Bab 9 Persediaan. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

dokumen-dokumen yang mirip
Persediaan Barang Dagangan

Materi: 06 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (Sistem Pencatatan & Metode Persediaan)

Materi: 7 INVENTORIES (PERSEDIAAN) (PENILAIAN, ESTIMASI & PERPUTARAN PERSEDIAAN)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Kalkulasi Biaya Persediaan Makanan

BAB 4 Persediaan (inventory)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Persediaan (Inventory)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

Manajemen Persediaan. Penilaian & Pengendalian Persediaan. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Biaya persediaan = Rp ,-

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetapi laba yang besar belum merupakan ukuran perusahaan itu telah bekerja secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan perusahaan dagang. Pengaruh persediaan terhadap laba lebih mudah

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB PERSEDIAAN. Mohammad Aryo Arifin, SE., M.Si., Ak Page 1

Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Analisis Sistem Akuntansi Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang

PERSEDIAAN DAN BIAYA PERSEDIAAN YANG TERJUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dagangan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis. mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

chapter 9 Inventory and Cost of Goods Sold An An electronic presentation by by Douglas Cloud Pepperdine University What Is Inventory?

BAB II BAHAN RUJUKAN

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VXII AKUNTANSI PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

Pengaruh Metode Penilaian Persediaan Bahan Baku Terhadap Besarnya Laba kotor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi: 11, 12 & 13 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sangat sensitif bagi perkembangan financial perusahaan. Dalam akuntansi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi akuntansi terlebih dahulu. Penjelasan mengenai definisi

PERSEDIAAN. Penetapan Harga Pokok

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

ANALISIS SISTEM PENCATATAN DAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PADA PT. NUSANTARA SURYA SAKTI CABANG SEKAYU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda, antara lain :

Inventories (Persediaan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI BISNIS II

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

KISI-KISI UJIAN TEORI KEJURUAN

Penilaian Persediaan: Pendekatan Kos (Inventory Valuation: Cost Method)

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk tujuan itu (Fess et al, 2006:452). Menurut PSAK No. 14, persediaan

BAB 7 PENILAIAN PERSEDIAAN

Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perencanaan dan pengendalian Produksi. Menurut Ilmu Ekonomi, pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan

Analisis Sistem Persediaan dalam Akuntansi Mina Sari dan Muhammad Dahria

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERSEDIAAN A. HARGA PEROLEHAN/HARGA POKOK PERSEDIAAN

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan

BAB II BAHAN RUJUKAN

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I PENILAIAN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB III PEMBAHASAN 1.1 Tinjauan Teori Pengertian Aset

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MENGANALISIS TRANSAKSI. Pengant. Akt - Nurul - STIE PENA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Persediaan adalah bagian aktiva lancar yang paling tidak likuid. Di

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Struktur Akuntansi. Faktor Eksternal. Tujuan Statemen Keuangan. Rerangka Konseptual PABU. Auditor. Statemen Auditor. Stakeholder Lainnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Pengertian Akuntansi Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persediaan merupakan elemen yang penting bagi keseluruhan aktiva lancar

Ir. Rini Anggraini, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB II LANDASAN TEORI

PERSEDIAAN (Penilaian Berdasar Harga Pokok)

Transkripsi:

Bab 9 Persediaan Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Tujuan 1. Mengikhtisarkan dan memberikan contoh-contoh prosedur pengendalian internal atas persediaan. 2. Menjelaskan pengaruh kesalahan persediaan terhadap laporan keuangan. 3. Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaimana asumsi-asumsi tersebut mempengaruhi laporan laba rugi dan neraca. 4. Menghitung biaya persediaan menurut sistem persediaan perpetual, dengan menggunakan metode perhitungan biaya berikut: masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out FIFO), masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out LIFO), dan biaya rata-rata.

Tujuan (Lanjutan) 5. Menghitung biaya persediaan menurut sistem persediaan periodik, dengan menggunakan metode perhitungan biaya berikut: masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out FIFO), masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out LIFO), dan biaya rata-rata. 6. Membandingkan dan membedakan penggunaan tiga metode perhitungan biaya persediaan. 7. Menghitung nilai persediaan yang tepat selain harga pokok, dengan menggunakan konsep mana yang lebih rendah antara harga pokok dengan harga pasar dan nilai realisasi bersih.

Tujuan (Lanjutan) 8. Membuat penyajian persediaan barang dagangan di neraca. 9. Mengestimasikan biaya persediaan dengan menggunakan metode ritel dan metode laba kotor. 10. Menghitung dan menginterpretasikan rasio perputaran persediaan dan jumlah hari penjualan dalam persediaan.

Mengapa Pengendalian Persediaan Penting? Persediaan adalah aset yang signifikan dan bagi banyak perusahaan merupakan aset terbesar. Persediaan merupakan hal yang sangat penting bagi aktivitas utama perusahaan dagang dan manufaktur. Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan dapat menimbulkan kesalahan penting dalam laporan keuangan. Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penggelapan internal oleh karyawan.

Laporan penerimaan SESUAI Pesanan pembelian Faktur Tgl. Nov. 9 Uraian JURNAL Ref. Pos. Persediaan 1 222 00 Utang Usahae--XYZ Co. 1 222 00 Membeli barang dagangan secara kredit.

Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Keuangan Persediaan Barang Dagang Harga Pokok Penjualan ASET BIAYA & BEBAN KEWAJIBAN EKUITAS PEMILIK Laba Bersih PENDAPATAN Jika persediaan barang dagang..... Harga pokok penjualan...... Laba kotor dan laba bersih... Saldo akhir ekuitas pemilik......... disajikan terlalu tinggi disajian terlalu rendah disajikan terlalu tinggi disajikan terlalu tinggi

Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Keuangan Jika persediaan barang dagangan..... disajikan terlalu rendah Harga pokok penjualan...... disajian terlalu tinggi Laba kotor dan laba bersih... disajikan terlalu rendah Saldo akhir ekuitas pemilik......... disajikan terlalu rendah

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Barang dijual

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dijual Purchased goods

Asumsi Arus Biaya Persediaan Barang dibeli Barang dijual

Metode Perhitungan Biaya 40% 30% 20% 43% Persediaan 34% 19% 10% 0% FIFO LIFO Biaya Rata-rata 4% Lainnya

Biaya Persediaan Perpetual Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 Perusahaan memulai tahun tersebut dengan persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit dengan total biaya sebesar $200.

Akun Persediaan Perpetual FIFO Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4Cost Penjualan of 7 $30 Mdse. 10 Pembelian Sold 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B dijual seharga $30 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 Penjualan 7 unit menyisakan saldo 3 unit. Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B dijual seharga $30 per unit.

Akun Persediaan Perpetual FIFO Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4Cost Penjualan of 7 $30 Mdse. 10 Pembelian Sold 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Karena harga beli sebesar $21 berbeda dengan biaya dari 3 unit yang tersisa sebelumnya, saldo persediaan untuk 11 unit dihitung secara terpisah. Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.

Akun Persediaan Perpetual FIFO Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4Cost Penjualan of 7 $30 Mdse. 10 Pembelian Sold 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit seharga $31 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 seharga 4 $31 per unit. 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 Dari 4 unit yang dijual, 3 berasal dari unit awal (FIFO) dengan biaya sebesar $20 per unit.

Akun Persediaan Perpetual FIFO Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4Cost Penjualan of 7 $30 Mdse. 10 Pembelian Sold 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.

Akun Persediaan Perpetual FIFO Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4Cost Penjualan of 7 $30 Mdse. 10 Pembelian Sold 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 30 Januari, membeli 10 unit tambahan seharga $22 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual FIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 Pada tanggal 307 Januari, 20 140 3 20 60 10 8membeli 21 168 10 unit tambahan 3 20 60 seharga $22 per unit. 8 21 168 22 3 20 60 1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105 10 22 220 Total 18 $388 13 $263 15 $325

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 Perusahaan memulai tahun tersebut dengan persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit dengan total biaya sebesar $200..

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 Pada tanggal 4 Januari, perusahaan menjual 7 seharga $30 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit. Perhatikan terbentuknya lapisan baru.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 On January 22, the firm sells four units at $31 each. Dari 4 unit yang dijual, seluruhnya berasal dari pembelian terakhir dengan harga pokok sebesar $21 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 Pada tanggal 28 Januari menjual 2 unit seharga $32 per unit.

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 Pada tanggal 30 Januari membeli 10 unit seharga $22 per unit. 2 21 42 10 22 220

Barang 127B Akun Persediaan Perpetual LIFO Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl. Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60 8 21 168 22 4 21 84 3 20 60 4 21 84 28 2 21 42 3 20 60 2 21 42 30 10 22 220 3 20 60 2 21 42 10 22 220 Total 18 $388 13 $266 15 $322

Periodik FIFO

Periodik FIFO 200 unit @ $9 300 unit @ $10 1 Jan. Persediaan Awal 10 Mar. Pembelian 400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut

Periodik FIFO 200 unit @ $9 300 unit @ $10 400 unit @ $11 100 unit @ $12 = $1.800 1 Jan. = 3.000 10 Mar. = 4.400 21 Sep. = 1.200 18 Nov. 1.000 unit tersedia untuk $10.400 dijual selama tahun tersebut Harga pokok barang tersedia untuk dijual

Periodik FIFO Perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember mengungkapkan bahwa 700 dari 1.000 unit telah dijual. Menggunakan FIFO, unit-unit Menggunakan FIFO, unit-unit yang pertama dibeli secara teoretis merupakan unit-unit yang pertama kali dijual. Perhitungan dimulai dari tanggal 1 Januari.

Periodik FIFO Menjual 200 units 200 @ unit $9ini Menjual 300 units 300 @ unit $10ini Sold 400 200 units 200 of @ these $11 100 unit @ $12 = $1,8000 1 Jan. Jan. 1 = 3,0000 Mar. 10 Mar. 10 = 4,400 2.200 Sept. 21 Sep. 21 = 1.200 18 Nov. 1.000 unit tersedia untuk $10,400 $ 3.400 dijual selama tahun tersebut Persediaan akhir

Periodik FIFO Barang dagangan tersedia untuk dijual $10.400 Dikurangi persediaan akhir 3.400 Harga pokok penjualan $ 7.000

Rangkuman Periodik FIFO Pembelian 1 Jan. 200 unit @ $9 10 Mar. 300 unit @ $10 21 Sep. 400 unit @ $11 18 Nov. 100 unit @ $12 1.000 unit Barang Tersedia untuk Dijual $1.800 $3.000 $4.400 $1.200 $10.400 Harga Pokok Penjualan $1.800 $3.000 $2.200 $7.000 Persediaan Barang $2.200 $1.200 200 unit @ $9 300 unit @ $10 200 unit @ $11 700 unit 200 unit @ $11 100 unit @ $12 $3.400 300 unit

Periodik LIFO

Periodik LIFO 200 unit @ $9 300 unit @ $10 1 Jan. Persediaan Awal 10 Mar. Pembelian 400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian Menggunakan LIFO, batch terakhir yang dibeli dianggap sebagai batch pertama yang dijual. 1,000 units available for sale during year

Periodik LIFO 200 unit @ $9 300 unit @ $10 Asumsikan kembali bahwa 700 unit dijual selama tahun itu. 1 Jan. Persediaan Awal 10 Mar. Pembelian 400 unit @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut.

Periodik LIFO 200 unit @ $9 Sold 300 100 units 200 of @ these $10 Menjual 400 units 400 @ unit $11ini Menjual 100 units 100 @ unit $12ini = $1.800 1 Jan. = 3,000 1.000 10 Mar. = 4,4000 21 Sep. = 1,2000 18 Nov. 1.000 unit tersedia untuk $10,400 $2.800 dijual selama tahun tersebut Persediaan Akhir

Periodik LIFO Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400 Dikurangi persediaan akhir 2.800 Harga pokok penjualan $ 7.600

Rangkuman Periodik LIFO Pembelian Jan. 1 200 unit @ $9 Mar. 10 300 unit @ $10 Sep. 21 400 unit @ $11 Nov. 18 100 unit @ $12 1.000 unit Barang Tersedia untuk Dijual $1.800 $3.000 $4.400 $1.200 $10.400 Persediaan Barang $1.800 $1.800 $1.000 $2.800 Harga Pokok Penjualan $2.000 $4.400 $1.200 200 unit @ $9 100 unit @ $10 300 unit 200 unit @ $10 400 unit @ $11 100 unit @ $12 $7.600 700 unit

Periodik Biaya Rata-rata 200 unit @ $9 1 Jan. Persediaan Metode periodik biaya ratarata 300 didasarkan unit @ $10 pada biaya Awal 10 Mar. Pembelian rata-rata dari unit-unit yang 400 unit identik. @ $11 21 Sep. Pembelian 100 unit @ $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut.

Periodik Biaya Rata-rata 200 unit @ $9 = $ 1.800 300 unit @ $10 = $ 3.000 400 unit @ $11 = $ 4.400 100 unit @ $11 = $ 1.200 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut $10.400 Harga barang tersedia untuk dijual

Periodik Biaya Rata-rata Harga Barang Tersedia untuk Dijual Jumlah Unit Tersedia untuk Dijual $10.400 1.000 Unit = Biaya Rata-rata per Unit = $10,40 per Unit

Periodik Biaya Rata-rata Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400 Dikurangi: pers. akhir ($10,40 300) 3.120 Harga pokok penjualan $ 7.280 Untuk memverifikasi jumlah ini, kalikan 700 unit yang dijual dengan $10,40 untuk memperoleh hasil yang sama, yaitu $7.280.

Penilaian Persediaan pada Mana yang Lebih Rendah antara Harga Pokok atau Harga Pasar (LCM) Harga Harga Total Jumlah Pokok/ Pasar/ Total Harga Brg Persediaan Unit Unit Biaya Pasar LCM A 400 $10,25 $ 9,50 $ 4.100 $ 3.800 B 120 22,50 24,10 2.700 2.892 C 600 8,00 7,75 4.800 4.650 D 280 14,00 14,75 3.920 4.130 $ 3,800 2,700 4,650 3,920 Total $15.520 $15.472 $15.070 Penurunan pasar berdasarkan masing-masing barang ($15.520 $15.070) = $450

Penyajian Barang Dagang di Neraca Aset lancar: Aset Kas $ 19 400 00 Piutang usaha $80 000 00 Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00 Persediaan barang Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 pada LCM (FIFO) 216 300 00

Mengestimasikan Biaya Persediaan

Metode Ritel untuk Mengestimasikan Biaya Persediaan Metode ritel didasarkan pada hubungan antara harga barang tersedia untuk dijual dengan harga ritel. Harga ritel dari semua barang dagang harus diakumulasikan dan dijumlahkan. Persediaan dalam metode ritel dihitung dengan cara mengurangkan penjualan bersih pada harga ritel dari harga ritel barang tersedia untuk dijual. Rasio dihitung dengan cara membagi harga pokok dengan harga ritel. Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama dengan estimasi biaya persediaan.

Metode Ritel Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000 Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000 Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000 Rasio harga pokok terhadap harga ritel = $62.000 $100.000 = 62% Langkah 1: Tentukan rasio harga pokok terhadap harga ritel.

Metode Ritel Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000 Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000 Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000 Penjualan Januari (net) 70.000 Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000 Langkah 2: Tentukan persediaan akhir pada harga ritel.

Metode Ritel Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $19.400 $ 36.000 Pembelian bulan Jan. (net) 42.600 64.000 Barang tersedia untuk dijual $62.000 $100.000 Penjualan Januari (net) 70.000 Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ 30.000 Persediaan, 31 Jan., harga pokok ($30.000 62%) $18.600 Langkah 3: Hitung estimasi persediaan pada harga pokok.

Metode Laba Kotor untuk Mengestimasikan Biaya Persediaan 1. Persentase laba kotor diestimasikan berdasarkan pengalaman sebelumnya disesuaikan dengan perubahan yang telah diketahui. 2. Estimasi laba kotor dihitung dengan cara mengalikan estimasi persentase laba kotor dengan penjualan bersih aktual. 3. Estimasi harga pokok penjualan dihitung dengan cara mengurangkan laba kotor dari penjualan aktual. 4. Estimasi harga pokok penjualan dikurangkan dari nilai aktual barang tersedia untuk dijual untuk menentukan estimasi nilai persediaan.

Persediaan, 1 Januari $ 57.000 Pembelian Januari (net) 180.000 Barang tersedia untuk dijual Metode Laba Kotor Penjualan Januari (net) $250.000 Dikurangi: Estimasi laba kotor ($250.000 30%) 75.000 Estimasi harga pokok penjualan Estimasi persediaan, 31 Januari $237.000 175.000 $ 62.000 Metode laba kotor berguna untuk mengestimasikan persediaan untuk laporan keuangan bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik.

Perputaran Persediaan SUPERVALU Zale Harga pokok penjualan $15.620.127.000 $ 737.188.000 Persediaan: Awal tahun $1.115.529.000 $478.467.000 Akhir tahun 1.067.837.000 571.669.000 Total $2.183.366.000 $1.050.136.000 Rata-rata $1.091.683.000 $525.068.000 Perputaran persediaan 14,3 kali 1,4 kali Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume barang yang dijual dan nilai persediaan yang disimpan selama periode tersebut.

Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan SUPERVALU Zale Harga pokok penjualan harian rata-rata: $15.620.127.000/365 $42.794.868 $737.188.000/365 $2.019.693 Persediaan akhir $1.067.837.000 $571.669.000 Rata-rata periode penjualan 25 hari 283 hari Kegunaan: Untuk menilai efisiensi dalam manajemen persediaan.

Selesai