DAN KOMPARASI SERBUK UO2 DARI PROSES ADU DAN AUC SELAMA PROSES PENGOMPAKAN.

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU SERBUK UO 2 HASIL PROSES ADU, AUC, IDR DAN MODIFIED ADU SELAMA PROSES PENYINTERAN MENGGUNAKAN DILATOMETER

PENETAPAN PARAMETER PROSES PEMBUATAN BAHAN BAKAR UO 2 SERBUK HALUS YANG MEMENUHI SPESIFIKASI BAHAN BAKAR TIPE PHWR

PENGARUH WAKTU SINTER TERHADAP DENSITAS PELET UO 2 DARI BERBAGAI UKURAN SERBUK

EFEK PENAMBAHAN Nb20S TERHADAP PELET SINTER U02 DARI PROSES ADU

SINTERING SUHU RENDAH ATAS KOMPAKAN SERBUK HALUS U02 DENGAN V ARIASI KANDUNGAN PELUMAS Zn-STEARAT

KARAKTERISASI PELET UO 2 MELALUI AUC DAN PELET UO 2 MELALUI ADU SELAMA SINTERING

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR DAYA

PENGARUH TEKANAN PENGOMPAKAN, KOMPOSISI Er 2 O 3 DAN PENYINTERAN PADA TEMPERATUR RENDAH TERHADAP KUALITAS PELET UO 2 + Er 2 O 3

PROSES PENGOMPAKAN DAN PENYINTERAN PELET CERMET UO2-Zr

PENGARUH PENAMBAHAN Cr2O3 TERHADAP DENSITAS PELET SINTER UO2

PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT TERHADAP KUALIT AS PELET MENTAH UO2.

PENGARUH PERUBAHAN TEKANAN PENGOMPAKAN DAN SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK PELET SINTER UO 2 SERBUK HALUS 1-75μm

OPTIMASI PROSES REDUKSI HASIL OKSIDASI GAGALAN PELET SINTER UOz

PENENTUAN DENSITAS KETUK SERBUK URANIUM OKSIDA HASIL PROSES OKSIDASI REDUKSI PELET U02 SINTER

KARAKTERISASI HASIL PROSES OKSIDASI-REDUKSI SIKLUS I URANIUM OKSIDA

PERBANDINGAN DENSITAS PELET UO2 HASIL PELETISASI MENGGUNAKAN SERBUK DAN MIKROSPIR

: PEMBUATAN KERAMlK BERPORI CORDIERITE (2MgO. 2Ah03' 5SiOz) SEBAGAI BAHAN FILTER GAS. Menyetujui Komisi Pembimbing :

PENGARUH WAKTU PENAHANAN PROSES SINTERING TERHADAP NILAI KEKERASAN PRODUK EKSTRUSI PANAS DARI BAHAN BAKU GERAM ALUMINIUM HASIL PROSES PERMESINAN

IDENTIFIKASI FASA PELET BAHAN BAKAR U-ZrH x HASIL PROSES SINTER DENGAN ATMOSFER NITROGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen.

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

SKRIPSI KARAKTERISASI KEAUSAN KAMPAS REM BERBASIS HYBRID KOMPOSIT MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISC. Oleh :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENGARUH BURN-UP TERHADAP KARAKTERISTIK PELET SINTER SIMULASI BAHAN BAKAR BEKAS

PADA BAHAN BAKAR UO2 DERAJAT BAKAR TINGGI TERHADAP PELEPASAN GAS HASIL FISI

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI PADA MEMBRAN KERAMIK DARI ZEOLIT ALAM

Kata kunci: Resin komposit heat-cured, Kaolin, Kekerasan, SEM

KOMPARASI SIFAT KIMIA DAN FISIK SERBUK UO 2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE LIMBAH PUPUK FOSFAT DAN YELLOW CAKE KOMERSIAL MELALUI JALUR ADU

ANALISIS SIFAT FISIS KERAMIK BERPORI BERBAHAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

STUDI PENAMBAHAN MgO SAMPAI 2 % MOL TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK KERAMIK KOMPOSIT Al 2 O 3 ZrO 2

PENENTUAN FRAKSI FILLER SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT EPOKSI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BALING-BALING KINCIR ANGIN TUGAS AKHIR.

PERBAIKAN SIFAT KAYU KELAS KUAT RENDAH DENGAN TEKNIK PENGEMPAAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

METALURGI SERBUK. By : Nurun Nayiroh

PENENTUAN RASIO O/U SERBUK SIMULASI BAHAN BAKAR DUPIC SECARA GRAVIMETRI

Bab IV Hasil dan Pembahasan

JTM (S-1) Vol. 3, No. 1, Januari 2015:

PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.

KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)

PENGARUH KOMPOSISI TERHADAP SIFAT MEKANIK KERAMIK BERPORI MENGGUNAKAN DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

PENGUJIAN KADAR AIR, RASIO DIU, KANDUNGAN F DAN CL, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UOz SINTER

PENGARUH PERSEN HASIL PEMBAKARAN SERBUK KAYU DAN AMPAS TEBU PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISISNYA

PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr

Aslina Br.Ginting, Nusin Samosir, Suparjo,Hasbullah Nasution Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar dan Daur Ulang

PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT PADA BETON MUTU TINGGI

PENGARUH WAKTU MILLING TERHADAP SIFAT FISIS, SIFAT MAGNET DAN STRUKTUR KRISTAL PADA MAGNET BARIUM HEKSAFERIT SKRIPSI EKA F RAHMADHANI

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

PENGARUH KONSENTRASI MEDIA NH 4 OH TERHADAP BENTUK FASE GEL DAN KARAKTERISASI SETELAH PEMANASAN

PENGARUH SUHU, WAKTU DAN PROSES RE-OKSIDASI PELET BAHAN BAHAN BAKAR BEKAS PWR SIMULASI

PENGARUH PENAMBAHAN BORON TRIOXIDE (B 2 O 3 ) TERHADAP KARAKTERISTIK DIELEKTRIK KERAMIK CALCIA STABILIZED ZIRCONIA (CSZ)

PENGARUH PENGEMPAAN ULANG PADA STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGISI-PENGIKAT TABLET KEMPA LANGSUNG

PEMBUATAN ALUMINIUM BUSA MELALUI PROSES SINTER DAN PELARUTAN SKRIPSI

Pengembangan Material Komposit Keramik Berpori dari Bahan Clay yang diperkuat Bahan Kuningan dengan Menggunakan Metode Ekstrusi

ANALISIS KERUSAKAN TABUNG ALUMINA TUNGKU SINTER MINI PADA PROSES PEMANASAN SUHU 1600 O C

PENGARUHTEKANANPENGOMPAKAN TERHADAPKERAPATANKOMPAKAN DALAM PROSES PELETISASI UOz. Widjaksana Pusat Elemen Bakar Nuklir

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK LOGAM/NON-LOGAM TERHADAP KEKUATAN DAN PERILAKU RAMBAT RETAK PADA SAMBUNGAN LEM EPOXY

LAPORAN AKHIR. Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat. Menyelesaikan pendidikan Diploma III. Pada Jurusan Teknik Kimia.

KARAKTERISASI PELET CAMPURAN URANIUM OKSIDA DAN ZIRKONIUM OKSIDA HASIL PROSES SINTER

BAB II STUDI LITERATUR

PEMANFAATAN TEKNOLOGI HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

Jurnal Teknik Mesin UMY 1

Teknologi Pembuatan Bahan Bakar Pelet Reaktor Daya Berbasis Thorium Oksida EXECUTIVE SUMMARY

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Pengaruh Solution treatment Singkat pada Paduan Al-Si-Mg : Sebuah Studi Awal

350 0 C 1 jam C. 10 jam. 20 jam. Pelet YBCO. Uji Konduktivitas IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Ba(NO 3 ) Cu(NO 3 ) 2 Y(NO 3 ) 2

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibutuhkan oleh setiap negara

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

KINERJA LABORATORIUM LAPIS PONDASI DAN PONDASI BAWAH DENGAN PASIR LAUT SEBAGAI MATERIAL PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUSNYA TESIS MAGISTER

3. Uraikan & jelaskan perbedaan yang mendasar antara teknik pressing & sintering konvensional dengan teknik pressing & sintering modern.

PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN PELET UO 2 MENGGUNAKAN ALAT ROUGHNESS TESTER SURTRONIC 25

PENINGKATAN SIFAT MAMPU ALIR U0 2 SECARA PROSES SOL-GEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan metode eksperimen murni.

BAB IV ANALISIS & HASIL PERCOBAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

INVESTIGASI TEKANAN OPTIMAL PADA PROSES PRESSURED SINTERING KOMPOSIT PLASTIK HDPE-KARET

REGANGAN MIKRO DAN PENGARUHNYA TERHADAP MORFOLOGI MIKROSTRUKTUR HASIL OKSIDASI GAGALAN PELET SINTER UO 2

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KERAMIK ZrSiO 4 -ZrO 2 -TiO 2 TESIS. M. ALAUHDIN NIM : Program Studi Kimia

Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi sebagai Bahan Pengisi pada Campuran Hot Rolled Asphalt terhadap Sifat Uji Marshall

METALURGI SERBUK (POWDER METALLURGY) Metalurgi Serbuk : Teknologi pemrosesan logam dimana part-part diproduksi dari serbuk metal.

NIZAR ABDUSSALAM KORELASI ANTARA UKURAN GRANUL ASETAMINOFEN HASIL FLUIDIZED BED DRYER DENGAN VARIASI BOBOT TABLET PADA TABLETASI

PENGARUH WAKTU OKSIDASI TERHADAP REGANGAN MIKRO PADA HASIL OKSIDASI GAGALAN PELET SINTER UO 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

PENGARUH TEMPERATUR, WAKTU OKSIDASI DAN KONSENTRASI ZrO 2 TERHADAP DENSITAS, LUAS PERMUKAAN DAN RASIO O/U HASIL REDUKSI (U 3 O 8 +ZrO 2 )

PEMBESARAN UKURAN BUTIR UO 2 DENGAN PENAMBAHAN DOPAN UNTUK MENGURANGI PELEPASAN GAS FISI

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

1. Mesin cetak tablet

PELARUT AN ELEMEN BAKAR URANIUM SILISIDA MENGGUNAKAN LARUT AN BAS A DAN AS AM 1"'"'

PENGARUH PROSES SINTERING TERHADAP PERUBAHAN DENSITAS, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR PELET U-ZrHx

Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

PENENTUAN KUALITAS BATU BATA MERAH BERDASARKAN KONDUKTIVITAS TERMAL

PENYELIDIKAN KEKUATAN TEKAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT DENGAN FILLER PALM SLAG SEBAGAI BAHAN PENYUSUN KANVAS REM SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi di dunia akan terus meningkat. Hal ini berarti bahwa

PENGARUH PANJANG PARTIKEL TERHADAP KUALITAS ORIENTED PARTICLE BOARD DARI BAMBU TALI (Gigantochloa apus J.A & J.H. Schult.

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

CHARACTERISTIC OF RED BEET POWDER (Beta vulgaris L.) (SPRAY DRYING METHOD) PROCESSED BY VARIATION OF INLET TEMPERATURE AND MALTODEXTRIN

SINTESIS (Ca, Mg) CO3-Al KERAMIK MATRIKS KOMPOSIT DENGAN TEKNIK INFILTRASI REAKTIF TANPA TEKANAN DAN KARAKTERISASINYA

MEMPELAJARI PENGARUEI TEKANAN KEMPA DAN SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites frisperma)

VARIASI TEKANAN KOMPAKSI TEHADAP DENSITAS DAN KEKERASAN PADA KOMPOSIT

Transkripsi:

Prosiding P/1~sentasi IImiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000 KARAKTERISASI DAN KOMPARASI SERBUK UO2 DARI PROSES ADU DAN AUC SELAMA PROSES PENGOMPAKAN. Pusat Pengembangan T eknologi Bahan Bakar Daur Ulang -BAT AN ABSTRAK KARAKTERISASI DAN KOMPARASI SERBUK UO2 DARI PROSES ADU DAN AUC SELAMA PROS;ES PENGOMPAKAN. Pemahaman karakter berbagai serbuk dengan sifat-sifat yang berbeda selama proses pengompakan dan sintering akan memberikan informasi yang berguna untuk mendapatkan kondisi fabrikasi yang optimal. Penelitian dilakukan dengan mengamati distribusi ukuran dan bentuk partikel serbuk UO2 dari proses ADU dan AUC menggunakan SEM. Kemudian ditambahkan pelumas Zn-stearat sebanyak 0,4% berat ke dalam masing-masing serbuk sebelum dikompakkan dengan tekanan 4 dan 5,4 ton/cm2. Kelakuan serbuk selama pengompakan dilakukan dengan melakukan karakterisasi panjang, kerapatan, dan struktur mikro dan kekuatan mekanik pelet mentah UO2 ex-adu dan ex-auc menggunakan mikrometer, SEM, dan UTM.Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk UO2 ex-adu reproducibility dan kerapatan pelet rnentah UO2 ex-adu lebih rendah dibandingkan dengan serbuk UO2 ex-aug. Hal ini terlihat pada fluktuasi panjang yang lebih besar dan kerapatan pelet mentah UO2 ex-auc (6,415 g/cm3) yang lebih tinggi dibandingkan dengan pelet mentah UO2 ex-adu (6,117 g/cm3). Disamping itu kemampuan serbuk UO2 ex-adu terhadap tekanan lebih rendah akibat fraksi halusnya yang lebih banyak. Pada tekanan 3MP kekuatan mekanik mentah UO2 ex-auc (47,144 kgf) lebih rendah dibandingkan dengan pelet UO2 ex-adu (63,364 kgf). Sedangkan pada 5,4 ton/cm2 kekuatan mekanik pelet mentah UO2 ex-auc (92,86 kgf) lebih tinggi dibandingkan dengan pelet mentah UO2 ex-adu (82,664 kgf). Disarankan untuk melakukan penanganan serbuk awal untuk mendalpatkan karakteristik serbuk yang optimal dengan melakukan pengompakan awal dan penggranulasian untuk memperbaiki mampu alir serbuk UO2 ex-adu sehingga reproducibility dapat (jiperbaiki. ABSTRACT CHARACTERISA TION AND COMPACTION BEHA VIOUR OF UO2 POWDER PREPARED FROM ADU AND AUC. UO2 powder prepared from ADU and AUC route process are characterised primarily in terms of compaction and sintering behaviour. Scientific understanding of the phenomena will give useful information leading to processing and product improvement. The investigation has been done by characterisinq the particle size/shape distribution using SEM and compacting the powder at 4 and 5.4 tonslcm.the behaviour of the powder under compaction is observed by characterizing the pellet length, green density, microstructure, and the compression strength using micrometer SEM, and Universal Testing Machine. The results of the experiment Show that the UO2 powder ex- AUC has particles of spherical type and separate individually which provide the flowable characteristic, important for the die filling aspect during compaction step. The UO2 powder ex- ADU is more or less agglomerated and contains very fine particles causing the difficulty in pressing. Therefore the green density resulted from UO2 ex-auc (6.415 g/cm3) is higher than UO2 powder of UO2 ex- ADU(6.117 g/cm3. UO2 at lower pressure (4 tonslcm2) the compression strength ex-auc green pellet (47,144 kgf) is lower than UO2 ex-adu (63,364 kgf), and at higher temperature the compression strength of ex-auc (92,86 kgf) is higher than UO2 ex-adu (82,664 kgf). It is suggested that UO2 ex -ADU has to be precompacted and granulated in order to increase its flowability so that the pellet length can easily be controlled during pressing ("improve reproducibility). PENDAHULUAN Pengornpakan adalah proses pengubahan serbuk rnenjadi kornpakan dengan sifat-sifat tertentu rnisalnya kerapatan. Pad a proses pengornpakan, respon serbuk terhadap compaction stress tidaklrlh sarna akan tetapi tergantung karakteri~tik serbuk. Meskipun teknik fabrikasi secara konsisten akan mempengaruhi kualitas pelet, akan tetapi kualitas pelet terutama ditentukan oleh karakteristik serbuk UO2 awal yang digunakan[1]. sedangkan karakteristik serbuk awal UO2 akan ditentukan oleh proses fabrikasinya [2.3]. Karakteristik serbuk UO2 dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu karakteristik kimia dan fisika. Karakteristik kimia dipersyaratkan terutama dikaitkan dengan 226

1 Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU & P2BGN -SA TAN Jakarta, 22 Februari 2000 penyerapan netron[1]. Sedangkan karakteristik fisika dipersyaratkan terutamr dikaitkan dengan teknologi fabrikasinya [4. Karakteristik fisik yang erat kaitannya dengan teknologi fabrikasi meliputi: luas permukaan partikel (sutface area) dan derajad aglomerasi [5]. Karakteristik serbuk lainnya yang erat kaitannya dengan sifat fisik diatas adalah O/U, bulk dan tap density serta green density. Karakteristik kompakan dapat dikelompokkan menjadi 5: 1). Struktur mikro seperti ukuran butir; 2). Struktur pori pori yang meliputi ukuran, bentuk dan interkoneksinya; 3). Sifat-sifat mekanik seperti "strength", "toughness", "fatique", 4). Karakteristik permukaan (korosifitas, filtrasi, katalitis); 5). Karakteristik fisik (termal, elektrik, magnetik). Berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk memahami karakter serbuk selama proses fabrikasinya. Pemahaman ini merupakan langkah kearah penguasaan teknologi fabrikasi dengan s2saran perbaikan kualitas produk dengan biaya fabrikasi yang minimum. Disamping itu, penelitian ini akan memberikan pengalaman empirik yang akan memungkinkan BEBE mampu memfabrikasi pelet UO2 dengan berbagai kualitas serbuk UO2 yang berbeda. Hal ini akan mengurangi ketergantungan bahan dasar. Serbuk UOz yang berasal dari proses AUC mempunyai bentuk partikel bulat (spherical) dan terpisah antara partikel satu dengan lainnya sehingga mempunyai mampu alir yang lebih bagus (mikrograp 2). Mikrograp 1. Partikel serbuk UO2 ex-adu yang cenderung mengaglomerasi. bentuk tak beraturan, dan fraksi halus yang lebih besar dibandingkan serbuk UO2 ex-aug. PROSEDUR PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menggunakan serbuk UO2 yang berasal dari proses ADU dan AUG. Dilakukan pengamatan distribusi ukuran dan bentuk partikel menggunakan SEM. Pada masingmasing serbuk dicampurkan pelumas Znstearat 4% berat sebelum dikompakkan 2 dengan tekanan 4 dan 5,4 ton/cm. Pelet mentah hasil pengompakan diukur kerapatan, kekuatan mekaniknya, dan struktur mikronya menggunakan mikrometer, SEM, dan Universal Testing Machine. HASIL DAN BAHASAN Karakteristik Serbuk Mikrograp 2. Partikel serbuk UO2 ex-auc yang berbentuk "spherical", terpisah satu sarna lainnya dan mempunyai mampu alir yang lebih baik Karakteristik Pelet Mentah UO2 Tabel1. Harga kerapatan dan kekuatan mekanik pelet mentah UO2 ex-adu dan UO2 ex-aug. Pellet mentah UO2 Kerapatan, 3 g/cm. ex-adu 5.49 (3 MP). 6.12 (4MP) Ex-AUC 5,88 (3MP), 6,42 (4MP) Dari mikrograp 1 terlihat bahwa serbuk UO2 ex-adu berbentuk tidak bulat (non-spherical) dan mengandung serbuk halus serta cenderung mengaglomerasi. KekuatanI mekanik, kgf 63,36 82,66 (3MP), (4MP) I 47.14 (3MP), 92.86 (4MP) 227

Prosiding Presentasi /Imiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P21BDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000 Perilaku Serbuk Pengompakan Pad a Proses dibandingkan serbuk UO2 ex-auc (Tabel 1 dan Gambar 2). Serbuk UO2 dari proses AUC yang berbentuk spherical (Micrograp 2) akan mempunyai mampu alir yang lebih baik[6]. Hal ini sangat penting pada aspek pengisian cetakan dies selama proses pengompakan. Akibatnya panjang pelet akan lebih mudah dikontrol selama pengompakan sehingga dapat memperbaiki reproducibility. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 1 (a). yang menunjukkan bahwa fluktuasi (kisaran) panjang pelet mentah UO2 ex-auc yang lebih kecil dibandingkan dengan pelet mentah UO2 ex-adu. Kecenderungan yang sarna terjadi pada tekanan yang lebih besar (5,4 ton/cm1, akan tetapi panjang pelet mentah UO2 ex-adu lebih pendek dibandingkan pelet mentah UO2 ex-auc (bandingkan Gambar 1a. dan b.) Bentuk partikel yang tak beraturan dari serbuk UO2 ex-adu akan memberikan apparent density yang lebih rendah dan memberikan kerapatan pelet mentah yang lebih rendah E 12.5 g 12.c 11.5 11 10.5 --10 Q) '"ai 9.5 Co g> ~ ~ 0) ~~ ~ '\.~ ~ '\.0) CIJ '-g- Q NomJr pelet I -+- Parjarg peiet ~h AUC I Perbedaan bentuk partikel dari ke dua serbuk UO2 juga akan mempengaruhi bentuk dan ukuran pori pelet mentah yang dihasilkan (Mikrograp 3). Hal ini serna kin jelas pada tekanan yang lebih besar pada, (Mikrograp 4.) terlihat bentuk dan ukuran pori pelet rnentah UO2 ex-auc bulat dan lebih halus. Sedangkan bentuk dan ukuran pori pelet rnentah UO2 ex-adu rnernanjang tegak lurus arah kornpakan dan lebih besar. Ukuran pori yang lebih besar akan collapse pada tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan pori yang lebih halus. Oleh karena itu, 10 dari 28 pelet rnentah UO2 ex-adu patah pad a pengornpakan serbuk UO2 ex-adu pada tekanan 5,4 ton/crn2. Patahan ini akibat penjalaran retak (crack propagation) tegak lurus arah kornpakan (Mikrograp 5). Ukuran partikel akan rnernpengaruhi friksi antar partikel, packing, dan ukuran pori. Ukuran partikel yang sernakin halus akan E 10.5 E~ 10.4. I -e-- Parjarg pelet ~h ADU I Ii 10.3 : 10.2, -"Q) 10.1. & 10 ~ 9.9 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII --'> q --~ ~ ",-- ",'> ",q Nomor pelet (a) Tekanan pengompakan 4 ton/cm2 (b) Tekanan pengompakan 5,4 ton/cm2 Gambar 1. Reproducibility yang lebih baik atau panjang pelet UO2 ex-auc yang relatif lebih stabil dibandingkan dengan serbuk UO2 ex-adu. E 6.2 E 6.6 I.. 6.. 6.5 ~ 5.8 ~ 6.4 -- g 5.6 ~ 6.3 E 5.4 ~ 6.2.":gi 5.2 i 6.1 ~ 5 ~ 6 c 4.8 "to P. 4 6 Co 5.9 ro.m Co 4 4 ~ 5.8 ro.~ ~,,~'\ ~ ~ ~ ~ I:\. ~ ~ ~ -.'\ ~~ ~'!I,,~ ~~ ",'" "", ~ ~ " ~ "' ~ '\i IV Nomor pelet Nomor pelet tan pelet mentah AUC -+-Kerapatan pelet mentah AUC tan pelet mentah ADU -e- Kerapatan pelet mentah ADU (a). Tekanan pengompakan 4 ton/cm2 (b) Tekanan pengompakan 5,4 ton/cm2 Gambar 2. Kerapatan pelet mentah UO2 ex-auc yang lebih besar dibandingkan dengan pelet mentah UO2 ex-adu 228

Prosiding Presentasi /Imiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P27BDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Februari 2000 mempunya1 friksi antar partikel dan dinding dies yang semakin tinggi sehingga diperlukan tekanan pengompakan yang besar untuk mengatasi friksi tersebut untuk mendapatkan kompakan dengan kerapatan yang tinggi (Tabel 1 dan Gambar 2). Disamping itu parlicle workhardening akan lebih besar karena jarak dislokasi (slip) yang lebih kecil pada partikel yang lebih halus sehingga kerapatan pelet mentah yang dihasilkan akan lebih rendah (Tabel 1 dan Gambar 2). Ukuran partikel yang lebih halus akan menimbulkan variasi tekanan yang semakin besar yang akan menghasilkan kerapatan kompakan yang tidak homogen sepanjang kompakan. Derajad aglomerasi ak~n mempengaruhi pengompakan 6]. Aglomerasi terjadi karena luas muka serbuk yang tinggi dan cenderung tidak mengalir bebas serta mempunyai apparent density yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi aspek pengisian dies sehingga menyulitkan kontrol panjang kompakan (Gambar 1.) dan pencapaian kerapatan kompakan tinggi (Gambar 2.). Lebih lanjut luas permukaan partikel yang tinggi akan menimbulkan friksi antar partikel dan dinding cetakan yang lebih besar sehingga homogenitas kompakan al{an turun. SIMPULAN Serbuk UO2 ex-auc mempunyai bentuk partikel spheris (spherical) dan terpisah satu dengan lainnya. Sedangkan serbuk UO2 ex- ADU mempunyai bentuk partikel non-spherical dan cenderung mengaglomerasi. Serbuk UO2 ex-adu memiliki fraksi ukuran partikel halus yang lebih banyak dibandingkan dengan serbuk UO2 ex-aug. Karakteristik tersebut memberikan konsekuensi sebagqi berikut : 1. Serbuk UO2 ex-auc lebih mudah dikompakkan u~tuk mendapatkan kerapatan pelet mentah y~ng tinggi daripada serbuk UO2 ex-adu. ' 2. Kontrol dimens, pelet UO2 ex-auc lebih mudah dibandingkan pelet UO2 ex-adu. 3. Kerapatan pelet mentah UO2 ex-auc," sepanjang kornpakan lebih homogen dibandingkan pelet UO2 ex-adu. SARAN Disarankan untuk melakukan penanganan serbuk awal untuk mendapatkan karakteristik serbuk yang optimal untuk kepentingan proses. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan peng'ompakan awal dan penggranulasian untuk memperbaiki mampu alir serbuk UO2 ex-a[j>u sehingga reproducibility dapat diperbaiki. (a) (b) (c) Micrograph 3. a, b: Petet mentah UO2-ex ADU (4 ton/cm2), c, d pelet mentah UO2-2 ex AUC (5,4 ton/cm ). (d) 229

Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU & P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Febroari 2000 (a) (b) (c) Mikrograp 4. a. b. UO2 ex-auc (5,4 ton/cm1. c, d. UO2 ex-adu (5,4 ton/cm1. (d) PUSTAKA [1]. GLODEANU, F. M AND BALAN. V, 1988, Correlation Between VOz Powder and Pellet Quality in PHWR Fuel Manufacturing, Journal of Nuclear Materials Vol.153, page 156-159 North Holland, Amsterdam. [2]. YI MING PAN, CHE BAG MA AND NIEN - HAN HSU, 1981, Journal of Nuclear Materials, Vol. 99, page 135-147, North Holland Publishing Company, Amsterdam. [3]. CHOTARD, A, 1991, Fabrication, Characteristics and in-pile Performance of VOz Pellets Prepared from Dry Route Powder, Key Engineering Materials, Vol.56-57, page 471-488, Switzerland. [4]. RADFORD, K.C. AND POPE, I.M, 1983, UOz Fuel Pellet Microstructure Modification, Journal of Nuclear Materials, page 305-313, North Holland Publishing Company, Amsterdam. [5]. YANAI DKK, Characterisation of Ceramic Powder Compact, Journal of Nuclear Materials, July 1955 Vol. 224 (1), p.79-84. [6]. DEJU DKK, Study of External Friction During UOz Powder Compaction, Joumal of Nuc. Mat., 1980, Vol. 25 (6), p.713-722. TANYAJAWAB Futichah Pada penanganan serbuk awal disarankan untuk dikompakkan await granulasi, apakah tidak ada cara lain (misalkan secara kimia) untuk memperbaiki mampu alir serbuk UO2 ex ADU, tetapi tentu saja harus meninjau sifat nuklir bahan kimia tersebut?.dari yang sara baca, penambahan bahan kimia untuk memperbaiki mampu alir belum ada. Hal ini karena mampu alir kaitannya dengan karakteristik fisik serbuk intrinsik/ ekstrinsik ( mohon dilihat di sub bab bahasan dalam makalah sara. Sedangkan penambahan zat kimia kaitannya dengan serapan netron. 2.. Sungkono Mengapa tujuan penelitian anda dengan kesimpulan yang diperoleh tidak nyambung. Tujuan penelitian terlalu umum? Mohon dijelaskan fenomena mechanical interlocking..oi dalam suatu penulisan ilmiah, kesimpulan menyatakan apakah hipotesa terbukti ada tidak sedangkan tujuan dari penelitian dan pengembangan fabrikasi bahan bakar adalah penguasaan teknologi fabrikasi (Ii hat tujuan di proposal uspen kita)..fenomena mechanical interlocking mohon dibaca di dalam makalah saya. 230