Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BIMA BAB I PENDAHULUAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS, POKOK DAN FUNGSI

BAB II 2.1. RENCANA STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III Visi dan Misi

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Renstra BKP5K Tahun

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

7. URUSAN PERDAGANGAN

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

RENCANA KERJA (RENJA)

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat dan signifikan. Cara yang. segala bidang, terutama di bidang ekonomi.

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

KATA PENGANTAR. optimal akan dapat diperbaiki di tahun berikutnya.

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 102

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

(berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : )

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

BAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mengalami perkembangan tren positif, kondisi ini menyebabkan setiap

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA UPTD METROLOGI KABUPATEN KAIMANA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain mengalami pertumbuhan

Bab I Pendahuluan. 1 Ratih Purbasari_

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian,

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM.

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini

BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN MARGOYOSO PATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANTRI

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

RENCANA KERJA T.A 2018 DIREKTORAT METROLOGI

BAB I PENDAHULUAN Landasan Hukum

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Transkripsi:

BAB 3 ISU ISU STRATEGIS 1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN a. Urusan Perdagangan, menghadapi permasalahan : 1. Kurangnya pangsa pasar atas produk ekspor dan belum optimalnya kerjasama perdagangan Internasional. 2. Kontinuitas pelaksanaan perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar. 3. Belum terbinanya dengan optimal jaringan distribusi barang yang masuk ke Kota Bogor karena sulitnya mendapatkan informasi dari pelaku usaha. 4. Minimnya kesadaran Pelaku Usaha dalam melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Urusan Perindustrian, menghadapi permasalahan : 1. Lemahnya daya saing produk IKM dalam menghadapi dampak perdagangan bebas di era globalisasi. 2. Minimnya kesadaran Pelaku Usaha untuk menjalin dan menjaga komunikasi terkait perkembangan usahanya. 3. Kurangnya inovasi dan diversifikasi produk. 4. Rendahnya Pola Pikir IKM berorientasi pada produk bersni dan berstandar internasional. 2. VISI DAN MISI KOTA BOGOR TAHUN 2015-2019 Visi Kota Bogor Tahun 2015-2019 adalah : Menjadikan Bogor sebagai Kota yang nyaman beriman dan transparan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-1

Misi Kota Bogor Tahun 2015-2019 adalah : 1. Menjadikan Bogor kota yang cerdas dan berwawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2. Menjadikan Bogor kota yang sehat dan makmur. 3. Menjadikan Bogor kota yang berwawasan lingkungan. 4. Menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorientasi pada kepariwisataan dan ekonomi kreatif. 5. Mewujudkan pemerintah yang bersih dan transparan. 6. Mengokohkan peran moral agama dan kemanusiaan untuk mewujudkan masyarakat madani. 3. PREDIKSI PELAKSANAAN TUPOKSI 5 TAHUN KEDEPAN Perkiraan perbaikan pelayanan dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Disperindag dalam 5 (lima) tahun kedepan a. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pada masingmasing bidang. b. Peningkatan kualitas SDM pada masing-masing bidang. c. Pembinaan dan pemantauan/monitoring penyaluran dan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat. d. Peningkatan jaminan kebenaran hasil pengukuran dan kepastian hukum, dalam penggunaan UTTP. e. Peningkatan pembinaan terhadap industri rumah tangga, kecil dan menengah. f. Pembinaan terhadap calon eksportir dan eksportir dalam rangka peningkatan daya saing produk sehingga dapat diterima di pangsa pasar perdagangan bebas skala internasional. g. Menjaring kerjasama perdagangan internasional untuk perluasan pasar produk unggulan daerah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-2

h. Meningkatkan promosi dan mengenalkan potensi produk unggulan daerah dalam memperluas jaringan pemasaran serta memberdayakan potensi alam dan wisata kota Bogor yang kaya akan industri pariwisata dan industri kreatif. 4. EVALUASI DAN ANALISA SWOT Pengembangan pelayanan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor selama 5 (lima) tahun ke depan mempunyai tantangan yang harus diantisipasi dan peluang yang harus dimanfaatkan. Adapun tantangan dan peluang tersebut adalah a. Kekuatan (Strength) Berdasarkan identifikasi yang ada, ditemukan beberapa Kekuatan Mempunyai pengetahuan dan pengalaman di sektor industri dan perdagangan. Adanya kewenangan untuk menegakkan ketentuan peraturan perundangundangan serta merumuskan kebijakan dibidang industri dan perdagangan serta kemetrologian. Tersedianya data dan informasi tentang industri dan perdagangan. Adanya peraturan perundang-undangan yang menunjang pelaksanaan tugas-tugas Dinas. Dukungan Pemerintah Daerah/Legislatif (DPRD)/instansi terkait terhadap sektor industri, perdagangan dan kemetrologian. b. Kelemahan (Weakness) Berdasarkan identifikasi, ditemukan beberapa kelemahan sebagai berikut : Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia yang belum optimal dan belum memadai. Motivasi dan etos kerja belum optimal. Pemahaman tugas, pokok, dan fungsi (TUPOKSI) masih belum optimal. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-3

Belum optimalnya keinginan untuk menekuni dan memperdalam pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan Tupoksi. Sistem informasi manajemen yang belum memadai. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan yang memadai. Kurangnya tenaga ahli dibidang perindustrian (penyuluh perindustrian), perdagangan (PPNS perlindungan konsumen) dan kemetrologian (PPNS kemetrologian, penera ahli, penera dan pengamat tera). Terbatasnya anggaran yang tersedia. Belum terbentuknya UPTD Kemetrologian. Kurang tepatnya Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang ada. Rendahnya kualitas produk dan informasi yang memuat keterangan suatu produk. c. Peluang (Opportunity) Berdasarkan identifikasi dan prediksi, terdapat beberapa peluang Motivasi yang tinggi dari Pelaku Usaha. Sumber daya alam yang memadai untuk bahan baku produk industri tertentu. Kebutuhan akan Barang dan Jasa semakin meningkat. Terbukanya Pangsa Pasar Global (AFTA) Kesejahteraan masyarakat mendorong peningkatan Sektor perindustrian, perdagangan dan metrologi. Tumbuhnya lapangan kerja dan lapangan usaha baru mendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi disektor industri dan perdagangan dapat mendorong pertumbuhan sektor lain. Minat investor lokal maupun asing cukup tinggi. Perkembangan teknologi yang memberikan kemudahan bagi pelaku usaha. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-4

Tersedianya lembaga perguruan tinggi, pusat-pusat penelitian dan konsultan. d. Ancaman (Threat) Berdasarkan identifikasi dan prediksi, terdapat beberapa ancaman Persaingan produk yang berkualitas dengan harga kompetitif di pasaran. Kurangnya Skill dan Pengetahuan SDM Pelaku Usaha. Kurangnya Permodalan. Rendahnya Jaringan Pemasaran Belum konsistennya pelaksana kebijakan deregulasi dan debirokratisasi. Krisis ekonomi menghambat pertumbuhan industri dan perdagangan. Fluktuasi nilai tukar rupiah mempengaruhi ekspor impor. Semakin ketatnya persaingan antar daerah dalam menarik investor. Masyarakat umumnya cenderung memilih teknologi yang murah tetapi tidak ramah lingkungan. Infrastruktur (sarana dan prasarana) untuk kegiatan pembinaan perindustrian dan perdagangan serta kemetrologian belum tersedia. Meningkatnya jumlah produk ilegal yang beredar. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penegakan perlindungan konsumen. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor 3-5