BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk memenangkan persaingan. Salah satu keunggulan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin cepat. Hal ini sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti bahwa telah terjadi persaingan yang semakin ketat di bidang bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas & Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan maka dibutuhkan pula kualitas produk dan tingkat pelayanan yang

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

BAB I PENDAHULUAN. raksasa, yaitu PT Telkomsel (Telekomunikasi Seluler) dan PT Satelindo (Satelit

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat telah

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

Market Share Operator Selular GSM Q

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. atau booming yang sangat cepat dan pesat setelah krisis ekonomi melanda

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman membuat kompetisi dalam dunia pemasaran

I.PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi di Negara ini, banyak muncul

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. besar masyarakat memiliki Handphone atau telepon genggam sebagai alat

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. (primary demand), tetapi berkembang menjadi kebutuhan sekunder (secondary

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan teknologi telekomunikasi adalah perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam komunikasi dimana saja dan kapan saja menjadikan faktor pendorong munculnya teknologi berbasis seluler Mandagie (2014). Setiap perusahaan tentunya ingin mencapai laba yang maksimal. Untuk mencapai laba yang maksimal dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat. penetepan iklan yang menarik dan meningkatkan citra merek perusahaan adalah beberapa strategi pemasaran yang mampu mendorong konsumen untuk membeli barang dan jasa perusahaan. Ketika kebutuhan informasi merupakan suatu kebutuhan primer maka alat komunikasi pun menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sekarang banyak sekali kemudahan komunikasi yang ditawarkan sehingga komunikasi dapat berjalan lancar tanpa terganggu oleh jarak dan waktu (Fidler, 1997). Sebelumnya, komunikasi jarak jauh hanya dilakukan dengan surat yang kurang efektif dan efisien. Akan tetapi, seiring berkembangnya kebutuhan manusia maka terdapat handphone (HP) yang lebih canggih dan pemakaiannya yang mudah. 1

Seiring meluasnya penggunaan handphone seperti yang terjadi saat ini, otomatis memberikan peluang pemasaran yang sangat lebar bagi produsen-produsen provider. Sehingga banyak sekali provider yang berlomba-lomba untuk memberikan fitur canggih yang mendukung penggunaan handphone. Seperti vasilitas 3G ataupun akses internet yang cepat dan murah (Utomo 2010). Pelanggan dalam hal memilih suatu produk tidak hanya sekedar memilih kumpulan atribut fisik,karena pelanggan memilih suatu produk untuk memuaskan keinginannya. Perusahaan seharusnya tidak hanya menawarkan produk tetapi juga menawarkan manfaat yang diperoleh dari produk itu, sebab pelanggan tidak hanya menggunakan fungsi produk tetapi mereka juga menggunakan produk yang dapat memperkuat citra dirinya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin lama semakin pesat banyak menimbulkan perubahan-perubahan dalam berbagai aspek, termasuk aspek ekonomi.hal ini dibukti dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan manusia itu sendiri. Disamping itu kemajuan dari segala aspek ikut mempengaruhi kehidupan badan usaha yang bergerak dibidang produksi barang dan jasa. Pemasaran yang terjadi saat ini merupakan pertempuran persepsi pelanggan dan bukan sekedar pertempuran produk. Produk yang memiliki kualitas, model dan features yang relatif sama dapat memiliki kinerja yang berbeda di pasar, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan persepsi di benak pelanggan. Salah satu aset yang dapat digunakan untuk membangun persepsi adalah merek (brand). Menurut Kotler (2005), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, 2

rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Setiap pemain pasar dituntut untuk bisa memperlihatkan identitas produknya berupa diferensiasi atas merek produknya dengan lebih menekankan fungsi atau atribut produk yang bersangkutan. Menurut Southgate (1994 ), merek yang baik tidak hanya menampilkan nilai fungsionalnya melainkan juga dapat memberikan nilai tertentu dalam benak pelanggan. Apabila merek yang kuat telah dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggan, maka pelanggan akan cenderung selalu menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan tersebut secara berulang yang pada akhirnya menciptakan loyalitas pelanggan yang tinggi terhadap perusahaan. Awal kelahiran industri seluler di Indonesia didominasi oleh dua operator seluler besar yang berbasis GSM (Global System For Mobile Communication), yaitu PT. Telkomsel (Telekomunikasi Seluler Indonesia) dan PT. Satelindo (Satelit Palapa Indonesia) atau yang sekarang dikenal dengan Indosat Satelindo.beberapa tahun kemudian hadir operator seluler dengan nama PT. Exelcomida Pratama (Ribhan, 2007). Kemudian disusul dengan munculnya berbagai operator lain seperti Mobile- 8,Bakrie,Lippo, dan Hutchison Cp Telecommunication (Hcp3). Diantara perusahaan tersebut bahkan ada yang mengeluarkan produk kartu prabayar lebih dari satu baik yang bergerak dalam jaringan GSM (Global Sistem for Mobile Communication) maupun CDMA (Code-Division Multiple Access). GSM merupakan jalur sempit yang meleluasakan delapan panggilan secara serempak pada frekuensi radio yang sama. 3

GSM dan CDMA berkembang menjadi prabayar dan pascabayar. Prabayar adalah suatu sistem pembayaran dimana pelanggan diharuskan membayar terlebih dahulu sebelum memperoleh jasa dari penyedia yang bersangkutan. Sedangkan Pascabayar pelanggan memperoleh jasa terlebih dahulu setelah itu mereka membayar tagihan sesuai dengan jasa yang mereka gunakan (Manurung 2009). Tekomnsel merupakan perusahaan telekomunikasi yang mampu bersaing saat ini dan menjadi pemimpin pasar dan menjadi Top brand di indonesia, hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil top brand sebagai berikut: Tabel 1.1. Data Persaingan Top Brand Indeks SIMCARD GSM Prabayar TBI Merek TBI (2012) TBI (2013) (2014) Simpati 37,1 % 34,9 % 30,2% IM3 17,8% 20,0% 16,95 Kartu XL 17,2% 13,4% 16,7% Kartu As 10,9% 12,0% 13,9% Mentari 6,2% 4,5% 7,7% Axis 5,9% 7.7% 8,1% 3 ( Three) 3,0% 6,8% 8,9% Sumber : http://www.topbrand-award.com 4

Dari Tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa Telkomsel merupakan sim card dengan top brand tertinggi dari tahun 2012 sampai 2014. Hal ini membuktikan bahwa Telkomsel merupakan merek sim card yang paling mendominasi dibandingkan sim card lainnya.berdasarkan data tersebut,maka terlihat bahwa semakin baiknya merek maka semakin baik pula tingkat loyalitas yang dimiliki produk (http://www.topbrandaward.com). PT Telkomsel berdiri pada 26 Mei 1995. Dalam persaingan pasar Telkomsel mendirikan Ghapari (cabang-cabang) di berbagai tempat di Indonesian. Produkproduk yang diluncurkan oleh Telkomsel adalah 1. Kartu Halo (dimana sistim pembayarannya adalah pasca bayar dan adanya pungutan biaya abodemen). 2. Simpati dan kartu As (yang menggunakan sistem pembayaran prabayar/langsung dan tanpa di pungut biaya abodemen seperti kartu halo) 3. Simpati nusantara, (simpati multimedia, simpati zone, simpati hoki dan halo-hybrid yang merupakan perpaduan antara simpati multimedia dengan kartuhalo (www.telkomsel.com). Saat ini, Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di Asia yang menawarkan layanan GSM prabayar. KartuHALO Saham Telkomsel dimiliki oleh Telkomsel Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh Singtel sebesar 35%. Telkomsel menjadi operator pertama di asia yang menawarkan layanan GSM prabayar. Telkomsel mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia hingga tahun 2014. Jaringan Telkomsel telah mencakup 288 jaringan roaming Internasional di 155 negara pada tahun 2014 (www.telkomsel.com). 5

Pada tahun 2014, Telkomsel telah melayani lebih 85 juta pelanggan, hal ini menjadikan Telkomsel sebagai market leader industri telekomunikasi seluler di Indonesia dengan market share. Telkomsel sebagai market leader, Telkomsel telah menguasai pasar. Pangsa pasar kedua adalah Indosat dengan pangsa pasar Mentari pada tahun 2014 mencapai 16,9%. Sedangkan Exelcomindo memiliki pangsa pasar ketiga dengan menguasai 16,7% pangsa pasar pada tahun 2014. Meningkatnya persaingan antar provider, Telkomsel dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengkomunikasikan produk kartu Telkomsel. Perceived Quality yang baik dan positif menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan kartu Telkomsel. Menurut Durianto (2001), Perceived quality dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas dari suatu merek produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan pelanggan. Selama ini, banyak hal yang telah dilakukan oleh Telkomsel untuk mempertahankan loyalitas pelanggannya agar tidak tergoda untuk pindah ke operator lain. Diantaranya adalah dengan memberikan kestabilan sinyal yang baik, penyebaran sinyal yang merata hampir ke setiap daerah, memberikan akses internet yang cepat, tarif telpon dan SMS yang murah, promo-promo yang menarik, dan lain sebagainya. Hal-hal ini jelas bisa mempertahankan pelanggannya untuk puas dan tetap loyal menggunakan kartu Telkomsel. Akan tetapi, bila pihak Telkomsel tidak selalu memperhatikan keinginan dan kebutuhan pelanggan, maka tekanan akan diberikan oleh pesaingnya, bisa jadi semua langkah-langkah yang telah diambil pihak kartu Telkomsel menjadi tidak efektif lagi dan bisa menyebabkan terjadinya perpindahan 6

pelanggan, karena operator lainpun mulai melakukan hal yang sama untuk menarik pelanggan-pelanggan baru. Faktor lain yang juga diduga mempengaruhi loyalitas pelanggan Telkomsel dalam penelitian ini adalah asosiasi merek (Brand Asociation). Penelitian Rangkuti (2004), Brand Association (asosiasi merek) adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman pelanggan dalam mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya. Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Antoet (2013), yang menunjukkan hasil brand association berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Semakin tinggi brand association maka semakin tinggi pula loyalitas yang didapat dari pelanggan. Saat ini Telkomsel terus berusaha untuk bisa menanamkan suatu asosiasi merek yang kuat dalam pikiran pelanggannya sebagai salah satu provider kartu GSM di indonesia yang memiliki kualitas sinyal yang baik, memberikan pelayanan yang bagus, dan memiliki tarif yang murah. Hal ini tidak terlepas dari usaha Telkomsel dalam melakukan pencitraan terhadap produknya melalui berbagai promosi yang gencar di berbagai media dan juga dari berbagai undian dan kemudahan yang diberikan kepada pelanggannya. Telkomsel harus lebih menonjolkan asosiasi-asosiasi merek yang kuat dan unik yang dimilikinya dan tidak dimiliki oleh operator GSM lainnya agar dalam pikiran pelanggannya tercipta suatu asosiasi merek yang kuat dan 7

bagus tentang Telkomsel. Misalnya saja, sebagai operator GSM yang memiliki penyebaran sinyal yang paling stabil, memiliki citra yang paling bagus, dan sebagainya. Sejalan dengan Perceived Quality menjadi hal yang peneliti teliti dalam penelitian ini. Perceived Qualitiy merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk sebagaimana yang diharapkan oleh konsumen ( Utomo 2010 ). Perceived Qualitiy ( kesan kualitas ) dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan konsumen dalam menganbil keputusan pembelian kemudian pada akhirnya konsumen menjadi loyal. Dalam Kotler ( 2009 ) kualitas adalah keseluruhan cirri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersurat. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan atau atribut lain yang melekat pada merek tersebut (Islam 2010). Brand association dan Perceived Qualitiy dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan konsumen dalam rangka menciptakan loyalitas pelanngan. Sejalan dengan penelitian ini, studi kasus yang peneliti teliti merupakan pengguna Telkomsel, Karena Perceived Quality berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian ini berfokus pada loyalitas pelanggan yang ditinjau dari faktor Brand Association dan Perceived Quality. Karena kedua hal ini dipandang 8

sebagai pemicu loyalitas pelanggan Telkomsel di Kota Payakumbuh. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah faktor Brand Association dan Perceived Quality berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan kartu Telkomsel di Kota Payakumbuh. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengaruh Brand Association Dan Perceived Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel Di Kota Payakumbuh. 1.2. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang akan diteliti, dapat dirumusankan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Brand Association terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel di Kota Payakumbuh. 2. Bagaimana pengaruh Perceived Quality terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel di Kota Payakumbuh. 1.3 Tujuan Penelitian. Adapun tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh Brand Association terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel di Kota Payakumbuh. 2. Menganalisis pengaruh Perceived Quality terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel di Kota Payakumbuh. 9

1.4 Manfaat Penelitian. 1. Manfaat Akademis : Sebagai karya ilmiah akademik yang bertujuan untuk pengembangan ilmu dalam bidang manajemen khususnya tentang Brand Association dan Perceived Quality terhadap loyalitas pelanggan. 2. Manfaat pratiktis : Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan mengenai loyalitas pelanggan Telkomsel, sehingga perusahaan dapat menetapkan kebijakan dalam peningkatan terhadap loyalitas pelanggan, dan juga dapat menyesuaikan strategi untuk tercapainya tujuan perusahaan. 1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian. Pada penelitian ini akan dibahas Pengaruh Brand Association Dan Perceived Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Telkomsel Di Kota Payakumbuh. 1.6 Sistematika Penulisan. Secara keseluruhan penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Bab ini merupakan bab pendahuluan yang didalamnya memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitian. BAB II Bab ini merupakan bab tinjauan teori yang berisikan landasanlandasan yang akan digunakan dalam menganalisis data. 10

BAB III Bab ini merupakan metode penelitian yang berisikan objek penelitian, populasi dan sampel, data yang digunakan, definisi dan pengukuran variabel, dan metode analisis data yang digunakan. BAB IV Merupakan pembahasan yang meliputi karakteristik responden, hasil analisis data serta pembahasan. BAB V Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, implikasi penelitian dan saran. 11