DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 5

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 5

DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 3

DAFTAR ISI PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 3

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIPPD. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Updating Aplikasi SIPPDA (Lanjutan) DAFTAR ISI

DAFTAR ISI PROJECT PROPOSAL AGENDA HARIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

PROPOSAL. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunnan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 I. 1

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MINAHASA UTARA Agustus PKDSP - FEB Universitas Brawijaya Malang. Ali Mujib, S.Kom. MM

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2019

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2016 Tanggal 18 Agustus 2016

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (E-PERENCANAAN)

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUKU MANUAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I P E N D A H U L U A N

Pemerintah Kota Cirebon

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Utara Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATACARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

GUBERNUR SULAWESI BARAT

RKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

1.1 Latar Belakang PPAS APBD 2016 BAB I 1

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

PERATURAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2015 T E N T A N G

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 1 TAHUN 2012 SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 31 TAHUN

DAFTAR ISI. Panduan Penggunaan Pengadaan Software Dan Aplikasi E-Planning (User Kecamatan)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I P E N D A H U L U A N

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 BAB 1

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

DAFTAR ISI i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Landasan Hukum... 5 1.3 Maksud dan Tujuan... 5 1.4 Keluaran... 5 E-PERENCANAAN... 6 2.1 Definisi E-Perencanaan... 6 2.2 Flowchart... 7 2.3 Operator... 7 2.4 Kebutuhan Perangkat... 8 2.5 E-Perencanaan Yang Pernah Dikerjakan... 8 2.6 Harga E-Perencanaan... 9 TAMPILAN DAN FITUR... 10 3.1 Tampilan Umum Aplikasi... 10 3.1.1 Halaman Login... 10 3.1.2 Tampilan Utama... 10 3.2 Fitur Aplikasi... 11 3.2.1 Fitur Profil Pengguna... 11 3.2.2 Fitur Klasifikasi Urusan... 11 3.2.3 Fitur Manajemen Pengguna... 12 3.2.4 Fitur Info SKPD... 12 PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 1

3.2.5 Fitur Daftar SKPD... 12 3.2.6 Fitur Satuan... 12 3.2.7 Fitur Wilayah... 13 3.2.8 Fitur Jadwal... 13 3.2.9 Fitur RPJMD... 14 3.2.10 Fitur Renstra... 15 3.2.11 Fitur Musrenbang (Kecamatan)... 15 3.2.12 Fitur Usulan RENJA... 15 3.2.13 Fitur Usulan RKPD... 16 3.2.14 Fitur RKPD... 17 3.2.15 Fitur RENJA... 17 3.2.16 Fitur KUA-PPAS... 18 3.2.17 Fitur Cetak... 18 PENUTUP... 19 PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 2

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah. Agar pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan tersebut benar-benar memiliki manfaat dan dampak jangka panjang bagi masyarakat luas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan itu sendiri memerlukan suatu upaya keberlanjutan dan kesinambungan. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan bahwa Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia, dan menetapkan bahwa Perencanaan Pembangunan memiliki tujuan: Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah; Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, berkeadilan, dan berkelanjutan. Aplikasi E-Perencanaan dirancang untuk memudahkan penyelenggaraan siklus perencanaan pembangunan kota/kabupaten, terutama bagi SKPD dalam penyusunan program/kegiatan. Keberadaan aplikasi ini memegang peranan yang cukup penting PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 3

dalam proses perencanaan pembangunan khususnya saat pengusulan program/kegiatan/anggaran SKPD. Pengoperasian aplikasi E-Perencanaan dirancang melalui website agar seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota, sampai di tingkat Kecamatan dapat menggunakannya secara online. Proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah sejak awal yaitu penyusunan rancangan awal RKPD, kemudian pelaksanaan Musrenbang, perumusan rancangan akhir hingga penetapan RKPD berlangsung secara variatif antara top-down dan bottom-up dengan mengikuti pola S shape berikut: 1.2 LANDASAN HUKUM Aplikasi E-Perencanaan ini dikembangkan sesuai dengan aturan dan Perundang- Undangan yang berlaku. Antara lain: Undang-Undang No. 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2014, tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 4

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 1.3 MAKSUD & TUJUAN Maksud dari pembuatan E-Perencanaan adalah membantu proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang mengintegrasikan proses musrenbang, penyusunan RENJA, RKPD hingga KUA-PPAS di lingkungan pemerintah Kabupaten/Kota. Adapun tujuan dari pembuatan E-Perencanaan yaitu: 1. Menyediakan alat bantu untuk mekaniame pengusulan kegiatan seperti musrenbang kecamatan. 2. Menyediakan alat bantu penyusunan rencana program kegiatan di masing-masing SKPD. 3. Menyediakan alat bantu penyusunan Ran-RKPD, RKPD dan KUA-PPAS Kabupaten/Kota oleh Bappeda. 4. Menciptakan sistem perencanaan yang efektif dan efisien. 1.4 KELUARAN Keluaran yang kami tawarkan dari kegiatan ini adalah: 1. Aplikasi E-Perencanaan. 2. Buku Panduan Aplikasi. 3. Pelatihan Penggunaan Aplikasi. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 5

e-perencanaan 2.1 DEFINISI & PEMANFAATAN Aplikasi E-Perencanaan adalah sebuah aplikasi yang dibangun sebagai media atau alat untuk mengumpulkan data perencanaan pembangunan daerah. Aplikasi ini di design sedemikian rupa untuk dapat mendukung pemerintah data daerah dalam penyusunan rencana kegiatan secara terintegraasi, mulai dari proses Musrenbang kecamatan hingga penyusunan APBD. Dengan adanya aplikasi ini, Bappeda dapat mengkoordinasikan dan mengumpulkan data perencanaan secara sistematis yang meliputi dokumen RPJMD, Renstra, dokumen Musrenbang, RENJA setiap SKPD, RKPD dan KUA-PPAS. Dengan basis data yang telah rapi dan tersusun secara sistematis tersebut diharapkan akan membantu pemerintah daerah dalam menentukan fokus prioritas pembangunan karena pemerintah telah memiliki perencanaan yang baik dan efektif. Ada beberapa hal yang akan terbantu dengan adanya aplikasi E-Perencanaan ini: Mencegah terjadinya tumpang tindih kegiatan antar SKPD. Menganalisa penyebaran alokasi dana terhadap sektor-sektor pembangunan maupun alokasi terhadap wilayah kecamatan. Efektifitas dan efisiensi biaya dan waktu dalam hal koordinasi pengumpulan data. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 6

2.2 FLOWCHART Secara sederhana, proses yang berjalan dalam Aplikasi E-Perencanaan ini dapat dilihat pada flowchart dibawah. PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEUANGAN SKPD KAB/KOTA RPJMD RENSTRA RAN-RKPD USULAN SKPD RKPD FINAL RENJA KUA/PPAS APBD RKA-SKPD MUSRENBANG KECAMATAN 2.3 OPERATOR Di dalam aplikasi E-perencanaan, terdapat tiga jenis operator, yaitu: a. Super Operator (Bappeda), adalah operator yang bertugas untuk menginput (tambah/ubah/hapus) data-data dasar pada aplikasi, diantaranya, kode kegiatan/program, tahun anggaran, pengguna, dan satuan. b. Tim Anggaran (Bappeda), adalah kelompok/tim dari Bappeda yang bertugas untuk melakukan pengawasan pada pengisian yang dilakukan oleh SKPD, melalui sistem penjadwalan. Selain itu Tim Anggaran dapat menyusun RPJMD, Rancangan RPKD, RKPD dan KUA-PPAS c. Operator SKPD, adalah operator dari setiap SKPD yang bertugas untuk menyusun Renstra, mengusulkan program/kegiatan (Musrenbang), dan menyusun RENJA. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 7

2.4 KEBUTUHAN PERANGKAT Adapun perangkat yang dibutuhkan dalam penggunaan Aplikasi E-Perencanaan : 1. Server (Host). Server memiliki fitur web server, dan database server. Ada dua pilihan, antara lain: (1) menyewa hosting di server provider; (2) menyediakan server sendiri. 2. Komputer Pengguna yang dilengkapi aplikasi web browser (Mozilla Firefox, Google Chrome, Microsoft Edge, Opera, Safari) 3. Jaringan (interconnection) Komputer (Internet/WAN/LAN) 2.5 E-PERENCANAAN YANG PERNAH DIKERJAKAN 1. E-Perencanaan Kota Medan (http://www.pemkomedan.ga) 2. E-Perencanaan Kabupaten Tapanuli Utara (http://sippd.taputkab.go.id) 3. E-Perencanaan Kabupaten Labuhan Batu Selatan PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 8

2.6 HARGA E-PERENCANAAN Untuk Harga Software E-Perencanaan dapat menghubungi kontak Person kami ke M. Kurniawan Ginting (0813 9775 0248) PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 9

TAMPILAN & FITUR 3.1 TAMPILAN UMUM 3.1.1 Halaman Login Dalam halaman login, terdapat field untuk mengisikan username dan password untuk menggunakan aplikasi E-Perencanaan. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 10

3.1.2 Halaman Utama Tampilan ini merupakan tampilan umum dari Aplikasi E-Perencanaan Pada Masing- Masing halaman yang tersedia. 3.2 FITUR APLIKASI 3.2.1 Fitur Profil Pengguna Fitur ini berfungsi untuk mengubah informasi pengguna aplikasi E-Perencanaan. Berupa nama, NIP, password. 3.2.2 Fitur Klasifikasi Urusan Fitur ini berfungsi untuk menambahkan, mengubah dan menghapus klasifikasi urusan dan program beserta kodenya. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 11

3.2.3 Fitur Manajemen Pengguna Fitur ini memiliki fitur untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data pengguna aplikasi E-Perencanaan. 3.2.4 Fitur Info SKPD Fitur ini berfungsi untuk mengubah informasi umum mengenai SKPD yang dikelola oleh operator. Data yang disesuaikan yaitu berupa nama/nip Kepala SKPD, Alamat, visi/misi, dan Tupoksi 3.2.5 Fitur Daftar SKPD Fitur ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus data SKPD, urusan serta kode SKPD yang menggunakan aplikasi E-Perencanaan. 3.2.6 Fitur Satuan Fitur ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus satuan kegiatan yang akan digunakan pada saat memasukkan data program/kegiatan pada aplikasi E-Perencanaan. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 12

3.2.7 Fitur Wilayah Fitur ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus wilayah yang berupa desa, kelurahan dan kecamatan yang akan digunakan pada saat pengisian data pada Aplikasi E-Perencanaan. 3.2.8 Fitur Jadwal Fitur ini digunakan oleh Bappeda sebagai koordinator untuk dapat mengendalikan jadwal pengisian data sesuai dengan siklus perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota. Jadwal yang dapat diatur tersebut meliputi: jadwal musrenbang, penyusunan usulan RENJA, penyusunan usulan RKPD, penyusunan RENJA, penyusunan RKPD, penyusunan RENJA-P dan penyusunan RKPD-P. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 13

3.2.9 Fitur RPJMD Fitur ini berisi data dan informasi dokumen RPJMD Kabupaten / Kota yang menjadi dasar pengisian aplikasi E-Perencanaan. Antara lain: Nama KDH/Wakil, Visi/Misi KDH, prioritas pembangunan. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 14

3.2.10 Fitur Renstra Fitur ini berfungsi untuk menampilkan/menyusun rencana strategis SKPD selama 5 tahun dan kondisi akhirnya setelah 5 tahun pelaksananaan kegiatan. 3.2.11 Fitur Musrenbang (Kecamatan) Fitur ini berfungsi bagi kecamatan untuk memberikan usulan pembangunan melalui mekanisme Musrenbang. Dalam aplikasi ini juga dimungkinkan untuk mengambil data usulan pada tahun-tahun sebelumnya untuk dapat diusulkan kembali. 3.2.12 Fitur Usulan RENJA Fitur ini berfungsi untuk menyusun rencana kegiatan setiap SKPD yang sifatnya masih dalam bentuk usulan. Pihak SKPD teknis juga dapat memilih dari data-data Musrenbang yang telah diusulkan kecamatan. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 15

3.2.13 Fitur Usulan RKPD Fitur ini berfungsi untuk menyetujui, mengubah, dan menghapus usulan rencana kerja yang telah diajukan oleh SKPD dan mengintegrasikannya menjadi sebuah rancangan RKPD Kabupaten/Kota. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 16

3.2.14 Fitur RKPD Fitur ini berfungsi untuk memodifikasi Ran-RKPD menjadi RKPD final sesuai dengan hasil RKPD yang telah disetujui dan ditetapkan pada rapat DPRD. 3.2.15 Fitur RENJA Fitur ini berfungsi untuk menyusun rencana kerja SKPD sesuai dengan dokumen RKPD yang telah ditetapkan. Dalam aplikasi ini hanya akan disediakan fasilitas untuk memilih kegiatan yang telah terdaftar dalam database RKPD. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 17

3.2.16 Fitur KUA-PPAS Fitur ini akan digunankan Bappeda untuk menyusun dokumen KUA-PPAS. 3.2.17 Fitur Cetak Fitur ini digunakan untuk menampilkan halaman unduh, sehingga Pengguna dapat mengunduh keluaran dari E-Perencanaan dalam bentuk excel sesuai dengan SKPD. Adapun keluaran dari E-Perencanaan yang dapat diunduh yaitu: RKPD, KUA/PPAS, Renstra SKPD dan RENJA. PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 18

PENUTUP Suatu kehormatan apabila dengan pemanfaatan aplikasi E-Perencanaan ini pengguna dapat lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Atas kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami PT. CITA KREASI LATENA PROJECT PROPOSAL E-PERENCANAAN 19