PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA

PEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT

PEMBUATAN DAN ACBAllSiS KIHIA, 086iANOhEPTIK KUE KER1)(16 ( 600K1ES DARi CAMPUBAN SAGU DAN BEPUN6 lkan CUCUT

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

KOMPLEMENTASI KEDELAI DEBIGAN BERAS; UNTUK PEMBUATAN TEMPE

SKRIPSI EVALUASI MUTU GIZI DAN INDEKS GLIKEMIK COOKIES DAN DONAT TEPUNG TERIGU YANG DISUBSTITUSI PARSIAL DENGAN TEPUNG BEKATUL

PEMBUATAM BAKSO DAN SOSlS DARI BAHAN DASAR DAGIMG IKAN EUEUT HASlL PEMASAKAN EKSTRUSI SERTA EVALUASI MUTUMYA

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

KEDELAI-WHEAT GERM SEllAGAI PRODUK SARAPAN FUNGSIONAL

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Total Bakteri Probiotik

SKRIPSI PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG SEBAGAI BAHAN PENSUBSTITUSI TERIGU DALAM PEMBUATAN PRODUK MIE KERING YANG DIFORTIFIKASI DENGAN TEPUNG BAYAM

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

PEMANFAATAN TEPUNG TEMPE DALAM BAHAN MAKANAN CAMPUAAN : KAJIAN DARI CARA BUNCHING DAN PROPORSI BIPANG BERAS SKRIPSI OLEH : S I LV I

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

SKRIPSI. KUALITAS COOKIES DENGAN KOMBINASI TEPUNG SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) dan TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN SUSU KAMBING

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR LAMPIRAN. viii

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

I PENDAHULUAN. dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

I PENDAHULUAN. umumnya berbahan dasar sereal atau kacang-kacangan, memiliki kandungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I KUPERSEAHKAN UNTUK. I Bapak-Ibu, Tono, Kur, Ninik, Edi, Endang, dan Tiya I

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN. energi protein (KEP) adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

MAKANAN SIAP SANTAP DALAM KEADAAN DARURAT

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Indonesia memiliki beraneka ragam jenis umbi-umbian yang belum

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

SKRIPSI. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.

PEMBUATAM BAHAN MAKANAN GAMPURAN BERAS - UBI JALAR - KECAMBAH KAGANG HlJAU. Oleh ELIZABETH ARTANTRI KENCANANINGRUM

FORTlFlKASl ZAT BESl PADA MIE KERING YAMG DllBblAT DARl CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUMG SlNGKONG

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

OPTlMASl PENYUSUNAN FORMULA BAHAN MAKANAN CAMPURAN ( BMC I UNTUK ANAK BALITR DENGAN BAHAN DASAR TEPUNG UBI KAYU

SKRIPSI. POTENSI TEPUNG UUIJ:ALAR SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU PADA PROSES PEMBUATAN COOKIES YANG DlSUPLEMENTASIDENGAN KACANG HIJAU

SKRIPSI. POTENSI TEPUNG UUIJ:ALAR SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU PADA PROSES PEMBUATAN COOKIES YANG DlSUPLEMENTASIDENGAN KACANG HIJAU

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan salah satu. permasalahan gizi di Indonesia (Herman, 2007). Balita yang menderita KEP

METODE. Bahan dan Alat

I. PENDAHULUAN. seluruh penduduk Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dilakukan

FAKULTAS TEKMOLOGI PERTAMlAN INSTITUT PERTAIUIAN BOGOR BOGOR. Oleh R. DODl KUSUMAH F

Hanya kepada Engkau-lah (yaa Alloh) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan (A1 Qur'anul Kariim, Surat A1 Faatihah (2): 5)

Hanya kepada Engkau-lah (yaa Alloh) kami menyembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan (A1 Qur'anul Kariim, Surat A1 Faatihah (2): 5)

BAB I. PENDAHULUAN. harus diberi perhatian khusus karena menentukan kualitas otak bayi kedepan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

SKRIPSI. KUALITAS MI BASAH DENGAN KOMBINASI EDAMAME (Glycine max (L.) Merrill) DAN BEKATUL BERAS MERAH. Disusun oleh: Cellica Riyanto NPM:

FORTIFIKASI Fe ORGANIK DARI BAYAM (Amaranthus tricolor L) DALAM PEMBUATAN COOKIES UNTUK WANITA MENSTRUASI

CAKE IKAN TERI DAN UBI JALAR MERAH UNTUK MAKANAN TAMBAHAN ANAK BALITA GIZI KURANG. Heriyenni. Sri Darningsih (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

ORGANOLElPTDK DAN GIZI COOKIES YANG DISUlZSTITUSI BEKATUL SERTA MENGGUNAKAN PENGEMULSI LESITIN KEDELAI

Ia tidak cemburu. Ia tidak nlemegahkan diri dan tidak sonlbong. Ia menutupi segala sesuatu, %sib itu sabar, kasih itu murah hati,

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI PROSES PENGERINGAN GRITS JAGUNG DAN SANTAN SEBAGAI BAHAN BAKU BASSANG INSTAN, MAKANAN TRADISIONAL MAKASSAR HERNAWATY HUSAIN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

DARi BATAWG YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA

DARi BATAWG YAWG DITUNDA EKSTRAKSI NIRANVA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SUBSTITUSI TEPUNG PISANG AWAK MASAK(Musa paradisiaca var. awak) DAN KECAMBAH KEDELAI (Glycine max ) PADA PEMBUATAN BISKUIT SERTA DAYA TERIMA.

YUWIDA KUSUMAWATI A

SKRIPSI KADAR DAN KETERSEDJAAN ZA T BESI MENU TRADISIONAL ASAL NUSA TENGGARA BARA T, SULAWESI DAN TIMOR -TIMUR. Oleh: Wiralis F 31.

FORMULASI CAMPURAN TEPUNG SAGU BARUK (Arenga microcarpa) DAN UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas) DALAM PEMBUATAN BOLU GULUNG

METODE. Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah keadaan di mana simpanan. pada malam hari (rabun senja). Selain itu, gejala kekurangan vitamin A

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis) Oleh : Iis Istanti C

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

OIeh MARLY SUMAYONG F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan. Harapan (PPH) merupakan rumusan komposisi pangan yang ideal yan g

KARAKTERISASI SIFAT FISIKO-KIMIA DAN SENSORI COOKIES DARI TEPUNG KOMPOSIT (BERAS MERAH, KACANG MERAH DAN MOCAF)

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya belum sesuai dengan kebutuhan balita. zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan.

4. PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Analisa Proksimat Kadar Air

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH SERTA ANALISA MUTU FISIK DAN MUTU GIZINYA

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal I : 7)

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal I : 7)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN

METODE. Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMANFAATAN UMBI TALAS SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES YANG DISUPLEMENTASI DENGAN KACANG HIJAU

Transkripsi:

PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA Oleh TETTY HERTA DOLOKSARIBU F02497905 2000 FAKII1,TAS TEKNOL,OGJ PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

TETTY HERTA DOLOKSARIBU. F02497905. PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA. Di bawah bimbingan Dr.Ir.Made Astawan, M.S. dan Dr.Uken S.S.Soetrisno, M.Sc. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula makanan tambahan untuk anak balita dari campuran dali susu sapi, tepung kedelai dan tepung beras atau tepung ubi jalar merah serta tepung gula. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan pembuatan dali, tepung kedelai dan tepung ubi jalar merah serta analisis proksimat terhadap beberapa bahan dasar untuk pembuatan formula. Sedangkan penelitian utama meliputi tahap formulasi bahan dasar dengan mengacu pada standar FAO/WHO (1994), pengolahan menjadi tepung formula, pengujian sifat fisik dan organoleptik, analisis zat gzi (analisis proksimat, kadar kalsium dan asam lemak esensial) dari 2 tepung formula terpilih serta pengembangan tepung formula terpilih menjadi cookies untuk diuji daya penerimaannya pada anak balita. Dua kelompok formula yang dibuat yaitu kelompok formula FDB dan FDU, masing-masing terdiri dari 3 jenis formula. Kelompok formula FDB dibuat dari bahan dasar dali, tepung kedelai, tepung beras dan tepung gula sedangkan bahan dasar kelompok formula FDU adalah dali, tepung kedelai, tepung ubi jalar merah dan tepung gula. Dari hasil pengujian sifat fisik tepung formula yang meliputi densitas kamba, kekentalan dan daya serap air, temyata formulasi bahan yang dilakukan pada pembuatan tepung formula tidak menyebabkan perbedaan yang nyata (p>0.05) terhadap sifat fisiknya. Hasil uji organoleptik warna, bau, tekstur, rasa dan aroma serta citarasa keseluruhan pada kelompok bubur formula FDB menunjukkan batas tingkat kesukaan panelis antara agak suka hingga suka, sedangkan tingkat kesukaan panelis terhadap kelompok bubur formula FDU berada antara netral hingga agak suka. Jenis formula yang paling disukai dari kelompok FDB menurut rasa dan aroma adalah formula FDB-I (dali = 95 g, tepung beras = 40 g, tepung kedelai = 20 g dan tepung gula = 10 g) sedangkan dari kelompok FDU adalah formula FDU-2 (dali = 125 g, tepung ubi jalar merah = 35 g, tepung kedelai = 15 g dan tepung gula = 10 g) dengan skor masingmasing 6.46 dan 6.43 (agak suka). Selanjutnya kedua tepung formula tersebut dipilih untuk dianalisis zat gizinya dan dikembangkan menjadi cookies. Analisis zat gizi yang dilakukan terhadap tepung formula FDB-1 dan FDU-2 menunjukkan bahwa kandungan zat gizi kedua formula tersebut telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh FAOIWHO (1994). Setiap 100 g tepung formula FDB-I memiliki kandungan zat gizi sebagai berikut : energi = 449.64 kkal, protein = 18.78 g, kalsium = 707.02 mg dan asam lemak esensial = 3599 mg. Kandungan zat gizi dari

100 g tepung formula FDU-2 adalah : energi = 452.56 kkal, protein = 16.13 g, kalsium = 328.93 mg dan asam lemak esensial = 2167 mg. Pembuatan cookies, ditujukan untuk memberi variasi pengolahan tepung formula dalam hentuk yang lehih disukai anak-anak dan relatif tahan lama dibandingkan bubur formula. Secara perhtungan, 100 g cookies FDB-1 dapat memherikan energi sebesar 468.50 kkal dan 16.3 g protein. Cookies FDU-2, setiap 100 g mengandung energi sebesar 478.9 kkal dan 15.53 g protein. Penerimaan anak balita terhadap cookies dari tepung formula terpilih cukup baik. Uji penerimaan cookies FDR-1 kepada 35 orang anak balita menunjukkan bahwa 77 persen dari jumlah anak tersebut dapat menghabiskan satu porsi pemberian (32.5 g cookies). Demikian juga dengan penerimaan cookies FDU-2 yang diujikan kepada 31 orang anak balita, menunjukkan 67 persen anak balita dapat menghabiskan satu porsi pemherian (37.5 g cookies).

PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALlTA Oleh TETTY HERTA DOLOKSARIBU F02497905 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknolog Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2000.JIJRIJSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANUN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

JNSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERT- PEMANFAATAN DALI SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA Oleh TETTY HERTA DOLOKSARIBU F02497905 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknolog Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Dilahirkan pa& tanggal 21 Desember 1968 di Tapanuli Utara Tanggal lulus: 1 September 2000 00 CJj! +.c- -- Dr. Ir. Made Astawan, M.S. Dosen Pembimbing I

KATA PENGANTAR Puj~ dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugrah, pertolongan dan hikmatnya sehingga skripsi yang berjudul : PEMANFAATAN DALl SUSU SAP1 PADA FORMULA MAKANAN TAMBAHAN UNTUK ANAK BALITA, dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Makanan dan Potensi Gizi Puslitbang Gizi DepKes R1 Bogor, Laboratorium Jurusan TPG IPB dan Pilot Plan PAU Pangan dan Gizi IPB. Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, rnaka skripsi ini tidak akan tenvujud. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada : 1. Rapak Dr. Ir. Made Astawan, MS sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingan serta pengarahan yang diberikan selama studi di Junrsan TPG FATETA IPB dan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. lbu Dr. Uken S.S. Soetrisno, MSc sebagai Dosen Pembimbing I1 yang telah membimbing dan memberi petunjuk selama penelitian dan penulisan sknpsi ini. 3. Bapak 11. Subama, Msi sebagai Dosen Penguji atas saran dan pengarahan yang diberikan untuk penyempumaan skripsi ini. 4. Bapak Ir. M. Sitorus sebagai Direktur AKZI Lubuk Pakam atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti tugas belajar di IPB. 5. Ketua Pantap Koordinasi Pengelola Tugas Belajar Pusdiknakes Dep.Kes RI Jakarta yang telah memberikan beasiswa selama tugas belajar di IPB. 6. Mama dan ibu mertua, abang, kakak dan adik-adikku serta seluruh keluarga yang telah memberikan perhatian, semangat dan doa yang tulus. Kepada suarniku M. Simanjuntak dan anak kami yang terkasih Ester, secara khusus disampaikan terima kasih atas doa, ketulusan, pengorbanan serta kepercayaan yang diberikan. 7 Semua pihak yang telah hanyak membantu penulis selama menyelesaikan penelitian dan skripsi in].

Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Meski demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Bogor, September 2000 Penulis

DAFTAR IS1 Halaman... KATA PENGANTAR DAFTAR 1SI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN 11. TlNJAUAN PUSTAKA. A. FORMULA MAKANAN TAMBAHAN 3 B. BAHAN DASAR FORMULA MAKANAN TAMBAHAN ANAK BALITA 6 1. Dali atau Bagot 6 2. Tepung Kedelai 8 3. Tepung Beras 9 4. Tepung Ubi Jalar Mera 11 C. COOKIES 13 111. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 15 A. BAHAN DAN ALAT 15 B. METODE PENELITIAN 15 1. Penelitian Pendahuluan 15 2. Penelitian Utama 19 a. Formulasi Bahan Dasar 20 b. Pengolahan Menjadi Tepung Formul 20 c. Pengujian Sifat Fisik dan Organolept 20 d. Analisis Zat Gizi Formula Terpilih 20 e. Pengembangan Formula Terpilih 20 D. RANCANGAN PERCOBAAN 23..

IV. E. ANALISIS DATA 23 F. METODE ANALISIS 23 1. Densitas Kamba 23 2. Kekentalan 4 3. Daya Serap Air 4 4. Kadar Air 5. Kadar Abu 6. Kadar Protcin 7. Kadar Lernak 8. Kadar Kalsium 9. Kadar Asam Lernak Esensial HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALlSIS PROKSIMAT BAHAN DASAR FORMULA......... 28 B. PENGOLAHAN MENJADI TEPUNG FORMULA 9 C. SIFAT FISIK TEPUNG FORMULA 2 D. UJI ORRGANOLEPTIK 5 E. KANDUNGAN ZAT GIZI TEPUNG FORMULA TERPILIH -.- 3 9 F. PENGEMBANGAN TEPUNG FORMULA MENJADI COOKIES V. KESIMPULAN DAN SARAN 8 A. KESIMPULAN 8 B. SARAN 9 DAFTAR PUSTAKA 0

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan untuk Anak..... 3 Golongan Umur 1-3 tahun dan 4-6 Tahun (per orang per hari) Tabel 2. Komposisi Zat Gizi Formula Makanan Tambahan 5 Tabel 3. Komposisi Gizi Tepung Kedelai per 100 g 9 Tabel 4. Komposisi Gizi Tepung Beras per 100 g 10 Tabel 5. Komposisi Gizi ~ bjalar j Merah per 100g 12 Tabel 6. Syarat Mutu Cookies yang Ditetapkan oleh SNI No.01-2973-1992...,... 13 Tabel 7. Analisis Proksimat Bahan-bahan Dasar Formula 28 Tabel 8. Komposisi Bahan Formula Makanan Tambahan Anak Balita....... 30 Tabel 9. Perhitungan Zat Gizi Fonnula Makanan Tambahan Anak Balita - - - - - 31 Tabel 10. Sifat Fisik Formula Makanan Tambahan Anak Balit 32 Tabel 11. Nilai Kesukaan Wama, Bau, Tekstur, Rasa clan Aroma serta Citarasa Keseluruhan Formula Makanan Tambahan Anak Balita... 36 Tabel 12. Kandungan Zat Gizi dari Tepung Formula Tambahan Anak Balita (dalarn 100 g bahan 39 Tabel 13. Nilai Pemenuhan AKG Anak Balita dari 100 g Formula 40 Tabel 14. Komposisi Asa~n Lemak Formula Makanan Tambahan Anak Balita... 41 Tabel 15. Kolnposisi Bahan Cookies 43

44 cookies FDU-2 memiliki kandungan energi sebesar 478.9 kkal, 15.53 g protein dan 24.19 g lemak. Kandungan protein dari masing-masing cookies telah sesuai juga dengan standar mutu cookies yang ditetapkan oleh SNI No. 01-2973-1992. Cookies FDB-l memiliki wama kuning muda sedangkan cookies FDU-2 berwama coklat (Gambar 8). Selain karena wama dasar dari tepung formula yang digunakan maka pembentukan wama tersebut dapat teljadi karena destrinasi pati, karamelisasi gula dan reaksi Maillard selama proses pemanggangan (Palupi, 1990). Gambar 8'. Penampakan Warna Cookies FDB- 1 dan FDU-2 Kedua jenis cookies yang dihasilkan memiliki rasa manis dengan aroma susu. Aroma susu pada cookies FDU-2 lebih lemah dibandingkan cookies FDB-! karena adanya aroma tepung ubi jalar pada cookies FDU-2. Sedangkan rasa cookies FDU-2 lebih manis dibandingkan cookies FDB-! walaupun tepung gula yang ditambahkan lebih sedikit. Hal ini disebabkan oleh kandungan total gula dan sukrosa yang relatif banyak pada ubi jalar. Seperti yang disebutkan oleh Heryanto et al. (1999) bahwa salah satu keuntungan penggunaan tepung ubi

L A M P I R A N