Hafis Mu addab MEMBANGUN GERAKAN MORAL DI SEKOLAH. Penerbit ElHaf Publishing

dokumen-dokumen yang mirip
PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET)

Ninik Sri Widayati Hafis Muaddab. Model- Model Pembelajaran Inovatif

NAHROWI SPEAKING THERAPY. Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris. Penerbit Self Publishing

Jasman Jalil. Penerbit. Jazwa Publishing. PENDIDIKAN untuk SEUMUR HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Rohiman Lesmana, 2013

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI KETELADANAN PENDIDIK. Oleh : Enny Sri Martini NIP

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber daya sebuah sekolah yang merupakan

Online. Penjurusan Studi & Karir. Jl. Bhisma Raya 19, Kota Bogor Telp

Jasman Jalil. Penerbit. Nida Dwi Karya Publishing. PENDIDIKAN untuk SEUMUR HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA JEPANG. A. Identitas Program Studi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189).

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

PENDIDIKAN MELALUI KETELADANAN: SOLUSI MENGURANGI TAWURAN PELAJAR TAMRIN

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan oleh orang-orang dewasa, bahkan anak-anak usia sekolah dasar. Belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Annisa Shara,2013

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan dapat meningkatkan segenap potensi peserta didik menjadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

WHO AM I? SEMBILAN JURUS MEMBANGUN PRIBADI BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru sebagai teladan bagi peserta didik harus memiliki sikap dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Arian Sahidi. a novel Tuhan, Aku Kembali. Nulisbuku.com

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Teguh Lestari, 2013

BAB VI PENUTUP. 1. Ihwal Keberbakatan (Cerdas Istimewa-Berbakat Istimewa) di Kalangan Siswa MAN 1 dan SMAN 3 Jombang Jombang.

R4J RADICAL FOR JESUS. Marcella Flaorenzia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap

KATA PENGANTAR. LPM Universitas PGRI Semarang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Melalui pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. prosespembentukan karakter manusia. Pendidikan juga bisa dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang dapat hidup tanpa berkomunikasi. Apalagi di zaman modern ini ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

S. H. E. Single. Happy. Excellent. - Marcella Flaorenzia -

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Guru mempunyai posisi

Persembahan. Ku persembahkan buku ini untuk : teriring doa: barakallahu lakuma wa baraka alaikuma wa jama a bainakuma fi khoir

I. PENDAHULUAN. suatu gejala manusiawi umum, tidak ada manusia tanpa bahasa, dan tidak ada

RELASI GURU-MURID-BIDANG STUDI BAGI GURU SEJATI

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI OLEH SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SERTIFIKASI GURU YANG MELELAHKAN

menyatakan bahawa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

BAB V. dan dilaksanakan, maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan. Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS KULIAH UMUM AKADEMI KOMUNITAS BENGKALIS BENGKALIS, 5 SEPTEMBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

kondisi yang mutlak diperlukan sebagai partner dalam mempelajari dan memajukan ilmu, suatu conditio sine qua non

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya). 1 Istilah pendidikan ini semula

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Guru telah hadir cukup lama di negara Indonesia ini, meskipun

MENGGENGGAM ASA NURANI Sebuah Novel. Kurnia Amirullah

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I

KODE ETIK, PELAKSANAAN DAN EFEKTIFITAS PENGAWASANNYA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas karakteristik tuturan guru sains berdasarkan jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam. tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Hafis Mu addab MEMBANGUN GERAKAN MORAL DI SEKOLAH Penerbit ElHaf Publishing

MEMBANGUN GERAKAN MORAL DI SEKOLAH Oleh: Hafis Mu addab Copyright 2011 by Hafis Mu addab Penerbit ElHaf Publishing afaradhita@gmail.com Desain Sampul: Khudrotun Nafisah Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2

Sweet love is for you Allah the Almighty And the shalawat flows to you Kanjeng Nabi Muhammad El Mustafa So I can love the beautiful khudrotun nafisah Like never been depire when auliyaaut thoif remind me to write this book for 3

DAFTAR ISI Titik Awal... 6 Daftar isi... 4 Memaknai Dunia Pendidikan 1. Refleksi Hari Pendidikan: Pendidikan Karakter 10 2. Guru, Sekolah dan Kaderisasi Bangsa... 33 3. Witing Tresno Jalaran Soko Kulino... 37 4. Belajar Dari Punta Dewa... 43 5. Mengajarkan Konsistensi... 50 6. Manajemen Tutur dan Kapur... 57 Memulai Perubahan 1. Memaknai Pendidikan Sebagai Sistem Organik 66 2. Membangun Gerakan Moral Di Sekolah... 76 3. Pembelajaran Tanpa Verbalisme... 84 4. Membangun Budaya Membaca Disekolah... 90 5. Otak dan Pembelajaran... 103 6. Mencari Solusi Pengadaan Buku Pendidikan... 115 7. Buku SMK Masih Langka... 139 8. UNAS Tahun 2011... 153 4

Menjadi Seorang Guru 1. Profesi Genetik... 160 2. Menjadi Guru Berpredikat Profesional... 167 3. Mengapa Guru Harus Menulis... 174 4. Membahagiakan Diri... 182 5

Titik Awal Menjadi pemberdayan atau dalam istilah kerennya community organizer ternyata memiliki perbedaan yang nyata dengan berprofesi sebagai guru. Seorang teman bahkan dengan tegas menyatakan bahwa ketika kita menjadi pelaku pemberdayaan, kita begitu mudah untuk memberikan keteladanan, begitu mudah kita menampilkan idealisme. Begitu mudahnya sehingga tokoh pemberdayaan mampu menjadi rule of models dari seorang pribadi dikomunitas yang dia dampingi. Membuktikan bagaimana kemanusiaan itu berbicara dalam menghadapi konteks problematika masyarakat, dan membicarakan solusi praktis dengan mudahnya semua mampu ditampilkan seorang pelaku pemberdayaan dengan mudahnya. Namun, semua itu sungguh berbeda ketika kita menjadi seorang guru., dimana disaat yang sama kita kita harus berperan dalam banyak karakter. Sebagai guru yang sekaligus seorang bawahan, seorang guru yang sekaligus 6

pegawai dinas pendidikan, hingga sebagai penjual faham atau bahkan pedagang yang mencoba mencari keuntungan ditengah kebutuhan siswanya. Dalam semua fakta ini, disinilah konsistensi profesi guru menjadi dipertanyakan, sebab guru tidak lagi terfokus untuk bagaimana membuat siswanya pintar, tetapi juga terperangkap dalam hal-hal pragmatis. Dan inilah yang membedakan guru dulu dan guru hari ini. Bagi Anda yang pernah mengenyam pendidikan dengan guru-guru yang tegas, yang tidak jarang menghukum fisik anak-anak yang nyata-nyata tidak disiplin. Tentu Anda dapat banyak bercerita bahwa betapa itu semua memberikan nilai pembelajaran tersendiri yang tanpa kita sadari telah membentuk kepribadian kita. Fakta inilah yang menunjukkan betapa pentingnya, bagi seorang guru untuk tetap menjaga marwahnya sebagai seorang agen moral di sekolah. Namun tentunya semuanya tidak mungkin berhasil, jika ini hanya dimulai dari seorang guru disatu sekolah, disatu kabupaten, disatu propinsi hingga disatu negara. 7

Diperlukan kebersamaan dan selanjutnya kesadaran semua civitas akademika hingga menjadikan bangunan sekolah menjadi gerakan moral yang ideal bagi siapapun yang mengenyam pendidikan. Dalam peran inilah tulisan-tulisan dalam buku ini hadir untuk mengingatkan kita semua, bahwa profesi guru bukanlah akhir dari tujuan kita setelah meraih gelar sarjana. Akan tetapi adalah awal dari tugas besar, yang tidak hanya berhenti pada keberhasilan menempuh UNAS belaka. Sebab ada tiga hal yang tidak bisa kita pisahkan di dunia pendidikan yaitu guru, sekolah dan perannya dalam kaderisasi bangsa. Profesi guru adalah profesi kemanusiaan, tentang bagaimana memanusiakan setiap anak dengan keteladanan moral yang baik. Disinilah makna sebenarnya profesi seorang guru, sekarang bagaimana keputusan Anda? Jombang, in the second week of ramadhan 07.08.11 / 22.40 Hafis Mu addab 8