OPTIMASI TEKNIS PERIKANAN GILLNET MILLENIUM DI DESA BAKAMBAT KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI UNTUK SEKTOR PERIKANAN DI PROVINSI GORONTALO

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG TETAP DAN BUBU DI KECAMATAN MEMBALONG KABUPATEN BELITUNG

USAHA PERIKANAN TANGKAP SKALA KECIL DI SADENG, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Small Scale Fisheries Effort At Sadeng, Yogyakarta Province)

Diterima: 7 Januari 2009; Disetujui: 20 November 2009

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

TINGKAT KETERGANTUNGAN NELAYAN GILLNET DI KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU TERHADAP SUMBERDAYA IKAN

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

: Perikanan Tangkap Udang Nomor Sampel Kabupaten / Kota : Kecamatan : Kelurahan / Desa Tanggal Wawancara : Nama Enumerator :..

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Desain dan spesifikasi alat tangkap gillnet dan trammel net. Gillnet

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pengembangan perikanan tangkap di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

TINGKAT KETERGANTUNGAN NELAYAN GILLNET DI PPI KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU TERHADAP SUMBERDAYA IKAN IIN SOLIKHIN

C E =... 8 FPI =... 9 P

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

BAB III BAHAN DAN METODE

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

ANALISIS USAHA JARING INSANG HANYUT (Drift Gill Net) TAMBAT LABUH KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA

MANAJEMEN OPERASI UNIT PENANGKAPAN GILLNET MILLENIUM 30 GT DI PPI KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU DHIMAS SETIADI

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

4 HASIL. Gambar 8 Kapal saat meninggalkan fishing base.

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh

Identification of Fishing Vessels Used Kurau Fishermen in the District Bantan Bengkalis, Riau. Abstact By Syaifuddin, Jonny Zain, Polaris

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

SELEKSI UNIT PENANGKAPAN IKAN DI KABUPATEN MAJENE PROPINSI SULAWESI BARAT Selection of Fishing Unit in Majene Regency, West Celebes

ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DAN KOMPOSISI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN DI SEKITAR PULAU BENGKALIS, SELAT MALAKA

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

OPTIMASI TEKNIS PERIKANAN GILLNET MILLENIUM DI DESA KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU WILLY ARISTAKING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Potensi Lestari Ikan Kakap di Perairan Kabupaten Sambas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN

HASAN BASRI PROGRAM STUDI

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

SELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI

BAB III BAHAN DAN METODE

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Pengumpulan Data

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENANGKAPAN JARING INSANG HANYUT DI DESA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

7 PEMBAHASAN 7.1 Pemilihan Teknologi Perikanan Pelagis di Kabupaten Banyuasin Analisis aspek biologi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

Sumber : Wiryawan (2009) Gambar 9 Peta Teluk Jakarta

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember Penyusun

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan

VIII. PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP YANG BERKELANJUTAN. perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali memperlihatkan jumlah alokasi

Keywords: Agam regency, contribution, fisheries sector, Tiku fishing port

TEKNIK PENGOPERASIAN PANCING TENGGIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU CAHAYA

PERBANDINGAN HASIL DAN KOMPOSISI TANGKAPAN JARING INSANG PERMUKAAN DAN JARING INSANG DASAR DI PERAIRAN DESA SEI NAGALAWAN SERDANG BEDAGAI

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

EVALUASI USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI RIAU. Oleh. T Ersti Yulika Sari ABSTRAK

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KASTANA SAPANLI

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net ) induk udang

KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PERIKANAN PUKAT PANTAI (BEACH SEINE) DI PANGANDARAN

KAJIAN TEKNIS DAN KARAKTERISTIK KAPAL LONGLINE DI PERAIRAN PALABUHAN RATU

Bentuk baku konstruksi jaring insang dasar monofilamen bawal putih

ABSTRACT. Key word : bio-economic analysis, lemuru resources, bali strait, purse seine, resource rent tax, user fee

Time Efficiency Of Fish Landing Toward Mooring Time Sondong Fishing Boats In Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai City Riau Province ABSTRACT

TINJAUAN PUSTAKA. jenis merupakan sumber ekonomi penting (Partosuwiryo, 2008).

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net)

EFFECT OF PRODUCTION FACTORS ON PURSE SEINE FISH CAPTURE IN THE LAMPULO COASTAL PORT, BANDA ACEH

MODEL PENGELOLAAN PERIKANAN RAJUNGAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN DI KABUPATEN PANGKEP

Bentuk baku konstruksi pukat tarik lampara dasar

Republik Indonesia BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 16 KABUPATEN TAHUN Subsektor Perikanan - Tangkap

Diterima : 2 Maret 2010 Disetujui : 19 Maret 2010 ABSTRAK

EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS ALAT TANGKAP JARING RAMPUS DI PPN KARANGANTU PROVINSI BANTEN YOHAN JIMMY RONALDO

Bentuk baku konstruksi pukat hela arad

POLA PENGGUNAAN ALAT TANGKAP IKAN DI DESA KETAPANG BARAT, KABUPATEN SAMPANG, JAWA TIMUR

Nadhilah Nur Shabrina, Sunarto, dan Herman Hamdani Universitas Padjadjaran

PENDAHULUAN PRESENTASI TUGAS AKHIR 2

BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PENYUSUNAN DIAGRAM TIMBANG NILAI TUKAR PETANI 18 KABUPATEN TAHUN 2015

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DIAN FIANA RATNA DEWI. C Pola Konsumsi dan Distibusi Bahan Bakar Kapal Ikau di Pelabuhanratu. Dibimbing oleh DARMAWAN

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

Transkripsi:

OPTIMASI TEKNIS PERIKANAN GILLNET MILLENIUM DI DESA BAKAMBAT KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TECHNICAL OPTIMAZATION OF MILLENIUM GILLNET FISHERY ON BAKAMBAT DISTRICT OF BANJAR SOUTH KALIMANTAN Eni Maulida Sari 1), Iriansyah 2), Hj.Noor Azizah 3) 1) Mahasiswi Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan 2), 3) Dosen Pembimbing Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru E-mail: enimaulidasari@yahoo.com ABSTRAK Optimasi dalam pemanfaatan sumber daya perikanan harus diperhatikan baik dalam ekologi, ekonomi, dan sosial untuk pengelolaan yang optimal dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui titik koordinat daerah penangkapan ikan dengan gillnet millenium. (2)Membandingkan produksi ikan yang tertangkap dengan alat tangkap gillnet millenium dari dua jenis ukuran kapal.. (3) Memperkirakan nilai optimasi teknis dari unit penangkapan gillnet millenium yang dimiliki oleh nelayan di Desa Bakambat. (4) Mengidentifikasi faktor -faktor yang mempengaruhi optimasi teknis dari unit penangkapan gillnet millenium di Desa Bakambat. Metode yang digunakan pada saat penelitian adalah metode survei dan observasi lapangan. Bahan dan alat yang akan digunakan pada saat penelitian adalah kuesioner, alat tulis, kalkulator dan kamera. Obyek penelitian yang diamati adalah unit penangkapan gillnet millenium (kapal, alat tangkap, dan nelayan). Analisis data diolah berdasarkan analisis teknis dan analisis optimasi, dengan menghitung dimensi utama kapal, panjang jaring, lama trip, jumlah produksi per trip, kebutuhan BBM per trip, daerah penangkapan ikan, waktu dan musim penangkapan ikan, dan jenis hasil tangkapan. Kelompok kapal gillnet millenium berukuran 3,3 GT memiliki nilai optimasi teknis dengan indeks fungsi nilai sebesar 3,0 diikuti dengan kapal berukuran 1,6 GT dengan nilai fungsi 1,0. Hal ini menunjukan nilai Fn pada masing-masing kapal hampir sebanding. Perbedaan nilai optimasi teknis berbagai ukuran kapal dipengaruhi oleh lokasi DPI, lama trip, dan perluasan jaring gillnet millenium. Kata Kunci: Analisis Teknik, Analisis Optimasi, gillnet millenium ABSTRACT Optimization of the use of fishery resources must be considered both in ecological, economic and social for the optimal management and sustainable. This research has aims to: (1) Know the point coordinates of the fishing by gillnet millennium.(2) Compare the production of fish caught by gillnet fishing gear millenium of two types of vessel size. (3) Estimate the value of the technical optimization of the gillnet millenium fishing unit owned by Bakambat fisherman. (4) Identify factors affecting the technical optimization of gillnet millenium on were Bakambat. The metodhs used was were survey and field observation. Materials and equipment used are questioners, stationery, calculator and camera. Research object observed is fishing unit gillnet millenium (boats, fishing gear, and fisherman). Analysis of the data is processed based on technic analysis and optimization analysis, by calculating the main dimensions of the ship, net long, the amount of production a trip, a trip fuel needs, fishing area, time and fishing season and the type of catches. Gillnet vessels millenium group measuring 3,3 GT has a 3,0 value at technical optimization followed by a function measuring 1,6 GT vessel with the function value of 1,0. It shows the value of Fn on each ship almost comparable. Difference value technical optimization of various size vessels affected by he location of fishing ground, long trip, and the expantion gillnet millenium. Keywords : Technical Analysis, Optimization Technic, Millenium Gillnet 1

1. PENDAHULUAN Desa Bakambat adalah salah satu desa dimana gillnet millenium dioperasikan. Alat tangkap tersebut sudah lama digunakan untuk menangkap ikan pelagis atau demersal. Kapal adalah salah satu alat bantu yang menunjang keberhasilan dalam pengoperasian alat tangkap ini. Kapal penangkapan di Desa Bakambat cukup banyak dengan berbagai macam ukuran dan GT yang bervariasi.dalam hal mengoptimalkan suatu hasil penangkapan, Desa Bakambat memiliki karakteristik yang cukup untuk melihat aspek teknis perikanan gillnet millenium ini. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : (1) Bagaimana nilai hasil produksi dan perbandingan antara dua kapal gillnet millenium yang beroperasi di Desa Bakambat? (2) Bagaimana mengoptimalkan nilai teknis dari unit kapal gillnet millenium penangkapan di Desa Bakambat? Penelitian ini bertujuan : (1) Mengetahui titik koordinat daerah penangkapan ikan dengan gillnet millenium. (2) Membandingkan produksi ikan yang tertangkap dengan alat tangkap gillnet millenium.(3) Memperkiran nilai optimasi teknis dari unit penangkapan gillnet millenium yang dimiliki oleh nelayan di Desa Bakambat. (4) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi optimasi teknis dari unit penangkapan gillnet millenium di Desa Bakambat. 2. MATERI DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Materi Materi Penelitian yaitu Perikanan Tangkap Gillnet Millenium dengan menggunakan 2 unit kapal.. Penelitian dilaksanakan di Perairan Laut dengan studi kasus masyarakat nelayan Desa Bakambat Kecamatan Aluh - Aluh Kabupaten Banjar yang menggunakan gillnet millenium untuk penangkapan ikan. Waktu penelitian dari persiapan hingga pembuatan laporan selama 3 bulan, di mulai dari bulan September 2016 sampai bulan November 2016. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan observasi lapangan. Metode survei adalah pengumpulan data untuk mengumpulkan informasi dari kelompok yang mewakili sejumlah besar responden, sedangkan metode observasi adalah pengumpulan data dan penyimpulan data dengan cara mengadakan penelitian langsung terhadap objek penelitian. Dalam survei dilakukan wawancara, dimana teknik wawancara yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan orang yang mempunyai hubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini dilakukan terhadap pemilik kapal dan nelayan di daerah penelitian tersebut. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner. Obyek penelitian yang diamati adalah unit penangkapan gillnet millenium (kapal, alat tangkap, dan nelayan). Peralatan yang digunakan antara lain: Alat tulis Kalkulator Kamera. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dari berupa : dimensi utama kapal, panjang jaring, lama trip, jumlah produksi per trip, kebutuhan BBM per trip, daerah penangkapan ikan, waktu dan musim penangkapan ikan, dan jenis hasil tangkapan. Data dari pemilik kapal berupa: nilai produksi per trip, desain alat tangkap, jumlah ABK, dan sistem bagi hasil. Dalam penelitian ini digunakan sampel dua jenis kapal dengan GT yang berbeda. Wawancara dilakukan terhadap 6 unit kapal gillnet millenium yang beroperasi. Analisis Data Menurut Aristaking, (2012) l angkahlangkah dalam perhitungan untuk optimasi terhadap faktor-faktor teknis yang berpengaruh adalah sebagai berikut: Langkah 1 : Mencari produktivitas rata-rata per trip dari masing-masing kelompok kapal (X ). Langkah 2 : Mencari rata-rata volume produktivitas harian (A) dari masingmasing kelompok kapal dengan rumus: X (Kg) A = Lama trip (hari) Langkah 3 : Mencari volume produktivitas harian per luasan jaring (B). A (Kg/hari) B = luasan jaring (m²) Langkah 4 : Mencari rata-rata produktivitas harian per ABK (C). A (Kg/hari) C = Jumlah ABK (Orang) Langkah 5 : Mencari produktivitas per liter BBM dalam 1 kali trip (D). X (Kg) D = asumsi BBM terpakai Kebutuhan BBM (Liter) Langkah 6 : Melakukan perhitungan fungsi nilai untuk masing-masing variabel A, B, C, dan D pada setiap kelompok kapal dengan rumus: 2

X ₁ - X min Fnxi = Xmax - Xmin Langkah 7 : Membuat tabel optimasi Langkah 8 : Mencari nilai optimasi untuk masingmasing kelompok kapal dengan rumus X2 = Fn1 + Fn2 + Fn3 Nilai X2 yang didapatkan untuk masingmasing faktor teknis akan dibandingkan satu sama lain. Nilai X2 yang terbesar menunjukkan keoptimalan tertinggi, sedangkan nilai X2 yang paling kecil menunjukan nilai yang paling tidakoptimal untuk setiap komposisi teknis yang dihitung. Keterangan: X = melambangkan variabel A, B, C, dan D X = produktivitas rata-rata per trip A = harian (kg) B = harian per luas jaring (gr/m2) C = harian per ABK (kg/orang/hari) D = per liter BBM per trip (kg/liter) Fnᴀ = Fungsi nilai untuk A Fnᴃ= Fungsi nilai untuk B 3. HASIL PENELITIAN Teknis Gillnet Millenium Gillnet millenium adalah jaring yang berbentuk persegi panjang, terdiri dari tali ris atas, tali pelampung, badan jaring, tali ris bawah, dan tali pemberat. Alat tangkap gillnet millenium yang digunakan nelayan Bakambat rata-rata menggunakan ukuran mata jaring atau mesh size dari 4-5 inchi. Panjang alat tangkap gillnet millenium 30 meter, dengan lebar 5 meter. Bahan pembuatan jaring berasal dari nilon. Jumlah alat tangkap gillnet millenium yang dioperasikan masyarakat setempat berjumlah 15 buah. Daya tahan gillnet millenium bertahan selama 5 tahun. Warna alat tangkap gillnet millenium adalah putih atau transparan, pelampung bahan yang ringan bisa dari sandal jepit dengan bentuk lonjong pendek, jumlah pelampung sebanyak 40 buah, untuk tali pelampung bahan dari tali multifilament, dan pemberat menggunakan batu atau timah. Kedalaman laut untuk pengoperasian alat tangkap gillnet millenium adalah 5 10 meter. Kondisi perairan dalam keadaan pasang, warna perairan yang cocok untuk pengoperasian alat tangkap gillnet millenium yaitu warna hijau dan kebiru-biruan. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Ramdhan (2008), pengopera sian gillnet millenium biasanya dilakukan pada sore sampai malam hari dan berlangsung sepanjang tahun. Satu trip pengoperasian gillnet millenium biasanya membutuhkan waktu 1-2 hari. Perbedaan gillnet millenium dengan gillnet pada umumnya yang sudah biasa yang digunakan nelayan adalah jumlah serat dalam satu benang terdiri dari 6-10 serat yang tidak dipilin. Ukuran jaring gillnet millenium pada masing-masing kapal yaitu: 1) Jaring gillnet millenium kapal 1,6 GT sepanjang 10 piece (panjang 30 m /piece, tinggi 5 m); 2) Jaring gillnet millenium kapal 3,3 GT sepanjang 10 piece (panjang 30 m /piece, tinggi 5 m); Unit Penangkapan Ikan Kapal yang mengoperasikan alat tangkap gillnet millenium merupakan kapal atau kelotok kayu yang menggunakan solar sebagai bahan bakar. Desa Bakambat memiliki 20 kapal gillnet millenium yang setiap hari beroperasi. Jenis mesin dan ukuran bervariasi, hal ini membedakan dekat atau jauh daerah fishing ground sesuai dengan daya muat kapal tersebut. Kapal gillnet millenium dikelompokkan menjadi dua ukuran, yakni kapal berukuran 1,6 GT dan 3,3 GT. Kapal gillnet millenium yang berukuran 1,6 GT memiliki dimensi kapal 9 m x 1,5 m x 0,7 m dengan mesin domping dengan jumlah trip per 1 hari sebanyak 2-5 kali hauling bergantung dengan musim. Setiap trip kapal gillnet millenium membutuhkan bahan bakar sebanyak 12-15 liter. Kapal berukuran 3,3 GT memiliki dimensi 12 m x 1,5 m x 1,05 m, dengan mesin motor. Lama per trip 1 hari sebanyak 3-7 kali hauling. Setiap trip kapal ini memerlukan bahan bakar (BBM) sebanyak 15 liter. Daerah pengoperasiannya memerlukan waktu satu jam setengah atau berjarak sejauh 3 sampai 4 mil dari lokasi pelabuhan. Pemakaian ratarata kapal yang berukuran 1,6 GT menggunakan BBM sebesar 12 liter/trip. Kapal 3,3GT membutuhkan sebesar 15 liter/trip, banyaknya pemakaian BBM dapat dilihat atau diperkirakan dari jauhnya lokasi daerah penangkapan. Harga satuan solarnya sebesar Rp. 7000/liter. Optimasi Teknis Tabel 1. Hasil Produksi Perikanan Kapal 1,6 GT Kapal 1,6GT Luas Jaring (m²) Lama Trip (hari) Volume Produksi (Kg) Jumlah ABK (orang) Kebutuhan BBM/trip (liter) 1a 4.500 1 hari 35 kg 1 orang 12 liter 1b 4.500 1 hari 35 kg 1 orang 12 liter 1c 4.500 1 hari 30 kg 1 orang 12 liter Jumlah 100 kg Dari Tabel 1. dilakukan perhitungan mengenai rata-rata jumlah hasil produksi per trip, jumlah produktivitas harian, jumlah 3

produktivitas harian per luasan jaring, jumlah produktivitas harian per ABK, dan jumlah produktivitas BBM/trip. Berikut adalah hasil perhitungan dari komponen-komponen tersebut: rata-rata per trip. Jumlah rata-rata volume produksi 100 kg X = = = 33,3 Kg 3 3 harian rata-rata per trip 33,3 A = = = 33,3 Kg/hari Lama trip 1 harian perluasan jaring harian 33.300 gram B = = = 7,4 g/m² Luas jaring 4.500 m² harian per ABK harian 33,3 Kg C = = = = 33,3 kg/org/hari Jumlah ABK 1 orang BBM/trip rata-rata per trip 33,3 kg D = = =22,7 kg/hari Kebutuhan BBM 12 liter Tabel 2 Hasil Produksi Perikanan untuk Kapal 3,3 GT Kapal 3,3GT Luas Jaring (m²) Lama Trip (hari) Volume Produksi (Kg) Jumlah ABK (orang) Kebutuhan BBM/trip (liter) 2a 4.500 1 hari 40 kg 1 orang 15 liter 2b 4.500 1 hari 35 kg 1 orang 15 liter 2c 4.500 1 hari 30 kg 1 orang 15 liter Jumlah 105 rata-rata per trip Jumlah rata-rata volume produksi (Kg) 105 X = = =35 Kg 3 3 harian nilai Fn untuk produktivitas harian masing-masing kategori kapal: A₁ - A min 33,3 33,3 0 Fnᴀ = = = = 0 Amax - A min 35 33,3 1,7 A₂ - A min 35 33,3 1,7 Fnᴀ₂ = = = = 1 Amax - A min 35-33,3 1,7 nilai Fn dari harian per luas jaring untuk masing-masing kategori kapal: B₁ - B min 7,4 7,4 0 Fnᴃ₁ = = = 0 Bmax Bmin 7,7 7,4 0,3 B₂ - B min 7,7 7,4 0,3 Fnᴃ₂ = = = = 1 Bmax Bmin 7,7 7,4 0,3 nilai Fn dari produktivitas harian per ABK untuk masing-masing kategori kapal: C₁ - Cmin 33,3 33,3 0 Fnᴄ₁ = = = = 0 Cmax Cmin 35 33,3 1,7 C₂ - Cmin 35 33,3 1,7 Fnᴄ₂ = = = = 1 Cmax Cmin 35 33,5 1,7 nilai Fn dari produktivitas BBM per trip untuk masing-masing kategori kapal: D₁ - Dmin 2,7 2,3 0,4 Fnᴅ₁ = = = = 1 Dmax Dmin 2,7 2,3 0,4 D₂ - Dmin 2,3 2,3 0 rata-rata per trip 35 Kg Fnᴅ₂ = = = 0 A = = =35 Kg/hari = = 35 kg/hari Lama Trip 1 hari Dmax Dmin 2,7 2,3 0,4 harian per luas jaring Berdasarkan tabel di atas, maka ditentukanlah nilai X2 untuk masing-masing harian 35000 gram kelompok kapal adalah sebagai berikut: B = = = 7,7 g/m² = a. X2 (1,6 = 7,7 GT) g/m² = Fnᴀ₁ + Fnᴃ₁ + Fnᴄ₁ + Fnᴅ₁ = 1 Luas Jaring 4500 4.500 b. m² X2 (3,3 GT) = Fnᴀ₂ + Fnᴃ₂+ Fnᴄ₂ + Fnᴅ₂ =3 per ABK harian 35 Kg 35 kg C = = = 35 Kg/org = 35 kg/org/hari Jumlah ABK 1 orang 1 orang BBM/trip rata-rata per trrip 35 kg D = = =2,3 l = 2,3 kg/l Kebutuhan BBM 15 liter 4

Gambar Total Perbedaan Hasil Optimasi dari 2 Jenis Unit Kapal. 40 20 0 Harian [A] Pembahasan Perluasan Jaring (B) Harian per ABK [C] harian BBM [D] 1,6 GT 3,3 GT Optimasi teknis gillnet millenium dengan menggunakan empat kelompok data yaitu ; produktivitas harian (A), produktifitas harian perluasan jaring (B), produktivitas harian per ABK (C), dan produktivitas BBM/trip (D), dengan membandingkan antara 2 jenis ukuran kapal GT berbeda yaitu 1,6 GT dan 3,3 GT menghasilkan nilai total Fn dan rata rata pada masing-masing kapal tersebut.perbedaan produktivitas nilai optimasi dari dua unit kapal menunjukkan hanya nilai X (rata -rata volume produksi) ukuran kapal 1,6 GT yaitu 33,3 kg dan ukuran kapal 3,3 GT menghasilkan 35 kg hanya memiliki selisih 1,7 kg. Nilai rata-rata pada produktivitas harian lama trip, perluasan jaring, jumlah ABK dan biaya BBM/trip memiliki nilai selisih yang tidak jauh berbeda dari dua unit kapal. Kapal dengan ukuran 3,3 GT yang memiliki jumlah produktivitas harian paling tinggi, memiliki indeks fungsi nilai bernilai 3. Sementara kapal dengan ukuran 1,6 GT dengan jumlah produktivitas harian kedua, yakni dengan indeks fungsi nilai 1. Selain mempengaruhi lamanya trip operasi penangkapan ikan dan daya jelajah kapal, ukuran kapal juga mempengaruhi lokasi penangkapan ikan. Ukuran kapal diduga sebagai faktor penting yang mempengaruhi hasil produksi perikanan gillnet millenium. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin besar ukuran kapal, maka daya jelajah kapal dan daya tampung juga semakin besar. Hal ini berpengaruh positif terhadap jumlah hasil tangkapan. Kapal diukur berdasarkan volume, yaitu gross tonnage (GT). Hasil perhitungan optimasi yang didasarkan atas produktivitas harian, produktivitas jaring per luasan wilayah, produktivitas harian per ABK, dan produktivitas BBM per trip menunjukkan nilai optimal yang hampir sebanding antara masingmasing kapal. Kapal berukuran 1,6 GT dan 3,3 GT dari segi teknis nilainya tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai total Fn atau fungsi, karena kedua jenis ukuran kapal hampir sama hanya berbeda pada jenis mesin yang digunakan. Salah satu hal yang membedakan adalah hasil tangkapan kapal berukuran 3,3 GT memiliki nilai total tangkapan sedikit lebih tinggi, dibandingkan kapal berukuran 1,6 GT. per meter persegi jaring, kapal gillnet millenium berukuran 1,6 GT dan 3,3 GT memiliki produktivitas yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dengan indeks fungsi nilai sebesar 1 untuk perluasan jaring pada kapal berukuran 3,3 GT. Nilai indeks fungsi pada kapal berukuran 1,6 GT adalah 0. jaring per meter persegi mengartikan banyaknya massa ikan (gram) yang tertangkap per 1 meter persegi jaring gillnet millenium. Hal ini berarti ikan yang tertangkap pada jaring gillnet millenium dengan ukuran kapal 3,3GT memiliki sebaran lebih rapat dibandingkan kapal berukuran 1,6 GT. 4. KESIMPULAN Kesimpulan 1) Daerah penangkapan ikan gillnet millenium berjarak 3 mil memerlukan waktu tempuh ± 2 jam dari Desa Bakambat dan lokasi pengoperasiannya di laut Muara Banjar, dengan titik koordinat yaitu kapal 1,6 GT 3 31 27. 59 S dan 114 27 7.15 E, sedangkan kapal 3,3 GT 9 28.11.48 S dan 110 38.14.27 E. 2) Nilai perbandingan produksi ikan yang tertangkap dengan alat tangkap gillnet millenium antara dua jenis kapal ukuran GT yang berbeda menghasilkan rata-rata volume produktivitas dengan selisih 1,7 kg dari kapal berukuran 1,6 GT dan 3,3 GT. 3) Kelompok kapal gillnet millenium berukuran 3,3 GT memiliki nilai optimasi teknis dengan indeks fungsi nilai sebesar 3,0 diikuti dengan kapal berukuran 1,6 GT dengan nilai fungsi 1,0. 4) Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai optimasi teknis penangkapan gillnet millenium adalah : dimensi utama kapal, jumlah produksi per trip, perluasan jaring, jumlah ABK dan waktu musim penangkapan ikan. Saran 1) Perlunya dilakukan penelitian berkaitan dengan optimasi yang dibagi berdasarkan kedalaman jaring dan hasil tangkapan yang didapatkan pada berbagai area kedalaman jaring. 2) Perlunya tempat pengumpul ikan di Desa Bakambat sendiri. 5

REFRENSI Anonim.2010.http://gillnetmilleniumblogipbardea00 911.ipb.com (Diakses pada tanggal 20 Oktober 2016). Achmar, http://optimasiperikanantangkapwikippe dia.com (Diakses pada tanggal 22 Oktober 2016). http://repository.ipb.ac.id/handle/123456 789/71187 (Diakses pada tanggal 10 Februari 2017). M.S. 2004. Teknik Penangkapan Ikan Rineka Cipta : Jakarta. Aristaking, W. 2012. Optimasi Teknis Perikanan Gillnet Millenium di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu. [Skripsi]. Ayodhyoa, AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi Sri. BPPP, 2016. Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan, Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan. Medan. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2011. Dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir. Fauzi.2004. Optimalisasi Sumberdaya sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia. Fyson, 1985. Pengoperasian Kapal dan Nelayan Gillnet Pada Penangkapan Ikan. Gaspersz, V. 1992. Analisis Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri. Bandung: Tarsito. KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011. Jaring Millenium. www.kp3k.kkp.go.id. [15 Juli 2012]. Martasuganda, S. 2008. Jaring Insang (Gillnet). Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Maotokan, F. 2011. Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Mukhtar. 2013. Evaluasi Keberlanjutan dan Optimalisasi IPB repostory Nomura, M dan T. Yamazaki. 1977. Fishing Techniques (1). Tokyo: Japan International Cooperation Agency. Ramdhan, D. 2008. Keramahan Gillnet Millenium Indramayu Terhadap Lingkungan: Analisis Hasil Tangkapan [Skripsi]. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ruslan, D. 2005. Model Analisis Ekonomi dan Optimasi Pengusahaan Sumberdaya Perikanan. Universitas Medan. Sangaji, M. 2010. Keterbatasan Beberapa Model Optimasi Sumberdaya Perikanan. Maluku Indonesia. Panjaitan, J.P. 1986. Model Optimasi Produksi Penangkapan Ikan di Kotamadya Pekalongan, Jawa Tengah [Skripsi]. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor Wiyono, E.S, 2013. Kendala Strategi Operasi Alat tangkap di Muara Angke, IPB Darmaga Bogor. 6