III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. dialog interaktif dalam rekaman televisi pada siswa kelas IX SMP Negeri 19

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : V (lima)/ II (dua) : 1 (satu) / siklus I

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

III.PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif murni atau sur-vei. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMPN 1 UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH (JAWA) SMP/ MTs

Kewirausahaan/ Indikator Pencapaian Kompetensi. Dan Karakter

BAB I PENDAHULUAN. pukul 09:00 WIB untuk menanyakan kendala atau hambatan pada saat. pembelajaran Mendengarkan Pementasan Drama di dalam kelas.

KETUNTASAN KELULUSAN MINIMAL (KKM)

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. terbatas oleh usia, ruang, dan waktu. Dalam situasi dan kondisi apapun apabila

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA

SILABUS PEMBELAJARAN

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif, yakni

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7

Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret-Mei tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengalaman, semangat, ide, pemikiran, dan keyakinan dalam suatu

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

Pena. Vol 5 No.1 Juli 2015 ISSN:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD

III. METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian

BAB III METODE PENELITIAN. upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dapat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam meniti karir misalnya, dapat juga ditentukan oleh terampil

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

Oleh Indah Fajrina

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggambarkan tingkat kemandirian dan faktor-faktor yang mempengaruhi

Kemampuan Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama Oleh Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kwandang OLEH. Anak Agung B.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitan. Desain

II. LANDASAN TEORI. Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuasieksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 9

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII B SMP MUHAMMADIYAH I KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DALAM BERMAIN PERAN ARTIKEL. Oleh: SAWITRI KARTINDARI A1B108036

Nama Sekolah :... : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA SISWA KELAS V SDN 013 BABULU PENAJAM PASER UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

Nama Sekolah :... : Budi Pekerti Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM BERMAIN DRAMA PADA SISWA KELAS V SDN 6 BULANGO SELATAN KECAMATAN BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BULANGO Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

SILABUS. Nama Sekolah :

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI LISAN MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 BANJAREJO PURING

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

7 III. METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian. (Arikunto, 00: ). Tugas peneliti adalah mengumpulkan data, menganalisis, dan menyimpulkannya. Penulis diharapkan dapat memberikan masukan atau pendapat terhadap data yang telah dianalisis tersebut. Metode deskriptif ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan memerankan tokoh dalam drama pada siswa kelas XI SMA Negeri Rumbia tahun pelajaran 0/0... Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri Rumbia tahun pelajaran 0/0 yang berjumlah 97, terbagi dalam enam kelas, yaitu XI IPA, XI IPA, XI IPA, XI IPS, XI IPS, XI IPS.

8 Tabel Jumlah Populasi kelas XI SMA Negeri Rumbia Tahun Pelajaran 0/0 No. KELAS Jumlah XI-IPA XI-IPA XI-IPA XI-IPS XI-IPS 6 XI-IPS Jumlah 97 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 00: 7). Sampel tersebut hanya beberapa persen dari jumlah populasi. Apabila populasi lebih dari 00, maka sampel diambil 0%-% atau 0%-% dari jumlah populasi (Arikunto, 00: 0). Langkah-langkah dalam penentuan sampel sebagai berikut.... Penelitian dilakukan dengan sampel random atau sampel acak.... Setiap subjek diberi nomor urut mulai dari sampai dengan banyaknya subjek.... Sampel yang akan diambil sebanyak satu kelas yang terdiri atas perwakilan masing-masing kelas sampel. Tabel Jumlah Sampel Kelas XI SMA Negeri Rumbia Tahun Pelajaran 0/0 No. Kelas Jumlah Siswa % dari Jumlah Siswa Jumlah Sampel XI-IPA, XI-IPA, XI-IPA, XI-IPS,0 XI-IPS,6 6 XI-IPS,6 Jumlah 97,

9.. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan menggunakan teknik observasi. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto, 00:7). Penilaian yang dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi adalah penilaian dengan cara mengadakan pengamatan terhadap suatu hal secara langsung, teliti, dan sistematis. Kegiatan mengamati itu sendiri disertai dengan kegiatan pencatatan terhadap sesuatu yang diamati. Oleh karena itu, kegiatan pencatatan itu sebenarnya hanya bagian (tuntutan) dari kegiatan pengamatan yang dilakukan (Nurgiyantoro, 00:7). Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut. Pertemuan pertama.. Membagi naskah drama. Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan memahami naskah drama yang akan diperankan.. Menceritakan secara ringkas pada siswa tentang isi naskah drama tersebut.. Siswa diberikan peran sesuai dengan penghayatan siswa terhadap watak tokoh ketika membaca naskah drama.. Siswa diberi waktu selama dua minggu untuk persiapan pementasan. Pertemuan kedua. Siswa mementaskan drama di depan kelas menit perkelompok dan di dokumentasikan dengan menggunakan handycame. Penulis langsung mengambil

0 nilai pementasan drama. Penilaian dilakukan oleh dua penskor, pengambilan nilai dengan mempertahankanucapan, intonasi, pengaturan jeda, intensitas dan kelancaran berbicara, kemunculan pertama, pemanfaatkan ruang yang ada untuk memosisikan tubuh atau blocking, ekspresi dialog untuk menggambarkan karakter tokoh, ekspresi wajah mendukung ekspresi dialog, pandangan mata dan gerak anggota tubuh untuk mendukung ekspresi dialog, dan gerakan. Apabila siswa dapat memerankan dengan baik mencakup aspek-aspek tersebut akan mendapat skor 0. Naskah drama yang dimainkan adalah naskah drama Symphoni Anak Jalanan karya IGN. Arya Sanjaya. Tabel.. Indikator dan Deskriptor Kemampuan Siswa dalam Memerankan Tokoh Drama No Indikator Skor Deskriptor. Ucapan (terdengar jelas oleh penonton) Pelafalan jelas, tidak terdengar, tidak merdu, tidak komunikatif dan tidak alamiah. Total Skor Pelafalan jelas, terdengar keras, tidak merdu, tidak komunikatif, dan tidak alamiah. Pelafalan jelas, terdengar keras, merdu, tidak komuniaktif, dan tidak alamiah. Pelafan jelas, terdengar keras, merdu, komunikatif, dan tidak alamiah. Pelafalan jelas, terdengar keras, merdu, komunikatif, dan alamiah.. Intonasi (bervariasi sesuai tuntutan naskah) Bervariasi, tidak sesuai artikulasi, tidak jelas, tidak nyaring, ketidaktepatan tekanan. Bervariasi, sesuai artikulasi, tidak jelas, tidak nyaring, ketidaktepatan tekanan.

Bervariasi, sesuai artikulasi, jelas, tidak nyaring, ketidaktepatan tekanan. Bervariasi, sesuai artikulasi, jelas, nyaring, ketidaktepatan tekanan. Bervariasi, sesuai artikulasi, jelas, nyaring, ketepatan tekanan.. Pengaturan jeda (pengaturan jeda tepat sehingga maksud kalimat mudah ditangkap penonton) Ada jeda, maksud kalimat tidak mudah ditangkap, tidak beraturan, tidak tepat, dan tidak sesuai naskah. Ada jeda, maksud kalimat mudah ditangkap, tidak beraturan, tidak tepat, dan tidak sesuai naskah. Ada jeda, maksud kalimat mudah ditangkap, beraturan, tidak tepat, dan tidak sesuai naskah. Ada jeda, maksud kalimat mudah ditangkap, beraturan, tepat, dan tidak sesuai naskah. Ada jeda, maksud kalimat mudah ditangkap, beraturan, tepat, dan sesuai naskah.. Intensitas dan kelancaran berbicara (konsisten) Dimengerti, tidak lancar, terbata-bata, tidak jelas, tidak konsisten. Dimengerti, lancar, terbata-bata, tidak jelas, tidak konsisten. Dimengerti, lancar, tidak terbata-bata, tidak jelas, tidak konsisten. Dimengerti, lancar, tidak terbata-bata, jelas, tidak konsisten. Dimengerti, lancar, tidak terbata-bata,

. Kemunculan pertama (mantap dan memberikan kesan yang baik) jelas, konsisten. Terlihat, tindakan tidak sesuai dengan tuntunan dalam naskah, sikap yang tidak wajar, tidak meyakinkan, dan gerakan tidak beralasan. Terlihat, tindakan sesuai dengan tuntunan dalam naskah, sikap yang tidak wajar, tidak meyakinkan, dan gerakan tidak beralasan. Terlihat, tindakan sesuai dengan tuntunan dalam naskah, sikap yang wajar, tidak meyakinkan, dan gerakan tidak beralasan. Terlihat, tindakan sesuai dengan tuntunan dalam naskah, sikap yang wajar, meyakinkan, dan gerakan tidak beralasan. Terlihat, tindakan sesuai dengan tuntunan dalam naskah, sikap yang wajar, meyakinkan, dan bergerak dengan alasan. 6. Pemanfaatkan ruang yang ada untuk memosisikan tubuh (blocking) saat pementasan Terlihat, tidak ada tujuan, tidak sesuai, mengelompok, membelakangi penonton. Terlihat, ada tujuan, tidak sesuai, mengelompok, membelakangi penonton. Terlihat, ada tujuan, sesuai, mengelompok, membelakangi penonton. Terlihat, ada tujuan, sesuai, tidak mengelompok, membelakangi penonton. Terlihat, ada tujuan, sesuai, tidak mengelompok, tidak membelakangi penonton. 7. Ekspresi dialog untuk menggambarkan karakter tokoh (sesuai karakter tokoh) Sesuai karakter, tidak terdengar, tidak jelas, tidak dimengerti, tidak menghayati. Sesuai karakter, terdengar, tidak jelas, tidak dimengerti, tidak menghayati.

Sesuai karakter, terdengar, jelas, tidak dimengerti, tidak menghayati Sesuai karakter, terdengar, jelas, dimengerti, tidak menghayati. Sesuai karakter, terdengar, jelas, dimengerti, menghayati. 8. Ekspresi wajah mendukung ekspresi dialog(sesuai dengan karakter tokoh) mendukung dialog, refleksi emosi tidak tepat, tidak mengahayati, tidak mencerminkan watak, tidak memberikan pengembangan pada adegan mendukung dialog, refleksi emosi tepat, tidakmenghayati, tidak mencerminkan watak, tidak memberikan pengembangan pada adegan mendukung dialog, refleksi emosi tepat, mengahayati, tidak mencerminkan watak, dan tidak memberikan pengembangan pada adegan mendukung dialog, refleksi emosi tepat, menghayati, mencerminkan watak, tidak memberikan pengembangan pada adegan mendukung dialog, refleksi emosi tepat, menghayati, mencerminkan watak, dan memberikan pengembangan pada adegan 9. Pandangan mata dan gerak anggota tubuh untukmendukung ekspresi dialog (sesuai karakter tokoh) Pandangan mata dan gerak tubuh sesuai karakter tokoh, tidakalamiah, tidak beralasan, ragu-ragu, tidak jelas. Pandangan mata dan gerak tubuh sesuai karakter tokoh, alamiah, tidak beralasan, ragu-ragu, tidak jelas. Pandangan mata dan gerak tubuh sesuai karakter tokoh, alamiah, beralasan, raguragu, tidak jelas. Pandangan mata dan gerak tubuh sesuai karakter tokoh, alamiah,beralasan, tidak ragu-ragu, tidak jelas.

Pandangan mata dan gerak tubuh sesuai karakter tokoh, alamiah,beralasan, tidak ragu-ragu, jelas. 0 Gerakan (bersifat alamiah dan tak dibuat-buat) Jelas, tidak meyakinkan, tidak alamiah, tidak rileks, dan tidak menghayati. Jelas, meyakinkan, tidak alamiah, tidak rileks, dan tidak menghayati. Jelas, meyakinkan, alamiah, tidak rileks, dan tidak menghayati. Jelas, meyakinkan, alamiah, rileks, dan tidak menghayati. Jelas, meyakinkan, alamiah, rileks, dan menghayati. Total Skor : 0 sumber : Pedoman penilaian drama guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri Rumbia... Teknik Analisis Data Analisis data yang penulis lakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut.. Memberikan penilaian pada pementasan drama siswa.. Mengelompokan dan mempresentasekan tingkat kemampuan siswa dalam memerankan tokoh. Untuk menghitung persentase, penulis menggunakan rumus: Skor yang diperoleh x 00% Skor maksimal. Menetapkan tingkat kemampuan siswa yang didasarkan pada tolak ukur yang digunakan.. Menghitung rata-rata kemampuan siswa dalam memerankan seorang tokoh dalam naskah drama.

. Mendeskripsikan hasil yang dicapai siswa dalam memerankan tokoh drama. 6. Menyimpulkan hasil yang dicapai siswa dalam memahami seorang karakter tokoh yang diperankan. Tabel.. Pendekatan Acuan Patokan Tolok Ukur Kemampuan Siswa dalam Memerankan Drama Interval 8%-00% 7%-8% 60%-7% 0%-9% 0%-9% Nilai Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat kurang (Nurgiyantoro, 988: 6)