UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
|
|
- Fanny Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V. SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI OLEH: Hj. NURSIAH WAHAB 1 Abstrak: Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan dan menganalisis aktivitas belajar siswa kelas V.A SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD); 2) Mendeskripsikan dan menganalisis aktivitas mengajar guru kelas V.A SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD); 3) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V.A SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksananakan sebanyak dua siklus di mana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada siklus I pertemuan 1 sebesar 62,5% meningkat pada pertemuan 2 sebesar 70,83%. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat 85,42% dan pada pertemuan 2 meningkat sebesar 95,83%; 2) Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru. Pada siklus I pertemuan 1 sebesar 63,89% meningkat pada pertemuan 2 sebesar 81,94%. Pada siklus II pertemuan 1 sebesar 94,44% pada pertemuan 2 meningkat menjadi 100%; 3) Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 73,33%, meningkat pada siklus II mencapai 93,33%. Dari temuan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru, dan hasil belajar siswa kelas V.A SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari. Kata Kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran IPS SD, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). 1 Konsentrasi Pendidikan dasar Program Studi Pendidikan IPS PPS UHO 2
3 A. PENDAHULUAN Semangat perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran adalah tanggung jawab bersama bangsa Indonesia, tetapi guru sebagai ujung tombak dalam proses pembelajaran dituntut untuk memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, seperti yang digariskan oleh pemerintah dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikanan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggug jawab. Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai bila guru dapat memahami fungsi dan perannya sebagai pelaksana pembelajaran di kelas. Dimana anak didik merupakan pusat perhatian dalam proses pembelaran, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berbagai upaya yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Begitu juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar. Salah satu hal yang memegang peranan penting bagi keberhasilan pembelajaran adalah proses pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang baik, sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Pembelajaran juga ditentukan oleh strategi maupun metode belajar mengajar yang digunakan oleh guru. Guru menyiapkan seluruh bahan ajaran dan guru pula yang menyampaikan serluruh bahan ajaran tersebut kepada siswa. Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan efisien dan efektif maka diperlukan pembelajaran yang tersusun secara sistematis yaitu dapat mengaktifkan siswa baik di dalam maupun di luar kelas/sekolah (Ibrahim, 2003: 31). Persoalan yang dihadapi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran IPS di SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari adalah rendahnya interaksi belajar, dan pembelajaran yang kurang menyenangkan bagi siswa, sehingga menimbulkan kurangnya motivasi dan minat siswa untuk belajar. Kondisi tersebut tentu berdampak pada kualitas pembelajaran dan hasil belajar IPS yang rendah. Diperlukan cara sehingga pembelajaran itu menjadi mudah dan menarik bagi siswa serta menciptakan interaksi yang membuat siswa bersemangat dan terlibat aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi persoalan di atas adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dipandang efektif untuk menumbuhkan minat, motivasi serta semangat belajar siswa, sehingga akan berimplikasi pada peningkatan hasil belajar yang diraihnya. Secara teoretik, melalui metode pembelajaran kooperatif, siswa dapat memperoleh beberapa manfaat seperti dalam memecahkan suatu masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan sendiri. Dalam kelompok siswa saling berinteraksi satu sama lain, saling mengisi dan berbagai pengalaman. Dengan cara yang demikian itu, siswa yang pasif akan perlahan menunjukkan keaktifannya dalam proses pembelajaran, begitu juga siswa yang aktif akan semakin bersemangat dalam proses pembelajaran. Wirasaputra dan Rosita (2007:142) mengasumsikan bahwa cara belajar kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan kreatifitas 3
4 siswa dalam proses pembelajaran. Sebab cara ini tidak hanya menuntut penguasaan pengetahuan siswa terhadap materi ajar, tetapi yang paling penting adalah kesadaran perlunya membangun pengetahuan, kebiasaan bekerjasama, dan keteraturan dalam kelompok. Melaui belajar kelompok juga dimungkinkan adanya dampak pengiring berupa sikap saling hormat, menghargai, keterikatan pada tugas bersama, kebiasaan berpikir dan interaksi sosial yang hangat. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dianggap lebih efektif mencapai tujuan pembelajaran, karena model ini sesuai dengan fitrah manusia sebagai mahluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi ( sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniatur dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V.A di SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas V.A SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas ( class room action research). Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Kelas V.A SD Negeri 07 Baruga Kota Kendari dan dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2016/2017. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V.A tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 30 orang, terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Faktor yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) faktor siswa ; 2) faktor guru; 3) faktor hasil belajar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan evaluasi serta refleksi. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diambil dari hasil tes belajar IPS siswa, dan data kualitatif diambil dari lembar observasi. Data dikumpulkan dari hasil tindakan yang dilakukan pada observasi proses pembelajaran dan tes hasil belajar. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif-deskriptif digunakan untuk menjelaskan permasalahan tindakan yaitu berupa aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan jurnal yang dibuat oleh guru. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan dalam bentuk skor tes hasil belajar siswa. Data yang dianalisis dalam bentuk nilai siswa, rata-rata nilai siswa, ketuntasan belajar, keberhasilan aktifitas mengajar guru dan keberhasilan aktifitas belajar siswa. 4
5 C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan 1, diketahui dari 12 aspek yang diamati dengan skor maksimal 48 diperoleh skor 30 dengan persentase sebesar 62,5%, pada pertemuan 2 meningkat dengan jumlah skor 34 dan persentase sebesar 70,83%. Hasil aktivitas mengajar guru dalam proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1, diketahui dari 18 aspek yang diamati dengan skor maksimal 72 diperoleh skor 46 dengan persentase sebesar 63,89%, pada pertemuan 2 meningkat dengan jumlah skor 59 dan persentase sebesar 81,94%. Data hasil belajar siswa pada Siklus I menunjukkan Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) baru mencapai 73,33% atau sebanyak 22 dari 30 orang siswa, dengan nilai rata-rata 76,50. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, masih belum mencapai indikator keberhasilan yang di tetapkan yaitu 90% siswa mencapai nilai ketuntatasan dengan perolehan nilai 70 sesuai standar KKM yang ditetapkan. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus II pertemuan 1, diketahui dari 12 aspek yang diamati dengan skor maksimal 48 diperoleh skor 41 dengan persentase sebesar 85,42%, pada pertemuan 2 meningkat dengan jumlah skor 46 dan persentase sebesar 95,83%. Hasil aktivitas mengajar guru dalam proses pembelajaran pada siklus II pertemuan 1, diketahui dari 18 aspek yang diamati dengan skor maksimal 72 diperoleh skor 68 dengan persentase sebesar 94,44%, pada pertemuan 2 meningkat dengan jumlah skor 72 dan persentase sebesar 100%. Data hasil tes evaluasi siswa siklus II menunjukkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada hasil tes siklus I, Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) hanya mencapai 52% atau sebanyak 13 orang siswa dengan nilai rata-rata 68,4. Sedangkan pada hasil tes siklus II, Ketuntasan Belajar Klasikal (%KBK) mencapai 92% atau sebanyak 23 orang siswa, dengan nilai rata-rata 82,2. 2. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus di mana tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan satu kali evaluasi. Setiap satu kali pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit ( 3 jam pelajaran). Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Implementasi tindakan pada siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari/tanggal: Kamis, 26 Januari 2017, pertemuan 2 dilaksananakan pada hari/tanggal: Kamis, 2 Februari Implementasi tindakan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari/tanggal: Kamis, 9 Februari 2017, pertemuan 2 dilaksananakan pada hari/tanggal Kamis, 16 Februari Siklus I Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan 1 diketahui masih rendah dengan persentase baru mencapai 62,50%. Hal ini disebabkan oleh karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) khususnya dalam aktivitas diskusi kelompok, sehingga siswa masih ragu dan tidak percaya diri untuk mengemukakan ide dan gagasannya, begitu pula dalam menanyakan hal-hal 5
6 yang belum dipahami pada materi yang diajarkan, akibatnya tidak semua siswa terlibat aktif dalam aktivitas diskusi kelompok. Sementara pada aktivitas mengajar guru, baru mencapai persentase sebesar 63,89%. Hal ini disebabkan guru belum dapat mengkoordinasikan waktu secara maksimal, sehingga masih ada langkah-langkah pembelajaran yang tidak dilaksanakan. Sikap guru yang kurang tegas menyebabkan masih ada siswa yang menolak untuk duduk pada kelompok yang sudah diatur, serta melaksankan tugas yang diberikan, seperti mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Selanjutnya, guru belum membimbing secara menyeluruh kelompok diskusi, sehingga tidak semua siswa terlibat aktif dalam aktivitas tersebut. Selain itu, guru belum melibatkan siswa di dalam menyimpulkan materi di akhir pembelajaran. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus I pertemuan 2 terjadi peningkatan dari pertemuan sebelumnya dengan persentase sebesar 70,83%. Hal ini disebabkan oleh karena siswa mulai memperhatikan dam mulai terlibat pada kegiatan apersepsi walaupun masih ada siswa yang takut atau ragu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Demikian juga pada saat guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilaksanakan menggunakan metode STAD. Masih ada satu kelompok yang keberatan atas anggota kelompok yang ditetapkan guru, tetapi karena guru sudah bersikap lebih tegas maka siswa duduk dalam kelompok yang sudah diatur. Dalam aktivitas tanya-jawab, siswa mulai percaya diri untuk menjawab maupun mengungkapkan gagasannya, begitu pula dalam menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada materi yang diajarkan. Pada saat melakukan diskusi kelompok, tidak seluruh siswa terlibat aktif, selain itu masih ada 1 kelompok yang belum menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang ditentukan. Pada aktivitas mengajar guru, juga terjadi peningkatan dibandikan pada pertemuan sebelumnya dengan persentase sebesar 81,94%. Hal ini disebabkan guru memotivasi siswa untuk giat dan bersemangat mengikuti pembelajaran, walaupun masih ada siswa yang terlihat kurang bersemangat. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang diakan dilakukan siswa dengan model pembelajaran yang akan digunakan. Pada kegiatan inti guru sudah membimbing siswa namun masih kepada kelompok yang membutuhkan bantuan guru. Sikap guru juga sudah lebih tegas dalam hal pembagian kelompok, membimbing siswa dalam diskusi kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Pada kegiatan akhir guru sudah melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dan melakukan refleksi. Setelah melakukan dua kali pertemuan dilakukan tes untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberi tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari hasil tes yang diberikan menggunakan soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan isian singkat sebanyak 5 butir soal, diperoleh hasil Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) baru mencapai sebesar 73,33% atau 22 dari 30 orang siswa dengan nilai rata-rata 76,50. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah, masih rendah dan belum mencapai indikator keberhasilan yang di tetapkan yaitu 90% siswa mencapai nilai ketuntatasan dengan perolehan nilai 70 sesuai standar KKM yang ditetapkan. 6
7 Dari hasil refleksi terhadap pelaksanaan tindakan siklus I, diketahui kelemahan-kelemahan yang terdapat pada pelaksanaan proses pembelajaran sebagai beriku: 1) guru belum dapat melaksanakan seluruh langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dengan maksimal; 2) guru belum dapat mengelola kelas secara maksimal serta mempersiapkan peserta didik dalam menerima materi pelajaran; 3) guru belum dapat memusatkan perhatian siswa agar menerima pelajaran dengan baik; 4) guru belum membimbing siswa secara keseluruhan selama proses pembelajaran, sehingga seluruh siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran; 5) guru belum melibatkan siswa dalam setiap aktivitas pembelajaran terutama dalam diskusi kelompok dan menyimpulkan hasil pembelajaran; 6) Guru belum bersikap tegas kepada siswa, sehingga masih ada siswa yang menolak untuk mengerjakan tugas di berikan seperti mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Bertitik tolak pada kekurangan-kekurangan yang tejadi dalam proses pembelajaran pada siklus I, serta belum terpenuhinya indikator kinerja ditetapkan, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran diketahui bahwa kekurangan-kekurangan sudah dapat teratasi pada tindakan siklus II. Pada pertemuan 1 persentase mencapai 85,42%, pada proses pembelajaran siswa terlihat antusias dan memperhatikan setiap penjelasan guru. Siswa juga sudah tidak takut atau ragu untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru saat apersepsi. Siswa sudah duduk di dalam kelompok yang diatur guru, tidak ada lagi siswa yang menolak duduk di dalam kelompoknya. Dalam aktivitas tanya-jawab, siswa mulai percaya diri untuk menjawab maupun mengungkapkan gagasannya, begitu pula dalam menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada materi yang diajarkan. Pada saat melakukan diskusi kelompok, sebahagian besar siswa sudah terlibat aktif di dalam kelompoknya, selain itu sudah menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai waktu yang ditentukan walaupun masih ada satu kelompok yang meminta sedikit penambahan waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Tidak ada lagi siswa yang menolak untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Semua Siswa mengerjakan soal Kuis secara individual sesuai petunjuk dan waktu yang ditetapkan. Diakhir pembelajaran, siswa sudah terlibat dalam menyimpulkan materi pelajaran. Hasil observasi aktivitas mengajar guru menunjukkan persentase sebesar 94,44%. Hal ini disebabkan oleh karena guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD sudah semakin baik. Pada kegiatan awal guru sudah melakukan pengelolaan kelas dan memastikan seluruh siswa siap untuk menerima pembelajaran. Guru melakukan apersepsi melalui aktivitas tanya jawab, memotivasi siswa untuk giat dan bersemangat mengikuti pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan aktivitas yang diakan dilakukan siswa dengan model pembelajaran yang akan digunakan. Pada kegiatan inti guru sudah membimbing siswa secara menyeluruh terhadap semua kelompok, bukan hanya kepada kelompok yang membutuhkan bantuan guru. Sikap guru juga sudah lebih tegas dalam hal pembagian kelompok, membimbing siswa dalam diskusi kelompok, dan 7
8 mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Guru memberikan skor peningkatan kelompok dan memberikan penghargaan berupa pujian kepada kelompok dengan skor perolehan tertinggi. Pada kegiatan akhir guru sudah melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dan melakukan refleksi. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus II pertemuan 2 terjadi peningkatan dari pertemuan sebelumnya dengan persentase mencapai 95,83%. Hal ini disebabkan oleh karena siswa mulai terbiasa dan bisa mengikuti aktivitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pelaksanaan tindakan telah menunjukkan peningkatan yang memuaskan dan pelaksanaan aktivitas belajar siswa sudah efektif dan telah melebihi indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 90% aktivitas pembelajaran dapat terlaksanan dengan baik. Hasil observasi terhadap aktivitas mengajar guru dalam proses pembelajaran siklus II pertemuan 2, terjadi peningkatan dengan persentase mencapai 100%. Guru sudah melaksanakan seluruh aktivitas pembelajaran sesuai langkah-langkah di dalam rencana perbaikan pembembelajaran (RPP) yang telah disiapkan secara maksimal, dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Persentase aktivitas mengajar guru sudah melampaui indikator kinerja yang ditetapkan, yaitu 90% aktivitas dapat terlaksana. Keberhasilan tindakan siklus II, baik dari aktivitas belajar siswa maupun aktivitas mengajar guru disebabkan oleh karena kelemahan-kelemahan pembelajaran pada tindakan siklus I dapat teratasi dengan baik. Perbaikan yang dilakukan guru untuk mengatasi kelemahan-kelamahan tersebut yaitu: 1) Kemampuan guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD); 2) Kemampuan guru dalam mengelola kelas serta mempersiapkan peserta didik dalam menerima materi pelajaran; 3) Guru harus mengelola kelas dengan lebih baik untuk memastikan kesiapan siswa menerima pembelajaran; 3) kemampuan guru dalam membimbing siswa selama proses pembelajaran, sehingga seluruh siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran; 4) guru harus melibatkan siswa dalam setiap aktivitas pembelajaran terutama dalam diskusi kelompok dan menyimpulkan hasil pembelajaran; 5) guru sudah bersikap lebih tegas, sehingga tidak ada lagi siswa yang menolak mengerjakan tugas yang diberikan. Peningkatan aktivitas guru dan siswa berdampak pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan tes evaluasi yang dilakukan pada siklus I, diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal siswa (KBK) sebesar 73,33% atau sebanyak 22 dari 30 orang siswa dengan nilai rata-rata 76,50. Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) pada siklus II mengalami peningkatan yaitu mencapai 93,33% atau sebanyak 28 dari 30 orang siswa, dengan nilai rata-rata 83,00. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 20%. Hasil yang diperoleh siswa ini menandakan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam proses pembelajaran IPS dapat lebih memotivasi siswa sehingga memberikan dampak 8
9 positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan dalam penelitian sudah tercapai yaitu 90% siswa memperoleh nilai 70,00, sesuai standar ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Untuk itu, penelitian ini dihentikan pada siklus II karen indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini telah tercapai. D. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan hasil pembahasan penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas V.A SD Negeri 07 Baruga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari persentase keberhasilan aktivitas belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan 1 sebesar 62,5% meningkat pada pertemuan 2 sebesar 70,83%. Pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I dengan perolehan sebesar 85,42% pada pertemuan 1 meningkat sebesar 95,83% pada pertemuan 2; b. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas V.A SD Negeri 07 Baruga dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari persentase keberhasilan aktivitas mengajar guru yang mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan 1 sebesar 63,89% meningkat pada pertemuan 2 sebesar 81,94%. Pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I dengan perolehan sebesar 94,44% pada pertemuan 1 meningkat sebesar 100% pada pertemuan 2; c. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas V.A SD Negeri 07 Baruga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 73,33% dengan nilai rata-rata 76,50, meningkat pada siklus II mencapai 93,33% dengan nilai rata-rata 83, Saran Berdasarkan kesimpulan dan temuan selama melaksanakan penelitian tindakan kelas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: a. Guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS SD. Karena penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPS sangat efektif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa; b. Kegiatan penelitian ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pelajaran IPS maupun mata pelajaran lainnya untuk mencari pemecahan masalah dari persoalan yang dihadapi guru maupun siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas. c. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang sesuai dengan mata pelajaran maupun materi pelajaran lainnya di mana model pembelajaran tersebut bisa menghasilkan hasil belajar yang maksimal. 9
10 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Arindawati, 2004, Cooperative Learning, Jakarta: Grasindo Baru Algensido Offset. Lie, Anita Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Depdiknas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. Fathurrohman, Muhammad Model-Model Pembelajaran Inovatif. Alternatif Desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim, R Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Isjoni. 2007, Cooperative Learning (Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok). Bandung. Afabeta. Iskandar Penelitian tindakan Kelas. Ciputat: Gaung persada Press Sardiman, Interaksi dan Motivasi BelajarMengajar. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Slavin, Robert E Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Susanto Barroca, 2001, Cooperative Learning, Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SLTP. Jakarta: Pelangi Pendidikan. Taneo, S.P Kajian IPS SD. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Wirasaputra & Rosita Belajar dan Pembelajaran. Modul 1-6. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 10
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan kunci utama tercapainya tujuan pendidikan. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya dalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara, sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pada bab 2 pasal 3 menyatakan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciNoorhafizah dan Rahmiliya Apriyani
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciG. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciPROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 BUDONG-BUDONG Muhammad Ali P 1, Fatimah 2, Wiwik Rudjatiningsih 3 Program Studi
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciMENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA Epi Desmita¹, Nurharmi 2, Edrizon
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciJurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA
Lebih terperinciAbas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru, dalam menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa dalam suatu lembaga pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hak asasi bagi setiap manusia dan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Setiap manusia memiliki hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses yang didalamnya berupa pengalaman belajar langsung dalam sepanjang hidup baik didalam lingkungan atau yang diselenggarakan
Lebih terperinciMENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG
MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri
Lebih terperinciSyifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciJurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINSTIFIK UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI LOGARITMA BAGI SISWA KELAS X PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL MA NURUL IMAN PAGUTAN Eny
Lebih terperinciISSN No Media Bina Ilmiah 39
ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 39 PENERAPAN MDEL PEMBELAJARAN TIPE CPERATIVE INTEGRATED READING AND CMPSITIN (CIRC) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS V SD
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO
232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciOleh: IMA NUR FITRIANA A
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun
Lebih terperinciOleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088
PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK Heriyanto Nggodulano. A., Dasa Ismaimusa, dan Mustamin Mahasiswa Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI
577 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI 0813 6568 9301 SDN 005 Bukit Timah Dumai ABSTRACT This study aims to describe learning
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu meningkatkan kualitas bangsa baik pada bidang ekonomi, politik, sosial budaya, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,
1 BAB I PENDAHULUAN Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi istilah. 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Lokasi penelitian Sekolah Dasar Negeri Tamiang yang beralamat di Jl. Ujung Asam Tamiang Kel. Asam Tamiang Kec. Sungai Raya memiliki batas batas sebagai
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI HAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP 1
Implementasi Model Stad... IMPLEMENTASI MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI HAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP 1 Nanik Pudjowati 2 Abstrak Kesulitan yang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI
203 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI 0812 689 8822 SDN 002 Bagan Besar, Kota Dumai ABSTRACT This study aimed to describe the learning
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD
PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD Oleh: Faisal Rahman Luthfi 1, Suripto 2, Harun Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret E-mail: luthfifaisal@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini semakin berkembang. Pendidikan disebut sebagai kunci dari kemajuan Negara. Pendidikan dapat meningkatkan pola pikir seseorang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014
PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014 Jumiati 1, Harun Setyo Budi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. pengajaran menargetkan tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif,
1 BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa setiap proses pendidikan atau pengajaran menargetkan tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif, efekti atau psikomotorik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu pada individu guna mengembangkan bakat serta
Lebih terperinciCharlina Ribut Dwi Anggraini
METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 menyebutkan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Islam, menuntut ilmu wajib hukumnya. Dengan ilmu manusia dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Kalam Allah yang pertama turun yaitu tentang baca tulis
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciAkhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied
Lebih terperinciTim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan sekarang ini sangat pesat. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ilmu pengetahuan yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: RESTI FITRIANINGRUM A54F100038 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang sangat mendasar bagi kemajuan bangsa. Kemajuan bangsa dapat dilihat dari beberapa aspek. Salah satu aspek untuk memajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dikembangkan untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik termaktub dalam tujuan
Lebih terperinciKata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 7 MALANG Nenis Julichah 1, Marhadi
Lebih terperinciANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G1 15 148 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017 1 ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK
Lebih terperinciTugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Yunita Lailati Husna 1, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 E-mail: yunitalailatihusna@yahoo.com
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research) atau PTK yang dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha kultural dengan maksud mempertinggi kualitas hidup dan kehidupan manusia baik secara individual maupun kelompok masyarakat serta bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan juga makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEK MELALUI MODEL STAD PADA SISWA SMA. Moch. Saleh
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEK MELALUI MODEL STAD PADA SISWA SMA 95 Moch. Saleh SMA Negeri 1 Gading Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo Abstrak: Banyak kegiatan yang berhubungan
Lebih terperinciKeywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BRECONG TAHUN AJARAN 2015/2016 Nurul Hidayati¹, Suripto²,
Lebih terperinciTaofikoh NIP MTs Negeri Kendal
PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS
Lebih terperinciUmi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DALAM MATERI MEMPROSES ENTRY JURNAL KELAS X AKUNTANSI SMK TAMANSISWA BANJARNEGARA Umi Masitah Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 akhirnya resmi diterapkan meskipun belum dilakukan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 akhirnya resmi diterapkan meskipun belum dilakukan di semua sekolah. Salah satu alasan penyusunan kurikulum 2013 adalah memberi kesempatan kepada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Sehubungan dengan itu, upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, 2007), hal 1. 2 Tim Pengembang Kurikulum, Panduan KTSP,( Jakarta: Depag, 2007), hal. 31.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciJurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Volume 12 No 1 (29 dari 114) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI MEMAHAMI HUBUNGAN MANUSIA DAN BUMI MELALUI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan
Lebih terperinciOleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI GLOBALISASI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 4 KARANGPANINGAL KECAMATAN
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yunita Damayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: wisnie59@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciperkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Mata pelajaran biologi berdasarkan Standar Isi (SI) bertujuan agar peserta didik dapat memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain,
Lebih terperinciPenerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir
Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw
e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw Hj. Pratini Guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi semua orang karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Akhmad Bisri Arifin Kepala SDN Kaligoro Kec. Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Email:
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Devi Wahyu Ertanti PGMI, FAI, Universitas Islam Malang (UNISMA)
Lebih terperinci