ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT, DAN LOAN TO ASSET RATIO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN METODE CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN LOAN TO ASSET RATIO PADA BANK UMUM DEVISA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara, fungsi bank sebagai

ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. berdiri bank-bank baru dan kondisi dunia perbankan di Indonesia telah

ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN LOAN TO ASSET RATIO (LAR) UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar, telah berubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. akhibat krisis moneter yang melanda pada pertengahan Penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang integral dalam upaya deregulasi pemerintah. Tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dibidang keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan dan lembaga-lembaga

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PERUSAHAAN DAERAH BADAN PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAMATAN (PD

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK PATI KOTA KABUPATEN PATI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Landasan hukum yang mengatur masalah keberadaan dan usaha Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

EVALUASI PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO CAMEL

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan rendahnya tingkat pendapatan. Saat ini pembangunan. oleh pemerintah. Tujuan dari pembangunan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Uang sebagai salah satu produk bank setiap hari di gunakan oleh

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

METODE CAMEL SEBAGAI ALAT ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BKK JUWIRING KABUPATEN KLATEN S K R I P S I S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Kesatuan yuridis merupakan badan usaha yang umumnya berbadan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam khasanah lembaga bank, sebagai pelaku bisnis dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai financial intermediary, yaitu sebagai suatu wahana yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi islam telah dikembangkan di berbagai university, baik di negaranegara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, kinerja bank harus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kerja serta kemampuan lainnya pada suatu perusahaan. Sama seperti

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

pembangunan, misalnya dengan menyalurkan dana ke proyek-proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG KARANGPANDAN

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH MANDIRI KCP ULAK KARANG PADANG. Lidya Martha, SE, MM Dosen Tetap pada STIE KBP

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini banyak bank yang dilikuidasi oleh Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin maju yaitu sebagai wahana yang dapat menghimpun dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian yaitu sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting karena perbankan mempunyai fungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Selain itu fungsi bank sebagai lembaga termediasi keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

Transkripsi:

ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT, DAN LOAN TO ASSET RATIO UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS ANTARA PERBANKAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : SATRIYA YUWANA NIM. B 100 060 032 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. (Ikhtisar Perbankan, www.bi.go.id). Kegiatan perbankan di antaranya memberikan kredit dan jasa, melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Dengan di berikan nya kredit pada beberapa faktor perekonomian, bank melancarkan arus barang-barang dan jasa dari produsen ke 1

2 konsumen. Selain itu bank merupakan pemasok dari sebagian besar uang yang beredar, yang digunakan sebagai alat tukar atau alat pembayaran, sehingga mekanisme kebijakan moneter dapat berjalan dengan baik. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemunduran akibat krisis moneter yang melanda pertengahan 1997. Penyebab dari krisis moneter tersebut merupakan proses integrasi perekonomian Indonesia ke dalam perekonomian global yang berlangsung dengan cepat. Faktor lain juga berperan adalah kelemahan fundamental, mikroekonomi yang tercermin kerentangan sektor keuangan nasional, khususnya sektor perbankan. Hal ini mengakibatkan adanya sistem pengawasan yang kurang efektif dari bank sentral karena belum dapat mengimbangi pesat dan kompleknya kegiatan operasional perbankan, relatif lemahnya kemampuan manajerial bank telah mengakibatkan penurunan kualitas asset produktif peningkatan resiko yang di hadapi oleh bank, dan juga kurang transparasinya informasi mengenai kondisi perbankan. Kondisi tersebut mengakibatkan pula kesulitan dalam melakukan analisis secara akurat tentang kondisi keuangan suatu bank, melemahnya upaya untuk melakukan kontrol sosial dan menciptakan displin pasar. Kegagalan keuangan yang juga merupakan dampak dari kegagalan ekonomi membuat bank tidak mampu membayar kewajiban financialnya pada saat jatuh tempo. Kondisi tersebut membuat banyak bank tidak mampu mempertahankan kelangsungan usahanya tanpa diketahui lebih awal. Suatu bank dapat dikatakan likuid, jika bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutangya terutama utang-utang jangka pendek. Hutang jangka

3 pendek merupakan simpanan masyarakat yang berupa tabungan, giro, dan deposito. Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu membayar, kemudian bank harus dapat memenuhi semua permintaan kredit yang harus dipenuhi. Likuiditas suatu bank mempunyai peranan penting dalam pengelolaan perbankan. Sistem penilaian kesehatan bank di Indonesia dapat diukur dengan menggunakan metode CAMEL yaitu metode yang terdiri dari modal (capital), aktiva (asset), manajemen (management), profitabilitas (earning), dan likuiditas (liquidity). (Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 5, No.2, September 2006). Islam merupakan agama yang memberikan perhatian terhadap upaya umat manusia dalam memecahkan masalah ekonomi. Dalam memecahkan masalah tersebut manusia harus mengikuti aturan-aturan yang bersumber dari Al-Qur an dan Sunnah Rasul yang merupakan informasi dan prinsip yang sudah jelas kehalalan, kebebasan usaha, keadilan dan tata kramanya. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Qur an dan Sunnah Rasul bersifat universal dan abadi. Namun secara operasional banyak aturan yang masih perlu ditafsirkan terutama berkenaan dengan kepentingan pada waktu dan usaha tersebut dilaksanakan. Penafsiran muncul dalam konteks demikian, pemaparan ekonomi islam tidak diawali dengan mendiskusikan isi Al-Qur an dan Sunnah Rasul, tetapi pandanganpandangan yang mengekspresikan dari para cendikiawan muslim umat menjadi bingung dan salah dalam menyikapi persoalan ekonomi. Dari gambaran tersebut, pemikiran-pemikiran ekonomi islam perlu dikembangkan secara berkesinambungan dan ditindaklanjuti dengan pendirian lembaga-lembaga keuangan yang sesuai dengan syariah untuk memberikan ruang

4 gerak bagi umat islam dalam merealisasikan keyakinanya. Berkembangnya ekonomi kapitalis termasuk lembaga ekonominya sempat menggoncangkan pikiran umat manusia sehingga kesadaran para cendikiawan muslim untuk mengembangkan ekonomi islam sebagai solusi dalam memecahkan masalah ekonomi sedikit tertunda. (Jurnal Ilmu Ekonomi & Pembangunan (JIEP) Vol 7, No. 1, 2007). Selain itu, adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan yang belum bisa terselesaikan sepenuhnya oleh bangsa Indonesia. apalagi ditambah adanya krisis global yang muncul di tengah-tengah krisis ekonomi, maka dari itu ini adalah masalah perekonomian yang sangat serius yang sedang di hadapi bangsa Indonesia. Adanya permasalahan perekonomian ini, pihak perusahaan perbankan yang ada, harus benar-benar bisa mempertahankan diri supaya bisa tetap eksis dan membantu perkembangan perekonomian bangsa Indonesia. Salah satunya, semua perbankan harus bisa menjaga dan mempertahankan arus kas yang ada di dalam laporan keuangan dan juga menjaga kualitas semua asset-asset yang dimiliki, terutama masalah pendanaan dan pemberian kredit kepada masyarakat. Intinya perbankan di tuntut agar pendanaan atau arus kas dananya tetap likuid. Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia dengan memberikan pedoman bagi stakeholders perbankan syariah dan meletakkan posisi serta cara pandang Bank Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah di Indonesia, selanjutnya Bank Indonesia pada tahun 2002 telah menerbitkan Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Dalam penyusunannya, berbagai aspek telah dipertimbangkan secara komprehensif, antara lain kondisi

5 aktual industri perbankan syariah nasional beserta perangkat-perangkat terkait, trend perkembangan industri perbankan syariah di dunia internasional dan perkembangan sistem keuangan syariah nasional yang mulai mewujud, serta tak terlepas dari kerangka sistem keuangan yang bersifat lebih makro seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI) maupun international best practices yang dirumuskan lembaga-lembaga keuangan syariah internasional, seperti IFSB (Islamic Financial Services Board), AAOIFI dan IIFM. Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, maka arah pengembangan perbankan syariah nasional selalu mengacu kepada rencana-rencana strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Dengan demikian upaya pengembangan perbankan syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat nasional. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia memuat visi, misi dan sasaran pengembangan perbankan syariah serta sekumpulan inisiatif strategis dengan prioritas yang jelas untuk menjawab tantangan utama dan mencapai sasaran dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, yaitu pencapaian pangsa pasar perbankan syariah yang signifikan melalui pendalaman peran

6 perbankan syariah dalam aktivitas keuangan nasional, regional dan internasional, dalam kondisi mulai terbentuknya integrasi dgn sektor keuangan syariah lainnya. Dalam jangka pendek, perbankan syariah nasional lebih diarahkan pada pelayanan pasar domestik yang potensinya masih sangat besar. Dengan kata lain, perbankan Syariah nasional harus sanggup untuk menjadi pemain domestik akan tetapi memiliki kualitas layanan dan kinerja yang bertaraf internasional. Pada akhirnya, sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sebuah sistem perbankan yang menghadirkan bentuk-bentuk aplikatif dari konsep ekonomi syariah yang dirumuskan secara bijaksana, dalam konteks kekinian permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dan dengan tetap memperhatikan kondisi sosio-kultural di dalam mana bangsa ini menuliskan perjalanan sejarahnya. Hanya dengan cara demikian, maka upaya pengembangan sistem perbankan syariah akan senantiasa dilihat dan diterima oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan negeri. Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan visi 2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang

7 memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank. (Sekilas Perbankan Syariah, Kebijakan Pengembangan Syariah di Indonesia, www.bi.go.id) Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT, DAN LOAN TO ASSET RATIO UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS ANTARA PERBANKAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL DI INDONESIA. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakan yang tertulis diatas, maka penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut : Apakah terdapat perbedaan tingkat likuiditas yang terjadi antara perbankan syariah dan konvensional periode waktu 31 Maret tahun 2009 yang diukur dengan menggunakan analisis cash ratio, loan to deposit, dan loan to asset ratio?. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat likuiditas antara perbankan syariah dan konvensional periode waktu 31 Maret 2009. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan yang mempengaruhi kinerja perbankan di masa yang akan datang.

8 2. Bagi Masyarakat Pengguna Jasa Bank Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk membantu menetapkan pilihannya (dalam hubungannya dengan penggunaan jasa perbankan dan pengelolaan dana). 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengadakan penelitian lanjutan di masa yang akan datang. E. Sistematika Skripsi Untuk sedikit memperoleh sedikit gambaran permulaan terhadap hasil skripsi ini maka perlu dikemukakan sistematika skripsi sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian yang meliputi pengertian perbankan, sejarah perbankan, perbedaan perbankan syariah dan konvensional, fungsi dan peranan perbankan, penilaian kesehatan dan likuiditas perbankan.

9 BAB III METODELOGI PENELITIAN Bab ini berisi kerangka pemikiran, definisi operasional dan variable, review penelitian terdahulu, hipotesis, sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang analisis penilaian likuiditas perbankan syariah dan konvensional dengan metode Cash Ratio, Loan to Deposit, dan Loan to Asset Ratio serta hasil analisis data mengenai perbedaan tingkat likuiditas perbankan syariah dan konvensional. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan materi pembahasan pada penelitian ini.