Pusat Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kes. Surabaya, 25 Oktober 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PELAYANAN KESEHATAN DAN SASARAN PRIORITAS PENUGASAN KHUSUS DI DTPK DAN DBK

ANALISIS KEBIJAKAN PENENTUAN STANDAR TENAGA KESEHATAN BERBASIS KOMPETENSI DI PUSKESMAS DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK)

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

LATAR BELAKANG KESEHATAN ADALAH HAK ASASI MANUSIA DAN INVESTASI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN BANGSA VISI KEMENTERIAN KESEHATAN

Usman Sumantri Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Rakerkesnas 2017 Jakarta, 27 Februari 2017

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 156/Menkes/SK/I/2010

PROSPEK LULUSAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKTOR PEMERINTAHAN

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Daftar Daerah Tertinggal

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1231/MENKES/PER/XI/2007 TENTANG PENUGASAN KHUSUS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

Pertemuan Koordinasi Penyusunan Kebutuhan Penugasan Khusus dan Sosialisasi Kepmenkes 683 Th Hotel Garden Palace Surabaya, 24 Oktober 2011

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

PENYELENGGARAAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

PEMBAHASAN PENGEMBANGAN REGULASI MUTU PELAYANAN KIA DI RS: ANTARA DAERAH TERPENCIL DENGAN DAERAH KOMPETENSI TINGGI

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PENUGASAN KHUSUS DAN TENAGA PTT DI DAERAH TERPENCIL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK) TAHUN 2010

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

MENJAMIN AKSESIBILITAS OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI DAERAH

CH.TUTY ERNAWATI UPTD BKIM SUMBAR

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)


Lampiran : Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor : 339/KEP/M-PDT/XII/2012

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 783/MENKES/SK/X/2006. TENTANG

INOVASI PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN DI PONKESDES DI PROVINSI JAWA TIMUR. OLEH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

USMAN SUMANTRI KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Jakarta, 27 Januari 2018

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

Oleh SUHARDJONO, SE. MM. BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

DAFTAR ISI BUKU III RPJMN TAHUN PEMBANGUNAN BERDIMENSI KEWILAYAHAN : MEMPERKUAT SINERGI ANTARA PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH

PENGALAMAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI DINKES PROV DIY

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012

PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN DI INDONESIA

IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota)

Dr. Ir. Suprayoga Hadi, MSP Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017

SEKILAS TENTANG NUSANTARA SEHAT

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

Buku Indikator Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PAPARAN KEBIJAKAN SDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

KONDISI TERKINI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

PEMBEKALAN DOKTER/DOKTER GIGI PTT PERIODE SEPTEMBER 2013 PROVINSI LULUSAN DKI JAKARTA

KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

PENYIAPAN FASYANKES RUJUKAN DALAM JKN. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan KEMENTERIAN KESEHATAN R.I

UPAYA PEMENUHAN JUMLAH, JENIS DAN KUALIFIKASI TENAGA KESEHATANDI FASYANKES MELALUI PERENCANAAN

PERENCANAAN STRATEGIS, PENGEMBANGAN & BISNIS PEMASARAN PELAYANAN KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Barat Batam, 4-7 Maret 2015

PELAKSANAAN WORKSHOP LOGISTIK PROGRAM TB DI BANDUNG TANGGAL MEI 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010

PROGRAM PEMBENTUKAN INSTITUSI PENGUJI ALAT KESEHATAN (IPAK) DI DINAS KABUPATEN/KOTA. Wahyudi Ifani, ST, M.Si Kepala BPFK Surabaya

PENDIDIKAN JARAK JAUH

Dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK 1

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

HASIL KAJIAN INSENTIF TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN SELF ASSESSMENT TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 1 DAN 2

TATA KELOLA OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN TERPADU. Engko Sosialine M

PEMANTAUAN MASALAH DAN REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN UNTUK LAYANAN KESEHATAN PRIMER BAGI DAERAH SULIT DAN TERPENCIL

CEDERA. Website:

RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disampaikan Oleh : BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN. Jakarta 12 Maret Materi 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU INDONESIA SEHAT

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

STRATEGI PENGUATAN FASYANKES PRIMER DALAM UPAYA KENDALI MUTU DAN BIAYA

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENGERTIAN DAERAH KHUSUS DAN TUNJANGAN KHUSUS

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur Makassar, 9 12 Maret 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2014 Page 1

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

Transkripsi:

Pusat Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kes Surabaya, 25 Oktober 2011 1

Kewajiban Pemerintah dalam Bidang Kesehatan Menyediakan Pelayanan Kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan Penduduk Indonesia. Terjangkau, Bermutu, Merata, Adil

Keadaan Objektif Populasi tidak merata (Demografi) Disparitas pembangunan Kondisi Geografi : Kepulauan Transportasi Komunikasi Ekonomi, Budaya, Sosial

Akibatnya Sulit dijangkau Transportasi Mahal, Jarang Kurang diminati Nakes Karakteristik masing-masing Pelayanan Tidak Merata, Mahal

AMANAT HUKUM 1.Peraturan Menkes No. 1231/MENKES/PER/ XI/2007 tentang Penugasan Khusus SDM Kesehatan 2.Keputusan Menkes No. 1235/MENKES/XII/ 2007 tentang Pemberian Insentif bagi SDM Kesehatan yang Melaksanakan Penugasan Khusus 3.Permenkes No. 1086/MENKES/SK/XI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penugasan Khusus SDMK

4. Permenkes No. 535/MENKES/PER/VI/2008 tentang Program Pemberian Bantuan Bagi Peserta PPDS/PPDGS dalam rangka Percepatan Peningkatan Akses & Mutu Yanmedik Spesialistik 5. Keputusan Menkes No. 156/MENKES/SK/I/2010 tentang Pemberian Insentif Bagi Tenaga Kesehatan dalam rangka Penugasan Khusus di Puskesmas DTPK. 6

6. Keputusan Menkes No. 758/MENKES/SK/IV/2011 tentang Penetapan Kabupaten, Kecamatan dan Puskesmas di Perbatasan Darat dan Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenduduk yang menjadi Sasaran Prioritas Nasional Program Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Tahun 2010-2014 7

RPJMK I (2005-2009) DISTRIBUSI SDM KESEHATAN DALAM TAHAPAN INDIKATIF RPJP KESEHATAN RPJMK II (2010-2014) RPJMK III (2015-2019) RPJMK IV (2020-2025) Kebutuhan SDMK utk yankes di pusk & jaringannya termasuk bidan di desa dan RS kab/kota sebagian besar telah terpenuhi. Tersusun rencana distribusi dan rencana penguatan manajemen karir. Kebutuhan SDMK utk dacil sebagian besar telah terpenuhi termasuk daerah perbatasan dan kepulauan. Program distribusi dan rencana penguatan manajemen karir dilaksanakan sesuai rencana. Kebutuhan berbagai SDMK berkualitas untuk seluruh daerah terpencil termasuk daerah perbatasan dan kepulauan. Percepatan pelaksanaan program distribusi dan penguatan manajemen karir Pemenuhan seluruh kebutuhan SDMK yg berkualitas dpt tercapai melalui pengembangan dan pemberdayaan SDMK. Pelaksanaan program distribusi dan manajemen karir SDMK telah mantap.

Dasar Penetapan Kabupaten dan Puskesmas Prioritas Kemenkes di DTPK TA 2010-2014: 1. Sasaran Nasional Kemkes : 101 Puskesmas di 45 Kabupaten, 14 Propinsi 2. 130 Kabupaten DBK 3. 111 Kecamatan di 38 Kab di 12 Prop yang merupakan sasaran BNPP 4. 39 Puskesmas di 20 Kab di 10 Prop yg bertanggung jawab terhadap Pulau² Kecil Terluar Berpenduduk

5. 183 Kab Tertinggal KPDT 6. 38 Kab/Kota Prioritas dan Sangat prioritas dikawasan Perbatasan dan PPKT oleh BAPPENAS 7. 70 Kab yg berpotensi Maju 8. 13 Kab irisan yg berkriteria DTPK, DBK, Tertinggal 9. Perbatasan 10. Cluster IV (bantaran; Kumuh: Miskin)

Diprioritaskan pada 101 Puskesmas daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan pulau kecil terluar pada 12 propinsi di 35 kab/kota DTPK. Masa tugas 12 bulan ( 1 Tahun) Jenis tenaga kesehatan: Perawat Sanitarian Tenaga Gizi Tenaga laboratorium (optional)

TARGET KINERJA 2010-2014 TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Nakes yang di dayagunakan dan diberi insentif di DTPK dan DBK Jumlah residen yang didayagunakan dan diberi insentif 1200 1245 1375 1500 1700 700 850 1000 1100 1200 12

Perencanaan Penugasan Khusus SDM Kesehatan PERENCANAAN KEBUTUHAN PERENCANAAN ANGGARAN PERENCANAAN PENDAYAGUNAAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN Kebutuhan disusun berdasar hasil Verifikasi data dan Analisis Kebutuhan SDM Kes pada FasYanKes yg diusulkan oleh DinKes PROP/Kab /Kota Kepada BPPSDM Kes. Rencana kebutuhan yg diusulkan daerah harus disertai dengan data ketersediaan FasYanKes, Alkes serta fasilitas lain bagi SDM Kes yang akan ditugaskan. Perencanaan kebutuhan TUGSUS SDM Kes di daerah dikoordinasikan oleh DINKES PROPINSI.

PERENCANAAN ANGGARAN Perencanaan Anggaran TUGSUS merupakan rencana anggaran yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan Penugasan Khusus SD Kes mulai dari Perencanaan, Pengelolaan, Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian dan Pelaporan

PERENCANAAN PENDAYAGUNAAN Perencanaan pendayagunaan merupakan rencana distribusi SDM Kesehatan yang akan didayagunakan untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan SDM Kes di daerah terpencil, sangat terpencil,darerah tertinggal, serta daerah bencana/rawan bencana atau rawan konflik, pulau-pulau kecil terluar, daerah perbatasan serta daerah yang kurang diminati

Program 5 (lima) Tahun Terpenuhinya kebutuhan nakes strategis di DTPK Pembiayaan penempatan SDM Kesehatan di DTPK, dibebankan pada APBN dan APBD. Peningkatan pendayagunaan dan kesinambungan nakes yang sudah ada dan tenaga kejuruan dalam bidang kesehatan (jurim, juru malaria desa dll).

PENUGASAN KHUSUS Pendayagunaan secara khusus SDMK dalam kurun waktu tertentu untuk peningkatan akses dan mutu yankes di saryankes daerah terpencil, sangat terpencil, tertinggal, perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, daerah yg tidak diminati, daerah rawan bencana/mengalami bencana dan konflik sosial

Kebijakan Penugasan Khusus SDM Kesehatan Pemenuhan kebutuhan SDM kes tertentu yang bersifat jangka pendek. Prioritas saryankes dacilgaltas dan daerah kurang diminati, yang mengalami kekosongan SDM kes tertentu. Penugasan SDM kes oleh Menkes diberikan biaya perjalanan dan insentif serta tambahan lain sesuai kemampuan Pemda setempat. 19

Beberapa ketentuan 1 Kriteria lokasi dan jenis saryankes: Pusk/Pustu, RSUD kelas C di Kab/Kota terpencil dan atau tertinggal yg kosong nakes tertentu, RS rujukan bencana, RS lapangan. Kriteria dan persyaratan SDM kesehatan: memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan. Sumber Pembiayaan: APBN, APBD dan sumber lain yang tdk mengikat seusai peraturan perundangan. Koordinasi Pelaksanaan BPPSDMK cq. Pusren-gun, 20

Beberapa ketentuan 2 Masa Penugasan: minimal 3 bln & dpt diperpanjang sesuai ketentuan berlaku. Hak dan Kewajiban semua pihak terkait (Depkes, Dinkes Prop, Dinkes Kab, Mitra Kerja Sama, Saryankes, SDM Kes) tertuang dalam Pedoman Pelaksanaan Penugasan Khusus. Sanksi : tergantung kesepakatan para pihak dalam perjanjian kerja sama. 21

35 KABUPATEN/KOTA DTPK 1. KABUPATEN NIAS SELATAN 2. KABUPATEN BENGKULU UTARA 13. KABUPATEN NUNUKAN 14. KABUPATEN BERAU 3. KOTA BATAM 15. KABUPATEN TOLI- TOLI 4. KABUPATEN KARIMUN 5. KABUPATEN NATUNA 6. KABUPATEN BENGKAYANG 7. KABUPATEN KAPUAS HULU 16. KABUPATEN MINAHASA UTARA 17. KABUPATEN KEP.TALAUD 18.KABUPATEN SANGIHE 19. KABUPATEN SITARO 25. KABUPATEN MTB 26. KABUPATEN MBD 27. KABUPATEN MOROTAI 28. KABUPATEN RAJA AMPAT 29. KABUPATEN BOVEN DIGUL 30. KOTA JAYAPURA 31. KABUPATEN KEEROM 8. KABUPATEN SAMBAS 20. KABUPATEN ALOR 32. KABUPATEN MERAUKE 9. KABUPATEN SANGGAU 21. KABUPATEN BELU 33. KABUPATEN PEG.BINTANG

10 KABUPATEN/KOTA DTPK TAMBAHAN 1. KOTA SABANG 2. KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 3. KABUPATEN INDRAGIRI HILIR 4. KABUPATEN BENGKALIS 5. KABUPATEN ROKAN HILIR 6. KABUPATEN KEP.MERANTI 7. KOTA DUMAI 8. KABUPATEN BINTAN 9. KABUPATEN ANAMBAS 10. KABUPATEN ROTENDAO

Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan Penugasan Khusus: Hak: Biaya perjalanan 1 x pp Insentif bulanan selama bertugas Pelatihan/Pembekalan untuk pelaksanaan tugas Kewajiban: Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan. Membuat laporan pelaksanaan tugas. 24

Besaran insentif Nakes Penugasan Khusus (jenjang D-III): KEPMENKES No. 1235/MENKES/SK/XII/2007 KEPMENKES No. 156/MENKES/SK/I/2010 Insentif per bulan Rp. 2,5 jt Potongan PPh sesuai ketentuan berlaku Penghasilan pokok per bulan: Rp. 1,7 jt. Insentif per bulan: Regional I: Rp. 2,7 jt Regional II: Rp. 1,7 jt Potongan PPh sesuai ketentuan berlaku CATATAN: MASIH DALAM PROSES PERSETUJUAN IJIN PRINSIP MENTERI KEUANGAN 25

KEPMENKES No. 1235/MENKES/SK/XII/2007 Insentif per bulan Rp. 7,5 jt Potongan Pph sesuai ketentuan berlaku Besaran insentif Residen Penugasan Khusus: 26

PELAKSANAAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN 27

TH 2006-2010 Sasaran 2006 2007 2008 2009 2010 Dr.Sp/ residen T R T R T R T R T R 100 8 100 15 231 52 150 54 700 374 Dr.umum 200 26 200 26 drg Bidan 1651 63 165 1 Perawat 1731 101 173 1 63 3 101 43 74 Gizi 320 64 320 64 32 17 33 300 Analis 20 3 14 Sanitarian 298 79 298 79 31 32 33 Lainnya 2 4 13 Total 4300 431 430 438 231 52 281 184 100 677 210 28

Lokasi Penugasan Khusus Nakes Tahun 2006-2007 SUMUT KEPRI KALBAR GORONTALO SULUT MALUT SULBAR PAPUA MALUKU NTT D III Dr.Sp/ residen 29

Lokasi Penugasan Khusus Nakes Tahun 2008 NAD SUMUT KALTIM GORONTALO MALUT SULBAR PAPUA BARAT PAPUA MALUKU JATENG NTT Dr.Sp/ residen 30

Lokasi Penugasan Khusus Tahun 2009-2010 NAD SUMUT KALBAR KALTIM SULUT GORONTALO KEPRI MALUT SULTENG PAPUA BARAT BENGKULU PAPUA MALUKU Dr.Sp/Reside n NTB NTT Nakes DIII 31

Lokasi Penugasan Khusus Tahun 2011 Dr.Sp/Reside n Nakes DIII 32

TOTAL PENUGASAN HINGGA AGUSTUS 2011 REGIONAL INDONESIA BARAT TENGAH TIMUR TOTAL 367 697 211 1275

KENDALA2 PENUGASAN NAKES DTPK: Nakes terlambat ke lokasi tugas krn proses rekrutmen, cuaca dan keterbatasan sarana transportasi reguler. Keterlambatan pembayaran insentif pada beberapa kabupaten karena masalah administrasi. Penempatan nakes oleh daerah tidak selalu dalam 1 tim karena menyesuaikan dengan kondisi tiap Puskesmas a.l untuk memenuhi kebutuhan nakes di pustu. Belum ada mekanisme sanksi bagi nakes yang undur diri tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. 34

REKOMENDASI 1. Pemberian insentif yang memadai dan berkeadilan untuk semua tenaga kesehatan di DTPK, 2. Peningkatan koordinasi antara Kemkes, FK, Propinsi dan Kabupaten, 3. Pemberian jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, 4. Pengembangan karir bagi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK. 5. Kerja Tim antara Nakes Tugsus dg nakes yg sdh ada di puskesmas. 35

RENCANA TINDAK LANJUT PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN 36

UPAYA LANJUT PEMENUHAN KEBUTUHAN NAKES DI DTPK 1. Mengupayakan adanya jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi nakes. 2. Dukungan daerah dalam peningkatan sarana prasarana yankes, operasional program serta pembinaan, pengawasan dan pengendalian. 3. Perlu dilakukan kajian kontribusi Nakes tugsus terhadap yankes di faskes. 4. Prioritas tujuan RSUD DTPK-DBK (berdasarkan Prop atau Kab/Kota). 37

38