3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan teknik-teknik dan alat tertentu.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai kesejahteraan

III. METODOLOGI PENELITIAN. PENELITIAN YANG PENELITI LAKUKAN INI ADALAH KAJIAN MENGENAI KESEJAHTERAAN

Konsep Keluarga Sejahterah

A /'\ purposive. pzzq. ' sampling METODE PENELITIAN sampling

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Gebang 2. Kecamatan Kandanghaur 3. Kecamatan Pelabuhanratu 4. Kecamatan Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya tingkat kesejahteraan menjadi alasan yang sempurna rendahnya

Kertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),

Lampiran 1 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PEDAGANG DI OBYEK WISATA DESA WINDUAJI KECAMATAN PAGUYANGAN

Membangun dan Membina Keluarga Sejahtera Mandiri

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN. Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian. No. Variabel Penelitian Indikator Nomer Butir 1. Karakteristik tenaga kerja

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

O-o-O. pamphlet. Kawi Boedisetio

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

BAB II TINJUAN PUSTAKA. saudara laki-laki dan perempuan, serta pemelihara kebudayaan bersama.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut WHO (1970), Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA. HARYONO SUYONO CENTER 4 Mei 2015

Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR-DASAR PENDATAAN DAN PEMETAAN KELUARGA SERTA PEMANFAATANNYA DALAM RANGKA PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN POSDAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang ditulis Hernawati tentang Upaya Meningkatkan

VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGUKURAN KELUARGA SEJAHTERA 1

BAB II SEJARAH DAN KONDISI UMUM DESA PAMIRITAN

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astri Khusnul Khotimah, 2014 Studi Deskripsi Kemiskinan di Kota Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN. Visi Program Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas 2015

KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalahan yang selalu timbul di Negara

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG INDIKATOR KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN BANYUWANGI

skripsi dengan judul Pengaruh Program Pertanian Organik terhadap Sosial Ekonomi

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRITERIA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk

DAFTAR PARAMETER DASAR KEPENDUDUKAN TINGKAT NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

FAKTOR- FAKTOR YANG MENYEBABKAN TINGGINYA ANGKA KELUARGA MISKIN DI DESA SUMBERJO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG

MEMBUAT DAN MENGISI POSDAYA UNTUK PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA

PENGARUH KINERJA KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA PASEYAN KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN

PANGAN DAN GIZI SEBAGAI INDIKATOR KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga

VII. KEMISKINAN DI TINGKAT RUMAHTANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persedian sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kelurahan

KATA PENGANTAR. Pandeglang, 29 November 2013 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pendapatan seseorang. Tingkat pendidikan seseorang juga akan

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

PENENTUAN KELOMPOK KELUARGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN METODE VARIABLE CENTERED INTELLIGENT RULE SYSTEM. Abstrak

Tingkat Kesejahteraan Buruh Tani Tanaman Pangan di Kecamatan Aluh-Aluh Kabupaten Banjar

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama yang sedang dihadapi dan masih

POLA PERSEBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN ANGGOTA POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) KECAMATAN MREBET KABUPATEN PURBALINGGA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut O Connel (1982) ekonomi kesejahteraan (walfare economics)

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang

TINJAUAN PUSTAKA Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 13 TAHUN TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENDAHULUAN. Peranan Perempuan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Taraf Hidup Keluarga di Desa Kalawat Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara

Lampiran 1 Sebaran contoh menurut komponen pengambilan keputusan berdasarkan jenis kelamin dan bidang pangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KOTA CIMAHI Tukino, LPPM STKS Bandung

TINGKAT KEMISKINAN PENDUDUK DI KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU ABSTRACK

Surat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta Edisi 16 Oktober IUD DAN SUNTIK KONTRASEPSI "FAVOURITE" Oleh : Ki Supriyoko

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu dapat dilihat dari sikap

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu mengembangkan diri dan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

BAB II KAJIAN TEORI. diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan. yang ketersediaannya relatif terbatas.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tahapan keluarga sejahtera (BKKBN 2003) Keluarga pra sejahtera. Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan. Keluarga sejahtera I 1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agama yang mereka anut, 2. Pada umumnya selumh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih. 3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerjdsekolah dan bepergian. 4. Bagian terluas dari lantai bukan dari tanah. 5. Bila an& atau anggota keluarganya yang lain sakit di bawa ke sarandpetugas kesehatan. Demikian halnya bila PUS ingin berkb dibawa ke sarandpetugas kesehatan dan diberi obatlcara KB modem. Keluarga sejahtera I1 1. Anggota keluarga melaksanakan ibadqh secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing. 2. Sekurang-kurangnya sekali seminggu keluarga menyediakan daging atau ikan atau telur sebagai lauk. 3. Seluruh ayggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir. 4. Luas lantai mmah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah. 5. Seluruh anggota keloxga dalam tiga bulan terakhir dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugaslfungsi masing-masing. 6. Paling kurang satu orang aggota keluarga berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap. 7. Seluruh anggota keluarga bemmur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin. 8. Seluruh anak berusia 6-15 tahun saat ini (waktu pendataan) bersekolah. 9. Bila anak hidup dua orang atau lebih pada keluarga yang masih PUS, saat ini mereka memakai kontrasepsi (kecuali bila sedang hamil).

Keluarga sejahtera I11 1. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama 2. Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan unfuk tabungan keluarga 3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga. 4. Mengadakan rekreasi bersama di luar mmah paling kurang sekali dalam enam bulan. 5. Memperoleh berita dengan membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radic atau menonton televisi. 6. Anggota keluarga mampu mempergunakan sarana transportasi. Keluarga 111 plus 1. Keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalarn bentuk materi 2. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainnya.

Lampiran 2 Indikator kemiskinan alasan ekonorni (ALEK) (BKKBN, 2003) 1. Pada umumnya seluruh anggota keluarga rnakan dua kali sehari atau lebih. 2. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerjalsekolah dan bepergian. 3. Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah. 4. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telur. 5. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian barn. 6. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi untuk tiap penghuni.

Lampiran 3 Indikator penilaian subyektif Persepsi pendapatan 1. Pendapatan yang diperoleh sax ini sudah mencukupi kebutuhan keluarga 2. Pendapatan dapat ditabung 3. Pendapatan keluarga dapat menjangkau harga kebutuhan pangan 4. Ada keinginan untuk menambah pendapatan rumahtangga Persepsi harga 1. Makanan yang dikonsumsi selama ini mencukupi 2. Pendapatan keluarga dapat menjangkau harga kebutuhan pangan 3. Keluarga dapat menjangkau harga kebutuhan pakaian anggota keluarga 4. Harga barang pada saat ini dapat meresahkan keluarga anda Persepsi bu6aya 1. Keluarga berpartisipasi pada kegiatan budaya (adat istiadat) di kelompok sukunya 2. Anggota keluarga menduduki jabatan dalam kegiatan budaya di kelompok tersebut. 3. Anggota keluarga merasa bangga menduduki jabatan tersebut Persepsi agama 1. Keluarga selalu memberi bantuan kepada fakir miskin 2. Ke!uarga menjalankan ibadah 3. Keluarga berpartisipasi pada peribadatanlpengajian, perayaan hari besar 4. Anggota keluarga menduduki jabatan dalam kegiatan tersebut 5. Anggota merasa bangga menduduki jabatan tersebut Persepsi Aset 1. Asd yang dimiliki sekarang membuat rumahtangga sejahtera 2. Ada keinginan untuk menambah jumlah aset keluarga

Lampiran 4 Sebaran rumahtangga berdasarkan penilaian subyektif terhadap tingkat kesejahteraan dan status kesejahteraan BKKBN

Larnpiran 5 Hasil Analisis Khi kuadrat ~aktor-faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga