INVENTARISASI TANAMAN OBAT DALAM USADA UPAS DALAM BENTUK BUKU ELEKTRONIK ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Pemanfaatan dokumentasi pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk

pengetahuan lokal tumbuhan obat untuk mewujudkan masyarakat

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

Cara Pemanfaatan. Bagian yang digunakan 1. Allium cepa L. Umbi Penyedap rasa dan aroma Pewarna 2. A. fistulosum Daun Penyedap. Tumbuhan.

Lampiran 1. Lampiran 1. Pemanfaatan Spesies Tumbuhan dalam Perawatan Bayi sampai UsiaBalita di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR... vii PENDAHULUAN 1

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

BOREH. OM SWASTIASTU By Ni Ketut Erika Dewi

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Hidup sehat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Nenek moyang kita. Bugar Berkat Secangkir Herbal. 1 Obat Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal

LAMPIRAN I: Jenis Tumbuhan Obat yang ada di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi

Disajikan di Simposium Nasional Herbal Medik, Bandung, 12 Mei 2012

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahan tambahan berbahaya untuk makanan. Salah satu bahan

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

termanfaatkan secara optimal dapat berguna dalam mewujudkan ketahanan

LAMPIRAN: 5 PETA LOKASI PENELITIAN PETA JAWA TIMUR

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK KESEHATNA KELUARGA TUKIMAN

PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN UNTUK PERAWATAN PASCA PERSALINAN DAN BAYI OLEH MASYARAKAT LOKAL KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman herbal merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi.

RIZKI SITI NURFITRIA

Etnobotani Jamu Gendong Berdasarkan Persepsi Produsen Jamu Gendong di Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar Hasil Pengamatan Tumbuhan Obat Gambar Tumbuhan Obat Hasil Literatur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bahan/campuran bahan yg digunakan untuk: -mencegah penyakit -menyembuhkan penyakit/gejala

Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan Baku Obat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia di tinjau dari

A. Guntur H. Subbagian Alergi-Imunologi Tropik Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fak. Kedokteran UNS Solo

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kembali ke alam (back to nature), kini menjadi semboyan masyarakat modern. Segala sesuatu yang selaras, seimbang

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari

DATA KONTRIBUSI SEKOLAH TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI MI MA ARIF NU ASSA ADAH SAMPURNAN BUNGAH GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat (drug oriented)

Karaton Surakarta Hadiningrat Kota Solo Provinsi Jawa Tengah. Studi Pendahuluan. Mengurus Perijinan kepada. Pengageng Sasana Wilapa

Pedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur

1. BAB I PENDAHULUAN. Jahe (Zingiber officinale) dan kunyit (Curcuma longa) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiaca Linn.) merupakan tanaman buah yang dapat hidup di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi menular dan penyakit

STUDI SISTEM PELAYANAN PENGOBATAN PT. ASKES (PERSERO) CABANG DENPASAR BERDASARKAN ATURAN PERUNDANGAN ABSTRAK

STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh

Wirasuta dkk. Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi (tekanan darah tinggi) sering dikatakan sebagai silent killer

I. PENDAHULUAN. secara tradisional (Suryadarma, 2008). Cotton (1996) menyatakan bahwa, kajian

KEANEKARAGAMAN ZINGIBERACEAE SEBAGAI KONTEN MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA PANDEGLANG.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dihuni oleh kurang lebih suku tumbuhan yang meliputi 25-30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Berbagai cara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, spesies merupakan tanaman obat dan 4500 spesies diantaranya

LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL

SKRIPSI PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN RIMPANG SEGAR DAN RIMPANG BUBUK DENGAN UJI KADAR POLIFENOL DAN ACTIVE OXYGEN METHOD (AOM)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. negara berkembang seperti Indonesia (Stella et al, 2012). S. typhii adalah bakteri

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN OBAT HERBAL BIOMUNOS PADA PT. BIOFARMAKA INDONESIA, BOGOR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Traditional Medicine/Complementary and Alternative. Medicine (TM/CAM) marak diperbincangkan penelitian,

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

6. Pendidikanterakhir : a. SD b. SMP c. SMA d. Sarjana e. Lainnya,... b. Pembuat sekaligus penjual minyak Sumbawa

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

BAB I PENDAHULUAN. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) merupakan buah yang

ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT SUKU USING DI KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI. Oleh: NETA IDIANI RITONGA NIM.

PHARMACY, Vol.13 No. 01 Juli 2016 ISSN INDEKS PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenika) atau campuran dari bahanbahan

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

PRAKATA. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber daya manusia yang memperhatikan beberapa faktor seperti faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. laesa. 5 Pada kasus perawatan pulpa vital yang memerlukan medikamen intrakanal,

Kotamadya Surabaya, di Jawa Timur, dan di seluruh Indonesia diperhitungkan sebesar Rp. 1,5 milyar per hari.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

BAB IX OBAT TRADISIONAL DAN SIMPLISIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Identifikasi Tanaman Jahe-Jahean (Famili Zingiberaceae) di Bali yang dapat Dimasukkan Sebagai Elemen dalam Desain Lanskap

ETNOBOTANI TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL DI KECAMATAN SINJAI SELATAN KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

JURNAL SIMBIOSIS II (1): ISSN: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana Maret 2014

ANEKA RESEP OBAT TRADISIONAL ASLI INDONESIA

BAB III PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI ETNOBOTANI FAMILI ZINGIBERACEAE DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT LOKAL DI KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. tanaman obat di dunia, ± dari 3000 sampai 4000 jenis tumbuhan obat yang

Uji Hedonik Produk Foot Scrub Menggunakan Kulit Buah Naga Merah dan Air Rebusan Daun Pepaya

BUDIDAYA DAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT UNTUK MENINGKATKAN KADAR BAHAN AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek dalam menunjang

Transkripsi:

INVENTARISASI TANAMAN OBAT DALAM USADA UPAS DALAM BENTUK BUKU ELEKTRONIK Dewi, A.A.A.P.K. 1, Warditiani, N.K. 1, Leliqia, N.P.E. 1 1 Jurusan Farmasi - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Udayana Korespondensi: Anak Agung Ayu Putri Kusuma Dewi Jurusan Farmasi - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837 Email: aputrikusumadewi@gmail.com ABSTRAK Usada Upas merupakan salah satu pengobatan tradisional di Bali. Pembuatan buku elektronik Usada Upas bertujuan untuk mengetahui profil data pengobatan Usada Upas, inventarisasi tanaman obat, dan persentase kesesuaian efek farmakologi terhadap efek empiris dari tanaman obat dalam Usada Upas. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Inventarisasi tanaman obat dalam Usada Upas dilakukan melalui pengumpulan informasi dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah yang terindeks dalam Scopus, situs resmi yang dikelola oleh pemerintah dan situs pendidikan. Buku elektronik dibuat dengan format CHM (Compiled HTML File). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 151 tanaman dalam Usada Upas, sebanyak 125 tanaman sudah diketahui nama ilmiahnya (82,78%), 74 efek empiris ditujukan untuk penyakit upas di dalam tubuh (98,67%), dan 65 cara penggunaan tanaman obat ditujukan untuk di luar tubuh (50,39%). Inventarisasi tanaman dilakukan pada 14 tanaman dengan menambahkan informasi nama Indonesia, nama daerah, nama Usada, nama ilmiah, taksonomi, deskripsi, kandungan kimia, kegunaan, cara penggunaan, efek farmakologi, efek tidak diinginkan, toksisitas, dan gambar yang berkaitan dengan tanaman obat. Dari 14 tanaman obat yang diinventarisasi, hanya 4 tanaman yang menunjukkan kesesuaian efek farmakologi di atas 50%. Kata kunci: Inventarisasi, Tanaman Obat, Usada Upas, Buku Elektronik. 1. PENDAHULUAN Masyarakat Indonesia secara umum semakin banyak menuju paradigma Back to Nature dengan memilih menggunakan bahan alami untuk mengatasi masalah kesehatan. WHO (World Health Organization) juga merekomendasikan penggunaan obat tradisional atau obat herbal dalam memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pencegahan dan pengobatan penyakit terutama penyakit metabolik degeneratif dan kanker (Katno, 2008). Masyarakat Bali mengenal sistem pengobatan yang menggunakan obat tradisional yang disebut dengan Usada (Suwidja, 1991). Salah satu jenis usada adalah Usada Upas. Secara umum kata Upas diketahui memiliki arti kulit ataupun racun. Namun menurut Usada Upas, penyakit Upas dapat disebabkan oleh upas yang berada di dalam tubuh disebabkan oleh gangguan pada getah bening dengan gejala umum nyeri perut, dan penyakit Upas yang berasal dari luar tubuh manusia (seperti racun dari serangga atau bisa ular) (Pulasari, 2009). Penjelasan yang mencakup pengobatan Usada Upas awalnya terdapat dalam bentuk lontar Usada, yang ditulis dengan bahasa Sansekerta dan tersebar di pihak tertentu saja dari masyarakat etnis Bali, seperti balian, pemuka adat, dan para pelaksana upakara adat, serta tersimpan di perpustakaan budaya (Nala, 1993). Saat ini telah beredar penjelasan sistem pengobatan Usada Upas dalam bentuk buku cetak. Namun buku Usada Upas tidak banyak 86

yang beredar di masyarakat Bali. Informasi yang disampaikan dalam buku Usada Upas masih sederhana yaitu hanya nama tanaman obat, kegunaan tanaman obat, dan cara penggunaan tanaman obat. Buku Usada Upas hanya menjelaskan efek tanaman secara empiris saja, belum terdapat data kajian ilmiah mengenai efek farmakologi tanaman, baik yang berkaitan dengan efek di dalam Usada Upas maupun yang tidak berkaitan. Buku elektronik (e-book) adalah versi digital dari buku yang dipublikasikan ke dalam komputer dan memiliki kelebihan diantaranya ukuran fisik kecil karena dalam bentuk format digital, dan mudah dalam penggandaan serta pendistribusiannya (Haris, 2011). Berdasarkan uraian di atas, maka dibuat inventarisasi tanaman obat Usada Upas dalam bentuk buku elektronik (ebook). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil data pengobatan Usada Upas, inventarisasi tanaman obat, dan persentase kesesuaian efek farmakologi terhadap efek empiris dari tanaman obat dalam Usada Upas. 2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Bahan yang digunakan yaitu buku terjemahan Usada Upas yang ditulis oleh Pulasari (2009), buku-buku literatur dan jurnal-jurnal ilmiah yang berisi tentang informasi tanaman obat dalam Usada Upas. 2.2 Metode 2.2.1Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui pendataan nama, kegunaan, dan cara penggunaan dari tanaman obat di dalam buku terjemahan Usada Upas oleh Pulasari (2009), kemudian dilakukan pencarian dan pendataan mengenai nama ilmiah tanamantanaman obat tersebut. Dari tanaman yang telah diketahui nama ilmiahnya, dipilih tanaman untuk diinventarisasi yang memiliki lebih dari lima efek empiris (kegunaan) di dalam Usada Upas. Informasi mengenai tanaman obat yang dikumpulkan antara lain nama Indonesia, nama daerah, nama Usada, nama latin, taksonomi, deskripsi, kandungan kimia, kegunaan, cara penggunaan, efek farmakologi, efek tidak diinginkan, toksisitas, dan gambar yang berkaitan dengan tanaman obat. Pencarian informasi tersebut bersumber dari bukubuku, jurnal-jurnal ilmiah, dan sumber website. 2.2.2 Pengolahan Data Setelah pendataan tanaman obat, dilakukan perhitungan persentase tanaman obat yang sudah dan yang belum diketahui nama ilmiahnya, perhitungan persentase efek empiris tanaman obat untuk penyakit upas di dalam dan di luar tubuh, serta persentase cara penggunaan tanaman obat di dalam dan di luar tubuh. Setelah informasi tambahan terkumpul, dilakukan perhitungan persentase kesesuaian efek farmakologi berdasarkan kajian ilmiah dari tanaman obat terhadap efek empiris (kegunaan) di dalam Usada Upas. 2.2.3 Pemasukkan (Input) Data Data yang telah diperoleh dikumpulkan dan diklasifikasikan menurut jenis tanamannya. Selanjutnya data dibuat ke dalam bentuk format dokumen digital dengan menggunakan program Microsoft Word ataupun program lainnya. Kemudian data yang sudah dimasukkan tersebut digabungkan dalam satu bentuk buku elektronik dengan format CHM (Compiled HTML File) dengan menggunakan program CHM. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Profil Data Pengobatan Usada Upas Profil data pengobatan Usada Upas terdiri dari persentase data tanaman yang sudah dan yang belum diketahui nama ilmiahnya, persentase efek empiris tanaman obat untuk penyakit upas di dalam dan di luar tubuh, dan persentase cara penggunaan tanaman obat yang digunakan di dalam dan di luar tubuh. Berdasarkan pendataan tanaman obat dalam buku Usada Upas terjemahan Pulasari (2009), dari 151 jenis tanaman obat yang digunakan dalam Usada Upas, sebanyak 125 tanaman sudah diketahui nama ilmiahnya dan 26 tanaman belum diketahui nama ilmiahnya (gambar A.1). 87

Berdasarkan pendataan nama ilmiah tanaman obat, terdapat beberapa tanaman yang sebenarnya telah memiliki nama ilmiah, namun di dalam Usada Upas tidak dijelaskan jenis maupun varietas dari tanaman tersebut sehingga tidak dapat ditentukan secara pasti nama ilmiah dari tanaman obat tersebut. Tanaman obat tersebut yaitu lempuyang, paku, dan pandan. Tanaman obat lempuyang terdiri dari tiga jenis yaitu lempuyang pahit (Zingiber americans Bl.) lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.), dan lempuyang gajah (Zingiber zerumbet L.), sedangkan di dalam Usada Upas hanya menyebutnya tanaman lempuyang saja. Kemudian pada tanaman paku memiliki beberapa jenis seperti paku pidpid (Nephrolepis cardifolia Presl.) dan paku sayur (Diplazium esculentum Swartz.), dan pada tanaman pandan seperti pandan pudak (Pandanus tectorius Soland) dan pandan wangi (Pandanus amaryllifolia Roxb.) (Kriswiyanti dkk, 2007). Oleh karena itu ketiga tanaman tersebut dimasukkan ke dalam kategori tanaman yang tidak diketahui nama ilmiahnya. Selain itu untuk beras ketan juga memiliki beberapa varietas yang digunakan dalam Usada Upas, yaitu ketan hitam, ketan merah, dan ketan gajih. Namun hanya ketan hitam yang ditemukan nama ilmiahnya yaitu Oryza sativa L.f. glutinosa nigra Auct. Sehingga ketan merah dan ketan gajih dimasukkan ke dalam kategori tanaman yang tidak diketahui nama ilmiahnya. Berdasarkan pendataan efek empiris tanaman obat dalam buku Usada Upas terjemahan Pulasari (2009), dari 75 efek empiris sebanyak 74 efek empiris tanaman obat ditujukan untuk penyakit upas di dalam tubuh (gambar A.1). Berdasarkan pendataan cara penggunaan tanaman obat dalam buku Usada Upas terjemahan Pulasari (2009), dari 129 cara penggunaan sebanyak 65 cara penggunaan tanaman obat digunakan di luar tubuh (gambar A.1). Untuk cara penggunaan di luar tubuh terdiri dari boreh/parem, urap/uap, oles, limpun/apun, obat sembur, dan bedak (gambar A.2), sedangkan untuk di dalam tubuh terdiri dari tutuh/pepeh dan loloh (gambar A.2). Dari hasil perhitungan persentase, dapat diketahui paling banyak cara penggunaan dalam Usada Upas untuk di luar tubuh adalah menggunakan parem/boreh dan untuk di dalam tubuh adalah menggunakan loloh. 3.2 Proses Pembuatan Buku Elektronik Usada Upas Buku elektronik Usada Upas berisi inventarisasi 14 tanaman obat yang digunakan dalam Usada Upas. Pemilihan tanaman obat yang diinventarisasi ini berdasarkan tanaman yang telah diketahui nama ilmiahnya dan memiliki lebih dari lima efek empiris di dalam Usada Upas. Tanaman-tanaman tersebut yaitu dapat dilihat pada tabel B.1. Pada 14 tanaman obat yang diinventarisasi, dilakukan penelusuran pustaka berkaitan dengan informasi tambahan tanaman obat antara lain nama daerah, nama ilmiah, taksonomi, deskripsi, kandungan kimia, efek farmakologi berdasarkan publikasi ilmiah yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan efek empiris menurut Usada Upas, efek yang tidak diinginkan, toksisitas, serta gambar bagian dari tanaman obat. Informasiinformasi tambahan dari tanaman obat yang diinventarisasi diperoleh melalui buku-buku literatur, jurnal-jurnal ilmiah yang terindeks dalam situs scopus, dan informasi dari situs yang dikelola oleh pemerintah (go/gov), situs organisasi (org), dan situs pendidikan (edu). 3.3 Persentase Kesesuaian Efek Farmako-logi dari Tanaman Obat Terhadap Efek Empiris dalam Usada Upas Kesesuaian efek farmakologi terhadap kegunaan (efek empiris) tanaman obat dalam Usada Upas didasarkan pada kesesuaian kegunaan (efek empiris), bagian tanaman, dan bentuk sediaan atau cara penggunaan tanaman obat di dalam Usada Upas. Berdasarkan penelusuran publikasi ilmiah melalui situs scopus, diketahui bahwa belum semua pembuktian efek empiris dalam Usada Upas yang sudah 88

dipublikasikan secara ilmiah. Persentase kesesuaian efek farmakologi berdasarkan publikasi ilmiah terhadap efek empiris dari tanaman obat dalam Usada Upas disajikan dalam gambar A.5. Dari hasil perhitungan persentase kesesuaian tersebut, dapat diketahui dari 14 tanaman obat yang diinventarisasi, sebanyak 4 tanaman obat yang memiliki persentase kesesuaian efek di atas atau sama dengan 50%, sebanyak 7 tanaman obat yang memiliki kesesuaian efek di bawah 50%, dan sebanyak 3 tanaman obat (pulasari dan temu tis) yang masih belum ditemukan publikasi ilmiah yang sesuai dengan efek empiris berdasarkan Usada Upas. Persentase kesesuaian efek yang masih rendah dikarenakan masih sedikitnya publikasi ilmiah yang sesuai baik dari segi efek farmakologi, bagian tanaman, maupun rute administrasi berdasarkan penelitian ilmiah. 5. KESIMPULAN Profil data pengobatan Usada Upas yaitu dari 151 tanaman sebanyak 125 tanaman sudah diketahui nama ilmiahnya (82,78%), 74 efek empiris ditujukan untuk penyakit upas di dalam tubuh (98,67%), dan 65 cara penggunaan tanaman obat ditujukan untuk di luar tubuh (50,39%). Inventarisasi tanaman obat dilakukan pada 14 tanaman dengan menambahkan informasi nama Indonesia, nama daerah, nama Usada, nama ilmiah, taksonomi, deskripsi, kandungan kimia, kegunaan, cara penggunaan, efek farmakologi, efek tidak diinginkan, toksisitas, dan gambar yang berkaitan dengan tanaman obat. Dari 14 tanaman obat yang diinventarisasi, hanya 4 tanaman yang menunjukkan kesesuaian efek farmakologi di atas 50%. DAFTAR PUSTAKA Haris, D. 2011. Panduan Lengkap E-Book. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala. Hal. 14-27; 40. Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan, dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Tawangmangu: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Hal. 3; 15; 41. Kriswiyanti, E., dkk. 2007. Eksplorasi Bahan Obat Tradisional Bali Berdasarkan Kajian Usada. Jimbaran: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. P. 23-55. Nala, N. 1993. Usada Bali. Denpasar: Upada Sastra. Hal. 18; 82-83; 93; 196; 216-217. Pulasari, J.M. 2009. Nawa Usadha Bali. Surabaya: Paramita. Hal. 141-177. Suwidja, K. 1991. Berbagai Cara Pengobatan Menurut Lontar Usada Pengobatan Tradisional Bali. Singaraja: Indra Jaya. P. 1. 89

APENDIKS A. (A) (B) (C) Gambar A.1 Persentase nama ilmiah (A), efek empiris (B), dan cara penggunaan tanaman (C). (A) (B) Gambar A.2 Persentase cara penggunaan di dalam tubuh (A) dan di luar tubuh (B). Gambar A.3 Persentase kesesuaian efek farmakologi terhadap efek empiris dari tanaman obat. 90

APENDIKS B. Tabel B.1 Tanaman obat dalam Usada Upas yang diinventarisasi No. Nama Tanaman Nama Ilmiah Jumlah Efek Empiris 1. Bawang Merah Allium cepa var. aggregatum L. 28 2. Bawang Putih Allium sativum L. 21 3. Merica Piper nigrum L. 13 4. Sirih Piper betle L. 11 5. Ketumbar Coriandrum sativum L. 8 6. Kunyit Curcuma longa L atau Curcuma 8 domestica VAL.. 7. Lengkuas Alpinia galanga L. 8 8. Temu tis Curcuma purpurascens 8 Bl. 9. Asam Tamarindus indica L. 7 10. Adas Foeniculum vulgare 7 11. Kencur Kaempferia galanga L. 7 12. Nagasari Mesua ferrea L. 6 13. Pulasari Alyxia reinwardtii Bl. 6 14. Kemiri Aleurites moluccana (L.) Willd 6 91

92