BAB I PENDAHULUAN. organisatoris dengan bertambah dewasanya perusahaan. Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan ada tujuan jangka pendek dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. finansial dan perkembangan perusahaan yang sehat dan mencerminkan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan, salah satu fungsinya yang terpenting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi perusahaan tersebut. Dengan melihat persaingan yang ada maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

ØMotif aspekulasi ØMotif precautionary atau berjaga-jaga ØMotif transaksi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu, peran seorang manajer keuangan sangat dibutuhkan

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya yang penting dimiliki perusahaan adalah sumber

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, peternakan, perumahan, kaeuangan dan usaha-usaha lainnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi acuan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan dirinya (going

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. 2013). Aset lancar yang dimaksudkan seperti kas, persediaan, dan piutang. Ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

PENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus, yang meliputi 4

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. berskala kecil atau perusahaan berskala besar namun memiliki kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini bisnis properti telah mengalami perkembangan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini persaingan dunia usaha semakin kuat. Hal ini dapat berpengaruh dalam perkembangan perekonomian secara nasional maupun internasional. Dalam daur kehidupan suatu perusahaan banyak terjadi perubahanperubahan organisatoris dengan bertambah dewasanya perusahaan. Perusahaan juga berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berubah- ubah dan bersaing untuk memperoleh manajemen berkemampuan terbaik. Kondisi finansial dan perkembangan perusahaan menjadi tuntutan utama untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyak perusahaan- perusahaan yang menjadi besar, dimana faktor produksi modal mempunyai arti penting. Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai operasinya sehari- hari, misalkan untuk memberi persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, dan gaji pegawai. Dimana dana yang dikeluarkan itu diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. 1

2 Sebuah perusahaan akan berkembang dan maju tergantung pada manajemen perusahaan terutama dalam pengelolaan manajemen keuangan. Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Manajemen keuangan menyentuh segala aspek di dalam perusahaan, dimana semua keputusan dalam bidang usaha atau setiap fungsi perusahaan mempunyai hubungan yang erat dari segi- segi keuangan dan sebuah keputusan seringkali akan mempunyai dampak terhadap keuangan. Fungsi manajemen yang paling penting adalah adanya hubungan dari setiap keputusan yang diambil dalam suatu perusahaan, sehingga keputusan- keputusan itu saling menunjang satu sama lain dengan memperhatikan tujuan- tujuan dari perbelanjaan beserta hambatan- hambatannya. Pengelolaan modal kerja sangat penting karena menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan kebijakan modal kerja tersebut dalam operasi sehari- hari. Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi yang akan mempengaruhi resiko dimana keputusan ini sering digunakan perusahaan untuk memantau aliran dananya pada jangka pendek (kurang dari satu tahun). Umumnya keputusan jangka pendek yang diterapkan pada perusahaan dapat terlihat pada kebijakan modal kerja. (Keown, et al., 2001), menyatakan bahwa sebaiknya investasi pada modal kerja ini dilakukan dengan hedging principle. Perusahaan akan dihadapkan dengan berbagai pilihan kebijakan untuk mengatur keuangannya agar memperoleh keuntungan yang besar dengan meminimalisasi resiko. Dalam hal ini berarti perusahaan telah dihadapkan dengan

3 pilihan kebijakan apakah perusahaan mengejar laba yang tinggi dengan menggunakan kredit jangka pendek dengan berbagai resiko termasuk kosongnya kas. Atau lebih ketat dan konservatif, yaitu lebih baik tetap menghasilkan laba yang kecil dengan kredit jangka panjang tapi kas selalu tersedia. Kebanyakan perusahaan menitikberatkan pada pengelolaan likuiditas yang diwakili oleh rasio likuiditas yaitu current ratio dan quick ratio. Rasio ini mewakili pandangan statis (Hutchison, 2002) tentang manajemen likuiditas dimana perubahan pada rasio ini akan mempunyai akibat terhadap profitabilitas dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Pandangan yang lain adalah pola pikir dinamis (Hutchison, 2002) yang menggunakan pengukuran tingkat likuiditas perusahaan berdasarkan hasil operasi perusahaan, dalam hal ini adalah bagaimana perusahaan mampu mengumpulkan cash dari hasil operasi perusahaan. Cash merupakan bagian dari aktiva lancar (current assets), bersama dengan piutang (account receivable) dan persediaan (inventory). Ketiga akun tersebut merupakan bagian dari modal kerja perusahaan dan besarnya jumlah modal kerja tidak terlepas dari motif transaksi, motif pencegahan, dan motif spekulasi. Komponen- komponen modal kerja tersebut menjamin kontinuitas dan likuiditas perusahaan, sehingga operasi perusahaan akan berjalan dengan ekonomis dan efisien. Dari hasil penjualan yang tinggi, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat. Jumlah keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor yang penting untuk menilai profitabilitas.

4 Kegiatan bisnis yang paling penting untuk kelangsungan operasional perusahaan adalah menjaga ketersediaan modal kerja dan Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) agar tetap memberikan keuntungan demi menjaga produksi yang berkesinambungan. Siklus Konversi Kas (CCC) dapat dikatakan sudah cukup untuk memperkuat keputusan pendanaan jangka pendek terutama untuk mengetahui bagaimana kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi kesenjangan kas, apakah dengan menahan pembayaran utangnya ataukah dengan mempercepat periode penagihan piutangnya. Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) digunakan untuk mengukur berapa lama perusahaan dapat mengumpulkan kas yang berasal dari hasil operasi perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah dana yang diperlukan untuk disimpan pada current assets (aktiva lancar). Hal ini tentunya akan mempengaruhi manajemen asset dan liabilitas yang dilakukan pada perusahaan tersebut. Pendekatan Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) bertitik tolak pada konversi bahan baku dan tenaga kerja menjadi uang tunai, dan oleh sebab itu disebut sebagai model Siklus Konversi Kas atau Cash Conversion Cycle (CCC). Padachi (2006) dalam Ita Prihantining W. dan Moch. Edman Syarief (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berkurang sejalan dengan bertambahnya waktu Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) yang berarti bahwa perusahaan dapat menaikkan profitabilitasnya dengan cara memperpendek jangka waktu Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle).

5 Di bawah ini adalah tabel dinamika siklus konversi kas (CCC) dan profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. Tabel 1.1 Dinamika Siklus Konversi Kas (CCC) dan Profitabilitas Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia Periode CCC (Hari) Profitabilitas ROI (%) ROE (%) 2005 385,56 7,97 14,14 2006 516,86 20,47 27,03 2007 882,60 6,19 7,42 2008 591,28 4,12 10,73 2009 261,89 7,22 31,01 Sumber : Laporan Keuangan Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 2005 2006 2007 2008 2009 CCC ROI ROE Gambar 1.1 Grafik CCC, ROI, dan ROE

6 Dilihat dari tabel 1.1 dan gambar 1.1, Siklus Konversi Kas (CCC) dan profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia dari tahun ke tahunnya mengalami kenaikkan dan penurunan. Dengan bertambahnya waktu Siklus Konversi Kas (CCC), profitabilitas tidak selalu menurun. Meskipun ada periode dimana profitabilitasnya bertambah saat Siklus Konversi Kas (CCC) berkurang, tetapi antara profitabilitas ekonomi (Return On Investment/ ROI) dan profitabilitas modal sendiri (Return On Equity/ ROE) tidak selalu sejalan. Terkadang Return On Investment (ROI) turun tetapi Return On Equity (ROE) naik saat Siklus Konversi Kas (CCC) mengalami penurunan. Hal tersebut di atas dapat terjadi, disebabkan oleh laba setelah pajak relatif tetap tetapi pada total aktiva terjadi kenaikkan yang begitu tinggi dari total aktiva tahun sebelumnya. Adapun saat Siklus Konversi Kas (CCC) mengalami kenaikkan, profitabilitas pun mengalami kenaikkan. Hal itu terjadi karena waktu pembayaran hutang lebih cepat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Siklus Konversi Kas terhadap Profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Dari uraian dalam latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan dalam penulisan ini. Permasalahan tersebut

7 yakni perkembangan Siklus Konversi Kas (CCC), perkembangan profitabilitas, serta mengetahui bagaimana Siklus Konversi Kas (CCC) terhadap profitabilitas. 1.2.2 Rumusan Masalah berikut : Identifikasi masalah tersebut dituangkan dalam rumusan masalah sebagai 1) Bagaimana perkembangan Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. 2) Bagaimana perkembangan profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. 3) Bagaimana analisis Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) terhadap profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun maksud dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan mencari informasi yang berhubungan dengan Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) terhadap profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. Sehingga dapat dijadikan sebagai Tugas Akhir dan membandingkan antara teori yang didapat dengan kenyataan.

8 1.3.2 Tujuan Penelitian Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui perkembangan Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. 2) Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. 3) Untuk mengetahui analisis Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) terhadap profitabilitas pada Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia. 1.4 Kegunaan penelitian Dengan penelitian ini, penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukan dan memberikan kegunaan. Baik kegunaan praktis maupun akademis yang dapat menghasilkan informasi ataupun sebagai pengetahuan. Kegunaan tersebut diantaranya adalah : 1.4.1 Kegunaan Praktis 1) Bagi Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia Memberikan informasi tentang Siklus Konversi Kas atau CCC (Cash Conversion Cycle) terhadap profitabilitas. Sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan cepat terkait dengan pengelolaan modal kerja.

9 2) Bagi Karyawan Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia Bagi karyawan bagian divisi keuangan, diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengelolaan Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) agar memperoleh profitabilitas yang sesuai dengan harapan, sehingga dapat dijadikan usaha perbaikan dan penyempurnaan kinerja keuangan. 1.4.2 Kegunaan Akademis 1) Bagi Peneliti Sebagai uji kemampuan dalam menerapkan teori- teori yang diperoleh selama duduk di bangku perkuliahan, terutama yang terkait dengan modal kerja dan profitabilitas. 2) Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang sama. 3) Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Memberikan referensi bagi pengembangan ilmu manajemen keuangan, yaitu mengenai jangka waktu Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) dan hubungannya dengan profitabilitas perusahaan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Unit Usaha Direktorat Aircraft Integration PT. Dirgantara Indonesia Jalan Pajajaran No. 154 Bandung.

10 Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2011, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel waktu pelaksanaan kegiatan penelitian sebagai berikut : Tabel 1.2 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian No Jadwal Kegiatan 1 Pelaksanaan Penelitian Waktu Maret April Mei Juni Juli 2 Pengumpulan Data 3 Persiapan Laporan 4 Penulisan Laporan