EVALUASI KINERJA TRANSJAKARTA BUSWAY KORIDOR I RUTE (BLOK M-KOTA) Oleh : ANINDITO PERDANA ( )

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

STUDI OPERASI WAKTU TEMPUH DAN LOAD FACTOR PADA TIAP HALTE BUSWAY TRANSJAKARTA TRAYEK KOTA BLOK M

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MAHASISWA : DANANG IDETYAWAN DOSEN PEMBIMBING: IR HERA WIDIYASTUTI, MT.PHD ISTIAR, ST.MT

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA

Evaluasi Operasional Angkutan Umum Kota Pariaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

PERECANAAN RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA SIBOLGA. Oleh : Olga kristama Silalahi ( )

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Rute, Terminal, Tempat Henti)

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. (Hazian,2008) Transportasi dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

EVALUASI KINERJA BUS TRANS JOGJA TRAYEK 3A. : Hera Widiyastuti Ir. MT

P r o f i l U s a h. a A s p e k P a s a r P e r m i n t a a n H a r g a...

MERCYANO FEBRIANDA Dosen Pembimbing : Ir. Wahju Herijanto, MT.

BAB IV ANALISIS DATA

Perencanaan Trase Tram Sebagai Moda Transportasi Terintegrasi Untuk Surabaya Pusat

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA JAMBI STUDI KASUS : RUTE ANGKOT LINE 4C JELUTUNG-PERUMNAS

Waktu Tunggu Angkutan Antar Bis Di Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. angkutan umum, biaya angkutan menjadi beban angkutan bersama, sehingga

USAHA PENANGKAPAN IKAN PELAGIS DENGAN ALAT TANGKAP GILLNET

BAB III LANDASAN TEORI

USAHA KONVEKSI PAKAIAN JADI

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

BAB II DASAR TEORI. Angkutan umum sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi perkotaan

EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM OPERASIONAL BARU BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS 1. KONDISI OPERASIONAL DAN PERMASALAHAN BUS KAMPUS UNAND

BAB IV DATA DAN ANALISA. Jumlah Penumpang di Terminal Awal Akhir. Dalam mengatur headway atau selang waktu keberangkatan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

EVALUASI KINERJA PENGOPERASIAN ANGKUTAN PENGUMPAN (FEEDER) TRANS SARBAGITA TP 02 KOTA DENPASAR

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR SURABAYA SIDOARJO ( LEWAT JALAN AHMAD YANI)

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tingkat aksesibilitas dapat dikategorikan sebagai aksesibilitas tinggi, karena dari hasil pengolahan data diperoleh :

A. Indicator Pelayanan Angkutan Umum 18 B. Waktu Antara {Headway) 18 C. Faktor Muat (Loadfactor) 19

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

m 2 BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas kota.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

EVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi BAB VIII PENUTUP

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT TREM DI JALAN RAYA DARMO SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK

Manajemen Angkutan Umum Perkotaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan mengunakan kendaraan (Munawar, 2011).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

EVALUASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL OPERASIONAL TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DAN KORIDOR 12

1. Pendahuluan MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

DepartemenTeknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Ke 13. PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Frekuensi, Headway, dan Jumlah Armada)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menghitung

ALTERNATIF PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM (STUDI KASUS: BUS DAN KERETA API TRAYEK KOTA PADANG- KOTA PARIAMAN)

yang sebenarnya dalam setiap harinya. Faktor muat (loadfactor) sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

EVALUASI PENERAPAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) Fitra Hapsari ( ) Jurusan Teknik Sipil Bidang Keahlian Manajemen Rekayasa Transportasi

BAB V. SIMPULAN dan SARAN. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa simpulan sebagai

PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

EVALUASI KINERJA TRANSJAKARTA BUSWAY KORIDOR I RUTE (BLOK M-KOTA) Oleh : ANINDITO PERDANA (3105.100.056)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

Latar Belakang Permasalahan Tujuan Batasan Masalah Lokasi Studi Manfaat BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Fasilitas transportasi Ibu Kota yang nyaman, cepat, dan murah merupakan impian masyarakat Jakarta. Untuk saat ini barulah Bus Transjakarta yang menjadi moda transportasi andalan Pemerintah DKI yang coba mewujudkan impian itu. Namun semua kelebihan itu, hanya bertahan sementara, karena persoalan baru muncul, seperti kedatangan armada bus yang terlalu lama di setiap halte, jumlah armada yang tidak mencukupi, kurangnya kenyamanan penumpang dan waktu tempuh perjalanan yang terlalu lama.

Permasalahan Apakah waktu tempuh perjalanan (Travel Time) sesuai waktu rencana? Apakah waktu keberangkatan antar armada (Headway) sesuai jadwal rencana? Berapa kenyamanan per tempat duduk dan berdiri yang telah ditetapkan serta Load Faktor kendaraan? Berapa pertambahan penumpang pengguna Transjakarta busway koridor I (Blok M-Kota) untuk proyeksi 5 sampai 10 tahun yang akan datang?

Tujuan Meminimalisir keterlamabatan penumpang sampai tujuan sehingga penumpang tidak banyak yang beralih ke angkutan lain. Menghitung waktu keberangkatan antar armada (Headway) sesuai jadwal perkiraan agar penumpang tidak menunggu terlalu lama. Memberikan gambaran kondisi kualitas pelayanan bus Transjakarta koridor I (Blok M-Kota). Menganalisa kebutuhan (Demand) serta ketersediaan (Supply) untuk operasional bus Transjakarta 5 sampai 10 tahun yang akan datang.

Batasan Masalah Lokasi yang ditinjau untuk kinerja busway adalah koridor I (Blok M-Kota ) Objek survey adalah pengguna armada busway disepanjang koridor I ( Blok M-Kota ) Lingkup pembahasan tidak memperhatikan biaya operasional kendaraan Evaluasi kinerja yang ditinjau dari segi pengguna yaitu menitikberatkan masalah kenyamanan (LF) dan tidak memperhatikan dari sisi operator. Objek survei di ambil dari beberapa halte terpadat di koridor I (Blok M-Kota) Survei dilakukan pada saat peak hour

Lokasi Studi Gambar 1.1. Peta I Jakarta

Lokasi Studi Gambar 1.2 Rute semua koridor Busway Transjakarta

Manfaat Meningkatkan tingkat pelayanan busway koridor I (Blok M- Kota) yaitu pelayanan angkutan umum yang tepat waktu, terjadwal, terjangkau, aman, dan nyaman kepada masyarakat pengguna. Sebagai gambaran awal penerapan busway di kota-kota Sebagai gambaran awal penerapan busway di kota-kota besar di Indonesia dalam pengoprasian armada dan sebagai masukan yang bermanfaat bagi pengguna, operator dan pemerintah dalam peningkatan kualitas pelayanan trasportasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Transjakarta Waktu Tempuh (Travel Time) Interval Waktu Parameter Kenyamanan Load Faktor Teori Analisis Untuk Demand dan Supplynya

Gambaran Umum Transjakarta Transjakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem Transmilenio yang sukses di Bogota Bus Transjakarta mulai diresmikan pada 15 Januari 2004 atau dengan kata lain koridor (Blok M-Kota) secara resmi dioperasikan, dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta

Waktu Tempuh Waktu perjalanan yang efisien akan meningkatkan mutu pelayanan angkutan umum. Waktu tempuh dapat dapat dipengaruhi oleh kecepatan perjalanan,panjang rute perjalanan, waktu naik/turun penumpang dan waktu tunggu terminal.maka dapat dirumuskan. CT=LOT1 +LOT2 + Σ L/V + Σ B/A LOT = Waktu tempuh untuk mencapai perhentian ujung (jam) L = Panjang rute (km) V = kecepatan (km/jam) B/A = Waktu untuk menarik dan menurunkan penumpang (boarding/ariving)(jam) CT = waktu tempuh (jam)

Interval Waktu Waktu Keberangkatan antar armada (Headway) adalah selang waktu yang diperlukan antara kendaraan yang satu dengan lainnya yang menyusul dibelakangnya. H s min =t s +t a + t+t r +t b t s= waktu berhenti t a = waktu akselerasi t= waktu tambahan untuk safety t r = waktu tambahan akibat perbedaan reaksi t b = waktu pengereman

Parameter Kenyamanan Kenyamanan Tempat duduk r = Standar kenyamanan (0,3-0,55 m 2 /space) m = Ad r Kenyamanan Tempat Berdiri σ = Standar kenyamanan m'= Ab (0,15-0,25 m 2 /space) σ

Load Faktor Load faktor (LF) merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang diangkut dengan kapasitas tempat duduk yang disediakan, dinyatakan dalam persentase. LF = jumlah penumpang kapasitas tempat terangkut duduk Kapasitas Total (Cv) LF = jumlah penumpang terangkut kapasitas angkut

Teori Analisis Untuk Demand dan Supplynya Metode analisa adalah : Survei jumlah penumpang yang naik dan turun pada tiap-tiap stasiun Survei jumalah penumpang yang turun pada tiap-tiap stasiun Menggunakan teori Analogi Fluida untuk mendapatkan MAT (Matrik Asal Tujuan) pada tahun 2009. Mengetahui Jumlah pertumbuhan penduduk PDRB (Pendapatan Daerah Regional Bruto) mulai tahun 2002 sampai dengan 2008 pada tiap-tiap daerah sepanjang rute Transjakarta busway meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Peramalan pada tahun rencana digunakan metode Furness untuk mendapatkan MAT pada tahun rencana.

Identifikasi Masalah Studi Literatur BAB III METODOLOGI Pengumpulan dan Pengambilan Data Pelaksanaan Survei Diagram Alir

Identifikasi Masalah Dalam tahapan ini, membahas tentang permasalahan pada BAB I yang diangkat pada Transjakarta busway koridor I (Blok m-kota)

Studi Literatur Menjelaskan acuan terkait dengan topik yang digunakan sebagai dasar teori untuk menyelesaikan tugas akhir ini antara lain : 1. Waktu Tempuh rata-rata 2. Waktu Keberangakatan antar Armada 3. Parameter Kenyamanan 4. Teori Analisis Untuk Demand dan Supply

Pengumpulan dan Pengambilan Data Data primer yang dikumpulkan berupa : Data Waktu Tempuh Data naik turun penumpang pada tiap-tiap halte. Data Keberangkatan antar Armada (Station Headway) Data sekunder yang didapat adalah: Data spesifikasi badan bus Transjakarta meliputi : luas lantai, jumlah tempat duduk dan berdiri. Data populasi jumlah penduduk DKI Jakarta dan data PDRB (Pendapatan daerah regional bruto) mulai tahun 2002 sampai dengan 2008. Data volume penumpang berdasarkan penjualan tiket yang terjual pada masing-masing halte.

Pelaksanaan Survei Survei Waktu Tempuh Survei Keberangkatan antar armada (Station Headway) Survei Naik-Turun Penumpang

S T A R T 1 I d en ti f i k a s i M a s a l a h S tu d i L it er a t u r b uk u a c u a n, pe ra tu r a n-p e ra tu r a n ya ng te rk a it, la p ora n T u ga s A k hi r a ta u s tu di t e rd a h ul u ya ng te rk a it d e ng a n t op ik ya n g di a ng k a t u nt uk d ig un a ka n s e ba g a i da s a r t eo ri. Pengumpulan P g u m p u l a n Data D a Primer P r i m D a t a H e ad w ay (K e be ra n gk a ta n a n ta r Data Headway (Keberangkatan antar a rm a da ). armada). D a t a T r a ve l T ti m e (w a k tu te m p uh Data pe rja l atravel n a n. Ttime (waktu tempuh perjalanan. D a t a i k t uru n p e nu m pa n g p a da t ia p - Data ti a p hnaik a lt e. turun penumpang pada tiaptiap halte. Data survei okupansi P en g u m p u l a n D a ta S ek u n d er D a ta sp e si fik a si b a da n b us T ra ns ja k a rta Data m e li spesifikasi pu ti : l ua s badan l a nt a i, bus ju m la Transjakarta h te m p a t meliputi: du du k luas da n lantai, be rd iri jumlah. tempat duduk dan berdiri. D a ta vo lu m e p e nu m pa ng t e ra ng ku t Data bevolume rd a sa rkpenumpang a n nj ua la n terangkut ti k et. berdasarkan penjualan D a ta tiket. p op ul a si ju m la h pe n du du k D K I Data Ja kpopulasi a rta da jumlah n d a t a penduduk P D R B (P DKI e nd ajakarta pa t a n dan da data e ra h PDRB re g io na (Pendapatan l b rut o) m ul daerah a i ta h un regional 2 00 5 sa m p a i de n ga n 20 0 9 bruto) mulai tahun 2002 sampai dengan 2008 T a h a p P e n g o l a h a n D a t a M en ge t a hu i w a k tu t e m pu h M e n ge ta hu i se l a ng w a k tu k e be ra n gk a ta n a nt a r a rm a d a A n a li sa K e n ya m a n a n S ta n da r ke n ya m a n a n be rd iri d a n d ud uk K a p a si ta s k e nd a r a a n L o a d F a k t or (L F ) A n a li s a pe ra m a l a n pe nu m p a ng A na l is a M a t rik T u ju a n t a h un 2 00 9 A na l is a M a t rik T u ju a n t a h un re n ca n a d e ng a m m e t od e furn e ss K es i m p u la n d a n S a r a n F i n i s h G a m b a r 3.1 B a g a n A l ir A n a l is a P en g er ja a n T u g a s A k h ir

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Waktu Tempuh (Travel Time) Waktu Keberangkatan Antar Armada (Headway) Parameter Kenyamanan dan Load Faktor Analisa Demand dan Supply

Waktu Tempuh Berdasarkan hasil dari survei yang dilakukan dengan mengikuti armada busway dari halte awal keberangkatan sampai halte pemberhentian terakhir yang dilakukan pada waktu peak hour pagi (06.30-09.00) dan waktu peak hour sore (16.00-18.30). Diketahui rata-rata perjalanan 39.65 menit untuk rute Blok M-Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk masalah waktu tempuh dianggap masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkap awal peresmian bus Transjakarta yaitu 45 menit untuk sekali jalan (one way).

Waktu Keberangkatan Antar Armada Berikut adalah data hasil survei station headway yang dilaksanakan pada salah satu halte yang ada pada koridor I (Blok M-Kota) Diketahui rata-rata waktu keberangkatan armada 1.61 menit untuk rute Blok M-Kota begitu juga arah sebaliknya, Sehingga untuk masalah waktu keberangkatan antar armada (Headway) masih layak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkap awal peresmian bus Transjakarta kurang dari 2 menit pada setiap keberangkatan.

Parameter Kenyamanan dan Load Faktor Untuk mengetahui kapasitas total (Cv) dari Transjakarta busway harus diketahui terlebih dahulu berapa jumlah space tempat duduk (m) dan jumlah space tempat berdiri (m ). Dari gambar di atas, dapat di ketahui berapa jumlah tempat duduk (m) = 30 penumpang tempat berdiri (m ) = 55 Cv = m + m = 30 + 55 = 85 penumpang

Dengan demikian telah sesuai dengan stándar kenyamanan yang telah ditetapkan yaitu 0,30-0,55 m 2 /space. Karena m = 30 sudah memenuhi standar kenyamanan tempat duduk, maka perhitungan kapasitas total (Cv) digunakan m = 30. Begitu juga stándar kenyamanan tempat berdiri telah sesuai dengan ketentuan yaitu antara 0,15-0,25 m 2 /space.

Pada Analisa Load Faktor ini di dapat setelah melalui tahaptahap berikut ini : 1. Survey naik turun penumpang pada tiap-tiap halte 2. Mencari MAT dengan Analogi Fluida 3. Pembebanan dan Load Faktor

Tabel Hasil pembebanan untuk rute (Blok M-Kota) dan sebaliknya saat peak hour pagi

Tabel Hasil pembebanan untuk rute (Blok M-Kota) dan sebaliknya saat peak hour sore

Analisa Demand dan Supply Digunakan untuk memprediksi jumlah kenaikan penumpang Transjakarta busway 5 sampai 10 tahun kedepan serta bagaimana penyedian sarana dan prasarananya. Apakah dalam 5 sampai 10 tahun kedepan terjadi kenaikan jumlah calon penumpang Transjakarta busway, 1.Survey naik turun penumpang pada tiap-tiap halte 2.Rekap data PDRB dan jumlah penduduk mulai tahun 2002-2008 (Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat) 3.Regresi linear untuk data PDRB dan jumlah penduduk untuk mendapatkan nilai PDRB & jumlah penduduk pada tahun rencana (2019) 4. Mencari MAT dengan Analogi Fluida 5. Peramalan dengan Metode Furness

Tabel Perhitungan Hasil Peramalan untuk Pagi Hari Rute (Blok M-Kota) dan rute (Kota-Blok M)

Tabel Perhitungan Hasil Peramalan untuk Sore Hari Rute (Blok M-Kota) dan rute (Kota-Blok M)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : 1. Waktu tempuh rata-rata antara rute Blok M-Kota begitu juga arah sebaliknya pada saat peak hour pagi dan peak hour sore yaitu 39.65 menit 2. Waktu keberangkatan antar armada (Station Headway) yaitu ratarata antara 1.6 menit 3. Untuk standar kenyamanan tempat duduk r = 0,32 m 2 /space dan standar kenyamanan tempat berdiri σ = 0,195 m 2 /space Untuk jumlah tempat duduk dan berdiri kapasitas total satu unit armada Transjakarta busway (Cv) sebesar 85 penumpang per armada, dengan kapasitas 30 penumpang untuk tempat duduk dan 55 penumpang untuk berdiri

Untuk hasil analisa Load Faktor maksimum untuk masing-masing rute, Dari perhitungan load faktor di atas dapat diketahui kapasitas penumpang masih memenuhi atau bisa dikatakan layak untuk kondisi tempat duduk dan tempat berdiri tetapi tidak nyaman karena dengan melihat besarnya nilai Load faktor > 0.6 maka untuk kondisi saat ruas-ruas tertentu banyak penumpang yang berdiri.

4. Dari peramalan pertambahan penumpang pengguna Transjakarta busway dengan metode Furness didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel Peramalan penumpang rute Blok M-Kota saat peak hour pagi dan sore

Tabel Peramalan penumpang rute Kota-Blok M saat peak hour pagi dan sore

SARAN Dilakukan perawatan armada Transjakarta busway secara berkala Penambahan jumlah armada agar penumpukan penumpang pada saat peak hour tidak terjadi dan mengusulkan pemakaian bus articulated yang memiliki kapasitas angkut besar. Penyediaan sarana dan prasarana seperti pada halte disediakan toilet, informasi yang lengkap dan memudahkan akses bagi penyadang cacat. Memperbaiki pelayanan yang telah diberikan kepada penumpang yaitu memberikan keterangan jadwal yang tepat, memberikan informasi penjualan tiket, memudahkan saat menunggu antrian menaiki bus dan memnberikan rasa aman kepada penumpang.

Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, 2008, DKI Jakarta dalam Angka Tahun 2008 Provinsi DKI Jakarta. http://bataviabusway.blogspot.com/ http://transjakartabusway.com/ Morlok, E.K. 2000. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Jakarta: Penerbit Erlangga. Rasdiana, A., 2003. Studi Perbandingan Kevalidan Antara Model Analogy Fluida dengan Gravity Model dalam Pembentukan Matriks Asal Tujuan Penumpang dengan Studi Kasus Trayek Bus Antar Kota Propinsi Kelas Ekonomi Surabaya-Yogyakarta Tamin, O.Z. (2000) Perencanaan dan Permodelan Transportasi. ITB, Bandung. Tamin, O.Z. (2003) Perencanaan dan Permodelan Transportasi. ITB, Bandung. Vuchic, Vukan R. Urban Public Transportation System and Technology. University of Pensylvania.