IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penyampaian informasi dari pihak satu ke pihak yang lain. Salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melainkan terbentuk dari hasil interaksi dengan. lingkungannya. Gilmer (dalam Rachmahana, 2003) mengemukakan bahwa

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari perkembangan teknologi semakin canggih, terbukti bermunculan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

II. TINJAUAN PUSTAKA Smartphone

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak asing lagi bagi kehidupan modern sekarang. Handphone yang. berlomba untuk menciptakan produk unggulan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan tekhnologi dan. informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kini handphone menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphone sekarang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. meliputi berbagai aspek, salah satu di antaranya adalah perkembangan alat

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Contohnya handphone merek Blackberry. Dengan segala. keunggulan yang dipunyai oleh Blackberry, handphone ini siap menyerbu

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kemajuan teknologi dan informasi semakin berkembang,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. bawah. Mungkin inilah hasil manis dari diberlakukannya Undang-undang RI

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ada di seluruh dunia. Dengan bertambahnya jumlah produk

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mulai menanamkan konsep experiential marketing dan nilai pengalaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasasalahan

Nama : Liana Rahmadani P Kelas : 3EA01 NPM : DP : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... xiii. ABSTRAK... xiv. ABSTRACT...

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor tersebut harus. konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesatnya globalisasi yang menjalar ke semua sektor kehidupan. Perubahan dalam


BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

BAB I PENDAHULUAN. waktu, kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis mengadakan pembahasan penelitian mengenai Analisis

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada 27 April

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing individu.

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

PEGANGAN ASSLAB MODUL 8

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dibawa kemana saja. Selain itu handphone juga membantu kita untuk

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

persentase. Sedangkan analisis inferensial yaitu analisis yang mengacu pada hasil

BAB I PENDAHULUAN. antar manusia. Seiring dengan berkembangnya industri telekomunikasi di

Transkripsi:

28 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Produk BlackBerry Perkembangan teknologi kini semakin dinamis sehingga penggunaan telepon pintar (smartphone) semakin popular dan terlihat perkembangan yang cukup signifikan. Salah satu smartphone yang berkembang dengan pesat adalah BlackBerry. BlackBerry merupakan perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon selular, sms, faksimili internet, menjelajah internet dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Perbedaan antara BlackBerry dengan handphone lainnya terletak pada sistem operasinya. BlackBerry menggunakan Operating system (OS) berbasis java buatan RIM (vendor BlackBerry). 4.1.1 Sejarah BlackBerry Seorang bernama Mike Lazardis yang berimigrasi dari Turki ke Kanada pada tahun 1967. Pada usianya yang ke 23 Lazardis mendapat kenyataan pahit karena di keluarkan dari Universitas Waterloo, dimana dia mendalami teknik elektro. Lazardis mendapat pinjaman modal usaha dari teman dan keluarganya. Dengan modal tersebut, Lazardis dan dua temannya mendirikan RIM di Waterloo,Ontario Kanada th 1984. Kontrak kerja pertama RIM datang dari General Motor Kanada untuk mengerjakan otomasi industri dan berahan dalam beberapa tahun pertama dengan berpindah dari kontrak ke kontrak. RIM berhasil mendapatkan penghasilan $1 juta dan memiliki sekitar 12 orang karyawan. RIM mulai tertarik pada perangkat digital nirkabel ketika menerima kontrak dari Roger Cantel Mobile Comminications, operator pager dan telepon seluler tahun 1987. Dalam kontraknya, RIM bertugas mencari tau potensi dari sistem jaringan digital nirkabel baru yang dikenalkan Ericsson. Selanjutnya berhasil membuat modem radio nirkabel berukuran mini. 1990, modem buatan ini banyak di pakai oleh perusahaan OEM untuk berbagai produk dari komputer sampai mesin penjual otomatis. 1991 RIM mengembangkan software untuk mendukung sistim e-mail

29 nirkabel. Dalam mengembangkan ini, RIM bekerja sama dengan dua perusahaan besar seperti Ericsson, dan Anterior Technologi. Ericsson berhasil mengenalkan modem radio portabel tahun 1992, Anterior Technologi bertugas menyediakan gateway untuk sistem e-mail sementara RIM akan meyediakan aplikasi pemograman. Kerjasama tiga pihak ini berhasil menciptakan sistim e-mail nirkabel dengan konektivitas tak terputus. Karena dirinya sangat mahir mengurusi riset dan teknologi dari pada keuangan, Lazardi mempekerjakan James Balsillie pada tahun 1992 untuk mengurus keuangan perusahaan dan pengembangan bisnis. Basile akhirnya menjadi salah satu direktur RIM, setara dengan Lazardis. Karena kemampuan dan kredibilitasnya, RIM di percaya untuk bekerja sama dengan banyak perusahaan besar seperti Microsoft, IBM, Bell South Wirless Data dan banyak lagi. BlackBerry bukan hanya berupa perangkat smartphone, dalam perkembangannya RIM juga mengeluarkan software bernama BlackBerry Connect yang dapat menghadirkan layanan BlackBerry ke dalam perangkat smartphone yang lain. Dengan perangkat yang mendukung, kita dapat menikmati akses layanan seperti di handphone BlackBerry, hanya saja dibatasi untuk fitur e-mail saja. Dalam perkembangannya tercatat ada lima kali evolusi yang terjadi di perangkat BlackBerry. Semua itu di lakukan untuk mengikuti teknologi dan tren pasar yang terus berkembang. Seiring perkembangan teknologi di perangkat BlackBerry, ketenarannya juga semakin melambung tinggi. 1997-2001, Ini adalah periode awal kemunculan perangkat BlackBerry yang masih berupa pager dua arah (two way pager). Meski berbentuk pager, perangkat BlackBerry ini sudah tampil beda dengan pager kebanyakan. Selain fiturnya, kehadiran keyboard QWERTYnya menjadi ciri khas dipasar pada saat itu. Layanan yang disediakan bagi pelanggan hanya dua, yaitu e-mail dan WAP. Untuk menyediakan layanan itu RIM menggandeng dua penyedia layanan internet nirkabel, mereka adalah Data TAC dan

30 Mobitex. Dua produk menggunakan layanan Data TAC dan tiga produk menggunakan akses Mobitex. Seri 850 adalah perangkat yang menandai lahirnya BlackBerry di dunia. perangakat ini memililki fitur yang sederhana, layarnya masih menggunakan teknologi monochrome dengan ukuran kecil. Namun seri ini adalah awal dari semuanya, Tahun 2005 perangkat ini mendapat pengakuan dari PC Magazine sebagai 14th greatest gadget of the past 50 years. Pada selang tahun 2001-2003, perangkat BlackBerry mulai diberi fasilitas telepon seluler menggunakan teknologi GSM (2G), begitu juga dengan akses datanya. Selain teknologi, desain BlackBerry pun telah terwujud layaknya handphone pintar, lengkap dengan keyboard QWERTY. Makanya RIM mulai mengenalkan BlackBerry sebagai perangkat handphone pintar bukan lagi pager dua arah. Sejarah lain yang tercipta di tahun ini adalah mulai di tanamkannya BlackBerry OS. Memiliki user interface dengan susunan menu khas BlackBerry yang sampai sekarang masih jadi patokan. Seri Quark merupakan jajaran handphone BlackBerry yang sangat populer pada masa itu. Produk dalam seri Quark seperti 6230 telah dilengkapi dengan teknologi java sebagai pendukung platform web browsernya. Selain itu di periode ini pula RIM mengeluarkan untuk pertama kalinya handphone BlackBerry berteknologi CDMA (6750) dengan menggandeng Verizon sebagai operatornya. Namun layarnya masih berteknologi monochrome. Pada periode 2003-2004, salah satu produk yang legendaris dari periode ini adalah 7270. Di lengkapi dengan teknologi WiFi dan menawarkan akses data melalui jaringan WLAN terbatas yang bisa digunakan untuk menjalankan fitur VoIP. RIM mencoba menawarkan pilihan kepada konsumen dengan menggandeng penyedia layanan seluler. Di Amerika, mereka menggandeng iden untuk menghadirkan fasilitas sensasional di handphone BlackBerry yaitu 7510 dan 7520 seperti GPS, komunikasi dua arah (walki talki) dan Bluetooth.

31 Periode selanjutnya adalah antara tahun 2004-2006, yang terbaru lagi adalah SureType yang mereka kenalkan ke pasar. Adalah dengan konsep satu tombol memuat dua huruf dan di dukung dengan fitur text predictive input seperti teknologi T9 yang sekarang kita kenal. Alasan penerapan SureType ini adalah memberikan kemudahan bagi pengguna yang kurang suka dengan keyboard QWERTY konvensional. Karena penerapan keyboard ini pula handphone BlackBerry seperti 7100v dan 7130e memiliki desain yang ramping. Periode terakhir adalah dari tahun 2006 sampai sekarang. Fiturfitur baru terus ditanamkan pada perangkat BlackBerry, seperti layar warna yang lebih baik, kamera, slot kartu memori dan aplikasi chatting. Pada periode ini juga mengenalkan TrackBall sebagai pengganti TrackWheel. TrackBall berbentuk bola yang di letakan di bawah layar. Konsep TrackBall di puji banyak kalangan karena aksesnya yang lebih nyaman dan cepat. Seri 8100 merupakan produk pertama yang menerapkan tombol navigasi TrackBall. RIM mengklasifikasikan produknya ke dalam seri tertentu untuk memudahkan pengguna membedakan keunggulan masing masing. Nama seri yang di gunakan cukup menarik seperti Electron (8700), pearl (8120), Gamma Ray (8820), Curve (8310) dan yang terakhir baru muncul adalah Bold (9000). 4.1.2 Perkembangan BlackBerry di Indonesia BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama BlackBerry. Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelcom dan Telkomsel. BlackBerry adalah jenis smartphone yang berkembang di Indonesia. Harga dari sebuah BlackBerry semakin lama semakin menurun disebabkan karena adanya persaingan dengan smartphone lain yang menawarkan fitur yang lebih lengkap dengan

32 harga yang murah. Smartphone kini telah mengalami pergeseran bagi lingkup pemasarannya. Smartphone bukan lagi menjadi sebuah barang eksklusif, tetapi telah menjadi trend atau lifestyle bagi kalangan tertentu. 4.2. Analisis Data Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 4.2.1 Uji Validitas Kuesioner Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya (Wijaya, 2009). Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya diukur dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan hasilnya dibandingkan dengan nilai angka tabel korelasi nilai r. Sebagai penelitian awal, kuesioner disebarkan sebanyak 30 kuesioner kepada responden. Setelah dilakukan uji validitas, didapatkan 28 pertanyaan sahih. Artinya seluruh pertanyaan tersebut memenuhi syarat sah untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0,361 untuk n = 30 pada α = 5%). Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2, 3 dan 4. 4.2.2 Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas adalah suatu uji untuk mengukur kepercayaan terhadap instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrumen tersebut menunjukan hasil yang tetap (Wijaya, 2009). Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai 0,708 untuk variabel kekuatan kepentingan, nilai 0,613 untuk evaluasi kepercayaan dan 0,787 untuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

33 4.3. Karakteristik Konsumen Pertanyaan untuk karakteristik konsumen meliputi nama, no. telepon, jenis kelamin, usia, departemen/angkatan, sumber dana, daerah asal dan pendapatan responden. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB dari semester 3 hingga semester 8 yang pernah menggunakan handphone BlackBerry 4.3.1 Jenis Kelamin Karakteristik konsumen handphone BlackBerry berdasarkan jenis kelamin adalah mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 71% dan selebihnya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29%. Karakteristik konsumen handphone BlackBerry berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada Gambar 5. 29% Perempuan Laki-laki 71% Gambar 5. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin 4.3.2 Usia Karakteristik konsumen handphone Blackberry berdasarkan usia kepada 100 mahasiswa adalah 44% berusia 21 tahun, 43% mahasiswa berusia 22 tahun, 8% mahasiswa berusia 20 tahun, 4% mahasiswa berusia 19 tahun dan 1% mahasiswa berusia 23 tahun. Usia yang paling banyak adalah 44% mahasiswa berusia 21 tahun, hal ini dikarenakan wawancara dengan menggunakan alat kuesioner dilakukan terhadap mahasiswa dengan usia yang berkisar antara 19-22 tahun, seperti dimuat pada Gambar 6.

34 43% 1% 4% 8% 19 20 21 44% 22 23 Gambar 6. Karakteristik konsumen berdasarkan usia 4.3.3 Sumber Dana Karakteristik mahasiswa yang menggunakan handphone BlackBerry berdasarkan sumber dananya, mayoritas mahasiswa, yaitu sebesar 92% masih dibiayai oleh orang tua, dilihat dari status konsumen yang masih mahasiswa, maka pada umumnya biaya hidup mereka masih ditanggung oleh orang tua. Selain itu, yang dibiayai dari hasil pendapatan sendiri/bekerja sebanyak 5% sedangkan sebanyak 3% konsumen menyatakan bahwa mereka memperoleh dana dari beasiswa. Karakteristik konsumen berdasarkan sumber dana ditunjukkan pada Gambar 7. 5% 3% Orang tua Pendapatan sendiri Beasiswa Gambar 7. Karakteristik konsumen berdasarkan sumber dana 4.3.4 Asal Daerah Karakteristik mahasiswa yang menggunakan handphone BlackBerry berdasarkan asal daerah adalah mayoritas berasal dari Jawa Barat sebesar 45%, sumatera 21%, Jakarta sebesar 19%, Banten sebesar 5%, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 1% dan minoritas berasal dari Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara, dan Irian jaya sebesar 0% atau tidak ada sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa 92%

35 konsumen dari daerah Jawa Barat lebih banyak menggunakan handphone BlackBerry dibandingkan daerah lain. Karakteristik konsumen yang didapatkan berdasarkan asal daerah ditunjukkan pada Gambar 8. 21% 1% 1% 1% 5% Jakarta 19% 7% Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sumatera Kalimantan Nusa Tenggara 45% Banten Gambar 8. Karakteristik konsumen berdasarkan asal daerah 4.3.5 Pendapatan Karakteristik mahasiswa yang menggunakan handphone BlackBerry berdasarkan pendapatan rata-rata per bulan adalah mayoritas memiliki pendapatan sebesar Rp 500.0001 Rp 1.000.000 sebesar 54% dan minoritas memiliki pendapatan sebesar > Rp 2.000.001 sebesar 3%. Karakteristik konsumen yang didapatkan berdasarkan pendapatan ditunjukkan Gambar 9. 10% 3% 9% < Rp 500.000 24% 54% Rp500.0001 Rp 1.000.000 Rp 1.000.001- Rp 1.500.000 Rp 1.500.001- RP 2.000.000 Gambar 9. Karakteristik mahasiswa berdasarkan pendapatan 4.4. Proses Pengambilan Keputusan Keputusan konsumen membeli handphone BlackBerry melibatkan proses keputusan pembelian. Proses keputusan pembelian terjadi karena adanya beberapa tahapan yang dialami konsumen diantaranya: pengenalan

36 kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, pasca pembelian. Berdasarkan hasil penelitian proses keputusan pembelian handphone BlackBerry dapat dilihat pada tahapan-tahapan tersebut. 4.4.1 Pengenalan Kebutuhan Tahapan pertama proses keputusan pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan akan produk tersebut. Kebutuhan dikenali ketika adanya ketidaksesuaian antara keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan oleh konsumen dan untuk itu konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan mencari produk yang dapat mengatasi masalah yang mereka rasakan. Faktor-faktor seperti motivasi dan manfaat akan mempengaruhi tindakan untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi utama konsumen dalam pembelian handphone BlackBerry dapat dilihat pada Gambar 10. 16% 3% 5% 1% 7% Mempermudah komunikasi Perwujudan gaya hidup Pengaruh teman Pengaruh keluarga 68% Pengaruh iklan/promosi Lainnya Gambar 10. Motivasi utama konsumen membeli BlackBerry Berdasarkan hasil penelitian, motivasi utama konsumen dalam membeli handphone BlackBerry adalah untuk mempermudah komunikasi, terutama melalui fitur BBM sebesar 68%. Untuk motivasi kedua terbanyak adalah pengaruh teman sebesar 16%. Sedangkan motivasi paling sedikit adalah perwujudan gaya hidup sebesar 3% dan harga yang terjangkau sebesar 0%. Hasil tersebut menunjukan bahwa motivasi konsumen dalam menggunakan handphone BlackBerry adalah untuk mempermudah komunikasi dengan banyak teman melalui fitur BBM.

37 16% 5% 1% Sebagai simbol kelas sosial Anda Mempermudah komunikasi 78% Sebagai bagian dari gaya hidup Lainnya Gambar 11. Manfaat yang dicari konsumen dari BlackBerry Hasil penelitian mengenai manfaat yang dicari dalam menggunakan handphone BlackBerry ditunjukkan pada Gambar 11. Sebanyak 78% konsumen berpendapat bahwa dengan memiliki handphone BlackBerry mereka akan dapat dengan mudah berkomunikasi baik dengan keluarga maupun teman. Manfaat lainnya adalah menjadi gaya hidup sebesar 16% dan menunjukkan status sosial sebesar 1%. Dapat dikatakan handphone BlackBerry digunakan untuk mempermudah komunikasi. 47% 53% Merasa ada yang kurang Biasa saja Gambar 12. Perasaan apabila tidak menggunakan BlackBerry Pada Gambar 12 terlihat bahwa sebanyak 53% konsumen menyatakan bahwa mereka merasa biasa saja apabila tidak menggunakan handphone BlackBerry sedangkan sisanya sebanyak 47% menyatakan bahwa mereka merasa ada yang kurang apabila tidak menggunakan handphone BlackBerry.

38 4.4.2 Pencarian Informasi Langkah selanjutnya setelah mengenali kebutuhan adalah pencarian informasi. Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Informasi yang dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhannya. Pencarian informasi ini diharapkan akan memberi pengetahuan tentang produk secara lengkap sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat pula. Tahap pencarian pada pembelian handphone BlackBerry dapat diidentifikasi dengan melihat pengalaman melihat promosi, sumber informasi mengenai produk, fokus perhatian pada informasi dan pengaruh promosi produk terhadap pembelian. 7% 1% 5% 1% 2% 19% Keluarga Teman 22% Internet Televisi Brosur Majalah/Koran 43% Agen/Sales Penjualan Lainnya Gambar 13. Sumber informasi konsumen terhadap BlackBerry Dari hasil penelitian yang ditunjukkan Gambar 13, sebanyak 43% konsumen memperoleh informasi tentang handphone BlackBerry melalui teman/sahabat mereka. Pengaruh teman cukup signifikan dalam mempengaruhi keputusan pembelian handphone BlackBerry pada mahasiswa hal ini dapat dimengerti karena status konsumen sebagai mahasiswa yang sebagian besar menghabiskan waktu di kampus bersama rekan dan teman-temannya, sehingga teman menjadi sumber informasi yang paling dominan. Kedua adalah melalui internet sebesar 22%, pencarian informasi mengenai internet dilakukan sebagai usaha untuk semakin meningkatkan dan memperbaiki taraf hidupnya seiring perkembangan peradaban yang

39 semakin maju. Oleh karena itulah konsumen khususnya mahasiswa menggunakan internet sebagai salah satu sumber dalam keputusan pembelian handphone BlackBerry. Selanjutnya adalah melalui keluarga 19% dan sebagian kecil dari brosur 1%, iklan melalui brosur memang jarang ditemukan sehingga mahasiswa hanya sedikit saja menggunakan brosur sebagai sumber informasi. 24% 3% 1% 3% 2% 2% 19% Keluarga Teman Internet Televisi Brosur Majalah/Koran Agen/Sales Penjualan 46% Lainnya Gambar 14. Media yang mempengaruhi dalam proses pembelian Mayoritas media yang paling mempengaruhi konsumen dalam membeli handphone BlackBerry tidak berubah seperti halnya sumber informasi yang digunakan mahasiswa dalam keputusan pembelian BlackBerry. Untuk teman (46%) dan internet (24%). Melalui teman konsumen dapat memperoleh informasi dan masukan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan pembelian handphone BlackBerry. Internet digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan lebih kaya sebelum melakukan keputusan pembelian. Urutan selanjutnya adalah keluarga (19%) dan brosur (1%) adalah media yang paling kecil pengaruhnya dalam pembelian handphone BlackBerry. Dapat dikatakan teman merupakan media yang paling efektif dalam pencarian informasi mengenai handphone BlackBerry. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 14.

40 25% 56% 7% Harga Bentuk/Ukuran Blackberry Type Blackberry 12% Fitur/Spesifikasi yang Disediakan Gambar 15. Fokus perhatian saat mendapatkan informasi BlackBerry Bila dilihat dari Gambar 15, dapat dilihat bahwa fokus utama konsumen dalam promosi yang dilakukan oleh BlackBerry adalah fitur/spesifikasi (56%). Semakin lengkap fitur yang ditawarkan maka mahasiswa akan semakin tertarik untuk membeli. Sebanyak 25% konsumen mengaku bahwa yang menjadi fokus perhatian pada saat menerima informasi mengenai handphone BlackBerry adalah harga. Hal tersebut sangat lumrah karena yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa. Urutan selanjutnya adalah tipe BlackBerry (12%) dan bentuk BlackBerry (7%) adalah hal yang tidak terlalu dipikirkan oleh konsumen. 40% Membuat Anda Membeli 60% Tidak Berpengaruh Gambar 16. Pengaruh promosi terhadap pembelian Selanjutnya mengenai pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian handphone BlackBerry akan ditunjukkan pada Gambar 16. Sebanyak 60% konsumen mengaku bahwa promosi yang dilakukan tidak berpengaruh kepada keputusan pembelian, sedangkan 40% menyatakan promosi yang dilakukan membuat konsumen tertarik

41 untuk membeli. Hal ini berarti bahwa iklan yang ditampilkan oleh produk BlackBerry tidak efektif dalam menginformasikan produknya. 4.4.3 Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif terdiri dari dua tahap, yaitu menetapkan tujuan dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Evaluasi alternatif dilakukan oleh konsumen jika mereka telah memiliki informasi yang cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan produk yang akan dibelinya. Gambar 17 akan menunjukkan hal yang menjadi pertimbangan dalam membeli handphone BlackBerry. 2% 6% 17% 2% Harga 32% Fitur (Spesifikasi) Bentuk/Ukuran Blackberry Warna Blackberry Type Blackberry 41% Lainnya Gambar 17. Pertimbangan awal konsumen Terlihat pada Gambar 17 bahwa fitur merupakan hal utama yang dipertimbangkan oleh mahasiswa, hal ini ditunjukkan dengan persentase terbesar yaitu sebanyak 41%. Handphone yang menyediakan banyak fitur akan menunjukkan keunggulan yang lebih baik untuk produk handphone itu sendiri. Fokus kedua yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan handphone BlackBerry adalah harga yang memiliki persentase sebesar 32%. Hal tersebut dapat dimengerti mengingat konsumen masih berstatuskan sebagai mahasiswa yang biaya hidupnya masih ditanggung oleh orang tua. Urutan ketiga adalah tipe (17%) kemudian diikuti oleh konsumen lain yang mempertimbangkan bentuk (6%) dan warna (2%).

42 22% Ya Tidak 78% Gambar 18. Penggunaan handphone selain BlackBerry Terlihat pada Gambar 18 sebanyak 78% konsumen menggunakan handphone lain selain BlackBerry. Sisanya hanya 22% yang tidak menggunakan handphone selain BlackBerry. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen tidak loyal terhadap handphone BlackBerry. 21% 11% 9% 20% Harga Fitur (Spesifikasi) Kualitas Rekomendasi 14% Mempunyai 2 Kartu Lainnya 25% Gambar 19. Alasan penggunaan handphone selain BlackBerry Konsumen yang menggunakan handphone selain BlackBerry menjawab bahwa alasan mereka adalah karena kualitas sebanyak 25%. Umumnya konsumen mengutamakan kualitas dalam mencari suatu produk, dengan kualitas yang baik maka produk tersebut tidak akan cepat rusak. Urutan kedua adalah mempunyai dua kartu/sim card sebesar 21% dan selanjutnya fitur dengan 20%, fitur menjadi alasan bagi mahasiswa untuk menggunakan handohone lain selain

43 BlackBerry karena dengan adanya berbagai macam fitur yang ditawarkan kepada konsumen maka konsumen akan lebih tertarik kepada handphone tersebut. Alasan paling sedikit yaitu harga sebesar 9%. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 19. 4.4.4 Proses Pembelian Tahap berikutnya dalam proses keputusan pembelian adalah proses pembelian. Setelah konsumen memiliki berbagai alternatif mengenai produk yang dibutuhkan maka keputusan pembelian dapat dilakukan. Pada proses pengambilan keputusan, konsumen mengambil keputusan mengenai siapa yang paling mempengaruhi dalam pembelian, bagaimana cara memutuskan pembelian dan dimana melakukan pembelian. 9% 46% Dealer resmi dari perusahaan Blackberry tersebut Dealer penjualan handphone Blackberry 45% Lainnya Gambar 20. Tempat pembelian BlackBerry Sebagian besar mahasiswa yaitu sebesar 46% melakukan pembelian di dealer resmi perusahaan BlackBerry. Umumnya perusahaan-perusahaan besar membuka dealer penjualan resmi untuk menjual produk-produk mereka yang disertakan juga dengan perangkat pendukung lainnya. Membeli pada dealer resmi dianggap lebih terpercaya dan terjamin kualitasnya karena bergaransi lebih lama daripada dealer penjualan BlackBerry. Untuk menghindari kondisi barang yang rusak jauh lebih aman untuk membeli pada dealer resmi. Mahasiswa yang membeli pada dealer BlackBerry juga tidak sedikit. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 45%. Mahasiswa banyak yang memilih membeli pada dealer BlackBerry

44 karena pada dealer tersebut harga produk yang dijual umumnya kompetitif, sehingga akan memberikan keuntungan bagi mahasiswa untuk dapat memilih produk sesuai dengan dana yang mereka miliki. Sisanya sebanyak 9% memilih lainnya, dengan alasan pemberian atau membeli pada teman. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 20. 15% 21% Dekat dengan tempat tinggal Harga murah 50% 14% Kualitas terjamin Pelayanan memuaskan Gambar 21. Pertimbangan memilih tempat pembelian Pertimbangan mahasiswa dalam memilih tempat pembelian handphone BlackBerry dengan persentase terbesar adalah pada tempat yang kualitasnya terjamin sebesar 50%. Umumnya konsumen mengutamakan kualitas karena produk akan bertahan lebih lama, sedangkan 21% memilih dekat dengan tempat tinggal, hal ini karena jarak tempat yang dekat akan menghemat biaya transportasi, selanjutnya mahasiswa mempertimbangkan tempat yang memberikan pelayanan yang memuaskan dengan persentase 15%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 21. Berdasarkan Gambar 22 sebanyak 73% menyatakan bahwa memutuskan pembelian dengan terencana, artinya sebelum pergi membeli konsumen sudah menentukan untuk membeli BlackBerry tipe tertentu, dengan spesifikasi, serta atribut lain pada BlackBerry. Sedangkan sebanyak 18% memutuskan melakukan pembelian tergantung situasi. Hal ini dilakukan ketika merasa membutuhkan produk tersebut, misalnya produk yang lama telah rusak, hilang, atau karena pengaruh lainnya. Sisanya sebanyak 9% memutuskan pembelian secara mendadak, yaitu niat membeli baru muncul pada saat mahasiswa telah berada di dealer penjualan.

45 18% 9% Terencana (sudah direncanakan sejak dari rumah) Tergantung situasi 73% Mendadak (niat membeli baru dirasakan ketika berada di toko) Gambar 22. Cara memutuskan pembelian BlackBerry Dilihat dari Gambar 23 mayoritas konsumen sebanyak 96% konsumen menyatakan menyediakan waktu khusus hanya untuk membeli Blackberry. Jika dihubungkan dengan Gambar 22 awalnya mahasiswa memutuskan membeli Blackberry secara terencana maka wajar jika sebagian besar mahasiswa pada akhirnya menyediakan waktu khusus untuk pembelian Blackberry. Sisanya sebanyak 32% menjawab bahwa mereka melakukan pembelian Blackberry bersamaan dengan belanja kebutuhan lain. 32% Menyediakan waktu khusus hanya untuk membeli handphone Blackberry 68% Bersamaan dengan belanja kebutuhan lain Gambar 23. Waktu yang disediakan dalam pembelian BlackBerry 4.4.5 Pasca Pembelian Evaluasi alternatif tidak hanya terjadi sebelum pembelian, tetapi juga akan tetap berlaku setelah terjadi proses pembelian. Pemakaian produk memberikan informasi baru mengenai produk yang akan dibandingkan dengan kepercayaan dan sikap yang ada. Konsumen akan mengevaluasi hasil yang diperoleh apakah sesuai atau tidak dengan harapan mereka. Kepuasan atau ketidakpuasan adalah

46 hasil dari tahap pasca pembelian ini. Gambar 24 menunjukkan tingkat kepuasan konsumen handphone BlackBerry. 20% Puas Tidak Puas 80% Gambar 24. Sikap mahasiswa pasca pembelian Blackberry Pada Gambar 24 sebanyak 20% menyatakan sikap tidak puas terhadap Blackberry yang dibelinya. Hal ini menunjukkan bahwa harapan mahasiswa tidak terpenuhi atau kinerja produk lebih rendah dari harapan. Secara keseluruhan sebanyak 80% konsumen menyatakan puas pasca pembelian Blackberry. Kepuasan konsumen dapat menimbulkan loyalitas terhadap produk. Hal ini dapat dilihat pada sikap konsumen ketika Blackberry tidak tersedia (Gambar 25). 4% 11% Akan mencari ke tempat penjualan yang lain Akan membeli merek lain Tidak jadi membeli 85% Gambar 25. Tindakan jika Blackberry tidak tersedia Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 25 mayoritas konsumen (85%) menyatakan akan mencari handphone Blackberry ke tempat penjualan yang lain. Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan. Loyalitas memiliki sikap positif atas perusahaan yang membuat suatu produk, dalam hal ini adalah Blackberry.

47 Sikap loyalitas konsumen ketika merek handphone Blackberry yang diinginkan tidak tersedia terlihat dari persentase sebesar 85%, konsumen yang tidak jadi melakukan pembelian jika merek handphone yang diinginkan tidak tersedia sebanyak 11% dan 4% yang menyatakan akan membeli merek lain, karena jika mencari merek yang diinginkan akan memakan biaya tambahan. Hal ini menunjukkan loyalitas mahasiswa yang tinggi terhadap merek Blackberry. Tabel 5.Ringkasan tahap-tahap proses keputusan untuk membeli handphone Blackberry Tahap-Tahap Proses Keputusan Untuk Membeli Keterangan handphone Blackberry Pengenalan Kebutuhan 1. Apa motivasi/alasan utama Anda membeli dan menggunakan handphone Blackberry? 2. Apa manfaat utama yang Anda harapkan dari pembelian handphone Blackberry? Mempermudah komunikasi Mempermudah komunikasi 3. Apa yang Anda rasakan jika tidak menggunakan handphone Blackberry? Pencarian Informasi 4. Darimana Anda mengetahui tentang produk Blackberry yang Anda beli? 5. Media apa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Blackberry? 6. Jika Anda melihat/mendengarkan iklan produk Blackberry, maka yang menjadi fokus perhatian Anda adalah? 7. Bagaimana iklan mempengaruhi Anda dalam membeli handphone Blackberry? Evaluasi Alternatif 8. Hal apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih handphone Blackberry? 9. Apakah Anda menggunakan handphone merek lain, selain Blackberry? 10. Jika Ya mengapa? Biasa saja Teman Teman Fitur/spesifikasi yang disediakan Tidak berpengaruh Fitur (spesifikasi) Ya Mempunyai 2 nomer

48 Lanjutan Tabel 5. Proses Pembelian 11. Dimana Anda membeli handphone Blackberry tersebut? 12. Pertimbangan apa yang Anda gunakan dalam memilih tempat pembelian tersebut? 13. Bagaimana cara Anda memutuskan membeli handphone Blackberry? 14. Bagaimana situasi Anda ketika membeli handphone Blackberry? Dealer resmi dari perusahaan Blackberry tersebut Kualitas terjamin Terencana (sudah direncanakan sejak dari rumah) Menyediakan waktu khusus hanya untuk membeli handphone Blackberry 15. Apakah Anda merasa puas terhadap handphone Blackberry yang Anda beli? 16. Jika handphone Blackberry yang Anda inginkan tidak tersedia, apa yang akan Anda lakukan? Sumber : Data olahan (2012) Ya Akan mencari ke tempat penjualan yang lain 4.5. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian handphone Blackberry Analisis faktor merupakan salah satu bentuk analisis multivariat yang dapat menganalisis tentang saling ketergantungan dari beberapa variabel secara simultan. Tujuan dari analisis faktor adalah menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi faktorfaktor yang lebih kecil tetapi tetap mencerminkan variabel awalnya. Analisis faktor tergolong metode interdependence dimana semua variabel berstatus sama. Pada penelitian ini jumlah variabel yang akan dianalisis sebanyak 10 atribut. Variabel yang akan dianalisis antara lain status sebagai mahasiswa, pengaruh dari teman, pengaruh keluarga, pengaruh penjual, penghasilan orang tua, kemudahan mendapatkan produk, pengetahui mengenai atribut

49 produk, gaya hidup, pengaruh iklan, pengalaman menggunakan handphone lain. Analisis faktor layak untuk dilakukan atau tidak dapat diketahui dengan menggunakan uji statistik Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of adequancy dan Bartlett s Test of Spericity. Apabila indeks KMO tinggi (berkisar antara 0,5 sampai 1,0) analisis faktor layak dilakukan. Sebaliknya, jika nilai KMO di bawah 0,5 analisis faktor tidak layak dilakukan (Simamora, 2005). Hasil dari uji KMO-MSA yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,764 dan Bartlett s Test dengan angka chisquared sebesar 265,760 dengan signifikansi 0,000 (Lampiran 5). Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisis faktor layak dilakukan dan antarvariabel terdapat korelasi. Tabel 6 menunjukkan ringkasan nilai MSA yang dimiliki setiap variabel yang diteliti. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai MSA yang dimiliki oleh masing-masing variabel dalam penelitian ini lebih besar dari 0,5 sehingga semua variabel dapat digunakan dalam analisis faktor. Jika variabel memiliki nilai MSA lebih kecil dari 0,5 maka variabel yang memiliki nilai paling kecil harus dikeluarkan terlebih dahulu kemudian dilakukan pengolahan ulang tanpa memasukkan variabel tersebut hingga tidak terdapat variabel dengan nilai MSA kurang dari 0,5. Hasil perhitungan MSA ditunjukan pada Tabel anti-image matrices (Lampiran 6) pada output anti-image correlation. Langkah selanjutnya dalam analisis faktor adalah melakukan ekstraksi terhadap variabel-variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor yang lebih sedikit dari variabel yang ada. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah principal component analysis (PCA) dimana dalam proses ini akan menghasilkan nilai communalities. Angka-angka dalam matriks PCA menyatakan korelasi parsial antarvariabel, yaitu korelasi yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Pada Tabel communalities (Lampiran 7), nilai extraction yang terbentuk menunjukan besarnya persentase varian suatu variabel yang dapat dijelaskan dari faktor yang terbentuk dan dapat menunjukkan seberapa pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan

50 pembelian konsumen. Variabel pengaruh keluarga misalnya, nilai extraction yang terbentuk adalah 0,759 artinya 75,9% varian dari variabel tersebut dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk dan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel yang memiliki nilai communalities terbesar kedua adalah gaya hidup, 72,2 % varian dari variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Tabel 7 menunjukan nilai communalities setiap variabel yang telah diurutkan dari nilai yang terbesar hingga nilai terkecil. Tabel 6. Ringkasan nilai MSA No Variabel Nilai MSA 1 Status sebagai mahasiswa 0.797 2 Pengaruh keluarga 0.574 3 Pengaruh/saran teman 0.798 4 Pengaruh penjual/wiraniaga 0.817 5 Penghasilan orang tua 0.733 6 Kemudahan mendapatkan produk 0.880 7 Pengetahuan mengenai atribut produk 0.666 8 Gaya hidup 0.711 9 Pengaruh iklan/promosi 0.871 10 Pengalaman menggunakan handphone lain 0.749 Sumber: Data olahan (2012) Tabel 7. Nilai communalities No Variabel Communalities 1 Pengaruh keluarga 0.759 2 Gaya hidup 0.722 3 Pengetahuan mengenai atribut produk 0.721 4 Penghasilan orang tua 0.717 5 Status sebagai mahasiswa 0.608 6 Pengaruh penjual/wiraniaga 0.608 7 Pengaruh/saran teman 0.541 8 Kemudahan mendapatkan produk 0.510 9 Pengalaman menggunakan handphone lain 0.504 10 Pengaruh iklan/promosi 0.496 Sumber: Data olahan (2012) Tabel Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui berapa banyak faktor yang terbentuk (Lampiran 8). Faktor yang terbentuk harus memiliki nilai eigenvalues 1. Nilai eigenvalues menunjukan kepentingan

51 relatif masing-masing faktor dalam menghitung ragam seluruh peubah yang di analisis. Berdasarkan output total variance dapat diketahui bahwa jumlah faktor yang terbentuk ada tiga faktor, yaitu faktor pertama yang mempunyai eigenvalue = 3,552, faktor kedua dengan nilai eigenvalue = 1,454 dan faktor ketiga dengan nilai eigenvalue = 1,180. Faktor-faktor yang terbentuk ini memiliki nilai total percentage of variance sebesar 61,852% yang berarti 61,852% dari seluruh variabel dapat dijelaskan oleh tiga faktor yang terbentuk. Tabel Component Matrix digunakan untuk mendistribusikan peubahpeubah yang telah diekstrak ke dalam factor loading (Lampiran 9). Tabel Rotated Component Matrix yang menunjukan distribusi 10 variabel yang memiliki factor loaded 0,4 telah diekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk (Lampiran 10). Peubah yang memiliki factor loaded 0,4 dianggap memiliki kontribusi lemah terhadap faktor yang terbentuk, sehingga harus direduksi dari faktor yang dibentuknya. Tabel Rotated Component Matrix dengan 3 faktor, terlihat bahwa nilai factor loading terbesar setiap variabel sudah mencapai 0,4 dan dikatakan memiliki korelasi yang cukup kuat dengan faktor yang membentuknya. menunjukkan bahwa peubah yang telah secara tepat ditunjukkan oleh faktor terbentuk (Lampiran 11). Component Plot in Rotated Space menampilkan gambar letak keseluruhan 10 variabel pada faktor terbentuk (Lampiran 12). Penamaan terhadap faktor-faktor yang terbentuk dalam analisis faktor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu nama faktor yang mewakili namanama variabel yang membentuk faktor tersebut dan nama faktor berdasarkan variabel yang memiliki nilai factor loading tertinggi. Pada penelitian ini, pemberian nama faktor-faktor yang terbentuk akan menggunakan pendekatan berdasarkan variabel-variabel yang memiliki nilai factor loading tertinggi. Tabel 8 menunjukkan nama-nama faktor yang terbentuk, nilai eigenvalue, persentase varian, variabel penciri, dan nilai factor loading masing-masing variabel.

52 Tabel 8. Pembagian variabel-variabel ke dalam faktor-faktor Faktor Eigenvalue Varian (%) Variabel Pengaruh Lingkungan gaya hidup dan 3.552 35.519 Perbedaan Individu 1.454 14.515 Gaya Hidup Status Pengaruh Teman Pengaruh Penjual Iklan Keluarga Penghasilan Kemudahan memperoleh produk Factor Loading 0.778 0.765 0.720 0.658 0.545 0.868 0.797 0.487 Proses Pembelajaran konsumen 1.180 11.798 Pengetahuan terhadap atribut Pengalaman menggunakan handphone lain 0.843 0.613 Sumber: Data olahan (2012) Faktor pertama yang terbentuk dinamakan faktor pengaruh lingkungan dan gaya hidup dimana variabel penciri yang memiliki factor loading tertinggi adalah gaya hidup. Variabel lainnya yang memiliki nilai factor loading cukup tinggi adalah status dan yang selanjutnya adalah pengaruh teman. Tuntutan gaya hidup memberi pengaruh yang kuat terhadap keputusan konsumen dalam pembelian handphone Blackberry karena saat ini smartphone telah mengalami pergeseran bagi lingkup pemasarannya. Smartphone bukan lagi menjadi sebuah barang eksklusif, tetapi telah menjadi trend atau lifestyle bagi kalangan tertentu. Dapat dikatakan gaya hidup secara tidak langsung memberikan dorongan kepada seseorang untuk menggunakan handphone Blackberry. Faktor kedua yang terbentuk terdiri dari variabel penciri seperti pengaruh keluarga, penghasilan orang tua, dan kemudahan memperoleh produk. Pengaruh keluarga memiliki factor loading tertinggi mempengaruhi individu untuk melakukan pembelian karena pada umumnya seseorang akan meminta pendapat dari keluarga untuk memutuskan membeli suatu produk. Faktor ini dinamakan faktor perbedaan individu.

53 Faktor ketiga dinamakan sebagai faktor pembelajaran konsumen. Faktor ini terdiri dari variabel penciri pengetahuan mengenai atribut produk, dan pengalaman menggunakan produk handphone lain. Konsumen akan mencari tambahan informasi mengenai produk yang akan dibeli melalui media seperti internet, majalah dan saran dari teman maupun dari keluarga mengenai atribut produk. Pengetahuan mengenai atribut produk tersebut nantinya akan dijadikan sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan pembelian handphone Blackberry. 4.6. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut handphone Blackberry 4.6.1 Analisis Tingkat Kepentingan (e i ) Dalam mengidentifikasi dan menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi pembelian handphone Blackberry, digunakan model analisis Fishbein. Model ini mengemukakan bahwa sikap terhadap objek tertentu didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut objek yang bersangkutan. Dalam hal ini atributatribut yang melekat pada handphone Blackberry. Berdasarkan data primer yang didapatkan dari kuesioner kepada 100 responden dapat diketahui penilaian konsumen terhadap atribut dalam bentuk skor evaluasi kepentingan (ei) dan skor kepercayaan (bi), sehingga pada akhirnya akan diketahui sikap konsumen (Ao) terhadap atribut handphone Blackberry. Atribut-atribut yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 9 atribut yaitu harga produk, manfaat produk, mutu produk, kepopuleran produk, kemudahan memperoleh produk, fitur produk, warna produk, tipe produk dan bentuk produk. Evaluasi tingkat kepentingan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1 = sangat tidak penting, 2 = penting, 3 = netral, 4 = penting dan 5 = sangat penting. Hasil evaluasi tingkat kepentingan akan menunjukan atributatribut mana saja yang dinilai penting oleh konsumen dalam pembelian handphone Blackberry. Semakin tinggi skor evaluasi suatu atribut maka semakin penting juga atribut tersebut dimata konsumen. Tabel 9 menunjukan hasil evaluasi tingkat kepentingan (e i ) terhadap atribut-

54 atribut handphone Blackberry. Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa atribut mutu produk memiliki skor e 1 tertinggi (4,54), hal ini menunjukkan bahwa mutu produk merupakan atribut yang paling penting dan diinginkan oleh konsumen. Atribut penting lainnya adalah fitur/spesifikasi produk (4,45) dan manfaat produk (4,65), sedangkan perolehan skor terkecil oleh atribut warna produk (3,31). Dapat dikatakan dalam proses pembelian handphone Blackberry, konsumen lebih mementingkan mutu produk dibandingkan dengan warna produk Blackberry. Tabel 9. Peringkat tingkat kepentingan (e i ) atribut konsumen handphone Blackberry 4 Kepopuleran produk 2 6 39 38 15 3.58 5 Kemudahan memperoleh produk 0 1 33 52 14 3.79 6 Fitur/spesifikasi produk 0 1 9 34 56 4.45 7 Warna produk 3 15 40 32 10 3.31 8 Tipe produk 1 2 30 50 17 3.8 9 Bentuk/ukuran produk 2 7 31 46 14 3.63 *[(1x1+3x2+16x3+48x4+32x5)/100], dan seterusnya dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk atribut lainnya. Sumber: Data olahan (2012) 4.6.2 Analisis Tingkat Kepercayaan (b i ) Frekuensi pada setiap nilai skala Skor evaluasi (e i ) No Atribut 1 2 3 4 5 1 Harga produk 1 3 16 48 32 4.07* 2 Manfaat produk 0 0 6 45 49 4.43 3 Mutu produk 0 0 3 40 57 4.54 Dalam penelitian ini, diketahui pula skor rataan kepercayaan (b i ) terhadap atribut-atribut handphone Blackberry dengan melakukan analisis tingkat kepercayaan. Hasil yang didapatkan pada skor kepercayaan akan menunjukkan seberapa besar konsumen mempercayai bahwa suatu atribut melekat pada produk/objek tertentu. Skor tingkat kepercayaan setiap atribut didapatkan dari rataan perkalian antara frekuensi dan skala Likert. Pada Tabel 10 menunjukkan perolehan skor

55 hasil tingkat kepercayaan konsumen terhadap atribut- atribut yang melekat pada produk handphone Blackberry. Tabel 10. Peringkat skor kepercayaan (b i ) atribut konsumen handphone Blackberry * 9 Bentuk/ukuran produk 1 5 31 52 11 3.67 [(0x1+8x2+32x3+49x4+11x5)/100], dan seterusnya dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk atribut lainnya. Sumber: Data olahan (2012) Pada Tabel 10 dapat kita ketahui bahwa atribut yang paling dipercaya konsumen melekat pada produk handphone Blackberry adalah atribut manfaat produk dengan nilai 4,1. Pada hasil evaluasi tingkat kepentingan (e i ) yang telah dijelaskan sebelumnya, atribut manfaat produk menempati urutan ketiga dengan skor 4,43. Dapat dilihat bahwa pada kenyataannya konsumen menganggap bahwa manfaat produk handphone Blackberry lebih baik jika dibandingkan dari Frekuensi pada setiap nilai skala yang diharapkan konsumen. Atribut kepopuleran produk menempati urutan kedua pada tingkat kepercayaan (b i ) dengan skor sebesar 3,93 berbeda dengan hasil yang diperoleh pada hasil evaluasi tingkat kepentingan (e i ) dimana atribut kepopuleran produk menempati urutan kedelapan (3,58). Atribut fitur produk menempati urutan ketiga dengan skor 3,91. Sedangkan perolehan nilai terkecil (3,55) diperoleh atribut warna produk yang menunjukan kepercayaan yang rendah. Skor evaluasi (e i ) No Atribut 1 2 3 4 5 1 Harga produk 0 8 32 49 11 3.63* 2 Manfaat produk 0 1 15 57 27 4.1 3 Mutu produk 2 7 25 50 16 3.71 4 Kepopuleran produk 1 3 24 46 26 3.93 5 Kemudahan memperoleh produk 0 2 28 53 17 3.85 6 Fitur/spesifikasi produk 0 5 18 58 19 3.91 7 Warna produk 1 9 32 50 8 3.55 8 Tipe produk 1 2 26 58 13 3.8

56 4.6.3 Analisis Sikap Konsumen Analisis sikap konsumen terhadap handphone Blackberry didapatkan setelah skor kepercayaan (b i ) dikalikan dengan skor evaluasi kepentingan (e i ) yang sesuai menurut masing-masing atribut. Nilai sikap secara keseluruhan akan didapatkan dengan menjumlahkan nilai sikap pada masing-masing atribut. Tabel 11 memperlihatkan hasil secara lengkap analisis sikap multiatribut Fishbein terhadap handphone Blackberry yang diurutkan dari yang terbesar. Tabel 11. Hasil analisis sikap multriatribut Fishbein terhadap konsumen handphone Blackberry Skor Skor Sikap Ao Evaluasi No Atribut Kepentingan Ao bi (ei) (eixbi) 1 Manfaat produk 4.43 4.1 18.16 2 Fitur/spesifikasi produk 4.45 3.91 17.40 3 Mutu produk 4.54 3.71 16.84 4 Harga produk 4.07 3.63 14.77 5 Kemudahan memperoleh produk 3.79 3.85 14.59 6 Tipe produk 3.8 3.8 14.44 7 Kepopuleran produk 3.58 3.93 14.07 8 Bentuk produk 3.63 3.67 13.32 9 Warna produk 3.31 3.55 11.75 ei x bi 135.35 Sumber: Data olahan (2012) Sikap konsumen (A o ) secara keseluruhan adalah 135,35. Nilai keseluruhan sikap yang didapatkan akan digunakan untuk mengetahui skala penilaian sikap konsumen terhadap atribut-atribut Blackberry. Kategori sikap konsumen terhadap atribut-atribut handphone Blackberry dapat diketahui dengan menetapkan skala interval terlebih dahulu. Langkah pertama perhitungan skala interval adalah menghitung skor maksimum dan minimum sikap. Skor maksimum diperoleh dari (skor kepentingan x skor kepercayan x jumlah atribut), maka skor maksimumnya adalah 225 (5 x 5 x 9). Sedangkan skor minimum diperoleh dari jumlah atribut, yaitu 9. Dengan menetapkan skala

57 interval maka akan dapat diketahui kategori sikap konsumen handphone Blackberry berikut: Skala Interval = = 43,2 9-52,2 : Sangat tidak baik 52,3-95,5 : Tidak baik 95,6-138,8 : Cukup baik 138,9-182,1 : Baik 182,2-225,4 : Sangat baik Berdasarkan kategori sikap konsumen tersebut dapat diketahui bahwa sikap konsumen terhadap handphone Blackberry memiliki nilai 135,35 berada di interval 95,6 138,8. Hal ini menunjukan bahwa produk handphone Blackberry dinilai cukup baik oleh konsumennya, diantaranya manfaat produk, fitur produk, dan mutu produk handphone Blackberry. 4.7. Implikasi Manajerial Strategi pemasaran utama paling tidak terdiri dari tiga langkah utama yaitu: segmentasi, targeting dan posisioning pasar (STP). Strategi tersebut dapat ditentukan apabila perusahaan mengetahui karakteristik konsumennya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik mahasiswa yang menggunakan handphone Blackberry didominasi oleh wanita, usia 21 dan 22 tahun, dengan besar pendapatan Rp 500.001-Rp 1.000.000. Segmentasi handphone Blackberry sebaiknya berdasarkan demografi profesi dan usia yaitu mahasiswa berusia 21 dan 22 tahun. Adapun targeting handphone Blackberry adalah mahasiswa yang aktif dalam berkomunikasi melalui handphone dan posisioning produk sebagai alat untuk mempermudah komunikasi karena adanya fitur BlackBerry Messenger dapat menunjang kegemaran masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi. Setelah dilakukan penelitian, hasil yang diperoleh dapat dikaitkan dengan bauran pemasaran yaitu: produk, harga, tempat, dan promosi. Apabila dilihat dari sisi produk, konsumen menyatakan bahwa mereka telah puas dengan produk handphone Blackberry. Dari hasil analisis multiatribut

58 Fishbein dapat diketahui bahwa atribut manfaat produk, fitur produk, dan mutu produk telah mendapatkan nilai yang baik dimata konsumen. Atributatribut tersebut sebaiknya tetap dijaga agar tetap dinilai baik oleh konsumen. Selain itu manajer perlu menciptakan inovasi-inovasi baru seperti handphone dual card yaitu dalam satu handphone dapat mengaktifkan dua buah sim card hal ini sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, karena mayoritas konsumen yang juga menggunakan handphone merek lain menyatakan bahwa mereka memiliki sim card aktif lebih dari satu sehingga mereka menggunakan dua buah handphone. Dari hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas konsumen berjenis kelamin perempuan. RIM sebagai produsen BlackBerry sebaiknya menciptakan produk BlackBerry dengan berbagai pilihan warna agar konsumen lebih tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh BlackBerry. Berdasarkan hasil penelitian dapat juga dilihat bahwa yang menjadi fokus perhatian konsumen adalah fitur produk. Konsumen lebih mementingkan fitur produk dibandingkan dengan harga produk. Sebaiknya RIM menambahkan fitur-fitur baru yang lebih menarik karena semakin lengkap fitur yang ditawarkan maka mahasiswa akan semakin tertarik untuk membeli. Fitur-fitur baru yang bisa ditambahkan ke dalam handphone BlackBerry salah satunya adalah instagram yang merupakan suatu aplikasi untuk berbagi foto dengan orang lain. Dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa ketersediaan produk sangat penting bagi konsumen, apabila handphone Blackberry tidak tersedia maka konsumen akan mencari ke tempat penjualan lain. Kemudahan dalam memperoleh produk BlackBerry memungkinkan konsumen untuk membeli pada dealer penjualan BlackBerry yang tidak resmi apabila BlackBerry yang diinginkan tidak tersedia pada dealer resmi BlackBerry. Oleh karena itu pihak Blackberry sebaiknya menyediakan berbagai tipe Blackberry pada dealer resmi hal ini untuk mencegah konsumen membeli produk pada dealer penjualan Blackberry yang tidak terjamin kualitasnya.