ANTISIPASI MASALAH PANGAN GLOBAL DAN STABILISASI HARGA PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
STABILISASI HARGA PANGAN

PRODUKSI PANGAN DUNIA. Nuhfil Hanani AR

KETIKA HARGA BERAS TURUN, PUJIAN PUN TAK KUNJUNG DATANG Kamis, 27 September 2007

Perkembangan Harga Beras, Terigu Dan Gula Di Indonesia Tahun 2008 Selasa, 31 Maret 2009

PERKEMBANGAN HARGA TUJUH KOMODITI POKOK HINGGA 25 MEI 2009 Kamis, 28 Mei 2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Implementasi kebijakan..., Nursantiyah, FISIP UI, 2009

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

PROSPEK TANAMAN PANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan rumah tangga yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain mengalami pertumbuhan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III KEBIJAKAN STABILISASI HARGA

BAB I. PENDAHULUAN A.

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

II. PENGEMBANGAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN

2017, No Perdagangan Indonesia menerima permohonan perpanjangan Tindakan Pengamanan, maka Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia melakukan pe

HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI TINGKAT KONSUMEN

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

\TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

KETAHANAN PANGAN I. PENDAHULUAN

LAMPIRAN: Surat No.: 0030/M.PPN/02/2011 tanggal 2 Februari 2011 B. PENJELASAN TENTANG KETAHANAN PANGAN

PRODUK IMPOR BERUPA BENANG KAPAS SELAIN BENANG JAHIT (COTTON YARN OTHER THAN SEWING THREAD) YANG DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN

Upaya Menuju Kemandirian Pangan Nasional Jumat, 05 Maret 2010

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk


1 Universitas Indonesia

KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam EKONOMI PERTANIAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi. Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

V GAMBARAN UMUM PERKEMBANGAN DAN IMPOR KEDELAI INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : PER-16/BC/2011 Tanggal : 20 April 2011

Tinjauan Pasar Minyak Goreng

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

PROGRAM AKSI PEMBANGUNAN PERTANIAN SELAMA 100 HARI 1)

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN I. PENDAHULUAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/PMK.010/2017

INFLASI DAN KENAIKAN HARGA BERAS Selasa, 01 Pebruari 2011

LAMPIRAN. Lampiran 1. Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2010

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

KENAIKAN HARGA GULA DAN PENGELOLAAN STOK PUPUK NASIONAL Kamis, 03 September 2009

KEBIJAKAN PERBERASAN DAN STABILISASI HARGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sekilas tentang Bom Curah (cluster bombs) dan Dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masalah dalam mencukupi ketersediaan pangan adalah:

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2008 KONSORSIUM PENELITIAN: KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, yakni salah satu penghasil

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 54/PMK.011/2011 TENTANG

Pendahuluan. Rakornas Bidang Pangan Kadin 2008

REVITALISASI PERTANIAN

KINERJA PRODUKSI DAN HARGA KEDELAI SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET SUKSES KEMENTERIAN PERTANIAN

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI

BAB II PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH RAPBN-P 2008

V. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang dihasilkan dari produk CPO, diolah menjadi Stearin Oil

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

I. LATAR BELAKANG POKOK BAHASAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETAHANAN PANGAN NASIONAL Posisi Pangan dalam Pembangunan Nasional

BAB VI LANGKAH KEDEPAN

POKOK BAHASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

Matrik Keterkaitan Dukungan Kelembagaan Dalam Pembangunan Pertanian

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM MENDUKUNG KEANEKARAGAMAN PANGAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 55/PMK.011/2011 TENTANG

2016, No UndangUndang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN. Indonesia, tercapainya kecukupan produksi beras nasional sangat penting

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

MEMPOSISIKAN KEMBALI BULOG SEBAGAI GARDA DEPAN KETAHANAN PANGAN PADA SUBSISTEM DISTRIBUSI

Analisis Penyebab Kenaikan Harga Beras

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

PENUGASAN IMPORTASI DAN STABILISASI HARGA DAGING

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

pertanian pada hakekatnya, adalah semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani menuju kehidupan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah konsumsi beras dan pemenuhannya tetap merupakan agenda

I. PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas perkebunan strategis Indonesia baik

Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan Terkait Stabilisasi Harga

Beras. Juli Beras

Transkripsi:

ANTISIPASI MASALAH PANGAN GLOBAL DAN STABILISASI HARGA PANGAN DEWAN KETAHANAN PANGAN JAWA TIMUR TAHUN 2008

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASALAH PANGAN 1. Goncangan Pasar Dunia 2. Daya saing dan Kebijakan perdagangan 3. Goncangan variabel makro ekonomi (nilai tukar, suku bunga, inflasi dll) 4. Gangguan produksi : (a) aspek fisik (kekeringan, banjir, gempa, hama dan penyakit dll), (b) aspek ekonomi (ketersediaan dan harga sarana produksi, produk substitusi), 5. Masalah politik, keamanan dan konflik sosial 6. Gangguan permintaan (daya beli, produk substitusi, industri yang menggunakan bahan baku pangan) 7. Buffer stock Management 8. Distribusi pangan 9. Struktur pasar 10.Fluktuasi musiman produksi dan komsumsi 11. Spekulasi perdagangan 12.Kualitas produk pangan 13. Sistem infomasi 14. Kelembagaan dan koordinasi

NEGARA-NEGARA YANG MENGALAMI MASALAH PANGAN NEGARA Lesotho Somalia Swaziland Zimbabwe Eritrea Liberia Mauritania Sierra Leone Burundi Central African Republic Chad Congo, Democratic Republic of Congo, Republic of Côte d'ivoire Ethiopia Ghana FAKTOR PENYEBAB MASALAH PANGAN Kekeringan Kekeringan Kekeringan Krisis ekonomi, kekeringan Krisis ekonomi Recovery pasca konflik Kekeringan Recovery pasca konflik Konflik sosial Konflik sosial Konflik sosial Konflik sosial Krisis ekonomi Konflik sosial Keamanan dan gagal panen Banjit dan Kekeringan

NEGARA Kenya Sudan Uganda Iraq Afghanistan Korea, Dem. People's Rep. of Bangladesh Indonesia Nepal Pakistan Sri Lanka Timor-Leste Bolivia Dominican Republic Haiti Nicaragua Moldova Kenya Somalia Russian Federation (Chechnya) FAKTOR PENYEBAB MASALAH PANGAN Konflik sosial Konflik sosial Konflik sosial Konflik social dan keamanan Konflik social dan keamanan Krisis ekonomi dan banjir Banjir dan Topan Banjir, longsor dan gempa Konflik social dan banjir Keamanan dan banjir Conflict Banjir dan kekeringan Banjir Banjir Banjir Banjir Kekeringan Kekeringan Kekeringan Konflik sosial

HARGA PANGAN BERAS, JAGUNG DAN KEDELE DUNIA Beras Maize kedele 350 340 330 320 310 300 290 280 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 2 r c r i l M l y 0 0 6 O c t 2 0 0 6 N o v 2 0 0 6 D e c 2 0 0 7 J a n 2 0 0 7 F e b 2 0 0 7 M a h 2 0 0 7 A p 2 0 0 7 a y 2 0 0 7 J u n e 2 0 0 7 J u 2 0 0 7 A u g u s t 2 0 0 7 S e p 2 0 0 7 O c t 2 r c r i l M l y 0 0 6 O c t 2 0 0 6 N o v 2 0 0 6 D e c 2 0 0 7 J a n 2 0 0 7 F e b 2 0 0 7 M a h 2 0 0 7 A p 2 0 0 7 a y 2 0 0 7 J u n e 2 0 0 7 J u 2 0 0 7 A u g u s t 2 0 0 7 S e p 2 0 0 7 O c t 2 0 0 6 O c t 2 0 0 6 N o v 2 0 0 6 D e c 2 0 0 7 J a n 2 0 0 7 F e b 2 0 0 7 M a r c h 2 0 0 7 A p r i l 2 0 0 7 M a y 2 0 0 7 J u n e 2 0 0 7 J u l y 2 0 0 7 A u g u s t 2 0 0 7 S e p 2 0 0 7 O c t

400 350 300 250 200 150 100 50 0 HARGA PANGAN GANDUM DAN SORGUM DUNIA Gandum Sorghum 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 2 0 0 7 A u g u s t 2 0 0 7 S e p 2 0 0 7 O c t 2 0 0 6 O c t 2 0 0 6 N o v 2 0 0 6 D e c 2 0 0 7 J a n 2 0 0 7 F e b 2 0 0 7 M a r c h 2 0 0 7 A p r i l 2 0 0 7 M a y 2 0 0 7 J u n e 2 0 0 7 J u l y 2 0 0 7 A u g u s t 2 0 0 7 S e p 2 0 0 7 O c t 2 0 0 6 O c t 2 0 0 6 N o v 2 0 0 6 D e c 2 0 0 7 J a n 2 0 0 7 F e b 2 0 0 7 M a r c h 2 0 0 7 A p r il 2 0 0 7 M a y 2 0 0 7 J u n e 2 0 0 7 J u ly

6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 HARGA PANGAN SUSU DAN DAGING AYAM DUNIA Susu bubuk Daging ayam 1200 1000 800 600 400 200 0 2 0 0 6 O c t 2 0 0 6 N o v 2 0 0 6 D e c 2 0 0 7 J a n 2 0 0 7 F e b 2 0 0 7 M a r c h 2 0 0 7 A p r il 2 0 0 7 M a y 2 0 0 7 J u n e 2 0 0 7 J u ly 2 0 0 7 A u g u s t 2 0 0 7 S e p 2 0 0 7 O c t 2 0 0 6 A u g u s t 2 0 0 6 S e p t 2 0 0 6 O c t 2 0 0 6 N o v 2 0 0 6 D e c 2 0 0 7 J a n 2 0 0 7 F e b 2 0 0 7 M a r c h 2 0 0 7 A p r i l 2 0 0 7 M a y 2 0 0 7 J u n e 2 0 0 7 J u l y 2 0 0 7 A u g u s t

400 350 300 Ramalan FAO Situasi pangan dunia tidak stabil dan tidak menentu 250 200 150 100 50 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Gandum Beras Gula (raw) Gula (refined) Kacang2an Daging sapi Daging ayam Susu bubuk

JANGKA PENDEK : ANTISIPASI Peningkatan ketersediaan dan akses pangan JANGKA PANJANG : ANTISIPASI KE MASALAH PANGAN Manusia Status Gizi Baik Kemandirian Pangan

ANTISIPASI JANGKA PENDEK KEBIJAKAN BERAS 1. Penambahan penyaluran beras bersubsidi tahun 2008 menjadi 15 kg/ rumah tangga/ bulan dengan harga Rp. 1600 / kg. Penanggungjawab/ pelaksana : Perum Bulog dan Pemda 2. Penurunan bea masuk beras menjadi Rp. 450/ kg (kembali tingkat bea masuk sebelum September 2007). Penanggungjawab/ pelaksana : Depkeu 3. Peningkatan produksi beras 2008/ 2009 melalui percepatan bantuan benih bermutu. Penanggungjawab/ pelaksana : Deptan dan Pemda

KEBIJAKAN MINYAK GORENG 1. Melanjutkan dan menyesuaikan penerapan Bea Keluar (Pungutan Ekspor/ PE) progresif minyak sawit dan turunannya, termasuk : a. Meningkatkan Bea Keluaran (Pungutan Ekspor/ PE) produk minyak sawit pada pasar dunia CPO di atas $ 1100/ ton menjadi 15% dst, secara progressif b. Menerapkan Bea Keluaran (Pungutan Ekspor/ PE) biofuel sawit 2% pada harga pasar dunia CPO sampai dengan $ 1100/ ton dan 5% jiak di atas $1100 Struktur PE progresif berlaku mulai Pebruari 2008. 2. Melanjutkan kebijakan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN- DTP) untuk penjualan minyak goreng curah dalam negeri dan memperluasnya dengan menetapkan kebijakan PPN-DTP untuk penjualan minyak goreng kemasan dalam negeri. Penanggungjawab/ pelaksana : Depkeu 3. Melaksanakan penjualan minyak goreng kemasan sederhana tanpa merek bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah dan UKM selama 6 bulan dengan subsidi rata-rata Rp. 2500/ lt. Penanggungjawab/ pelaksana : Departemen perdagangan dan Pemda

KEBIJAKAN KEDELAI 1. Pembebasan bea masuk kedelai. 2. Penurunan PPh impor kedelai dari 2,5% menjadi 0,5%. 3. Penjualan bahan baku kedelai bersubsidi bagi pengrajin tempe/ tahu selama 6 bulan dengan subsidi rata-rata Rp. 1000/ kg. Penanggungjawab/ pelaksana : Dep. Perindustrian, Kemeneg K- UKM, Pemda 4. Peningkatan produksi kedelai dalam negeri dengan melanjutkan program yang sudah ada dan memperluasnya dengan mengembangkan usahatani kedelai skala besar (soybean estate). Penanggungjawab/ pelaksana : Dep. Pertanian, Pemda

KEBIJAKAN TERIGU 1. Penghapusan bea masuk impor terigu. Penanggungjawab/ pelaksana : Depkeu 2. Penerapan kebiajkan pajak pertambahan nilai terigu dan gandum ditanggung pemerintah (PPN-DTP). Penanggungjawab/ pelaksana : Depkeu 3. Revisi dan penundaan sementara pemberlakuan SNI wajib bagi impor terigu. Penanggungjawab/ pelaksana : Departemen peridustrian, Depkeu, Departemen perdagangan

KEBIJAKAN DIVERSIFIKASI PANGAN Diversifikasi pangan, termasuk mendorong pengembangan dan penggunaan tepung berbahan baku umbi-umbian lokal. Penanggungjawab/ pelaksana : Dep. Perindustrian, Deptan, Pemda

PKBL-BUMN UNTUK PANGAN 1. Mendorong Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk pangan, dalam bentuk : a. Penyelenggaraan bazar/ pasar rakyat bahan pokok bersubsidi oleh BUMN, dengan nilai subsidi Rp. 50.000/ kk dan target 2 juta kk dilaksanakan selama 4 bulan b. Pemberian pinjaman lunak dan subsidi bunga kepada usaha mikro makanan (pengrajin tempe, tahu, martabak manis, sejenisnya) oleh BUMN. NIlai pinjaman Rp. 2 juta dengan target 50.000 pedagang. Penanggungjawab/ pelaksana : Kemeneg. BUMN dan perusahaan BUMN

Jangka Panjang : Antisipasi Masalah Pangan Lumbung pangan, Tunda jual Manajemen cadangan pangan, pasca penen, Pemasaran dan transportasi, Agroindustri, Perencanaan areal. Pengendalian pasokan luar, Sistem informasi pangan KELEBIHAN PANGAN Harga turun PRODUSEN MERUGI Peningkatan produksi dan pasokan, Manajemen cadangan pangan, insentif produksi,diversifikasi pangan, Sistem informasi pangan KEKURANGAN PANGAN Harga naik RUMAH TANGGA TIDAK BISA AKSES Perlindangan harga, kesempatan kerja dan pendapatan, bantuan pangan, Diversifikasi pangan, peningkatan akses fisik, pengendalian penduduk RUMAH TANGGA TIDAK BISA AKSES GIZI BURUK Pengawasan distribusi bahan Kimia berbahaya, pembinaan keamanan pangan pada produsen, pedagang pangan, dan konsumen KEAMANAN PANGAN GANGGUAN KESEHATAN

TERIMA KASIH