Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan

dokumen-dokumen yang mirip
Relativitas Khusus Prinsip Relativitas (Kelajuan Cahaya) Eksperimen Michelson & Morley Postulat Relativitas Khusus Konsekuensi Relativitas Khusus

BAB 8 Teori Relativitas Khusus

Rira/ Resume paper Albert Einstein: On the Electrodynamics of Moving Bodies 1) Kinematika a. Pendefinisian Kesimultanan

RELATIVITAS. B. Pendahuluan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

Makalah Fisika Modern. Pembuktian keberadaan Postulat Relativitas Khusus Einstein. Dosen pengampu : Dr.Parlindungan Sinaga, M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 27/01/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Teori Relativitas Umum Einstein

FISIKA MODERN I (Pendekatan Konseptual) Dr. A.Halim, M.Si

Albert Einstein and the Theory of Relativity

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :

EINSTEIN DAN TEORI RELATIVITAS

Teori Relativitas Khusus

PENDAHULUAN 25/02/2014. Gerak bersifat relatif. Gerak relatif/semu. Nurun Nayiroh, M. Si. Gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya

FISIKA MODEREN. Edisi Ke - 2 SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS. Drs. Tarmizi, M.Pd

Teori Relativitas Khusus

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd.

Bab 2 Konsep Relativitas

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL. Oleh: Fahrizal Eko Setiono

BAB 26. RELATIVITAS EINSTEIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

Teori Relativitas Khusus

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

CHAPTER ii GERAK RELATIV

RELATIVITAS Arif hidayat

Sejarah Teori Kuantum. Efek Fotolistrik

KONSEKUENSI HASIL PENELITIAN TIM ICARUS TENTANG KELAJUAN NEUTRINO TERHADAP TEORI RELATIVITAS

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Penurunan Transformasi Lorentz dengan Menggunakan Sifat Grup Transformasi dan Postulat Pertama Einstein

Bab 1. Teori Relativitas Khusus

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. Sumber Belajar. Penilaian kinerja sikap, tugas dan tes tertulis

FISIKA SET 9 RELATIVITAS EINSTEIN DAN INTI ATOM DAN LATIHAN SOAL SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. RELATIVITAS KHUSUS. a. Relativitas kecepatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

PENENTUAN MEDAN GRAVITASI EINSTEIN DALAM RUANG MINKOWSKI MENGGUNAKAN SIMBOL CHRISTOFFEL JENIS I DAN II SKRIPSI MELLY FRIZHA

RELATIVITAS KHUSUS EINSTEIN

Melatih Kemampuan Berpikir Alternatif Melalui Pembelajaran Fisika Modern

Gerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)

POK O O K K O - K P - OK O O K K O K MAT A ERI R FISIKA KUANTUM

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Antiremed Kelas 12 Fisika

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

Dualisme Partikel Gelombang

UNIVERSITAS GADJAH MADA PROGRAM STUDI FISIKA FMIPA

ILMU FISIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REDEFINISI ANGKA MENURUT PRINSIP RELATIVITAS DAN KONSEKUENSINYA TERHADAP TEORI BILANGAN

Radio Aktivitas dan Reaksi Inti

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

Reformulasi Asas Kesetaraan dan Asas Kovariansi Umum Dalam Teori Relativitas Umum

PENDAHULUAN. Gerak Relatif 03/09/2014 TEORI RELATIVITAS KHUSUS. Nurun Nayiroh, M. Si

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam fisika, dualisme partikel gelombang menyatakan bahwa setiap. dijelaskan melalui teori kuantum (Krane, 1992).

BAB I PENDAHULUAN. Makalah ini membahas mengenai arah cahaya, kecepatan cahaya, karakteristik cahaya dan mengapa kita harus mempelajari cahaya.

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

RUANG WAKTU RINDLER DAN PARADOKS KEMBAR Casmika Saputra , Asep Sofyan ABSTRAK

Copyright all right reserved

Menjelaskan prinsip dan postulat relativitas khusus serta penerapanny a pada permasalaha n gerak benda dan energi

KAJIAN ANALITIK PERSAMAAN SPINOR FOTON DENGAN EFEK RELATIVISTIK SKRIPSI KHAIRUL RIZKI

FISIKA SEKOLAH III I. DESKRIPSI

SILABUS RPP BUKU SISWA LKS LEMBAR PENILAIAN

Antiremed Kelas 12 Fisika

8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X

3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya

RSITAS JEMBER DIKTAT FISIKA MODERN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABUS. : 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

KEMAMPUAN YANG DIUJI SOAL NO. SOAL Seorang siswa mengukur tebal kayu dengan menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada gambar.

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

Teori Medan Klasik. USSR Academy of Sciences. Miftachul Hadi. Applied Mathematics for Biophysics Group. Physics Research Centre LIPI

RELATIVITAS. Oleh: Yusman Wiyatmo Jurdik Fisika FMIPA UNY. A. Pendahuluan

MODUL III FISIKA MODERN CAHAYA PARTIKEL GELOMBANG

Pertanyaan Final (rebutan)

Pendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

UM UGM 2017 Fisika. Soal

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat. Penilaian kinerja (sikap dan praktik), test tertulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SOAL LATIHAN PEMBINAAN JARAK JAUH IPhO 2017 PEKAN VIII

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK

Transkripsi:

Konsep teori relativitas Teori relativitas khusus Einstein-tingkah laku benda yang terlokalisasi dalam kerangka acuan inersia, umumnya hanya berlaku pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Transforasi Lorentz-persamaan transformasi yang digunakan untuk menghitung perubahan koordinat benda pada kasus relativitas khusus. Teori relativitas umum Einstein-Teori yang lebih luas, dengan memasukkan graviti sebagai fenomena geometris dalam sistem koordinat ruang dan waktu yang melengkung, juga dimasukkan kerangka acuan non inersia (misalnya, percepatan). Prinsip relativitas fundamental. Apakah relativitas itu? Relativitas klasik (yang diperkenalkan pertama kali oleh Galileo Galilei dan didefinisikan ulang oleh Sir Isaac Newton) mencakup transformasi sederhana diantara benda yang bergerak dan seorang pengamat pada kerangka acuan lain yang diam (inersia). Jika kamu berjalan di dalam sebuah kereta yang bergerak, dan seseorang yang diam diatas tanah (di luar kereta) memperhatikanmu, kecepatanmu relatif terhadap pengamat adalah total dari kecepatanmu bergerak relatif terhadap kereta dengan kecepatan kereta relatif terhadap pengamat. Jika kamu berada dalam kerangka acuan diam, dan kereta (dan seseorang yang duduk dalam kereta) berada dalam kerangka acuan lain, maka pengamat adalah orang yang duduk dalam kereta tersebut. Permasalahan dengan relatifitas ini terjadi ketika diaplikasikan pada cahaya, pada akhir 1800-an, untuk merambatkan gelombang melalui alam semesta terdapat substansi yang dikenal dengan eter, yang mempunyai kerangka acuan(sama seperti pada kereta pada contoh di atas). Eksperimen Michelson-Morley, bagaimanapun juga telah gagal untuk mendeteksi gerak bumi relatif terhadap eter, dan tak ada seorangpun yang bisa menjelaskan fenomena ini. Ada sesuatu yang salah dalam interpretasi klasik dari relatifitas jika diaplikasikan pada cahaya dan kemudian muncullah pemahaman baru yang lebih matang setelah Einstein datang untuk menjelaskan fenomena ini. Pengenalan tentang relativitas khusus Pada tahun 1905, albert eintein mempubilkasikan (bersama dengan makalah lainnya) makalah yang berjudul, On the Electrodynamics of Moving Bodies atau dalam bahasa indonesianya kurang lebih demikian, Elektrodinamika benda bergerak dalam jurnal Annalen der physik. Makalah yang menyajikan teori relativitas khusus, berdasarkan dua postulat utama: Postulat Einstein Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan

Prinsip kekonstanan kecepatan cahaya (postulat kedua): Cahaya dapat merambat dalam vakum (misalnya, ruang vakum, atau ruang bebas ), kecepatan cahaya dinotasikan dengan c, yang konstan terhadap gerak benda yang meiliki radiasi. sebenarnya, makalah tersebut menyajikan lebih formal, formulasi matematika dari postulat tersebut. Bentuk dari postulat mungkin sedikit berbeda dari buku teks yang satu dengan yang lain karena translasi dari bentuk matematika Jerman dengan bentuk Inggris yang selama ini sering kita lihat. Postulat kedua sering ditulis sembarangan dengan memasukkan bahwa kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah c untuk setiap kerangka acuan. Sebenarnya postulat ini adalah berasal dari dua postulat, bukan dari postulat kedua itu sendiri. Postulat pertama kelihatan lebih masuk akal, tetapi bagaimanapun juga postulat kedua merupakan revolusi besar dalam ilmu fisika. Einstein sudah memperkenalkan teori foton cahaya dalam makalahnya pada efek fotolistrik (yang menghasilkan kesimpulan ketidakperluan eter). Postulat kedua, adalah sebuah konsekuensi dari foton yang tak bermassa bergerak dengan kecepatan c pada ruang hampa. Eter tidak lagi memiliki peran khusus sebagai kerangka acuan inersia mutlak alam semesta, jadi bukan hanya tidak perlu, tetapi juga secara kualitatif tidak berguna di dalam relativitas khusus. Adapun makalah tersebut adalah untuk menggabungkan persamaan Maxwell untuk listrik dan magnet dengan gerak elektron dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Hasil dari makalah Einstein adalah memperkenalkan transformasi koordinat baru, dinamakan transformasi Lorentz, antara kerangka acuan inersia. Pada kecepatan lambat, transformasi ini pada dasarnya identik dengan moel klasik, untuk kecepetan yang mendekati kecepatan cahaya, menghasilkan nilai yang berbeda secara radikal. Efek dari Relativitas Khusus Relativitas khusus menghasilkan beberapa konsekuensi dari penggunaan transformasi Lorentz pada kecepatan tinggi (mendekati kecepatan cahaya). Diantaranya adalah : Dilatasi waktu (termasuk paradok kembar yang terkenal) Konstraksi panjang Transformasi kecepatan Efek doppler relativistk Simultanitas dan sinkronisasi waktu Momentum relativistik Energi kinetik relativistik Massa relativistik Energi total relativistik Selain itu, manipulasi aljabar sederhana dari konsep-konsep di atas menghasilkan dua hasil signifikan yang pantas dijelaskan sendiri. Hubungan Massa-Energi

Enstein mampu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara massa dan energi, melalui rumus yang sangat terkenal E=mc 2. Hubungan ini telah dibuktikan dengan peristiwa yang sangat dramatis di dunia, ketika bom nuklir melepaskan energi dari massa di Hiroshima dan Nagasaki pada akhir perang dunia kedua. Kecepatan Cahaya Tak ada objek bermassa yang dapat bergerak dipercepat menuju kecepatan cahaya. Hanya objek tak bermassa, seperti foton, yang dapat bergerak dengan kecepatan cahaya. (foton tidak bergerak dipercepat menuju kecepatan cahaya, tetapi foton selalu bergerak dengan kecapatan cahaya). Tetapi bagi objek fisis, kecepatan cahaya adalah terbatas. Energi kinetik pada kecepatan cahaya menjadi tak terbatas, jadi tidak pernah dapat dicapai dengan percepatan. Beberapa telah menunjukkan bahwa sebuah objek secara teori dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya, tetapi sejauh ini tidak ada entitas fisik yang dapat menujukkan itu. Adopsi Relativitas Khusus Pada 1908, Max Plank mengaplikasikan bentuk teori relativitas untuk menjelaskan konsep relativitas khusus, karena aturan kunci dari relativitas memainkan peran dalam konsep tersebut. Pada waktu itu, tentunya bentuk yang diaplikasikan hanya pada relativitas khusus, karena memang belum terdapat relativitas umum. Relativitas Einstein tidak segera diterima oleh fisikawan secara keseluruhan, karena kelihatan sangat teoretis dan conterintuitif. Kemudian Einstein menerima penghargaan Nobel pada 1921, khususnya penyelesaiannya untuk efek fotolistrik dan kontribusinya pada fisika teori. Tetapi Relativitas masih menjadi kontroversi untuk menjadi referensi spesifik. Seiring berjalannya waktu, bagaimanapun juga, presiksinya terhadap relativitas khusus akhirya menjadi kenyataan. Misalkan, jam terbang di selruh dunia telah menunjukkan adanya perlambatan dengan durasi yang diprediksi oleh teori relativitas. Albert Einstein tidak menciptakan sendiri transformasi koordinat yang dibutuhkan untuk relativitas khusus. Dia tidak harus melakukannya, karena transformasi yang dibutukan telah ada sebelumnya. Einstein menjadi seorang yang ahli dalam pekerjaannya yang terdahulu dan menyesuaikan diri pada situasi yang baru, dan juga dengan transformasi Lorentz seperti yang telah Planck gunakan pada 1900 untuk menyelesaikan permasalahan bencana ultraviolet pada radiasi benda hitam, Einstein merancang solusi untuk efek fotolistrik, dan dengan demikian dia telah mengembangkan teori foton untuk cahaya. Asal Mula Transformasi Lorentz Transformasi Lorentz sebenarnya pertama kali telah diperkenalkan oleh Joseph Larmor pada 1897. Versi yang sedikit berbeda telah diperkenalkan pada beberapa dekade sebelumnya oleh Woldemar Voigt, tetapi versinya memiliki bentuk kuadrat pada persamaan dilatasi waktu. Tetapi,

persamaan dilatasi waktu kedua versi tersebut dapat ditunjukkan sebagai invarian dalam persamaan Maxwell. Seorang Matematikawan dan fisikawan Hendrik Antoon Lorentz mengusulkan gagasan waktu lokal untuk menjelaskan relatif simultanitas pada 1895, walaupun dia juga bekerja secara terpisah pada transformasi yang sama untuk menjelaskan hasil nol pada percobaan Michelson dan Morley. Dia mengenalkan transformasi koordinatnya pada 1899, dan menambahkan dilatasi waktu pada 1904. Pada 1905, Henri Poincare memodifikasi formulasi aljabar dan menyumbangkannya kepada Lorentz dengan nama Transformasi Lorentz, formulasi Poincare pada transformasi tersebut pada dasarnya identik dengan apa yang digunakan Einstein. Transformasi Lorentz tersebut menggunakan sistem koordinat empat dimensi, yaitu tiga koordinat ruang (x, y, dan z) dan satu koordinat waktu (t). Koordinat baru ditandai dengan tanda apostrof diucapkan abstain, seperti x dibaca x-abstain. Pada contoh dibawah ini, kecepatan adalah dalam arah x, dengan besar u: x =(x-ut)/ (1-u 2 /c 2 ) y =y z =z t ={t-(u/c^2 )x}/ (1-u 2 /c 2 ) Transformasi tersebut hanya untuk demonstrasi. Aplikasi dari persamaan tersebut akan ditangani secara terpisah. Bentuk ((1-u 2 /c 2 ) sering muncul dalam relativitas sehingga dilambangkan dengan simbol yunani γ (dibaca gamma) dalam beberapa penyajian. Perlu diingat bahwa pada kasus u << c (u jauh lebih kecil dibandingkan c), maka u 2 /c 2 akan menjadi sangat kecil sehingga di dalam bentuk akar akan menghasilkan nilai satu, maka nilai γ akan menjadi satu. Oleh karena itu, dilatasi ruang dan waktu menjadi sangat tidak berpengaruh untuk benda yang bergerak jauh dibawah kecepatan cahaya. Konsekuensi dari Transformasi Lorentz Relativitas khusus menghasilkan beberapa konsekuensi dari penggunaan Transformasi Lorentz pada kecepatan tinggi (mendekati kecepatan cahaya). Diantaranya adalah : Dilatasi waktu (termasuk paradok kembar yang terkenal) Konstraksi panjang Transformasi kecepatan Efek doppler relativistk Simultanitas dan sinkronisasi waktu Momentum relativistik

Energi kinetik relativistik Massa relativistik Energi total relativistik Kontroversi Lorenz dan Einstein Beberapa orang mengatakan bahwa sebenarnya sebagian besar pekerjaan dari relativitas khusus yang telah dikerjakan einstein telah ada dalam transformasi Lorentz. Konsep dilatasi dan simultanitas untuk pergerakan benda telah disebutkan dan secara matematis telah dikembangkan oleh Lorentz dan Poincare. Beberapa orang mengganggap bahwa Einstein adalah seorang plagiator. Tentunya terdapat validitas untuk tuduhan tersebut. Tentu saja, revolusi besar Einstein dibangun berdasarkan pekerjaan-pekerjaan orang lain, dan Einstein mendapatkan banyak hasil atas apa yang telah mereka hasilkan secara kasar. Pada waktu yang sama, tetapi harus dipertimbankan bahwa Einstein mengambi konsep-konsep dasar ini dan memebangunnya menjadi sebuah kerangka teori yang menjadikan konsep-konsep tersebut untuk bukan hanya sekedar trik matematis untuk menyelamatkan dying teori (teori sekarat) seperti teori eter, melainkan menggunakan aspek-aspek fundamental alam pada tempatnya. Terdapat ketidakjelasan bahwa Larmor, Lorentz, atau Poincare yang dimaksudkan agar berani bergerak, namun sejaraha telah memberikan penghargaan kepada Einstein atas wawasan dan keberainannya. Pada 1905, Teori Einstein (relativitas khusus), dia menunujukkan bahwa diantara kerangka acuan inersia tidak terdapat kerangka acuan utama. Perkembangan dari relativitas umum terjadi, sebagian sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa ini benar di antara non-inersia (yaitu mempercepat) kerangka acuan juga.