DAFTAR LAMPIRAN. Gambar 1. Stadium Perkembangan Bronkhopulmoner 8. Gambar 2. Pembentukan Tunas Pulmo 8

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. CCAM (Congenital Cystic Adenomatoid Malformation) merupakan sekelompok

X- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1

TUBERKULOSIS PADA PASIEN DENGAN HIV AIDS. dr. Bambang Satoto,Sp.Rad(K),M.Kes Departemen Radiology F.K Undip /RSUP Dr Kariadi Semarang

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

PROFIL RADIOLOGIS TORAKS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI POLIKLINIK PARU RSUD DR HARDJONO-PONOROGO SKRIPSI

Diagnostic Radiology. Thorax-Mediastinum. Disusun oleh JB.Prasodjo.dr.,Sp.Rad. SMF.Ro.FKUNS/RSDM

Anita Ekowati. PIT VI 2017 Palembang, 5-6 Agustus 2017

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

PNEUMOTHORAX. Click Oleh to edit Master subtitle style IDRIES TIRTAHUSADA Pembimbing: Dr Haryadi Sp.Rad 4/16/12

JOURNAL READING Imaging of pneumonia: trends and algorithms. Levi Aulia Rachman

LAPORAN KASUS. Diajukan sebagai salah satu persyaratan PPDS 1 Radiologi

Ekspertise Efusi Pleura

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERAN RADIOLOGI DALAM GANGGUAN NAFAS PADA NEONATUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang melibatkan glandula saliva. Sebelum membahas mengenai kedua penyakit

Laporan Kasus. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder

MAKALAH TENTANG THORAX

TUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

PENDAHULUAN PENYAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan hyaline

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Mycobacterium tuberculosis dan merupakan penyakit dengan morbiditas dan

GAMBARAN RADIOLOGIS PNEUMONIA PADA FOTO KONVENSIONAL

BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

This page shows ventral views of the esophagus and developing lungs, accompanied by cross sectional views through the area between the black arrows.

ABSTRAK. Yusup Subagio Sutanto Eddy Surjanto, Suradi, A Farih Raharjo SMF Pulmonologi dan Ilmu kedokteran Respirasi RSUD Dr Moewardi/ FK UNS Surakarta

BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN. ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

Task Reading: ASBES TOSIS

Ultrasonografi pada Penyakit Paru

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari

&Biery 1999). Pada pandangan lateral secara radiografi (Gambar 24) terdapat tanda arah panah sebagai arah pembesaran dan warna sebagai tanda

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

CT EKSPIRASI RESOLUSI TINGGI: KEGUNAAN DIAGNOSTIKNYA PADA PENYAKIT PARU DIFUS

Sistem Pernafasan Manusia

SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. SK/XI/2008 tentang pedoman pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik,

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

D. Patofisiologi Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

Peranan Radiologi Intervensi Pada Kanker Paru. Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Menurut World Health

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kejadiannya secara internasional diperkirakan lebih dari 3000 orang dalam 1 juta

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

Bronkiektasis kelainan anatomik dilatasi bronkus yang kronik dan menetap. Bronkus yang terkena biasanya berukuran sedang (generasi 4-9).

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

TUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. maupun ganas atau disebut dengan kanker paru. Tumor paru dapat bersifat primer

Susunan Peneliti. a. Nama Lengkap : Dr. Samson Sembiring. d. Fakultas : Kedokteran. e. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Profile of Thorax Radiography In Patients With HIV/AIDS. Profil Radiografi Foto Thorax Pada Penderita HIV/AIDS

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Berapa Lama Terapi ECCT?

Jaringan Tubuh. 1. Jaringan Epitel. 2. Jaringan Otot. 3. Jaringan ikat/penghubung. 4. Jaringan Saraf

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

Kontusio paru A. PENGERTIAN

Transient Tachypnea of the Newborn

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.

Definisi. Mesothelioma adalah keganasan yang berasal dari sel mesotel yang terletak di rongga pleura.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OSCE BLOK XVI. Senin, 18 Maret 2013 CEKLIS NEBULIZER DAN PEAK FLOW

Transkripsi:

DAFTAR LAMPIRAN Gambar 1. Stadium Perkembangan Bronkhopulmoner 8 Gambar 2. Pembentukan Tunas Pulmo 8 Gambar 3. Anatomi Jalan Napas. Laring, trakhea dan bronkhus tampak ventral 8 1

Gambar 4. Zona konduktoria dan zona respiratoria Gambar 5. Skema Bronkhus dan Bronkhiolus 8 Gambar 6. Anatomi dan Segmen Pulmo 4 2

A. B. Gambar 7. A. Kista besar dilapisi epitel kolumner berlapis semu yang dikelilingi oleh smooth muscle bundle (kepala panah) B. Junction (kepala panah) antara lesi dengan parenkim normal, kista terdiri dari bronkhiolus yang berdilatasi 9 A. B. D. E. F. Gambar 8. A dan B. Foto toraks menunjukkan kista tunggal yang terisi udara pada pulmo dekstra aspek superior dan medius. C. CT scan pada pasien yang sama menunjukkan kista berisi udara (panah merah) dengan dinding relatif tebal pada lobus deks aspek superior dengan penekanan parenkim pulmo yang berdekatan (panah hijau), tak tampak cairan di dalam kista. D. Tak tervisualisasi dengan jelas hubungan antara kista dengan cabang trakheobronkhial E. Gambaran USG prenatal dari pasien yang berbeda, sesuai dengan CCAM tipe 1. 10 3

A. B. C. Gambar 9. A. Rontgen toraks anak berusia 6 minggu, tampak area radiolusen kistik pada zona pulmo dekstra aspek medius dan superior. B. CT scan dari pasien yang sama menunjukkan multiple kista kecil-kecil dengan dinding tipis di hemitoraks dekstra, air fluid level (+) C. USG prenatal pada pasien yang berbeda, pemeriksaan histopatologis sesuai dengan CCAM tipe 2 10 A. B. C. Gambar 10. A. Foto toraks neonatus dengan opasitas membulat di parakardial dekstra B.USG prenatal penampang koronal dari pasien yang berbeda menunjukkan lesi hiperechoik, besar di hemitoraks dekstra. Tidak tampak area kistik di dalamnya. B. CT scan postnatal pada pasien yang sama dengan B menunjukkan massa dengan atenuasi sedang di lobus dekstra aspek medius, berdekatan dengan area air trapping. Pemeriksaan histopatologis sesuai dengan CCAM tipe 3. 10 4

A. B. Gambar 11. CCAM tipe 1 pada fetus dengan usia kehamilan 27 minggu. A. Penampang aksial B. Penampang koronal menunjukkan massa multikistik besar dengan hiperintensitas hemitoraks sinistra. Pergeseran mediastium (+) 19 A. B. C. Gambar 12.A. Foto polos dada pada bayi baru lahir yang menunjukkan opasitas di aspek superior hingga medial hemithorax sinistra dengan hiperekspansi dan mendorong mediastinum ke arah dextra. B dan C. Tampak keterlambatan pengosongan cairan amnion di lobus superior sinistra dan tampak penyempitan bronkhus akibat obstruksi ekstrinsik dari desakan pembesaran arteri pulmonalis sinistra. 14,15 5

A. B. Gambar 13. A. Congenital lobar emphysema pada bayi laki-laki baru lahir. Tampak hiperlusensi dan hiperekspansi lobus dekstra aspek superior. Atelektasis kompresif tampak di lobus dekstra aspek medius dan inferior. B. CT scan window pulmo dengan kontras menunjukkan hiperinflasi lobus dekstra aspek superior. Vaskuler tampak mengalami atenuasi dan lebih tersebar daripada pembuluh darah di lobus sinistra aspek superior. 10,14 Gambar 14. A. Rontgen toraks anak laki-laki berusia 2 tahun dengan distress pernapasan menunjukkan hiperlusensi pada pulmo dekstra aspek superior B. CT window pulmo pada pasien yang sama menunjukkan hiperinflasi lobus dekstra aspek superior disertai atenuasi dan pergeseran vaskuler pulmo. Pemeriksaan histopatologi menyimpulkan gambaran CLE 10,14 6

KASUS Gambar 15. A. USG prenatal saat usia kehamilan 24 minggu menunjukkan kista pulmo dekstra berukuran 2,82 cm x 2 cm x 2,53 cm B. Usia kehamilan 34 minggu menunjukkan polihidramnion Gambar 16. Foto Thorax pasien usia 0 hari (23 Oktober 2014) 7

Gambar 17. CT scan toraks 26 Oktober 2014, dikesankan suspect locally congenital emphysema Gambar 18. Foto toraks pasien tanggal 3 Maret 2015 pukul 17.25 (kontrol kedua di RSS : ukuran kista membesar dan pergeseran mediastinum bertambah) 4 Maret 2015 pukul 10.05 6 Maret pukul 13.52 8

7 Maret pukul 00.52 7 Maret pukul 13.28 7 Maret pukul 18.05 Gambar 19. Foto toraks evaluasi tindakan needle decompression dan pemasangan WSD Gambar 20. Foto toraks (H+1) setelah dilakukan eksisi bula. Lobus superior et inferior pulmo dekstra mulai mengembang. Tampak infiltrat di perihiler dan paracardial bilateral terutama dextra dan efusi pleura bilateral. A. B Gambar 21. Pemeriksaan histopatologis tanggal 12 Maret 2015 menunjukkan CCAM tipe 1. A. Tampak ruangan jaringan paru dengan ukuran bervariasi yang dilapisi sel epitel kuboid hingga kolumner, selapis hingga bertumpuk menyerupai gambaran adenomatoid. B. Komponen alveoli normal dari sampel yang sama 9

19 Maret pukul 11.52 22 Maret pukul 13.26 23 Maret pukul 11.31 26 Maret pukul 18.01 30 Maret pukul 21.34 9 April pukul 20.22 Gambar 22. Roentgen toraks 19 Maret pukul 11.52 (H+9) menunjukkan pneumotoraks dekstra. Pneumotoraks cenderung bertambah pada tanggal 26 Maret 2015 pukul 18.01 Gambar 23. Rontgen thorax 13 April pukul 17.51 : sudah tidak tampak pneumotoraks, pneumonia dekstra dengan suspect pneumatocele 10

14 April pukul 12.51 16 April pukul 12.15 18 April pukul 19.43 23 April pukul 11.50 29 April pukul 08.49 Gambar 24. Roentgen thorax 14 April menunjukkan efusi pleura dekstra dengan suspect pneumatocele. Efusi pleura dekstra tampak berkurang pada tanggal 29 April 2015 dan pasien diperbolehkan pulang. 11

Gambar 25. Lesi Lusen Fokal di Pulmo Gambar 26. Spektrum Kelainan Perkembangan Pulmo 12

Tabel 1. Gambaran Malformasi Bronkhoplumoner pada Rontgen Toraks Tabel 2. Lesi fokal pulmo pada foto toraks neonatus 13

Tabel 3. Diagnosis Banding Hemitoraks yang opak dengan pergeseran mediastinum pada neonatus TABEL PERBANDINGAN CCAM DENGAN CLE No. CCAM CLE 1. Insidensi 1 dari 8.300-35.000 1 dari 20.000 kelahiran 2. Predileksi Laki : perempuan = 1 :1 Laki > perempuan = 3 : 1 3. Lokasi Mengenai lobus manapun 50% lobus kiri atas 4. Keterkaitan dengan anomali kongenital lainnya CCAM Tipe II dan III sering berkaitan dengan anomali kongenital lainnya 15% dengan penyakit jantung kongenital 5. Gejala Klinis Kebanyakan simptomatik Kebanyakan simptomatik 6. Foto Toraks Segera setelah lahir : Segera setelah lahir : opak homogen multikistik opak homogen Tipe 1 : large cyst (2-10 cm) Tipe 2 : small cyst (0,5-2 cm) hiperlusensi pulmo Tidak terdapat struktur kista Tipe 3 : microcystic/solid type (<0,5 cm) 7. CT scan - Tebal dinding lesi < 4 mm, dinding tegas - Tipe 1 : Kista besar berisi udara / air fluid level - Tipe 2 : Massa multikistik berisi udara / area konsolidasi - Tipe 3 : Massa solid - Pulmonary vascular marking intralesi (-) 8. USG Prenatal 90% kasus : makrokistik Massa solid echogenik, vaskularisasi (N/tidak) 9. Histopatologi - Alveolus Tidak berdiferensiasi - Tebal dinding lesi < 1 mm, dinding kurang tegas - Pulmonary vascular marking intralesi (+) - Vaskuler mengalami atenuasi, lebih tersebar Massa echogenik difus, vaskularisasi normal Berdiferensiasi - Jumlah bisa N / meningkat + / -, tergantung penyebab - Kartilago - 10. Gambar CCAM Tipe 1 CCAM Tipe 1 14

CCAM Tipe 2 CCAM Tipe 2 CCAM Tipe 3 CCAM Tipe 3 15

No Predileksi Kandungan Lesi 1. CCAM No lobar Cartilage (-) Air (+) 2. Bronchogenic cyst Close to the midline Cartialge (+) Not containing air 3. CDH Left hemidiaphragm Cartilage (+) Air within bowel loops 4. CLO Left upper lobe Depends on the cause Hyperlucency (+) Type Characteristics 0 - Tracheal / bronchial origin - Small cyst (< 0,5 cm) 1 - Bronchial / bronchiolar origin - Large cyst (2-10 cm) 2 - Bronchiolar origin - Small cysts (0,5 2 cm) 3 - Bronchiolar-alveolar duct origin (adenomatoid type) - Absence of visible cyst large mass (+) 4 - Distal acinar origin - Large cyst up to 10 cm in diameter 16

Tabel 2. Klasifikasi CCAM menurut Stocker (Cong lung abn) 17