Analisa Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi Kapal Di Galangan Kapal Jawa Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif

Analisa Kepuasan Pelanggan pada Pekerjaan Reparasi Kapal dengan Metode Quality Function Deployment (QFD)

DAFTAR ISI. ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.. v

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

OPTIMASI BIAYA REPARASI KAPAL DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLYOMENT DAN LINEAR PROGRAMMING (STUDI KASUS GALANGAN SURYA PT.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) 1

TUGAS AKHIR ( LK 1347 ) PEMETAAN INDUSTRI GALANGAN KAPAL DI SURABAYA DENGAN MODEL BALANCED SCORECARD

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

Bab 1. Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun. 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN PADA PEKERJAAN REPARASI KAPAL DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

Perancangan Aplikasi Berbasis Android untuk Manajemen Proyek Reparasi Kapal

Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN PRODUKSI KAPAL AKIBAT KETIDAKSESUAIAN GAP DAN MISALIGNMENT BLOK PADA TAHAP EREKTION

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian nasional yang belum stabil sekarang ini membawa dampak

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

PENERAPAN METODE SERVQUAL UNTUK PERBAIKAN MUTU PELAYANAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI (Studi Kasus Di Daerah Irigasi Kumisik)

Tugas Akhir : Studi Perencanaan Bisnis Waralaba (Franchise) Dalam Bidang Reparasi Kapal

BAB III METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, desain penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk Meningkatkan Produktivitas Reparasi Kapal (Studi Kasus : PT. Adiluhung)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya

ANALISA KEPUASAN PENGHUNI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PERUMAHAN PURI SAFIRA REGENCY SURABAYA

TUGAS AKHIR STUDI PEMODELAN BIAYA PEMBANGUNAN KAPAL BARU BERDASARKAN KLASIFIKASI TEKNOLOGI MANUFAKTUR

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang

BAB I PENDAHULUAN. penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku di tempat produk

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Penentuan Prioritas Pengembangan KAPET DAS KAKAB Di Kabupaten Barito Selatan

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS SERVICE QUALITY GUNA MEMENUHI SN-DIKTI PADA POLITEKNIK SWASTA DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Kapal sebagai sebuah wahana teknis terdiri dari beberapa sistem permesinan yang

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

ANALISIS POTENSI DAN PANGSA PASAR GALANGAN- GALANGAN KAPAL DI PULAU BATAM

USULAN PENINGKATAN KUALITAS JASA PELAYANAN PESERTA TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

BAB 3 METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN

Analisa Penetapan Harga Jual Perumahan Pondok Permata Suci Gresik

INTEGRASI SERVQUAL DAN QFD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN ANGKUTAN MASSA TRANS JOGJA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Aplikasi Berbasis Android untuk Aktivitas Manajemen Material Galangan Kapal Baru

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan. 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja

PENILAIAN KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT. YUASA BATTERY INDONESIA DENGAN METODE BALANCE SCORECARD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

Transkripsi:

G41 Analisa Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi Kapal Di Galangan Kapal Jawa Timur Rani Nurwanti, dan Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: triwilas@na.its.ac.id Abstrak-Jawa Timur adalah daerah dengan banyak perusahaan galangan kapal dimana layanan jasa reparasi kapal menjadi salah satu jasa utama yang ditawarkan kepada pemilik kapal/perusahaan pelayaran. Kualitas layanan jasa reparasi dan tingkat kepuasan penggunanya sangat mempengaruhi keberlangsungan galangan kapal tersebut. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan jasa reparasi kapal berdasarkan penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran yang pernah melakukan reparasi kapal di galangan kapal yang ada di daerah Jawa Timur. Pertama, dilakukan analisis kepuasan dan penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran terhadap layanan jasa reparasi kapal di galangan kapal Jawa Timur yang mencakup empat variabel yaitu biaya reparasi, mutu pekerjaan, waktu reparasi, serta pelayanan dan fasilitas. Kedua, dilakukan analisis komponen galangan kapal yang mempengaruhi layanan jasa reparasi sehingga diketahui komponen yang memberikan konstribusi terhadap kepuasan dan penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran. Ketiga, dihitung besarnya fasilitas yang perlu ditingkatkan berdasarkan keterlambatan dari pekerjaan reparasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode statistika deskriftif dan pembobotan dari setiap variabel yang dinilai. Hasil analisis menunjukan bahwa kedelapan galangan kapal di Jawa Timur yang dibagi kedalam tiga kategori berdasarkan kapasitasnya menunjukan perlu dilakukan peningkatan komponen penunjang layanan jasa reparasi kapal. Galangan kapal kategori A perlu meningkatkan fasilitas konstruksi sebesar 97% dan fasilitas bengkel outfitting sebesar 89%. Galangan kapal kategori B perlu meningkatkan fasilitas konstruksi sebesar 85,4%, fasilitas bengkel mesin sebesar 76,92%, fasilitas bengkel outfitting pipa sebesar 42,11%, fasilitas bengkel kayu sebesar 94,74%, fasilitas bengkel listrik sebesar 57,14%, dan faslitas bengkel fashar sebesar 100%. Sedangkan galangan kapal kategori C, fasilitas dengan peningkatan sebesar 100% yaitu faslitas docking, fasilitas lifting, dan fasilitas workshop, untuk fasilitas pendukung perlu ditingkatkan sebesar 60%. Kata Kunci-Peningkatan Layanan, Reparasi Kapal, Galangan Kapal, Jawa Timur. S I. PENDAHULUAN ETIAP kapal yang berlayar harus selalu dalam keadaan layak yang memenuhi standar klasifikasi dan statutory. Sehingga diperlukan perawatan (maintenance) dan perbaikan/reparasi agar kapal selalu dalam kondisi layak. Perawatan dan perbaikan tersebut dilakukan di galangan kapal. Jasa reparasi atau perbaikan diberikan galangan kapal atas permintaan pemilik kapal atau perusaahaan perlayaran dengan adanya harapan reparasi dan alur bisnisnya sesuai dengan permintaan. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mangoloi M. Siallagan [1] adanya gap kepuasan pelanggan terhadap pelayanan jasa reparasi yang diberikan galangan kapal disebutkan sebanyak 24% responded yang merupakan pemilik kapal/perusaahaan pelayaraan menyatakan bahwa galangan kapal tidak tepat waktu, 24% responded menyatakan biaya reparasi mahal, 20% responded menyatakan hasil reparasi tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, 12% responded menyatakan prosedur reparasi rumit dan berbelit-belit, 10% pelayanan yang diharapkan pelanggan tidak memuaskan, dan 10% responded menyatakan survey kerusakan kapal tidak dilaksanakan oleh galangan kapal. Selain itu berdasarkan penelitian Abdul Rahaman [2] dengan menggunakan metode Qualify Function Deployment (QFD) adanya kesenjangan tentang persepsi pelanggan terhadap atribut kepuasan pelayanan reparasi galangan kapal yaitu meliputi pelayanan galangan kapal sebesar -0.91, biaya reparasi sebesar -1.05, kesesuain dengan repair list sebesar - 1.05, ketepatan jadwal sebesar -1.96, dan kesesuain dengan biro klasifikasi sebesar -1.58. Jawa Timur sebagai salah satu daerah dengan banyaknya perusahaan galangan kapal menjadi suatu perhatian khusus dimana perusahaan galangan kapal sangat bervariasi mulai dari yang kapasitas kecil sampai dengan kapasitas besar. Maka pada penelitian ini akan dilakukan analisis peningkatan pelayanan jasa reparasi kapal untuk galangan kapal yang ada di daerah Jawa Timur terkait kepuasan dan persepsi pelanggan yaitu pemilik kapal/ perusahaan pelayaran untuk mengetahui aspek layanan jasa reparasi apa saja di galangan kapal yang harus ditingkatkan. Dari analisis tersebut akan diubah kedalam bentuk teknis peningkatan aspek-aspek layanan jasa reparasi kapal di galangan kapal tersebut dengan tujuan untuk memenuhi harapan pemilik kapal/perusahaan pelayaran. A. Pelanggan II. TINJAUAN PUSTAKA Pelanggan adalah stakeholder yang menjadi tujuan akhir dari produk yang dikeluarkan suatu perusahaan. Bahkan dalam bukunya Balanced Scorecard Robert S. Kaplan dan David P Norton memasukan perspektif pelanggan untuk mengukut konerja perusahaan selain pengukuran tradisional berdasarkan kesehatan laporan keuangan perusahaan. Robert S. Kaplan dan David P Norton meninjau kesehatan dan kinerja perusahaan melalui empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan

G42 perspektif pembelajran dan pertumbuhan. Sehingga, pelanggan merupakan perspektif penting dan perushaan harus selalu berusaha untuk memuaskan pelanggan. B. Kepuasan Pelanggan Setelah melakukan pembelian suatu produk, pelanggan akan mengalami tngkat kepuasan atau ketidakpuasan terhadapt produk yang dia beli. Menurut Kotler [3] dalam bukunya Marketing Management kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang merupakan hasil perbandingan dari persepsi kinerja produk dan harapannya [3]. Kepuasan pelanggan masih menjadi perspektif yang penting, hal ini dikarenakan jika pelanggan merasa puas terhadap barang atau jasa yang dia beli bisa membuat bisnis di masa mendatang lebih baik. Robert S. Kaplan dan David P. Norton mengukur perspektif pelanggan berdasarkan atribut produk/jasa yang terdiri dari fungsionalitas produk/jasa, haga, mutu, dan waktu. Namun, menurut Sugiarto dan Sudjana [3] secara umum terdapat lima driver kepuasan pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas layanan, emotional factor, dan kemudahan. C. Kesenjangan Kualitas Pelayanan Kepuasan pelanggan merupakan salah satu hal terpenting bagi suatu perusahaan. Hal tersebut dapat menilai kualitas dari suatu produk barang atau jasa yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Pelanggan memiliki harapan bahwa produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan akan sebanding dengan pengorbanan yang akan dikeluarkan oleh pelanggan. Sehingga analisis kepuasan pelanggan terhadap produk yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan sangatlah penting. Model yang dapat dipergunakan untuk menganilisi kualitas pada produk suatu jasa tergantung pada tujuan analisis, jenis perusahaan, dan situasi pasar [3]. Adapun model-model tersebut yaitu: 1. Kesenjangan antara pelanggan dan persepsi manajemen. 2. Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan pelanggan dan spesifikasi kualitas jasa. 3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. 4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi internal. 5. Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan). Sehingga bisa diartikan bahwa kesenjangan merupakan ketidak sesuaian antara pelayanan yang dipersepsikan (perceived service) dan pelayanan yang diharapkan (expected service). D. Galangan Kapal Galangan kapal (shipyard) adalah sebuah tempat di perairan yang memiliki fungsi untuk melakukan pembangunan kapal baru (new building), perbaikan kapal atau reparasi kapal, dan pemeliharaan kapal (maintenance). Pada proses pembuatan kapal baru, di galangan kapal dapat dilakukan kegiatan desain, pembangunan konstruksi kapal, instalasi peralatan dan permesinan, pengecekan, test kelayakan, hingga kapal tersebut dinyatakan layak beroperasi sehingga bisa dilakukan proses delivery. Sedangkan untuk reparasi dan pemeliharaan kapal biasanya dilakukan kegiatan meliputi perbaikan konstruksi, perbaikan atau penggantian permesianan dan peralatan, perawatan main engine dan perlengkapan keselamatan. Galangan kapal terutama di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga jenis [5] yaitu: 1. Building dock shipyard yaitu galangan kapal yang hanya melakukan pembangunan kapal baru. 2. Repair dock shipyard yaitu galangan kapal yang hanya melakukan reparasi dan pemeliharaan kapal. 3. Building and repair shipyard yaitu galangan kapal yang melakukan pembangunan kapal baru, reparasi dan permeliharaan kapal E. Reparasi Kapal Reparasi sebuah kapal merupakan proses memperbaiki atau mengganti bagian-bagian kapal yang sudah tidak layak dan tidak memenuhi standar minimal kelayakan untuk berlayar baik dari peraturan statutory maupun kelas. Reparasi sendiri pada umumnya menyangkut tiga hal yaitu, badan kapal, permesinan kapal, dan outfitting. Dari ketiga hal tersebut biasanya dilakukan perbaikan untuk komponen yang masih bisa digunakan atau dilakukan penggantian bagi komponen yang benar-benar sudah tidak memenuhi rules and regulation. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Studi Pustaka dan Studi Lapangan Pada tahap ini dilakukan studi literature dan studi lapangan terkait: a. Bisnis proses pekerjaan reparasi kapal. b. Peningkatan kualitas layanan jasa reparasi di industri perkapalan. c. Persepsi pihak perusahaan pelayaran kepada galangan kapal terkait layanan jasa reparasi kapal. B. Penerjemahan Variabel-variabel Layanan Jasa Reparasi Kapal Penerjemahan variable-variabel layanan jasa reparasi dilakukan untuk langkah pengumpulan data. Aspek-aspek yang menjadi pokok dari bisnis layanan jasa reparasi kapal dikelompokan dan selanjutnya dilakukan pembuatan kuesioner dan daftar pertanyaan wawancara. C. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu metode wawancara dan kuesioner. Data-data yang dibutuhkan yaitu: a. Persepsi konsumen terkait variable-variabel layanan jasa reparasi kapal b. Harapan konsumen terhadap layanan jasa reparasi kapal. D. Evaluasi Setelah pengumpulan data dilakukan analisis dan dilakuakan penerjemahaan data-data dari suara responden yaitu ship owner atau perusahaan pelayaran kedalam tingkat

G43 kepuasan dan bentuk teknis variabel apa saja yang yang harus ditingkatkan galangan kapal dari data-data tersebut sehingga memungkinkan untuk peningkatan layanan jasa reparasi kapal di galangan kapal tersebut. E. Penyusunan Laporan Penelitian Pembuatan laporan dari hasil penelitian. Studi Pustaka Mulai Penerjemahan Variabelvariabel Layanan Jasa Reparasi Kapal Pengumpulan Data: Wawancara Kuesioner Evaluasi: Analisis Data Penerjamahan data hasil analisis kedalam bentuk teknis Penyusan laporan Penelitian Selesai Gambar 1. Alur Penelitian Studi Lapangan Pada Gambar 1 ditunjukan flowchart dari penelitian secara garis besarnya. IV. PENGOLAHAN DATA A. Penentuan Populasi dan Sampel Sampel dan populasi dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: a. Penentuan Populasi Populasi dari responden dari penelitian ini adalah perusahaan pelayaran atau pemilik kapal yang pernah menggunakan layanan jasa reparasi kapal di galangan kapal Jawa Timur. Populasi tidak dibatasi oleh jenis kapal yang pernah di reparasi. b. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 6 perusahaan pelayaran/pemilik kapal B. Galangan Kapal di Jawa Timur Galangan kapal kapal di daerah Jawa Timur yang menjadi pokok penelitian ada 8 galangan kapal yang ditunjuk oleh perusahaan pelayaran yang dibagi kedalam tiga kategori berdasarkan kapasitasnya. a. Galangan Kapal Kategori A Galangan kapal yang termasuk kategori A yaitu galangan kapal yang memiliki kapasitas lebih dari 10.000 DWT, yakni PT. PAL Indonesia (Persero). b. Galangan Kapal Kategori B Galangan kapal yang termasuk kategori B yaitu galangan kapal yang memiliki kapasitas dibawah 10.000 DWT, yakni PT. Dok dan Perkapalan Surabaya dan PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard. c. Galangan Kapal Kategori C Galangan kapal yang termasuk ke dalam galangan kapal kategori C yaitu galangan kapal yang memiliki kapasitas dibawah 5.000 DWT, yaitu Galangan PELNI Surya, PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia, PT. Ben Santosa, PT. Indonesia Marina Shipyard, dan PT. Najatim. V. PERSEPSI PENGGUNA LAYANAN JASA REPARASI KAPAL A. Analisis Variabel-variabel Layanan Jasa Reparasi Kapal di Galangan Kapal Kategori A Biaya reparasi di galangan kapal ini termasuk mahal, dengan kualitas cukup bagus. Sebanyak 33,33% dari jumlah responden menilai kualitas reparasi kapal untuk hampir semua jenis reparasi di galangan kapal kategori A buruk dan kepuasan responden (pemilik kapal) terhadap pekerjaan reparasi kapal di galangan kapal ini rendah. Pengguna layanan jasa reparasi kapal yakni pemilik kapal/perusahaan pelayaran menginginkan peningkatan kualitas reparasi sesuai standar reparasi yang ada sehingga dapat dilihat dengan berkurangnya reworking dan comment perbaikan dari pihak klasifikasi terutama untuk pekerjaan welding. Waktu reparasi kapal di galangan kapal kategori A memiliki nilai rata-rata 4,667 dari skala 5. Nilai tersebut menunjukan reparasi kapal di galangan kapal ini hampir selalu terlambat. Sehingga perbaikan waktu reparasi kapal sangat penting dalam layanan jasa reaprasi kapal di galangan kapal ini. Nilai rata-rata dari waktu yang dibutuhkan pemilik kapal untuk melakukan permintaan docking space untuk keperluan layanan jasa reparasi kapal yaitu 4,33 dari skala 5. Arti dari nilai tersebut yaitu rata-rata waktu yang dibutuhkan pemilik kapal untuk melakukan permintaan layanan jasa reparasi kapal dibutuhkan waktu lebih dari 4 minggu. Hal ini disebabkan oleh prosedur yang rumit dan proses negosiasi yang bahkan bisa mencapai lebih dari 50 hari untuk kapal yang menggunakan proses lelang. Fasilitas reparasi kapal di galangan kapal ini berdasarkan penilaian pengguna layanan jasa reparasi kapal memiliki nilai rata-rata 3 dari skala 4, kecuali fasilitas crane yaitu nilai rata-rata kondisi fasilitas crane adalah 2,67. Artinya kondisi fasilitas reparasi dalam kondisi baik kecuali crane. Selain itu sebanyak 100% responden menyatakan biaya

G44 reparasi mahal, 66,66% responden menyatakan reparasi kapal selalu terlambat dengan rentang keterlambatan paling tinggi 41% - 60% pada reparasi konstruksi sedangkan yang jenis reparasi lainnya 21% - 40%, dan 33,33% responden menyatakan tanggapan terhadap komplain buruk. B. Analisis Variabel-variabel Layanan Jasa Reparasi Kapal di Galangan Kapal Kategori B Berdasarkan hasil analisis dan data yang didapatkan dari hasil kuesioner dapat dijelaskan nilai dan kategori pada setiap item dari variabel biaya reparasi untuk galangan kapal yang termasuk ke dalam kategori B yaitu sebanyak 100% dari jumlah responden menyatakan biaya reparasi di galangan kapal ini mahal dan sistem pembayaran biaya reparasi di galangan kapal ini bagus. Sedangkan untuk nilai rata-ratanya 2 dari skala 4 untuk biaya reparasi dan 3 dari skala 4 untuk sistem pembayaran biaya reparasi. Variabel waktu reparasi dinilai berdasarkan tingkat keterlambatan pekerjaan reparasi kapal yang dialami oleh pemilik kapal selama menggunakan layanan jasa reparasi di galangan kapal ini. Berdasarkan penilaian responden (pemilik kapal), sebanyak 50% responden menyatakan reparasi kapal di galangan kapal ini jarang terlambat, 33,33% responden menyatakan reparasi kapal di galangan kapal ini sering terlambat, dan 16,67% responden menyatakan reparasi digalangan kapal ini selalu terlambat, untuk nilai rata-ratanya 3,67 dari skala 5. Berdasarkan data yang didapatkan dan hasil analisis, sebanyak 83,33% dari jumlah responden mengungkapkan bahwa di galangan kapal kategori B memerlukan waktu 4 minggu untuk melakukan permintaan docking space untuk keperluan reparasi kapal. Sedangkan 16,67% responden mengungkapkan memerlukan waktu 8 minggu termasuk waktu negosiasi yang memakan waktu 50 hari. Hasil analisis lainnya sebanyak 33,33% responden menyatakan kualitas reparasi konstruksi buruk dan 16,67% responden tidak puas terhadap kualitas tersebut, 16,67% responden menyatakan reparasi kapal selalu terlambat dengan rentang keterlambatan paling tinggi 41% - 60% pada reparasi konstruksi sedangkan yang jenis reparasi lainnya 21% - 40%, 16,67% responden menyatakan fasilitas bengkel mesin kurang memadai dan 33,33% responden menyatakan fasilitas crane kurang memadai, dan 33,33% responden menyatakan tanggapan terhadap komplain buruk. C. Analisis Variabel-variabel Layanan Jasa Reparasi Kapal di Galangan Kapal Kategori C Berdasarkan hasil analisis dan data yang didapatkan dari hasil kuesioner, sebanyak 80% dari jumlah responden menyatakan harga atau biaya reparasi di galangan kapal kategori C mahal, dan 20% responden lainnya menyatakan murah. Sedangkan untuk sistem pembayaran biaya reparasi, 100% responden menyatakan sistem pembayaran biaya reparasi di galangan kapal ini bagus. Sedangkan nilai rataratanya 2,2 dari skala 4 untuk biaya reparasi dan 3 dari skala 4 untuk sistem pembayaran biaya reparasinya. Waktu reparasi kapal di galangan kapal kategori C sama dengan galangan kapal kategori lainnya, yaitu pengguna layanan jasa reparasi kapal (pemilik kapal/perusahaan pelayaran) menilai tingkat keterlambatan pekerjaan reparasi di galangan kapal ini. Berdasarkan analisis dan data yang didapatkan 80% responden menyatakan reparasi kapal di galangan kapal kategori C jarang terlambat akan tetepi 20% responden menyatakan sering terlambat dengan nilai rataratanya 3,4 dari skala 5 jarang terjadi keterlambatan. Selain itu sebanyak 80% responden menyatakan biaya reparasi mahal, 40% responden menyatakan kualitas reparasi konstruksi buruk terutama pada coating dan 80% responden untuk kualitas reparasi hull equoment and outfitting, 80% responden hanya cukup puas terhadap kualitas tersebut, 20 % responden menyatakan reparasi kapal sering terlambat dengan rentang keterlambatan paling tinggi untuk setiap jenis reparasi yaitu 21% - 40%, 60% responden menilai fasilitas docking undocking, bengkel mesin, dan 80% responden untuk crane menyatakan kondisinya buruk, 40% responden menilai fasilitas bengkel mesin dan 80% responden untuk fasilitas crane menyatakan kurang memadai, dan 33,33% responden menyatakan keselamatan kerja di galangan kapal buruk VI. VARIABEL LAYANAN JASA REPARASI KAPAL YANG HARUS DITINGKATKAN Berdasarkan data-data dan anilisis dari masing-masing penilaian variabel layanan jasa reparasi kapal di galangan kapal kategori A keluar skor atau nilai dari setiap variabel. Nilai tersebut kemudian dirata-rata antara penilaian aspek yang berkaitan. Contohnya mutu pekerjaan dengan dua bagian yang dinilai yaitu kualitas pekerjaan dan kepuasan responden (pemilik kapal/perusahaan pelayaran) terhadap layanan jasa reparasi kapal di galangan ini. Peningkatan dibagi kedalam 4 tingkatan prioritas. Prioritas 1 yaitu komponen yang memiliki nilai rata-rata mendekati batas bawah, yang artinya komponen tersebut harus segerra dilakukan perbaikan dan peningkatan. Prioritas 2 yaitu komponen yang memiliki nilai rata-rata kedua dari batas bawah, yang artinya komponen tersebut harus segera ditingkatkan, namun tidak terlalu mendesak. Prioritas 3 yaitu komopen yang memiliki nilai rata-rata berada diatas nilai tengah, artinya komponen tersebut sudah melewati titik aman, hanya saja peningkatan teteap harus dilakukan karena belum mencapai keadaan yang diinginkan. Prioritas 4 adalah komponen yang memiliki nilai rata-rata mendekati batas atas sehingga peningkatan atau perbaiakan tidak harus dilakukan akan tetapi peningkatan atau perbaikan komponen tersebut bisa tetap dilakukan. A. Variabel-variabel Layanan Jasa Reparasi yang Harus Ditingkatkan di Galangan kapal Kategori A Komponen yang mendukung mutu dan waktu pekerjaan hanya komponen keahlian yang menempati prioritas 2 sedangkan fasilitas menempati prioritas 3. Tidak ada komponen yang menempati prioritas 1 dan prioritas 4, yang artinya tidak ada komponen yang harus sesegera mungkin diperbaiki dan ditingkatkan, dan tidak ada juga komponen yang tidak harus ditingkatkan seperti ditunjukan Tabel 1. Tabel 1.

G45 Prioritas Peningkatan Komponen Galangan Kapal Kategori A Item Prioritas Prosedur Prioritas 2 Keahlian Pekerjaan Reparasi Prioritas 2 Fasilitas Reparasi Prioritas 3 Pelayanan Prioritas 2 Kondisi Galangan Kapal Prioritas 3 Keselamatan Kerja Prioritas 3 Berdasarkan penilaian pengguna layanan jasa reparasi, keahlian yang menjadi prioritas harus ditingkatkan yaitu: keahlian welding, keahlian blasting, keahlian coating, keahlian reparasi permesinan, kehlian reparasi perpipaan, keahlian reparasi hull equipment and outfitting, dan keahlian reparasi akomodasi dan interior. Fasilitas reparasi kapal yang perlu ditingkatkan pada prioritas 3 yaitu: Fasilitas bengkel fabrikasi Fasilitas bengkel mesin, Fasilitas bengkel outfitting, Fasilitas bengkel listrik, dan Fasilitas crane. Sedangkan pelayanan yang harus ditingkatkan pada prioritas 2 yaitu: Tanggapan galangan terhadap komplain konsumen Fasilitas ruangan untuk pihak owner Fasilitas penunjang yaitu kantin dan toilet. Pengaturan limbah reparasi. B. Variabel-variabel Layanan Jasa Reparasi yang Harus Ditingkatkan di Galangan kapal Kategori B Komponen-komponen yang mempengaruhi variabelvariabel layanan jasa reparasi kapal di galangan kategori B beserta prioritas peningkatannya. Diperlihatkan bahwa komponen yang mendukung mutu dan waktu pekerjaan dan hampir seluruh komponen menempati prioritas. Tidak ada komponen yang menempati prioritas 1 dan prioritas 4, yang artinya tidak ada komponen yang harus sesegera mungkin diperbaiki dan ditingkatkan, dan tidak ada juga komponen yang tidak harus ditingkatkan seperti ditunjukan Tabel 2. Tabel 2. Prioritas Peningkatan Komponen Galangan Kapal Kategori B Item Prioritas Prosedur Prioritas 2 Keahlian Pekerjaan Reparasi Prioritas 2 Fasilitas Reparasi Prioritas 2 Pelayanan Prioritas 2 Keselamatan Kerja Prioritas 3 Peningkatan keahlian menjadi kunci utama dari peningkatan mutu pekerjaan. Sehinga diperlukannya peningkatan keahlian SDM di galangan kapal kategori B sejalan dengan berubahnya teknologi kapal dan teknologi reparasi kapal. Keahlian yang harus ditingkatkan berdasrkan jenis pekerjaan reparasi yaitu sebagai berikut: Keahlian reparasi konstruksi (welding, blasting, coating). Keahlian reparasi sistem propulsi. Keahlian reparasi instalasi listrik. Keahlian reparasi permesinan. Keahlian reparasi perpipaan. Keahlian reparasi hull equipment dan outfitting Fasilitas reparasi kapal yang perlu ditingkatkan pada prioritas 2 yaitu: Fasilitas bengkel fabrikasi Fasilitas bengkel mesin, Fasilitas bengkel outfitting, Fasilitas bengkel listrik, dan Fasilitas crane. Sedangkan pelayanan yang harus ditingkatkan pada prioritas 2 yaitu: Tanggapan galangan terhadap komplain konsumen. Fasilitas ruangan untuk pihak owner. Kondisi galangan kapal termasuk kebersihan dan kerapihan. Fasilitas penunjang yaitu kantin dan toilet. Pengaturan limbah reparasi. C. Variabel-variabel Layanan Jasa Reparasi yang Harus Ditingkatkan di Galangan kapal Kategori C Galangan kapal kategori C perlu meningkatkan semua komponen yang mendukung variable layanan jasa reparasi kapal dimana semuanya menempati prioritas 2. Hal tersebut berarti semua komponen tersebut harus ditingkatkan dan diperbaharui. Tidak ada komponen yang menempati prioritas 1 dan prioritas 4, yang artinya tidak ada komponen yang harus sesegera mungkin diperbaiki dan ditingkatkan, dan tidak ada juga komponen yang tidak harus ditingkatkan seperti ditunjukan Tabel 3. Tabel 3. Prioritas Peningkatan Komponen Galangan Kapal Kategori B Item Prioritas Prosedur Prioritas 2 Keahlian Pekerjaan Reparasi Prioritas 2 Fasilitas Reparasi Prioritas 2 Pelayanan Prioritas 2 Diperlukannya peningkatan keahlian SDM untuk meningkatkan mutu pekerjaan reparasi di galangan kapal kategori C. Keahlian yang harus ditingkatkan berdasarkan jenis pekerjaan reparasi yaitu sebagai berikut Keahlian reparasi konstruski (welding, blasting, coating). Keahlian reparasi sistem propulsi. Keahlian reparasi instalasi listrik. Keahlian reparasi perpipaan. Keahlian reparasi hull equipment and outfitting Fasilitas reparasi kapal yang perlu ditingkatkan pada prioritas 2 yaitu: Fasilitas bengkel fabrikasi Fasilitas bengkel mesin, Fasilitas bengkel outfitting, Fasilitas bengkel listrik, dan Fasilitas crane. Sedangkan pelayanan yang harus ditingkatkan pada prioritas 2 yaitu: Tanggapan galangan terhadap komplain konsumen. Fasilitas ruangan untuk pihak owner. Kondisi galangan kapal termasuk kebersihan dan kerapihan. Fasilitas penunjang yaitu kantin dan toilet.

G46 Keselamatan kerja. Pengaturan limbah reparasi. VII. FASILITAS GALANGAN KAPAL YANG HARUS DITINGKATKAN A. Fasilitas Reparasi di Galangan Kapal Kategori A Hasil perhitungan seperti menunjukan bahwa peningkatan fasilitas layanan jasa reparasi paling tinggi yaitu pada fasilitasn bengkel konstruksi yaitu bengkel yang melayani pekerjaan reparasi konstruksi dengan nilai 96,77%. Hal ini disebabkan rata-rata keterlambatan pengerjaan reparasi konstruksi yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis reparasi lainnya yang mencapai angka 60%. Dari angka 97 tersebut, penambahan fasilitas terjadi terutama pada peralatan cutting, marking, dan welding. B. Fasilitas Reparasi di Galangan Kapal Kategori B Fasilitas yang harus ditingkatkan di galangan kapal kategori B menempati angka lebih dari 80% dari fasilitas yang ada. Fasilitas yang perlu ditingkatkan tersebut yaitu fasilitas bengkel konstruksi, kayu, dan fashar. Peningkatan dengan presentase paling rendah yaitu fasilitas bengkel pipa dengan presentase 42,11%, sedangkan yang lainnya berada direntang 50% - 80%. C. Fasilitas Reparasi di Galangan Kapal Kategori C Perhitungan peningkatan fasilitas kapal di galangan kapal ini hanya berdasarkan kuantitas dari fasilitas reparasi yang tersedia. Fasilitas yang paling mendapatkan persentse paling tinggi peningkatannya yaitu fasilitas docking undocking, fasilitas angkut (lifting equipment), dan fasilitas workshop. Semua fasilitas digalangan kapal ini mendapat prioritas peningkatan prioritas 2 dari 4 tingkat prioritas yang artinya fasilitas di galangan kapal ini masih kurang. Dari hasil perhitungan terdapat fasilitas yang harus ditingkatkan 100% dari fasilitas yang tersedia. Fasilitas terebut yaitu fasilitas docking undocking, fasilitas lifting equipment, dan fasilitas workshop. Sisanya selain fasilitas tadi peningkatannya cukup 60% dari fasilitas yang tersedia yaitu fasilitas penunjang salah satu contohnya listrik. DWT) yaitu Galangan Surya PELNI, PT. Adiluhung SaranaSegara Indonesia, PT. Ben Santosa, PT. Indonesia Marina Shipyard, dan PT. Najatim. Penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran (responden) terhadap galangan kapal kategori B yaitu peningkatan komponen galangan kapal menempati prioritas 2 dari 4 tingkat prioritas dengan penignkatan fasilitas yang harus dilakukan berdasarkan keterlambatan yaitu pada rentang 60% - 100%. UCAPAN TERIMA KASIH Tuliskan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua atas dukungannya dan kepada Ir. Triwilaswadio Wuruk Pribadi, M.Sc. berserta dosen-dosen bidang studi Industri Perkapalan atas bantuan dan bimbingannya.. DAFTAR PUSTAKA [1] Siallagan, M. M. (2005). Studi Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi di Industri Perkapalan. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [2] Rahman, A., & Supomo, H. (2012). Analisa Kepuasan Pelanggan pada Pekerjaan Reparasi Kapal dengan Metode Quality Function Deployment (QFD). ITS, 6. [3] Sudjana, R., & Sugiarto. (2007). Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [4] Simamora, B. (2008). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [5] Alfa Trans Raya. (2014, November). Shipyard and Docking. Suar Volume 7, p. 2. VIII. KESIMPULAN/RINGKASAN. 1. Galangan kapal kategori A (kapasitas diatas 10.000 DWT) yaitu PT. PAL Indonesia (Persero). Penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran (responden) terhadap galangan kapal kategori A yaitu peningkatan komponen galangan kapal menempati prioritas 2 dan 3 dari 4 tingkat prioritas dengan penignkatan fasilitas yang harus dilakukan berdasarkan keterlambatan yaitu pada rentang 89% - 97%. 2. Galangan kapal kategori B (kapasitas 5.000-10.000 DWT) yaitu PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dan PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard. Penilaian pemilik kapal/perusahaan pelayaran (responden) terhadap galangan kapal kategori B yaitu peningkatan komponen galangan kapal menempati prioritas 2 dan 3 dari 4 tingkat prioritas dengan penignkatan fasilitas yang harus dilakukan berdasarkan keterlambatan yaitu pada rentang 42,11% - 100%. 3. Galangan kapal kategori C (kapasitas di bawah 5.000