6.3.2 Pengadministrasian Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki berbagai buku untuk admnistrasi.

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUMEN AKREDITASI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM )

INSTRUMEN AKREDITASI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM ) PENYELENGGARA KURSUS DAN PELATIHAN

INSTRUMEN AKREDITASI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM ) PENYELENGGARA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

INSTRUMEN AKREDITASI KURSUS DAN PELATIHAN

PROFIL HASIL AKREDITASI PAUD DAN PNF PROVINSI LAMPUNG

INSTRUMEN PEMETAAN MUTU PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

INSTRUMEN PEMETAAN MUTU PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

RUBRIK PENILAIAN PROGRAM DAN SATUAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)

STRATEGI PENYUSUNAN AKREDITASI SATUAN DAN PROGRAM PKBM

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NON FORMAL (BAN-PNF) NOMOR 005/K/SK/SV/2014 TENTANG

STRATEGI PENYUSUNAN AKREDITASI SATUAN DAN PROGRAM PKBM

INSTRUMEN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD )

INSTRUMEN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD )

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

MEKANISME AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

PANDUAN PENYUSUNAN PROFIL HASIL AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

INSTRUMEN PEMETAAN MUTU LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)

PANDUAN EVALUASI KINERJA BAP PAUD DAN PNF

PROSEDUR NILEM&NPSN SATUAN PNF EVALUASI KINERJA PKBM & SKB. Bandung, 28 April 2015

INSTRUMEN AKREDITASI

PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PAUD DAN PNF KABUPATEN/KOTA

KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN KELEMBAGAAN PKBM

PANDUAN REKRUTMEN DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BADAN AKREDITASI PROVINSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL SAMBUTAN KETUA

KEBIJAKAN AKREDITASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TAHUN 2018

PANDUAN PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN BAN PAUD DAN PNF

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

PANDUAN PEMERIKSAAN BERKAS AWAL PERMOHONAN AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

INSTRUMEN AKREDITASI

PEDOMAN PENGISIAN INSTRUMEN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN KOMPUTER

PANDUAN EVALUASI KEPUASAN PELANGGAN BAN PAUD DAN PNF

PANDUAN PERMOHONAN AKREDITASI ULANG PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

PERANGKAT TAMBAHAN INSTRUMEN AKREDITASI SATUAN PENDIDIKAN KERJASAMA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (SPK-PAUD)

INSTRUMEN PEMETAAN MUTU LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

PANDUAN SUPERVISI AKREDITASI OLEH BAP PAUD DAN PNF

KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD DAN PNF TAHUN 2018 BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

INSTRUMEN AKREDITASI

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

INSTRUMEN AKREDITASI

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN NONFORMAL (BAN-PNF) NOMOR 012/K/SK/SV/2014 TENTANG

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

OLEH: Dra. Budi Sri Hastuti M.Pd Kabid Pengembangan Sumber Daya PP PAUD dan Dikmas Jateng

PANDUAN VISITASI AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2017

INSTRUMEN AKREDITASI

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)

Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL

PANDUAN VALIDASI DAN VERIFIKASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2017

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PEMBEKALAN VALIDASI & VERIFIKASI DI BAP PAUD dan PNF TAHUN 2017

RUBRIK PENILAIAN AKREDITASI KURSUS DAN PELATIHAN (LKP)

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

INSTRUMEN AKREDITASI

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

INSTRUMEN AKREDITASI

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

PANDUAN SOSIALISASI DAN LOKAKARYA AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA SUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM DAN PELAPORAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

PANDUAN PENETAPAN STATUS AKREDITASI DAN PENERBITAN SERTIFIKAT AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PANDUAN DESK ASSESSMENT PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2016

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

INSTRUMEN PENGAMBILAN/PENGUMPULAN DATA PENILAIAN KINERJA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN 2010 IDENTITAS LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

INSTRUMEN AKREDITASI

Transkripsi:

6.3.2 Pengadministrasian 6.3.2.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki berbagai buku untuk admnistrasi. 6.3.3 Sistem Informasi Manajemen 6.3.3.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki Sistem Informasi Manajemen. 6.4 Pengawasan 6.4.1 Penjadwalan 6.4.1.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA melakukan pengawasan terhadap proses dan hasil pelaksanaan program dengan frekuensi tertentu. 75

6.4.2 Pelaporan 6.4.2.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki laporan hasil pengawasan (supervisi) yang mengandung uraian. 6.5 Penilaian 6.5.1 Unsur Penilaian 6.5.1.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki penilaian terhadap hasil kerja yang mengandung berbagai unsur. 6.5.2 Pendokumentasiaan 6.5.2.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki hasil penilaian yang didokumentasikan dengan baik. 76

6.5.3 Penghargaan 6.5.3.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA pernah menerima penghargaan dalam berbagai tingkat. 7 STANDAR PEMBIAYAAN 7.1 Perencanaan 7.1.1 Jenis Pembiayaan 7.1.1.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki berbagai jenis pembiayaan. 7.1.2 Sumber Pembiayaan 7.1.2.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki berbagai sumber pembiayaan. 77

7.2 Pelaksanaan 7.2.1 Laporan Penggunaan 7.2.1.1 Satuan PAUD SEHARUSNYA memiliki laporan tahunan tentang penggunaan dana. 7.2.2 Pengadministrasian 7.2.2.1 Satuan PAUD HARUS memiliki pembukuan berbagai buku terkait pembiayaan. 8 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 8.1 Perencanaan 8.1.1 Panduan Penilaian 8.1.1.1 Program PAUD SEHARUSNYA memiliki berbagai bentuk panduan penilaian. 78

8.2 Pelaksanaan 8.2.1 Teknik Penilaian 8.2.1.1 Program PAUD HARUS melaksanakan penilaian degan berbagai bentuk dan teknik penilaian. 8.2.2 Pelaporan 8.2.2.1 Program PAUD HARUS menyampaikan laporan hasil penilaian secara teratur kepada orangtua peserta didik. D. Pemenuhan Delapan Standar Nasional Pendidikan LKP di Lampung Hasil Akreditasi satuan pendidikan LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) mengukur keterpenuhan delapan standar pendidikan sesuai dengan UU Sisdiknas No. 3 tahun 2003, Permendiknas No. 42 tahun 2009 tentang standar pengelola kursus, Permendiknas No. 49 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan non formal, peraturan pemerintah No.32 tahun 2013 tentang perubahan peraturan pemerintah no.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Delapan standar pendidikan sebagai berikut: 1. Standar Tingkat Pencapaian Perkemabangan 79

2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Satuan beserta Program Kursus dan Pelatihan wajib memenuhi persyaratan khusus dari setiap standar dalam SNP yang diatur berdasarkan pengaruhnya terhadap mutu secara langsung (HARUS/MAJOR), berpotensi berpengaruh terhadap mutu (SEHARUSNYA/ MINOR) dan berpengaruh terhadap efektifitas, efisiensi, produktifitas kinerja PNF (SEBAIKNYA/OBSERVED) sebagai berikut: 1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 1.1. Kompetensi setiap materi pembelajaran 1.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki SKL 1.1.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki acuan Penyusunan SKL 1.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rumusan SKL 2. STANDAR ISI 2.1. Ruang lingkup materi 2.1.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki materi pembelajaran meliputi materi inti dan materi penunjang 2.1.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki struktur kurikulum dan penetapannya 2.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan evaluasi kurikulum secara periodik 2.1.4. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki cara evaluasi kurikulum 2.1.5. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki acuan penyusunan kurikulum 80

2.1.6. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki beban belajar pada peserta didik sesuai Program Kursus dan Pelatihan yang dilaksanakan 2.2. Tingkat Kompetensi 2.2.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen atau data pencapaian kompetensi peserta didik 2.2.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR menerapkan kualifikasi kompetensi yang berjenjang dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan 2.2.3. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki persentase perbandingan proporsi teori dan praktik yang jelas 2.2.4. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki kalender kursus dan pelatihan 2.2.5. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan sosialisasi kalender kursus dan pelatihan 3. STANDAR PROSES 3.1. Perencanaan Proses Pembelajaran 3.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki silabus 3.1.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki penyusun silabus 3.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED melakukan evaluasi silabus 3.1.4. Program Kursus dan Pelatihan HARUS memiliki RPP yang sesuai dengan silabus 3.1.5. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki penyusun RPP 3.1.6. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED melakukan evaluasi RPP 3.1.7. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki modul/buku 3.2. Pelaksanaan Pembelajaran 81

3.2.1. ProgramKursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melibatkan partisipasiaktif, inovatif, kreatif, efektif,dan menyenangkan. 3.2.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki rasio alat pembelajaran yang seimbang sesuai dengan jumlah peserta didik 3.2.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rasio peserta didik dengan setiap pendidik sesuai jenis keterampilan (praktek) yang diselenggarakan 3.3. Pengawasan dan penilaian proses pembelajaran 3.3.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki panduan pengawasan pada proses pembelajaran 3.3.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran 3.3.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen Kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan jadwal yang dilaksanakan. 3.3.4. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED menyampaikan laporan pelaksanaan proses pembelajaran. 4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 4.1. Kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik/ instruktur 4.1.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki pendidik/instruktur dengan kualifikasi akademik yang relevan 4.1.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki pendidik/instruktur dengan kompetensi yang relevan 4.2. Kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan 4.2.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki tenaga kependidikan dengan kualifikasi akademik yang relevan 4.2.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki tenaga kependidikan dengan kompetensi yang relevan 4.3. Kualifikasi dan kompetensi tenaga penguji 4.3.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki penguji dengan kompetensi yang relevan dengan uji kompetensi program yang dilaksanakan 82

4.3.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki dokumen kompetensi penguji uji kompetensi sesuai dengan program yang dilaksanakan 5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA 5.1. Sarana 5.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki bahan ajar yang sesuai dengan program pembelajaran yang dilaksanakan 5.1.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS memiliki sarana pembelajaran yang mendukung program pembelajaranyang dilaksanakan 5.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki tempat baca dan bahan bacaan 5.1.4. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki peralatan kantor dan meubeler 5.1.5. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki media pembelajaran sesuai dengan program yang dilaksanakan 5.2. Prasarana 5.2.1. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR menyediakan lahan dan gedung tempat kegiatan pembelajaran 5.2.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki status kepemilikan gedung yang jelas 5.2.3. Satuan kursus dan pelatihan HARUS/MAJOR memiliki prasarana ruangan dengan kapasitas yang seimbang 5.2.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki program pemeliharaan sarana dan prasarana 5.3. Sistem Informasi Manajemen (SIM) 5.3.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki perangkat Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 5.3.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan upaya penyebaran informasi/kabijakan kepada pihak lain. 6. STANDAR PENGELOLAAN 6.1. Kepemimpinan 83

6.1.1. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki seorang pemimpin penyelenggara lembaga kursus dan pelatihan 6.1.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki pemimpin yang mempunyai kualifikasi pendidikan sesuai dengan standar pengelola kursus dan pelatihan 6.1.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki pemimpin yang mempunyai kompetensi pengelola kursus dan pelatihan 6.2. Perencanaan Program 6.2.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki visi, misi,dan tujuan 6.2.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan sosialisasi visi, misi,dan tujuan 6.2.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rencana kerja jangka menengah dan tahunan 6.3. Sistem Penjaminan Mutu 6.3.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen manajemen mutu/ panduan mutu 6.4. Kelembagaan 6.4.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki identitas papan nama lembaga dengan jelas 6.4.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR berbadan hukum, memiliki nomor rekening, NPWP atas nama lembaga 6.4.3. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki struktur organisasi dan uraian tugas personal yang jelas 6.5. Pelaksanaan Pengelolaan 6.5.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki kelas reguler yang berlangsung dan dilaksanakan sesuai dengan program pelatihan yang direncanakan 6.5.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki strategi pemasaran dalam setiap program pelatihan 6.5.3. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki data kemitraaan dengan pihak lain yang relevan 84

6.5.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki bentuk kemitraan yang dilakukan dengan pihak lain yang relevan 6.5.5. Satuan Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED melakukan kegiatan penelusuran alumni (tracerstudy) 6.6. Pengawasan Pengelolaan 6.6.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan evaluasi kinerja lembaga dari pihak lain yang terkait untuk tujuan kepuasan pelanggan 6.6.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan laporan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dari pihak lain pada setiap akhir program pelatihan yang telah dilaksanakan 6.6.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan evaluasi kinerja tenaga pendidik 6.6.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan 7. STANDAR PEMBIAYAAN 7.1. Pembiayaan 7.1.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rencana anggaran biaya (RAB) tahunan 7.1.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki pencatatan/pembukuan pengelolaan keuangan 7.1.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki data sumber dan penggunaan keuangan yang diterima dalam 1 (satu) tahun terakhir 7.1.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki tata administrasi keuangan 7.1.5. SatuanKursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki periode pelaporan keuangan lembaga kepada penyelenggara/pemilik 8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 8.1. Perangkat Penilaian 8.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran 85

8.1.2. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki komponen pedoman penilaian akhir pembelajaran 8.1.3. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki soal teori dan praktek 8.2. Pelaksanaan Penilaian 8.2.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan penilaian hasil belajar 8.2.2. Peserta didik pada Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR mengikuti ujian akhir lembaga (ujian lokal) 8.2.3. Peserta didik pada Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR mengikuti uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 8.3. Penilaian hasil pembelajaran 8.3.1. Program kursus dan pelatihan HARUS/MAJOR memiliki dokumen hasil belajar peserta didik 8.3.2. Satuan kursus dan pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED menyampaikan laporan penilaian hasil belajar secara periodik kepada pihak/instansi terkait 86

GRAFIK HASIL ANALISIS PEMENUHAN DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) PADA 24 LEMBAGA DI LAMPUNG 1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 1.1. Kompetensi setiap materi pembelajaran 1.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki SKL 1.1.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki acuan Penyusunan SKL 1.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rumusan SKL 87

2. STANDAR ISI 2.1. Ruang lingkup materi 2.1.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki materi pembelajaran meliputi materi inti dan materi penunjang 2.1.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki struktur kurikulum dan penetapannya 2.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan evaluasi kurikulum secara periodik 88

2.1.4. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki cara evaluasi kurikulum 2.1.5. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki acuan penyusunan kurikulum 2.1.6. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki beban belajar pada peserta didik sesuai Program Kursus dan Pelatihan yang dilaksanakan 89

2.2. Tingkat Kompetensi 2.2.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen atau data pencapaian kompetensi peserta didik 2.2.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR menerapkan kualifikasi kompetensi yang berjenjang dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan 2.2.3. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki persentase perbandingan proporsi teori dan praktik yang jelas 90

2.2.4. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki kalender kursus dan pelatihan 2.2.5. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan sosialisasi kalender kursus dan pelatihan 3. STANDAR PROSES 3.1. Perencanaan Proses Pembelajaran 3.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki silabus 91

3.1.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki penyusun silabus 3.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED melakukan evaluasi silabus 3.1.4. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki RPP yang sesuai dengan silabus 92

3.1.5. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki penyusun RPP 3.1.6. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED melakukan evaluasi RPP 3.1.7. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki modul/buku 93

3.2. Pelaksanaan Pembelajaran 3.2.1. ProgramKursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melibatkan partisipasiaktif, inovatif, kreatif, efektif,dan menyenangkan. 3.2.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki rasio alat pembelajaran yang seimbang sesuai dengan jumlah peserta didik 3.2.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rasio peserta didik dengan setiap pendidik sesuai jenis keterampilan (praktek) yang diselenggarakan 94

3.3. Pengawasan dan penilaian proses pembelajaran 3.3.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki panduan pengawasan pada proses pembelajaran 3.3.2. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen hasil penilaian proses pembelajaran 3.3.3. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen Kehadiran peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan jadwal yang dilaksanakan. 95

3.3.4. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED menyampaikan laporan pelaksanaan proses pembelajaran. 4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 4.1. Kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik/ instruktur 4.1.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki pendidik/instruktur dengan kualifikasi akademik yang relevan 4.1.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki pendidik/instruktur dengan kompetensi yang relevan 96

4.2. Kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan 4.2.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki tenaga kependidikan dengan kualifikasi akademik yang relevan 4.2.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki tenaga kependidikan dengan kompetensi yang relevan 4.3. Kualifikasi dan kompetensi tenaga penguji 4.3.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki penguji dengan kompetensi yang relevan dengan uji kompetensi program yang dilaksanakan 97

4.3.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki dokumen kompetensi penguji uji kompetensi sesuai dengan program yang dilaksanakan 5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA 5.1. Sarana 5.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki bahan ajar yang sesuai dengan program pembelajaran yang dilaksanakan 5.1.2. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki sarana pembelajaran yang mendukung program pembelajaranyang dilaksanakan 98

5.1.3. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki tempat baca dan bahan bacaan 5.1.4. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki peralatan kantor dan meubeler 5.1.5. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki media pembelajaran sesuai dengan program yang dilaksanakan 99

5.2. Prasarana 5.2.1. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR menyediakan lahan dan gedung tempat kegiatan pembelajaran 5.2.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki status kepemilikan gedung yang jelas 5.2.3. Satuan kursus dan pelatihan HARUS/MAJOR memiliki prasarana ruangan dengan kapasitas yang seimbang 100

5.2.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki program pemeliharaan sarana dan prasarana 5.3. Sistem Informasi Manajemen (SIM) 5.3.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki perangkat Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 5.3.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan upaya penyebaran informasi/kabijakan kepada pihak lain. 101

6. STANDAR PENGELOLAAN 6.1. Kepemimpinan 6.1.1. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki seorang pemimpin penyelenggara lembaga kursus dan pelatihan 6.1.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki pemimpin yang mempunyai kualifikasi pendidikan sesuai dengan standar pengelola kursus dan pelatihan 6.1.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki pemimpin yang mempunyai kompetensi pengelola kursus dan pelatihan 102

6.2. Perencanaan Program 6.2.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki visi, misi,dan tujuan 6.2.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melakukan sosialisasi visi, misi,dan tujuan 6.2.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rencana kerja jangka menengah dan tahunan 103

6.3. Sistem Penjaminan Mutu 6.3.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen manajemen mutu/ panduan mutu 6.4. Kelembagaan 6.4.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki identitas papan nama lembaga dengan jelas 6.4.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR berbadan hukum, memiliki nomor rekening, NPWP atas nama lembaga 104

6.4.3. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki struktur organisasi dan uraian tugas personal yang jelas 6.5. Pelaksanaan Pengelolaan 6.5.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki kelas reguler yang berlangsung dan dilaksanakan sesuai dengan program pelatihan yang direncanakan 6.5.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki strategi pemasaran dalam setiap program pelatihan 105

6.5.3. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki data kemitraaan dengan pihak lain yang relevan 6.5.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki bentuk kemitraan yang dilakukan dengan pihak lain yang relevan 6.5.5. Satuan Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED melakukan kegiatan penelusuran alumni (tracerstudy) 106

6.6. Pengawasan Pengelolaan 6.6.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan evaluasi kinerja lembaga dari pihak lain yang terkait untuk tujuan kepuasan pelanggan 6.6.2. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan laporan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dari pihak lain pada setiap akhir program pelatihan yang telah dilaksanakan 6.6.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan evaluasi kinerja tenaga pendidik 107

6.6.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan 7. STANDAR PEMBIAYAAN 7.1. Pembiayaan 7.1.1. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki rencana anggaran biaya (RAB) tahunan 7.1.2. Satuan Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki pencatatan/pembukuan pengelolaan keuangan 108

7.1.3. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki data sumber dan penggunaan keuangan yang diterima dalam 1 (satu) tahun terakhir 7.1.4. Satuan Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR memiliki tata administrasi keuangan 7.1.5. SatuanKursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki periode pelaporan keuangan lembaga kepada penyelenggara/pemilik 109

8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 8.1. Perangkat Penilaian 8.1.1. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki panduan pedoman penilaian akhir pembelajaran 8.1.2. Program Kursus dan Pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki komponen pedoman penilaian akhir pembelajaran 8.1.3. Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR memiliki soal teori dan praktek 110

8.2. Pelaksanaan Penilaian 8.2.1. Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan penilaian hasil belajar 8.2.2. Peserta didik pada Program Kursus dan Pelatihan HARUS/MAJOR mengikuti ujian akhir lembaga (ujian lokal) 8.2.3. Peserta didik pada Program Kursus dan Pelatihan SEHARUSNYA/MINOR mengikuti uji kompetensi dari lembaga sertifikasi 111

8.3. Penilaian hasil pembelajaran 8.3.1. Program kursus dan pelatihan HARUS/MAJOR memiliki dokumen hasil belajar peserta didik 8.3.2. Satuan kursus dan pelatihan SEBAIKNYA/OBSERVED menyampaikan laporan penilaian hasil belajar secara periodik kepada pihak/instansi terkait 112

E. Pemenuhan Delapan Standar Nasional Pendidikan PKBM PNF di Lampung Satuan beserta Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat wajib memenuhi Persyaratan khusus dari setiap standar dalam SNP yang diatur berdasarkan pengaruhnya terhadap mutu secara langsung (harus atau major), berpotensi berpengaruh terhadap mutu (SEHARUSNYA atau minor) dan berpengaruh terhadap efektifitas, efisiensi, produktifitas kinerja PNF (sebaiknya atau observed) sebagai berikut: 1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 1.1. Kompetensi Lulusan 1.1.1. Program PKBM HARUS memiliki rumusan SKL untuk beberapa program utama (Pendidikan Kesetaraan, keaksaraan, PAUD dan Pelatihan/Kursus terstruktur) yang diselenggarakan yang disusun berdasarkan ketentuan BSNP atau ketentuan/unsur lain yang relevan. 1.1.2. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki rumusan pencapaian perkembangan (PAUD) dan program-program pendukung yang diselenggarakan seperti pendidikan life skill, TBM, PUG, UUP yang disusun berdasarkan ketentuan/unsur lain yang relevan. 2. STANDAR ISI 2.1. Jenis Program Layanan 2.1.1. Program PKBM HARUS memiliki minimal 2 Program Utama (Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Keaksaraan, PAUD, dan Pelatihan/Kursus Terstruktur) dan 1 Program Pendukung (Life skills, TBM, PUG dll). 2.1.2. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki 1 (satu) Desa/Kelompok Binaan. 2.2. Kurikulum 2.2.1. Program PKBM HARUS memiliki kurikulum yang sesuai dengan jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 2.2.2. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki panduan untuk pelaksanaan kurikulum semua jenis pendidikan yang diselenggarakan. 2.2.3. Program PKBM SEBAIKNYA memiliki panduan untuk evaluasi kurikulum program pendidikan yang diajukan untuk diakreditasi. 2.3. Beban Belajar 2.3.1. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki jumlah jam belajar yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk masing-masing program. 2.3.2. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki jumlah jam pelajaran praktik lebih banyak dari pada jam pelajaran teori pada program program yang diselenggarakan. 2.4. Kalender Pendidikan 2.4.1. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki kalender akademik yang disusun sendiri berdasarkan renaca kerjanya. 3. STANDAR PROSES 113

3.1. Perencanaan Pembelajaran 3.1.1. Program PKBM HARUS memiliki silabus untuk mata pelajaran program-program pendidikan kesetaraan dan pelatihan/kursus terstruktur yang diselenggarakan. 3.1.2. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran di setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 3.1.3. RPP mata pelajaran di setiap program pendidikan diselenggarakan PKBM SEHARUSNYA disusun oleh tutor. 3.2. Pelaksanaan Pembelajaran 3.2.1. Program PKBM SEHARUSNYA menggunakan berbagai alternatif pola pengelolaan kelas (klasikal, kelompok kecil, tutorial, dan kerja mandiri) untuk setiap jenis program layanannya. 3.2.2. Program PKBM SEHARUSNYA menggunakan metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik untuk setiap jenis program layanannya. 3.3. Pengawasan Pembelajaran 3.3.1. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki mekanisme pengawasan untuk kehadiran peserta didik di setiap jenis program layanannya. 3.3.2. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki mekanisme pengawasan untuk kehadiran pendidik di setiap program layanannya. 4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 4.1. Pendidik 4.1.1. Program PKBM HARUS memakai pendidik dengan kualifikasi akademik yang memadai untuk program utama yang diselenggarakan. 4.1.2. Program PKBM HARUS memakai pendidik dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya di program pendidikan yang diselenggarakan. 4.1.3. Program PKBM SEBAIKNYA memiliki pendidik yang berpengalaman. 4.2. Tenaga Kependidikan 4.2.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA memiliki tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi akademik yang cukup memadai. 4.2.2. Satuan PKBM SEHARUSNYA memiliki tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugasnya. 4.2.3. Satuan PKBM SEBAIKNYA memilikitenaga kependidikan yang berpengalaman. 5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA 5.1. Sarana 5.1.1. Program PKBM HARUS memiliki peralatan pembelajaran yang layak pakai untuk setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 5.1.2. Program PKBM HARUS memiliki bahan ajar dengan jumlah yang cukup memadai untuk setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 5.1.3. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki judul bahan ajar yang sesuai untuk setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 114

5.1.4. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki peralatan praktik yang sesuai dengan jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 5.2. Prasarana 5.2.1. Satuan PKBM HARUS menggunakan ruang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan yang diselenggarakan 5.2.2. Satuan PKBM HARUS memiliki status kepemilikan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk lahan dan bangunan yang digunakan. 6. STANDAR PENGELOLAAN 6.1. Kepemimpinan PKBM 6.1.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA dikelola oleh pimpinan yang mempunyai kualifikasi akademik yang memadai. 6.1.2. Satuan PKBM HARUS dikelola oleh pimpinan yang mempunyai kompetensi yang memadai 6.1.3. Satuan PKBM HARUS memiliki forum perwakilan masyarakat, yang merupakan penentu arah kebijakan 6.1.4. Satuan PKBM HARUS dikelola oleh pimpinan yang dipilih oleh forum perwakilan masyarakat setempat. 6.2. Rencana Kerja 6.2.1. Satuan PKBM HARUS memiliki visi yang jelas dan realistis. 6.2.2. Satuan PKBM HARUS memiliki misi yang jelas dan realistis. 6.2.3. Satuan PKBM HARUS memiliki tujuan yang jelas dan realistis. 6.2.4. Satuan PKBM SEHARUSNYA memiliki desa binaan sebagai yang sesuai dengan visi-misinya serta tujuan yang dibuat. 6.2.5. Satuan PKBM SEBAIKNYA memiliki rencana strategis (rencana kerja 5 tahun) yang jelas. 6.2.6. Satuan PKBM HARUS memiliki rencana kerja operasional (rencana tahunan) yang jelas. 6.2.7. Satuan PKBM SEHARUSNYA memiliki rencana pendanaan untuk kegiatan yang diselenggarakan ke depan 6.2.8. Satuan PKBM SEHARUSNYA melaksanakan Identifikasi Kebutuhan Belajar Masyarakat (IKBM). 6.2.9. Satuan PKBM SEHARUSNYA menggunakan hasil IKBM sebagai dasar penentuan jenis program layanan. 6.2.10. Satuan PKBM SEHARUSNYA mengikutsetakan anggota/tokoh masyarakat dalam setiap penyusunan program-programnya 6.3. Pengorganisasian 6.3.1. Satuan PKBM HARUS memiliki papan nama atas nama Lembaga dengan beberapa unsur/penjelasan kegiatan tertentu di dalamnya. 6.3.2. SatuanPKBM HARUS memiliki struktur organisasi. 6.3.3. Satuan PKBM SEHARUSNYA mempunyai pedoman uraian tugas untuk pengurusnya. 6.3.4. Satuan PKBM HARUS mempunyai kerjasama dengan pihak mitra. 6.4. Pelaksanaan Pengelolaan Satuan Pendidikan 6.4.1. Satuan PKBM HARUS memiliki jadual aktivitas untuk setiap kegiatan terstruktur maupun tidak terstruktur 6.4.2. Satuan PKBM HARUS memiliki daftar peserta setiap kelompok belajar (satuan kelompok perserta didik) di setiap jenis program layanan. 115

6.4.3. Satuan PKBM SEHARUSNYA memiliki program layanan yang berkesinambungan sehingga tidak ada waktu yang kosong dalam setiap tahun. 6.5. Pengawasan Satuan Pendidikan 6.5.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program layanan yang diselenggarakan secara teratur 6.5.2. Satuan PKBM HARUS membuat laporan pelaksanaan monev. 6.5.3. Satuan PKBM SEBAIKNYA memiliki pedoman pelaksanaan monev. 6.6. Pelaporan Hasil Kegiatan 6.6.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA membuat laporan hasil kegiatan secara lengkap 6.6.2. Satuan PKBM HARUS membuat laporan keuangan secara lengkap 6.6.3. Satuan PKBM HARUS membuat laporan hasil kegiatan dan keuangannya secaraperiodik. 6.6.4. Satuan PKBM HARUS menyampaikan laporan hasil kegiatan dan keuangannya ke semua pihak yang terkait. 7. STANDAR PEMBIAYAAN 7.1. Sumber Dana 7.1.1. Satuan PKBM HARUS memiliki sumber dana yang jelas dan jumlah dana yang memadai dalam 2 tahun terakhir. 7.2. Penggunaan Dana 7.2.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA memiliki pola penggunaan dana yang jelas untuk program pendidikan yang diselenggarakan. 7.3. Administrasi Keuangan 7.3.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA memiliki rencana pengembangan pendanaan. 7.3.2. Satuan PKBM SEBAIKNYA memiliki staf pengelola administrasi keuangan tersendiri. 7.3.3. Satuan PKBM SEHARUSNYA mempunyai pola administrasi keuangan yang baik. 8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 8.1. Perencanaan Penilaian 8.1.1. Program PKBM SEBAIKNYA memiliki pedoman penilaian untuk setiap jenis program layanan yang diselenggarakan. 8.2. Pelaksanaan Penilaian 8.2.1. Program PKBM HARUS melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar di setiap jenis program layanan yang diselenggarakan. 8.2.2. Program PKBM HARUS mengikutsertakan peserta didik program kesetaraan dalam Ujian Nasional Program Kesetaraan 8.2.3. Program PKBM HARUS mengikutsertakan peserta didik program kesetaraan dalam evaluasi akhir program yang diikutinya 8.3. Penilaian Hasil Belajar 8.3.1. Program PKBM SEHARUSNYA memiliki dokumen hasil penilaian akhir untuk setiap kegiatan pembelajaran. 8.3.2. Program PKBM HARUS memiliki data lulusan untuk setiap jenis program layanan yang diselenggarakan. 8.4. Prestasi program/lembaga 116

8.4.1. Program PKBM SEBAIKNYA memberikan penghargaan kepada pendidik yang berrprestasi di dalam tugasnya. 8.4.2. Program PKBM SEBAIKNYA memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berrprestasi di dalam program yang diikutinya. 8.4.3. Program PKBM SEBAIKNYA memberikan penghargaan kepada tenaga kependidikan yang berprestasi baik di dalam melaksanakan tugasnya 8.4.4. Program PKBM SEBAIKNYA memperoleh penghargaan tingkat internasional nasional, regional, dan atau lokal dari pihak lain. 117

GRAFIK HASIL ANALISIS PEMENUHAN DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PKBM (PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT) PADA 49 LEMBAGA DI LAMPUNG 1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) 1.1. Kompetensi Lulusan 1.1.1. Program PKBM HARUS/MAJOR memiliki rumusan SKL untuk beberapa program utama (Pendidikan Kesetaraan, keaksaraan, PAUD dan Pelatihan/Kursus terstruktur) yang diselenggarakan yang disusun berdasarkan ketentuan BSNP atau ketentuan/unsur lain yang relevan. 1.1.2. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki rumusan pencapaian perkembangan (PAUD) dan program-program pendukung yang diselenggarakan seperti pendidikan life skill, TBM, PUG, UUP yang disusun berdasarkan ketentuan/unsur lain yang relevan. 118

2. STANDAR ISI 2.1. Jenis Program Layanan 2.1.1. Program PKBM HARUS/MAJOR memiliki minimal 2 Program Utama (Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Keaksaraan, PAUD, dan Pelatihan/Kursus Terstruktur) dan 1 Program Pendukung (Life skills, TBM, PUG dll). 2.1.2. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki 1 (satu) Desa/Kelompok Binaan. 2.2. Kurikulum 2.2.1. Program PKBM HARUS/MAJOR memiliki kurikulum yang sesuai dengan jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 119

2.2.2. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki panduan untuk pelaksanaan kurikulum semua jenis pendidikan yang diselenggarakan. 2.2.3. Program PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki panduan untuk evaluasi kurikulum program pendidikan yang diajukan untuk diakreditasi. 2.3. Beban Belajar 2.3.1. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki jumlah jam belajar yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk masingmasing program. 120

2.3.2. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki jumlah jam pelajaran praktik lebih banyak dari pada jam pelajaran teori pada program program yang diselenggarakan. 2.4. Kalender Pendidikan 2.4.1. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki kalender akademik yang disusun sendiri berdasarkan renaca kerjanya. 3. STANDAR PROSES 3.1. Perencanaan Pembelajaran 3.1.1. Program PKBM HARUS/MAJOR memiliki silabus untuk mata pelajaran program-program pendidikan kesetaraan dan pelatihan/kursus terstruktur yang diselenggarakan. 121

3.1.2. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran di setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 3.1.3. RPP mata pelajaran di setiap program pendidikan diselenggarakan PKBM SEHARUSNYA/MINOR disusun oleh tutor. 3.2. Pelaksanaan Pembelajaran 3.2.1. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR menggunakan berbagai alternatif pola pengelolaan kelas (klasikal, kelompok kecil, tutorial, dan kerja mandiri) untuk setiap jenis program layanannya. 122

3.2.2. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR menggunakan metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik untuk setiap jenis program layanannya. 3.3. Pengawasan Pembelajaran 3.3.1. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki mekanisme pengawasan untuk kehadiran peserta didik di setiap jenis program layanannya. 3.3.2. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki mekanisme pengawasan untuk kehadiran pendidik di setiap program layanannya. 123

4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 4.1. Pendidik 4.1.1. Program PKBM HARUS/MAJOR memakai pendidik dengan kualifikasi akademik yang memadai untuk program utama yang diselenggarakan. 4.1.2. Program PKBM HARUS/MAJOR memakai pendidik dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya di program pendidikan yang diselenggarakan. 4.1.3. Program PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki pendidik yang berpengalaman. 124

4.2. Tenaga Kependidikan 4.2.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi akademik yang cukup memadai. 4.2.2. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugasnya. 4.2.3. Satuan PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memilikitenaga kependidikan yang berpengalaman. 125

5. STANDAR SARANA DAN PRASARANA 5.1. Sarana 5.1.1. Program PKBM HARUS/MAJOR memiliki peralatan pembelajaran yang layak pakai untuk setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 5.1.2. Program PKBM HARUS/MAJOR memiliki bahan ajar dengan jumlah yang cukup memadai untuk setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 5.1.3. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki judul bahan ajar yang sesuai untuk setiap jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 126

5.1.4. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki peralatan praktik yang sesuai dengan jenis program pendidikan yang diselenggarakan. 5.2. Prasarana 5.2.1. Satuan PKBM HARUS/MAJOR menggunakan ruang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan yang diselenggarakan 5.2.2. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki status kepemilikan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk lahan dan bangunan yang digunakan. 127

6. STANDAR PENGELOLAAN 6.1. Kepemimpinan PKBM 6.1.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR dikelola oleh pimpinan yang mempunyai kualifikasi akademik yang memadai. 6.1.2. Satuan PKBM HARUS/MAJOR dikelola oleh pimpinan yang mempunyai kompetensi yang memadai 6.1.3. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki forum perwakilan masyarakat, yang merupakan penentu arah kebijakan 128

6.1.4. Satuan PKBM HARUS/MAJOR dikelola oleh pimpinan yang dipilih oleh forum perwakilan masyarakat setempat. 6.2. Rencana Kerja 6.2.1. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki visi yang jelas dan realistis. 6.2.2. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki misi yang jelas dan realistis. 129

6.2.3. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki tujuan yang jelas dan realistis. 6.2.4. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki desa binaan sebagai yang sesuai dengan visi-misinya serta tujuan yang dibuat. 6.2.5. Satuan PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki rencana strategis (rencana kerja 5 tahun) yang jelas. 130

6.2.6. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki rencana kerja operasional (rencana tahunan) yang jelas. 6.2.7. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki rencana pendanaan untuk kegiatan yang diselenggarakan ke depan 6.2.8. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan Identifikasi Kebutuhan Belajar Masyarakat (IKBM). 131

6.2.9. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR menggunakan hasil IKBM sebagai dasar penentuan jenis program layanan. 6.2.10. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR mengikutsetakan anggota/tokoh masyarakat dalam setiap penyusunan programprogramnya 6.3. Pengorganisasian 6.3.1. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki papan nama atas nama Lembaga dengan beberapa unsur/penjelasan kegiatan tertentu di dalamnya. 132

6.3.2. SatuanPKBM HARUS/MAJOR memiliki struktur organisasi. 6.3.3. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR mempunyai pedoman uraian tugas untuk pengurusnya. 6.3.4. Satuan PKBM HARUS/MAJOR mempunyai kerjasama dengan pihak mitra. 133

6.4. Pelaksanaan Pengelolaan Satuan Pendidikan 6.4.1. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki jadual aktivitas untuk setiap kegiatan terstruktur maupun tidak terstruktur 6.4.2. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki daftar peserta setiap kelompok belajar (satuan kelompok perserta didik) di setiap jenis program layanan. 6.4.3. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki program layanan yang berkesinambungan sehingga tidak ada waktu yang kosong dalam setiap tahun. 134

6.5. Pengawasan Satuan Pendidikan 6.5.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program layanan yang diselenggarakan secara teratur 6.5.2. Satuan PKBM HARUS/MAJOR membuat laporan pelaksanaan monev. 6.5.3. Satuan PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki pedoman pelaksanaan monev. 135

6.6. Pelaporan Hasil Kegiatan 6.6.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR membuat laporan hasil kegiatan secara lengkap 6.6.2. Satuan PKBM HARUS/MAJOR membuat laporan keuangan secara lengkap 6.6.3. Satuan PKBM HARUS/MAJOR membuat laporan hasil kegiatan dan keuangannya secaraperiodik. 136

6.6.4. Satuan PKBM HARUS/MAJOR menyampaikan laporan hasil kegiatan dan keuangannya ke semua pihak yang terkait. 7. STANDAR PEMBIAYAAN 7.1. Sumber Dana 7.1.1. Satuan PKBM HARUS/MAJOR memiliki sumber dana yang jelas dan jumlah dana yang memadai dalam 2 tahun terakhir. 7.2. Penggunaan Dana 7.2.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki pola penggunaan dana yang jelas untuk program pendidikan yang diselenggarakan. 137

7.3. Administrasi Keuangan 7.3.1. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki rencana pengembangan pendanaan. 7.3.2. Satuan PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki staf pengelola administrasi keuangan tersendiri. 7.3.3. Satuan PKBM SEHARUSNYA/MINOR mempunyai pola administrasi keuangan yang baik. 138

8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 8.1. Perencanaan Penilaian 8.1.1. Program PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memiliki pedoman penilaian untuk setiap jenis program layanan yang diselenggarakan. 8.2. Pelaksanaan Penilaian 8.2.1. Program PKBM HARUS/MAJOR melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar di setiap jenis program layanan yang diselenggarakan. 8.2.2. Program PKBM HARUS/MAJOR mengikutsertakan peserta didik program kesetaraan dalam Ujian Nasional Program Kesetaraan 139

8.2.3. Program PKBM HARUS/MAJOR mengikutsertakan peserta didik program kesetaraan dalam evaluasi akhir program yang diikutinya 8.3. Penilaian Hasil Belajar 8.3.1. Program PKBM SEHARUSNYA/MINOR memiliki dokumen hasil penilaian akhir untuk setiap kegiatan pembelajaran. 8.3.2. Program PKBM HARUS/MAJOR memiliki data lulusan untuk setiap jenis program layanan yang diselenggarakan. 140

8.4. Prestasi program/lembaga 8.4.1. Program PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memberikan penghargaan kepada pendidik yang berrprestasi di dalam tugasnya. 8.4.2. Program PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berrprestasi di dalam program yang diikutinya. 8.4.3. Program PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memberikan penghargaan kepada tenaga kependidikan yang berprestasi baik di dalam melaksanakan tugasnya 141

8.4.4. Program PKBM SEBAIKNYA/OBSERVED memperoleh penghargaan tingkat internasional nasional, regional, dan atau lokal dari pihak lain. 142

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Tujuan akreditasi satuan pendidikan PAUD PNF adalah untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan. Adapun manfaat akreditasi PAUD PNF adalah untuk mendorong satuan pendidikan PAUD PNF khususnya di provinsi Lampung untuk selalu meningkatkan mutu program PAUD dan PNF secara berkelanjutan, terencana dan kompetitif di tingkat kabupaten/kota, provinsi, regional, nasional bahkan internasional. Memanfaatkan hasil informasi hasil akreditasi yang handal dan akurat sebagai umpan balik dalam upaya meningkatkan kinerja satuan pendidikan PAUD dan PNF. Hasil akreditasi juga sangat bermanfaat bagi para pemangku kebijakan atau pemerintah dalam rangka pengambilan keputusan dan kebijakan dalam perencanaan dan pengembangan satuan pendidikan PAUD PNF di provinsi Lampung. Hasil analisis keterpenuhan delapan standar nasional pendidikan yang telah digambarkan di atas menunjukkan bahwa tidak semua standar nasional pendidikan dapat dipenuhi oleh satuan pendikan PAUD (KB, TK, dan RA), LKP dan PKBM. Berdasarkan analisis 60 butir instrumen akreditasi PAUD yang telah digambarkan di atas menunjukan bahwa satuan pendidikan PAUD (KB, TK, RA) capaian skor pada butir tertentu masih sangat rendah (score 0 dan 1). Hasil analisis 77 butir instrumen LKP yang telah digambarkan di atas menunjukan bahwa satuan pendidikan LKP capaian skor pada butir tertentu masih sangat rendah (score 0 dan 1). Hasil analisis 72 butir instrumen PKBM yang telah digambarkan di atas menunjukan bahwa satuan pendidikan PKBM capaian skor pada butir tertentu juga masih sangat rendah (score 0 dan 1). Berikut adalah hasil analisis butir instrumen PAUD dan PNF yang perlu mendapat perhatian dari para pemangku kebijakan dan kepentingan khususnya dinas pendidikan provinsi Lampung. 1. Analisis Butir instrumen akreditasi PAUD (TK, RA dan KB) dengan capaian skor 0 dan 1 sebagai berikut; a. Standar Capaian Perkembagan Anak; 2; 2.1.3.1, 2.4.2.1, b. Standar Proses; 3.1.4.2, 3.2.1.1, 3.2.2.1, 3.3.1.1, 3.3.2.1, c. Stardar Pendidik dan Kependidikan: 4.2.2.1, d. Standar Sarana dan Prasarana; 5.2.1.1, 5.2.2.2 e. Standar Pengelolaan; 6.1.2.1, 6.1.3.1, 6.1.4.1, 6.2.2.1, 6.3.1.1, 6.3.3.1, 6.4.1.1, 6.4.2.1, 6.5.1.1, 6.5.2.1, 6.5.3.1, f. Standar Penilaian; 8.2.2.1 2. Analisis Butir instrumen akreditasi LKP dengan capaian skor 0 dan 1 sebagai berikut; a. Standar Isi; 2.1.3., 2.1.4, 2.1.5., 2.2.2. b. Standar Proses; 3.1.2, 3.1.3, 3.1.6, 3.3.3, 3.3.4, c. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 4.1.1, 4.2.2, 4.3.1, d. Standar Sarana dan Prasarana; 5.2.4, 5.3.1, e. Standar Pengelolaan; 6.1.2, 6.2.3, 6.5.2, 6.5.4, 6.5.5, 6.6.1, 6.6.2, 6.6.3, 6.6.4, 143

f. Standar Biaya; 7.1.2, 7.1.4, 7.1.5. g. Standar Penilaian; 8.1.1, 8.1.2, 8.2.1, 8.2.3. 3. Analisis Butir instrumen akreditasi PKBM dengan capaian skor 0 dan 1 sebagai berikut; a. Standar Isi; 2.1.2, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.2, 2.4.1, b. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 4.2.2, 4.2.3, c. Standar Sarana dan Prasarana; 5.1.3, 5.1.4, 5.2.2, d. Standar Pengelolaan; 6.1.1, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.1, 6.2.2, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.2.7, 6.2.8, 6.2.9, 6.2.10, 6.3.2, 6.3.3, 6.3.4, 6.5.1, 6.5.2, 6.5.3, 6.6.4, e. Standar Biaya; 7.2.1, 7.3.1, f. Standar Penilaian; 8.1.1, 8.2.1, 8.3.1, 8.3.2, 8.4.1, 8.4.2, 8.4.3, 8.4.4, B. Rekomendasi Pembinaan Satuan PAUD, LKP dan PKBM Berdasarkan pada uraian hasil akreditasi satuan pendidikan PAUD dan PNF pada tahun 2016 rekomendasi yang perlu menjadi perhatian dan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan adalah sebagai berikut; 1. Mengingat banyaknya jumlah satuan pendidikan PAUD dan PNF di provinsi Lampung yiatu PAUD sebanyak 6.567 lembaga, LKP 522 lembaga dan PKBM 314 Lembaga, maka perlu adanya sosialisasi dan lokakarnya akreditasi serta bimbingan teknis akreditasi PAUD dan PNF di kabupaten/kota se provinsi Lampung yang dibantu oleh Pokja Akrditasi PAUD PNF kabupaten/kota. Keterbatasan anggaran BAN PNF pusat maka perlu adanya anggaran pemerintah daerah (APBD) sebagai dana pendamping dalam raka percepatan sosialisasi dan lokakarya akreditasi satuan pendidikan PAUD dan PNF di Provinsi Lampung. 2. Untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan PAUD (TK, RA, KB) maka pemerintah perlu memberikan dukungan berupa pelatihan dan pembinaan serta pengembangan kepada satuan pendidikan untuk meningkatkan layanan pendidikan pada standar capaian perkembagan anak, standar proses, standar pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar penilaian. 3. Untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan LKP maka pemerintah atau para pemangku kepentingan perlu memberikan dukungan kepada satuan pendidikan LKP dalam bentuk pelatihan dan pembinaan serta pengembangan untuk meningkatkan layanan pendidikan LKP pada standar isi, standar proses, standar pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar penilaian. 4. Untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan PKBM maka pemerintah dan stake holder yang berkepentingan perlu memberikan dukungan kepada satuan pendidikan dalam bentuk pelatihan dan pembinaan serta pengembangan untuk meningkatkan layanan pendidikan PKBM pada standar isi, standar proses, standar pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar biaya dan standar penilaian. 144

LAMPIRAN LAMPIRAN 1

1

Photo Bersama Anggota BAP PAUD dan PNF Provinsi Lampung Photo Bersama Staf Kesekertariatan BAP PAUD dan PNF Provinsi Lampung 2

Kegiatan Soslok Akreditasi PAUD PNF di Kab. Way Kanan Narasumber memberikan ice breaking di sela-sela Pemberian materi soslok akrediatsi 3

Kegiatan Soslok Akreditasi PAUD PNF di Kota Bandar Lampung Kegiatan Soslok Akreditasi PAUD PNF di Lampung Selatan 4

Kegiatan Soslok Akreditasi PAUD PNF di Lampung Selatan Kegiatan Pelatihan asesor PAUD PNF di provinsi Lampung 5

Photo bersama Kepala Dinas Pendididkan dan Kebudayaan prov. Lampung (rapat berkala) Pembukaan acara penyusunan profil hasil akreditasi PAUD PNF Prov. Lampung oleh Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Lampung 6

Anggota BAP PAUD PNF photo bersama Kepala dinas pendidkan dan kebudayaan provinsi Lampung Penyerahan buku profil hasil akreditasi PAUD PNF prov. Lampung tahun 2016 oleh ketua tim SIMA 7

0