BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekstrem dapat dikatakan pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan. mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2002:83).

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. atau barang dari suatu merek dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor apapun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi transportasi saat ini yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Menurut Hurriyati (2005, p.49) : untuk bauran pemasaran jasa mengacu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB 1 PENDAHULUAN. memilki banyak pulau sehingga moda transportasi udara dibutuhkan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung

BAB I PENDAHULUAN. datang dan berangkat mencapai dan (Buku Statistik

mempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan komersial berjadwal semakin marak, sejak dikeluarkannya. penerbangan nasional tetap mengalami pertumbuhan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap ingin survive dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Jasa transportasi merupakan salah satu bidang usaha yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa serta

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan. Dimulai dari penerbangan berbiaya yang cukup tinggi (full service

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor Price Perceptions (Persepsi akan Harga) yang terdapat pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat seperti saat ini. Salah satu keuntungan strategi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis terutama dalam bidang transportasi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya

BAB I. PENDAHULUAN. Keberhasilan fenomenal Southwest Airlines di Amerika Serikat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap jasa penerbangan sebagai moda transportasi yang cepat dan efisien

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan jasa pelayanan maskapai penerbangan dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran kehidupan. Transportasi menjadi bagian penting atas perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien. Didalam bidang transportasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi adalah suatu alat penunjang kemudahan yang berperan bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penerbangan harus pandai

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i DAFTAR ISI... i DAFTAR LAMPIRAN... iv Sistematika Pembahasan BAB III... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, manusia telah memasuki jaman yang mendunia,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri jasa, peran pemasaran menjadi salah satu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dipasaran. Dalam pemasaran, loyalitas tercipta diawali saat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya pasar bebas AFTA (Asean Free Trade Area) juga NAFTA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dahulu, sarana transportasi laut menjadi pilihan utama bagi masyarakat menengah ke

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bisa bepergian kemana saja. Banyak maskapai melihat ini. persaingan penerbangan nasional yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan dan kemudahan dalam pembelian tiket pesawat (Restuti et al, 2014).

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen sehingga dapat mendatangkan profit bagi perusahaan.

Melalui grafik diatas dapat diketahui bahwa demand penumpang penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 1998 hingga tahun 2000.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang lebih baik, mengungsi dari serbuan orang lain dan

DAFTAR ISI. HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAM PENGESAHAN... HALAM MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii. KATA PENGANTAR... x. DAFTAR TABEL...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2010, Indonesia yang memiliki populasi 237 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat melalui sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masroulina, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Citilink Indonesia Profil Perusahaan Gambar 1.1 Logo Citilink

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anisa Rosdiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

(passenger). Hal ini, menurut Radjasa (2006) bisa dilihat dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. transportasi sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam efisiensi waktu

BAB I PENDAHULUAN. wisata bukanlah hal yang baru lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Selain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan serta kemajuan teknologi dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan, baik. mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK Analisis Kualitas Pelayanan PT Garuda Indonesia Terhadap Tingkat Kepuasan Penumpang Sektor Semarang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Sistem Pengendalian Managemen Southwest Airlines Corporation

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan yang semakin cerdas, sadar harga, dan banyak menuntut. Kemajuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini industri jasa di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin meningkatnya keperluan masyarakat untuk bepergian menggunakan pesawat terbang. Perusahaan-perusahaan penyedia jasa angkutan penerbangan ini berusaha untuk terus menarik konsumennya dengan memberikan pelayanan jasa yang dapat memuaskan bagi masyarakat pengguna jasanya. Melihat adanya peluang yang baik dan dapat dimanfaatkan dalam bidang penerbangan, maka banyak perusahaan yang berminat melakukan usaha dibidang jasa penerbangan dan mewujudkan melalui pendirian bermacam-macam penerbangan, mulai dari penerbangan yang harganya mahal, penerbangan yang harganya murah sampai dengan pelayanan yang baik yang ditujukan untuk kepuasan konsumen yang menggunakan jasa penerbangan. Banyaknya jumlah maskapai penerbangan yang ada saat ini membuat persaingan menjadi semakin ketat, baik dalam meningkatkan jumlah pelanggan maupun mempertahankan pelanggan yang telah ada. Perusahaan jasa penerbangan berusaha untuk bertahan dalam persaingan pasar melalui penawaran produk dengan keunggulan masing-masing. Kualitas pelayanan yang optimal dapat dijadikan sebagai salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan serta 1

2 mempertahankan pelanggan. Kualitas pelayanan yang optimal diharapkan akan mampu memenuhi harapan pelanggan sehingga akan menciptakan kepuasan dan loyalitas perusahaan. Pelanggan yang loyal merupakan aset berharga untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam persaingan pasar yang ketat. Kepuasan adalah semacam langkah perbandingan antara pengalaman dengan hasil evaluasi, dapat menghasilkan sesuatu yang nyaman secara rohani, bukan hanya nyaman karena dibayangkan atau diharapkan. Puas atau tidak puas bukan merupakan emosi melainkan sesuatu hasil evaluasi dari emosi. Tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu jasa penerbangan akan mencerminkan tingkat keberhasilan perusahaan dalam memasarkan jasanya. Suatu jasa penerbangan akan menjadi gagal apabila tidak dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen. Namun usaha untuk memuaskan konsumen sangatlah sulit karena persaingan yang begitu ketat dan perubahan lingkungan sosial mempengaruhi perilaku konsumen serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi. Selain itu, nilai yang dipikirkan pelanggan juga akan memberikan penggaruh terhadap tingkat loyal seorang pelanggan terhadap jasa yang digunakannya. Kualitas pelayanan memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan konsumen serta kebutuhan mereka. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dalam suatu perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumen dan akan diharapkan akan berubah menjadi loyal terhadap perusahaan.

3 Lion Air merupakan perusahaan jasa transportasi penerbangan swasta di Indonesia yang telah didirikan Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000 (sebagai PT. Lion Mentari Airlines) dengan nama Brand Lion Air, maskapai penerbangan ini dimiliki oleh Rusdi Kirana dan keluarganya. Lion Air memberikan kualitas pelayanan dengan memberikan harga tiket murah dan kenyamanan pada penumpang saat penerbangan. Maskapai ini melayani penerbangan domestik maupun internasional. Lion Air merupakan maskapai pertama di Indonesia yang menggunakan armada jenis Boeing 737-900ER dengan jumlah yang cukup banyak. Armada maskapai tersebut digunakan untuk penerbangan domestik dan internasional (Singapura, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh). Tabel 1.1 Data Jumlah Armada Pesawat Lion Air No Tipe Pesawat Kapasitas Beroperasi 1 B-747-400 506 Seats Economy 2 Unit 2 B-737-900 ER 215 Seats Economy 71 Unit 3 B-737-800 NG 189 Seats Economy 30 Unit Sumber : Lion Air, Januari 2015. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, banyak perusahaan penerbangan swasta yang mulai ikut meramaikan bisnis transportasi udara ini. Masuknya beberapa kompetitor baru ini mengakibatkan terjadinya kelebihan seat dibandingkan jumlah penumpang, walaupun jumlah penumpang juga mengalami kenaikan. Dalam kondisi persaingan yang demikian ketat akibat munculnya

4 pesaing baru pada rute yang sama, Lion Air harus berupaya mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis jasa penerbangan. Perubahan tersebut menuntut penerapan strategi baru untuk melayani kebutuhan konsumen dan menciptakan kepuasan bagi para pelanggannya. Konsep pemasaran yang dianut oleh Lion Air adalah yang memiliki tema pokok yang menyatakan sebagai Low Cost Flight dengan slogan We Make People Fly bahwa semua orang dapat terbang dengan harga murah, seluruh elemen perusahaan harus berorientasi pada kepuasan konsumennya. Perusahaan akan berusaha untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumennya dan berusaha untuk memuaskan keinginan mereka. Pemahaman mengenai tanggapan dan perilaku konsumen terhadap produk menjadi hal yang penting dalam menjamin tercapainya tujuan perusahaan untuk memuaskan keinginan konsumen. Begitu banyak pesaing memaksa setiap perusahaan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing. Lion Air dikenal sebagai transportasi udara yang telah memiliki citra dan nama baik dimata masyarakat di tanah air, hal itu terlihat dari pesawat baru yang datang setiap bulan dan rute penerbangan semakin banyak. Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kepuasan dan rasa aman dari konsumen didalam menggunakan jasa penerbangan Lion Air. Berbagai cara dan strategi yang dilakukan Lion Air pada saat ini nampak begitu jelas hal ini ditujukan untuk mempertahankan kepercayaan dan loyalitas konsumen atau masyarakat untuk

5 tetap menggunakan Lion Air sebagai alternatif utama dalam melakukan perjalanan dan aktifitas. Tabel 1.2 Data Jumlah Penumpang Lion Group Tahun 2011-2014 Jumlah Penumpang (orang) Periode Lion Persentase Wings Persentase Batik Persentase (JT) (%) (IW) (%) (ID) (%) 2011 22.055.597 19 % 2.436.661 22% - - 2012 30.659.532 26 % 2.604.567 23% - - 2013 31.421.006 27 % 2.764.776 25% 799.769 29% 2014 32.076.131 28 % 3.407.669 30% 1.941.624 71% Total 116.212.266 100 % 11.213.673 100% 2.741.393 100% Sumber : Lion Air, Januari 2015. Berdasarkan Tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa perkembangan jumlah penumpang Lion Air selama 4 tahun terakhir pada tahun (2011-2014) selalu mengalami peningkatan. Tahun 2011-2012 mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 7% namun pada tahun 2013 dan tahun 2014 cenderung mengalami kenaikan 1% saja. Hal ini mungkin dipicu dari penurunan pada permasalahan kepuasan dan loyalitas konsumen tersebut, dimana pendapatan perusahaan dan citra perusahaan akan menurun dikarenakan oleh tingkat persaingan tarif yang semakin tinggi dimana para pesaingnya menawarkan tarif harga yang semakin kompetitif, strategi pemasaran menurunkan harga dan terjangkau masyarakat luas. Penumpang tidak semata-mata hanya dipengaruhi

6 tarif yang murah melainkan terpengaruh dengan pelayanan baik dan kenyamanan yang diberikan dari pesaing. Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Lion Air). B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah a. Karena kualitas pelayanan merupakan gambaran dari mutu pelayanan, dimana jika produk jasa penerbangan tersebut akan dikenal karena faktor kualitas yang tinggi dan mampu menciptakan mutu yang baik dimata konsumen, namun apakah kualitas pelayanan tersebut sudah mendapat pandangan yang baik dimata konsumen. b. Loyalitas akan tinggi apabila konsumen merasa puas terhadap kualitas pelayanan dari produk jasa penerbangan. Jika kualitas pelayanan sudah mendapatkan pandangan yang baik, maka seberapa besar mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen. c. Tidak semua konsumen mengutamakan faktor kualitas pelayanan, ada juga faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam hal memakai jasa penerbangan misalnya jadwal penerbangan atau rute penerbangan nasional yang banyak. Namun apakah ada hubungan yang signifikan

7 antara kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening. 2. Pembatasan Masalah Penulis membatasi masalah dengan melakukan penelitian untuk melihat faktor variabel X : kualitas pelayanan yang mempengaruhi variabel Y : loyalitas konsumen melalui variabel Z : kepuasan konsumen jasa penerbangan Lion Air pada rute penerbangan nasional Lion Air. C. Perumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Lion Air? 2. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen pada Lion Air? 3. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening pada Lion Air? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dengan ada penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Lion Air. 2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen pada Lion Air.

8 3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen sebagai variabel intervening pada Lion Air. E. Manfaat dan Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian bertujuan untuk memberikan manfaat : 1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam usaha penerbangan untuk mengembangkan strategi pemasaran dan meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Bagi penulis, untuk menambah ilmu manajemen pemasaran dan latihan penerapan teori-teori yang didapat dari perkuliahan. 3. Bagi pihak lain, kiranya dapat memberikan masukan sebagai bahan pustaka ataupun sebagai bahan referensi dan studi perbandingan untuk penelitian sejenis. F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang dianggap relevan sebagai landasan untuk penelitian, yang kemudian

9 disusun ke dalam uraian penelitian berupa kerangka pikir dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memuat tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data dan definisi operasional variabel yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum dari perusahaan serta karakteristik responden seperti (jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan penghasilan). BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merinci seluruh proses penelitian dan hasilnya. Hasil pengolahan data akan dianalisa untuk mendapatkan hasil yang nantinya akan disimpulkan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup, dimana penulis akan memberikan kesimpulan atas keseluruhan penelitian serta mengungkapkan saransaran yang dapat menjadi masukan.