Oleh Lila Amana Nim

dokumen-dokumen yang mirip
LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted. siklus II naik menjadi 76,92%.

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

ARTIKEL OLEH DIRMALA NIM JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

KARYA ILMIAH OLEH SITI KUMALA SARI A1C110046

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Dedi Kurniawan ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Oleh Deby Maria Juliana Purba Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif model Group Investigation

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

DAFTAR PUSTAKA. Buku Sumber Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat

ARTIKEL ILMIAH OLEH RIZTNI AFRILLAH RRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1 Tinambung

III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB V PENUTUP. sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan

Key Words: Hasil Belajar Matematika, Metode Play Answer

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

Hazal Fitri 1. Abstrak. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, Hasil Belajar, Bola Voli

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TAI DAN TUTOR SEBAYA BERBANTU LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

LEMMA VOL I NO. 1, NOV 2014

Kata Kunci: Metode Group Investigation (GI), hasil belajar siswa

BAB V PENUTUP A. Simpulan

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, & Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bioedusiana Volume 01, Nomor 01, September 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

PENGARUH PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) TERHADAP PEMAHAMAN FAKULTAS PSIKOLOGI

*

Moh. Masnun, Fatkhurrohmah

FAKULTAS EKONOMI UNNES

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X A SMA NEGERI 2 GORONTALO Oleh Lila Amana Nim. 211 408 198 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013 ABSTRAK Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi di kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dan tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi di kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo?.Dalam penelitian ini penulis menetapkan populasi adalah seluruh siswa kelas X yang ada di SMA Negeri 2 Gorontalo dengan jumlah 4 kelas, namun dalam penelitian ini yang ditetapkan menjadi sampel adalah dua kelas terdiri dari kelas X 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 7 sebagai kelas kontrol.berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi. Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Think Pair Share (TPS)

PENDAHULUAN Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran. Djamarah dan Zain (2010:10), Belajar adalah proses perubahan perilaku pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.. Setiap model pembelajaran tersebut memiliki karakteristik yang membedakannya dari model pembelajaran yang lain. Ada empat rumpun model pembelajaran menurut Joice Weil, yaitu: (1) rumpun model pengolahan informasi; (2) rumpun model personal; (3) rumpun model interaksi sosial; (4) rumpun model sistem perilaku. Ada banyak model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Menurut Purwanto (2002: 101) mengemukakan bahwa "Hasil belajar adalah prestasi yang dicapai, dilaksanakan dan dikerjakan". Dimyati dan Mujiono (2002: 97) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah sebuah kegiatan belajar mengajar yang menghendaki tercapainya tujuan pengajaran di mana hasil belajar siswa ditandai dengan skala nilai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 895) menjelaskan prestasi adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan di mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angkat yang diberikan oleh guru. Hamalik (dalam Mulyasa 2004: 170) mengemukakan bahwa evaluasi itu adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi). Pengalaman, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai peserta didik. Setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar merupakan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi/derajat perubahan perilaku yang bersangkutan Dengan adanya penerapan model pembelajaran yang baik maka hasil belajar yang diharapkan akan baik pula sehingga prestasi belajar dari peserta didik akan meningkat. Oleh karena itu pengelolaan kelas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan. Secara

garis besar faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi dalam dua bagian, yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa (faktor eksternal). Djamarah (2008:13) mendefenisikan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitifk, afektif, dan psikomotor. Selanjutnya, Dalyono (2009:49) mengungkapkan bahwa Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya SMA Negeri 2 Gorontalo sebagai salah satu lembaga pendidikan formal dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan peserta didiknya terus mengadakan berbagai upaya dan berbagai inovasi-inovasi baru khususnya yang berkaitan dengan penerapan model-model pembelajaran. Namun dengan berbagai model pembelajaran yang ada, di sekolah ini belum dimaksimalkan sepenuhnya oleh guru khususnya pada penerapan model pembelajaran kooperatif. Ini didasarkan pada hasil observasi penulis bahwa dalam melaksankan kegiatan belajar mengajar, kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, namun sudah ada sebagian guru yang menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dari hasil penelitian Lundgren (dalam Muslimin, 2003: 17) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif untuk siswa yang rendah hasil belajarnya. Dengan kurangnya penerapan model pembelajaran akan berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa yang kurang optimal. Menurut Hamalik (2008:32-33) Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas X yang tersebar di sembilan (9) kelas yakni kelas X 1 sampai dengan kelas X 9 pada tahun ajaran 2012/2013, bahwa dari jumlah 236 orang siswa hanya sekitar 98 orang atau 41,53% yang memperoleh nilai di atas standar kelulusan minimal untuk mata pelajaran akuntansi sedangkan sisanya sebanyak 138 orang atau 58,46% yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan minimal dengan memiliki tingkat pemahaman akuntansi yang berbeda-beda. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor siswa itu

sendiri yang kurang siap dalam menerima pelajaran, faktor guru dalam mengajar khususnya dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan karakteristik dan kemampuan siswa. Akibatnya, siswa kurang antusias dan aktif dalam pembelajaran, siswa mengantuk, bosan serta tidak bersemangat dalam proses belajar, ketidaksiapan siswa dan belum maksimalnya guru dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran tersebut akan berdampak pada hasil yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. Sthal (dalam Marpung, 2002: 14) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) belajar dari teman, (2) tatap muka dengan teman, (30 mendengarkan dari anggota, (4) belajar dari teman sendiri dari kelompok, (5) belajar dalam kelompok kecil, (6) produk berbicara atau mengemukakan pendapat, dan (7) siswa membuat keputusan. Berdasarkan hasil penelitian Slavin (dalam Muslimin, 2003: 16) menunjukkan bahwa teknikteknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif. Dari hasil penelitian Lundgren (dalam Muslimin, 2003: 17) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif untuk siswa yang rendah hasil belajarnya. Selanjutnya, Slavin dalam Lie (2002: 59) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis menduga bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karenanya peneliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan formulasi judul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo. Pembelajaran kooperatif yang efektif disebut STAD. STAD merupakan belajar kooperatif yang sangat sederhana. Guru menggunakan STAD, juga mengacu pada belajar kelompok siswa, menjadikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan persentase verbal atau teks. Siswa dalam kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang (Lie. 2002: 85). Menurut Salvin dalam Ibrahim, dkk (2006: 31-35) STAD terdiri dari satu siklus pengajaran biasa, belajar koperatif dalam tim kemampuan capur, dan kuis dengan penghargaan atau ganjaran lain diberikan kepada tim yang anggotaanggotanya paling tinggi melampaui sendiri yang terlebih dahulu.. Cholis (2006: 12)

mengemukakan bahwa model Think Pair Share (TPS) adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Metode ini memperkenalkan ide waktu berfikir atau waktu tunggu yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan. Pembelajaran Kooperatif model Think-Pair-Share ini relatif lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk mangatur tempat duduk ataupun mengelompokkan siswa. Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman. Think-Pair-Share memberikan kepada para siswa waktu untuk berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Sebagai contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan suatu sajian pendek atau para siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya guru meminta kepada para siswa untuk menyadari secara serius mengenai apa yang telah dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca (Lie, 2002: 82). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi di kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo. METODE PENULISAN Penelitan ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo tahun ajaran 2012/2013 dengan mengambil kelas X yang terdiri dari 7 kelas sebagai populasi. Untuk sampel penelitian dipilih 2 kelas secara purposive sampling yaitu kelas X 2 yang berjumlah 25 orang sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas X 7 yang berjumlah 28 orang sebagai pembanding yang dalam hal ini disebut kelas kontrol yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, karena pada materi yang diajarkan pada 2 kelas ini belum diajarkan dan menurut informasi yang peneliti peroleh dari guru mitra bahwa kemampuan siswa yang tersebar dari 2 kelas ini homogen karena di kelas X tidak terdapat kelas khusus. Oleh karena itu peneliti tidak melakukan lagi pre test. Untuk menjawab atau mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa test. Nilai

yang diperoleh dari test kemudian diolah secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik yang ditentukan. Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian di mana ada perlakukan (treatment) terhadap variable independent. Penelitian eksperimen dapat memberikan penjelasan tentang alasan mengapa. Hubungan sebab akibat bias diketahui oleh karena peneliti dimungkinkan untuk melakukan perlakuan (treatment) terhadap obyek penelitian. Dalam hubungannya dengan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain two group post test only. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam penggunaan teknik pembelajaran yang berbeda, maka dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok pengendali/kontrol. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan desain two group post test only. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah peneranan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe think pair share (TPS). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu berupa: Observasi, Tes meliputi: pre test dan post test, dan Dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1 (Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD): skor terendah adalah 70 dan skor tertinggi 100 sehingga diperoleh Range = 30, kelas interval = 6, dan panjang kelas = 5, median (Me) = 90 dan modus (Mo) = 92.5. Pada frekuensi skor hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD nampak bahwa skor nilai terbanyak berada pada kelas interval 90-96, dan skor nilai terendah adalah pada kelas interval 75 78. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 2 (Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS) : skor terendah 70 dan skor tertinggi 100 sehingga diperoleh Range = 30, kelas interval = 6, dan panjang kelas = 5, median (Me) = 85.93 dan modus (Mo) = 90.21. Pada frekuensi skor hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS nampak

bahwa skor nilai terbanyak berada pada kelas interval 90 94, dan skor nilai terendah adalah pada kelas interval 80 84. Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji kesamaan dua rata-rata yaitu uji t. Berdasarkan data skor kemampuan siswa yang diperoleh nilai t hitung = 3.426. Sedangkan kriteria pengujian pada taraf signifikan α = 0.01 dengan dk = n 1 + n 2 2 terima H o jika t (1-1/2α) < t hitung < t (1-1/2α) dimana t (1-1/2α) didapat dari daftar tabel distribusi t dengan dk == n 1 + n 2 2 dan peluang (1-1/2α), untuk harga lainnya H o ditolak. Sehingga diperoleh t (1-1/2(0,01)(25 + 28-2) t (0,995)(51) = 2.021. Oleh karena t hitung lebih besar dari t daftar dan t hitung tidak berada pada daerah penerimaan yaitu = - 2.021 6 sampai dengan + 2.021 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Think Pair Share (TPS) di kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian atau hasil post test, untuk kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh skor minimum 70 dan skor maksimum 100, dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh skor rata-rata 86. Sedangkan untuk kelas pembanding (kelas kontrol) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), diperoleh skor minimum 70 dan skor maksimum 100 dari rentang skor minimum diperoleh skor rata-rata 83.21. Data selengkapnya dapat dilihat lampiran (7) hal ini berarti hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Setelah kedua kelas tersebut homogen, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kelas eksperimen. Pelaksanaan eksperimen yang dimaksud adalah pembelajaran akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Think Pair Share (TPS). Setelah pelaksanaan eksperimen, dilanjutkan dengan pemberian post-test. Dari hasil yang didapat, terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Adanya pengaruh hasil belajar menunjukkan bahwa siswa yang diberikan perlakuan atau kelas eksperimen (menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki pemahaman yang lebih terhadap materi

yang diajarkan dibandingkan dengan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe dan Think Pair Share (TPS) atau kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas yang dikenai tindakan (kelas eksperimen) lebih termotivasi dalam belajar sehingga mereka lebih tertarik dan lebih konsentrasi pada saat belajar. Sesuai hasil pada langkah pengujian hipotesis diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eskperimen (X 1 ) = 86 dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol (X 2 ) = 83.21, dari hasil ini diperoleh nilai t hitung = 3.426 untuk α = 0.05 diperoleh nilai t daftar = 2.021, hal ini menunjukan bahwa H 0 tolak, jadi terima Ha. atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi. Memperhatikan rata-rata skor hasil post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, ternyata bahwa kelas yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh adanya kurangnya penerpakan model pembelajaran yang relevan dengan materi yang diajarkan, sehingga berakibat pada hasil belajar siswa kurang maksimal, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Dengan demikian, maka hipotesis yang berbunyi: terdapat perbedaan yang signifikan belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi di Kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo, dinyatakan diterima. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran akuntansi. Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian t (1-1/2α) < t hitung < t (1-1/2α) dimana t (1-1/2α) diperoleh t hitung = 0.05 dan t daftar = 2.021 dimana 2.021 < 3.426, sehingga H 0 jatuh pada daerah penolakan, maka terima Ha. 2. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol, yakni 86 > 83.21. 3. Penyajian materi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Diharapkan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi terutama pada materi jurnal penyesuaian, karena dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat berdampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa. 2. Diharapkan dalam pembelajaran akuntansi terutama selain materi jurnal penyesuain dapat diteliti keefektifan dari penerapan model pembelajaran kooperatif agar tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002 Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Ilmu Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineke Cipta Djamaroh, S.B. 2002. Psikologi Belajar. Rineka Cipta: Jakarta Djamarah, Saiful Bahri dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belanajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara Ibrahim, M, dkk. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Bbandung: Alfabeta. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo. Mahmud. 2010. Psikoogi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia Marpaung, 2002. Model Pembelajaran Kooperatif di Sekolah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Mulyasa. 2004. Interaksi Belajar Mengajar. Usaha Nasional; Surabaya. Muslimin, 2002: Pembelajaran Kooperatif. Dirjen DIKDASMEN. Jakarta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian (Cetakan ke Delapan). Bandung: Alpa Beta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pres. Usman, Uzer. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Cholis, Sa dijah. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share TPS. Malang: Lembaga Penelitian UM (http://lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/07140038.pdf). Dikutip 22 Februari 2013

Sugandi, A.I. 2002. Pembelajaran Pemecahan Masala Matmatika Melalui Model Belajar Kooperatif Tope Jigsaw. (Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas Satu SMU Negeri di Tasikmalaya). Tesis PPS UPI: Tidak diterbitkan. (http://www.sdbinatalenta.com/artikel_ina.pdf. dikutip 10 Oktober 2012.