BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 RINGKASAN. memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi,

BAB IV KESIMPULAN. pergeseran joseigo dalam lagu berbahasa Jepang adalah sebagai berikut: 1. Pola pikir feminisme yang mempengaruhi gaya bahasa yang

BAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN

Bab 2. Landasan Teori

PERBANDINGAN PENGGUNAAN SAPAAN PRONOMINA PERSONA DALAM KOMIK RUROUNI KENSHIN DENGANBEELZEBUB. Oleh : Abstract

BAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. budaya dan masyarakat yang bersangkutan. Keterkaitan ini tidak dapat dipisahkan satu

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN. serupa. Ragam bahasa menurut Pateda (1987:52) terbagi menjadi berbagai jenis

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB III PEMBAHASAN. ganti orang pertama dan kata ganti orang kedua yang secara tradisional tidak terdapat

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan

Bab 1. Pendahuluan. dapat menunjukkan dari lingkungan sosial seperti apa seseorang itu berasal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dewi (2009) dalam tesis yang berjudul Sapaan Bahasa Jepang : Bentuk,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

ANALISIS PENERJEMAHAN PRONOMINA PERSONA PERTAMA TUNGGAL BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KE DALAM BAHASA JEPANG SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KEIGO

ABSTRAK. atau gagasan-gagasan dalam perasaan. Bahasa juga berfungsi sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan

PRONOMINA PERSONA DALAM NOVEL NAIFU DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA Nunung Hermawan, Lina Rosliana

BAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu akan ditemukan peraturan-peraturan berbahasa yang disebut juga dengan tata

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

Bab 1. Pendahuluan. makhluk hidup selain manusia seperti binatang pun mempunyai sistem komunikasi

Bab 4. Simpulan dan Saran. maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan partikel kashira dan kana dalam manga yang

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi. bahasa harus dimulai dari pengkajian tindak tutur.

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

ANALISIS PENGGUNAAN DANSEIGO DAN JOSEIGO DALAM NOVEL SEKAI KARA NEKO GA KIETA NARA KARYA KAWAMURA GENKI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PRONOMINA PERSONA DALAM CERPEN WASUREENU HITOBITO KARYA KUNIKIDA DOPPO 国木田独歩 忘れえぬ人々 における人称代名詞

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan mitra tutur. Melalui bahasa, pikiran, perasaan, dan keinginan

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam etnis dan setiap etnis

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

ABSTRAKSI Tujuan Hasil

Abstraksi. Kata kunci: Danjo, joseigo, danseigo

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki kata sapaan yang berbeda-beda. Kata sapaan adalah

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

Bab 5. Ringkasan. Saat ini banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang dan mulai tertarik dengan

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

Key words : Kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, kata ganti orang ketiga, Bahasa Ibu, Pemelajar Bahasa Jepang

PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI

2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari karena dengan bahasa kita dapat menyampaikan suatu ide, pikiran,

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas

BAB I PENDAHULUAN. Joshi atau partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari kebudayaan. Kebudayaan tidak akan dapat terjadi tanpa bahasa,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PEMAKAIAN PRONOMINA PERSONA BAHASA JEPANG DITINJAU DARI STATUS SOSIAL PENUTUR DALAM ANIME MEITANTEI CONAN EPISODE 名探偵コナンにおける話し手の身分上の人称代名詞の使用

Status resmi Bahasa resmi di: Jepang (de facto), Angaur (Palau) Diatur oleh: Pemerintah. Jepang Kode bahasa ISO ja ISO jpn SIL JPN

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

Penyimpangan Penggunaan Danseigo dan Joseigo Terhadap Shuujoshi dalam Serial Animasi Kantai Collection SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang, ungkapan disebut dengan hyougen. Menurut Ishimori (1994:710),

BAB I PENDAHULUAN. 1992, Narrog: 2009). Hal ini berarti, setiap bahasa alami di dunia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki ciri universal dan ciri khas tersendiri, misalnya

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Transkripsi:

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab tiga, saya menyimpulkan bahwa ternyata terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar teori dalam komik Detektif Kindaichi nomor seri 5,13-16,19,24-27. Misalnya kata atashi yang memiliki dua buah fungsi lain selain fungsi yang ada pada teori bab dua, kemudian ada pula kata watashi, boku, ore, anata, anta, kimi, omaera dan kisama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 4.1.1. 第一人称代名詞 / 自称 (Pronomina Persona Pertama) 4.1.1.1. Watashi( 私 ) Tabel 4.1. Fungsi Watashi Fungsi dalam Analisis Fungsi dalam Teori 1. Bersifat netral dan standar 1. Bersifat netral dan standar 2. Bersifat formal dan untuk menunjukkan rasa hormat 3. Dapat menunjukkan perasaan akrab 2. Bersifat formal dan untuk menunjukkan rasa hormat 1. Dapat juga untuk menunjukkan perasaan akrab 4.1.1.2. Atashi( あたし ) Tabel 4.2. Fungsi Atashi 1. Ragam bahasa perempuan 1. Ragam bahasa perempuan 1. Terasa kasar dan tidak 2. Menunjukkan rasa akrab 2. Menunjukkan rasa akrab 2. Dapat ditujukan 93

3. Terasa kasar dan tidak 4. Bersifat informal dan dipakai dalam situasi santai 5. Dapat ditujukan kepada orang lebih muda 3. Bersifat informal dan dipakai dalam situasi santai kepada orang lebih muda 4.1.1.3. Boku( 僕 ) Tabel 4.3. Fungsi Boku 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Dapat menunjukkan perasaan sombong 2. Ditujukan kepada orang 2. Ditujukan kepada orang 2. Bila diikuti oleh bentuk yang sederajat atau lebih rendah derajatnya yang sederajat atau lebih rendah derajatnya 3. Dapat menunjukkan perasaan sombong 4. Untuk menunjukkan perasaan akrab 5. Bila diikuti oleh bentuk 3. Untuk menunjukkan perasaan akrab 4.1.1.4. Ore( 俺 ) Tabel 4.4. Fungsi Ore 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Terasa kasar dan tidak bersahabat 2. Digunakan pada situasi 2. Digunakan pada situasi 2. Dapat ditujukan kepada santai dan sangat informal santai dan sangat informal orang yang lebih tua untuk menunjukkan rasa 3. Ditujukan kepada orang yang sederajat/lebih rendah derajatnya dari si pembicara 3. Ditujukan kepada orang yang sederajat/lebih rendah derajatnya dari si pembicara akrab 3. Untuk menarik jarak keakraban dan menunjukkan sikap bersahabat terhadap orang yang tidak terlalu akrab 94

4. Untuk menunjukkan keakraban (dengan teman karib) 5. Dapat ditujukan kepada orang yang lebih tua untuk menunjukkan rasa akrab 6. Untuk menarik jarak keakraban dan menunjukkan sikap bersahabat terhadap orang yang tidak terlalu akrab 7.. Bila diikuti oleh bentuk 8. Terasa kasar dan tidak bersahabat 4. Untuk menunjukkan keakraban (dengan teman karib) 5. Lebih kasar dari boku 4. Bila diikuti oleh bentuk 4.1.2.1. 第二人称代名詞 / 対称 (Pronomina Persona kedua) 4.1.2.1. Anata ( あなた ) Tabel 4.5. Fungsi Anata Fungsi dalam Analisis 1. Dipakai oleh laki-laki dan perempuan 2. Menunjukkan perasaan hormat dan formal terhadap orang yang sederajat tapi tidak akrab/pada saat pertama kali bertemu 3. Sebagai kata ganti untuk menyebut nama suami 4. Apabila ditujukan kepada atasan/anggota keluarga yang lebih tua akan terasa kasar dan kurang 5. Bersifat netral tanpa menunjukkan rasa hormat dan 6. Lebih sering dipergunakan oleh wanita 7. Perasaan hormat kepada Fungsi dalam Teori 1. Dipakai oleh laki-laki dan perempuan 2. Menunjukkan perasaan hormat dan formal terhadap orang yang sederajat tapi tidak akrab/pada saat pertama kali bertemu 3. Sebagai kata ganti untuk menyebut nama suami 4. Apabila ditujukan kepada atasan/anggota keluarga yang lebih tua akan terasa kasar dan kurang 95 1. Lebih sering dipergunakan oleh wanita 2. Bersifat netral tanpa menunjukkan rasa hormat dan 3. Perasaan hormat kepada lawan bicara yang usianya lebih tua dari si pembicara 4. Bila dipakai dalam situasi santai dapat pula untuk menunjukkan sifat informal dan akrab

lawan bicara yang usianya lebih tua dari si pembicara 8. Bila dipakai dalam situasi santai dapat pula untuk menunjukkan sifat informal dan akrab 4.1.2.2. Anta( あんた ) Tabel 4.6. Fungsi Anta 1. Bersifat informal bila 1. Bersifat informal bila 1. Menunjukkan rasa tidak dipakai oleh wanita, dipakai oleh wanita, akrab dan formal bila sedangkan oleh laki-laki sedangkan oleh laki-laki dipergunakan oleh lakilaki akan tampak formal akan tampak formal 2. Dapat ditujukan kepada 2. Dapat ditujukan kepada 2. Menunjukkan rasa orang yang sederajat yang orang yang sederajat yang akrab dan informal/santai akrab/ orang yang lebih akrab/ orang yang lebih bila dipergunakan oleh rendah derajatnya rendah derajatnya wanita 3. Menunjukkan rasa hina 3. Setaraf dengan omae 3. Menunjukkan rasa hina 4. Dapat dipakai oleh ibu kepada anaknya 4. Dapat dipakai oleh ibu kepada anaknya 5. Menunjukkan rasa tidak 5. Dapat dipakai oleh akrab dan formal bila wanita untukmenunjukkan dipergunakan oleh laki-laki perasaan marah,gusar 6. Menunjukkan rasa akrab dan informal/santai bila dipergunakan oleh wanita 7. Dapat dipakai oleh wanita untukmenunjukkan perasaan marah,gusar 4.1.2.3. Kimi( 君 ) Tabel 4.7. Fungsi Kimi Fungsi dalam Analisis 1. Dapat digunakan terhadap orang yang sama derajatnya /orang yang lebih muda umurnya atau lebih rendah kedudukannya seperti Fungsi dalam Teori 1. Dapat digunakan terhadap orang yang sama derajatnya /orang yang lebih muda umurnya atau lebih rendah kedudukannya seperti 96 1. Kimi juga dapa dipakai terhadap orang yang baru kenal yang usianya lebih muda dari si pembicara

orangtua kepada anaknya, orangtua kepada anaknya, guru kepada muridnya, guru kepada muridnya, majikan terhadap majikan terhadap bawahannya bawahannya 2. Tidak lazim dipakai oleh 2. Tidak lazim dipakai oleh wanita wanita 3. Bersifat informal 3. Bersifat informal 4. Dalam hubungan yang akrab tidak terasa kasar 4. Dalam hubungan yang akrab tidak terasa kasar bahkan suasana tampak bahkan suasana tampak lebih intim lebih intim 5. Kimi juga dapa dipakai terhadap orang yang baru kenal yang usianya lebih muda dari si pembicara 4.1.2.4. Omae( お前 ) Tabel 4.8. Fungsi Omae Fungsi dalam Analisis Komik Fungsi dalam Teori Kindaichi 1. Ragam bahasa laki-laki 1. Ragam bahasa laki-laki 1.Dapat dipergunakan oleh guru kepada muridnya 2. Bersifat informal 2. Bersifat informal 2. Dapat ditujukan kepada orang yang lebih muda umurnya 3. Dapat dipergunakan pada 3. Dapat dipergunakan pada 3. Dipergunakan situasi yang menyatakan rasa situasi yang menyatakan rasa dalam situasi benci/menghina/merendahkan benci/menghina/merendahkan genting tanpa terhadap orang yang lebih rendah derajat/sederajat terhadap orang yang lebih rendah derajat/sederajat memperhatikan hubungan si pembicara dan lawan bicara 4. Dalam hubungan yang akrab 4. Dalam hubungan yang akrab 4. Dapat tidak terasa kasar terhadap tidak terasa kasar terhadap dipergunakan pada orang yang lebih orang yang lebih saat sedang rendah/sederajat rendah/sederajat gusar/marah oleh pihak laki-laki 5. Dipergunakan dalam situasi genting tanpa memperhatikan hubungan si pembicara dan lawan bicara 6. Dapat dipergunakan pada 97

saat sedang gusar/marah oleh pihak laki-laki 7. Dapat ditujukan kepada orang yang lebih muda umurnya 8. Dapat dipergunakan oleh guru kepada muridnya 4.1.2.5. Kisama( きさま ) Tabel 4.9. Fungsi Kisama 1. Hanya dipakai oleh pria 1. Hanya dipakai oleh pria Dapat juga dipakai pada saat sedang marah/emosi 2. Terasa kasar dan 2. Fungsinya sama dengan mengandung perasaan omae hanya saja lebih kasar menghina terhadap lawan bicara 3. Dapat juga dipakai pada saat sedang marah/emosi Catatan : Fungsi-fungsi pronomina persona pertama dan kedua yang muncul dalam komik Detektif Kindaichi nomor seri 5,13-16,19,24-27 tidaklah mewakili seluruh fungsi yang berada di luar teori. Karena penelitian yang saya lakukan hanya bersumber dari komik Detektif Kindaichi saja. 4.2. Saran Dengan melihat hasil analisis di atas kita dapat mengetahui bahwa ternyata tidak cukup hanya berpedoman pada buku text saja, karena masih banyak fungsi pronomina persona pertama dan kedua yang tidak tercamtum dalam buku pelajaran dan ini hanya dapat kita peroleh dan pelajari melalui percakapan sehari-sehari orang Jepang. Oleh sebab itu, di sini saya ingin menghimbau terutama kepada para pemelajar asing 98

bahasa Jepang yang merasa kebinggungan dengan pemakaian pronomina persona hendaknya juga mempelajarinya dari komik atau dorama mengingat umumnya percakapan orang Jepang tidak jauh berbeda dengan yang ada di dorama Jepang ataupun komik. Mengenai fungsi-fungsi yang saya analisis dalam bab tiga, saya tidak memasukkan seluruh pronomina persona pertama dan kedua yang ada dalam komik dikarenakan keterbatasan waktu penulisan skripsi ini. Akhir kata saya berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pemelajar asing bahasa Jepang dan bisa dijadikan bahan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut bagi yang membutuhkannya. 99