Gaya Bahasa MINGGU 11

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

Gurindam Tonggak Dua Belas

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ASPEK KAJIAN SASTERA. 1. Ringkasan cerita lebih kurang patah perkataan. 2. Mengandungi huraian cerita mengikut urutan masa berdasarkan plot.

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

Cerpen Idola ( Zaen Kasturi)

ASPEK SENI BAHASA DALAM KURIKULUM STANDARD BAHASA MALAYSIA SEKOLAH RENDAH TAHUN SATU KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA BAHAGIAN PEMBANGUNAN KURIKULUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

Bagaimana acuan, begitulah kuihnya Perangai anak mirip perangai ibu bapanya

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya bahasa, barulah sesebuah komunikasi itu dapat berjalan dengan lancar.

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Analisis Gaya Bahasa pada Album Musik Lethologica Karya Band Letto dan

Jenis-jenis Wacana Lisan

K ATA - K ATA K I A S A N D A L A M K H O T B A H Y E S U S & A L K I TA B

Abstrak. Penerapan Penanda Wacana dalam Pengajaran dan Pembelajaran Kemahiran Menulis. Muhammad Faizrin Hashim

hangat hangat hangat hanyut hanyut hanyut haus haus haus

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Analisis Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Grup Band Noah dalam Album Seperti Seharusnya (Edi Yulianto, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anggota

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

BAB II LANDASAN TEORI. Lirik itu mempunyai dua pengertian yaitu (1) karya sastra (puisi) yang berisi curahan

KAJI SELIDIK INDEKS GAYA PEMBELAJARAN

MAJAS Materi Kelas X. 1. Majas perbandingan 2. Majas penegasan 3. Majas sindiran 4. Majas pertentangan

Biarkan Samudera (Raihanah Salleh)

untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Bahasa adalah alat komunikasi manusia untuk

Perluasan Kosa Kata Melalui Penggunaan Gaya Bahasa Perbandingan dalam Penulisan Deskriptif. Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Gaya Bahasa Ironi dan Pesan Moral lagu-lagu SLANK dalam Album Anti

MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH)

BAB I PENDAHULUAN. Lirik lagu termasuk salah satu genre sastra berupa puisi. Lirik lagu merupakan

BAGAIMANA MENJADI SEORANG PELAJAR

PENYAJIAN LISAN DAN TULISAN

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

bahasa bahasa bahasa baik baik baik balik balik balik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

GAYA BAHASA PERULANGAN DALAM KUMPULAN PUISI DEBU DI ATAS DEBU KARYA TAUFIK ISMAIL ARTIKEL ILMIAH FERI MELIA PUTRI NPM

Keperluan Komunikasi. Komunikasi Berkesan 2/2/2016

Gaya Bahasa dalam Karangan Bahasa Jawa Siswa Kelas VI SDN 2 Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2011/2012

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

GAYA BAHASA DALAM SELOKO TUNJUK AJAR TEGUR SAPO UPACARA ADAT PERNIKAHAN DI KELURAHAN SENGETI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN,UARO JAMBI SKRIPSI OLEH

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI ALBUM AKU BUKAN BANG TOYIB NASKAH PUBLIKASI

Pemain Catur (Zaharah Nawawi)

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

Mengapakah Tuhan Tidak Menjawab Doa Saya? Adakah anda bercakap dengan Tuhan?

PENERAPAN SASTERA DALAM PENGAJARAN BAHASA DI SEKOLAH RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

KAJIAN PEMAKAIAN GAYA BAHASA PERULANGAN DAN PERBANDINGAN PADA KUMPULAN PUISI KARENA BOLA SKRIPSI

KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA BAHAGIAN PEMBANGUNAN KURIKULUM KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA BAHAGIAN PEMBANGUNAN KURIKULUM

BAB V PENUTUP. Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan simpulan sebagai berikut:

PELUASAN KOSA KATA BAHASA MELAYU

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan novel Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer. Pertama,

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Ucapan Menteri Besar Johor Program Negaraku Sehati Sejiwa Peringkat Negeri Johor Pada 16 Ogos 2017 di Dewan Majlis Daerah Pontian Johor.

ANALISIS GAYA BAHASA IKLAN ELEKTRONIK PRODUK KOSMETIK. Fadlun Al fitri

BABII LANDASAN TEORI. secara indah (Keraf, 2002: 112). Secara singkat (Tarigan, 2009:4) mengemukakan bahwa

BAHAGIAN B. Bagi SOALAN 24 hingga SOALAN 41, tulis jawapan kamu di tempat kosong yang disediakan di Kertas Soalan ini.

Ditulis pada Sabtu, 14 Februari :03 WIB oleh damian dalam katergori others tag

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang bersifat estetik. Hasil ciptaan itu menjadi sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB 4 ANALISIS KAJIAN. implikatur dalam sajak. Kedua-dua teori ini akan dilihat dari segi keberkesanan

KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SIRAH KBK 4 NAMA:

1.makna denotasi ; makna tersurat (cth-tangan,muka,hidung ;semuanya anggota badan) 2.makna konotasi ; makna tersirat (cth; bunga kemboja; kematian)

BAB 5 KESIMPULAN DAN CADANGAN

GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP SONETA DALAM ALBUM EMANSIPASI WANITA

BAB 3 METODOLOGI KAJIAN. Bab ini adalah membincangkan tentang metodologi yang digunakan dalam kajian ini.

10.0 RUMUSAN DAN REFLEKSI

rumah mampu tengok realiti pasaran hartanah hari ini

PEMANFAATAN GAYA BAHASA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE. SKRIPSI Oleh :

BAB 1 Nilai Berkaitan Dengan Perkembangan Diri

Mellisa (Abdullah Hussain)

TAKLIMAT STANDARD KURIKULUM

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

MAJAS DALAM PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU TEMBANG KENANGAN CIPTAAN KOES PLUS

MEMADANKAN PERIBAHASA (10 MARKAH)

Diterjemahkan oleh Mohammad Aziz Shah Mohamed Arip (2010)

Tajuk 6: Perkembangan Kognitif dan Bahasa. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Majas merupakan bahasa yang kias, bahasa yang dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Abstrak. Penggunaan S 2 TAMP 2 D dalam Pengajaran dan Pembelajaran Kepelbagaian Ayat. Zaetun Abbas

BAB KELIMA RUMUSAN DAN CADANGAN. Rumusan di sini membawa pengertian kesimpulan kepada semua fakta-fakta

Cerpen Tanggar Amanat (Amaruszati Noor Rahim)

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA IKLAN WEB PT. L OREAL INDONESIA (Studi Kasus PT. L Oreal Indonesia)

Gaya dan Stilistika Citra, Metafora,Simbol, dan Mitos

Penyajian Tulisan MINGGU 13 (SAMB.)

SUKATAN PELAJARAN SEKOLAH RENDAH SENARAI PERIBAHASA

PSB PSMA. Rela berbagi Ikhlas memberi

KEMAHIRAN MENDENGAR. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh

Transkripsi:

Gaya Bahasa Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenali dalam bidang retorika dengan istilah style. Hashim Awang (1987: 290 menyatakan bahawa gaya bahasa ialah cara menggunakan kata-kata dalam menyampaikan fikiran dan perasaan. Gaya bahasa juga merupakan penyusunan kata sebagai satu cara yang baik dan berkesan untuk menyatakan sifat individu pengarang, fikiran dan tujuannya. Slametmuljana (1969: 27) pula menyatakan gaya bahasa adalah ekspresi individual yang berlandaskan bahasa sebagai sistem. Oleh itu, gaya bahasa dapat dirumuskan sebagai cara penggunaan bahasa untuk menyampaikan fikiran dan perasaan melalui cara yang memperlihatkan ciri-ciri individu penulisanya. MINGGU 11 1

Ciri-ciri Gaya Bahasa Sesuatu gaya bahasa yang baik mengandungi tiga unsur, iaitu: Kejujuran Kesantunan Menarik Kejujuran bermaksud: Sanggup melakukan pengorbanan demi menyatakan sesuatu secara ikhlas dan jujur. Mematuhi peraturan dan kaedah yang betul dalam berbahasa. Menggunakan bahasa yang jelas dan mengelakkan kekaburan. Menyatakan sesuatu dengan tepat. 2

Kesantunan Dari segi gaya bahasa, kesantunan bermaksud: Memberi penghargaan atau menghormati pihak yang terlibat, misalnya pendengar dan pembaca. Mewujudkan rasa nikmat melalui penggunaan kata-kata. Menyampaikan sesuatu dengan jelas dari segi: Kejelasan: - ketatabahasaan - hubungan dengan fakta yang diungkapkan - urutan idea secara logis - penggunaan kiasan dan perbandingan Kesingkatan: - menggunakan kata secara efisien. - mengelakkan penggunaan kata yang sinonim. - menghindari tautologi. 3

Menarik Sesuatu gaya bahasa yang dikatakan menarik itu dapat diukur dari segi kewujudan unsurunsur yang berikut: 1. Bervariasi 2. Mengandungi humor yang sihat 3. Mempunyai pengertian yang baik 4. Mempunyai kekuatan (vitalitas) 5. Penuh dengan daya khayal atau imaginasi 4

Jenis-jenis Gaya Bahasa Gaya bahasa boleh dibahagikan kepada: 1. Gaya bahasa berdasarkan acuan bukan bahasa. 2. Gaya bahasa berdasarkan acuan bahasa. 3. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat. 4. Gaya bahasa retorik. 5. Gaya bahasa kiasan. 5

Gaya Bahasa Berdasarkan Acuan Bukan Bahasa 1. Berdasarkan pengarang 2 Berdasarkan masa 3. Berdasarkan medium atau wahana 4. Berdasarkan subjek atau perkara 5. Berdasarkan tempat 6. Berdasarkan khalayak 7. Berdasarkan tujuan 6

Gaya Bahasa Berdasarkan Acuan Bahasa 1. Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata 2. Gaya bahasa berdasarkan nada 3. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat 4. Gaya bahasa berdasarkan makna (langsung atau tidak langsung) Gaya Bahasa Berdasarkan Pilihan Kata 1. Gaya bahasa rasmi 2. Gaya bahasa tidak rasmi 3. Gaya bahasa percakapan atau lisan 7

Gaya Bahasa Berdasarkan Nada 1. Gaya yang sederhana 2. Gaya mulia dan bertenaga 3. Gaya menengah 8

Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimat 1. Klimaks 2. Antiklimaks 3. Paralelisme 4. Antitesis 5. Repitisi (perulangan): epizeuksis, tautotes, anafora, epistrofa, simplok, mesodiplosis, epanalepsis, dan anadiplosis. 9

Gaya Bahasa Klimaks Gaya bahasa yang mengandungi urutan idea atau fikiran yang semakin penting dan meningkat jika dibandingkan dengan gagasan sebelumnya. Contohnya: 1. Kita berdoa agar pada suatu waktu mereka dapat berdiri sendiri yang bukan bermakna mereka tidak akur dengan perjuangan kita tetapi justeru inilah keadilan sosial yang selam ini kita perjuangkan. 2. Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan. 10

Gaya Bahasa Antiklimaks Dihasilkan melalui penggunaan ayat yang berstruktur mengendur. Gagasan yang penting diolah kepada yang kurang penting secara berurutan. Gaya ini kurang efektif kerana gagasan yang penting ditempatkan pada awal kalimat sehingga pembaca atau pendengar tidak lagi memberi perhatian kepada bahagianbahagian lain atau yang berikutnya dalam ayat: Contohnya: Dalam dunia pendidikan tinggi yang dicengkam rasa takut dan rendah diri, pembaharuan, kebanggaan terhadap hasil pemikiran yang objektif atau keharusan mengungkapkan pendapat secara bebas tidak mungkin wujud. 11

Gaya Bahasa Paralelisme Gaya bahasa yang berorientasikan kesejajaran dalam penggunaan kata atau frasa yang mempunyai fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Kesejajaran boleh juga wujud dalam bentuk anak ayat yang terhasil daripada induk ayat, contohnya: 1. Bukan sahaja perbuatannya itu harus dikutuk tetapi juga harus dibanteras. 2. Baik golongan kaya mahupun golongan miskin, harus dihukum jika bersalah. 12

Gaya Bahasa Antitesis Gaya yang mengandungi gagasan yang bertentangan dengan menggunakan kata atau golongan kata yang berlawanan, contohnya: 1. Kaya-miskin, tua-muda, besar-kecil semuanya mempunyai tanggungjawab untuk mewujudkan keamanan dan kemajuan negara. 2. Manusia merancang, tuhan yang menentukan. 13

Gaya Bahasa Perulangan Epizeuksis Perulangan yang bersifat langsung, iaitu kata yang dipentingkan diulang beberapa kali secara berturut-turut, contohnya: 1. Kita harus belajar, belajar dan terus belajar untuk mencapai kejayaan. 2. Sesuatu yang baru biasanya mencerminkan keharuan, dan keharuan pula selalunya pula memercikkan inspirasi, dan tidakkah itu akan memercikkan pula berbagai bahan, fikirnya. Tidaklah memadai dengan hanya menyatakan keharuan kerana melihat laut dan nelayan. 14

Gaya Bahasa Tautotes (Tautologi) Perulangan pengucapan kata yang sama secara berulang-ulang dalam susunan biasa (konstruksi) tanpa menjejaskan maknanya. Yang diulang ialah idea tanpa sebarang penekanan atau penjelasan terhadap pengucapan itu, contohnya: 1. Ia termenung, termenung mengenangkan orang yang jauh. 2. Dia menulis sebuah autobiografi tentang sejarah hidupnya. 15

Gaya Bahasa Anafora Anafora ialah perulangan perkataan pada awal baris atau kalimat, contohnya: 1. Kalau tidak Johar, Johari Kalau tidak Johari, Hamid Kalau tidak, Badariah dan Khamsiah 2. Senang-senang pinjam Senang-senang kata hutang Senang-senang pula serah pada orang 16

Gaya Bahasa Epistrofa (Epipora) Perulangan kata atau frasa pada akhir baris atau ayat secara berurutan, contohnya: 1. bumi yang kaudiami, itulah kediaman udara yang kauhirup, itulah kehidupan kasih yang kausirami, itulah kehidupan 2. Ketuaan emak keuzuran emak keletihan emak 17

Gaya Bahasa Simplok Perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat secara berturut-turut, contohnya: 1. saya tidak pandai menyanyi sebarang nyanyi saya nyanyikan saya tidak pandai menari sebarang tari saya tarikan 2. bukan hidup tanpa cubaan bukan dunia tanpa penderitaan 18

Gaya Bahasa Epanalepsis Perulangan pada kata terakhir daripada baris, klausa, dan ayat dengan ulangan kata pertama, contohnya: Kita gunakan fikiran dan perasaan kita berceritalah padaku, berceritalah kuberikan semuanya apa yang harus kuberikan 19

Gaya Bahasa Mesodiplosis Perulangan di tengah baris atau beberapa ayat secara berturutan, contohnya: buruh kontrak jangan mencuri masa pegawai tinggi jangan mencuri masa 20

Gaya Bahasa Anadiplosis Perulangan kata atau frasa terakhir dalam klausa atau ayat menjadi kata atau frasa pertama dalam klausa ayat yang berikutnya, contohnya: 1. dalam air ada wajah dalam wajah ada kenangan dalam kenangan ada @@. 2. dalam syair ada kata dalam kata ada makna dalam makna ada @@@@.. 21

Gaya Bahasa Retorik Gaya bahasa yang menggunakan bahasa yang jelas dan padat. Maknanya diwujudkan secara tersurat bukan tersirat, iaitu secara langsung berdasarkan lapisan luar makna bahasa. Gaya bahasa retorik boleh dibahagikan kepada: 1. Aliterasi 2. Asonansi 3. Susunan songsang 4. Elipsis 5. Eufimisme 6. Litotes 22

Aliterasi Gaya yang menggunakan kata-kata yang dimulai dengan perulangan bunyi konsonan awal secara berturut-turut dalam rentetan kata atau suku kata. Unsur ini sering terdapat pada puisi, contohnya: 1. kan kubenamkan dadaku kaki kananku ke bulan kaki kiriku ke matahari kan kuhanyutkan hatiku 2. dalam memberi dan menerima momen semanis semulia ini 23

Asonansi Gaya bahasa yang menggunakan perulangan bunyi vokal yang sama. Unsur ini sering juga terdapat dalam puisi, dan kadang-kadang dalam prosa, contohnya: 1. Melangkah gadis menahan denyutan pandangan terakhir terlempar ke nisan setangkai kemboja gugur perlahan merangkaklah senja menutup pandangan 2. Dari darah, dari nanah yang punah di tanah rangka manusia kehilangan nyawa disambar senjata hasil manusia gila perang membunuh mesra bunga merah berkembang indah minta disembah 24

Susunan Songsang (inversi) Susunan songsang atau inversi ialah gaya bahasa yang terhasil daripada pembalikan ayat atau rangkai kata dengan tujuan untuk menimbulkan kesan tertentu. Dari segi susunan ayat, susunan songsang ialah gaya yang menterbalikkan susunan biasa ayat, iaitu S + P kepada P + S, contohnya: 1. Seakan-akan halilintar, suara itu berdengung di telingaku. 2. Sesudah dibelek beberapa kali, dia menyarungkan kembali parang itu. 3. Terkenang dia akan mimpi semalam. 25

Elipsis Terdapat penghilangan satu kata atau lebih dalam ayat yang lengkap. Namun, melalui intuisi, orang dapat mengisi tempat yang dikosongkan itu dengan maklumat atau pengertian yang tepat dengan mudah, contohnya: 1. Siakap senohong, gelama ikan duri @@@@@@@@@@@@@@@ 2. Pinggan tak retak, nasi tak dingin @@@@@@@@@@@@@@@ 3. Ada ubi, ada batas @@@@@@@@. 26

Litotes Gaya yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan untuk merendahkan diri, contohnya: 1. Teratak inilah yang mampu kami peroleh bertahun-tahun lamanya. 2. Apalah ada padaku, harta tiada, budi pun kurang. 3. Kedudukan saya ini tiada ertinya sama sekali 27

Eufimisme Sejenis gaya kiasan halus yang biasanya berbentuk ungkapan atau simpulan bahasa yang mengandungi isi atau pengertian yang kurang menyenangkan. Dengan cara ini, pendengar tidak rasa tersinggung atau kecil hati, contohnya: 1. Mati : meninggal dunia atau menghembuskan nafas yang akhir. 2. Bini : isteri atau orang rumah 3. Berak : ke sungai besar 4. Bunting : berbadan dua, hamil 5. Haid : datang bulan, uzur 28

Gaya Bahasa Kiasan Sejenis gaya bahasa perbandingan. Gaya bahasa ini dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan. Maksudnya dilihat dari segi yang tersirat bukan yang tersurat. Jenis-jenis gaya bahasa kiasan ialah seperti simile, metafora, personifikasi, hiperbola, paradoks, dan kiasan berpindah. 29

Simile Sejenis gaya bahasa perbandingan peringkat termudah, iaitu perbandingan antara satu objek atau konsep lain secara langsung. Perbandingan ini bersifat imaginatif dan eksplisit. Kata-kata perbandingan yang digunakan ialah seperti, umpama, bagai, macam, bak, ibarat, laksana, dan lain-lain, contohnya: 1. Beningnya laksana bulan di langit. 2. Seminggu tinggal di rumah mentua bagaikan mimpi ngeri kepada Fatin. 3. Mukanya merah seperti udang kena bakar. 30

Metafora Sejenis bahasa figuratif, iaitu bentuk kiasan atau analogi yang melambangkan sesuatu bagi sesuatu yang lain. Gaya bahasa ini juga dianggap paling singkat, padat, dan tersusun. Metafora biasanya dihasilkan daripada imej dan idea tanpa kata perbandingan secara langsung seperti dalam simile, contohnya: 1. Matahari yang beransur turun di ufuk kelihatan indah merah merona. Ia sebagai tanda layar malam akan dilepaskan tak lama lagi@.. 2. Kata-kata bapa memukul habis kelakianku sebagai anaknya. 3. Jauh di lubuk hatinya, terpendam satu harapan menggunung. 31