DAMPAK INVESTASI SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PEREKONOMIAN JAWA TENGAH Oleh : Abdul Kohar M 1), Mulyoo S Baskoro 2), Buasor Saim 2), Soepato Soemokaryo 2) da Sugeg H Wisudo 2) Email : a_kohar_fish@yahoo.com ABSTRAK Peelitia ii bertujua utuk megaalisis dampak ivestasi sektor perikaa terhadap: (1) struktur perekoomia Jawa Tegah, (2) keterkaita dega sektor laiya, da (3) dampak peggada output, pedapata, da teaga kerja pada perekoomia Jawa Tegah. Metode peelitia megguaka studi kasus da dilajutka dega aalisis deskriptif. Data yag diaalisis adalah Tabel Iput Output Trasaksi Domestik atas Dasar Harga Produse Klasifikasi 19 Sektor Propisi Jawa Tegah Tahu 2004. Aalisis data dilakuka dega megguaka matematika ekoomi da model iput output yag dibatu dega megguaka program GRIMP 7.1. Hasil aalisis meujukka : (1) masih redahya kotribusi sektor perikaa terhadap struktur perekoomia Jawa Tegah, (2) berdasarka ilai keterkaita ke depa da ke belakag, sektor perikaa lebih cederug medorog sektor hilir dibadigka dega sektor huluya, da (3) ilai peggada output tipe I lebih besar dibadigka dega ilai peggada pedapata da teaga kerja, sedagka ilai peggada pedapata tipe II, lebih besar dari pada ilai peggada output da teaga kerja. Maka, dapat disimpulka bahwa sektor perikaa belum mejadi sektor uggula bagi Jawa Tegah, aka tetapi sektor perikaa mempuyai potesi utuk terus dikembagka. Kata Kuci: Output, Pedapata, Teaga Kerja, Keterkaita da ilai peggada PENDAHULUAN Pembagua sektor perikaa merupaka bagia dari pembagua ekoomi yag dilaksaaka selama ii megalami pasag surut, pada suatu saat sektor perikaa dijadika sebagai uggula dalam meigkatka pedapata masyarakat maupu pemeritah, aka tetapi pada saat yag lai kurag diperhatika. Salah satu respo yag ditujukka oleh pemeritah pusat adalah adaya perubaha kebijaka otoomi yag lebih luas kepada daerah, yaitu pemberia keweaga kepada pemeritah daerah utuk meetuka arah kebijaka pembagua daerah yag diharapka aka mempegaruhi target-target pembagua asioal, atara lai pertumbuha ekoomi, peciptaa lapaga kerja da distribusi pedapata, yag aka dipegaruhi oleh ivestasi. Feomea yag terjadi dalam beberapa tahu terakhir ii meujukka bahwa pertumbuha ekoomi, masih didomiasi oleh kosumsi, baik kosumsi pemeritah maupu rumah tagga. Seperti utuk sumbaga sektor kosumsi pada Produk Domestik 1 Mahasiswa Program Doktor pada PS Tekologi Kelauta, Sekolah Pascasarjaa IPB 2 Dose Sekolah Pascasarjaa IPB
Regioal Bruto Jawa Tegah mecapai 82,88% tahu 2003 da meigkat 84,01% tahu 2004. Sedagka sumbaga dari ivestasi haya sebesar 15,89% utuk tahu 2003 da 16,52 % pada tahu 2004 (BPS 2006). Maka, struktur perekoomia yag bertumpu terlalu besar pada sektor kosumsi buka merupaka struktur perekoomia yag kokoh da sagat rapuh serta kurag merefleksika terhadap kodisi riil di masyarakat (seperti pegaggura da disparitas daya beli).. Meyadari kodisi tersebut, sewajarya daerah mulai serius utuk meggarap sumber peggerak ekoomi dari faktor ivestasi. Berbagai regulasi da istitusi pedukug dibeahi, dega memagkas jalur birokrasi pegurusa ivestasi, meerapka sistem pelayaa satu atap, meyediaka pusat iformasi da kosultasi bisis, membebaska retribusi utuk beberapa perijia da lai sebagaiya. Makalah ii mecoba megaalisis dampak ivestasi sektor perikaa terhadap struktur perekoomia Jawa Tegah, keterkaita sektor perikaa dega sektor laiya, da dampak peggada output, pedapata, da teaga kerja sektor perikaa pada perekoomia Jawa Tegah. METODE PENELITIAN Metode da Aalisis Data Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data sekuder, yaitu Tabel IO trasaksi domestik atas dasar harga produse Jawa Tegah Tahu 2004 klasifikasi 19 sektor. Metode peelitia megguaka studi kasus da dilajutka dega aalisis deskriptif. Aalisis data dilakuka dega megguaka matematika ekoomi da aalisis Iput Output dibatu dega program Excel da GRIMP 7.1 (Geeratio of Regioal Iput-Output Model Program) (West 1993 da Muchdie 2002). Aalisis Iput Output Tabel IO merupaka matrik yag memotret kegiata ekoomi suatu daerah atau egara pada waktu tertetu (1 tahu) dari aktivitas ekoomi yag mecatat trasaksi iput output yag terkait atar sektor da pertama kali diperkealka oleh W Leotief (Nazara 1997, Budiharsoo 2001, Muchdie 2002, Resodudarmo et.al 2002). Tabel IO ii mampu memperkiraka dampak pembagua suatu sektor seperti pada peelitia ii sektor perikaa pada daerah/egara secara keseluruha terhadap pedapata masyarakat (Miller & Blair 1985 ; Resosudarmo et.al 2002). Meurut Jese & West (1986) da Miller & Blair (1985), Tabel IO terdiri dari empat kuadra : (1) Itermediate quadrat (Kuadra I) merupaka kuadra permitaa atara arus barag da jasa yag diguaka dalam proses produksi, (2) Fial demad (kuadra II atau Gross Domestic Regioal Product) yaitu
trasaksi permitaa akhir berasal dari output sektor produksi maupu impor dalam berbagai pegguaa, (3) Primary iput quadrat (kuadra III=ilai tambah) yaitu pegguaa iput primer yag meghasilka product domestic regioal bruto, da (4) Primary iput-fial demad quadrat (kuadra IV) yaitu trasaksi lagsug atara iput primer dega permitaa akhir tapa mekaisme trasmisi (jarag diguaka). Utuk baris: x i=1 F + = ij i x j i = 1, 2, 3.,... (1) dimaa: X i = Jumlah output total sektor ke-i (baris) X ij = Jumlah output sektor ke-i yag dibeli sektor ke-j F i = Total permitaa akhir output sektor ke-i Utuk kolom: x j=1 v m + + = ij j j Xi j = 1, 2, 3.,... (2) dimaa: X j = Jumlah output total sektor ke-j (kolom) X ij = Jumlah output sektor ke-i yag dijual ke sektor ke-j V j = Jumlah ilai tambah sektor ke-j m j = Impor sektor ke-j i = j = 1, 2, 3,, Alira atar sektor dapat ditrasformasika mejadi koefisie-koefisie dega asumsi jumlah pembelia tetap. xij aij =... (3) Xj atau xij = aij Xj... (4) Dega memasukka persamaa (4) ke dalam persamaa (1) didapat : a i=1 x + F ij j i = x j i = 1, 2, 3,.,... (5) Dalam otasi matrik persamaa (5) dapat ditulis, sebagai berikut: AX + F = X... (6) Hubuga dasar dari Tabel iput output: (I-A) -1 F = X... (7) Matriks kebalika Leotief (I-A) -1, yaitu bagaimaa keaika produksi dari suatu sektor aka meyebabka berkembagya sektor-sektor lai. Aalisis Keterkaita Kosep keterkaita megukur tigkat ketergatuga atar sektor dalam ekoomi da sejauhmaa dipegaruhi oleh sektor laiya. Keterkaita lagsug ke depa, yaitu hubuga keterkaita pegaruh yag ditimbulka oleh satu uit permitaa akhir suatu sektor terhadap total pejuala output semua sektor di dalam suatu perekoomia. Dega demikia ilai keterkaita ke belakag yag lebih besar dari satu aka mempuyai
kemampua medorog pertumbuha sektor-sektor hilirya. Sektor tersebut puya keterkaita ke depa yag besar jika ilaiya lebih besar dari satu, dirumuska: FL i = a ij... (8) j= 1 dimaa: FL i = Keterkaita lagsug ke depa sektor ke-i a ij = Usur matriks koefisie lagsug Keterkaita ke depa tidak lagsug, meujukka akibat suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka sebagia output sektor tersebut secara tidak lagsug per uit keaika permitaa total, dirumuska: FLTL i = ij... (9) j= 1 dimaa: FLTL i = Keterkaita tidak lagsug ke depa sektor ke-i ij = Usur matriks kebalika Leotief model terbuka Keterkaita ke belakag lagsug, meujukka hubuga keterkaita pegaruh yag ditimbulka oleh satu uit permitaa akhir pada sektor tersebut terhadap total pembelia iput semua sektor di dalam suatu perekoomia. Keterkaita ke belakag ii merupaka ukura utuk megetahui kemampua suatu sektor dalam memajuka sektorsektor huluya. Jika ilai keterkaita ke belakag suatu sektor lebih besar dari satu dikataka bahwa sektor itu merupaka sektor yag relatif mampu medorog kemajua sektor-sektor huluya. Sektor tersebut puya keterkaita ke belakag yag besar jika ilaiya lebih besar dari satu, dirumuska: BL j = a ij... (10) i= 1 dimaa: BL j = Keterkaita lagsug kebelakag ke-j a ij = Usur matriks koefisie tekis atau koefisie lagsug Keterkaita tidak lagsug ke belakag, meujukka akibat suatu sektor yag diteliti terhadap sektor-sektor yag meyediaka iput atara sektor secara tidak lagsug per uit keaika permitaa total, dirumuska: BLTL j = ij... (11) i= 1 dimaa: BLTL j ij = Keterkaita tidak lagsug kebelakag sektor ke-j = Usur matriks kebalika Leotief model terbuka Sektor-sektor dega ilai keterkaita ke depa da ke belakag yag besar merupaka sektor yag mempuyai potesi terbesar utuk diivestasika karea aka memberika dampak positif terhadap perekoomia.
Aalisis Dampak Peggada Aalisis dampak peggada (Multiplier effect) megukur suatu respo atau dampak stimulus ekoomi, yaitu besarya dampak atas pegaruh stimulus ekoomi tersebut terdiri dari beberapa efek yag dapat dihitug mejadi dua tipe, yaitu peggada tipe I da tipe II. Peggada tipe I da tipe II merupaka hasil proses mekaisme dampak yag terdiri dari: (1) efek awal (iitial effect), (2) efek putara awal (first roud effect), (3) efek dukuga idustri (idustrial support effect), da (4) efek iduksi kosumsi (cosumptio iduced effect). Hubuga atara efek awal da efek lajuta per uit pada pegukura dari sisi output, pedapata, da teaga kerja dihitug dega megguaka rumus peggada tipe I da II (Daryato & Moriso 1991 ; da Muchdie 2002): A + B + C Tipe I =... (12) A A + B + C + D Tipe II =... (13) A dimaa : A = Efek awal C= Efek dukuga idustri B = Efek putara pertama D= Efek iduksi kosumsi HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Perekoomia Hasil yag didapatka dari tabel iput output trasaksi domestik atas dasar harga produse Jawa Tegah tahu 2004, total output maupu iput secara keseluruha sebesar Rp. 400 548,24 milyar. Dari total iput sebesar Rp. 400 548,24 milyar dialokasika atara lai utuk memeuhi iput atara sebesar Rp. 138 630, 43 milyar (34,61%), iput primer sebesar Rp. 193 435,26 milyar (48,29 %) da ekspor sebesar Rp. 92 317,64 milyar (23,05 %). Dari total iput tersebut, sektor perikaa mempuyai kotribusi sebesar Rp. 2 456,46 milyar (0,61%), dega distribusi pada permitaa atara sebesar Rp. 449,87 milyar, da iput primer sebesar Rp 1 972,64 milyar, dega demikia secara keseluruha sektor perikaa tersebut iput yag diguaka oleh seluruh sektor sebesar Rp. 2 456,46 milyar. Sedagka dari total output sebesar Rp. 400 548,24 milyar dialokasika atara lai utuk memeuhi permitaa akhir sebesar Rp 261 917,81 milyar (65,39%), permitaa atara sebesar Rp 138 630,43 milyar (34,61%), da impor sebesar Rp 68 482,55 milyar (17,10%). Dari total output tersebut, sektor perikaa mempuyai kotribusi sebesar Rp. 2 456,46 milyar (0,61%), dega distribusi pada permitaa atara sebesar Rp. 814,76 milyar da permitaa akhir sebesar Rp 1 641,70 milyar, dega demikia secara
keseluruha sektor perikaa tersebut yag outputya diguaka sebagai iput oleh seluruh sektor sebesar Rp. 2 456,46 milyar. Aalisis Keterkaita Secara umum sektor perikaa mempuyai ilai keterikata ke belakag lebih besar dibadigka dega ke depa, baik pada keterkaita lagsug maupu tidak lagsug. Sektor perikaa mempuyai ilai koefisie keterkaita lagsug ke depa sebesar 0.002 da meempati perigkat 17 dari 19 sektor. Dari ilai keterkaita output lagsug ke depa sektor perikaa sebesar 0.002, bahwa pada setiap satu satua ilai output sektor 0.002 aka dialokasika kepada sektor-sektor laiya maupu pada sektor ika laut da hasil laut laiya itu sediri sebesar 0.002 satua atau dega kata lai setiap ada peigkata dalam permitaa akhir sebesar seribu rupiah, maka aka terjadi peigkata pada permitaa output baik terhadap sektor perikaa itu sediri maupu terhadap perekoomia secara keseluruha sebesar Rp 20. Tabel 1. Keterkaita Output lagsug da tidak lagsug ke Depa da ke Belakag Perekoomia Jawa Tegah, Tahu 2004 ke Depa Ke Belakag Sektor Tidak Tidak Lagsug Lagsug Lagsug Lagsug Padi 0,0289 4) 1,4435 7) 0,1242 14) 1,1517 15) Taama Baha Makaa 0,0086 11) 1,1603 12) 0,0745 17) 1,1013 17) Taama Pertaia laiya 0,0086 10) 1,1148 14) 0,1224 15) 1,1885 14) Peteraka da Hasil-hasilya 0,0032 15) 1,1122 15) 0,3336 7) 1,5581 6) Kehutaa 0,0021 16) 1,0307 18) 0,1519 13) 1,2278 13) Perikaa 0,0020 17) 1,0627 16) 0,1831 11 1,2714 11) Pertambaga da Peggalia 0,0071 13) 1, 1224 13) 0,1561 12) 1,2319 12) Idustri Makaa,Miuma & Tembakau 0,0328 3) 1,9577 3) 0,5363 2) 1,7520 2) Idustri laiya 0,0705 1) 2,1920 2) 0,4620 4) 1,7234 4) Idustri Peggiliga Miyak 0,0282 5) 1,6918 4) 0,0016 18) 1,0021 18) Listrik, Gas da Air Mium 0,0114 8) 1,2543 9) 0,1105 16) 1,1381 16) Bagua 0,0072 12) 1,2977 8) 0,5473 1) 1,8136 1) Perdagaga 0,0653 2) 2,3929 1) 0,3321 8) 1,4900 8) Restora da Hotel 0,0261 7) 1,5065 6) 0,4747 3) 1,7468 3) Pegagkuta da Komuikasi 0,0272 6) 1,5768 5) 0,3977 5) 1,5574 7) Lembaga Keuaga, Real Estate da Jasa Perusahaa 0,0093 9) 1,2210 10) 0,2300 10) 1,3687 10) Pemeritaha Umum da Pertahaa 0,0016 18) 1,0544 17) 0,3545 6) 1,5610 5) Jasa-Jasa 0,0061 14) 1,1667 11) 0,3028 9) 1,4747 9) Kegiata yag Tidak Jelas Batasaya 0,0000 19) 1,0000 19) 0,0000 19) 1,0000 19) Sumber: Tabel IO Jawa Tegah 2004 Nilai keterkaita output tidak lagsug ke depa sektor perikaa sebesar 1.0627 pada perigkat ke-16 dari 19 sektor, hal ii meujukka redahya ilai keterkaita tersebut yag berimplikasi terhadap masih kecilya output yag dihasilka yag aka
diguaka oleh sektor-sektor yag lai baik secara lagsug maupu tidak lagsug utuk meigkatka permitaa total per uit. Sektor perikaa mempuyai ilai keterkaita lagsug ke belakag sebesar 0,1831, da meempati perigkat ke-11. Hal ii meujukka, jika terjadi peigkata permitaa akhir sebesar satu satua pada sektor perikaa, maka sektor ii aka membutuhka iput tambaha utuk proses produksi dari sektor laiya pada perekoomia Jawa Tegah, termasuk sektor perikaa sediri sebesar 0,1831 satua secara lagsug da 1,2714 satua secara tidak lagsug. Dari hasil aalisis keterkaita tidak lagsug baik ke depa maupu ke belakag sektor perikaa meujukka ilai yag masih kecil dibadigka dega sektor yag lai, hal ii karea ilai iput maupu output sektor perikaa masih kecil, aka tetapi sektor perikaa berpotesi utuk dikembagka. Peyebab lai kecilya ilai keterkaita tersebut adalah sub sektor yag masuk dalam sektor perikaa masih terbatas pada sektor primer seperti peagkapa da budidaya, sedagka sektor sekuder da tersier belum masuk dalam kategori sektor perikaa seperti, pada sektor idustri makaa da miuma, sektor perbaika kapal, da sektor perdagaga. Aalisis Dampak Peggada Aalisis dampak peggada (multiplier effect), diguaka utuk megetahui perubaha permitaa akhir terhadap output, pedapata, da Teaga kerja. Meurut Muchdie (2002) dega aalisis peggada ii lebih legkap dibadigka aalisis keterkaita, karea aalisis keterkaita haya memperhatika ragkaia pegaruh suatu sektor terhadap sektor laiya, sedagka aalisis dampak peggada (multiplier effect) mampu meelusuri reteta pegaruh suatu sektor baik secara lagsug, tidak lagsug, maupu terimbas, terhadap sektor laiya pada perekoomia secara keseluruha. Secara umum dari hasil aalisis data didapatka bahwa sektor perikaa pada ilai peggada output tipe I lebih besar dibadigka dega ilai peggada pedapata da teaga kerja, sedagka pada ilai peggada pedapata tipe II, lebih besar dari pada ilai peggada output da teaga kerja. Melalui aalisis IO, dapat dilihat pegaruh ivestasi terhadap semua sektor pada Tabel IO, terutama pada sektor perikaa. Utuk megestimasi atara pertumbuha total produksi (total pegeluara seluruh sektor produksi) dega ivestasi di sektor perikaa serta melihat peraa kegiata perikaa terhadap perekoomia Jawa Tegah, diguaka Peggada output (Resosudarmo et.al 2002). Peggada output tersebut adalah keaika
ilai total produksi semua sektor perekoomia akibat keaika satu uit fial demad suatu sektor. Dari hasil aalisis ilai peggada output tipe I sektor perikaa mempuyai ilai peggada sebesar 1,2714, sehigga jika terjadi peigkata permitaa akhir di sektor perikaa sebesar satu rupiah maka output pada semua sektor pada perekoomia Jawa Tegah aka meigkat sebesar Rp 1,2714. Utuk ilai peggada output tipe II, yag memasukka rumah tagga ke dalam model, pada sektor perikaa sebesar 2,0898. Dari ilai peggada output tipe II sektor perikaa meujukka, bahwa jika terjadi peigkata permitaa akhir sektor perikaa sebesar satu rupiah, maka pedapata rumah tagga di sektor perikaa yag dibelajaka ke semua sektor aka meigkat Rp. 2,0898, hal ii meujukka sektor perikaa belum mempuyai pegaruh yag besar terhadap peigkata pedapata rumah tagga pada sektor yag lai. Tabel 2. Dampak Peggada Output, pedapata da teaga kerja sektor pada perekoomia Jawa Tegah, Tahu 2000 da 2004 Sektor Output Pedapata Teaga kerja Type I Type II Type I Type II Type I Type II Padi 1,1517 1,8035 1,1558 3,3157 1,0000 1,0000 Taama Baha Makaa 1,1013 1,7934 1,1054 3,1709 1,0000 1,0000 Taama Pertaia laiya 1,1885 2,2456 1,1285 3,2372 1,0520 1,1757 Peteraka da Hasil-hasilya 1,5581 2,7986 1,2500 3,5857 1,0482 1,1945 Kehutaa 1,2278 2,1425 1,1863 3,4032 1,0152 1,0478 Perikaa 1,2714 2,0898 1,1906 3,4155 1,0243 1,0667 Pertambaga da Peggalia 1,2319 2,6078 1,1114 3,1882 1,1756 1,9498 Idustri Makaa,Miuma & Tembakau 1,7520 2,4697 2,5109 7,2029 8,8299 14,1273 Idustri laiya 1,7234 2,5378 1,8907 5,4239 28,9889 50,4722 Idustri Peggiliga Miyak 1,0021 1,3644 1,0057 2,8849 1,0096 1,8115 Listrik, Gas da Air Mium 1,1381 1,6195 1,1730 3,3648 1,0561 1,1614 Bagua 1,8136 3,0801 1,6242 4,6592 2,3211 4,2186 Perdagaga 1,4900 2,4201 1,4153 4,0599 51,7174 104,9570 Restora da Hotel 1,7468 2,7727 1,6494 4,7316 1,5685 2,1114 Pegagkuta da Komuikasi 1,5574 2,5329 1,5319 4,3945 1,1452 1,3477 Lembaga Keuaga, Real Estate da Jasa Perusahaa 1,3687 1,9517 1,9224 5,5148 8,5379 18,8728 Pemeritaha Umum da Pertahaa 1,5610 4,4779 1,1310 3,2443 1,9103 5,4801 Jasa-Jasa 1,4747 3,2865 1,1814 3,3891 1,8650 4,9858 Kegiata yag Tidak Jelas Batasaya 1,0000 1,0000 0,0000 0,0000 1,0000 1,0000 Sumber: Tabel IO Jawa Tegah Tahu 2004 Selajutya utuk melihat karakteristik sektor perikaa berdasarka kotribusiya dalam meigkatka ilai tambahya, terutama pada pedapata masyarakat, diguaka peggada pedapata rumah tagga. Peggada pedapata rumah tagga dari Tabel IO megidikasika dampak dari peigkata permitaa sebesar satu uit dari sebuah sektor tertetu pada total pedapata rumah tagga (Resosudarmo et.al 2002).
Dari hasil aalisis ilai pedapata tipe I sektor perikaa sebesar 1,1906, yag meujukka bahwa pegaruh peigkata pedapata teaga kerja yag bekerja di sektor perikaa, karea terjadiya keaika permitaa akhir di sektor perikaa sebesar satu satua, aka meigkatka pedapata rumah tagga di semua sektor masig-masig sebesar 1,1906 satua secara lagsug maupu tidak lagsug. Utuk ilai peggada pedapata tipe II sektor perikaa sebesar 3,4155, maka jika terjadi peigkata permitaa akhir sektor perikaa sebesar satu rupiah, maka pedapata rumah tagga di sektor perikaa yag dibelajaka ke semua sektor aka meigkat Rp. 3,4155. Dari hasil aalisis ilai peggada teaga kerja sektor perikaa tipe I sebesar 1,0243, maka jika terjadi peigkata output di perikaa sebesar satu satua aka meigkatka jumlah teaga kerja bekerja semua sektor sebesar 1,0243 satua. Sedagka utuk ilai peggada teaga kerja sektor perikaa tipe II sebesar 1,0667, maka pegaruh peigkata output pada sektor yag bersagkuta sebesar satu satua, aka meigkatka jumlah teaga kerja yag di semua sektor 1,0667 satua baik lagsug maupu tidak lagsug. KESIMPULAN 1. Kotribusi iput maupu output sektor perikaa terhadap struktur perekoomia Jawa Tegah masih redah dibadigka dega sektor laiya, hal ii meujukka bahwa iput maupu output sektor perikaa yag diguaka utuk meigkatka pertumbuha perekoomia masih redah. 2. Dari hasil aalisis keterkaita lagsug maupu tidak lagsug ke depa sektor perikaa lebih kecil daripada ke belakag, artiya sektor tersebut lebih mampu mearik sektor hulu, dibadigka hilirya. 3. Hasil aalisis peggada output, pedapata da teaga kerja utuk tipe I maupu tipe II didapatka ilai peggada sektor perikaa masih kecil. Kecilya ilai peggada sektor perikaa ii meujukka jika terjadi peigkata permitaa akhir pada sektor perikaa, dampak yag ditimbulkaya terhadap peigkata output, pedapata, da peciptaa lapaga kerja pada perekoomia Jawa Tegah kecil. SARAN 1. Dalam pembuata Tabel IO agar lebih terici terutama pedefiisia sektor perikaa, sehigga sektor perikaa yag selama ii berseraka pada sektor yag lai, dapat disatuka kedalam kelompok sektor perikaa.
2. Pegelompoka sektor perikaa tidak haya dari sektor primer saja, tetapi juga sektor sekuder (idustri) da tersier (jasa). DAFTAR PUSTAKA [BPS]Bada Pusat Statistik. 2004. Tabel Iput Output Jawa Tegah tahu 2004. Kerjasama Bada Perecaaa Pembagua Daerah Propisi Jawa Tegah dega Bada Pusat Statistik Provisi Jawa Tegah, Semarag..2006. Jawa Tegah dalam Agka 2006. Kerjasama Bada Perecaaa Pembagua Daerah Propisi Jawa Tegah dega Bada Pusat Statistik Propisi Jawa Tegah, Semarag Budiharsoo S. 2001. Tekis Aalisis Pembagua Wilayah Pesisir da Lauta. PT. Pradya Paramita. Jakarta. Daryato A, J.B. Moriso. 1992. Structural Iterdepedece I The Idoesia Ecoomy With Emphasis O The Agriculture Sector 1971-1985 : A Iput Output Aalysis. Mimbar Sosek, 6 (6) : 74-99. Jese RC, GR West. 1986. Iput Output for Practioers : Theory ad Applicatios. Australia Govermet Publishig Service, Caberra. Miller RE, PD Blair. 1985. Iput-Output Aalysis: Foudatio ad Extesios. Pritice Hall, Ic., Eglewood Cliffs, New Jersey. Muchdie. 2000. Struktur Ruag Perekoomia Idoesia : Aalisis Model Iput-Output Atar daerah. Pusat Pegkajia Kebijaka Tekologi Pegembaga Wilayah, Bada Pegkajia da Peerapa Tekologi, Jakarta. Nazara S. 1997. Aalisis Iput-Output. LPFE-UI, Jakarta. Resosudarmo BP, Djoi H, Tauhid A, Nia ILS, Olivia, Aog N. 2002. Aalisis Peetua Sektor Prioritas di Kelauta da Perikaa. Jural Pesisir da Lauta 4(3):17-28. West GR. 1993. Iput Output Aalysis for Practitioers Grimp Versi 7.1. User s Guide. Departmet of Ecoomics, Uiversity of Queeslad Australia. Page 79.