I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
A. LATAR BELAKANG MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

PENGARUH SOSIALISME TERHADAP PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

Warisan Bung Karno Untuk Rakyat Indonesia

Konflik Politik Karl Marx

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

Pendekatan Historis Struktural

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

Tiga Komponen Marhaenisme

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena,

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

PEMIKIRAN EKONOMI PANCASILA

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

BAB I PENDAHULUAN. pasca revolusi. Revolusi Indonesia yang juga dikenal sebagai revolusi nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

ZAMAN BURUK BAGI PUISI : SAJAK-SAJAK MARXIS BERTOLT BRECHT OLEH: NURJAMIATI NIM: A1B12001 PENDAHULUAN Muniroh dalam Membongkar Selubung Ideologi (No

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

Ditulis oleh AdminMaI.Com Sabtu, 26 November :43 - Pemutakhiran Terakhir Selasa, 13 Desember :01

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

KONSEP NASIONALISME SOEKARNO DALAM PNI Guntur Arie Wibowo* Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Sosialisme Indonesia

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

MARXISME DALAM RUSTAM DIGULIST OLEH SYAFIQOTUL MACHMUDAH A1B

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

Pemikiran Politik Soetan Sjahrir

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

Sebuah Pendekatan dalam Mempelajari Pembangunan di Negara Berkembang. By Dewi Triwahyuni

Sistem Sistem Ekonomi. Pengantar Ekonomi Julius Nursyamsi

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

Ketika Islam dan Komunis Bersalaman

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

Kembali Ke Jalan Bung Karno!

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

PEMIKIRAN TAN MALAKA TENTANG KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM

PAHLAWAN ADALAH PROBLEM SOLVER!!!

Mengenang Salim Kancil Kaum Tani, Menuju Bangkit dari Keterpurukan!

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Teori Feminisme Dalam Kajian Komunikasi

membentuk kesadaran manusia. Artinya, faktor-faktor eksternal bisa saja mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Bicara tentang tokoh pendidikan ataupun pelopor perjuangan kaum

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

Gerwani dan Tragedi 1965

SEJARAH DAN PENILAIAN KRITIS MARHAENISME TERHADAP KAPITALISME DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh: Rahmat Churniawan NIM

PEMETAAN STANDAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB V PENUTUP. revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu wal-kila b karya Najib Machfuzh, maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

Sejarah Penjajahan Indonesia

SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

Strategi Sukarno Melawan Imperialisme

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia adalah munculnya ide-ide baru yang berkembang di Indonesia. seperti Nasionalisme, Islam, dan Sosialisme. Perkembangan paham Sosialis yang banyak menganut ajaran Marxis dan menentang penjajahan (anti kapitalis). Perkembangan sosialisme merupakan embrio berkembangnya partai komunis di Indonesia, ini yang menjadi salah satu perubahan yang terjadi di Indonesia sehingga sejarah Indonesia modern memasuki zaman baru dan memperoleh kosa kata baru. Untuk mengetahui pengaruh sosialisme terhadap perjuangan bangsa di Indonesia, tentu tidak dapat melupakan nama Sneevliet, seorang aktivis sosialis Belanda yang datang ke Indonesia untuk bekerja dan menyebarkan pengetahuan tentang gagasan-gagasan Marxisme. Gagasan-gagasan tersebut membawa pemikiran masyarakat Indonesia dalam hal perjuangan kebangsaan, terutama pengaruhnya dikalangan kaum buruh

2 Pengaruh sosialisme atas serikat-serikat buruh di Indonesia membawa penyebarluasan konsep kaum buruh sebagai sebuah kelas yang teraniaya, dan mengajarkan perlawanan-perlawanan berdasarkan teori perjuangan kelas. Serikatserikat buruh yang berafiliasi berdasarkan pandangan mereka pada azas-azas marxis dan Leninis, termasuk doktrin mengenai perjuangan kelas. walaupun mereka tidak mengatakan seutuhnya berhaluan Marxis dan Leninis karena memang melihat kecocokan bagi kondisi-kondisi bangsa Indonesia (Tedjasukmana, 2008 :94). Pemikiran Marxisme dijadikan pelopor sosialisme yang tidak hanya mampu mempengaruhi golongan-golongan dari kaum buruh saja akan tetapi juga banyak pejuang-pejuang bangsa yang juga terpengaruh oleh ajaran-ajaran ini, seperti: Tan Malaka, Haji. Misbach, dan lain-lain termasuk Soekarno, seperti yang banyak diceritakan dari buku yang berjudul Nasionalis Agama dan Komunis (Nasakom) Soekarno tidak seutuhnya berhaluan sosialis komunis akan tetapi banyak ajaran-ajaran marxis ini yang kemudian membawa pemikirannya dalam perjuangannya terhadap imperialisme dan kolonial Belanda. Sosialisme hadir merupakan salah satu paham untuk mejawab perntentanganpertantangan yang terjadi dalam masyarakat yang selalu didominasi oleh kalangan kapitalisme maupun borjuis, hal ini berarti masyarakat tidak mengalami keadilan baik dibidang ekonomi, maupun dalam bidang politik, sehingga bisa dikategorikan belum ideal. seperti yang pernah diungkapkan Karl Marx bahwa; Sejarah masyarakat selama ini adalah sejarah pertentangan kelas, dan masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang tanpa kelas, karena penindasan dan ketidakadilan ekonomi politik

3 hanya mungkin akan tercipta jika masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya secara merata (Soyomukti, 2008: 23). Masuknya paham sosialis di Indonesia mempengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia akan kesadaran mereka terhadap bumi pertiwinya. Penindasan dan penjajahan dari imperialisme dan kolonialisme yang begitu nyata, pengurasan dan perampasan aset-aset rakyat mulai dari kekayaan alamnya hingga berbagai sumber ekonomi lainnya yang ini menguasai hajat hidup orang banyak. Saat orang-orang barat datang ke Indonesia dan membawa ajaran sosialisme, kondisi mayarakat Indonesia masih terbelakang, yang mana keterbelakangan itu disebabkan karena terlalu didominasi oleh kolonial Belanda, sehingga merekapun mencabut hak-hak kaum pribumi. Hal ini mengakibatkan tingkat kesejahteraan penduduk pribumi berada pada titik kritis. Karena kaum pribumi bercocok tanam ditanah yang mengharuskan membayar sewah tanah yang tinggi. Pada saat Indonesia berada dalam era feodal itu, barat telah mengalami berbagai macam perubahan. Dimulai dengan bangkitnya ilmu pengetahuan dan tehknologi, berpuncak pada revolusi industri yang kemudian menghancurkan tatanan feodalisme, lalu muncullah industrialisasi yang diikat oleh tatanan kapitalisme dimana modal sebagai produktif utama berusaha meningkatkan kekuatannya untuk mencari keuntungan. Untuk meningkatkan atau memperoleh keuntungan besar, industri mengembangkan kreativitas dengan membuat produk dan tekhnologi yang terus-menerus diperbarui.

4 Pemilik modal Belanda adalah kekuatan yang datang ke nusantara dengan tindakan penjajahan yang sangat lama. Indonesia adalah wilayah kolonialnya dan dapat dikatakan pusat Industri Belanda, namun pusat-pusat strategisnya ada di Belanda, seperti pusat perdagangan dan keuangan ada di negeri Belanda. Karenanya, tingkat penderitaan yang dialami oleh rakyat juga telah bersifat akumulatif. Mulai dari jauhnya mereka dari alat produksi yang menyebabkan mereka untuk bertahan hidup saja sulit, sampai yang mengakibatkan jauhnya pengetahuan dan pemikiran maju dari mereka. Penjajahan dan penindasan, selain menginginkan rakyat yang ditindas miskin dan dapat dihisap, juga harus membuat mereka bodoh, karena kalau bodoh tidak dapat berpikir dan tidak mengetahui kalau mereka ditindas, sebab kalau si tertindas mengetahui kalau mereka ditindas, mereka pasti akan melawan atau minimal benci pada si penindas. Hal ini memberikan keyakinan pada kita bahwa pengetahuan adalah tenaga penggerak ampuh bagi manusia utuk bangkit dan melawan. kah pengetahuan modern itu muncul Salah satunya tentu dari Barat, bahkan dari kekuatan yang datang untuk menjajah itu sendiri. Pengetahuan baru dengan cara berpikir modern telah dimulai melalui berbagai pergolakan di Eropa dengan terjadinya revolusi pengetahuan dan revolusi industri. Zaman kegelapan berakhir dan zaman pencerahan hadir, Karena itu apa yang telah disembunyikan oleh para penguasa feodal telah nampak, dan pengetahuan menular ke massa dan rakyat secara lebih luas dengan melalui berbagai macam

5 media, yang salah satunya buku. Karena orang sudah dapat mencetak tulisan untuk memperbanyak ilmu pengetahuan, yakni setelah mesin cetak ditemukan. Melalui pengetahuan dari berbagai media ini yang kemudian menyebabkan rakyat bangkit. Kebohongan dan penindasan feodal dilawan buruh, tani, dan para pedagang serta kaum cendekiawan dengan membangun aliansi untuk merobohkan sistem lama, yaitu kerajaan (monarki absolut). Dimana pusat kekuasaannya terdapat sumber-sumber kebohongan tentang manusia dan hubungannya dengan manusia lainnya. Maka kata kesamaan, kebebasan, dan keadilan adalah lagu baru yang mudah diterima oleh rakyat. Dalam wilayah yang lebih kongkret, mereka yang telah ditindas mulai bangkit melawan (Soyomukti, 2008: 45-46). Kaum buruh yang semula menjadi barisan garda depan penghancuran tatanan lama, kini malah berada dalam belenggu tatanan ekonomi baru yang bernama kapitalisme modern. Kaum borjuis berhianat. Dulu mereka menyerang masyarakat feodal dengan janji kebebasan, kesetaraan, dan keadilan. Kini setelah tatanan industri stabil, mereka justru berkuasa dengan menghisap kaum buruh dan rakyat. Perlawanan kaum buruh pun mulai dilakukan dengan berbagai macam gerakan dan ideologi, sampai pada perjuangan yang berbentuk radikalisme. Hal lain yang harus dilihat adalah peran para pejuang kemanusiaan di Barat, seperti Sneevliet, J.A.Brandsteder, H.W Dekker, yang juga bersedia datang secara langsung ke Indonesia untuk menularkan ilmu dan pemikirannya. Cara pandang baru mereka tularkan agar rakyat berani dan bangkit melawan dengan cara berpikir dan gerakan yang lebih progresif. Marxisme sebagai cara berpikir ilmiah, dan sekaligus mengajarkan perlawanan serta menginginkan pengorganisasian pada massa rakyat tertindas. Gagasan ini benar-benar menyebar di kalangan aktivis dan intelektual pribumi (Soyomukti, 2008: 48-49).

6 Marxisme memang datang belakangan namun sebagai salah satu pergerakan dalam perjuangan kebangsaan sebagai ciri kesadaran nasional. Upaya membangun kesadaran nasional dengan pendirian organisasi sudah lama dilakukan. Kesadaran akan keadilan itu sendiri juga sudah lama berdengung. Perlawanan-perlawanan tradisional dari perang-perang kecil melawan Belanda hingga perang besar dan lama, seperti perang Diponegoro sebagai bagian perjuangan untuk mencari muara kesadaran nasionalisme, kebangsaan, dan keadilan sebagai ukuran-ukuran universal kemanusiaan. Situasi baru juga diwarnai dengan adanya pertumbuhan serikat-serikat buruh yang memiliki pengaruh besar dari ajaran-ajaran sosialisme. Dari sinilah perlawanan terhadap kolonialisme mulai masuk kepada sector-sektor rakyat. Dengan demikian, nuansa perlawanan menjadi radikal, karena tidak lagi bersandar pada gerakan elitis saja, namun sudah berbasis pada massa yang meluas. Kaum buruh yang masih sulit mendapatkan pendidikan juga mulai mengenal istilah-istilah baru untuk menjelaskan posisi mereka di tengah-tengah ketertindasan yang menimpa mereka (Soyomukti, 2008:55). Lebih jauh, kaum buruh juga mengenal bacaan-bacaan yang diorganisasi oleh serikat. Kaum buruh dan rakyat jelata juga mulai terbangunkan oleh budaya literer. Serikat-serikat buruh seperti yang diorganisasi oleh SI memasifkan budaya literer baik terbitan-terbitan berupa koran, maupun buku-buku yang menyadarkan kaum buruh.

7 Bacaan-bacaan itu oleh pemerintah kolonial belanda disebut sebagai bacaan liar, karena dianggap berbeda dengan bacaan-bacaan secara resmi oleh pemerintah kolonial. Bacaan liar ini dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami rakyat dan bertujuan untuk melontarkan kata-kata yang sesuai dengan tuntutantuntutan dan cara pandang rakyat. Gerakan rakyat dengan pendidikan politik serta dibangunnya sekolah rakyat oleh kaum progresif, juga mempercepat kebangkitan Indonesia sebagai bangsa. Hal itu untuk membuat agar tidak hanya para keturunan priyai saja yang mendapatkan pendidikan, tetapi juga bagi rakyat kecil. Sekolah-sekolah ini tentu berguna untuk mensosialisasikan pemikiran baru dari barat, karena pada waktu itu Indonesia masih dikuasai oleh zaman kegelapan, di mana rakyat harus tunduk patuh pada para raja dan bangsawan yang dianggapnya kepada merekalah rakyat harus mengabdikan hidupnya (Soyomukti, 2008: 56). Tersebarnya bacaan-bacaan yang meluas dikalangan rakyat, terutama kaum buruh yang oleh Belanda disebut bacaan liar dipengaruhi oleh sosialisme. Hal itu terbukti Karena Semaun adalah tokoh yang pertama memperkenalkan istilah literatur sosialis di Indonesia. B. Analisis Masalah 1. Identifikasi masalah 1. Sosialisme memberikan pengaruh terhadap perjuangan kaum buruh bangsa Indonesia masa kolonial Belanda 1913-1927

8 2. Sosialisme memberikan pengaruh terhadap perjuangan propoganda bangsa Indonesia melawan kolonial Belanda 3. Sosialisme memberikan pengaruh terhadap perjuangan radikalisme bangsa Indonesia melawan kolonial Belanda 2. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi diatas maka permasalahan dalam penulisan dibatasi dalam satu masalah yaitu, sosialisme memberikan pengaruh terhadap perjuangan kaum buruh bangsa Indonesia masa kolonial Belanda 1913-1927 3. Rumusan Masalah Berdasarkan identitifikasi dan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apa sajakah pengaruh sosialisme terhadap perjuangan kaum buruh bangsa Indonesia melawan kolonial Belanda 1913-1927? C. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh sosialisme di Indonesia sehingga menimbulkan perjuangan kaum buruh Bangsa Indonesia melawan kolonial Belanda 1913-1927.

9 2. Kegunaan Penelitian Adapun yang menjadi kegunaan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menambah pengetahuan sejarah, terutama dalam bidang sejarah perjuangan bangsa sebagai bagian dari ilmu sejarah yang harus dipahami. 2. Menjadi bahan pengetahuan sebagai literatur dalam keilmuan sejarah, terutama dalam sejarah Indonesia modern 3. Sebagai bahan ajar bagi guru sejarah SMA kelas XI pada pokok bahasan Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia. Sub pokok bahasan; Muncul dan Berkembangnya Ideologi bagi perkembangan pergerakan Indonesia. 3. Ruang Lingkup Penelitian Mengingat masalah tersebut cukup umum dalam penelitian ini, maka dalam hal ini penulis memberikan kejelasan tentang sasaran dan tujuan peneliti mencakup : 1. Subjek Penelitian : Sosialisme 2. Objek Penelitian : Perjuangan Kaum Buruh Bangsa Indonesia 1913-1927 3. Tempat Penelitian : Perpustakaan Unila dan Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung. 4. Waktu Penelitian : Tahun 2012-2013. 5. Bidang Ilmu : Sejarah.

10 REFERENSI Iskandar Tedjakusumana. 2008. Watak politik gerakan serikat buruh indonesia. Jakarta. Turc. Halaman 94 Nurani Soyomukti. 2008. Soekarno dan Nasakom. Garasi. Jakarta. Halaman 23 Ibid. Halaman 45-46 Ibid. Halaman 48-49 Ibid. Halaman 55 Ibid. Halaman 56