu ( 室 ) mengalami perubahan kelas kata dari verba menjadi nomina. Kata yang dilekati sufiks kan ( 館 ) mengalami perubahan pada sub-kelas katanya dari nomina abstrak menjadi nomina konkret, sedangkan kata yang dilekati sufiks ya ( 屋 ) hanya mengalami perubahan makna. Secara makna, sufiks ba ( 場 ), kan ( 館 ), shitsu ( 室 ), dan ya ( 屋 ) menyatakan tempat yang mengacu pada tempat untuk melakukan aktivitas seharihari, tempat berupa bangunan besar atau gedung, kamar atau ruangan, dan tempat penjualan. Daftar Pustaka Djajasudarma, F. 2006. Metode Linguistik. Bandung: Refika Aditama. Katamba, Francis. 1993. Morphology. England: Macmillan Press LTD.

Momoko, Sakura. 1987. Chibimaruko Chan 2. Tokyou: Kabushiki Kaisha Shuueisha. Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tsujimura, N. 1996. An Introduction to Japanese Language. Massachusetts: Blackwell Publisher. 8