PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY

dokumen-dokumen yang mirip
Tes Inventori: PAPI Kostick

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM CERDAS PENILAIAN KEPEMIMPINAN BERDASARKAN TEST PAPI KOSTICK

PAPIKOSTIC. Novia Sinta R., M.Psi. UMBY 2105

Kerjakan secepat mungkin dan pilihlah hanya satu pernyataan dari tiap pasang.

SISTEM CERDAS TES KEPRIBADIAN PAPIKOSTICK

Key words : expert system, personality test, PAPI Kostick.

BAB II LANDASAN TEORI

Tes Inventori: EPPS Test

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL PENAWARAN SOFTWARE DISC, PAULI DAN SOFTWARE EPPS

Rahasia Psikotest terbongkar [buat yg mw nglamar kerja masuk]

EPPS. EPPS-Kusrohmaniah

Tes Inventori. Pengertian Fungsi-Fungsi DISC dan Administratif MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 02

CFIT (Culture Fair Intelegence Test) : Psikotes kerja yang bertujuan untuk mengungkap kemampuan mental umum

SPK PENEMPATAN CALON KARYAWAN PADA TES DISC DAN PAPI KOSTICK

PENGANTAR REDAKSI REDAKSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Novia Sinta R, M.Psi.

BAB III METODE PENELITIAN

Self-Report Personality Inventories. Kuliah 13 PD I

TES PAULI. prestasi. Aspek kepribadian yang diukur dalam tes Pauli antara lain: kekuatan kemauan,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : INVENTORI KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN UNIT KERJA KARYAWAN PADA PT. ANEKA MODE INDONESIA BERDASARKAN PSIKOTEST MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan pribadi-sosial berdasarkan

STRES KERJA. Sumber: Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 4 th. Ed., Prentice-Hall of India Private Limited New Delhi ,1990

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR TES PSIKOLOGI DAN KLASIFIKASINYA. Pertemuan kedua...

BAB I PENDAHULUAN. Remaja yang telah menamatkan bangku sekolah namun kurang memiliki

Modul ke: Tes Inventori. Sejarah Tes Inventori, Arti Kepribadian dan Pengukurannya. Fakultas Psikologi. Irma H. Aliyyah, M.Psi.

Sample Report XX-XX-XXXX R=30%

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang

PROPOSAL PENAWARAN SOFTWARE PSIKOGRAM

Pengertian Pengukuran

Pengantar Psikodiagnostik

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

TES PSIKOLOGIS (TES KRAEPELIN) Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tes psikologi merupakan alat yang digunakan oleh Psikolog dalam

SAMPLE XX-XX-XXXX R=22,5%

PROFISIENSI PRESTASI TERSTANDAR TIDAK TERSTANDAR

Bab 9: PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN. Hak cipta 2005 South-Western. Semua hak dilindungi undangundang.

Tes Inventory. Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes DISC. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

School of Communication & Business Telkom University

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab 4, beberapa simpulan dapat

Instrumen Psikologis

Konteks assessment dan Klasifikasi Pemeriksaan Psikologis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Perancangan Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan akan mobilitas semakin

Company LOGO KONSEP MINAT. Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam

Pengantar Psikodiagnostik

CAPITAL tidak lagi diartikan dalam artian yang sempit; uang-bangunan-kendaraan dan sederet konsep pemahaman kuno atas capital

LAPORAN SISTEM PAKAR

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Connect 4

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sampel dari suatu perilaku. Tujuan dari tes psikologi sendiri adalah untuk

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : 1) Kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN

Contoh Soal Psikotes

Klik di sini: untuk informasi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam tantangan era globalisasi ini, persaingan antar lembaga-lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki

PROPOSAL SOFTWARE KOREKSI PSIKOTES

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada Bab IV diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh gaya

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB I. PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam

BAB II KAJIAN TEORITIK

IDENTIFIKASI HAMBATAN ORGANISASI DENGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

DASAR-DASAR ANALISIS dan INTERPRETASI

Praktikum Optimasi. Memasukkan struktur kegiatan. Memasukkan Sumberdaya kegiatan

METODIK TES II Rencana Mutu Pembelajaran

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap motivasi kerja

PETUNJUK. Bila anda seorang pekerja keras, maka lingkari lah semacam ini. Tetapi bila anda bukan seorang pemurung, maka lingkarilah semacam ini...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Proses penelitian tentang profil prokrastinasi akademik siswa dan

KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI

Modul ini akan menjelaskan tentang cara pengadministrasian dan skoring tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory

BAB 2 SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA

BAGIAN IV MICROSOFT POWER POINT

STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

Transkripsi:

LABORATORIUM LANJUT PSIKOLOGI PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY (PAPI) KOSTICK 2015/2016

PERSONALITY AND PREFERENCE INVENTORY (PAPI) KOSTICK I. Sejarah PAPI ( Personality and Preference Inventory) adalah personality assessment atau alat tes penilaian kepribadian terkemuka yang digunakan oleh para profesional HR (Human Resource) dan manajer terkait untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu pada semua tingkatan. Personality and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar Psikologi Industri dari Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-an. Versi Swedia lebih dulu diperkenalkan di awal 1980-an dan versi ini diperkenalkan pada tahun 1997 dengan versi ipsatif (PAPI-I) dan normatif (PAPI -N). Versi ipsatif, PAPI-I, dirancang untuk digunakan untuk pengembangan pribadi, sedangkan normatif versi, PAPI-N, yang dimaksudkan untuk digunakan untuk perbandingan dan seleksi. Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi PAPI didasarkan pada penelitian dan teori kepribadian needs-press oleh Murray (1938). II. Aspek-aspek dalam tes PAPI PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan individu di tempat kerja). PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need dan role tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: 1. Work Direction (Arah Kerja) a. Need to finish task (N) Kebutuhan menyelesaikan tugas secara mandiri b. Hard intense worked (G) Peran pekerja keras c. Need to achieve (A) Kebutuhan berprestasi 2. Leadership (Kepemimpinan) a. Leadership role (L) Peran kepemimpinan b. Need to control others (P) Kebutuhan mengatur orang lain c. Ease in decision making (I) Peran membuat keputusan 3. Activity (Aktivitas kerja) a. Pace (T) Peran sibuk

b. Vigorous type (V) Peran penuh semangat 4. Social Nature (Relasi sosial) a. Need for closeness and affection (O) Kebutuhan kedekatan dan kasih saying b. Need to belong to groups (B) Kebutuhan diterima dalam kelompok c. Social extension (S) Peran hubungan sosial d. Need to be noticed (X) Kebutuhan untuk diperhatikan 5. Work Style (Gaya Kerja) a. Organized type (C) Peran mengatur b. Interest in working with details (D) Peran bekerja dengan hal hal rinci c. Theoretical type (R) Peran orang yang teoritis 6. Temperament (Sifat temperamen) a. Need for change (Z) Kebutuhan untuk berubah b. Emotional resistant (E) Peran pengendalian emosi c. Need to be forceful (K) Kebutuhan untuk agresif 7. Followership (Posisi atasan-bawahan) a. Need to support authority (F) Kebutuhan membantu atasan b. Need for rules and supervision (W) Kebutuhan mengikuti aturan dan pengawasan III. Tujuan tes PAPI Tes PAPI Kostick bertujuan untuk mengukur aspek-aspek psikologis dan untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu di tempat kerja. IV. Instruksi Beberapa hal yang harus dijelaskan mengenai tes PAPI kostick antara lain : 1. Tes ini terdiri dari 90 pasang pernyataan yang berhubungan dengan situasi kerja Saudara. Dari sepasang pernyataan tersebut, Saudara diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang paling menggambarkan diri Saudara atau pernyataan mana yang dirasa paling penting bagi Saudara. Jika kedua pernyataan tersebut sangat sesuai dengan diri Saudara, maka Saudara tetap harus memilih salah satu diantaranya yang dirasa paling sesuai dengan dirinya. Hal sebaliknya pun berlaku. Jika kedua

pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan diri Saudara, maka Saudara tetap harus memilih salah satu pernyataan yang paling menggambarkan kondisi diri Saudara yang sebenarnya. 2. Kemudian lingkari tanda panah pada lembar jawaban sesuai dengan pilihan yang telah dibuat, misalnya : jika Saudara memilih pernyataan pertama yang paling sesuai dengan dirinya, maka lingkari tanda panah horizontal; jika sebaliknya maka lingkari tanda panah diagonal. 3. Yang perlu diingat adalah Sudara harus menjawabnya dengan jujur dan jangan pernah berpikir untuk memberikan jawaban yang benar, karena jawaban terbaik adalah jawaban yang paling mendekati diri Saudara. Setiap nomor hanya terdiri dari satu jawaban dan tes ini membutuhkan jawaban yang segera (tanpa mempertimbangkan pernyataan yang ada terlalu lama), jadi kerjakanlah secepat-cepatnya namun tetap teliti. Jangan ada yang double atau kosong pada setiap nomor. V. Keunggulan tes PAPI Kostick 1. PAPI-I menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang setara. Sangat sulit untuk melakukan faking/ manipulasi. 2. Karakter bebas dan membentuk komponen dasar kepribadian. 3. Item-item pendek, ringkas 4. Administrasi, skoring, dan analisis konfigurasinya mudah 5. Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun testee. 6. Dapat dimanfaatkan oleh konselor, manajer HRD, interviewer, dll. Termasuk yang bukan psikolog 7. Sangat berguna untuk evaluasi karyawan karena menggambarkan administration styles dan dapat digunakan 2 orang/ lebih untuk mengetahui hubungan atasan bawahan dan mengembangkan solusi interpersonal 8. Memberikan umpan balik pada yang bersangkutan dan mendiskusikannya. Hasil tes menyediakan banyak informasi bagi tester/ pemberi kerja untuk berdiskusi dengan responden secara terbuka, jujur dan pemberian umpan balik. Diskusi untuk feedback ini adalah elemen kunci dalam proses PAPI.

9. Pemikiran yang mendasarinya adalah tidak mungkin untuk mengurangi penilaian terhadap seorang berdasarkan skor testnya saja dan mengasumsikan bahwa seseorang dapat membuat judgment dan interpretasi hanya berdasar informasi yang terbatas tersebut. 10. Bagi peserta tes, diskusi umpan balik dapat memberi kesempatan untuk menjelaskan dan menelaah profil mereka; memverifikasi atau menyangkal hipotesis yang dihasilkan oleh profil. VI. Skoring Lembar jawaban Papikostik terbagi atas 2 bagian secara diagonal (dari bagian kiri bawah hingga kanan atas di lembar jawaban), sehingga membentuk seperti segitiga. Skoring di salah satu segitiga tidak ada kaitannya dengan skoring di segitiga yang lain. Pernyataan yang diukur pada sebelah kiri segitiga menggambarkan Roles, sedangkan yang di sebelah kanan segitiga menggambarkan Needs. Dimulai dengan skoring G yang diawali dari garis paling atas hingga ke sebelah kiri (nomor 1, 11, 21, 31, 41, 51, 61, 71, dan 81). Hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari. Letakkan jumlah perhitungan tersebut di kotak G. Skoring L dimulai dengan baris kedua pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 12, 22, 32, 42, 52, 62, 72, dan 82). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari pada nomor 81). Hasilnya tuliskan di kotak L. Skoring I dimulai dengan baris ketiga pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 23, 33, 43, 53, 63, 73, dan 83). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari (pada nomor 82 dan 71). Has ilnya tuliskan di kotak I. Skoring T dimulai dengan baris keempat pada garis diagonal tersebut bergerak secara horizontal ke sebelah kiri dan hitung seberapa banyak panah horizontal yang dilingkari (nomor 34, 44, 54, 64, 74, dan 84). Kemudian, ikuti panah diagonal tersebut dan hitung panah diagonal yang dilingkari (pada nomor 83, 72 dan 61). Hasilnya tuliskan di kotak T.

Skoring V dilakukan dengan cara yang sama. Terdapat 5 panah horizontal dan 4 panah diagonal untuk dihitung. Lakukan hal yang sama pula untuk S, R, D dan C. Untuk skoring E, hanya ada garis diagonal yang sejajar dengan garis diagonal segitiga tersebut (nomor 89, 78, 67, 56, 45, 34, 23, 12, dan 1). Hitung jumlah garis diagonal yang dilingkari, kemudian tulis hasilnya di kotak E. Periksa akurasi/ketepatan hasil perhitungan tersebut dengan cara mejumlah hasil perhitungan pada segitiga atas (G, L, I, T, V, S, R, D, C, dan E), kemudian tuliskan hasilnya di kotak TOTAL. Jika hasilnya 45, maka skoring telah dilakukan dengan akurat. Namun jika hasilnya kurang atau lebih dari 45, maka harus dilihat kembali apakah ada nomor yang belum terisi atau terisi double. Untuk segitiga kedua (bawah), hal yang sama juga berlaku, namun garis diagonal yang dihitung mengarah ke bawah dan perhitungan dimulai dari baris paling bawah dari lembar jawaban. Dimulai dengan W, menghitung jumlah panah horizontal yang dilingkari (nomor 90, 80, 70, 60, 50, 40, 30, 20, dan 10). Letakkan hasilnya di kotak W. Skoring F dilakukan dengan cara menghitung panah horizontal yang dilingkari dari garis diagonal menuju ke panah diagonal (nomor 10). Jika panah -panah tersebut dilingkari, maka harus dihitung. Skoring K dilakukan dengan cara menghitung panah horizontal yang dilingkari dari garis diagonal menuju ke panah diagonal (nomor 9 da n 20). Tulis hasilnya di kotak K. Skoring Z, O, B, X, P, A, dan N dilakukan dengan cara yang sama. Periksa akurasi/ketepatan hasil perhitungan tersebut dengan cara mejumlah hasil perhitungan pada segitiga atas (G, L, I, T, V, S, R, D, C, dan E), kemudian tuliskan hasilnya di kotak TOTAL. Jika hasilnya 45, maka skoring telah dilakukan dengan akurat. Namun jika hasilnya kurang atau lebih dari 45, maka harus dilihat kembali apakah ada nomor yang belum terisi atau terisi double.

DAFTAR PUSTAKA Cemani, D. P., Soebroto A. A., & Wicaksono S. A. Sistem pakar tes kepribadian papi kostick untuk seleksi dan penempatan tenaga kerja. Jurnal. Palembang: Program Studi Teknik Informatika Universitas Brawijaya