BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data

dokumen-dokumen yang mirip
Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

Lampiran A. Dokumentasi Gambar Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ranking (jangan ada yang dobel) TERIMA KASIH UJI RANKING HEDONIK. Nama : Tanggal :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Lampiran C Data Skala Kecemasan Sebelum Uji Validitas Dan Reliabilitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB 5 HASIL. Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut :

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanaan penelitian, maka data yang telah diperoleh selanjutnya adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. primer dalam penilitian ini, selanjutnya akan dianalisa lebih lanjut terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

LAMPIRAN. VO2MAXsebelum1 VO2MAXsesudah1 VO2MAXselisih1 VO2MAXsebelum2 VO2MAXsesudah2 VO2MAXselisih2. Tests of Normality.

Transkripsi:

40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data mentah, karena data yang diperoleh belum diolah atau dianalisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Data-data yang terdapat dalam penelitian ini diolah dan dianalisis berdasar pada langkahlangkah penelitian yang telah diuraikan pada bab III. Untuk mengetahui gambaran tingkat kebugaran jasmani siswa yang berangkat dan pulang sekolah menggunakan sepeda, jalan kaki, dan naik angkutan umum siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung tahun pelajaran 2010/2011 dapat dilihat dari hasil tes lari 12 menit Copper. Adapun hasil pengolahan dan analisis data, penulis uraikan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Yang Berangkat Dan Pulang Sekolah Menggunakan Sepeda Siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung NO NAMA UMUR KELAS KELILIN G UKUR AN (m) JUMLAH UKURAN ( km ) KATEGORI 1 M rahman 14 8B 7 260 2360 2,36 SEDANG 2 Ahmad 13 8A 7 265,5 2365,5 1,77 SEDANG 3 Rizkin 14 8I 8 250 2050 2,05 SEDANG 4 Rizky 13 7I 7 269 2069 2,07 SEDANG 5 sahrul 14 7A 6 70 1870 1,87

41 6 Waldi 12 7I 7 50 2150 2,15 SEDANG 7 Agung 13 7I 8 270,6 1770,6 1,77 A.G.nugra 2,06 8 ha 13 7I 6 263,6 2063,6 SEDANG 1,96 9 Aditya 12 7E 6 160 1960 1,63 10 Fikri 13 7A 6 132,7 1632,7 Tabel 4.1 menunjukan hasil dari tes lari 12 menit terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung. Siswa yang menggunakan sepeda, dari tes lari 12 menit, menghasilkan 5 orang berkategori sedang, 2 orang berkategori kurang, 3 orang berkategori kurang sekali, Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Yang Berangkat Dan Pulang Sekolah Mengunakan kendaraan Siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung NO NAMA UMUR KELA S KELILIN G UKURA N (m) JUMLAH UKURAN ( km ) KATEGORI 1 M bagas 13 8G 7 50 2150 2,15 2 Ipan m 13 8I 6 31,5 1831,5 1,83 3 Dicky 14 8I 7 114,5 2214,5 2,21 SEDANG 4 Ryan 14 8A 6 60,1 1860,1 1,86 5 L royan 13 8I 6 125,6 1925,6 1,93 6 Taufik H 12 7E 6 162,6 1962,6 1,96 7 Aan 13 8B 6 232 2032 2,03 SEDANG 8 Ravi R 11 7E 6 132,4 1932,4 1,93

42 9 Sugianto mp 12 7D 5 195,3 1695,3 1,7 10 Hadiar 13 7C 6 162,6 1962,6 1,96 Tabel 4.2 menunjukan hasil dari tes lari 12 menit terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung. Siswa yang menggunakan kendaraan, dari tes lari 12 menit menghasilkan 1 orang berkategori sedang, 1 orang berkategori kurang, 7 orang berkategori kurang sekali. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Yang Berangkat Dan Pulang Sekolah Dengan Berjalan kaki Siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung NO NAMA UMUR KELA S KELILIN G UKURA N (m) JUMLAH UKURAN ( km ) KATEGORI 1 Ilham 13 7D 7 290,9 2390,9 2,39 SEDANG 2 Mubarok z s 14 9C 6 32,5 1832,5 1,83 3 M ginanjar 12 7A 6 9,4 1809,4 181 4 Yoga N 13 8H 7 248,9 2348,9 2,35 SEDANG 5 Billi 13 8A 8 177 2577 2,58 BAIK 6 Rizki A 12 7B 7 140,6 2240,6 2,24 SEDANG 7 Wildan 13 8A 9 20,2 2720,2 2,72 BAIK 8 Rudi 13 8D 8 42,2 2442,2 2,44 SEDANG 9 ahmad wildan 13 8D 9 31,5 2731,5 2,73 BAIK 10 ojan faujan 14 9D 10 120 3120 3,12 LUAR BIASA

43 Tabel 4.3 menunjukan hasil dari tes lari 12 menit terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung. Siswa yang berjalan kaki, dari tes lari 12 menit menghasilkan 4 orang berkategori sedang, 2 orang berkategori kurang, 3 orang berkategori baik, dan 1 orang berkategori luar biasa. Tabel 4.4 Daftar Siswa Hasil Tes Lari 12 Menit Pada Tiap Kategori kategori sedang baik luar biasa kurang kurang sekali sepeda 5 2 3 jalan kaki 4 3 1 2 angkutan umum 2 1 7 Tabel 4.4 menunjukan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 3 Margahyu Kabupaten Bandung yang menggunakan sepeda dikategorikan cukup baik karena tingkat kebugaran jasmani siswa yang menggunakan sepeda masih terlatih, sedangkan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa yang berjalan kaki dikategorikan baik. Hal ini terjadi karena siswa tersebut sering melakukan pergerakan tubuh sehingga tingkat kebugaran jasmani pun tetap terjaga, sedangkan tingkat kebugaran jasmani siswa yang menggunakan kendaraan masih sangat kurang karena tingkat untuk menggerakan tubuh sangatlah minim dan tidak terlatih. Hal ini karena tubuh selalu dibantu oleh kendaraan dan jarang sekali dipergunakan untuk gerak sehingga tingkat kebugaran jasmani sangatlah rendah.

44 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kebugaran Jasmani DATA HASIL OBSERVASI sepeda kendaraan jalan kaki 2,36 2,15 2,39 1,77 1,83 1,83 2,05 2,21 1.81 2,07 1,86 2,35 1,87 1,93 2,58 2,15 1,96 2,24 1,77 2,03 2,72 2,06 1,93 2,44 1,96 1,7 2,73 1,63 1,96 3,12 JUMLAH 19,69 19,57 22,4 RATA-RATA 1.969 1.957 2.24 Tabel 4.5 menunjukan hasil tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung yang naik sepeda, jalan kaki, dan menggunakan angkutan umun yang telah melalui tes lari 12 menit. Hasil menunjukan bahwa rata-rata sepeda 1,969, jalan kaki 1,957, dan kendaraan 2,24. Hal ini menggambarkan besarnya tingkat kebugaran jasmani terdapat pada siswa yang melakukan jalan kaki. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji normalitas dari data hasil tes tersebut. Tujuannya adalah menetapkan teknik pengujian hipotesis yaitu jika data berdistribusi normal, maka menggunakan pengujian parametrik dan sebaliknya jika data bersubsidi tidak normal, maka menggunakan pengujian non parametrik. Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.6 di bawah ini.

45 4.2 Uji Normalitas Data Kebugaran Jasmani Siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung Untuk menentukan jenis pengujian yang akan digunakan dalam uji perbedaan rata-rata, asumsi kenormalan terhadap distribusi data kebugaran jasmani yang akan dianalisis juga merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk pengujian statistika parametric. Oleh sebab itu, sebelum dilakukan pengujian perbedaan dua rata-rata, akan dilakukan uji normalitas pada masingmasing data. Mengingat sampel dalam penelitian ini berukuran 10 maka hasil pengujian yang digunakan adalah uji Kolmogorov-smirnov a dengan taraf signifikansi 5%. Adapun output dari analisis uji normalitas Kolmogorov-Smirnov a ditunjukkan pada Tabel 4.6 berikut ini Tabel 4.6 Out Put SPSS Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Kelas Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. kebugaran_jasmani sepeda.147 10.200 *.973 10.913 kendaraan.189 10.200 *.966 10.853 jalan_kaki.175 9.200 *.895 9.223 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

46 Hipotesis yang digunakan pada pengujian ini adalah: H o : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H o ditolak. 2) Jika nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05 maka H o diterima. Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai signifikansi dari naik sepeda, kendaraan, dan jalan kaki masing-masing adalah 0,91, 0,85 dan 0,22. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dinyatakan bahwa H 0 diterima. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Oleh karena kedua sampel berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Levene s Test (Uji Levene), sehingga uji kesamaan dua ratarata dilakukan dengan statistik uji parametrik. 4.3 Uji Homogenitas Data Kebugaran Jasmani Siswa SMP Negeri 3 Margahayu Kabupaten Bandung Levene s Test bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Out put pengolahan nilai postes dengan program SPSS Statistics 17.0 for Windows disajikan pada Tabel 4.7; di mana hipotesis yang digunakan pada pengujian ini adalah: H o : Tidak terdapat perbedaan varians antara ketiga kelompok sampel

47 H 1 : Terdapat perbedaan varians antara ketiga kelompok sampel Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05 maka H o diterima 2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H o di tolak Tabel 4.7 Out Put SPSS Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. kebugaran_jasma ni Based on Mean 2.531 2 26.099 Based on Median 2.063 2 26.147 Based on Median and 2.063 2 17.621.157 with adjusted df Based on trimmed 2.398 2 26.111 mean Dari Tabel 4.7 tampak bahwa nilai F hitung untuk nilai postes dengan equal variance assumed (diasumsikan ketiga varians sama) adalah 2.53 dengan nilai signifikansi sebesar 0,09. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05; sehingga menurut kriteria pengambilan keputusan, H o diterima atau tidak terdapat perbedaan varians antara kedua kelompok sampel. Dengan kata lain, data

48 kebugaran dari ketiga kelompok siswa memiliki varians yang sama (homogen). Oleh karena itu, akan dilakukan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji ANOVA. 4.4 Uji ANOVA Setelah uji homogenitas varian dilanjutkan dengan uji Anova untuk menguji perbedaan kualitas tingkat kebugaran. Adapun pengujian Anova menggunakan tabel ringkasan Anova seperti tertera pada tabel berikut : H o : µ 1 = µ 2 (rata-rata postes kelompok eksperimen sama dengan rata-rata postes kelompok kontrol) H 1 : µ 1 > µ 2 (rata-rata postes kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata postes kelompok kontrol) Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika ½ nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H o ditolak 2) Jika ½ nilai signifikansi lebih besar atau sama dengan 0,05 maka H o diterima Berdasarkan Tabel 4.8 nilai signifikansi (2-tailed) dengan Equal Varianced assumed (diasumsikan kedua varians tidak sama) sebesar 0,00. Setengah dari nilai signifikansi ini, ½ (0,00) = 0,00. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengambilan keputusan di atas, H 0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes kelompok eksperimen lebih baik. Dengan kata lain, tingkat kebugaran

49 jasmani yang berjalan kaki lebih baik daripada siswa yang menggunakan sepeda dan angkutan umum. Tabel 4.8 Hasil Out Put SPSS Analisis ANOVA Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups.901 2.451 7.646.002 Within Groups 1.532 26.059 Total 2.433 28 4.5 Diskusi Penemuan Dari data yang telah dikumpulkan menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa yang berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang lebih baik dibandingkan tingkat kebugaran jasmani siswa yang berangkat dan pulang sekolah menggunakan sepeda dan angkutan umum. Tingkat kebugaran jasmani siswa yang berangkat dan pulang sekolah menggunakan sepeda walaupun kurang dari tingkat kebugaran jasmani siswa yang berangkat dan pulang sekolah jalan kaki tetapi masih lebih baik dari siswa yang berangkat dan pulang sekolah menggunakan angkutan umum. Kondisi ini terjadi karena dengan berjalan kaki, siswa akan memiliki kondisi fisik yang lebih kuat. Dengan berjalan kaki dapat meningkatkan ketahanan

50 jantung dan paru-paru, juga meningkatkan kemampuan tidak hanya untuk berlatih lebih lama dan lebih kuat tetapi juga melaksanakan tugas harian tanpa merasa lelah. Latihan berjalan kaki juga dapat membangun sistem kekebalan tubuh, dengan demikian kemungkinan terkena demam atau flu sangatlah kurang daripada kelompok yang tidak aktif bergerak (Nike Fitness Athlete and Educator, 2000:8-9). Siswa yang berangkat dan pulang sekolah dengan menggunakan sepeda, untuk kebugaran jasmani sama terlatihnya dengan siswa yang berangkat dan pulangnya dengan berjalan kaki. Dengan jalan kaki secara bertahap, teratur, dan cukup lama maka jumlah dan besarnya pembuluh darah kita akan bertambah sehingga peredaran darah kita menjadi lebih efisien, sedangkan bersepeda menyebabkan kemampuan oksidasi otot-otot tersebut sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan yang luas, juga dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung ( Cris Carmichael, 1996:6). Siswa yang berangkat dan pulangnya dengan menggunakan kendaraan umum tingkat kebugaran jasmaninya sangatlah kurang baik dikarenakan siswa menjadi kurang bergerak dan mengakibatkan rangsangan alamiah yang sangat vital bagi kehidupan lewat kerja jasmaniah sebagian besar telah lenyap dan mengakibatkan kemunduran karena kurang gerak (hipokinesis). Akibat yang ditimbulkan karena kurang gerak antara lain penyakit jantung koroner, tekanan darah meninggi dan kegemukan (Sudarno Sp, 1992:2), sehingga berbagai penyakit bisa menghinggapi kesehatan siswa yang menggunakan kendaraan umum.

51 Banyak faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani siswa pada saat melakukan tes lari 12 menit. Siswa yang sering menggunakan otot-otot tubuhnya baik bagian atas maupun bagian bawah dalam kegiatan sehari-harinya, hasil tes lari 12 menitnya cenderung akan lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang jarang menggunakan otot-otot tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani siswa juga tergantung dari kondisi fisik siswa tersebut. Siswa yang tidur tepat waktu sekurang-kurangnya 8 jam di malam hari, kondisi fisiknya akan lebih optimal sehingga tidak mudah merasa kelelahan. Hasil tes lari 12 menit juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan hidup dan faktor lingkungan di sekitar siswa. Kebiasaan hidup sehat akan berpengaruh terhadap kebugaran jasmani siswa itu sendiri. Menurut Sadoso Sumosardjono (1996 : 8) terdapat beberapa keuntungan setelah berlatih gerak jalan secara bertahap, teratur dan cukup lama, yaitu: Dengan jalan kaki secara bertahap, teratur, dan cukup lama maka jumlah dan besarnya pembuluh darah kita akan bertambah sehingga peredaran darah kita menjadi lebih efisien. Hal tersebut akan menaikkan elastisitas pembuluh darah hingga dapat mengurangi kemungkinan pecahnya pembuluh darah jika tekanan darah kita naik. Secara otomatis peredaran darah kita akan bekerja lebih efisien yang berarti jantung yang mengalirkan darah kita ke seluruh tubuh akan lebih sempurna mengambil, mengedarkan. dan menggunakan oksigen. Jadi dengan berjalan kaki jantung kita akan mendapat keuntungan karena juga bekerja lebih efisien yaitu memompa darah lebih banyak dengan denyutan lebih jarang, serta akan lebih tahan terhadap kemungkinan serangan penyakit jantung.