BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course (MCC). Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan berkembang menjadi Akademi Tehnik Komputer (ATK) dengan Jurusan Manajemen Informatika. Tiga tahun kemudian, pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat Status Terdaftar dan berubah menjadi AMIK Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka Jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK Bina Nusantara. Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK Bina Nusantara dengan terpilih sebagai Akademi Komputer terbaik oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret 1986. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Nusantara mendirikan Program Strata-1 (S1) Jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika, bersamaan dengan itu juga dibuka Jurusan Teknik Komputer (S1). 49
50 Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara dilebur ke dalam STMIK Bina Nusantara sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK Bina Nusantara berhasil memperoleh Status Disamakan untuk semua Jurusan dan Jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Pascasarjana Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu program pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1996, Universitas Bina Nusantara (UBiNus) berdiri dan secara sah diakui oleh Pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam Universitas Bina Nusantara pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga UBiNus memiliki: Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. 3.2 Visi dan Misi Universitas Bina Nusantara Visi Bina Nusantara ialah menjadi Perguruan Tinggi swasta yang diterima sebagai panutan dalam pengembangan dan penerapan ilmu dan teknologi di Indonesia, terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan teknologi informasi. Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Bina Nusantara senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan program - program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
51 2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan - lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif. 3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat. 4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara tepat - guna. 3.3 Struktur Organisasi Universitas Bina Nusantara Struktur organisasi Universitas Bina Nusantara masih relatif sering mengalami perubahan. Struktur organisasi universitas dari tahun 2005 2009 ditunjukkan dalam gambar 3.1.
52 Sumber : Company Profile Universitas Bina Nusantara Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Universitas Bina Nusantara 3.4 Bagian Center for Entrepreneurship Bagian Center for Entrepreneurship biasanya disebut CfE ( dibaca C for E ) mulai berdiri pada tanggal 15 Desember 2003. Bagian ini memiliki sebuah kantor yang terletak pada ruang akademis kampus Syahdan Universitas Bina Nusantara. Bagian ini merupakan fasilitas yang dibentuk oleh Universitas Bina Nusantara untuk melakukan pengembangan entrepreneurship kepada seluruh mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Pihak Universitas menyadari bahwa pertumbuhan jumlah tenaga kerja lebih cepat dibandingkan dengan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan, oleh karena itu Center for Entrepreneurship dibentuk untuk menolong mahasiswa Universitas Bina
53 Nusantara agar dapat mengembangkan kemampuan dan kapasitas mereka untuk menjadi seorang wiraswasta yang sukses. Untuk mensukseskan tujuan tadi, maka bagian Center for Entrepreneurship juga telah memiliki visi dan misi. Berikut adalah visi dan misi dari bagian ini. Vision To ensure that UBINUS Center For Entrepreneurship is acknowledged as a leading center for knowledge-based entrepreneurship in Indonesia Mission Acting as a development center to build an entrepeneurial culture within the University of Bina Nusantara giving all the student the chance both to explore entrepeneurial ideas and to develop practical entrepeneurial skills. Acting as a business creation center to give advice and mentoring of new ventures and entrepreneurs at early stages of development. Acting as a teaching and training center to deliver educational activities to inpire, build skills, and embed through training. Acting as a research center to promote best research on all the major areas of learning relevant to the support of successful knowledge based entrepreneurs.
54 3.5 Struktur Organisasi Center For Entrepreneurship Bagian Center for Entrepreneurship memiliki struktur organisasi garis lurus ke bawah, sehingga wewenang dalam organisasi adalah wewenang ke bawah. Berikut adalah gambar struktur organisasi Center for Entrepreneurship. Gambar 3.2 : Struktur Organisasi Center For Entrepreneurship 3.6 Tugas dan Tanggung Jawab Posisi Jabatan pada Center for Entrepreneurship Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing masing posisi jabatan manajerial bagian Center for Entrepreneurship dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Manager Binus CfE LINGKUP KERJA : Seluruh kegiatan pengembangan dan operasional program Center for Entrepreneurship (BiNus CforE).
55 WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB : a. Berwewenang dan bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pengembangan dan operasional program BiNus CfE. b. Berwewenang dan bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengendalian, dan evaluasi dengan dunia usaha/bisnis inkubator di dalam lingkungan Binus CfE. c. Berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pengembangan kurikulum di bidang Entrepreneurship di Universitas Bina Nusantara. d. Berwewenang dan bertanggung jawab terhadap kegiatan penelitian di bidang Entrepreneurship. e. Berwewenang dan bertanggung jawab terhadap perencanaan dan operasional web site Binus CfE. f. Membantu melaksanakan tugas lain di program Universitas yang berkaitan dengan CfE. g. Menyusun rencana kerja dan anggaran kegiatan. h. Membuat laporan bulanan tentang kegiatan dalam Binus CfE. i. Mengendalikan proses sesuai dengan Sistem Mutu.
56 2. Program Section Binus CfE LINGKUP KERJA : Membantu dalam pelaksanaan, pengaturan, dan pengontrolan tugas-tugas yang berkaitan dengan kegiatan dari Center for Entrepreneurship (BiNus CfE). WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB : a. Membantu melaksanakan kegiatan bisnis inkubator, pengembangan kurikulum Entrepreneurship, dan penelitian di bidang Entrepreneurship. b. Merancang topik dan isi dari seminar dan workshop yang diselenggarakan di BiNus CforE dengan didiskusikan dengan Executive Manager BiNus CforE. c. Merancang teknik-teknik evaluasi tentang program-program yang telah dijalankan oleh BiNus CfE. d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah berjalan. e. Membantu melaksanakan semua kegiatan BiNus CfE. f. Membuat laporan tentang semua kegiatan yang dilakukan oleh BiNus CforE. g. Membantu membuat laporan kegiatan bulanan dan didiskusikan dengan Executive Manager BiNus CforE. h. Menyiapkan peralatan/kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang semua kegiatan yang berkaitan dengan BiNus CfE. i. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keamanan seluruh fasilitas di BiNus CfE.
57 j. Membantu melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan kebutuhan program Universitas yang berkaitan dengan BiNus CfE. 3. Operation Section LINGKUP KERJA : Membantu tugas dan pekerjaan yang mendukung secara administratif dan operasional Center for Entrepreneurship (BiNus CforE). WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB : a. Membantu dan mengatur semua kegiatan yang dilakukan oleh BiNus CforE. b. Mengarsip surat-surat, dokumen-dokumen, dll yang berhubungan dengan BiNus CforE. c. Mengatur distribusi surat keluar dan surat masuk termasuk fax masuk. d. Mengkonfirmasikan kehadiran peserta Seminar/Workshop. e. Mengatur ruangan, alat, dan konsumsi untuk keperluan Seminar/Workshop. f. Membuat sertifikat bagi kegiatan Seminar/Workshop. g. Menyiapkan peralatan/kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang semua kegiatan yang berkaitan dengan BiNus CforE. h. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keamanan seluruh fasilitas di BiNus CforE. i. Membantu melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan kebutuhan program Universitas yang berkaitan dengan BiNus CforE.
58 3.7 Kondisi Lingkungan Usaha dan Persaingan Antar Industri 3.7.1 Persaingan Perusahaan Dalam Industri Sejenis Yang menjadi pesaing dari Center for Entrepreneurship adalah universitas universitas yang memiliki bagian untuk mengembangkan segala sesuatu mengenai Entrepreneurship, dalam hal ini adalah Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Kekuatan dari pesaing dirasakan cukup kuat, ITB sudah memiliki situs inkubator ( www.inkubator.itb.co.id ), dimana situs ini memberikan artikel artikel mengenai kewirausahaan, kedua Universitas tadi juga telah memiliki Entrepreneur Center. Kekuatan utama mereka adalah kekuatan dari ikatan alumni, serta memiliki komunikasi dan hubungan yang baik dengan pemerintah. 3.7.2 Masuknya Pesaing Baru yang Potensial Dengan semakin tingginya perbedaan antara jumlah tenaga kerja dan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan, maka setiap universitas di Indonesia tentu menyadari tentang perlunya berwirausaha. Oleh karena itu lambat laun pasti mereka akan mendirikan bagian untuk mengurus bidang wirausaha. Untuk sekarang keberadaan mereka dirasakan belum terlalu mengancam, karena untuk menumbuhkan kesadaran setiap mahasiswa untuk berwirausaha bukanlah sesuatu hal yang mudah. 3.7.3 Potensi Pengembangan Produk Pengganti Ancaman dari produk pengganti bisa sedikit bisa diabaikan oleh CforE, karena yang menjadi produk substitusi adalah berupa mailing list ataupun forum forum yang ada pada situs. Posisi produk substitusi ini lemah, karena pesan yang dapat mereka sampaikan tidak terstruktur dengan baik.
59 Yang membuat perencanaan bisnis yang ditawarkan dari produk substitusi ini lemah adalah tidak ada jaminan keaslian identitas dari pengirim perencanaan bisnis tersebut. Selain itu tidak ada lembaga yang menjamin bahwa itu bukan penipuan, komunikasi antara investor dan pemilik perencana bisnis juga tidak terkoordinir dengan baik. Oleh karena itu maka produk pengganti ini cukup sulit dalam hal pengembangannya. 3.7.4 Kekuatan Menawar dari Pemasok Karena Center for Entrepreneurship dibuat untuk membantu mahasiswa Bina Nusantara, maka pemasok perencanaan bisnis adalah seluruh mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang aktif. Daya tawar dari pemasok ( mahasiswa ) ini masih lemah, karena mereka masih banyak memerlukan bantuan dari pihak CforE untuk merealisasikan perencanaan bisnis mereka, seperti mencari pembimbing dan investor. Walaupun mahasiswa dapat mencari pembimbing dan investor sendiri, tapi itupun pasti masih terbatas. Seperti mahasiswa dalam mencari pembimbing pasti hanya mencari dosen yang mereka kenal dengan baik, padahal walaupun dosen itu pintar, tetapi belum tentu yang terbaik untuk perencanaan bisnis yang mereka buat, selain itu belum tentu dosen itu bersedia, sedangkan dari sisi investor, mungkin hanya sebatas pada pihak keluarga dan kerabat saja. Sedangkan jika dibantu CforE maka dapat dipastikan pembimbing yang dipilih akan lebih tepat ( mengingat jumlah dosen yang dapat dihubungi dan latar belakang dari dosen tentu lebih banyak diketahui dibanding mahasiswa ), selain itu jika perencanaan bisnis mahasiswa dibantu dari pihak universitas ( CforE ), maka tingkat kepercayaan investor akan lebih tinggi, mengingat akan nama baik yang disandang oleh Universitas Bina Nusantara.
60 3.7.5 Kekuatan Menawar dari Konsumen Yang dimaksud konsumen atau pembeli dalam kasus ini adalah para investor atau penanam modal yang ingin menanamkan modal mereka agar perencanaan bisnis yang ada dapat direalisasikan. Transaksi ini dapat dikategorikan sebagai transaksi B2B (Business to Business ).Investor atau penanam modal dapat bersumber dari lembaga keuangan ( bank ), perusahaan, ataupun perorangan. Walaupun belum banyak situs sejenis, tetapi daya tawar konsumen ini adalah sangat kuat, karena mereka dapat memilih sesuka mereka untuk menanamkan modal yang mereka miliki terhadap perencanaan bisnis manapun. Selain itu posisi kita sekarang adalah meminta bantuan dari para pemilik modal untuk bersedia menanamkan modalnya kepada perencanaan bisnis yang ada, berbeda situasinya jika kita yang diminta oleh investor atau penanam modal untuk membuat / mencari perencanaan bisnis yang tepat bagi mereka. Untuk menanggapi kekuatan menawar konsumen yang kuat, maka pihak CforE memberikan nilai tambah bagi perencanaan bisnis yang dimilikinya, seperti memberi bantuan dari segi pembimbing, menjadi jembatan penghubung yang baik antara pemasok ( mahasiswa), pembimbing dan investor agar tidak terjadi ketimpangan dalam hal komunikasi.
61 Perusahaan yang menawarkan produk substitusi : 1. KBIZZ 2. Mailing list Pemasok adalah seluruh mahasiswa Universitas Bina Nusantara ( mengingat produknya adalah perencanaan bisnis ) Persaingan antar industri : 1.Universitas Indonesia 2. Institut Teknologi Bandung Pembeli dalam hal ini adalah calon investor yang ingin membiayai perencanaan bisnis : 1.Bank 2. Perusahaan 3. Perorangan Pendatang baru yang potensia : * Semua Universitas yang ada di Indonesia Sumber : Center for Entrepreneurship Gambar 3.3 : Analisi Porter Center for Entrepreneurship