PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI PETERNAKAN DAN PERIKANAN SUDAN KE STP JAKARTA

Sharif Cicip Ajak Mahasiswa Wirausaha Perikanan

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

KKP: Unair Pelopori "Blue Economy"

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN SDM KP DENGAN ASOSIASI BUDIDAYA MUTIARA INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2011 TENTANG

Publikasi Media Pada Kegiatan KKP Kerjasama Dengan Kabupaten Bone

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PERMEN-KP/2014 TENTANG

Penguatan Minapolitan dan Merebut Perikanan Selatan Jawa

2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

2 Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pembangunan Tenaga Kerja Industri dan penggunaan konsultan Industri, pemanfaatan dan

SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

Paparan Walikota Bengkulu

MEMUPUK SEMANGAT ENTERPRENEUR KEBAHARIAN GENERASI MUDA MENUJU GENERASI YANG MANDIRI DAN CINTA BAHARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan...

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

JAKARTA (12/6/2015)

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA WISUDA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA ANGKATAN XLV TAHUN AJARAN 2013

Kesiapan Pemerintah di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

2013, No.6 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemberdayaan Peternak adalah segala upaya yang dila

TANTANGAN EKSTERNAL : Persiapan Negara Lain LAOS. Garment Factory. Automotive Parts

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar kelompok manusia atau antar negara yang berbeda benua

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Pera

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PELATIHAN INTERNASIONAL KAWASAN KONSERVASI BAGI NEGARA NEGARA ASIA PASIFIK

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

Kebijakan Perikanan Budidaya. Riza Rahman Hakim, S.Pi

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA PERTEMUAN PEMBAHASAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN CLIMATE PARLIEMENT

Perikanan Non Konsumsi Indonesia, Punya Potensi Besar

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

Pemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang lndustrialisasi Kelautan dan Perikanan: Isu dan Permasalahannya serta Saran Pemecahannya 1

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negar

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VI. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM RANCANGAN RPJMN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGEMBANGAN DUNIA USAHA

BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

UPAYA PENGEMBANGAN MINAPOLITAN KABUPATEN CILACAP MELALUI KONSEP BLUE ECONOMY

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2014 TENTANG SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Nomor 87 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susu

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

NUNUKAN (7/9/2015)

Simposium Akuntan Pendidik Medan, 16 September Oleh: MUSTOFA, CA. Anggota Dewan Penasihat IAI

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. Meningkatnya Hubungan Industrial yang Harmonis; 3. Menurunnya Persentase Penduduk Miskin.

KEBIJAKAN DAN KEGIATAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRIALISASI PERIKANAN BERBASIS BLUE ECONOMY

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN HASIL LITBANG DAN LAYANAN JASA TEKNIS INDUSTRI TAHUN 2016 JAKARTA, 10 MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

Transkripsi:

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA GELAR PELATIHAN NASIONAL 2013 BALAI SUDIRMAN, JAKARTA

KKP Selenggarakan Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan Jakarta, 13/11 (ANTARA) - Pertumbuhan perusahaan sebagai lapangan kerja tidak sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk. Sehingga kemampuan dan daya saing masyarakat untuk mandiri melakukan usaha, dalam hal ini kelautan dan perikanan menjadi penting. Untuk itu pengembangan SDM melalui pelatihan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat harus mampu menyiapkan SDM yang tidak hanya memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri, namun juga mampu mandiri dalam merintis memulai menjadi wirausahawan baru. Hal ini dikarenakan membangun sumberdaya alam kelautan dan perikanan adalah mengelola SDM-nya. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, pada pembukaan Gelar Pelatihan Nasional (GPN) Kelautan dan Perikanan Tahun 2013, Rabu (13/11), di Balai Sudirman Jakarta. Ia menambahkan, dengan adanya komitmen Indonesia bersama dengan anggota ASEAN untuk mengimplementasikan ASEAN Economic Community di tahun 2015, kesempatan kerja di sektor kelautan dan perikanan yang tersedia di dalam negeri, akan menjadi incaran bagi pekerja asing. Menghadapi hal ini, tingginya kualitas, profesionalitas dan kompetensi SDM menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu perlu adanya terobosan di dalam pengembangan SDM, salah satunya melalui pelaksanaan GPN. GPN merupakan kegiatan tahunan KKP, melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), yang menggelar berbagai jenis pelatihan di sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan dengan tema Sinergi Pelatihan Nasional Untuk Mendukung Perluasan Kesempatan Kerja dan Penciptaan Wirausaha baru di Bidang Kelautan dan Perikanan ini dilakukan dalam rangka menginformasikan dan mengkomunikasikan secara massive pelaksanaan tugas fungsi pelatihan kelautan dan perikanan, serta mensinergikan pelatihan untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausahawan baru sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan ini juga merupakan bagian implementasi Pilar I Program Nasional Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Kapasitas Angkatan Kerja, melalui Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan. Tahun ini merupakan penyelenggaraan GPN untuk kedua kalinya, yang digelar pada 13-14 November 2013. Kegiatan yang tidak dipungut biaya ini terbuka bagi masyarakat umum. Tujuannya adalah sebagai ajang unjuk kerja pelatihan kelautan dan perikanan; wadah penyebarluasan informasi penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan; forum koordinasi dan sinergitas penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan tingkat nasional; media konsultasi dan tukar pengalaman antar pelaku utama/usaha bidang kelautan dan perikanan; dan media penumbuhan dan pengembangan wirausaha sektor kelautan perikanan. Jenis pelatihan meliputi budidaya ikan (13 jenis), pengolahan hasil perikanan (10 jenis), kerajinan (2 jenis), permesinan (2 jenis), widya selam, konservasi perairan (5 jenis), climate change, pemandu wisata, pembuatan garam, aplikasi nuklir di bidang perikanan, dan vaksinasi ikan. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan BPSDM KP, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), dan lembaga pelatihan swasta/masyarakat lainnya. Selain pelatihan, rangkaian acara pada GPN terdiri dari talk show kewirausahaan, pameran dan

promosi produk barang dan jasa oleh P2MKP, dan Forum Komunikasi (Forkom) Nasional P2MKP yang melibatkan 100 P2MKP. Forkom P2MKP adalah lembaga berhimpunnya P2MKP yang bersifat independen untuk menjembatani dan memperjuangkan aspirasi anggotanya, yang dibentuk dalam rangka meningkatkan kinerja P2MKP, terdiri dari Forkom tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Dilakukan juga pada GPN ini penyerahan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Budidaya Perikanan Air Payau dan SKKNI bidang Penangkapan Ikan di Laut dari Sekjen Kementerian Tenaga Kerja kepada Kepala BPSDM KP. SKKNI merupakan kontribusi KKP dalam mendukung penciptaan produk barang dan jasa nasional khususnya menghadapi pasar tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan. Dokumen ini menjadi acuan bagi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM pembudidaya udang dan para awak kapal penangkapan ikan di laut sehingga dapat diterima oleh dunia industri, ujar Sharif. Di samping itu, dilaksanakan penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan SDM KP antara BPSDM KP dengan Kabupaten Pacitan dan Kota Baru. Menurut Sharif, hal tersebut menjadi simbol, bagaimana KKP bersama mitra di Pemerintah Kabupaten memiliki visi yang sama dalam meningkatkan kapasitas para generasi muda di wilayah masing-masing, dengan tetap memperhatikan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selain dengan Pemerintah Daerah, penandatanganan kerja sama juga dilakukan BPSDM KP dengan pihak swasta dan LSM, antara lain Perjanjian Kerja Sama tentang Pengembangan SDM Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya KP yang Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab antara BPSDM KP dengan Yayasan WWF Indonesia. Tujuan perjanjian kerja sama ini adalah untuk mensinergikan sumber daya para pihak, menyiapkan SDM dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Penandatanganan juga dilakukan BPSDM KP dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) terhadap Perjanjian Kerja Sama tentang Perluasan Kesempatan Kerja Bagi SDM Kelautan dan Perikanan. Tujuannya adalah perluasan kesempatan kerja bagi SDM kelautan dan perikanan dalam rangka mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan yang berbasis konsep blue economy. Tak hanya itu, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Peningkatan Kapasitas SDM Peserta Didik dan Latih Menjadi Wirausahawan Baru Kelautan dan Perikanan antara BPSDM KP dengan PT. Trans Retail Indonesia (Carrefour). Terkait dengan upaya pengembangan pembelajaran praktik peserta didik dan latih yang hasilnya dipasarkan melalui pasar modern PT. Trans Retail Indonesia, Sharif melihat ini sebagai sebuah terobosan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh UPT pendidikan dan pelatihan di lingkup KKP. Strategi ini tentu saja tidak bermaksud untuk merubah Unit Pelaksana Teknis menjadi unit produksi yang berorientasi pada perluasan pasar. Namun lebih kepada agar para peserta didik dan latih memiliki keterampilan sebagai bekal setelah lulus untuk menjalankan proses produksi secara utuh dari pemilihan bahan baku, produksi hingga pemasaran, tambahnya. Sementara itu, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan BPSDM KP juga melakukan

penandatanganan Nota Kesepahaman pada acara ini, yaitu dengan Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Hand Line Indonesia (AP2HI). Apresiasi dan dukungan kami terhadap upaya Bapak Bupati beserta jajaran, Yayasan WWF Indonesia, KADIN, PT Trans Retail Indonesia serta AP2HI dalam membangun SDM KP yang unggul, ungkap Sharif. Melalui Gelar pelatihan nasional diharapkan akan terbangun jejaring usaha, jejaring informasi teknologi memperbaharui system usaha yang ada melalui pengenalan tekhnologi baru, pemasaran antara purnawidya atau lulusan pelatihan dengan pengelola P2MKP yang merupakan pelaku usaha maju dan kerjasama di dalam menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pasca pelatihan dari Kementerian/ Lembaga, BUMN/Perusahaan Swasta dan Stakeholder sesuai dengan program pemberdayaan masyarakat serta memberikan teknis pelatihan kelautan dan perikanan kepada masyarakat dapat semakin mudah diakses. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Plt. Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan

Tingkatkan Kapasitas SDM, KKP Gelar Pelatihan Nasional Politikindonesia - Menghadapi Masyarakat EkonomiAsean (MEA) 2015 mendatang, peningkatan kualitas, profesionalitas dan kompetensi SDM dalam negeri menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Termasuk pada sektor perikanan dan kelautan. Dengan diberlakukannya MEA nanti, SDM Indonesia akan bersaing bebas dengan SDM negara lain dalam memperebutkan peluang kerja di kawasan. Dikemukakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor kelautan dan perikanan, kementeriannya setiap tahun rutin mengadakan Gelar Pelatihan Nasional (GPN) Kelautan dan Perikanan. "GPN ini merupakan kegiatan yang kami selenggarakan setiap tahun. GPN diadakan untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan pelaksanaan tugas dan fungsi pelatihan ini. Tujuannya, untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausahawan baru sektor kelautan dan perikanan," ungkapnya kepada politikindonesia.com usai membuka secara resmi Gelar Pelatihan Nasional (GPN) Kelautan dan Perikanan Tahun 2013, di Jakarta, Rabu (13/11). SDM yang disiapkan, tidak hanya memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri. Tapi juga SDM yang mampu mandiri dalam memulai dan merintis menjadi wirausahawan baru di sektor kelautan dan perikanan. Dijelaskan, dalam pelatihan ini, ada berbagai jenis pelatihan di sektor kelautan dan perikanan. Jenis pelatihan itu sendiri meliputi budidaya ikan (13 jenis), pengolahan hasil perikanan (10 jenis), kerajinan (2 jenis), permesinan (2 jenis), widya selam, konservasi perairan (5 jenis), perubahan iklim, pemandu wisata, pembuatan garam, aplikasi nuklir di bidang perikanan dan vaksinasi ikan. "Melalui GPN diharapkan akan terbangun jejaring usaha. Sehingga masyarakat bisa memiliki SDM yang memenuhi standar dan kebutuhan industri dalam negeri di sektor kelautan dan perikanan untuk kepentingan ekonomi dan kesejahteraan," ujarnya. GPN diharapkan akan mampu mencetak tenaga tenaga ahli yang professional dan memenuhi standar internasional. Karena pertumbuhan perusahaan sebagai lapangan pekerjaan saat ini tidak sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk. "Sehingga kemampuan dan daya saing masyarakat untuk mandiri di bidang kelautan dan perikanan menjadi penting," pungkasnya. (eva/rin/kap)

Pekerja Lokal dan Asing Bakal Berebut Pekerjaan Bidang Kelautan dan Perikanan Jakarta, Aktual.co Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, menyatakan pekerja asing bakal mengincar lowongan pekerjaan di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. "Dengan adanya komitmen Indonesia bersama dengan anggota ASEAN untuk mengimplementasikan MEA di tahun 2015, kesempatan kerja di sektor kelautan dan perikanan yang tersedia di dalam negeri akan menjadi incaran pekerja asing," kata Sharif dalam pembukaan Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan 2013 di Jakarta, Rabu (13/11). Untuk itu, menurut dia, seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat harus mampu menyiapkan SDM yang memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri. Selain itu, lanjutnya, berbagai pihak juga diharapkan dapat menelurkan SDM yang juga mampu mandiri dalam merintis usaha serta mulai menjadi wirausahawan baru di sektor kelautan dan perikanan. "Tingginya kualitas, profesionalitas dan kompetensi SDM menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu perlu adanya terobosan di dalam pengembangan SDM, salah satunya melalui pelaksanaan GPN," ujar Sharif. Ia memaparkan GPN merupakan kegiatan tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka menginformasikan dan mengkomunikasikan secara masif pelaksanaan tugas fungsi pelatihan kelautan dan perikanan, serta mensinergikan pelatihan untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausahawan baru sektor kelautan dan perikanan. Jenis pelatihan itu sendiri meliputi budidaya ikan (13 jenis), pengolahan hasil perikanan (10 jenis), kerajinan (dua jenis), permesinan (dua jenis), widya selam, konservasi perairan (lima jenis), climate change (perubahan iklim), pemandu wisata, pembuatan garam, aplikasi nuklir di bidang perikanan, dan vaksinasi ikan. "Melalui Gelar Pelatihan Nasional diharapkan akan terbangun jejaring usaha," tambahnya. Sebelumnya, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak tujuh jurus dalam menghadapi penerapan MEA tahun 2015. "Kami telah menyiapkan tujuh jurus untuk menghadapi pasar bebas ASEAN pada tahun 2015," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Jumat (1/11). Slamet memaparkan, tujuh jurus tersebut antara lain penggunaan teknologi dalam rangka efisiensi usaha budidaya, dan penciptaan sistem investasi di bidang perikanan budidaya yang lebih kondusif. Sedangkan jurus ketiga adalah pembangunan infrastruktur dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum bersama-sama Kementerian ESDM. Jurus berikutnya adalah peningkatan mutu produksi perikanan budidaya melalui sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). "Komoditas perikanan budidaya akan terus didorong untuk meningkatkan kualitas produksinya sehingga memenuhi tuntutan pasar internasional dan lokal," imbuhnya. Sementara jurus lainnya adalah pengembangan perikanan budidaya berbasis Blue Economy (Ekonomi Biru), peningkatan sumber daya manusia di sektor perikanan budidaya, dan kemandirian dalam menghasilkan induk unggul dan benih bermutu merupakan salah cara untuk mengurangi ketergantungan induk dan benih impor. (Ant)

Tingkatkan SDM Mandiri, KKP Gelar Pelatihan Nasional dan perikanan menjadi penting. Dalam acara yang diselenggarakan pada Rabu 13 November 2013 kemarin, Sutardjo menyampaikan pertumbuhan perusahaan sebagai lapangan kerja saat ini tidak sebandaing dengan laju pertumbuhan penduduk. Sehingga kemampuan dan daya saing masyarakat untuk mandiri melakukan usaha, dalam hal ini kelautan Untuk itu, lanjut Sutardjo, pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat harus mampu menyiapkan SDM yang tidak hanya memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri, namun juga mampu mandiri dalam merintis memulai menjadi wirausahawan baru. Sutardjo juga menambahkan, dengan adanya komitmen Indonesia bersama dengan anggota ASEAN untuk mengimplementasikan ASEAN Economic Community pada 2015, kesempatan kerja di sektor kelautan dan perikanan yang tersedia di dalam negeri, akan menjadi incaran bagi pekerja asing. Menghadapi hal ini, tingginya kualitas, profesionalitas, dan kompetensi SDM menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu perlu adanya terobosan di dalam pengembangan SDM, salah satunya melalui pelaksanaan GPN. GPN merupakan kegiatan tahunan KKP, melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), yang menggelar berbagai jenis pelatihan di sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan dengan tema "Sinergi Pelatihan Nasional Untuk Mendukung Perluasan Kesempatan Kerja dan Penciptaan Wirausaha baru di Bidang Kelautan dan Perikanan" ini dilakukan dalam rangka menginformasikan dan mengkomunikasikan secara massive pelaksanaan tugas fungsi pelatihan kelautan dan perikanan, serta mensinergikan pelatihan untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausahawan baru sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan ini juga merupakan bagian implementasi Pilar I Program Nasional Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Kapasitas Angkatan Kerja, melalui Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan. Tahun ini merupakan penyelenggaraan GPN untuk kedua kalinya, yang digelar pada 13-14 November 2013. Kegiatan yang tidak dipungut biaya ini terbuka bagi masyarakat umum. Tujuannya adalah sebagai ajang unjuk kerja pelatihan kelautan dan perikanan; wadah penyebarluasan informasi penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan; forum koordinasi

dan sinergitas penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan tingkat nasional; media konsultasi dan tukar pengalaman antar pelaku utama/usaha bidang kelautan dan perikanan; dan media penumbuhan dan pengembangan wirausaha sektor kelautan perikanan. Jenis pelatihan meliputi budidaya ikan (13 jenis), pengolahan hasil perikanan (10 jenis), kerajinan (2 jenis), permesinan (2 jenis), widya selam, konservasi perairan (5 jenis), climate change, pemandu wisata, pembuatan garam, aplikasi nuklir di bidang perikanan, dan vaksinasi ikan. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan BPSDM KP, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), dan lembaga pelatihan swasta/masyarakat lainnya. Di samping itu, dilaksanakan penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan SDM KP antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) dengan Kabupaten Pacitan dan Kota Baru. Dijelaskan Sharif, hal tersebut menjadi simbol, bagaimana KKP bersama mitra di pemerintah kabupaten memiliki visi yang sama dalam meningkatkan kapasitas para generasi muda di wilayah masing-masing. Dengan tetap memperhatikan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selain itu, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan BPSDM KP juga melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman pada acara ini, yaitu dengan Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Hand Line Indonesia (AP2HI). "Apresiasi dan dukungan kami terhadap upaya Bapak Bupati beserta jajaran, Yayasan WWF Indonesia, KADIN, PT Trans Retail Indonesia serta AP2HI dalam membangun SDM KP yang unggul," ungkap Sharif. Melalui Gelar pelatihan nasional ini diharapkan akan terbangun jejaring usaha, jejaring informasi teknologi memperbaharui sistem usaha yang ada melalui pengenalan tekhnologi baru, pemasaran antara purnawidya atau lulusan pelatihan dengan pengelola P2MKP yang merupakan pelaku usaha maju, dan kerjasama di dalam menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pasca pelatihan dari Kementerian/ Lembaga, BUMN/Perusahaan Swasta dan Stakeholder. Hal ini sesuai dengan program pemberdayaan masyarakat serta memberikan teknis pelatihan kelautan dan perikanan kepada masyarakat agar semakin mudah diakses. (Efrimal Bahri/mar)

Tenaga Trampil Kelautan Masih Ketinggalan.. ASATUNEWS - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo mengatakan tenaga trampil di bidang kelautan dan perikanan Indonesia masih ketinggalan bila dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Thailand. Menurutnya, pengembangan SDM melalui pelatihan nasioanl kelautan dan perikanan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama perguruan tinggi, lulusan SMK dan nelayan, diharapkan agar mampu menyiapkan SDM yang tidak hanya memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri, namun juga mampu mandiri dalam merintis memulai menjadi wirausahawan baru. "Pengembangan SDM kelautan dan perikanan pada Gelar Pelatihan Nasional (GPN) 2013 untuk meningkatkan kualitas, profesionalitas dan kompetensi SDM perludilakukan, hal ini berkaitan dengan tantangan yang dihadapi pada ASEAN Economic Comonity di tahun 2015," kata Menteri KKP usai membuka Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan di Jakarta Rabu (13/11). Menurut Menteri KKP, pelatihan itu untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausaha baru dibidang kelautan dan perikanan, ini dilakukan dalam rangka menginformasikan dan mengkomunikasikan seacara massive pelaksanaan tugas fungsi pelatihan kelautan dan perikanan. (ASN-023/RAE/ASN-013/MJF).

Menteri Kelautan: Pekerja Asing Incar Sektor Perikanan Jakarta (Antara) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menyatakan pekerja asing bakal mengincar lowongan pekerjaan di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. "Dengan adanya komitmen Indonesia bersama dengan anggota ASEAN untuk mengimplementasikan MEA di tahun 2015, kesempatan kerja di sektor kelautan dan perikanan yang tersedia di dalam negeri akan menjadi incaran pekerja asing," kata Sharif dalam pembukaan Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan 2013 di Jakarta, Rabu. Untuk itu, menurut dia, seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat harus mampu menyiapkan SDM yang memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri. Selain itu, lanjutnya, berbagai pihak juga diharapkan dapat menelurkan SDM yang juga mampu mandiri dalam merintis usaha serta mulai menjadi wirausahawan baru di sektor kelautan dan perikanan. "Tingginya kualitas, profesionalitas dan kompetensi SDM menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu perlu adanya terobosan di dalam pengembangan SDM, salah satunya melalui pelaksanaan GPN," ujar Sharif. Ia memaparkan GPN merupakan kegiatan tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka menginformasikan dan mengkomunikasikan secara masif pelaksanaan tugas fungsi pelatihan nkelautan dan perikanan, serta mensinergikan pelatihan untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausahawan baru sektor kelautan dan perikanan. Jenis pelatihan itu sendiri meliputi budidaya ikan (13 jenis), pengolahan hasil perikanan (10 jenis), kerajinan (dua jenis), permesinan (dua jenis), widya selam, konservasi perairan (lima jenis), "climate change" (perubahan iklim), pemandu wisata, pembuatan garam, aplikasi nuklir di bidang perikanan, dan vaksinasi ikan. "Melalui Gelar Pelatihan Nasional diharapkan akan terbangun jejaring usaha," kata Menteri Kelautan dan Perikanan. Sebelumnya, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak tujuh jurus dalam menghadapi penerapan MEA tahun 2015. "Kami telah menyiapkan tujuh jurus untuk menghadapi pasar bebas ASEAN pada tahun 2015," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Jumat (1/11). Slamet memaparkan, tujuh jurus tersebut antara lain penggunaan teknologi dalam rangka efisiensi usaha budidaya, dan penciptaan sistem investasi di bidang perikanan budidaya yang lebih kondusif.

Sedangkan jurus ketiga adalah pembangunan infrastruktur dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum bersama-sama Kementerian ESDM. Jurus berikutnya adalah peningkatan mutu produksi perikanan budidaya melalui sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). "Komoditas perikanan budidaya akan terus didorong untuk meningkatkan kualitas produksinya sehingga memenuhi tuntutan pasar internasional dan lokal," ujarnya. Sementara jurus lainnya adalah pengembangan perikanan budidaya berbasis "Blue Economy" (Ekonomi Biru), peningkatan sumber daya manusia di sektor perikanan budidaya, dan kemandirian dalam menghasilkan induk unggul dan benih bermutu merupakan salah cara untuk mengurangi ketergantungan induk dan benih impor. (ar)

2015, Pekerja Asing Incar Sektor Kelautan dan Perikanan JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menyatakan pekerja asing bakal mengincar lowongan pekerjaan di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. "Dengan adanya komitmen Indonesia bersama dengan anggota ASEAN untuk mengimplementasikan MEA di tahun 2015, kesempatan kerja di sektor kelautan dan perikanan yang tersedia di dalam negeri akan menjadi incaran pekerja asing," kata Sharif dalam pembukaan Gelar Pelatihan Nasional (GPN) Kelautan dan Perikanan 2013 di Jakarta, Rabu. Untuk itu, menurut dia, seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat harus mampu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri. Selain itu, lanjut Sharif, berbagai pihak juga diharapkan dapat menelurkan SDM yang juga mampu mandiri dalam merintis usaha serta mulai menjadi wirausahawan baru di sektor kelautan dan perikanan. "Tingginya kualitas, profesionalitas dan kompetensi SDM menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu perlu adanya terobosan di dalam pengembangan SDM, salah satunya melalui pelaksanaan GPN," ujar Sharif. Ia memaparkan GPN merupakan kegiatan tahunan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna menginformasikan dan mengomunikasikan secara masif pelaksanaan tugas fungsi pelatihan kelautan dan perikanan, serta mensinergikan pelatihan untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausahawan baru sektor kelautan dan perikanan. Jenis pelatihan itu sendiri meliputi budidaya ikan (13 jenis), pengolahan hasil perikanan (10 jenis), kerajinan (dua jenis), permesinan (dua jenis), widya selam, konservasi perairan (lima jenis), "climate change" (perubahan iklim), pemandu wisata, pembuatan garam, aplikasi nuklir di bidang perikanan, dan vaksinasi ikan. "Melalui GPN diharapkan akan terbangun jejaring usaha," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.

Tujuh jurus Sebelumnya, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak tujuh jurus dalam menghadapi penerapan MEA tahun 2015. Slamet Soebjakto di Jakarta, Jumat (1/11), memaparkan, tujuh jurus tersebut antara lain penggunaan teknologi dalam rangka efisiensi usaha budidaya, dan penciptaan sistem investasi di bidang perikanan budidaya yang lebih kondusif. Sedangkan jurus ketiga adalah pembangunan infrastruktur dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum bersama-sama Kementerian ESDM. Jurus berikutnya adalah peningkatan mutu produksi perikanan budidaya melalui sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Sementara jurus lainnya adalah pengembangan perikanan budidaya berbasis "Blue Economy" (Ekonomi Biru), peningkatan sumber daya manusia di sektor perikanan budidaya, dan kemandirian dalam menghasilkan induk unggul dan benih bermutu merupakan salah cara untuk mengurangi ketergantungan induk dan benih impor. (gor/ant)

KKP Gelar Pelatihan Nasional Kelautan dan Perikanan Socialize the concept of Blue Economy, Minister of Maritime Affairs & Fisheries Publish Book Our Blue Economy: An Odyssey to Prosperity di Forum APEC Bali 2013. JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Menghadapi ASEAN Community, Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (CTF) bersama seluruh pemangku kepentingan dan komponen masyarakat harus mampu menyiapkan SDM tanggguh. Tidak hanya memenuhi standar dan kebutuhan dunia usaha dan industri, tapi juga mampu mandiri dalam merintis memulai menjadi wirausahawan baru, Minister of Maritime Affairs and Fisheries, Sharif C. Sutardjo, pada pembukaan Gelar Pelatihan Nasional (GPN) Kelautan dan Perikanan Tahun 2013, Wednesday (13/11/2013), di Balai Sudirman Jakarta. According to, adanya komitmen Indonesia bersama dengan anggota ASEAN mengimplementasikan ASEAN Economic Community tahun 2015, kesempatan kerja di sektor kelautan dan perikanan yang tersedia di dalam negeri, menjadi incaran bagi pekerja asing. Menghadapi hal ini, tingginya kualitas, profesionalitas dan kompetensi SDM menjadi sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Karena itu perlu adanya terobosan di dalam pengembangan SDM, salah satunya melalui pelaksanaan GPN. GPN merupakan kegiatan tahunan KKP, through the Agency for Marine and Fisheries Human Resources Development (BPSDM CP), yang menggelar berbagai jenis pelatihan di sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan dengan tema Sinergi Pelatihan Nasional Untuk Mendukung Perluasan Kesempatan Kerja dan Penciptaan Wirausaha baru di Bidang Kelautan dan Perikanan ini dilakukan dalam rangka menginformasikan dan mengkomunikasikan secara massive pelaksanaan tugas fungsi pelatihan kelautan dan perikanan, serta mensinergikan pelatihan untuk mendukung perluasan kesempatan kerja dan penciptaan wirausahawan baru sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan ini juga merupakan bagian implementasi Pilar I Program Nasional Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkatan Kapasitas Angkatan Kerja, melalui Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Kelautan dan Perikanan. Tahun ini merupakan penyelenggaraan GPN untuk kedua kalinya, yang digelar pada 13-14 November 2013. Tidak dipungut biaya ini terbuka bagi masyarakat umum.

Tujuannya adalah sebagai ajang unjuk kerja pelatihan kelautan dan perikanan; wadah penyebarluasan informasi penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan; forum koordinasi dan sinergitas penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan tingkat nasional; media konsultasi dan tukar pengalaman antar pelaku utama/usaha bidang kelautan dan perikanan; dan media penumbuhan dan pengembangan wirausaha sektor kelautan perikanan. Jenis pelatihan meliputi budidaya ikan (13 jenis), pengolahan hasil perikatypespan> (10 jenis), craft (2 jenis), machining (2 jenis), widya selam, konservasi perairan (5 jenis), climate change, pemandu wisata, pembuatan garam, aplikasi nuklir di bidang perikanan, dan vaksinasi ikan. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan BPSDM KP, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), dan lembaga pelatihan swasta/masyarakat lainnya. (goddess)

Neraca, Kamis 14 November 2013

Bisnis Indonesia, Kamis 14 November 2013