BAB I PENDAHULUAN. penduduk 303 juta jiwa (http://google/www.terselubung.blogspot.com). Hasil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan proyek konstruksi di Kota Yogyakarta saat ini sangat

STUDI TENTANG PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI DI MAKASSAR DAN SEKITARNYA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana Pemerintah

FAKTOR RISIKO DALAM REKRUTMEN TENAGA KERJA YANG MEMPENGARUHI BIAYA TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN

Evaluasi dan Analisis Keterlambatan pada Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Konstruksi Pembangunan Gedung Global TV Kebon Jeruk Jakarta BAB 1

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA (INDONESIAN NUTRITION ASSOCIATION) PROVINSI SULAWESI SELATAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha untuk meningkatkan pembangunan ekonomi adalah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BOX UMKM : PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN KOMODITAS 'GERBANG EMAS' OLEH PERBANKAN SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan :

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya memiliki kinerja yang baik merupakan tanggung jawab

BAB I. Industri jasa konstruksi di Indonesia merupakan salah satu industri yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri. Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan kontraktor

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi di Kupang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang, baik pembangunan dibidang struktur maupun non

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

Kesenjangan Sektor Riil dan Keuangan di Sulsel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENUTUP. hasil analisis yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pekerjaan Umum, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERKAIT KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, karyawan juga sangat sensitif terhadap kesalahan yang terjadi dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI. Laporan Tugas Akhir. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BENTUK BENTUK PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DAMAR PANUNTUN

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait dalam sebuah perjanjian kerja yang. Keberhasilan an suatu proyek konstruksi ditentukan dari kesesuaian esua

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

Kata kunci : Perubahan biaya, Faktor, Regresi, Korelasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut:

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. banyak belum menjamin bahwa akan tersedia lapangan pekerjaan yang memadai

BAB I PENDAHULUAN. dari hari ke hari. Oleh karenanya strategi menentukan harga penawaran menjadi

Lampiran 1. Nilai Indeks Williamson PDRB per. (fi/ fi)/(yi- ỳ)^2. Kabupaten/K ota PDRB (000) (fi/ fi) (yi-ỳ) (yi-ỳ)^2.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidakstabilan ekonomi yang juga akan berimbas pada ketidakstabilan dibidang

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi International Labour Organization (ILO). Delapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah bertujuan dalam peningkatan jumlah

I. PENDAHULUAN. mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat, sejak Universitas Stanford mendirikan The Stanford

BAB I PENDAHULUAN. cepat dari waktu yang dijadwalkan, dan dengan tercapainya mutu. Dampak dari

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Terbesar di Dunia. Setelah China, India, dan Amerika Serikat. Di tambah dengan

BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berkembang,yang memiliki ciri ciri negara

BAB I PENDAHULUAN. yang baik diantaranya iklim usaha yang kondusif, situasi ekonomi nasional yang stabil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF

Metodologi Quick Count

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

BAB I PENDAHULUAN. (growth). Pembangunan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yaitu apabila tingkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG


I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Permenhut Nomor P. 56/Menhut-II/2007, Persuteraan Alam

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin kompleks dan membutuhkan biaya besar,

suatu negara. Pada dasarnya keberadaan penduduk di suatu negara akan mempercepat pembangun negara semakin besar. Tetapi jika pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara hasil keluaran dan masukan (output dan input). Adapun berbagai macam

, ,56 99, , ,05 96,70

BAB I PENDAHULUAN. memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Bukan saja yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Mathis dan Jackson (2006, p3) mendefinisikan manajemen sumber daya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bila dilihat dari jumlah penduduknya, Indonesia merupakan Negara terbesar ke empat setelah negara Cina dengan jumlah penduduk 1,3 milliar jiwa, India dengan jumlah penduduk 1,14 milliar jiwa dan Amerika dengan jumlah penduduk 303 juta jiwa (http://google/www.terselubung.blogspot.com). Hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2009 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia tercatat sebanyak 230 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,33 persen dan diperkirakan akan bertambah kira-kira 1,4 persen pada tahun 2010 (http://google/www.mediaindonesia.com). Jumlah penduduk pada usia produktif dan tenaga kerja yang demikian besar ini tersebar dalam wilayah yang sangat luas sehingga Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk melakukan investasi dalam segala bidang dan tentunya akan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap bidang ketenaga kerjaan. Penduduk dan tenaga kerja produktif menggambarkan potensi yang dapat dikerahkan untuk usaha pembagunan. Di sisi lain, jumlah penduduk dan tenaga kerja ini menunjukkan besarnya tantangan yang dihadapi dalam hal pemenuhan kebutuhan mereka dan penyediaan kesempatan kerja yang diperlukan. Penduduk yang bekerja dalam bidang jasa pembangunan di Indonesia dapat berinvestasi dalam bidang ini. Pembagunan sarana maupun prasarana fisik baik oleh pemerintah maupun swasta membuka peluang yang cukup lebar untuk 1

2 bergerak dalam bidang ini. Sumber daya alam di Indonesia melimpah untuk dimanfaatkan pada bidang jasa konstruksi. Penyerapan tenaga kerja dan jasa konstruksi mampu menarik ratusan ribu tenaga kerja untuk bekerja pada proyek-proyek pembagunan sehingga tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah sedapat mungkin mampu bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia yang begitu banyak menjadi potensi pendukung pembagunan yang sedang berjalan. Kenyataan, hal ini menunjukkan bahwa masalah ketenagakerjaan saat ini masih cukup berat. Masalah tenaga kerja itu pada dasarnya tidak berdiri sendiri, tetapi mempunyai kaitan dengan aspek-aspek lain, seperti jumlah dan penyebaran penduduk, pendayagunaan tenaga, kualitas, dan pertumbuhan ekonomi. Kualitas dalam arti produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendidikan, kesehatan, gizi, kesempatan, penghasilan, manajemen, dan lain-lain. Peranan tenaga kerja dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi memang tidak dapat diabaikan, sehingga faktor tenaga kerja menjadi faktor yang penting. Hal ini disebabkan faktor tenaga kerja berpengaruh langsung terhadap biaya, waktu, pelaksanaan proyek, maupun kualitas yang diharapkan dari proyek tersebut. Masalah produktivitas tidak terlepas dari aspek produktivitas dan masalah-masalah yang berhubungan dengan produktivitas, seperti hasil kerja, keahlian atau keterampilan, tingkat gaji dan upah, dan sebagainya. Produktivitas tenaga kerja yang dapat mengakibatkan keterlambatan proyek yang selanjutnya dapat pula menyebabkan lonjakan biaya. Di sisi lain, kontraktor yang memenangkan tender untuk melaksanakan proyek yang berlokasi

3 di suatu daerah akan dihadapkan pada tiga alternatif penyediaan tenaga kerja, yaitu : 1. Mengambil tenaga kerja kontruksi dari daerah lain dengan kualitas pengalaman yang sudah diketahui. 2. Menyerahkan masalah tenaga kerja pada sub kontraktor (borongan). 3. Mengambil tenaga kerja dari daerah lain tetapi hanya untuk tenaga dengan keahlian yang tidak tersedia di lokasi proyek. Ketiga alternatif ini dapat membuktikan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan bahan pertimbangan yang penting dalam pelaksanaan proyek. Adanya anggapan bahwa tenaga kerja dari daerah tertentu lebih produktif, dengan pengertian bahwa seseorang tenaga kerja dari suatu daerah tertentu dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat daripada daerah lain, mendorong untuk melakukan pengkajian masalah ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam kaitannya perbandingan produktivitas tenaga kerja di Makassar dan sekitarnya adalah : 1. Bagaimanakah perbandingan produktivitas tenaga kerja asal Makassar dan pendatang (Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Sinjai, Pangkep, Barru, dan Tana Toraja)? 2. Bagaimanakah hubungan variabel-variabel produktivitas dengan tingkat kerumitan masalah produktivitas?

4 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian dapat terfokus dan terarah pada tujuan utamanya, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu : 1. Responden yang mengisi kuesioner ini adalah site manager dan mandor pada proyek konstruksi. 2. Lokasi penelitian ini dibatasi pada wilayah Makassar. 1.4 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diatas, maka dibuat tujuan penulisan Tugas Akhir sebagai berikut : 1. Mengetahui perbandingan produktivitas tenaga kerja asal Makassar dan pendatang (Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Sinjai, Pangkep, Barru dan Tana Toraja) sehingga dapat diketahui tenaga kerja dari daerah mana yang mempunyai produktivitas paling tinggi bila dibandingkan dengan tenaga kerja pendatang. 2. Untuk mengkaji hubungan variabel-variabel produktivitas dengan tingkat kerumitan masalah produktivitas. 1.5 Keaslian Penelitian Judul Tugas Akhir diangkat ini berdasarkan jurnal Studi Tentang Perbandingan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi Di Yogyakarta Dan Sekitarnya oleh Eko Setyanto, Peter F. Kaming, dan Anna N. Wikantyasningsih.

5 Topik ini memang sudah ada yang meneliti, akan tetapi dalam topik tersebut studi kasus yang ditinjau berada didaerah Yogyakarta dan sekitarnya. Sedangkan topik yang penulis angkat adalah studi kasus yang berada didaerah Makassar dan sekitarnya. 1.6 Manfaat Penelitian Melalui penulisan Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Menambah wawasan para kontraktor dalam perencanaan tenaga kerjanya, terutama pada aspek-aspek yang berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja berdasarkan daerah asal. 2. Menambah ilmu pengetahuan dan informasi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya mengenai perbandingan produktivitas tenaga kerja konstruksi khususnya di wilayah Makassar dan sekitarnya. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut ini. Bab I adalah Pendahuluan yang berisikan latar belakang, perumusan masalah, Batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan. Bab II adalah Tinjauan Pustaka yang berisikan berbagai teori dan hasilhasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian.

6 Bab III adalah Metodologi Penelitian yang berisikan metode yang dipakai dalam penelitian mulai dari studi kepustakaan sampai cara pengumpulan data dengan penyebaran kuisioner. Selain itu juga akan disajikan cara pengolahan data dengan menggunakan metode mean dan uji korelasi. Bab IV adalah Analisis Data dan Pembahasan yang berisikan analisis dari data yang diperoleh untuk kemudian hasil analisis data tersebut dibahas. Bab V adalah kesimpulan dan saran yang merupakan hasil akhir dari penulis dan penelitian. Di sini akan diperoleh gambaran yang jelas dari tujuan yang hendak dicapai. Selain itu juga akan diberikan saran-saran atas permasalahan yang timbul di dalamnya.