ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TALASEMIA By Rahma Edy Pakaya, S.Kep., Ns

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

Thalassemia. Abdul Muslimin Dwi Lestari Dyah Rasminingsih Eka Widya Yuswadita Fitriani Hurfatul Gina Indah Warini Lailatul Amin N

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. serta diwariskan melalui cara autosomal resesif (Cappillini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dirawat di Rumah Sakit minimal selama 1 bulan dalam setahun. Seseorang yang

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

ANEMIA. 3. Patofisiologi Kegalan sum2 a/ kehilangn sel darah merah berlebihan. Misalnya berkurangnya eritropoesis (produksi sel darah merah)

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Thalasemia

Mata Kuliah : Kep. Medikal Bedah Topik : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Hematologi; Anemia

BAB I PENDAHULUAN. mengandung badan inklusi di darah tepi menyebabkan anemia pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen utama adalah hemoglobin A dengan struktur molekul α 2 β 2.

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

BAB I PENDAHULUAN. penyebab intrakorpuskuler (Abdoerrachman et al., 2007). dibutuhkan untuk fungsi hemoglobin yang normal. Pada Thalassemia α terjadi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Talasemia adalah gangguan produksi hemoglobin yang diturunkan, pertama kali ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Universitas Kristen Maranatha

DEFENISI Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilang nya

CLINICAL MENTORING TATALAKSANA ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM PRAKTEK SEHARI-HARI

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi rantai globin mengalami perubahan kuantitatif. Hal ini dapat menimbulkan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

membutuhkan zat-zat gizi lebih besar jumlahnya (Tolentino & Friedman 2007). Remaja putri pada usia tahun, secara normal akan mengalami

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

LINDA LISTIYAWATI NIM: P11 093

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN, SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

I. PENDAHULUAN. urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Brunner dan Suddarth, 2002)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

Nutrition in Elderly

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I. antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan. pengaruh interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada

b) Anemia Megaloblastik Megaloblastik dalam kehamilan disebabakan karena defisiensi asam folik c) Anemia Hipoplastik

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sel darah merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari defisiensi salah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas, istilah. pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis.

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB 1 PENDAHULUAN. Anemia hemolitik autoimun atau Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah


BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK 2 Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Thalasemia

BAB I PENDAHULUAN. gangguan absorpsi. Zat gizi tersebut adalah besi, protein, vitamin B 6 yang

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

Metodologi Asuhan Keperawatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. SDKI tahun 2007 yaitu 228 kematian per kelahiran hidup. (1)

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

ASUHAN HIPERBILIRUBIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TALASEMIA By Rahma Edy Pakaya, S.Kep., Ns I. DEFINISI Talasemia adalah penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin. II. KLASIFIKASI Secara molekuler talasemia dibedakan atas : 1. Talasemia α (gangguan pembentukan rantai α) 2. Talasemia β (gangguan p[embentukan rantai β) 3. Talasemia β-δ (gangguan pembentukan rantai β dan δ yang letak gen nya diduga berdekatan). 4. Talasemia δ (gangguan pembentukan rantai δ) Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu : 1. Talasemia Mayor (bentuk homozigot) Memberikan gejala klinis yang jelas 2. Talasemia Minor biasanya tidak memberikan gejala klinis. III. PATOFISIOLOGI Penyebab anemia pada talasemia bersifat primer dan sekunder. Penyebab primer adalah berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intrameduler. Penyebab sekunder adalah karena defisiensi asam folat,bertambahnya volume plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.

Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang. Tejadinya hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang,peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis serta proses hemolisis. Hemoglobin postnatal(hb A) Rantai β Rantai α Talasemia β Defisiensi sintesis rantai β rantai α oleh dan disuply dari transfusi Sintesa Kerusakan pembentukan Hemolisis Anemia berat Pembentukan eritrosit sum-sum tulang Fe meningkat Hemosiderosis Talasemia β Menstimulasi eritropoesis Hiperplasia SS Tlg Sel darah merah rusak Hemapoesis eksra medular

Perubahan skeletal Hemolisis splenomegali/limfadenopati Anemia Hemosiderosis Hemokromatosis Maturasi seksual dan Kulit kecoklatan Fibrosis Pertumbuhan terlambat Jantung liver K.empedu Pankreas limfa Gagal jantung sirosis kolelitiasis diabetes splenomegali IV. ETIOLOGI Factor genetic V. MANIFESTASI KLINIS Letargi Pucat Kelemahan Anoreksia Sesak nafas Tebalnya tulang cranial Pembesaran limfe Menipsnya tulang kartilago Disritmia VII. KOMPLIKASI Fraktur patologis Hepatosplenomegali Gangguan Tumbuh Kembang

Disfungsi organ VIII. PENATALAKSANAAN TERAPI 1. Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat dicegah dengan pemberian Deferoxamine(desferal). 2. Splenectomy : dilakukan untuk mengurangi penekanan pada abdomen dan meningkatkan rentang hidup sel darah merah yang berasal dari suplemen(transfusi). ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN Pengkajian Fisik Riwayat keperawatan Kaji adanya tanda-tanda anemia(pucat,lemah,sesak,nafas cepat,hipoksia kronik,nyeri tulang dan dada,menurunnya aktivitas,anoreksia),epistaksis berulang. Pengkajian Psikososial Anak : Usia,tugas perkembangan psikososial,kemampuan beradaptasi dengan penyakit,mekanisme koping yang digunakan. Keluarga : respon emosional keluarga,koping yang digunakan keluarga,penyesuaian keluarga terhadap stress. DIAGNOSE KEPERAWATAN 1. Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan Oksigen/zat nutrisi ke sel.

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen. 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurangnya selera makan. 4. Koping keluarga tidak efektif b.d dampak penyakit anak terhadap fungsi keluarga.

RENCANA KEPERAWATAN NO DIAGNOSE TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL KEPERAWATAN HASIL 1 2 Perubahan perfusi jaringan b.d berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan oksigen/zat nutrisi Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x 24 jam perfusi jaringan klien adekuat dengan criteria : - Membran mukosa merah muda - Conjunctiva tidak anemis - Akral hangat - TTV dalam batas normal Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien toleran terhadap aktivitas dengan criteria : - Kebutuhan ADL terpenuhi tanpa rasa pusing,sesak - Monitor TTV,pengisian kapiler,warna kulit dan membaran mukosa - Tinggikan posisi kepala tempat tidur - Periksa adanya keluhan nyeri - Catat keluhan rasa dingin - Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat - Beri oksigen sesuai kebutuhan - Kolaborasi dalam pemeiksaan lab : HB,HMT,SDM. - Kaji kemampuan anak dalm melakukan aktivitas/memenuhi ADL - Monitor TTV,respon fisiologis selama,setelah melakukan aktivitas - Beri informasi pada - Perubahan tanda vital,warna kulit dan membran mukosa menunjukkan tanda perfusi jaringan - Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan seluler - Iskemia seluler mempengaruhi jar.miokardial - Vasokontriksi ke organ vital menurunkan sirkulasi perifer - Memaksimalkan transfer oksigen ke jaringan - Memantau kadar oksigenasi - Mempengaruhi pilihan intervensi - Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jml oksigen adekuat ke jar.

3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurangnya selera makan Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi klien terpenuhi dengan criteria - BB stabil/meningkat - Nilai laboratorium Dbn - Melaporkan nafsu makan meningkat - Menghabiskan porsi makan yang disediakan. anak/klg untuk berhenti melakukan aktivitas jika terjadi peningkatan TTV atau pusing - Beri bantuan dalam beraktivitas/ambulasi ila perlu - Perioritaskan jadwal askep untuk meningkatkan istirahat - Rangsangan/stress kardiopulmonal berlebihan dpt menimbulkan dekompensasi/kegagalan - Membantu dan memberi dukungan - Memperthanan tingkat energi dan meningkatkan regangan pada system jantung dan pernafasan. 4 Koping Keluarga tidak efektif b.d dampak penyaklit anak terhadap fungsi keluarga Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam keluarga dapat mengatasi dan mengendalikan stress yang terjadi pada keluarga dengan criteria : - Keluarga menerima kondisi anaknya - Menunjukkan tingkah laku koping yang positip - Kaji riwayat nutrisi dan makanan yg disukai - Observasi dan catat masukan makanan - Timbang Berat badan setiap hari - Beri makanan sedikit tapi sering dan atau makan diantara waktu makan - Konsul ahli gizi - Beri obat/suplemen vitamin sesuai order - Jelaskan kondisi anak sesuai realita dan beri - Mengidentifikasi defisiensi,merencanakan intervensi - Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan - mengawasi penurunan BB atau efektivitas intervensi nutrisi - Makan dpt menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi gaster - Membantu membuat rencana diet - Menigkatkan masukan protein dan kalori

dukungan pada keluarga - Berikan waktu/dengarkan hal-hal yang mejadi keluhan keluarga - Memberikan dukungan kepada keluarga untuk mengembangkan harapan realistis thd anak - Bantu keluarga untuk memahami betapa pentingnya mempertahankan fungsi psikososial - Keluarga paham dengan kondisi anak dan dapat menerima sesuai keadaan - Orang terdeklat memerlukan dukungan yg terus menerus dg berbagai masalah yg dihadapi akan meningkatkan dlm mengatasi penyakit untuk memudahkan proses adaptasi - Dukungan keluarga thd anak dapat meningktkan harapan anak - Tingkah laku yang terhalang,tuntutan perawatan tinggi dan seterusnya dapat menimbulkan klg menarik diri dri pergaulan social.