BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Umum Untuk menganalisa lalu lintas pada ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) diperlukan data lalu lintas pada lajur jalan tersebut. Dalam bab ini akan dibahas hasil dari penelitian mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalu lintas harian rata-rata (LHR), volume lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHR tahunan), kecepatan arus lalu lintas, kerapatan, kapasitas jalan derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan jalan kondisi eksisting. Dalam perhitungan volume lalu lintas dipakai data primer dari hasil pengamatan lapangan dari data arus lalu lintas dimana sebelum dipergunakan sebagai hitungan dalam analisis data terlebih dahulu dikonversikan kedalam satuan mobil penumpang. Dengan data-data yang didapat dari hasil survei dilapangan kemudian dianalisa dengan metode acuan standar yaitu Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Selain menganalisa kinerja lalu lintas pada ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago), dilakukan juga analisa mengenai Biaya Operasi Kendaraan. Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kerugian ekonomi yang diakibatkan terganggu nya aktifitas di ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) akibat keberadaan akitifitas Factory Outlet. 4.2. Analisis Lalu Lintas Kondisi kawasan Bandung Utara khususnya ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) merupakan kawasan yang hampir setiap hari dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun luar kota. Di ruas jalan ini aktifitas padat terjadi di akhir pekan pada hari sabtu dan minggu, hal ini dikarenakan menjamurnya factory outlet. Dengan adanya factory outlet tersebut secara tidak langsung berdampak pada aktifitas lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Kondisi ini biasanya dikarenakan parkir kendaraan bermotor yang tidak memadai dari factory outlet tersebut dalam menampung jumlah kendaraan pengunjung. Akibatnya pengunjung kendaraan IV-1
bermotor ada yang melakukan parkir di badan jalan, hal ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas dan tingkat pelayanan di ruas jalan Ir. H. Djuanda. Data lalu lintas yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai arus dan komposisi lalu lintas. Kedua data tersebut merupakan data primer yang didapatkan secara langsung melalui pengamatan (survei) lapangan. Dari hasil pengambilan data primer selama 4 hari (Tabel 3.3-Tabel 3.4) didapat bahwa untuk arus kendaraan puncak terjadi pada hari Sabtu untuk ruas jalan Ir. H. Djuanda Bawah - Ir. H. Djuanda Atas sedangkan untuk ruas Ir. H. Djuanda Atas - Ir. H. Djuanda Bawah arus puncak kendaraan terjadi pada hari Minggu, dengan waktu pengamatan pada pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. Arus maksimal kendaraan untuk lajur Ir. H. Djuanda Atas - Ir. H. Djuanda Bawah mencapai 1250,15 smp/jam, hal ini terjadi diakibatan karena aktifitas di sekitar kawasan factory outlet pada sore hari semakin ramai sehingga aktifitas lalu lintas di ruas jalan tersebut semakin meningkat. Kondisi ini berbeda pada saat survei pengamatan pada pagi dan siang hari. Aktifitas kendaraan di pagi hari masih terlihat lenggang, dengan jumlah kendaraan mencapai 290,6 smp/jam, namun arus kendaraan berangsur-angsur bertambah pada siang hari hingga mencapai 1000,6 smp/jam. Berdasarkan data dari Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 volume arus kendaraan maksimum pada hari Jumat sampai dengan Senin dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.1 Volume Arus Kendaraan Ruas Jalan Ir. H.Djuanda Bawah - Ir. H. Djuanda Atas pada Hari Minggu, Tanggal 25 & 26 Desember 2009 Total Jumlah Kendaraan Jumat-25 Des 2009 Sabtu-26 Des 2009 Waktu Arah Dago Bawah-Dago Atas Arah Dago Atas- Dago Bawah Arah Dago Bawah- Dago Atas Arah Dago Atas- Dago Bawah Kend. Smp Kend. Smp Kend. Smp Kend. Smp 7:00-8:00 1338 884,66 1465 885,60 1374 908,92 1371 865,67 8:00-9:00 1442 901,51 1393 871,03 1494 943,32 1418 896,22 12:00-13:00 1564 986,54 1276 775,53 1814 1171,55 1750 1075,05 13:00-14:00 1558 972,49 1386 842,86 1740 1118,32 1639 1119,60 16:00-17:00 1724 1151,91 1502 906,38 1938 1211,43 1875 1102,29 17:00-18:00 1811 1178,31 1674 1014,98 1981 1272,98 1974 1220,21 IV-2
Tabel 4.2 Volume Arus Kendaraan Ruas Jalan Ir. H.Djuanda Bawah - Ir. H. Djuanda Atas pada Hari Minggu, Tanggal 27 dan 28 Desember 2009 Total Jumlah Kendaraan Minggu-27 Des 2009 Senin-28 Des 2009 Waktu Arah Dago Bawah-Dago Atas Arah Dago Atas- Dago Bawah Arah Dago Bawah- Dago Atas Arah Dago Atas- Dago Bawah Kend. Smp Kend. Smp Kend. Smp Kend. Smp 7:00-8:00 1305 852,85 1404 886,85 1313 872,61 1435 872,54 8:00-9:00 1495 957,61 1452 918,13 1413 888,68 1365 858,42 12:00-13:00 1780 1147,56 1730 1101,51 1533 972,48 1250 764,29 13:00-14:00 1730 1101,70 1658 1147,21 1527 958,49 1358 830,60 16:00-17:00 1863 1177,06 1920 1129,30 1691 1136,11 1471 893,02 17:00-18:00 1909 1219,81 2021 1250,15 1776 1161,79 1640 1000,06 4.2.1. Analisis Geometrik Jalan 1. Keadaan Fisik dan Topografi Daerah Mengacu pada spesifikasi Bina Marga dalam Buku Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan tahun 1992 ruas jalan Ir. H. Djuanda ini termasuk bermedan datar karena memiliki kelandaian tidak lebih dari 2 %. Kondisi perkerasan jalan sepanjang tiap-tiap segmen dalam keadaan baik. 2. Penampang Melintang Lebar perkerasan ruas jalan Ir. H.Djuanda antara ± 12 m, serta mempunyai trotoar selebar 1,5 m. 4.2.2. Analisis Kelengkapan Jalan Kelengkapan jalan dalam konstruksi jalan raya berfungsi menunjang dan meningkatkan efektifitas penggunaan jalan, keamanan, ketertiban, dan kenyamanan para pengguna jalan dalam berlalu lintas. Analisis kelengkapan jalan pada ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) adalah sebagai berikut ini. IV-3
1. Marka Jalan Dari hasil pengamatan di lapangan diketahui bahwa pada jalan Ir. H. Djuanda (segmen pengamatan) tidak terdapat garis penyeberangan (zebra cross) pada tempat-tempat factory outlet tersebut, sehingga ramai dimana banyak orang tidak dapat melakukan gerakan penyeberangan. Dengan tidak adanya zebra cross tersebut menyulitkan pengguna jalan, dan mendatangkan rasa tidak aman bagi pengemudi kendaraan. 2. Rambu lalu lintas Berdasarkan pengamatan pada ruas jalan Ir. H. Djuanda (segmen pengamatan) diperoleh data adanya rambu peringatan dilarang parkir yang terletak di sepanjang segmen pengamatan sejauh ± 300 m. 3. Pengaman Tepi (kerb) Pengaman tepi berfungsi sebagai pencegah kendaraan agar tidak keluar dari badan jalan. Disepanjang ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) pengaman tepi berupa kerb sudah tercukupi, sehingga memberikan rasa aman baik bagi pejalan kaki yang menggunakan trotoar maupun pengemudi kendaraan. 4. Trotoar Dari hasil pengamatan di lapangan diketahui bahwa sepanjang ruas jalan Ir. H. Djuanda (Segmen Pengamatan) sudah tersedia trotoar seluruhnya, tetapi banyak terjadi penyalahgunaan penggunaan trotoar (apalagi di waktu malam) yang biasanya digunakan sebagai tempat berdagang, sehingga fungsi trotoar tidak maksimal, dan menyebabkan para pejalan kaki turun ke badan jalan, yang mengakibatkan rasa kurang aman dan nyaman dalam berlalu lintas. 5. Areal Parkir Pada sepanjang ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) yang termasuk daerah yang sarat akan tempat yang digunakan untuk keperluan komersil, tidak ditemukan adanya areal parkir yang memadai. Sehingga, para pengguna kendaraan memarkir kendaraan pada badan jalan. Hal ini mengakibatkan kapasitas jalan menjadi tidak IV-4
maksimal, dan menyebabkan tingkat hambatan samping yang cukup besar. Hal ini terjadi hampir di sepanjang akhir pekan. 4.2.3. Analisis Kecepatan Kendaraan Analisa kecepatan kendaraan ini dilakukan pada lajur jalan dari arah Ir. H Djuanda bawah menuju Ir. H. Djuanda atas maupun sebaliknya pada sore hari pukul 16.00-18.00 WIB. Dalam menghitung kecepatan kendaraan digunakan kecepatan setempat (spot speed) yaitu menghitung kecepatan pada jarak yang ditentukan yaitu 100 m, kemudian kecepatan dirata-rata dengan menggunakan rumus kecepatan rata-rata ruang (space mean speed). Tabel di bawah ini merupakan analisa kecepatan rata-rata ruang untuk ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung. Tabel 4.3 Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) pada ruas jalan Ir. H. Djuanda Bawah-Ir. H. Djuanda Atas (Dago), Bandung Waktu Tempuh (dtk) Kecepatan SMS (US) Waktu No. Kendaraan Waktu Tempuh Jenis Kendaraan V = L/T Us = Ln. / ti i= 1 (LV) (jam) Km/Jam (km/jam) 16.00-16.15 1 27,27 0,00758 13,20 2 25,66 0,00713 14,03 14,14 3 23,46 0,00652 15,35 16.15-16.30 1 24,79 0,00689 14,52 2 23,28 0,00647 15,46 15,35 3 22,27 0,00619 16,17 16.30-16.45 1 20,56 0,00571 17,51 2 23,74 0,00659 15,16 16,32 3 21,87 0,00608 16,46 16.45-17.00 1 21,69 0,00603 16,60 2 24,11 0,00670 14,93 14,61 3 28,13 0,00781 12,80 17.00-17.15 1 20,68 0,00574 17,41 2 24,11 0,00670 14,93 14,94 3 27,48 0,00763 13,10 17.15-17.30 1 25,65 0,00713 14,04 2 28,53 0,00793 12,62 13,84 3 23,88 0,00663 15,08 17.30-17.45 1 20,87 0,00580 17,25 2 19,65 0,00546 18,32 15,59 n IV-5
Waktu No. Kendaraan Waktu Tempuh (dtk) Waktu Kecepatan SMS (US) n Tempuh Us = Ln. / ti Jenis Kendaraan V = L/T i= 1 (LV) (jam) Km/Jam (km/jam) 3 28,76 0,00799 12,52 17.45-18.00 1 20,32 0,00564 17,72 2 27,54 0,00765 13,07 15,12 3 23,57 0,00655 15,27 Rata Rata Kecepatan 15,18 15,07 Km/Jam Dari hasil analisis kecepatan kendaraan untuk lajur jalan Ir. H. Djuanda bawah menuju Ir. H. Djuanda atas didapat kecepatan kendaraan rata-rata 15,07 km/jam. Berikut Gambar 4.1 Grafik Kecepatan rata-rata ruang ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung. 17,00 16,50 16,00 15,50 15,00 14,50 14,00 13,50 13,00 12,50 Kecepatan Rata Rata Ruang (space mean speed) (km/jam) Kecepatan Rata Rata Ruang (space mean speed) (km/jam) Gambar 4.1 Grafik Kecepatan rata-rata ruang ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung IV-6
4.2.4. Analisis Kerapatan Kendaraan Perhitungan kerapatan kendaraan pada ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) diambil pada arah sama dengan analisa kecepatan yaitu Jalan Ir. H.Djuanda, Pada pukul 16.00-18.00 WIB dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5. Tabel 4.4 Analisa kerapatan kendaraan pada lajur Ir.H.Djuanda Bawah - Ir.H.Djuanda Atas. Waktu Volume (smp/15 menit) SMS(US) (km/15 menit) K=V/US (smp/km) 16.00-16.15 273,84 14,14 19,4 16.15-16.30 299,50 15,35 19,5 16.30-16.45 285,57 16,32 17,5 16.45-17.00 318,15 14,61 21,8 17.00-17.15 302,18 14,94 20,2 17.15-17.30 287,43 13,84 20,8 17.30-17.45 314,04 15,59 20,1 17.45-18.00 316,17 15,12 20,9 Contoh perhitungan kerapatan diambil dari data pengamatan selama durasi waktu 1 jam. Kerapatan (K) = 19,4 + 19,5 + 17,5 + 21,8 = 78,15 smp/km Jadi nilai kerapatan pada ruas jalan Ir. H. Djuanda Bawah - Ir. H. Djuanda Atas yaitu 78,15 smp/km. Tabel 4.5 Analisa kerapatan kendaraan pada lajur Ir.H.Djuanda Atas - Ir.H.Djuanda Bawah. Waktu Volume (smp/15 menit) SMS(US) (km/15 menit) K=V/US (smp/km) 16.00-16.15 272,44 14,43 18,88 16.15-16.30 278,32 15,72 17,71 16.30-16.45 269,80 14,91 18,09 16.45-17.00 308,75 10,32 29,92 17.00-17.15 319,46 10,32 30,96 17.15-17.30 304,62 11,32 26,91 17.30-17.45 313,64 12,52 25,05 17.45-18.00 312,43 16,24 19,24 IV-7
Contoh perhitungan kerapatan diambil dari data pengamatan selama durasi waktu 1 jam. Kerapatan (K) = 18,8 + 17,71 + 18,09 + 29,92 = 84,60 smp/km Jadi nilai kerapatan pada ruas jalan Ir. H. Djuanda Atas - Ir. H. Djuanda Bawah yaitu 84,60 smp/km. 4.3. Analisa Tingkat Pelayanan Ruas jalan Ir.H.Djuanda merupakan jalan empat lajur dua arah terbagi (4/2D), sehingga tingkat pelayanan ditentukan berdasarkan total dua arah. Hasil analisis MKJI 1997, ruas jalan Ir.H.Djuanda memiliki kecepatan rata-rata 15,07 km/jam, dan V/C ratio atau derajat kejenuhan (DS) rata-rata sebesar 0,93, sehingga berdasarkan tingkat pelayanan yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997), tingkat pelayanan ruas jalan Ir.H.Djuanda berada pada tingkat D dan E pada waktu volume maksimum. Berikut Tabel 4.6 Tingkat pelayanan ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago) Tabel 4.6. Tingkat pelayanan jalan rata-rata Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung. No Waktu Derajat Tingkat Kejenuhan Pelayanan 1 Jumat (25-12-09) Pagi 0,66 C Siang 0,67 C Sore 0,74 C 2 Sabtu (26-12-09) Pagi 0,68 C Siang 0,84 D Sore 0,93 E 3 Minggu (27-12-09) Pagi 0,68 C Siang 0,84 D Sore 0,89 E 4 Senin (28-12-09) Pagi 0,65 C Siang 0,66 C Sore 0,78 D IV-8
4.4. Analisa Kinerja Ruas Jalan 4.4.1. Kinerja Ruas Jalan Kondisi Eksisting Kondisi Eksisting ini dimana keadaan lalu lintas di ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung terjadi pada saat volume arus puncak pada hari Sabtu tanggal 26 Desember 2009. Dari hasil analisa didapatkan bahwa arus lalu lintas maksimum adalah 1242,20 smp/jam, derajat kejenuhan sebesar 0,93 dengan kecepatan rata-rata didapatkan adalah sebesar 15,07 km/jam. 4.4.2. Kinerja Ruas Jalan Kondisi Do Something Kondisi Do Something merupakan kondisi perekayasaan lalu lintas untuk ruas jalan Ir. H. Djuanda, dalam rangka mengurangi masalah kemacetan lalu lintas yang terjadi pada saat jam puncak. Kondisi do something terjadi dimana badan jalan bertambah lebar, dikarenakan fungsi kerb jalan beralih fungsi. Hal ini berpengaruh langsung dalam Analisa MKJI untuk faktor penyesuaian untuk hambatan samping menjadi 0,95 dari. Berikut hasil analisa kondisi Do Something: Kecepatan arus bebas dasar (FV o ) Berdasarkan jenis jalan empat lajur dua arah terbagi (4/2 D) maka kecepatan arus bebas dasar adalah sebagai berikut: Kendaraan ringan = 57 km/jam (tabel 2.8) Kendaraan berat = 50 km/jam (tabel 2.8) Sepeda motor = 47 km/jam (tabel 2.8) Penyesuaian lebar jalur lalu-lintas efektif (FV W ) Untuk jalan empat lajur dua arah terbagi (4/2 D), faktor penyesuaian untuk masing-masing arah adalah sebagai berikut: - Arah: Ir. H.Djuanda Bawah - Ir. H.Djuanda Atas Lebar jalan per lajur = 3 m dengan faktor penyesuaian 4 km/jam. (tabel 2.9) - Arah: Ir. H.Djuanda Atas - Ir. H.Djuanda Bawah IV-9
Lebar jalan per lajur = 3 m dengan faktor penyesuaian 4 km/jam. (tabel 2.9) Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping (FFV SF ) Berdasarkan jenis jalan empat lajur dua arah terbagi (4/2 D), dengan hambatan samping rendah, serta jarak kereb-penghalang < 0,5 m maka diperoleh faktor penyesuaian sebesar 0,97. (tabel 2.10) Faktor penyesuaian ukuran kota (FFV CS ) Kota Bandung dengan kurang lebih 2,5 juta penduduk (<3 juta penduduk), digunakan faktor penyesuaian sebesar 1. (tabel 2.11) Perhitungan kecepatan arus bebas FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs (km/jam) - Arah: Ir. H.Djuanda Bawah - Ir. H.Djuanda Atas dan Ir. H.Djuanda Atas - Ir. H.Djuanda Bawah - Untuk jenis kendaraan ringan FV = ( 57-4 ) x 0.97 x 1 = 51,41 km/jam - Untuk jenis kendaraan berat FV = ( 50 4 ) x 0.97 x 1 = 44,62 km/jam - Untuk jenis sepeda motor FV = ( 47 4 ) x 0.97 x 1 = 41,71 km/jam Perhitungan kapasitas C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam) Arah: Ir. H.Djuanda (dago), Bandung C = 1650 x 0,92 x 0,95 x 1 = 1442,1 smp/jam per lajur Maka kapasitas untuk total lajur adalah sebesar 2884,2 smp/jam - Perhitungan derajat kejenuhan IV-10
DS = Q/C = Volume/ Kapasitas Dari hasil analisa didapat derajat kejenuhan pada ruas Ir. H. Djuanda adalah 1242,20/1442,1 = 0,86. Perhitungan kecepatan kendaraan ringan (V LV) Untuk mendapatkan kecepatan kendaraan ringan dari fungsi DS, dengan menggunakan grafik gambar 2.2. Setekah didapatkan DS = 0,93 dan FV LV = 51,41 km/jam, maka didapat nilai V LV = 39 km/jam Gambar 4.2 Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan banyak-lajur dan satu-arah 4.5. Analisis Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan Nilai Waktu Perhitungan biaya operasi kendaraan dalam analisis ini menggunakan model yang dikembangkan oleh LPPM ITB, Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan dilakukan pada jenis kendaraan pribadi di ruas jalan Ir. H. Djuanda. Karena satuan volume lalu lintas yang dihasilkan dari analisis lalu lintas adalah dalam bentuk smp (Satuan Mobil Penumpang), maka perhitungan biaya operasi kendaraan juga IV-11
didasarkan pada kendaraan penumpang. Kendaraan yang mewakili mobil penumpang digunakan Toyota Avanza 1.3G dengan harga-harga satuan finansial kendaraan dan komponennya sebagai berikut: - Bahan Bakar : Rp. 4.500/liter - Pelumas : Rp. 27.000/liter - Ban : Rp. 360.000/buah - Kendaraan Baru : Rp. 148.000.000/unit - Kendaraan Terdepresiasi : Rp. 140.600.000/unit - Montir : Rp. 80.000 4.5.1. Analisis BOK Kondisi Eksisting Kondisi eksisting pada saat volume maksimum dengan kecepatan minimum, saat kecepatan 15,07 km/jam dengan waktu pengamatan pukul 16.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB. Kondisi ini merupakan kondisi sebenernya dilapangan tanpa melakukan perekayasaan lalu lintas. Dari hasil perhitungan di sub bab 3.10 didapatkan bahwa untuk kondisi eksisting Biaya Operasi Kendaraan (BOK) yang didapatkan adalah sebesar Rp. 2.836,88.- /kend/km. 4.5.2. Analisis BOK Kondisi Do Something Kondisi perekayasaan lalu lintas untuk ruas jalan Ir. H. Djuanda, dalam rangka mengurangi masalah kemacetan lalu lintas yang terjadi pada saat jam puncak. Kondisi do something terjadi dimana badan jalan bertambah lebar, dikarenakan fungsi kerb jalan beralih fungsi.dari hasil perhitungan di sub bab 4.4.2 didapatkan bahwa untuk kondisi arus Do Something pada pukul 16.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB yaitu sebesar 37 km/jam. Berikut Analisa BOK kondisi Do Something : - KBB dasar kendaraan = 0,0284x(39) 2 3,0644x39 + 141,68 = 0,15x Rp. 4500 = Rp. 831,94 IV-12
- Pelumas = 0,0032 (tabel 2.13) = 0,0032 x Rp. 27.000 =Rp 86,40 - Ban = ((0,0008848x39x4-0,0045333)/1000) x Rp. 360.000 = Rp. 48,06 - Suku Cadang = ((0,0000064x39+0,0005567)/1000)xRp.148.000.000 = Rp.119,33 - Montir = ((0,00362x39+0,36267)/1000)xRp.80.000 = Rp. 40,31 - Depresiasi = ((1/(2,5x39+125))/1000)x Rp. 140.600.000 = Rp.631,91 - Bunga Modal = (0,0022/1000)x Rp. 148.000.000 = Rp.325,60 - Asuransi = ((38/(500x39))/1000)xRp. 148.000.000 = Rp. 288,41 BOK = BBM + Pelumas + Ban + Suku Cadang + Montir + Depresiasi + Bunga Modal + Asuransi = Rp. 2.371,96.- /kend/km Dari hasil pengolahan data, biaya operasi kendaraan saat kondisi eksisting yaitu sebesar Rp 2.836,88/ kend / km dan biaya operasi kendaraan saat do something yaitu sebesar Rp 2.371,96/ kend / km. Kerugian yang terjadi adalah sebesar Rp 464,92 / kend / km. Untuk jarak tempuh 0,3 km dengan volume kendaraan 1242,20 smp/jam maka kerugian yang diderita sebesar Rp1.732.560,59 per hari. IV-13
Berikut Tabel 4.7. hasil perhitungan biaya operasi kendaraan (BOK) untuk ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung. Tabel 4.7. Biaya operasi kendaraan Kondisi Eksisting dan Kondisi Do Something ruas jalan Ir. H. Djuanda (Dago), Bandung No Komponen Eksisting Do something Biaya Proporsi Biaya Proporsi 1 Konsumsi Bahan Bakar 666,58 23 831,94 35 2 Konsumsi Pelumas 86,40 3 86,40 4 3 Konsumsi Ban 17,57 1 48,06 2 4 Suku Cadang 96,67 3 119,33 5 5 Montir 33,38 1 40,33 2 6 Depresiasi 864,30 30 631,91 27 7 Bunga Modal 325,60 11 325,60 14 8 Asuransi 746,38 26 288,41 12 Total (Rp./Kend/Km) 2836,88 100 2371,96 100 4.6. Analisis Nilai Waktu Pada studi ini nilai waktu diadopsi dari studi Heavy Loaded Road Improvement Project Master Plan Review Bina Marga tahun 2001 (untuk Bus dan Mobil Penumpang) yaitu sebesar Rp 15.437,-/jam Waktu tempuh dari kondisi eksisting selama 0.0546 jam dan kondisi do something selama 0.00769jam akan memiliki selisih waktu sebesar 0.04691 jam. Dari selisih waktu tempuh tersebut, dapat ditentukan kerugian waktu akibat perbedaan kecepatan dari kondisi do nothing dan do something dengan adalah sebesar Rp 899.538,72 per hari. IV-14