Pertemuan IV II. Torsi

dokumen-dokumen yang mirip
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

PUNTIRAN. A. pengertian

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB II STUDI PUSTAKA

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

X. TEGANGAN GESER Pengertian Tegangan Geser Prinsip Tegangan Geser. [Tegangan Geser]

300 mm 900 mm. ΣF = 0 : Rv 20 kn + 10 kn 40 kn = 0 Rv = 50 kn. δ = P L / A E. Maka δ akan berbeda untuk P, L, A, atau E yang berbeda.

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

Pertemuan I,II,III I. Tegangan dan Regangan

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

PEGAS. Keberadaan pegas dalam suatu system mekanik, dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda. Beberapa fungsi pegas adalah:

Tegangan Dalam Balok

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

l l Bab 2 Sifat Bahan, Batang yang Menerima Beban Axial

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Tujuan Pembelajaran:

III. TEGANGAN DALAM BALOK

FIsika DINAMIKA ROTASI

TEGANGAN DAN REGANGAN

TEGANGAN DAN REGANGAN GESER. Tegangan Normal : Intensitas gaya yang bekerja dalam arah yang tegak lurus permukaan bahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. karbon, baja paduan rendah mutu tinggi, dan baja paduan. Sifat-sifat mekanik dari

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Nama : Mohammad Syaiful Lutfi NIM : D Kelas : Elektro A

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

FISIKA XI SMA 3

BAB III STATIKA FLUIDA

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Pertemuan XV X. Tegangan Gabungan

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS I Senin, 5 Maret 1999 Waktu : 2,5 jam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Pd M Ruang lingkup

BAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

VIII. TORSI Definisi Torsi. (couples) yang menghasilkan perputaran terhadap sumbu longitudinalnya. [Torsi]

Pembicaraan fluida menjadi relatif sederhana, jika aliran dianggap tunak (streamline atau steady)

1. Sambungan tampang satu 2. Sambungan tampang dua

VII. KOLOM Definisi Kolom Rumus Euler untuk Kolom. P n. [Kolom]

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

SOAL DINAMIKA ROTASI

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA

Pertemuan XIV IX. Kolom

Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

MODUL KULIAH STRUKTUR BETON BERTULANG I LENTUR PADA PENAMPANG 4 PERSEGI. Oleh Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS

ANALISA BALOK SILANG DENGAN GRID ELEMEN PADA STRUKTUR JEMBATAN BAJA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

Bab 3 (3.1) Universitas Gadjah Mada

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal

BAB I PENDAHULUAN. Dinding ( wall ) adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

L p. L r. L x L y L n. M c. M p. M g. M pr. M n M nc. M nx M ny M lx M ly M tx. xxi

Dimana : g = berat jenis kayu kering udara

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

II. LENTURAN. Gambar 2.1. Pembebanan Lentur

BAB 6 SIFAT MEKANIK BAHAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

BAB II. Landasan Teori

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

Transkripsi:

Pertemuan V. orsi.1 Definisi orsi orsi mengandung arti untir yang terjadi ada batang lurus aabila dibebani momen (torsi) yang cendrung menghasilkan rotasi terhada sumbu longitudinal batang, contoh memutar obeng, dimana tangan yang memutar obeng memberikan torsi ke obeng. Gambar.1 orsi Pada Obeng Momen yang menghasilkan untir ada suatu batang, seerti yang ditunjukkan ada Gambar.1, disebut momen torsi atau momen untir. Sebuah batang lurus yang diikul di satu ujungnya dan dibebani oleh dua asang gaya sama besar dan berlawanan arah yang bekerja ada bidang tegak lurus sumbu batang. Batang tersebut dikatakan dalam kondisi kena torsi. P. d... (.1) P adalah gaya (N), dan d adalah diameter lengan utar (m). Jadi : 1 P1.d 1 P.d... (.1a)... (.1b) 1

Gambar. Batang Yang Mengalami orsi Untuk suatu batang bulat berlobang (ia) dengan diameter luar d dan diameter dalam d 1, momen kutub inersia enamang melintang luasnya, dinotasikan dengan. Gambar. Resulan egangan Geser Pada Penamang Momen inersia olar untuk enamang lingkaran : A da... (.a)

ingkaran dengan jari-jari r dan diameter d, momen inersia olar adalah : π d 4... (.b). orsi egangan Geser egangan geser yang terjadi ada enamang yang mengalami torsi dierlihtkan ada Gambar.4. orsi cendrung untuk memutarkan ujung kanan batang berlawanan jarum jam aabila dilihat dari kanan, sehingga tegangan geser τ bekerja dalam arah seerti terlihat ada gambar terebut. Gambar.4 egangan Geser Pada Batang ingaran Besarnya tegangan geser daat ditentukan dari hubungan tegangan regangan untuk bahan embentuk batang tersebut. Jika bahannya elastis linier, maka daat digunakan Hukum Hooke untuk geser. τ γ... (.a) Dimana G adalah modulus geser elastis dan γ adalah regangan geser yang dinyatakan dalam radian. Dengan menggabungkan ersamaan Hukum Hooke dengan ersamaan untuk regangan geser, maka dieroleh τ mak, dimana τ mak adalah tegangan geser diermukaan luar batang (jari-jari r), τ adalah tegangan

geser di titik interior, dan ϴ adalah laju untiran. Dengan demikian daat ditunjukkan bahwa tegangan geser bervariasi secara linier terhada jarak dari usat batang. egangan geser yang bekerja di bidang enamang disertai dengan tegangan geser yang besarnya sama yang bekerja ada bidang longitudinal. Jika bahan batang lemah terhada geser ada arah longitudinal dibandingkan dengan ada bidang enamang seerti yang terjadi ada kayu dengan serat yang berarah sumbu batang, mka retak ertama akibat torsi akan muncul ada ermukaan dalam arah longitudinal. Gambar.5 egangan Geser ongitudinal dan ransversal orsi tegangan geser ada jarak dari titik usat oros, dinyatakan dengan : τ... (.b) dan untuk torsi tegangan maksimum adalah : 16 τ maks πd... (.c) 4

. orsi Regangan Geser Elemen batang antara dua enamang yang jaraknya satu sama lain seerti terlihat ada Gambar.6, diamana elemen ini ditunjukkan terisolasi. Selama terjadi untir ada batang, enamang kanan berotasi terhada enamang kiri dengan sudut untir kecil, sehingga masing-masing titik bergerak. Panjang sisi elemen tidak berubah selama rotasi, namun sudutsudut di ojok tidak lagi 90 o, jadi elemen ini ada dalam keadaan geser murni, dan besar regangan geser γ mak sama dengan berkurangnya sudut yang dinyatakan dalam radian. Gambar.6 Deformasi Batang Yang Mengalami orsi Gambar.7 Regangan Geser Pada Permukaan Poros Suatu garis membujur a-b digambarkan ada ermukaan oros tana beban. Setelah suatu momen unter dikenakan ada oros, garis a-b bergerak menjadi a-b. Sudut ɣ, yang diukur dalam radian, diantara osisi 5

garis akhir dengan garis awal didefinisikan sebagai regangan geser ada ermukaan oros, yang berlaku sama untuk setia titik ada batang oros..4 Modulus Elastisitas Geser Puntir Rasio tegangan geser τ terhada regangan geser γ disebut modulus elastisitas geser, dinyatakan dengan ersamaan : τ G γ... (.4) Dimana G adalah sama dengan dimensi tegangan geser, karena regangan geser tak berdimensi..5 Sudut Puntir Jika suatu oros dengan anjang dikenai momen untir secara konstan dikeseluruhan anjang oros, maka sudut untir yang terbentuk ada ujung oros daat dinyatakan dengan Persamaan.5. Gambar.8 Penamang Melintang Poros Dalam Kondisi Elastis θ.... (.5).6 Kekakuan dan Fleksibilitas orsional Kekakuan torsional batang, yaitu torsi yang dierlukan untuk menghasilkan satu sudut rotasi, dinyatakan dengan ersamaan : k... (.6) 6

Fleksibilitas torsional adalah kebalikan dari kekakuan, dan didefinisikan sebagai sudut rotasi yang dihasilkan oleh torsi satuan, dierlihatkan dengan ersamaan berikut : f...(.7).7 Contoh-Contoh Soal dan Pembahasan Soal 1. Sebuah batang baja enamang lingkaran, memunyai diameter,75 cm, anjang 1,5 m, modulud elastisitas geser 11,5 x 10 6 N/m. Batang ini mengalami torsi yang bekerja di ujung-ujungnya. a. Jika torsi besarnya 50 Nm, beraakah teganagan geser maksimum di batang tersebut, dan beraa sudut untir antara kedua ujungnya. b. Jika teganagan izin 6000 N/m dan sudut untir,5 o, beraakah torsi izin maksimum. Penyelesaian : a. egangan geser maksimum ; τ 16. d 16.50 (0,075) 6 mak 4,14 10. / x N m b. Sudut untir : d 4 (0,075) 4 1,94x10 7. m 4 7

θ. 50.1,5 (11,5 x10 ).(1,94x10 6 7 ) 168,09. rad c. orsi izin maksimum d. τ izin (0,075) (6000) 1 0,061. Nm 16 16. θizin 6 7 (11,5 x10 ).(1,94x10 ).(,5 1,5 0,094. Nm o )( πrad /180 ) o Jadi yang menentukan adalah nilai terkecil, yaitu 0,061 Nm Soal. Sebuah batang erunggu yang berdiameter 0 mm dibebani torsi. egangan geser izin di erunggu adalah 80 Ma. Beraakah torsi izin maksimum. Penyelsaian : τ mak 16. d d. τ 16 izin (0).(80) 44.115. Nmm 16 8