BAB I PENDAHULUAN. No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan sehingga

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran

: Queue, TPPRJ, labor requirement

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Sehingga pengembangan rumah sakit saat ini. harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran dalam menyediakan data-data dan informasi yang penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan medik maupun paramedik serta sebagai pelayanan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan yaitu harus sesuai

dalam pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Adapun salah satu upaya dilakukan melalui suatu sistem jaminan kesehatan.

TINJAUAN DESKRIPTIF KARAKTERISTIK PENDERITA, LOS, DAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT PADA KASUS TYPHOID PASIEN BPJS PBI DI RSUD DR. M

BAB I PENDAHULUAN. intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam

ANALISA DESKRIPTI KASUS FRAKTUR DI BANGSAL BETA RS PANTI WILASA DR CIPTO SEMARANG TRIWULAN 1 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALYSIS LENGTH OF STAY AND EPIDEMIOLOGY THE CASE OF AN INGUINAL HERNIA IN BPJS PATIENT S RSUD TUGUREJO SEMARANG YEAR 2014

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 1 Januari Jaminan Kesehatan Nasional ialah asuransi

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23/1992 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 40/2004, penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pasien. Rumah sakit sebagai institusi. pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS. Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, klaim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. 1. representasi bagi data tersebut. Dalam bidang kesehatan, koding berarti

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. isi, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan persyaratan aspek hukum. berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan. rawat darurat. Rustiyanto (2010), mengatakan bahwa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan. dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan program Indonesia Case Based Groups (INA-CBG) sejak

BAB I PENDAHULUAN. akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Hal ini terjadi

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pelayanan rujukan medis spesialistik yang mempunyai fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Standar Prosedur Operasional. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013, Volume 2, Nomor 1, Januari 2013 Online di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

Dyah Ernawati 1, Eni Mahawati Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 50131

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara komprehensif yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

PERBANDINGAN BIAYA PELAYANAN TINDAKAN MEDIK OPERATIF TERHADAP TARIF INA-DRG PADA PROGRAM JAMKESMAS DI RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya mengenai jaminan social (Depkes RI, 2004). Penyempurna dari. bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perawat sebagai profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. sesuai dengan klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Untuk memenuhi hak masyarakat miskin dalam. agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

TINJAUAN LAMA DIRAWAT PASIEN BPJS PENYAKIT DIARE DENGAN DAN TANPA KOMPLIKASI SELAMA TRIWULAN I TAHUN 2014 DI RSUD DR. M. ASHARI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

INFOKES, VOL. 5 NO. 1 Februari 2015 ISSN :

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian rumah sakit berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No.983/Menkes/SK/XI/1992 menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialitik dan subspesialitik. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan no. 34 / Birhub / 1972 tentang perencanaan dan pemeliharaan disebutkan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah sakit diwajibkan mempunyai dan merawat statistik yang up to date dan membina medical record berdasarkan ketentuan ketentuan yang ditetapkan. [1] Statistik rawat inap digunakan untuk memberikan informasi dan laporan internal maupun eksternal rumah sakit, untuk menajemen rumah sakit, dan untuk kepentingan riset. Salah satu indikator rawat inap untuk menilai efisiensi pelayanan kesehatan rawat inap yaitu AvLOS yaitu rata rata jumlah hari pasien rawat inap tinggal di rumah sakit, tidak termasuk bayi lahir.[1] Angka lama dirawat (LD) dibutuhkan oleh pihak rumah sakit untuk memberikan gambaran tingkat efisiensi, mutu pelayanan, dan untuk kepentingan finansial (finansial report). [2]

Dari aspek medis, semakin panjang lama dirawat demikian juga dengan alos, maka bisa menunjukkan kinerja kualitas medis yang kurang baik karena pasien harus dirawat lebih lama ( proses sembuhnya lama ). Dari aspek ekonomis, semakin panjang lama dirawat demikian juga dengan alos, berarti semakin tinggi biaya yang nantinya harus dibayar oleh pasien ( jika pasien membayar sendiri ) dan kemungkinan adanya kerugian bagi pihak rumah sakit, karena berdasarkan INA CBG s sistem pembayaran berdasarkan klasifikasi penyakit yang mengkombinasi antara sekelompok penyakit dengan karakteristik klinis serupa, jadi lama.dirawat masuk dalam kriteria pembayaran claim dari BPJS sehingga diperlukan keseimbangananatar sudut pandang medis dan ekonomis untuk menentukan nilai alos yang ideal.[2] Dari analisa 10 DRM tentang kasus hematologi dengan tindakan kemoterapi, didapatkan 60% pasien menjalani lama perawatan tepat waktu, dan 40% pasien menjalani lama perawatan yang melebihi waktu yang ditentukan, disebabkan adanya perbaikan kondisi dan perbaikan hasil laborat sebagai efek dari pemberian terapi kemoterapi dengan frekuensi yang sering, karena kasus hematologi yang memang tidak dapat di lakukan tindakan operasi terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan kerugian besar pada rumah sakit, kerugian bisa mencapai Rp. 20 juta an, karena biaya claim yang didapat lebih sedikit dari biaya riil yang dikeluarkan. Hal ini sering terjadi di RSUP Dr Kariadi dan rumah sakit mengalami kerugian terus menerus dari pasien dengan LOS yang panjang. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Analisis deskritif lama perawatan, karakteristik pasien dan pembiayaan pada kasus hematologi dengan

tindakan kemoterapi pasien BPJS non PBI ( non penerima bantuan iuran / peserta Askes dan BPJS mandiri ) tahun 2015 di RSUP Dr Kariadi Semarang " B. Rumusan Masalah Bagaimana analisis deskriptif lama perawatan, karakteristik pasien dan pembiayaan pada kasus hematologi dengan tindakan kemoterapi pasien BPJS non PBI pada tahun 2015 di RSUP Dr Kariadi Semarang. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menganalisa lama perawatan (LOS), karakteristik pasien dan pembiayaan pada pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi pada tahun 2015 di RSUP Dr Kariadi Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi jumlah pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi di RSUP Dr Kariadi tahun 2015. b. Mengidentifikasi karakteristik pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi tahun 2015, yaitu umur dan jenis kelamin. c. Mengidentifikasi diagnosa utama pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2015. d. Mengidentifikasi diagnosa sekunder pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2015. e. Mengidentifikasi tingkat keparahan kasus hematologi dengan tindakan kemoterapi di RSUP Dr Kariadi tahun 2015. f. Mengidentifikasi LOS pasien kasus hematologi dengan tindakan kemoterapi di RSUP Dr Kariadi tahun 2015.

g. Mengidentifikasi standar LOS pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi menurut grouping INA CBG s. h. Mengidentifikasi biaya riil pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi pada tahun 2015. i. Mengidentifikasi nilai claim yang didapat dari pasien hematologi dengan tindakan kemoterapi di RSUP Dr Kariadi pada tahun 2015. D. Manfaat Penelitian Dalam menjalankan proses dan memperoleh hasil kegiatan penelitian sesuai dengan tujuan diatas, diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Bagi Peneliti Penelitian diterapkan sebagai penerapan ilmu Rekam Medis, khususnya statistik rumah sakit untuk mendapatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam menganalisa LOS, karakteristik pasien dan pembiayaan pada kasus hematologi dengan tindakan kemoterapi. 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan untuk menilai lama dirawatnya pasien kasus hematologi dengan tindakan kemoterapi dan bahan pertimbangan untuk menyeimbangkan antara sudut pandang medis dan ekonomis agar kebutuhan pasien dan rumah sakit bisa berjalan dengan baik. 3. Bagi Akademik Memberikan bahan referensi perpustakaan dan informasi tentang pengembangan ilmu statistik rumah sakit serta sebagai masukan untuk bahan pertimbangan peneliti lain yang akan meneliti dengan topik yang sama terutama berkaitan dengan keilmuan rekam medis dan manajemen informasi rumah sakit.

E. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Lingkup keilmuan ini termasuk rekam medis dan informasi kesehatan. 2. Lingkup Materi Lingkup materi yang dipakai adalah materi statistik rumah sakit, khususnya indikator lama dirawat ( alos ) 3. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUP Dr Kariadi Semarang. 4. Lingkup Metode Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode observasi, sedangkan jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskripstif dengan pendekatan cross-sectional. 5. Lingkup Objek Objek yang diamati peneliti adalah DRM pada pasien kasus hematologi dengan tindakan kemoterapi pada tahun 2015 di RSUP Dr Kariadi Semarang. 6. Lingkup Waktu Pengumpulan data pada bulan Mei 2016.

F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil 1 Mentari Analisis Metode Berdasakan hasil Mariana Safitri Deskriptif Lama pengumpulan penelitian pada Perawatan ( data dilakukan pasien rawat inap LOS ) Pasien secara observasi jamkesmas Jamkesmas yaitu melakukan penderita kanker Pada Kasus pengamatan payudara (ca Penyakit Kanker langsung mammae), pasien Payudara terhadap data yang sesuai standar dengan pasien LOS INA DRG Tindakan jamkesmas kasus sebesar 51,5% Mastektomi penyakit kanker sedangkan yang yang di rawat Di payudara (Ca tidak sesuai standar RSI Sultan mammae) pada LOS INA DRG Agung tahun 2012 sebesar 48,5%. Hal Semarang melalui telaah yang perlu dilakukan Tahun 2012 dokumen rekam adalah pendekatan medis pasien. lebih lanjut tentang faktor faktor yang berkaitan dengan tingkat keparahan melalui hipotesis secara statistik khususnya pada tingkat keparahan I. 2 Clara Rahayuningtas Analisis Lama Perawatan dan Epidemiologi Kasus Hernia Metode Dari hasil penelitian pengumpulan disimpulkan bahwa data dilakukan lama perawatan secara observasi. dipengaruhi oleh jenis

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Inguinalis Pasien BPJS di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2014 3 Dwi Setyarini Analisis Arief Deskriptif Lama Dirawat (LOS), Penyakit Komplikasi dan Penyerta pada kasus diare (A09) Pada Pasien Balita Jamkesmas di URI RSUD Kota Semarang Periode Januari- September 2012 4 Essi Masidah Tinjauan Deskriptif Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari dokumen rekam medis pasien hernia inguinalis dan data sekunder diperoleh dari indeks penyakit hernia inguinalis. Penelitian bersifat deskriptif dengan metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dokumen medis rekam kasus diare pada pasien balita Jamkesmas di RSUD Kota Semarang secara langsung dan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bersifat deskriptif kelamin laki-laki, umur, dan banyaknya diagnose sekunder dan komplikasi yang dimiliki pasien. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa lama dirawat dipengaruhi oleh penyakit komplikasi dan penyerta sehingga disarankan kepada petugas koding bertanya kepada dokter yang bertanggungjawab diagnosis mana yang paling banyak menggunakan resources sehingga hanya terdapat satu kode pada diagnosis utama Dari hasil penelitian yang dilakukan

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Karakteristik Penderita,LOS dan Epidemiologi Penyakit Pada Kasus Thyphoid Pasien BPJS PBI di RSUD DR.M.Ashari Kabupaten Pemalang Bulan Januari-April 2014 5 Kartika sakti Analisis Deskrptif Lama Perawatan ( LOS ) Pasien Jamkesmas Pada Kasus Penyakit Benigna Prostat Hyperplasia ( BPH ) Di RSI Sultan Agung Semarang Tahun 2012 dengan metode observasi langsung dengan mengamati data rekam medis pasien dengan kasus thyphoid pasien BPJS dan pendekatan cross sectional, yaitu pengambilan data dan penelitian dilakukan secara bersama-sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap data pasien jamkesmas kasus penyakit BPH pada tahun 2012 berdasarkan indeks penyakit BPH dan RM 1 disimpulkan bahwa pihak rumah sakit perlu mengadakan sosialisasi kepada perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lain tentang LOS INA-CBG s agar dapat bekerja sama dalam menerapkan clinical pathway di rumah sakit sehingga LOS riil sesuai dengan LOS INA-CBG s Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 50% pasien mempunyai lama dirawat yang melebihi standar LOS INA-CBG s. Lebihnya lama dirawat pasien akan menyebabkan kerugian financial bagi rumah sakit karena akan menjadi tagihan bagi rumah sakit,disimpulkan bahwa perlu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil pada data rekam medis pasien BPH. meminimalisir kejadian LOS pasien yang lebih dari standar INA- CBG s dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar beban finansial yang ditanggung rumah sakit tidak semakin menumpuk. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut : 1. Waktu penelitian 2. Lokasi penelitian 3. Jenis penyakit yang diteliti 4. Fokus penelitian ( pada los dan pembiayaan )