BAB VIII ALKENA DAN ALKUNA 1. Ikatan dalam alkena dan alkuna Keasaman : Alkuna> Alkena> Alkana (sp > sp 2 > sp 3 ) Karena untuk sp karakter s = 50% dan p = 50%, sehingga elektron dalam orbital lebih dekat ke inti sp lebih elektronegatif Iebih mudah melapas H + (lebih asam). 2. Tata nama Alkena dan Alkuna 1. Cari rantai terpanjang yang melalui ikatan rangkap 2 (disebut rantai induk/ rantai utama). 2. Yang tidak terletak pada rantai utama disebut cabang (gugus alkil). 3. Penomoran dan yang dekat dengan ikatan rangkap. Misalnya : Beberapa nama trivial gugus alkenil Universitas Gadjah Mada 1
3. Sifat Fisis Alkena dan Alkuna Titik didih deret homolog alkena naik sekitar 30 o tiap gugus CH 2. Untuk alkena bercabang maka titik didihnya Iebih rendah daripada yang tidak bercabang untuk Mr yang sama. Kelarutan dalarn air : alkuna> alkena> alkuna. 4. Spektra IR dan Spektra NMR 5. Pembuatan Alkena dan Alkuna Alkena dapat dibuat dari reaksi eliminasi alkohol (dalam asarn kuat) atau alkil halida (dalam basa). Alkena dapat juga dibuat dari reaksi eliminasi, namun diperlukan kondisi yang lebih kuat untuk mengenyah anion (mengeliminasi anion) halida yang kedua. Universitas Gadjah Mada 2
Universitas Gadjah Mada 3
Universitas Gadjah Mada 4
6. Reaksi Adisi Reaksi penambahan molekul/senyawa pada alkena atau alkuna sehingga ikatan rangkapnya berkurang. Terjadi perubahan ikatan dan ikatan menjadi ikatan. Kemungkinan Reaksi Adisi: Alkena/Alkuna Pereaksi Keterangan 1. Simetris Tidak Simetris Simetris Tidak masalah simetris 2. Simetris Tidak simetris Tidak masalah 3. Tidak simetris Tidak simetris Tidak masalah 4. Alkena/Alkuna Pereaksi Yang jadi problem 1. Adisi alkena simetris dengan pereaksi simetris Universitas Gadjah Mada 5
2. Adisi alkena tidak simetris dengan pereaksi simetris 3. Adisi alkena simetris dengan pereaksi tidak simetris 4. Adisi alkena tidak simetris dengan pereaksi tidak simetris? Misalnya: A. Aturan Markovnikov Dalam adisi HX kepada alkena tak simetris, H + rangkap yang telah lebih banyak memiliki hidrogen. dan HX menuju karbon berikatan Universitas Gadjah Mada 6
B. Logika Aturan Markovnikov Urutan kestabilan karbokation : tersier> sekunder> primer. Apabila dilakukan adisi terhadap alkena tak simetris berlangsung lewat karbokation yang lebih stabil. Misalnya: C. Adisi Anti Markovnjkov dan HBr - Terjadi apabila dalam sistem ada peroksida (ROOR) atau 02 - Melalui mekanisme radikal bebas, bukan mekanisme ion. - Pembentukan radikal ROOR 2 R0 RO + H-Br ROH + Br - Adisi Br kepada alkena - Pembentukan produk Universitas Gadjah Mada 7
Br bereaksi lagi dengan alkena membentuk Br lagi. Ini terjadi secara kontinyu. 7. Hidrasi dengan menggunakan merkuri asetat Hg(CH 3 COO) 2 dan air mengadisi alkena Reaksi oksimerkurasi tanpa penataan ulang Produk oksimerkurasi biasanya direduksi dengan natrium boronhidrida (NaBH 4 ) Reaksi demerkurasi. Reaksi oksimerkurasi-demerkurasi biasanya menghasilkan alkohol dengan rendemen lebih baik daripada adisi air dengan H 2 S0 4. Oksimerkurasi Demerkurasi 8. Adisi Borana kepada alkena Diborana (B 2 H 6 ) dalam air akan menjadi borana (BH 3 ) Reaksi hidroborasi : (ada 3 tahap) Tahap I Universitas Gadjah Mada 8
9. Adisi Halogen dan Air Suatu alkena bereaksi dengan halogen (Cl 2 atau Br 2 ) dalam air akan dihasilkan 1, 2- halohidrin (X dan OW terikat oleh C berdampingan). Misalnya: Universitas Gadjah Mada 9
10.Adisi Karbena pada alkena Karbena R 2 C 11. Oksidasi Alkena Reagensia lazim untuk oksidasi alkena Oksidasi tanpa pemaksapisahan KMnO 4 dengan OH (dingin) 0S0 4 diikuti dengan Na 2 SO 3 C 6 H 5 CO 3 H Oksidasi dengan pemaksapisahan KMnO 4 (panas) O 3 diikuti oleh H 2 O 2 dengan H + O 3 diikuti oleh Zn dengan H + 1,2 diol 1,2 diol epoksida Asam karboksilat dan keton Asam karboksilat dan keton Aldehid dan keton 1. Pembuatan diol Umum: Universitas Gadjah Mada 10
2. Pembentukan epoksida Menggunakan R=CO 3 H atau Ar-CO 3 H dalam pelarut inert (lamban) seperti CHCI 3 atau CC1 4. Umum: 3. Oksidasi bersama pemaksapisahan Alkena dioksidasi akan menghasilkan apakah keton, aldehid atau asam karboksilat tergantung pada R dan alkena dan pereaksi yang digunakan. Misalnya untuk alkena yang sama, tetapi pereaksinya beda, hasilnya bias berbeda: Missal : Universitas Gadjah Mada 11
Ozonolisis (Reaksi dengan Ozon (O3) - O 3 diikuti Zn dengan H + oksidasi - O 3 diikuti H 2 O 2 dengan H + oksidasi berlanjut Misal : K. Adisi 1,2 dan Adisi 1,4- pada diena terkonjugasi Adisi-1,2 Universitas Gadjah Mada 12
Adisi -1,4 Contoh eksperimen laboratorium: - Pengubahan temperature mempengaruhi hasil - Untuk 40 0 C 2. Reaksi Diels-Alder Otto Diels dan Kurt Alder (Jerman) Nobel tahun 1950 Suatu diena dipanasi bersama-sama suatu senyawa tidak jenuh kedua yang disebut dienofil (pecinta diena), dan menghasilkan suatu produk yang mengandung cincin enam anggota. Universitas Gadjah Mada 13
Rumus Garis dan Konformasi Dan seterusnya. Syarat diena dalam reaksi Diels Alder harus s-cis, bukan s-trans Contoh diena s-cis yang dapat digunakan dalam Reaksi Diels-Alder: Universitas Gadjah Mada 14
Contoh Reaksi Diels-Alder: Universitas Gadjah Mada 15