BAB III ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran umum SMU Harapan Jaya SMU Harapan Jaya yang beralamat di JL. Daan Mogot Km 13 Cengkareng Jakarta Barat mempunyai 9 ruang belajar terdiri dari : kelas IPA 1 Ruangan terdiri 40 0rang, kelas 3 Ruangan terdiri 40 orang, kelas 3 Ruangan terdiri 40 orang, kelas 1 Ruangan 2 terdiri 40 orang Untuk memberikan pengajaran di SMU ini memiliki 26 guru termasuk guru agama dan olah raga 3.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi sangat penting dalam sebuah organisasi unutk menunjukan kerangka atau pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda-beda.
Untuk memudahkan dalam mengerti suatu organisasi,maka diperlukan sutu pendeskripsian tugas yang menunjuk kedudukan,tanggung jawab,wewenang,fungsi dan tugas. Ka. Dinas Depdiknas DKI Jakarta Ka. Yayasan AL-Ittihat Ka.SMU Harja Komite kesiswaan Waka Kesiswaan Staf.Tu Waka Kurikulum Pemb. Osis Pemb. Rohis Pemb. Pem. Olah Pemb. Pemb. Guru Wali Kelas Guru BP 20
Tugas-tugasnya 1. Ka Dinas Depdiknas DKI Jakarta adalah salah satu unit pelaksanaan teknis pendidikan Departemen Pendidikan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kantor wilayah Depatemen pendidikan Nasional DKI jakarta. 2. Ka yayasan Al-ittihat menyediakan fasilitas sekolah dan menijau keadaan sekolah 3. Kepala SMU Harja meliputi kegiatan-kegiatan harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan 1. Kegiatan Harian, antara lain : a. Memeriksa daftar guru, tenaga teknis kependidikan dan tenaga TU. b. Mengatur dan memeriksa kegiatan 7 K di sekolah. c. Memeriksa perangkat program pengajaran dan persiapan lainya yang menunjang proses belajar mengajar. 21
d. Menyelesaikan surat-surat. e. Mengatasi hambatan- hambatan terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar. f. Mengatasi kasus yang terjadi pada hari itu 3. Komite kesiswaan menyelengarakan kegiatan akhir semester 1. Daftar kelas 2. Kumpulan nilai (Leger) 3. Catatan siswa yang perlu mendapat perhatian khusus 4. Pengisian nilai semester 5. Waka kurikulum Membantu Tugasnya 1. Membantu kelancaran proses belajar mengajar 2. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan 3. Menyusun pembagian tugas guru dan menyusun jadwal pelajaran. 6. Staf TU tugasnya melakukan tugas rutin antara lain. 1. Melaksanakan penyelesaian kegiatan keuangan sekolah gaji guru/pegawai, laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan kantor/sekolah,rencana belanja bulanan 2. Melaksanakan pemeriksaan umum 22
3. Memberi petunjuk kepada guru-guru tentang siswa yang perlu diperhatikan 7. Waka kesiswaan tugasnya: 1. Membantu kelancaran proses belajar mengajar 2. Mengatur progaram pelaksanaan dan konseling 3. Mengatur dan membina ke giatan OSIS meliputi kepramukaan, PMR, kelompok ilmiah yang terdiri dari 1. pembina osis tugasnya mewakili seluruh siswa 2. pembina rohis tugasnya membirakan ajaran tentang ke agamaan 3. pembina olah raga tugasnya melakukan kegitan olah raga di lingkungan sekolah. 4. pembina paskibra tugasnya kegiatan ekstrakulikuler di lingkungan sekolah. 8. Guru tugasnya selain memberikan pengajaran guru juga bertindak sebagai wali kelas,bagian administrasi dan keuangan tiap kelas yang diajarinya. 23
9. Wali kelas sama tugasnya memberikan pengajaran dan memperhatikan pa para prilaku siswa. 3.3. Prosedur nilai siswa yang sedang berjalan. Tiap guru selain bertugas mengajar dan memberi nilai untuk setiap tugas yang diberikan juga diharuskan menghitung nalai akhir yang selanjunya diberikan kepada wali kelas untuk dimasukkan ke dalam rapot, sebelum dimasukkan ke dalam raport wali kelas meminta persetujuan Kepala sekolah untuk memberikan tanda tangan untuk setiap nilai akhir, selanjuntnya nilai akhir itu dimasukkan ke dalam raport dan wali kelas di haruskan membuat laporan tentang semua hasil nilai raport yang di serahkan kepada Kepala Sekolah sebagai pimpinan. 3.4. Kendala sistem Berjalan Ada kendala dari sistem yang sedang berjalan dibawah ini adalah : 1. Pengumpulan nilai-nilai dari guru-guru ke kurikulum tidak bersamaan sehingga sulit merekapnya. 2. Disetiap kelas ada siswa yang tidak mengikuti test sementara sistem pramedial/perbaikan tidak berjalan. 24
3.5. Alternatif Pemecahaan Masalah Dalam pemecahaan masalah ini penulis memberikan dua alternatif pemecahaan. Alternatif yang pertama adalah: Memberikan tenggang waktu kepada para guru untuk memberikan nilai ke kurikulum. Keunggulan alternatif pertama ini adalah untuk membantu guru dalam mengelola nilai sehingga tidak terlalu berat. Untuk alternatif kedua, penulis mengusulkan agar mengadakan ujian susulan secara individu. 25