BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi FST Universitas Airlangga pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data-data yang dihasilkan selama penelitian adalah sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

III. MATERI DAN METODE

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu jenis isolat dan sumber fosfat yang digunakan. selama 3 bulan mulai tanggal 1 Februari 31 April 2017.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri

3 METODE. Bahan dan Alat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi Dasar Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. No. formula waktu inkubasi hasil SPC. 1 K 0 7 x K 0 1,1 x K 0 5,5 x 10 6.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

1 atm selama 15 menit

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. sampai Maret Pengambilan sampel tanah rizosfer Zea mays di Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

MATERI DAN METODE. Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Ekstraksi dengan 25 ml etil asetat digojog 10 menit dalam corong pemisah. Etil asetat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2012. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah autoclave Ogawa Seiki, spektrofotometer (spectronic 20 Bausch-Lomb), neraca analitik Shimadzu AEL-200, magnetik stirrer SBS A-06 serie H, pemanas air, sentrifuge Beckman, vortex, ph meter, shaker incubator, laminar air flow, oven, termometer, botol kultur, spatula, mortar, tabung reaksi, corong kaca, cawan petri, pipet volume, pipet mikro, gelas Beaker, tabung Erlenmeyer, kuvet, botol kaca, pembakar bunsen, jarum ose, rak tabung reaksi, dan gelas ukur. shaker, tabung ekstraksi, spektrofotometer. 3.2.2 Bahan Dalam penelitian ini bahan-bahan yang digunakan adalah : 1. Konsorsium bakteri Konsorsium bakteri yang di pergunakan adalah bakteri yang di isolasi dari lumpur pantai kenjeran oleh tim PKM pogram studi Biologi, Fakultas Sains dan 19

20 Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya yang berhasil mengisolasi bakteri hidrokarbonoklastik. 2. Oil sludge minyak bumi Sludge minyak bumi yang dipergunakan adalah endapan pada tangki salah satu perusahaan pengilangan minyak di Indonesia. 3. Media dan bahan lain Media: Media yang digunakan adalah air mineral sintetis komposisi dari Pruthi and Comeotra, 1997, dalam Aniriani, 2011, NA. Bahan lain yang digunakan adalah kertas koran. Solvent organik N-hexana, spirtus, alkohol 70 %, alumunium foil, kapas, 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan rancangan acak lengkap dengan pola faktorial 3 x 4 dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama adalah variasi jenis konsorsium bakteri (K, M1, M2 dan M3), dan faktor kedua adalah variasi lama waktu inkubasi (H0, H7, H14). Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada Tabel 3.1

21 Tabel 3.1 Pemberian variasi konsorsium bakteri dengan perbedaan lama waktu inkubasi. Variasi konsorsium bakteri Waktu inkubasi K M1 M2 M3 H0 KH0 M1H0 M2H0 M3H0 H7 KH7 M1H7 M2H7 M3H7 H14 KH14 M1H14 M2H14 M3H14 Sehingga dalam penelitian ini terdapat 12 perlakuan, sebagai berikut: KH0 KH7 KH14 M1H0 M1H7 M1H14 M2H0 M2H7 M2H14 M3H0 M3H7 M3H14 : Kontrol (tanpa penambahan isolat bakteri) pada lama waktu inkubasi 0 hari. : Kontrol (tanpa penambahan isolat bakteri) pada lama waktu inkubasi 7 hari. : Kontrol (tanpa penambahan isolat bakteri) pada lama waktu inkubasi 14 hari. : Konsorsium bakteri M1 pada lama waktu inkubasi 0 hari. : Konsorsium bakteri M1 pada lama waktu inkubasi 7 hari. : Konsorsium bakteri M1 pada lama waktu inkubasi 14 hari. : Konsorsium bakteri M2pada lama waktu inkubasi 0 hari. : Konsorsium bakteri M2 pada lama waktu inkubasi 7 hari. : Konsorsium bakteri M2 pada lama waktu inkubasi 14 hari. : Konsorsium bakteri M3 pada lama waktu inkubasi 0 hari. : Konsorsium bakteri M3 pada lama waktu inkubasi 7 hari. : Konsorsium bakteri M3 pada lama waktu inkubasi 14 hari. 3.4 Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel Terikat :Variasi konsorsium mikroba dan lama inkubasi. :Jumlah mikroba (CFU/mL), berat oil sludge dan ph. Variabel Terkendali :Nutrisi, volume media, nilai OD, suhu, persentase inokulum, agitasi, ph awal media, persentase oil sludge.

22 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Peremajaan isolat Membuat isolat murni mikroba penyusun konsorsium M1, M2 dan M3 dengan menginokulasikan kultur murni pada media NA miring dengan metode streak secara aseptik. Kemudian diinkubasikan pada suhu ruang (±28 C) selama 24 jam hingga nampak koloni yang tumbuh. Selanjutnya bakteri yang tumbuh tersebut dapat digunakan dalam penelitian atau digunakan sebagai stok bakteri uji penyusun konsorsium bakteri. Stok bakteri uji penyusun konsorsium bakteri disimpan dalam lemari es dengan suhu 4ºC. Peremajaan isolat murni bakteri dilakukan sehari sebelum di buat suspensi konsorsium bakteri. 3.5.2 Pembuatan media Air mineral sintetis yang digunakan adalah air mineral sintetis komposisi dari Pruthi and Comeotra (1997) terdiri atas (NH 4 ) 2 SO 4 (3 g), MgSO 4. 7H 2 O (0,2 g), NaCl (10 g), CaCl 2 (0,01 g), MnSO 4. H 2 O (0,001 g), H 3 BO 3 (0,001 g), ZnSO 4. 7H 2 O (0,001 g), CuSO 4. 5H 2 O (0,001 g), CoCl 2. 6H 2 O (0,005 g), Na 2 M o O 4. 2H 2 O (0,001 g) dilarutkan dalam 1 liter aquades. Larutan dihomogenkan dengan menggunakan pengaduk magnetik dan ph larutan dibuat hingga mencapai ph 7. Kemudian disterilkan dan ditambah stok KH 2 PO 4 (1 g), K 2 HPO 4 (1 g) dalam 50 ml aquades, dan stok FeSO 4. 7H 2 O (1 g) dalam 50 ml aquades.

23 3.5.3 Pembuatan suspensi bakteri a. Menyiapkan botol infus 100 ml sebanyak jumlah mikroba penyusun konsorsium (misal M1 sebanyak 5 botol, karena terdiri dari 5) bakteri yang telah diisi NB dengan volume 20 ml kemudian disterilkan dengan autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 C dan tekanan 1 atm. b. menginokulasikan Selanjutnya masing-masing bakteri pada media NB, lalu menginkubasi selama 24 jam. c. Mengukur dan menetapkan absorbansi pada OD λ:600 =0,5 nm dengan cara memasukkan 4 ml suspensi bakteri dalam tabung cuvet kemudian mengukur kekeruhannya menggunakan spektrofotometer. Jika OD yang terukur melebihi 0,5 maka dilakukan pengenceran dengan mengunakan air fisiologis steril. d. Melakukan pengenceran untuk mendapatkan OD λ:600 =0,5 nm dengan rumus: n 1.V 1 = n 2.V 2 Keterangan: n 1 : OD suspensi awal, misalnya= 0,8 n 2 : OD yang telah ditentukan, OD= 0,5 nm V 1 : volume suspensi awal yang ada dalam botol, (20 ml - 4 ml = 16 ml) V 2 : volume total hasil pengenceran, misalkan: V 2 =( n 1.V 1 )/ n 2 V 1 = (0,8. 16)/ 0,5 V 2 = 25,6 ml Jadi, volume air fisiologis steril yang harus ditambahkan pada suspensi sampel awal = 25,6-16 ml = 9,6 ml

24 3.5.4 Pembuatan konsorsium bakteri Menghitung volume masing-masing suspensi bakteri OD λ:600 =0,5 nm yang kemudian akan ditambahkan pada masing-masing perlakuan. Pada masingmasing botol kultur diisi dengan 4% konsorsium bakteri, 1 g oil sludge dan air mineral sintetis sampai 30 ml. Untuk konsorsium M1, M2 dan M3,masingmasing dibutuhkan 4% ( 1,2 ml) / kultur. Misal, pada konsorsium M2 terdiri dari 5 jenis bakteri, maka volume masing-masing suspensi bakteri yang ditambahkan ke dalam botol kultur adalah 0,24 ml. 3.5.5 Pemilihan bakteri penyusun konsorsium Jumlah bakteri penyusun masing-masing konsorsium didasarkan pada kemampuan isolat dalam mendegradasi komponen hidrokarbon penyusun oil sludge (uji kemampuan degradasi hidrokarbon alifatik, degradasi hirokarbon monoaromatik dan degradasi hidrokarbon poliaromatik (Kusumaningati, 2012) ), uji resistensi logam berat (Pb, Zn, dan Hg) (Perdana, 2012), dan uji sinergisme bakteri. Dalam penelitian ini, telah ditentukan bahwa konsorsium yang digunakan adalah kontrol (tanpa penambahan isolat bakteri), konsorsium M1 dengan jumlah isolat yang ditambahkan adalah 7 jenis isolat dengan kode isolat (SA2A, MB1C, OA2G, OA1E, SA1A, OA2E1, dan OA2E2), konsorsium M2 dengan jumlah isolat yang ditambahkan adalah 5 jenis isolat dengan kode isolat (SA2A, MB1C, OA2G, OA1E, dan SA1A), dan konsorsium M3 dengan jumlah isolat yang ditambahkan adalah 3 jenis isolat dengan kode isolat (SA2A, MB1C, dan OA2G).

25 Karakteristik bakteri penyusun konsorsium secara lengkap disajikan pada lampiran. 3.5.6 Uji efektivitas biodegradasi oleh konsorsium bakteri pada kultur cair dengan substrat uji oil sludge a. Menyiapkan sebanyak 48 botol kultur volume 250 ml yang telah diisi dengan media Pruthy and Comeotra dengan volume 30 ml kemudian disterilkan dengan autoclave selama 20 menit pada suhu 121 C dan tekanan 1 atm. Membuat 48 botol infus dalam set kultur dengan substrat uji oil sludge sebanyak 3 botol (triplo). Masing-masing set akan diujikan 3 jenis konsorsium bakteri yaitu M1, M2 dan M3 serta kontrol (K). Konsorsium bakteri terdiri dari 7, 5, dan 3 jenis bakteri pada masingmasing konsorsium, dan setiap konsorsium bakteri akan terdiri dari jenis bakteri penyusun konsorsium bakteri yang dipastikan berbeda yang didasarkan pada uji pendahuluan yang akan dilaksanakan dalam penelitian lain. b. Menambahkan substrat yang berupa oil sludge sebanyak 1 g pada set kultur. c. Menginokulasikan konsorsium bakteri sesuai dengan perlakuan yang diinginkan. Kultur pada perlakuan kontrol tidak ditambahkan konsorsium bakteri. d. Menginkubasikan kultur pada suhu ruang dan dishaker dengan kecepatan yang sama untuk setiap kultur, selama 0, 7, dan 14 hari.

26 3.5.7 Pengukuran efektivitas biodegradasi oil sludge oleh konsorsium bakteri pada kultur cair 3.5.7.1 Penghitungan jumlah sel bakteri count (TPC). Pengukuran jumlah sel bakteri dilakukan dengan metode total plate a. Menyiapkan: botol perlakuan untuk analisis TPC yang sudah selesai masa inkubasinya, Menyiapkan tabung reaksi yang telah berisi masing-masing 9 ml air fisiologis steril (banyak tabung sesuai dengan banyak pengenceran yang ditetapkan). 36 cawan petri steril b. Mengukur ph kultur dengan menggunakan ph meter. c. Melakukan seri pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, dan seterusnya..., sesuai kebutuhan) pada air fisiologis steril yang sudah disiapkan. d. Melakukan pour plate dengan cara memasukkan 1 ml sampel dari suatu seri pengenceran dalam cawan petri, tambahkan ± 15 ml NA kemudian menghomogenkan dengan cara menggoyang seperti angka delapan. Membiarkan agar memadat kemudian, menginkubasi cawan petri dalam keadaan terbalik agar uap air tidak menetes ke agar. Menginkubasi selama 24 jam. e. Menghitung jumlah bakteri yang muncul pada NA di cawan petri kemudian mengalikannya dengan 1/faktor pengenceran.

27 3.5.8 Pengukuran penurunan kadar oil sludge pada kultur cair 3.5.8.1 Gravimetri Untuk mengetahui berat oil sludge yang tersisa selama perlakuan, dilakukan dengan metode gravimetri pada perlakuan kontrol (K), M1, M2, dan M3 dengan cara: a. Menyiapkan: Botol perlakuan duplo untuk analisis gravimetri yang sudah selesai masa inkubasinya HCl 1:1, labu pemisah beserta botol-botol yang bebas lemak dan air Masker dan glove b. Menambahkan 7-8 tetes HCl 1:1 untuk menurunkan ph kultur hingga 2, tunggu sampai beberapa menit. c. Menuangkan 30 ml kultur tersebut pada labu pisah, bilas sisa-sisa kultur yang bercampur dengan oil sludge pada botol kultur dengan n-heksan d. Kemudian mengekstraksinya dengan n-heksan dengan perbandingan 1:2 yaitu 30 ml kultur : 60 ml n-heksan e. Ekstraksi dilakukan secara bertahap yaitu 20-20-20 ml n-heksan (digojok selama ± 15 menit) f. Memisahkan fase air dan fase organik yang terbentuk, dan menempatkannya pada masing-masing botol yang berbeda g. Mengevaporasi hasil gravimetri selama ±20 menit, dengan titik didih n- heksan sebesar 60-69 ºC

28 Untuk mengetahui berat oil sludge yang tersisa selama perlakuan,terlebih dahulu dilakukan metode gravimetri pada perlakuan, misalkan dari analisis tersebut didapatkan data sebagai berikut: W labu = 72,00 g W labu + oil sludge = 72,04 g W oil sludge = 72,04 72,00 Keterangan: = 0,4 g W labu : berat labu evaporator 100 ml. W labu + oil sludge : berat labu yang berisi oil sludge setelah proses gravimetri. W oil sludge : berat residu (W labu + oil sludge - W labu ) yang tidak terdegradasi selama inkubasi tertentu. Untuk menghitung persentase biodegradasi minyak bumi, menggunakan rumus: % B = Keterangan : %B = persen biodegradasi oil sludge, Wo = bobot oil sludge awal (g) dan W = bobot oil sludge akhir (g).

29 3.5.9 Pengukuran ph Pengukuran ph dilakukan pada hari ke-0, hari ke-3, hari ke-7, hari ke-10 dan hari ke-14, yaitu dengan cara mengukur ph pada masing-masing botol kultur dengan menggunakan ph meter. 3.6 Analisis Data Penelitian Data jumlah total bakteri (CFU/mL) dan berat residu oil sludge (g/30 ml) tersebut dianalisis secara statistik. Sedangkan ph akan dianalisis secara deskriptif. Pada data jumlah total bakteri (CFU/mL) dan berat residu oil sludge (g/30 ml), data terlebih dahulu di uji menggunakan One sample Kolmogorov-Smirnov mengetahui suatu data berdistribusi normal (p 0,05). Kemudian dilanjutkan dengan Uji homogenitas. Pada data jumlah total bakteri (CFU/mL), data tidak homogen, sehingga dilanjutkan dengan uji menggunakan Brown-Forsythe Test, kemudian dilanjutkan dengan Uji Games-Howell untuk mengetahui perngaruh pada masing-masing variabel. Sedangkan data berat residu oil sludge (g/30 ml) diuji menggunakan Two-way Analysis of Varians (ANOVA) (derajat signifikasi 5%, p = 0,05), kemudian analisis dilanjutkan dengan Uji Duncan untuk mengetahui formulasi terbaik pada perlakuan.