Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

SMOKE DETECTOR. a. Open Loop (Loop Terbuka)

BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT. Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan

PEMBELAJARAN VIII PEMADAMAN KEBAKARAN

ESSER PENJELASAN TEHNIS TEHNOLOGY FIRE ALARM SYSTEM PERIODE MARET 2013 BANDARA JUANDA SURABAYA. Fire Alarm System

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

Gambar 2. Diagram Blok Sistem Kontrol Tertutup Ada banyak proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk sesuai standar, sehingga

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM PEMADAM TERINTEGRASI DAN ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK PADA ELECTRICITY BUILDING PLANT DAN SERVER ROOM (PT

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 16 lokasi rawan bencana yang tersebar di 4 kecamatan (BPBD, 2013).

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN 2 (alat pemadam kebakaran aktif)

FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

Selain sistem springkler, BSN juga membuat peraturan untuk penanggulangan kebakaran gedung (building fire fighting system), diantaranya :

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir

1. Bagian Utama Boiler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANAS AIR GAS INSTAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

128 Universitas Indonesia

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.7Sistem Pendingin Data Center

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA KAPAL PENUMPANG MELALUI UPAYA PERANCANGAN DETEKTOR

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN. A. Perlengkapan Pemadam Kebakaran 1. Sifat api Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

K3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB IV. PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

Setting Konfigurasi Fire Alarm Control Panel

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

MATERI PENUNJANG KULIAH MK UTILITAS: SISTEM PENCEGAH BAHAYA KEBAKARAN JAFT UNDIP. MK UTL BGN : Gagoek.H

BAB 4 HASIL & ANALISIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

ANALISIS DAN KRITERIA PENERIMAAN

1 P a g e SISTEM KONTROL

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III PROSES PEMBAKARAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

APA YANG SALAH? Kasus Sejarah Malapetaka Pabrik Proses EDISI KEEMPAT

189. Setiap kuantitas yang lebih besar dari 50 liter harus dihapus dari ruang ketika tidak digunakan dan disimpan di toko yang dirancang dengan baik

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

BAB II LANDASAN TEORI

Branch Exchange) dengan Hunting System.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

II. TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Sistem Pneumatik

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

INSTALASI PERMESINAN

PERANCANGAN SISTEM DETEKTOR, ALARM DAN SISTEM SPRINKLER PADA GEDUNG PLAZA DAN GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS ADHITYA CHANDRA SETYAWAN ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

SISTEM PROTEKSI RELAY

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

PT. MERAK ENERGI INDONESIA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DELUGE SYSTEM SPRINKLER MENGGUNAKAN SMOKE DETECTOR PADA GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS. Ricki Paulus Umbora ( )

BAB III PERENCANAAN HYDRANT

Para konsumen yang kami hormati, terima kasih telah memilih Mesin Pemeras Minyak kami.

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di berbagai sektor sangat diharapkan karena

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )

KODE KESALAHAN & ALARM

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Transkripsi:

Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector Teknologi keamanan saat ini berkembang sangat cepat di dalamnya termasuk teknologi Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector fire alarm system, Tingginya permintaan pasar terhadap fire alarm sistem ikut mendorong para ilmuwan untuk selalu berinovoasi dalam menghasilkan produk terbaiknya. Kebakaran sebagai momok para pengusaha saat ini juga turut mendorong perusahaanperusahaan proteksi kebakaran seperti perusahaan fire alarm menciptakan teknologi-teknologi baru mereka untuk mengurangi bahaya yang tidak dapat di prediksi kapan akan terjadinya. Perusahaan proteksi telah menawarkan beberapa jenis device yang dapat di gunakan untuk mendeteksi keberadaan api dan asap yang tidak terkendali. Di antara produk fire protection tersebut adalah detektor asap (smoke detector)yang akan berkerja sebagai untuk mendeteksi keberadaan asap untuk kemudian di respon dengan cepat ke master control fire alarm untuk mendapatkan respon. smoke detektor seharusnya di letakkan di atas plafon atau di langit-langit bangunan untuk menangkap partikel-partikel hasil pembakaran yang melayang-layang di udara dan memiliki sifat selalu naik keatas. Detektor asap (smoke detector) independent untuk mempertinggi tingkat kemungkinan membangunkan penghuni yang sedang tidur, biasanya pendeteksi asap dipasang di dekat kamar tidur. Perbedaan Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector Detektor asap yang beredar saat ini di dominasi jenis ionization dan photoelectric yang secara teknis memiliki fungsi yang berbeda, perbedaan fungsi ini menjadi nilai lebih bagi End-user untuk menentukan pilihan yang tepat dengan keadaan bangunan yang akan di proteksi. Smoke detector jenis photo-electric di indonesia lebih murah di bandingkan dengan smoke detector ionization. Perbedaan ionization dan photo-electric dalam kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut: Smoke Detector Ionization: Prinsip kerjanya menggantungkan pada keadaan ion di sekitar metal plat di sisi dalam detektor yang terbuat dari bahan radio aktif yang di sebut amercium-241 yang akan menghasilkan ion positif pada plat yang di aliri arus positif dan akan menghasilkan ion negatif pada plat yang di aliri arus negatif menjadikan ion di antara metal plat ini seimbang, dalam keadaan normal ion negatif akan menuju metal plat positif dan ion positif akan menuju metal plat negatif. ketika ada asap yang melewati celah antara keduanya maka ion menjadi terganggu, aliran ion menjadi rendah dan alarm akan mati dan memberikan notifikasi ke master control fire alarm bahwa terdapat asap di area yang terpasang detektor tersebut. Smoke Detector Photo-electric :alarm ini lebih responsif dengan sistem kerja penginderaan terhadap cahaya, didalam detektor ini terdapat cahaya (lightsource ) yang memancarkan cahaya (light beam) dan komponen lainnya yaitu light sensor (sensor cahaya) dalam keadaan normal cahaya akan di pantulkan ke arah yang lurus dan sejajar yang dapat di deteksi oleh sensor cahaya, namun ketika cara di selimuti asap maka light sensor tidak mampu

memantau keberadaan cahaya tersebut. kemudian detektor akan memberikan notifikasi ke panel alarm dan membunyikan alarm bell. Kelebihan Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector Produk smoke detektor yang di jual saat ini sangat banyak, setiap produk memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri, inovasi mereka tidak hanya bentuk fisiknya saja tetapi juga pada hal teknisnya, misalkan beberapa detektor mampu bekerja pada arus 12 volt sampai 30 volt, beberapa produk lainnya hanya mampu bekerja pada arus 18 volt sampai 24volt dengan rate 24 volt, produk yang mampu bekerja pada arus lebih sedikit ini lebih baik di bandingkan dengan produk yang membutuhkan arus lebih besar karena konsumsinya lebih kecil maka kemampuan bateray master control panel alarm akan bertahan lebih lama dalam keadaan standby ketika saluran listrik mati. Sedangkan Kelebihan Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector adalah ionization akan mampu bekerja lebih akurat tidak terganggu oleh keberadaan debu, karena hanya akan bekerja ketika benar-benar ada asap hasil pembakaran, kemudian photo-electrik kelebihannya dia lebih sensitif terhadapa asap maupun partikel-partikel kecil lainnya. Kelemahan Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector Produk yang di ciptakan sebuah perusahaan meskipun sudah melalui uji coba yang ketat sedikit banyak ada kelemahannya. Kelemahan Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector yaitu ionization mengandung bahan radio aktif amerecium-241 meskipun kandungan masih dapat di tolerir karena di bawah nilai ambang batas penggunaan bahan ini tetap berbahaya karena radiasi yang di timbulkan. kemudian kelemahan dari photo-electric smoke detector adalah kinerjanya yang sangat sensitif sehingga partikel-partikel kecil yang mengganggu cahaya dapat menutupi sensor cahaya dan menimbulkan alarm palsu. http://www.bromindo.com/ionisasi-dan-photoelektrik-smoke-detector/

Sistem Wet Pipe Sprinkler Sebuah sistem pipa sprinkler basah adalah sistem sprinkler menggunakan kepala sprinkler otomatis melekat pada sistem perpipaan yang berisi air dan terhubung ke pasokan air sehingga debit air segera dari sprinkler dibuka oleh panas dari api. Dry Pipe Sprinkler Sistem Sebuah sistem pipa sprinkler kering sistem sprinkler menggunakan sprinkler otomatis yang terpasang pada sistem perpipaan yang mengandung udara atau nitrogen di bawah tekanan, pelepasan yang (sejak pembukaan sprinkler a) memungkinkan tekanan air untuk membuka katup dikenal sebagai kering katup pipa, dan air kemudian mengalir ke dalam sistem perpipaan dan keluar penyiram dibuka. Sistem pipa sprinkler kering dipasang di daerah di mana sistem pipa basah mungkin tidak seperti daerah di mana suhu beku mungkin diharapkan. Pre-Aksi Sprinkler Sistem Sebuah sistem sprinkler pra-tindakan ini mirip dengan sistem banjir sprinkler kecuali penyiram ditutup. Sistem jenis ini biasanya digunakan di daerah-daerah yang mengandung peralatan bernilai tinggi atau isi dan ruang yang sangat sensitif terhadap efek dari kecelakaan debit air sprinkler. Katup pra tindakan biasanya tertutup dan dioperasikan oleh sistem deteksi yang terpisah. Aktivasi detektor api akan membuka katup pra-tindakan, memungkinkan air untuk memasuki sistem perpipaan. Air tidak akan mengalir dari sprinkler sampai panas mengaktifkan elemen operasi di penyiram individu. Pembukaan katup pratindakan efektif mengubah sistem untuk pipa sistem sprinkler basah Deluge Sprinkler Sistem

Sebuah sistem banjir adalah sistem sprinkler menggunakan sprinkler terbuka yang melekat pada sistem perpipaan yang terhubung ke pasokan air melalui katup yang dibuka oleh pengoperasian sistem deteksi dipasang di daerah yang sama dengan penyiram. Ketika katup ini terbuka, air mengalir ke dalam sistem perpipaan dan pembuangan dari semua penyiram terpasang padanya. Sistem banjir digunakan di mana sejumlah besar air yang dibutuhkan secara cepat untuk mengendalikan api cepat berkembang. Katup banjir dapat elektrik, pneumatik atau hidrolik dioperasikan. Busa-Water Sprinkler Sistem Sebuah sistem sprinkler busa air adalah sistem khusus yang adalah sumber konsentrat busa dan pasokan air yang terhubung pipa. Sistem ini dilengkapi dengan perangkat debit tepat untuk memadamkan agen debit dan untuk distribusi melalui area yang akan dilindungi. Sistem perpipaan terhubung ke pasokan air melalui control valve yang biasanya digerakkan oleh pengoperasian peralatan deteksi otomatis yang dipasang di daerah yang sama dengan penyiram. Ketika katup ini terbuka, air mengalir ke dalam sistem perpipaan, konsentrat busa disuntikkan ke dalam air, dan solusi busa yang dihasilkan pemakaian melalui perangkat debit menghasilkan dan mendistribusikan busa. Setelah kelelahan pasokan konsentrat busa, debit air berikut dan berlanjut sampai mematikan secara manual. Sistem busa air harus dari pipa basah, pipa kering, banjir, atau jenis preaction. Sistem banjir busa air berlaku untuk perlindungan dua dimensi bahaya cairan yang mudah terbakar.

Jenis-Jenis Sprinkler System Antifreeze Sprinkler System (a wet system) Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai sprinkler otomatis dengan sistem pemipaan yang mempunyai penyelesaian untuk mencegah pembekuan (antifreeze) dan terhubung dengan suplai air. Penyelesaian pencegahan pembekuan adalah dengan dibuangnya bersamaan dengan air saat sistem sprinkler bekerja setelah ada panas dari suatu kebakaran. Circulating Closed Loop Sprinkler System Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai anti proteksi kebakaran yang sudah terhubung ke sistem sprinkler otomatis dalam sistem susunan yang tersirkulasi (Close loop piping arrangement) dengan tujuan untuk meningkatkan pemipaan sprinkler ke air yang ada untuk pemanasan dan pendinginan dimana air terjebak atau tidak bisa dipindahkan atau digunakan dari sistem tapi hanya disirkulasi melewati sistem pemipaan. Combined Dry Pipe Preaction Sprinkler System Sistem sprinkler pipa basah yang dikendali dengan sistem sprinkler otomatis yang sudah terhubung ke sistem pemipaan yang mempunyai udara di bawah tekanan dengan tambahan sistem deteksi yang terpasang pada daerah yang sama dengan sistem sprinkler. Cara kerja dari sistem deteksi memanfaatkan alat trip actuator dengan katup pipa kering terbuka secara tiba-tiba tanpa kehilangan tekanan udara dalam sistem, yang juga bisa terjadi dengan cara memasang atau membuka katup udara buang di ujung dari umpan utama yang mana biasanya pembukaan dari kepala sprinkler. Sistem deteksi juga melayani secara otomatis sistem fire alarms. Deluge Sprinkler System

Sistem sprinkler yang mempunyai sprinkler sistem terbuka yang sudah terhubung pemipaan dengan suplai air lewat katup yang dibuka oleh sistem deteksi yang terpasang pada daerah yang sama dengan dengan sprinkler, ketika katup terbuka, air mengalir ke dalam sistem pemipaan dan dibuang melalui sprinkler jika terjadi kebakaran. Dry Pipe Sprinkler System Sistem sprinkler yang mempunyai sprinkler otomatis yang sudah terhubung dengan sistem pemipaan yang terdiri dari udara atau gas nitrogen dibawah tekanan, sprinkler akan terbuka jika tekanan air ke katup terbuka yang diketahui melalui katup pipa kering lalu air mengalir ke dalam sistem pemipaan dan keluar dari sprinkler yang terbuka. Gridded Sprinkler System Suatu sistem sprinkler yang mana mempunyai persilangan di pipa utama yang terhubung ke banyak pipa cabang. Cara kerja sistem sprinkler akan menerima air dari kedua ujung pipa cabang pada saat cabang lain membantu memindahkan air antara persilangan utama. Looped Sprinkler System Suatu sistem sprinkler yang mana percabangan utama yang banyak secara bersama-sama untuk ditetapkan lebih dari satu jalur untuk air yang mengalir ke sistem sprinkler yang bekerja dan pipa cabang yang tidak terhubung bersama. Preaction Sprinkler System Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan sistem pemipaan yang terdiri dari udara yang bertekanan dan tidak bertekanan dengan tambahan sistem deteksi yang terpasang dalam area yang sama dengan sprinkler. Wet Pipe Sprinkler System Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan sistem pemipaan yang terdiri dari air yang dihubungkan ke suplai air dan air dibuang lagi secepat mungkin dari sprinkler yang terbuka akibat panas dari suatu kebakaran.

Wet Pipe Sprinkler Sistem Fire Sprinkler ValveApplications: Karena pipa dalam sistem pipa sprinkler basah terus diisi dengan air, sistem ini hanya dapat digunakan dalam lingkungan yang tidak tunduk pada pembekuan. Daerah yang membutuhkan perlindungan instan dalam peristiwa kebakaran, seperti fasilitas kesehatan, aplikasi yang memiliki hunian yang tinggi, atau bangunan tempat tinggal, dapat meningkatkan keselamatan hidup mereka melalui penggunaan sistem pipa sprinkler basah. Selain itu, kawasan komersial atau penyimpanan yang mengandung bahan-bahan yang mudah terbakar bisa mendapatkan keuntungan dari pengendalian kebakaran instan yang menyediakan sistem pipa sprinkler basah. Air bertekanan berada dalam pipa sampai api terdeteksi oleh sprinkler otomatis peka panas, yang memungkinkan air mengalir dari sprinkler yang ditargetkan. Air dikeluarkan dari alat penyiram dalam sekitar langsung api, meminimalkan kerusakan air. Alarm diaktifkan sebagai air mengalir

melalui sistem, yang menyediakan pemberitahuan bahwa sistem beroperasi. Alarm terdengar sampai aliran air terganggu secara manual. Pertimbangan khusus: Penyiram pipa basah yang tidak sesuai untuk daerah yang rawan suhu beku. Selain itu, jika pipa sprinkler basah menopang dampak besar itu bisa mengakibatkan kebocoran merusak. Dry Pipe Sprinkler Sistem Aplikasi: Dalam kondisi di mana sistem pipa sprinkler basah berpotensi membekukan, sistem pipa kering adalah pilihan yang cocok. Penyiram pipa kering bertekanan dengan udara, yang dirilis pada aktuasi dari sprinkler. Ada keterlambatan dalam debit air saat udara bertekanan lolos dari sistem, di mana air mengalir ke dalam sistem perpipaan melalui katup pipa kering. Pasokan udara dapat disediakan dari sistem fasilitas udara, disetujui kompresor udara, atau nitrogen. Pertimbangan: Air melarikan diri dari pipa menyebabkan penundaan waktu untuk air untuk mencapai sprinkler, yang memungkinkan api untuk tumbuh lebih besar daripada itu akan dengan sistem pipa basah desain serupa. Untuk mengimbangi keterlambatan, penyiram lebih banyak di daerah kebakaran menggerakkan dalam menanggapi memperluas kebakaran. Ketika sangat penting untuk operasi kecepatan katup pipa kering, perangkat pembukaan cepat dapat digunakan untuk cepat mengeluarkan udara dari sistem. Sistem pra-tindakan Aplikasi: Lingkungan seperti ruang komputer dan daerah yang berisi peralatan yang sensitif terhadap air mungkin paling cocok untuk sistem sprinkler pra tindakan. Langkah-langkah ekstra deteksi

membantu menghilangkan debit disengaja, membuat sistem pra-tindakan pilihan bijaksana bagi daerah dengan peralatan halus atau artefak berharga. Sistem pra tindakan adalah sistem pipa sprinkler kering dengan udara bertekanan dalam pipa dan kepala sprinkler tertutup. Terjadinya kecelakaan debit yang sangat dihilangkan karena sistem dapat dikonfigurasi untuk mencegah debit dalam hal alarm deteksi palsu atau kerusakan sprinkler. Ada tiga jenis sistem pra-tindakan: Non-interlock - Sebuah katup banjir yang tersandung dan air dimasukkan ke dalam sistem perpipaan baik oleh aktivasi sistem deteksi atau aktuasi dari sprinkler panas-responsif. Single interlock - Aktivasi detektor kebakaran perjalanan katup banjir, memperkenalkan air ke dalam sistem perpipaan untuk menunggu aktuasi sprinkler (a sekering sprinkler akan memberikan sinyal pengawasan karena kehilangan udara dalam sistem perpipaan). Dua interlock - Air hanya dimasukkan ke dalam sistem perpipaan ketika kedua sekering sprinkler dan sistem deteksi ditekan. Pertimbangan: Ada keterbatasan ukuran didefinisikan untuk sistem, yang dapat menghambat skalabilitas aksipra. Perubahan di masa depan untuk sistem ini juga harus mencakup modifikasi deteksi kebakaran dan sistem kontrol untuk memastikan fungsi. Deluge Sistem Aplikasi: Daerah berisiko tinggi, seperti transformer, adalah kandidat utama untuk sistem banjir. Sistem banjir menggenangi api dengan air, cepat mengendalikan kebakaran tersebut. Katup dalam sistem banjir yang tersandung oleh aktuasi sistem deteksi, yang memperkenalkan air ke dalam sistem perpipaan. Sistem banjir tidak memiliki bertekanan udara dalam sistem perpipaan dan kepala sprinkler yang terus menerus terbuka, kemudian memungkinkan air untuk melepaskan melalui semua kepala sprinkler dalam sistem.

Pertimbangan khusus: Karena kepala sprinkler yang terus-menerus dalam keadaan terbuka, risiko kecelakaan debit terangkat. Sistem banjir hanya boleh digunakan di daerah yang tidak rentan terhadap kerusakan air. Air Mist Sistem Aplikasi: Di daerah yang memiliki peralatan yang sensitif terhadap air tetapi sering diduduki, sistem kabut air merupakan alternatif yang aman untuk sistem karbon dioksida. Daerah yang rentan terhadap kerusakan air juga bisa mendapatkan keuntungan dari sistem kabut air karena hanya jumlah nominal air diperlukan untuk mengendalikan kebakaran, meminimalkan pembersihan. Air diubah menjadi uap, yang mendinginkan, membasahi, dan bergerak oksigen jauh dari api. Tetesan air kabut menguras oksigen di depan api, yang pada gilirannya memadamkan api. Dengan pendinginan bahan bakar, air kabut juga mencegah kebakaran dari menyalakan kembali. Sistem kabut air dapat banjir, pipa basah, pra-tindakan, atau sistem pipa kering. Pertimbangan khusus: Ketika merancang sebuah sistem, itu harus diperhatikan bahwa sistem kabut air yang paling efektif bila semprot diterapkan langsung ke api. Selain itu, dalam kasus kebakaran kecil atau lambat terbakar, sistem kabut air mungkin tidak efektif karena panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air kabut. Hybrid System Suppression Aplikasi:

Sistem penindasan hybrid dapat secara efektif diterapkan dalam aplikasi Total banjir termasuk pusat data, ruang komunikasi, museum, perpustakaan, mudah terbakar penyimpanan cairan, dan ruang mesin industri seperti kandang turbin. Sistem hibrida, seperti Vortex Victaulic itu, menggabungkan air dan nitrogen sebagai agen pemadam habis bersama-sama dari emitor tunggal. Menggunakan teknologi yang inovatif, sistem atomizes air untuk suspensi homogen padat nitrogen dan air secara bersamaan menggunakan mekanisme pemadam pendinginan dan pengurangan oksigen. Sistem ini diaktifkan oleh dan kompatibel dengan sebagian besar sistem deteksi bahaya otomatis. Pertimbangan khusus: Tidak ada risiko lingkungan atau kehidupan keselamatan sebagai hasil dari sistem pembuangan. Sistem ini berguna untuk menekan kebakaran di mana media elektrik non-konduktif yang diinginkan, di mana membersihkan agen lain menyajikan masalah, di mana integritas kamar tidak dapat dicapai, atau di mana ruangan biasanya diduduki dan membutuhkan agen non-toksik