NERACA ( audited / dalam jutaan rupiah ) Juli 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Pada bulan September 2016, Bank Jatim menunjukkan pertumbuhan laba YoY yang positif. NERACA ( audited / dalam jutaan rupiah ) September 2015

NERACA ( audited / dalam jutaan rupiah ) Maret 2015

Pebruari LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Pebruari 2015

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015

Nopember LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) Nopember 2014

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) Mei 2014

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) Mei 2014

Desember LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Desember 2014

Januari LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Januari 2015

Maret LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) Maret 2014

NERACA ( audited / dalam jutaan rupiah ) Juni 2015

Desember LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) Desember 2013

Oktober LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) Oktober

Januari LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) Januari 2014

September LABA RUGI (dalam jutaan / unaudited) September

INVESTOR NEWS MEI 2014

INVESTOR NEWS JULI 2014

INVESTOR NEWS APRIL 2014

INVESTOR NEWS MARET 2014

INVESTOR NEWS AGUSTUS 2014

INVESTOR NEWS NOPEMBER 2013

INVESTOR NEWS DESEMBER (UNAUDITED) 2013

INVESTOR NEWS JUNI 2014

INVESTOR NEWS PEBRUARI 2014

INVESTOR NEWS SEPTEMBER 2013

AGENDA TIM MANAJEMEN ECONOMIC OUTLOOK KINERJA KEUANGAN RENCANA BISNIS KEKUATAN

Paparan Publik. PUBLIC EXPOSE MARATHON 2017 Stock Code: BJTM. Malang, 5 September 2017 IR BJTM 1

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013

MATERI PAPARAN KINERJA BANK JATIM

PRESS CONFERENCE PAPARAN KINERJA BANK JATIM PERIODE MARET Copyright BJTM

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan seperti perbankan. Perbankan sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sedangkan yang lain adalah lembaga keuangan non-bank (LKBB). Bank

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik (DSta) Bank Indonesia

INVESTOR SUMMIT BJTM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

Mempertahankan Soliditas

I. PENDAHULUAN. Sistem keuangan terdiri dari lembaga keuangan, pasar keuangan, serta

2017, No Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (L

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 11 /PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

No. 18/30/DPM Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Koridor Suku Bunga (Standing Facilities)

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

BJTM Institutional Investor Day

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 12 /PBI/2016 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

INVESTOR DAY. A Promising Future Together We re Truly Grow. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk. Ruang Isyana Hotel Bumi Surabaya 12 Juli 2013

LAMPIRAN III SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/23/DPM TANGGAL 24 DESEMBER 1014 PERIHAL OPERASI PASAR TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. nilai rupiah terhadap dolar Amerika serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan uang dalam peradaban manusia hingga saat ini dirasakan sangat

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas

2012, No Mengingat Indonesia Nomor 12/11/PBI/2010 tentang Operasi Moneter; : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

FREQUENTLY ASKED QUESTION

BAB III PERUMUSAN MASALAH

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/ 11 /PBI/2010 TENTANG OPERASI MONETER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar uang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

No. 17/29/DPM Jakarta, 26 Oktober 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA PERANTARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/39/DPM TAHUN 2015 TENTANG KORIDOR SUKU BUNGA (STANDING FACILITIES) Kepada SEMUA BANK UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Nega

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PRESS CONFERENCE neraca audit desember tahun pertumbuhan total asset & Dana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

PENDAHULUAN. untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia bisa disebut dengan small open economy imbas dari

Transkripsi:

INVESTOR NEWS JULI Pada bulan, Bank Jatim menunjukkan rata-rata performa yang bagus dalam pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, pendapatan bunga, dan laba yang positif. Berikut terlampir Laporan Keuangan BJTM per : NERACA ( audited / dalam jutaan rupiah ) Total Aset 49.222.516 50.786.968 3,18% Penempatan BI, SBI, & Bank Lain 14.108.042 11.775.816-16,53% Kredit Yang Diberikan 28.654.214 29.290.730 2,22% Dana Pihak Ketiga 41.644.181 42.537.452 2,15% - Giro 17.698.264 17.926.232 1,29% - Tabungan 10.629.904 12.087.219 13,71% - Deposito 13.316.012 12.524.002-5,95% Modal 5.922.719 6.266.316 5,80% LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Pendapatan Bunga 2.636.359 2.792.540 5,92% Beban Bunga (822.491) (823.520) 0,13% Pendapatan Bunga Bersih 1.813.868 1.969.020 8,55% Pendapatan Ops Selain Bunga 274.986 257.429-6,38% Beban Ops Selain Bunga (1.394.811) (1.058.368) -24,12% Pendapatan (Beban) Ops Selain Bunga (1.119.825) (1.124.772) 0,44% Laba Operasional 694.043 844.248 21,64% Laba Non Operasional 41.924 4.298-89,75% Laba Sebelum Pajak 735.967 848.546 15,30% Pajak (223.001) (236.231) 5,93% Laba Bersih 512.966 612.315 19,37%

RASIO KEUANGAN JULI Rasio ROA 2,96% ROE 19,41% NIM 6,65% LDR 68,86% BOPO 72,32% CAR 20,47% DANA PIHAK KETIGA JULI (dalam miliar) GIRO PEMDA 16.204 13.365-17,52% GIRO UMUM 1.494 4.561 205,28% SIMPEDA 8.977 9.957 10,91% SIKLUS 560 806 43,90% TAB HAJI 204 210 2,89% TABUNGANKU 797 994 24,76% BAROKAH 92 120 31,15% DEPOSITO 13.316 12.524-5,95% KREDIT YANG DIBERIKAN JULI (dalam miliar) KREDIT KONSUMSI -MULTIGUNA 15.608 16.394 5,03% -KPR 1.379 1.505 9,19% -LAINNYA 677 880 30,12% KREDIT KOMERSIAL -STANDBY LOAN 1.071 656-38,77% -KEPPRES 1.060 1.035-2,35% -OVERDRAFT 2.759 2.887 4,62% -SINDIKASI 1.314 1.323 0,71% KREDIT UMKM -KUR 689 239-65,32% -PUNDI 1.123 1.254 11,63% -MIKRO 457 550 20,31% -LAINNYA 2.517 2.568 2,00%

DAFTAR 10 BESAR PEMEGANG SAHAM BANK JATIM (DOMESTIK) PER JULI No Nama Status Investor Jumlah Lembar Saham Persentase 1 PT MNC SECURITIES 140.052.800 4,69% 2 DANPAC SEKURITAS, PT 108.812.800 3,65% 3 AN. PERSEROAN PT DEXA MEDICA TERBATAS 43.663.400 1,46% 4 REKSA DANA KAM KAPITAL OPTIMAL REKSADANA 42.332.000 1,42% 5 PANIN SEKURITAS Tbk, PT 38.744.400 1,30% 6 PANIN SEKURITAS Tbk, PT 29.196.500 0,98% 7 MANDIRI SEKURITAS, PT 27.686.800 0,93% 8 MANDIRI SEKURITAS, PT 27.657.100 0,93% 9 AN. PERSEROAN BUMIPUTERA SEKURITAS, PT TERBATAS 20.925.000 0,70% 10 PT MITRA ANGGUN AN. PERSEROAN KELUARGA BERSAMA TERBATAS 18.604.500 0,62% Total 497.675.300 16,68% KETERANGAN: PROSENTASE KEPEMILIKAN SELURUH SAHAM OLEH INVESTOR DOMESTIK (1.020.189.491) TERHADAP JUMLAH LEMBAR SAHAM PUBLIK (2.983.537.000) ADALAH 34,19%

DAFTAR 10 BESAR PEMEGANG SAHAM BANK JATIM (ASING) PER JULI No Nama Status Investor Jumlah Lembar 1 SKANDINAVISKA ENSKILDA BANKEN DUNROSS AND CO SA SICAV SIF 2 CITIBANK NEW YORK S/A GOVERNMENT OF NORWAY - 16 3 SEB SA DUNROSS INVESTMENT LTD 4 CITIBANK LONDON S/A MUTUAL FUND EQ EMERGING DIVIDEND (UCITS) 5 SSB LL0A S/A LEGATO CAPITAL MANAGEMENT INVSTM,LLC- 2144615603 6 THE NT TST CO S/A CIM DIVIDEND INCOME FUND LIMITED 7 SKANDINAVISKA ENSKILDA BANKEN AB DUNROSS INVESTMENT LIMITED 8 CITIBANK EUROPE PLC LUX BRANCH S/A PERINVEST LUX SICAV 9 BBH BOSTON S/A SANLAM UNIVERSAL FUNDS PUBLIC LTD COMPANY 10 UBS SEC LLC-HFS CUSTOMER SEGREGATED ACCOUNT 917284001 Saham Persentase 399.000.000 13,37% 331.573.400 11,11% 199.205.800 6,68% 170.000.000 5,70% 147.587.574 4,95% 122.500.000 4,11% 51.000.000 1,71% 50.000.000 1,68% 35.860.600 1,20% 33.670.379 1,13% Total 1.540.397.753 51,63% KETERANGAN : PROSENTASE KEPEMILIKAN SELURUH SAHAM OLEH INVESTOR ASING (1.963.347.509) TERHADAP JUMLAH LEMBAR SAHAM PUBLIK (2.983.537.000) ADALAH 65,81%.

INFORMASI SAHAM Pergerakan saham Bank Jatim (BJTM) mengalami kenaikan yang tinggi pada bulan, dengan harga tertinggi pada 28 Rp 625/lembar. Laba yang mengalami pertumbuhan positif dan histori pembagian dividen yang tinggi menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi BJTM.

KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAM PUBLIK BERDASARKAN NEGARA PER JULI No Negara % No Negara % 1 34,1940% 13 SWEDIA 0,2489% 2 LUKSEMBURG 16,1267% 14 SINGAPURA 0,2018% 3 AMERIKA 13,4130% 15 CAYMAN ISLAND 0,0603% 4 NORWEGIA 11,1134% 16 GREENLAND 0,0331% 5 SIPRUS 8,3862% 17 CINA 0,0193% 6 FINLANDIA 5,7779% 18 SWITSERLAND 0,0113% 7 VIRGIN ISLAND 4,1059% 19 KOREA SELATAN 0,0074% 8 INGGRIS 2,2333% 20 FILIPINA 0,0022% 9 IRLANDIA 1,7073% 21 MALAYSIA 0,0015% 10 AUSTRALIA 0,9646% 22 HONGKONG 0,0008% 11 JEPANG 0,8398% 23 JERMAN 0,0001% 12 KANADA 0,5512% Total 100% PENGUATAN KERANGKA OPERASI MONETER Fitur Kerangka Operasi MoneterBaru BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) digunakan sebagai suku bunga kebijakan baru sebagai pengganti BI rate berlaku efektif pada 19 Agustus Pemilihan 7-day RR Rate sebagai suku bunga kebijakan baru didasari oleh sejumlah pertimbangan, yaitu: 1. 7-day RR Rate mengacu pada instrumen operasi moneter yang aktif ditransaksikan antara BI dan perbankan (transaksional).

2. Instrumen Operasi Moneter 7-day Reverse Repo memiliki pasar yang relatif dalam. 3. 7-day RR Rate memiliki hubungan yang kuat dengan suku bunga sasaran operasional kebijakan moneter, yaitu suku bunga pasar uang antarbank tenor overnight. Tujuan Penguatan Kerangka Operasi Moneter Penguatan kerangka Operasi Moneter memiliki tiga tujuan utama, yaitu: 1. Memperkuat sinyal kebijakan moneter dengan suku bunga BI 7-day RR Rate sebagai acuan utama di pasar keuangan. Dengan demikian, pelaku pasar dapat menggunakan BI 7-day RR Rate sebagai acuan utama dalam menentukan suku bunga lainnya di pasar keuangan. 2. Memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga perbankan. 3. Mendorong pendalaman pasar keuangan, khususnya transaksi dan pembentukan struktur suku bunga di pasar uang antarbank untuk tenor 3 bulan hingga 12 bulan. Untuk itu, penguatan Operasi Moneter akan disertai dengan langkah-langkah untuk percepatan pendalaman pasar uang. Operasi Moneter Pasca Implementasi BI 7-day RR Untuk mengendalikan pergerakan suku bunga pasar uang antarbank tenor overnight di tengah kondisi surplus likuiditas harian di sistem perbankan, Bank Indonesia salah satunya akan melakukan lelang Reverse Repo dengan underlying SBN pada tenor 1 minggu yang merupakan bagian dari instrumen Operasi Pasar Terbuka. Melalui transaksi tersebut, Bank Indonesia dapat menjaga pergerakan suku bunga pasar uang antarbank tenor overnight bergerak di sekitar BI 7-day RR Rate tanpa memengaruhi harga surat berharga secara signifikan. Hal ini merupakan salah satu kelebihan penggunaan instrumen OPT yang bersifat repurchase agreement (repo) dibandingkan dengan penggunaan transaksi pembelian atau penjualan surat berharga secara outright. Bank Indonesia akan secara rutin melakukan lelang Reverse Repo SBN 1 minggu untuk memperkuat stance kebijakan moneter. Oleh karena itu, metode lelang terutama akan menggunakan Fixed Rate Tender (FRT). Pelaksanaan lelang Reverse Repo SBN 1 minggu membuat suku bunga kebijakan (BI 7- day RR Rate) langsung ditransaksikan dengan peserta OPT, dalam hal ini perbankan domestik, dan diharapkan ditransmisikan ke suku bunga pada tenor yang lebih panjang. Suku bunga kebijakan yang bersifat transaksional tersebut diharapkan dapat memperkuat transmisi kebijakan moneter. (sumber www.bi.go.id) Pertanyaan dan masukan, dapat menghubungi : INVESTOR RELATIONS BJTM Corporate Secretary Bank Jatim Kantor Pusat Lantai 4 Telp : (031) 5310090-99 Ext : 472,469, 467 Email : iru@bankjatim.co.id