KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan CINTA. AyahBunda. untuk. Puskesmas Kecamatan Cilincing. Puskesmas Kecamatan Cilincing

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

DETEKSI DINI DAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK. Nur Faizah R

Main engklek Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER I. LATAR BELAKANG Manusia diciptakan Tuhan unik :

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN UNTUK MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA 0 3 TAHUN

appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB III ANALISIS SISTEM

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNA DAKSA SEDANG (SDLB D1)

KOMPENSATORIS ANAK AUTIS

MAKALAH KPSP DAN KPAP

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER I

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

PERKEMBANGAN ANAK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd. Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY. (Adapted From NEST Dok)

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER II

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

Pada akhir bulan pertama, biasanya bayi dapat:

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Lampiran 1 Kuesioner kompetensi perkembangan anak usia tahun NO INDIKATOR KOGNITIF TES PERBUATAN PENILAIAN

4-5. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 4-5 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

Diri Sendiri 3 Minggu Mengenal diriku Mengenal tubuhku Kesukaanku

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

UKDW BAB Latar Belakang

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

5 Permainan Motorik Halus

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

Tahapan Masa Pertumbuhan Batita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Santrock,2007). Masa bayi di mulai sejak berumur 1-12 bulan yang mana

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB II TINJAUAN TEORI

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

STRATEGI PENGEMBANGAN ESTETIKA, JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN

Bab 2 Anak-anak yang tidak dapat mendengar dengan baik membutuhkan bantuan dini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERMOHONAN CALON RESPONDEN. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI

Y. Joko Dwi Nugroho, S.Psi,M.Psi,Psi

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

BINA GERAK DISAMPAIKAN DALAM DIKLAT PENDIDIKAN LATIHAN PROFESI GURU 2009 OLEH: NIA SUTISNA

BAB II LANDASAN TEORI

SILABUS TEMATIK KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI LAHIR-6 TAHUN

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAIN Pada Anak Di Ruang Anggrek RSUD Kota Yogyakarta

B AB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

Skenario Pembelajaran. Menyebut hasil penambahan dengan gambar benda menggunakan kartu angka

Ayo Amati. Amati gambar ini. Kegiatan mana yang menggunakan kaki? Beri tanda pada kegiatan yang menggunakan kaki. Subtema 2: Tubuhku

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Daftar Cek Perkembangan Bahasa (Instrumen Asesmen Bahasa Anak Tunagrahita) Diadaptasikan oleh Didi Tarsidi

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER II. LATAR BELAKANG Pekerjaan penting untuk mendapatkan penghasilan memenuhi kebutuhan seharihari.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA. Disusun Oleh: WULAN KOERNIANDARU

1. Untuk kelangsungan/ kesinambungan hidup keluarga 2. Pusat perhatian dan kasih sayang orang tua.

Mengasah Kemampuan Berbahasa. di Usia 0-2 tahun SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUTSIR DENGAN MENGGUNAKAN PLAYDOUGH DI PAUD KAMBOJA KOTA GORONTALO JURNAL OLEH

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

Transkripsi:

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan anak sesuai dengan standar yang tervalidasi. Buku panduan ini diharapkan dapat mempermudah kader posyandu dan orang tua dalam mengamati anak agar dapat segera diketahui lebih dini jika ada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan bantuan secepatnya untuk dirujuk ke ahli yang lebih berkompeten. Harapan penulis agar pedoman ini dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan pengamatan perkembangan anak usia 0-36 bulan. Saran yang membangun diperlukan bagi penyempurnaan buku ini. Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan anak sesuai dengan standar yang tervalidasi. Buku panduan ini diharapkan dapat mempermudah kader posyandu dan orang tua dalam mengamati anak agar dapat segera diketahui lebih dini jika ada anak yang berkebutuhan khusus yang memerlukan bantuan secepatnya untuk dirujuk ke ahli yang lebih berkompeten. Harapan penulis agar pedoman ini dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan pengamatan perkembangan anak usia 0-36 bulan. Saran yang membangun diperlukan bagi penyempurnaan buku ini. Yogyakarta, 2014 Yogyakarta, 2014 Tim Penyusun i Tim Penyusun i

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Isi... ii Pendahuluan... 1 Pendahuluan... 1 Deteksi & Stimulasi 0-3 Bulan... 4 Deteksi & Stimulasi 0-3 Bulan... 4 Deteksi & Stimulasi 3-6 Bulan... 6 Deteksi & Stimulasi 3-6 Bulan... 6 Deteksi & Stimulasi 6-9 Bulan... 8 Deteksi & Stimulasi 6-9 Bulan... 8 Deteksi & Stimulasi 9-12 Bulan... 10 Deteksi & Stimulasi 9-12 Bulan... 10 Deteksi & Stimulasi 12-15 Bulan... 12 Deteksi & Stimulasi 12-15 Bulan... 12 Deteksi & Stimulasi 15-18 Bulan... 14 Deteksi & Stimulasi 15-18 Bulan... 14 Deteksi & Stimulasi 18-24 Bulan... 16 Deteksi & Stimulasi 18-24 Bulan... 16 Deteksi & Stimulasi 24-36 Bulan... 18 Deteksi & Stimulasi 24-36 Bulan... 18 Lembar Rujukan... 21 Lembar Rujukan... 21 ii ii

PENDAHULUAN A. TUJUAN DAN MANFAAT BUKU PANDUAN Tujuan Penyusunan Panduan 1. Penyusunan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat dijadikan acuan dalam mengamati perkembangan anak 2. Panduan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat dijadikan sebagai acuan dalam mendeteksi anak sesuai dengan tahap perkembangannya 3. Panduan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan stimulasi pada anak yang belum mencapai tahapan perkembangan sesuai dengan usianya Manfaat Buku Panduan Buku Panduan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat bermanfaat bagi keluarga dan kader posyandu dalam mengoptimalkan perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya. B. RUANG LINGKUP DAN SISTEMATIKA BUKU Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan perkembangan anak usia dini. Sedangkan stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak usia dini agar dapat berkembang secara optimal. Bidang-bidang perkembangan yang dinilai dan diberikan stimulasi terdiri dari: 1. Motorik Kasar (MK): aspek perkembangan anak yang meliputi gerakan-gerakan yang dilakukan sebagian besar otot tubuh. 1 PENDAHULUAN A. TUJUAN DAN MANFAAT BUKU PANDUAN Tujuan Penyusunan Panduan 1. Penyusunan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat dijadikan acuan dalam mengamati perkembangan anak 2. Panduan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat dijadikan sebagai acuan dalam mendeteksi anak sesuai dengan tahap perkembangannya 3. Panduan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan stimulasi pada anak yang belum mencapai tahapan perkembangan sesuai dengan usianya Manfaat Buku Panduan Buku Panduan Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 Bulan dapat bermanfaat bagi keluarga dan kader posyandu dalam mengoptimalkan perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya. B. RUANG LINGKUP DAN SISTEMATIKA BUKU Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan perkembangan anak usia dini. Sedangkan stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak usia dini agar dapat berkembang secara optimal. Bidang-bidang perkembangan yang dinilai dan diberikan stimulasi terdiri dari: 1. Motorik Kasar (MK): aspek perkembangan anak yang meliputi gerakan-gerakan yang dilakukan sebagian besar otot tubuh. 1

2. Motorik Halus (MH): aspek perkembangan anak yang meliputi gerakan-gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu yang memerlukan koordinasi antara mata dengan tangan, manipulasi benda-benda kecil, dan pemecahan masalah. 3. Sosialisasi (S): aspek kemampuan anak berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain. 4. Bahasa (B): aspek kemampuan mengungkapkan dan menyatakan suatu keinginan atau pikiran secara lisan melalui kata-kata yang keluar dari mulut. Setiap kelompok usia pengamatan pada buku ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu langkah pengamatan, deteksi, dan stimulasi. 1. Langkah Pengamatan Merupakan bagian buku yang berisikan langkah-langkah yang perlu dilakukan pemeriksa dalam mengamati perkembangan anak sesuai usia. Selain itu, pada bagian ini juga tersedia informasi tentang alat-alat yang diperlukan dalam mengamatii perkembangan anak. 2. Deteksi Merupakan bagian buku yang berisikan tentang hasil pengamatan yang dilakukan pemeriksa. 3. Stimulasi Pada bagian ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberikan perangsangan/stimulasi perkembangan anak pada setiap tahapan usia, terutama bagi anak-anak yang belum pada tahap-tahap tersebut. 2. Motorik Halus (MH): aspek perkembangan anak yang meliputi gerakan-gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu yang memerlukan koordinasi antara mata dengan tangan, manipulasi benda-benda kecil, dan pemecahan masalah. 3. Sosialisasi (S): aspek kemampuan anak berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain. 4. Bahasa (B): aspek kemampuan mengungkapkan dan menyatakan suatu keinginan atau pikiran secara lisan melalui kata-kata yang keluar dari mulut. Setiap kelompok usia pengamatan pada buku ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu langkah pengamatan, deteksi, dan stimulasi. 1. Langkah Pengamatan Merupakan bagian buku yang berisikan langkah-langkah yang perlu dilakukan pemeriksa dalam mengamati perkembangan anak sesuai usia. Selain itu, pada bagian ini juga tersedia informasi tentang alat-alat yang diperlukan dalam mengamatii perkembangan anak. 2. Deteksi Merupakan bagian buku yang berisikan tentang hasil pengamatan yang dilakukan pemeriksa. 3. Stimulasi Pada bagian ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memberikan perangsangan/stimulasi perkembangan anak pada setiap tahapan usia, terutama bagi anak-anak yang belum pada tahap-tahap tersebut. 2 2

C. CARA PENGGUNAAN BUKU Orang tua atau kader melakukan pengamatan sesuai dengan langkah-langkah pengamatan yang telah tertulis pada masingmasing kelompok usia. Setelah dilakukan pengamatan pemeriksa memberikan tanda pada kotak yang terdapat di lembar hasil pengamatan apabila sesuai dengan kemampuan anak. Apabila ditemukan adanya suatu aspek deteksi yang tidak terpenuhi, kader memberikan saran kepada orang tua untuk memberikan stimulasi sesuai dengan langkah-langkah stimulasi yang tercantum di buku panduan. Selanjutnya, jika diperlukan kader merujuk anak ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. C. CARA PENGGUNAAN BUKU Orang tua atau kader melakukan pengamatan sesuai dengan langkah-langkah pengamatan yang telah tertulis pada masingmasing kelompok usia. Setelah dilakukan pengamatan pemeriksa memberikan tanda pada kotak yang terdapat di lembar hasil pengamatan apabila sesuai dengan kemampuan anak. Apabila ditemukan adanya suatu aspek deteksi yang tidak terpenuhi, kader memberikan saran kepada orang tua untuk memberikan stimulasi sesuai dengan langkah-langkah stimulasi yang tercantum di buku panduan. Selanjutnya, jika diperlukan kader merujuk anak ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 3 3

& STIMULASI USIA 0 3 BULAN & STIMULASI USIA 0 3 BULAN 1. Anak diletakkan pada posisi tengkurap 2. Tunjukkan benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh anak 3. Anakdiajak bicara/tersenyum 1. Anak diletakkan pada posisi tengkurap 2. Tunjukkan benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh anak 3. Anakdiajak bicara/tersenyum 1. Dapat mengangkat kepala tegak pada posisi tengkurap (MK) 2. Mata dan kepala mengikuti benda bergerak (MH) 3. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh (B) 4. Tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum (S) 1. Dapat mengangkat kepala tegak pada posisi tengkurap (MK) 2. Mata dan kepala mengikuti benda bergerak (MH) 3. Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh (B) 4. Tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum (S) 4 4

STIMULASI *) 1. Anak diletakkan pada posisi tengkurap dan diletakkan mainan berwarna cerah agar belajar mengangkat kepala. (MK) 2. Gantungkan mainan berwana, berbunyi, atau berputar di atas tempat tidur anak. (MH) 3. Ajak anak bicara dan tersenyum sesering mungkin. (B dan S) STIMULASI *) 1. Anak diletakkan pada posisi tengkurap dan diletakkan mainan berwarna cerah agar belajar mengangkat kepala. (MK) 2. Gantungkan mainan berwana, berbunyi, atau berputar di atas tempat tidur anak. (MH) 3. Ajak anak bicara dan tersenyum sesering mungkin. (B dan S) 5 5

& STIMULASI USIA 3 6 BULAN 1. Letakkan anak pada posisi tengkurap agar dapat berbalik sendiri 2. Letakkan mainan yang berbunyi/krincingan yang menarik di depan anak 3. Menyebutkan kata-kata yang mudah ditirukan seperti ma..ma.. & STIMULASI USIA 3 6 BULAN 1. Letakkan anak pada posisi tengkurap agar dapat berbalik sendiri 2. Letakkan mainan yang berbunyi/krincingan yang menarik di depan anak 3. Menyebutkan kata-kata yang mudah ditirukan seperti ma..ma.. 1. Berbalik dari posisi tengkurap (MK) 2. Memegang benda dengan kedua tangan (MH) 3. Menirukan bunyi atau kata-kata (B) 4. Berusaha meraih benda yang ada di dekatnya (S) 1. Berbalik dari posisi tengkurap (MK) 2. Memegang benda dengan kedua tangan (MH) 3. Menirukan bunyi atau kata-kata (B) 4. Berusaha meraih benda yang ada di dekatnya (S) 6 6

STIMULASI *) 1. Anak sering diletakkan pada posisi tengkurap. (MK) 2. Letakkan mainan berwarna dengan posisi berpindah-pindah. (MH) 3. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. (B) 4. Ketika berbicara dengan anak ulangi beberapa kata berkali-kali. (S) STIMULASI *) 1. Anak sering diletakkan pada posisi tengkurap. (MK) 2. Letakkan mainan berwarna dengan posisi berpindah-pindah. (MH) 3. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. (B) 4. Ketika berbicara dengan anak ulangi beberapa kata berkali-kali. (S) 7 7

& STIMULASI USIA 6 9 BULAN 1. Anak dalam posisi duduk dengan mainan diletakkan di depan anak 2. Pemeriksa memperhatikan dan mendengarkan celoteh anak 3. Pemeriksa mengajak bermain ciluk-ba & STIMULASI USIA 6 9 BULAN 1. Anak dalam posisi duduk dengan mainan diletakkan di depan anak 2. Pemeriksa memperhatikan dan mendengarkan celoteh anak 3. Pemeriksa mengajak bermain ciluk-ba 1. Duduk sendiri (MK) 2. Menggenggam mainan dengan seluruh permukaan tangan (MH) 3. Mengucapkan ma...ma...pa...pa... (B) 4. Bermain ciluk-ba (S) 1. Duduk sendiri (MK) 2. Menggenggam mainan dengan seluruh permukaan tangan (MH) 3. Mengucapkan ma...ma...pa...pa... (B) 4. Bermain ciluk-ba (S) 8 8

STIMULASI *) 1. Anak sering diletakkan dalam posisi duduk jika belum bisa duduk sendiri. (MK) 2. Berikan mainan atau makanan yang dapat dipegang. (MH) 3. Anak dilatih mengucapkan ma...ma...pa...pa...(b) 4. Ajak anak bermain ciluk-ba (S) STIMULASI *) 1. Anak sering diletakkan dalam posisi duduk jika belum bisa duduk sendiri. (MK) 2. Berikan mainan atau makanan yang dapat dipegang. (MH) 3. Anak dilatih mengucapkan ma...ma...pa...pa...(b) 4. Ajak anak bermain ciluk-ba (S) 9 9

& STIMULASI USIA 9 12 BULAN 1. Pemeriksa mengamati apakah anak sudah dapat berdiri sendiri dan berjalan sambil berpegangan 2. Letakkan balok atau kotak kecil di depan anak 3. Pemeriksa memperhatikan dan mendengarkan ucapan anak 4. Pemeriksa meminta mainan yang sedang asyik dimainkan oleh anak & STIMULASI USIA 9 12 BULAN 1. Pemeriksa mengamati apakah anak sudah dapat berdiri sendiri dan berjalan sambil berpegangan 2. Letakkan balok atau kotak kecil di depan anak 3. Pemeriksa memperhatikan dan mendengarkan ucapan anak 4. Pemeriksa meminta mainan yang sedang asyik dimainkan oleh anak 1. Berdiri sendiri dan berjalan sambil berpegangan (MK) 2. Menyusun balok/kotak (MH) 3. Mengucapkan satu kata atau lebih dan mengerti artinya (B) 4. Memberikan mainan ke pemeriksa (S) 1. Berdiri sendiri dan berjalan sambil berpegangan (MK) 2. Menyusun balok/kotak (MH) 3. Mengucapkan satu kata atau lebih dan mengerti artinya (B) 4. Memberikan mainan ke pemeriksa (S) 10 10

STIMULASI *) 1. Berjalan dengan berpegangan. (MK) 2. Ajari anak menyusun beberapa balok/kotak besar. (MH) 3. Ajari kata-kata yang mudah ditirukan anak, seperti: makan, minum, mama, papa (B) 4. Ajari anak memberikan mainan atau benda yang diminta orang lain STIMULASI *) 1. Berjalan dengan berpegangan. (MK) 2. Ajari anak menyusun beberapa balok/kotak besar. (MH) 3. Ajari kata-kata yang mudah ditirukan anak, seperti: makan, minum, mama, papa (B) 4. Ajari anak memberikan mainan atau benda yang diminta orang lain 11 11

& STIMULASI USIA 12 15 BULAN 1. Anak diajak untuk berjalan maju, mundur, dan berjinjit. 2. Pengamat memberi contoh menyusun balok, memasukkan balok ke dalam wadah lain seperti mangkuk, dan mengeluarkannya kembali. Kemudian meminta anak untuk melakukannya sendiri. 3. Anak dimotivasi untuk bermain "rumah-rumahan" dengan menyediakan boneka, mangkuk, sendok, kain gendongan kecil, dan sapu. 4. Pengamat bertanya tentang nama-nama bagian tubuh anak, contoh: "Ini apa?" (sambil menunjuk hidung anak). & STIMULASI USIA 12 15 BULAN 1. Anak diajak untuk berjalan maju, mundur, dan berjinjit. 2. Pengamat memberi contoh menyusun balok, memasukkan balok ke dalam wadah lain seperti mangkuk, dan mengeluarkannya kembali. Kemudian meminta anak untuk melakukannya sendiri. 3. Anak dimotivasi untuk bermain "rumah-rumahan" dengan menyediakan boneka, mangkuk, sendok, kain gendongan kecil, dan sapu. 4. Pengamat bertanya tentang nama-nama bagian tubuh anak, contoh: "Ini apa?" (sambil menunjuk hidung anak). 1. Berjalan mundur dan berjinjit (MK) 2. Bermain balok dengan cara memasukkan dan mengeluarkan benda (MH) 3. Menyebut nama bagian tubuh dengan merangkai dua kata(b) 4. Menirukan pekerjaan rumah tangga sambil merawat boneka (S) 1. Berjalan mundur dan berjinjit (MK) 2. Bermain balok dengan cara memasukkan dan mengeluarkan benda (MH) 3. Menyebut nama bagian tubuh dengan merangkai dua kata(b) 4. Menirukan pekerjaan rumah tangga sambil merawat boneka (S) 12 12

STIMULASI *) 1. Ajari anak berjalan mundur, berjinjit, dan naik turun tangga sambil berpegangan pada dinding/pegangan tangga. 2. Beri mainan yang dapat mengeluarkan suara saat ditarik maju maupun mundur. (MK) 1. Ajak anak bermain lempar tangkap bola (diawali dengan bola berukuran besar). 2. Anak diberi mainan dalam berbagai ukuran dan mangkuk/kotak yang lebih besar. (MH) 1. Ajak anak membuat suara dari benda-benda yang ada di sekitar, seperti memukul-mukul sendok ke kaleng atau menggoyang-goyangkan kerincingan. 2. Ajari anak menyebut nama bagian tubuh dengan merangkai minimal dua kata, contoh: gigi adik, pipi mama. (B) 1. Ajak anak melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana, seperti menyapu, dll. 2. Ajak anak bermain merawat boneka, seperti menggendong dan menyuapi. 3. Ajari anak melepas pakaian. Dapat diberikan sedikit bantuan, seperti orangtua membukakan kancing atau menarik kaos melewati kepala anak, kemudian membiarkan anak melepas pakaiannya sendiri. 4. Latih anak untuk makan sendiri dengan menggunakan sendok. 5. Ajak anak pergi ke tempat-tempat umum. (S) STIMULASI *) 1. Ajari anak berjalan mundur, berjinjit, dan naik turun tangga sambil berpegangan pada dinding/pegangan tangga. 2. Beri mainan yang dapat mengeluarkan suara saat ditarik maju maupun mundur. (MK) 1. Ajak anak bermain lempar tangkap bola (diawali dengan bola berukuran besar). 2. Anak diberi mainan dalam berbagai ukuran dan mangkuk/kotak yang lebih besar. (MH) 1. Ajak anak membuat suara dari benda-benda yang ada di sekitar, seperti memukul-mukul sendok ke kaleng atau menggoyang-goyangkan kerincingan. 2. Ajari anak menyebut nama bagian tubuh dengan merangkai minimal dua kata, contoh: gigi adik, pipi mama. (B) 1. Ajak anak melakukan pekerjaan rumah tangga sederhana, seperti menyapu, dll. 2. Ajak anak bermain merawat boneka, seperti menggendong dan menyuapi. 3. Ajari anak melepas pakaian. Dapat diberikan sedikit bantuan, seperti orangtua membukakan kancing atau menarik kaos melewati kepala anak, kemudian membiarkan anak melepas pakaiannya sendiri. 4. Latih anak untuk makan sendiri dengan menggunakan sendok. 5. Ajak anak pergi ke tempat-tempat umum. (S) 13 13

& STIMULASI USIA 15 18 BULAN 1. Sediakan bola dan minta anak untuk menendang bola tersebut. 2. Beri contoh merangkai manik-manik kancing yang berukuran besar, kemudian meminta anak untuk ikut membuat rangkaian tersebut. 3. Sediakanbuku/majalah yang memiliki banyak gambar, kemudian minta anak untuk menyebutkan nama-nama gambar yang ada dalam buku/majalah tersebut. 4. Minta beberapa anak untuk bermain bersama. & STIMULASI USIA 15 18 BULAN 1. Sediakan bola dan minta anak untuk menendang bola tersebut. 2. Beri contoh merangkai manik-manik kancing yang berukuran besar, kemudian meminta anak untuk ikut membuat rangkaian tersebut. 3. Sediakanbuku/majalah yang memiliki banyak gambar, kemudian minta anak untuk menyebutkan nama-nama gambar yang ada dalam buku/majalah tersebut. 4. Minta beberapa anak untuk bermain bersama. 1. Anak dapat menendang bola (MK) 2. Anak dapat membuat rangkaian manik-manik/kancing (MH) 3. Anak menyebutkan nama-nama gambar yang ada dalam buku/majalah, minimal dengan merangkai dua kata (B) 4. Anak bermain bersama teman sebayanya (S) 1. Anak dapat menendang bola (MK) 2. Anak dapat membuat rangkaian manik-manik/kancing (MH) 3. Anak menyebutkan nama-nama gambar yang ada dalam buku/majalah, minimal dengan merangkai dua kata (B) 4. Anak bermain bersama teman sebayanya (S) 14 14

STIMULASI *) 1. Ajak anak melakukan aktivitas luar ruangan, seperti bermain air, ayunan, ataupun menendang bola. (MK) 1. Ajak anak membuat rangkaian manik-manik/kancing yang berukuran besar. 2. Ajak anak bermain meniup busa sabun. (MH) 1. Ajak anak untuk membaca dan minta anak menyebutkan namanama gambar yang ada dalam buku/majalah tersebut. 2. Bermain "telepon-teleponan" dengan menggunakan kaleng dan tali. (B) 1. Sering memeluk dan mencium anak. 2. Ajari anak untuk membereskan mainannya sendiri/membantu kegiatan sederhana di rumah. 3. Biasakan anak untuk bermain dengan teman sebaya. 4. Kenalkan berbagai permainan baru kepada anak, misalnya "petak umpet". (S) STIMULASI *) 1. Ajak anak melakukan aktivitas luar ruangan, seperti bermain air, ayunan, ataupun menendang bola. (MK) 1. Ajak anak membuat rangkaian manik-manik/kancing yang berukuran besar. 2. Ajak anak bermain meniup busa sabun. (MH) 1. Ajak anak untuk membaca dan minta anak menyebutkan namanama gambar yang ada dalam buku/majalah tersebut. 2. Bermain "telepon-teleponan" dengan menggunakan kaleng dan tali. (B) 1. Sering memeluk dan mencium anak. 2. Ajari anak untuk membereskan mainannya sendiri/membantu kegiatan sederhana di rumah. 3. Biasakan anak untuk bermain dengan teman sebaya. 4. Kenalkan berbagai permainan baru kepada anak, misalnya "petak umpet". (S) 15 15

& STIMULASI USIA 18-24 BULAN 1. Sediakan peralatan yang dapat digunakan untuk bermain "rumahrumahan", seperti daster dan hem kecil, boneka, selendang, miniatur peralatan memasak, dll. 2. Sebar miniatur peralatan memasak tersebut di lantai kemudian motivasi anak untuk melompati dan mendorong mainan tersebut dengan kaki. 3. Minta anak untuk memakai baju yang telah disediakan. 4. Ajak anak untuk bermain "rumah-rumahan" bersama dengan anak lain tanpa ditemani orangtua. 5. Ajak anak membuat berbagai bentuk dengan plastisin. 6. Ajak anak bercakap-cakap tentang acara televisi yang baru dilihat/peristiwa yang baru saja dialaminya. & STIMULASI USIA 18-24 BULAN 1. Sediakan peralatan yang dapat digunakan untuk bermain "rumahrumahan", seperti daster dan hem kecil, boneka, selendang, miniatur peralatan memasak, dll. 2. Sebar miniatur peralatan memasak tersebut di lantai kemudian motivasi anak untuk melompati dan mendorong mainan tersebut dengan kaki. 3. Minta anak untuk memakai baju yang telah disediakan. 4. Ajak anak untuk bermain "rumah-rumahan" bersama dengan anak lain tanpa ditemani orangtua. 5. Ajak anak membuat berbagai bentuk dengan plastisin. 6. Ajak anak bercakap-cakap tentang acara televisi yang baru dilihat/peristiwa yang baru saja dialaminya. 1. Melompat dan mendorong mainan dengan kaki (MK) 2. Membuat berbagai bentuk dari plastisin (MH) 3. Menceritakan tentang apa yang dilihatnya (B) 4. Berpakaian dan mengancingkan baju sendiri (S) 5. Bermain interaktif dengan teman (S) 6. Memisahkan diri dari orangtua (S) 1. Melompat dan mendorong mainan dengan kaki (MK) 2. Membuat berbagai bentuk dari plastisin (MH) 3. Menceritakan tentang apa yang dilihatnya (B) 4. Berpakaian dan mengancingkan baju sendiri (S) 5. Bermain interaktif dengan teman (S) 6. Memisahkan diri dari orangtua (S) 16 16

STIMULASI *) 1. Ajak anak untuk melompati benda-benda kecil yang ada di lantai. 2. Ajari anak untuk mendorong benda dengan kaki, misalnya balok mainan. (MK) 1. Kenalkan permainan puzzle sederhana (2-3 keping) kepada anak. 2. Ajak anak menggambar garis & lingkaran hingga membentuk wajah orang. 3. Ajak anak bermain dengan adonan kue/plastisin. 4. Beri APE yang berbentuk kotak kayu/plastik dengan lubang-lubang yang beragam bentuknya pada masing-masing sisi kotak tersebut. (MH) 1. Biasakan anak mengerjakan perintah sederhana. 2. Biasakan anak untuk bercerita apa yang dilihat/dialaminya. (B) 1. Ajak anak bermain "rumah-rumahan". 2. Biasakan anak untuk bermain dengan teman sebayanya tanpa ditunggui orangtua. 3. Ajari anak untuk berpakaian dan mengancingkan baju sendiri. (S) STIMULASI *) 1. Ajak anak untuk melompati benda-benda kecil yang ada di lantai. 2. Ajari anak untuk mendorong benda dengan kaki, misalnya balok mainan. (MK) 1. Kenalkan permainan puzzle sederhana (2-3 keping) kepada anak. 2. Ajak anak menggambar garis & lingkaran hingga membentuk wajah orang. 3. Ajak anak bermain dengan adonan kue/plastisin. 4. Beri APE yang berbentuk kotak kayu/plastik dengan lubang-lubang yang beragam bentuknya pada masing-masing sisi kotak tersebut. (MH) 1. Biasakan anak mengerjakan perintah sederhana. 2. Biasakan anak untuk bercerita apa yang dilihat/dialaminya. (B) 1. Ajak anak bermain "rumah-rumahan". 2. Biasakan anak untuk bermain dengan teman sebayanya tanpa ditunggui orangtua. 3. Ajari anak untuk berpakaian dan mengancingkan baju sendiri. (S) 17 17

& STIMULASI USIA 24-36 BULAN 1. Anak diminta mengambil mainan di atas meja dan di bawah meja. 2. Anak diajak bermain menangkap dan melempar bola. 3. Sediakan gunting, kertas, dan kain perca kemudian minta anak memotong kecil-kecil kertas atau kain tsb. 4. Sediakan tali kasur atau tali kenur dan roncean, kemudian minta anak meronce manik-manik atau sedotan atau kertas yang sudah dilubangi tengahnya. 5. Lepaskan kepingan puzzle dan minta anak menyusun kembali. 6. Minta anak menyusun balok sesuai minatnya, kemudian tanyakan jumlah balok yang ada (1-5 balok). 7. Tunjukkan beberapa gambar benda yang ada disekitar anak dan minta anak menyebutkan namanya. 8. Tunjukkan pada anak foto diri sendiri dan foto keluarga, kemudian ajak anak bercerita dengan kata ganti saya, aku, kamu. 9. Ajak anak bercakap-cakap tentang apa yang dilihat dan dimana dia berada. 10. Sediakan beberapa macam pakaian, seperti kaos, hem, rok, lalu minta anak untuk berpakaian sendiri dengan 1 kalimat perintah. & STIMULASI USIA 24-36 BULAN 1. Anak diminta mengambil mainan di atas meja dan di bawah meja. 2. Anak diajak bermain menangkap dan melempar bola. 3. Sediakan gunting, kertas, dan kain perca kemudian minta anak memotong kecil-kecil kertas atau kain tsb. 4. Sediakan tali kasur atau tali kenur dan roncean, kemudian minta anak meronce manik-manik atau sedotan atau kertas yang sudah dilubangi tengahnya. 5. Lepaskan kepingan puzzle dan minta anak menyusun kembali. 6. Minta anak menyusun balok sesuai minatnya, kemudian tanyakan jumlah balok yang ada (1-5 balok). 7. Tunjukkan beberapa gambar benda yang ada disekitar anak dan minta anak menyebutkan namanya. 8. Tunjukkan pada anak foto diri sendiri dan foto keluarga, kemudian ajak anak bercerita dengan kata ganti saya, aku, kamu. 9. Ajak anak bercakap-cakap tentang apa yang dilihat dan dimana dia berada. 10. Sediakan beberapa macam pakaian, seperti kaos, hem, rok, lalu minta anak untuk berpakaian sendiri dengan 1 kalimat perintah. 18 18

1. Melempar bola (MK) 2. Menangkap bola (MK) 3. Berjinjit (MK) 4. Merangkak di kolong meja (MH) 5. Anak mampu menggunting bebas (MH) 6. Anak mampu menempel potongan kertas atau kain pada pola(mh) 7. Anak mampu memasukkan tali pada lubang mank manik atau sedotan atau kertas berlubang (MH) 8. Anak mampu menyusun 3-5 kepingan puzzle (MH) 9. Anak mampu menyusun balok menjadi sebuah bangunan (MH) 10. Anak mampu menyebutkan jumlah benda (1-5) 11. Anak mampu mengenali nama benda dari gambarnya (B) 12. Anak mampu menyebutkan namanya sendiri (B) 13. Anak mampu menyebut nama-namaanggota keluarganya (B) 14. Anak mampu melakukan perintah orang lain (B) 15. Anak mampu bercerita dengan kata ganti saya, aku, kamu (B) 16. Anak mampu menjawab kata tanya apa dan di mana (B) 17. Anak mampu memakai pakaian sendiri (S) 1. Melempar bola (MK) 2. Menangkap bola (MK) 3. Berjinjit (MK) 4. Merangkak di kolong meja (MH) 5. Anak mampu menggunting bebas (MH) 6. Anak mampu menempel potongan kertas atau kain pada pola(mh) 7. Anak mampu memasukkan tali pada lubang mank manik atau sedotan atau kertas berlubang (MH) 8. Anak mampu menyusun 3-5 kepingan puzzle (MH) 9. Anak mampu menyusun balok menjadi sebuah bangunan (MH) 10. Anak mampu menyebutkan jumlah benda (1-5) 11. Anak mampu mengenali nama benda dari gambarnya (B) 12. Anak mampu menyebutkan namanya sendiri (B) 13. Anak mampu menyebut nama-namaanggota keluarganya (B) 14. Anak mampu melakukan perintah orang lain (B) 15. Anak mampu bercerita dengan kata ganti saya, aku, kamu (B) 16. Anak mampu menjawab kata tanya apa dan di mana (B) 17. Anak mampu memakai pakaian sendiri (S) 19 19

STIMULASI *) 1. Ajak anak bermain lompat lompatan di halaman rumah 2. Letakkan mainan di atas dan di bawah meja 3. Ajak anak bermain kolase (menempel potongan kertas atau kain pada pola tertentu) 4. Ajak anak bermain meronce dari berbagai benda (manik-manik, sedotan, kertas) 5. Ajak anak bermain puzzle 6. Ajak anak bermain balok 7. Ajak anak bermain tebak gambar 8. Ajak anak bercerita tentang diri dan keluarganya 9. Kenalkan kata perintah sederhana (tutup botolmu, bukakan pintu, dll) 10. Kenalkan kata ganti pada anak 11. Kenalkan kata tanya apa dan dimana 12. Biasakan anak memakai pakaian sendiri dan makan sendiri 13. Biasakan anak buang air kecil atau buang air besar di kamar mandi 14. Ajak anak bermain ke tetangga atau saudara STIMULASI *) 1. Ajak anak bermain lompat lompatan di halaman rumah 2. Letakkan mainan di atas dan di bawah meja 3. Ajak anak bermain kolase (menempel potongan kertas atau kain pada pola tertentu) 4. Ajak anak bermain meronce dari berbagai benda (manik-manik, sedotan, kertas) 5. Ajak anak bermain puzzle 6. Ajak anak bermain balok 7. Ajak anak bermain tebak gambar 8. Ajak anak bercerita tentang diri dan keluarganya 9. Kenalkan kata perintah sederhana (tutup botolmu, bukakan pintu, dll) 10. Kenalkan kata ganti pada anak 11. Kenalkan kata tanya apa dan dimana 12. Biasakan anak memakai pakaian sendiri dan makan sendiri 13. Biasakan anak buang air kecil atau buang air besar di kamar mandi 14. Ajak anak bermain ke tetangga atau saudara 20 20

LEMBAR RUJUKAN LEMBAR RUJUKAN Tgl Hasil Deteksi Rujukan kepada Stimulasi yang sudah dilakukan Ket. *) Tgl Hasil Deteksi Rujukan kepada Stimulasi yang sudah dilakukan Ket. *) Jawaban rujukan Tgl Asesmen Terapi yang dilakukan Ket. *) Jawaban rujukan Tgl Asesmen Terapi yang dilakukan Ket. *) *) Ket.= diisi tanda tangan & nama terang *) Ket.= diisi tanda tangan & nama terang 21 21