BAB I PENDAHULUAN. individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu desain penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung sekali pada sumber daya yang dimilikinya, terutama sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN. budaya kerja, komitmen dan kinerja aparatur. Sedangkan penelitian verifikatif

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, sebagai wadah

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian target yang akan dicapai secara professional (Ismirani, 2011). pada perasaan tertekan atau stres (Badiah, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi adalah kualitas sumber daya manusia. As ad (2004) mengatakan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bengkulu (UNIB) merupakan salah satu perguruan tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. arah tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sebagai tenaga

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. penting yang dibutuhkan dalam menjaga kepercayaan individu dan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang sangat cepat pada berbagai aspek. Organisasi dituntut untuk lebih responsif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempunyai komitmen pada organisasi biasanya mereka menunjukan sikap kerja

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sehingga semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia mempunyai banyak perusahaan bank yang sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya adalah tersedianya karyawan/sumber daya manusia (SDM) yang

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

BAB 3 METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal ini sangat mendesak dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan medis (McGuire, Hasskarl, Bode, Klingmann, & Zahn, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Dengan metode ini diharapkan dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh Indonesia seperti saat ini menjadikan beberapa perusahaan-perusahaan yang

KOMITMEN ORGANISASI MUSYRIF-MUSYRIFAH DI PUSAT MA HAD AL JAMI AH UIN MALIKI MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah desain penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Risky Melinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan karyawan yang memiliki loyalitas pada organisasi tempat mereka

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia (CJFI) Indramayu. Adapun objek yang menjadi variabel bebas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tertinggal dari masyarakat lainnya, pembangunan di. berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan.

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan analisis kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) pengelolaan sumber daya manusia secara efektif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat. karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan zaman dan teknologi yang berkembang pesat menuntut individu menjadi tenaga kerja ahli yang terampil dan berkualitas. Ketika seseorang melamar pekerjaan di suatu perusahaan, tentunya akan ada tolak ukur tertentu untuk seorang calon karyawan agar memenuhi persyaratan perusahaan tersebut. Tolak ukur tersebut bisa berupa tingkat intelegensi, pendidikan, pengalaman kerja serta hal lainnya yang disyaratkan oleh suatu perusahaan. Ada hal yang menarik mengenai proses tolak ukur penilaian karyawan dalam satu dekade terakhir ini, yaitu perusahaan besar di dunia kini menggunakan tolak ukur baru untuk menilai karyawannya. Tidak hanya berdasarkan pelatihan dan pengalaman, tetapi juga seberapa baik kita mengelola diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain. Alat ukur ini lebih memusatkan perhatian pada kualitas pribadi, seperti inisiatif dan empati, adaptabilitas, dan kemampuan persuasi. Hasil tolak ukur ini disebut kecerdasan emosional. Seiring dengan penelitian yang sangat menakjubkan oleh Goleman (Goleman, 2005) sejak tahun 1999, yang meluruskan pandangan banyak orang yang keliru bahwa keberhasilan hanya ditentukan oleh 1

2 intelektualitas. Penelitian tersebut menjelaskan peran intelektualitas (IQ) bahkan menempati posisi kedua sesudah kecerdasan emosi dalam menentukan peraihan prestasi dalam pekerjaan dan mengembangkan karir. Sesuai dengan pandangan Goleman tersebut bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan intelegensi saja masih belum cukup, tetapi juga harus diimbangi dengan kematangan emosi orang tersebut. Sebagai contoh, seorang karyawan yang mudah sekali marah atau cepat tersinggung, dan memiliki sifat egois yang dijauhi oleh rekan sekerjanya sehingga akan menyebabkan lingkungan kerja yang kurang harmonis. Perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja mungkin akan berpikir ulang untuk melanjutkan kerjasama dengan karyawan yang mengalami kesulitan dalam mengelola emosinya sendiri dan menimbulkan pengaruh buruk bagi lingkungan perusahaan. Kecerdasan emosi menjadi begitu penting karena dengan kemampuan tersebut individu mampu mengenali emosi dirinya, mengelola hal tersebut sehingga dapat berhubungan dengan orang lain yang akan mempengaruhi kesuksesan atau prestasi kerja. Sebaliknya jika seorang individu yang tidak mampu mengenali, mengelola dan menggunakannya untuk berhubungan dengan orang lain, maka hal tersebut akan sangat mengganggu pengembangan karir. Pengembangan karir yang dipengaruhi oleh kecerdasan emosi sampai saat sekarang ini masih dalam tahap penelitian yang terus berlanjut.

3 Beberapa penelitian diantaranya memberikan kesimpulan bahwa individu bisa mengalami banyak hal seperti burnout, stres kerja yang tinggi, tidak memiliki semangat kerja, kesulitan dalam menempuh jenjang karir karena produktivitas kerja yang tidak optimal ketika seorang karyawan tidak mampu mengelola emosinya dengan baik. Bahkan dampak dari pengelolaan emosi yang baik juga mengungkap keinginan seorang karyawan untuk tetap bertahan dalam suatu organisasi perusahaan, yang selanjutnya kita bahas sebagai komitmen organisasional. Dampak pengelolaan emosi yang mengungkap komitmen organisasional ini menjadi perhatian bagi peneliti karena komitmen organisasional merupakan hal penting yang memberikan implikasi terhadap individu dan organisasinya. Pada saat seorang anggota organisasi memiliki komitmen terhadap organisasi maka individu tersebut akan dapat bertahan lebih lama sebagai bagian dalam organisasi. Untuk dapat bertahan dalam suatu perusahaan yang merupakan sebuah organisasi besar tentu dibutuhkan banyak kondisi dan karakteristik individu tersendiri yang mempengaruhi perkembangan komitmen berorganisasi yang tinggi. Sebuah fakta yang didapat awal tahun 2005, sebuah biro konsultan sumber daya manusia terkemuka, Watson Wyatt, mengadakan sebuah survei komprehensif dengan tema Work Indonesia 2004/2005 yang membedah pandangan karyawan di Indonesia. Survei tersebut menunjukkan sejumlah fakta menarik, di antaranya mengenai rendahnya tingkat loyalitas karyawan Indonesia (terendah se-asia Pasifik).(NN,

4 2005 dalam Susatyo Yuwono dkk, 2006). Tingkat loyalitas ini tentunya menunjukkan komitmen terhadap organisasi karyawan Indonesia secara umum adalah rendah. Beberapa hasil penelitian yang mendukung penelitian Goleman terkait kecerdasan emosi tersebut di antaranya, penelitian mahasiswa Universitas Negeri Malang tahun 2010, di mana salah satu variabel penelitiannya adalah mengenai hubungan antara kecerdasan emosi dan komitmen organisasi yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan komitmen organisasi (Yuanita, 2009). Salah satu penelitian lain yang terkait dampak pengelolaan emosi lainnya adalah penelitian mahasiswa pascasarjana UNIKA ATMAJAYA tahun 2007, bahwa pada karyawan yang mengalami stress mengambil peranan yang cukup signifikan terhadap keinginan keluar pada perusahaan tersebut. Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari variabel stres kerja yang meliputi stres kerja terkait tantangan, stres kerja terkait hambatan terhadap komitmen organisasi (Kusmaningrum, 2007). Beberapa fenomena di atas mengungkap bahwa ada peran emosi dalam sebuah proses karir individu. Demikian juga Goleman dengan tegas menjelaskan kecerdasan emosi berkaitan erat dengan kemampuan individu dalam mengembangkan karir dan prestasi kerja. Namun kita mengetahui bahwa saat ini peningkatan karir karyawan tersebut tidak hanya ditinjau dari prestasi kerja yang meningkat saja, salah satunya yang akan menjadi

5 bahasan penting dalam penelitian ini adalah komitmen. Seperti yang diungkapkan Whyte (dalam Sopiah, 2008) bahwa komitmen karyawan akan berdampak pada peningkatan karir karyawan itu sendiri. Menurut Daniel Goleman, orang yang mempunyai komitmen adalah warga-warga teladan sebuah perusahaan. Mereka bersedia menempuh perjalanan lebih panjang. Seperti kerikil yang dilontarkan ke tengah kolam, karyawan berkomitmen menyebarkan riak-riak perasaan bahagia ke seluruh permukaan perusahaan (Goleman, 2005). Karyawan yang merasakan komitmen perusahaan yang kuat akan tetap bertahan kendati menghadapi kondisi pekerjaan yang sangat membuat stress jika itu memang diperlukan, jam kerja yang panjang, tekanan tenggat waktu, dan sebagainya, demi kesetiaan terhadap sasaran bersama. Komitmen yang sangat tinggi memungkinkan karyawan berjuang keras menghadapi tantangan dan tekanan yang bagi orang tanpa kesetiaan yang istimewa terhadap perusahaan akan menjadikan hal tersebut beban berat dan menimbulkan stress, bahkan memutuskan untuk keluar dari suatu organisasi. Dari beberapa fakta di atas dapat diketahui bahwa tantangan dalam menjalankan komitmen tersebut bisa datang dari dalam diri individu dan bisa pula datang dari luar. Peneliti melihat bahwa emosi memberi peranan terhadap komitmen seseorang dalam berorganisasi. Salah satunya adalah keterikatan emosi dengan perusahaan, seperti dukungan, tingkat kebanggaan, tingkat martabat. Keterikatan emosi tersebut sendirinyapun

6 berhubungan dengan bagaimana orang mengenali emosinya sendiri, mengelola dirinya sendiri dan berhubungan dengan orang lain. Orang yang mampu melakukan hal tersebut, menurut Goleman adalah orang yang cerdas secara emosi. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung adalah salah satu kantor cabang Bank Rakyat Indonesia yang baru beroperasi dalam dua tahun terakhir. Karyawan yang bekerja di cabang ini pada umumnya adalah karyawan tetap pada kantor cabang Bank Rakyat Indonesia lainnya di Bandung yang dipindahkan ke kantor cabang ini. Kantor cabang Setiabudi dengan segala situasi baru di dalamnya, baik karyawan, lingkungan maupun pimpinan baru yang mengharuskan karyawannya tetap bekerja dengan tuntutan produktivitas yang tinggi serta pengembangan karir bagi karyawan. Pengembangan karir dilakukan sesuai dengan visi kantor cabang Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung yaitu Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan, Penghargaan kepada SDM dengan Pemasaran Efektif dan Operasional yang Efisien Menuju Kanca BRI Terbaik. Dengan adanya hal-hal tersebut penting bagi Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung untuk memperhatikan segala aspek yang mendukung pengembangan karir karyawannya, termasuk kecerdasan emosional dan komitmen organisasional karyawan yang jelas memberikan dampak terhadap pengembangan karir karyawan.

7 Berangkat dari paparan di atas maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan komitmen organisasional pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan komitmen organisasional dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut; 1. Bagaimana gambaran tingkat kecerdasan emosional karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung? 2. Bagaimana gambaran tingkat komitmen organisasional karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung? 3. Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan komitmen organisasional karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empirik mengenai hubungan antara kecerdasan emosional dengan komitmen organisasional. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan Khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 1. Memperoleh gambaran tingkat kecerdasan emosional karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bandung 2. Memperoleh gambaran tingkat komitmen organisasional karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bandung 3. Memperoleh gambaran tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan komitmen organisasional karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Secara ilmu pengetahuan atau teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi industri dengan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan komitmen organisasional pada perusahaan. Selain itu penelitian diharapkan dapat menjadi data bagi peneliti selanjutnya mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan komitmen organisasional pada perusahaan. Dari segi pelaksanaan di lapangan atau praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya kepada pimpinan, manager personalia dan karyawan suatu perusahaan dalam upaya meningkatkan komitmen organisasional sebagai bentuk pengembangan karir dan prestasi karyawan dilihat dari pengaruh kecerdasan emosional.

9 1.5 Asumsi Penelitian ini berdasarkan asumsi sebagai berikut: 1. Menurut Goleman, komitmen itu bernuansa emosi. Kita merasakan keterikatan yang kuat dengan sasaran kelompok. kecerdasan emosional juga mempengaruhi peningkatan karir karyawan yang salah satunya ditandai oleh keinginan seseorang untuk tetap bertahan dalam suatu organisasi (Goleman, 2005) 2. Menurut Meyer, Allen dan Smith dalam Sopiah (2008) bahwa affective commitement, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional. 3. Robbins dalam Sopiah (2008) mendefinisikan komitmen sebagai suatu sikap yang merefleksikan perasaan suka tidak suka karyawan terhadap organisasi. 4. Kecerdasan emosi mempengaruhi peningkatan dan pengembangan karir karyawan dan keberhasilan pengembangan karir karyawan di antaranya ditentukan oleh komitmen organisasional. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan meneliti populasi Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung menggunakan instrumen penelitian serta analisis data bersifat kuantitatif untuk menguji

10 hipotesis yang telah disebutkan di atas. Oleh karena langkah-langkah tersebut maka pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009) yaitu pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik studi korelasional (correlation study), di mana teknik korelasi ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan apabila ada seberapa erat dan seberapa berartinya hubungan tersebut (Arikunto, 1997). Pengumpulan data digunakan dengan menggunakan alat ukur berupa kuisioner kecerdasan emosional yang dirumuskan berdasarkan teori Daniel Goleman (2005) dan komitmen organisasional yang menggunakan skala komitmen organisasi berdasarkan teori Meyer dan Allen (1997). Proses pengolahan data menggunakan SPSS versi 16.0. Teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik Korelasi Pearson s Product Moment. Teknik analisa Korelasi Pearson s Product Moment merupakan teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval atau rasio dengan persyaratan tertentu (Riduwan & Akdon, 2005).

11 Syarat-syarat untuk menggunakan statistik parametrik adalah kedua variabel penelitian menggunakan data interval atau rasio, data berdistribusi nomal, jumlah data (sampel) lebih besar dari 30 (Santoso, 2001). Pada penelitian ini, kedua variabel termasuk kepada kategori data ordinal. Namun uji analisis data dalam penelitian ini dikategorikan sebagai bentuk data interval. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Guilford bahwa sebuah data yang ordinal bisa dianggap sebagai sebuah data interval jika memiliki bukti bahwa distribusi datanya adalah normal. (Ihsan, 2009) 1.7 Lokasi dan Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008). Populasi dari penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung sejumlah 35 orang. Pada penelitian ini, karena populasi karyawan perusahaan ini tidak dalam jumlah besar, maka peneliti melakukan penelitian populasi, dimana seluruh karyawan merupakan responden dalam penelitian ini. Karyawan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut; (1) karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung yang telah melewati masa pegawai kontrak telah menjadi karyawan tetap dari perusahaan Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung, (2) sudah bekerja minimal

12 selama dua tahun sehingga karyawan akan lebih mengetahui dan merasakan kondisi kerja pada perusahaannya. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Setiabudi Bandung dinilai memenuhi kriteria karena mempunyai profil yang cocok dengan kriteria yang peneliti maksudkan yaitu tuntutan pekerjaan yang besar dengan harapan produktivitas yang tinggi, sehingga terjadi pengembangan prestasi kerja dan upaya pengembangan karir dalam perusahaan ini dan karyawannya. Selain itu peneliti memiliki kemudahan untuk mendapatkan data pada perusahaan yang dimaksud, sehingga waktu penelitian diharapkan bisa menjadi lebih efisien.