PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

II KAJIAN PUSTAKA. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2008:1.4) Dalam proses pembelajaran apabila penguasaan siswa terhadap materi yang

YUNICA ANGGRAENI A

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

PROSIDING SINDHAR Vol: 1 - ISSN: Penerbit: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bosowa

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

TITIK ARIYANI HALIMAH A

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

Oleh : CHYNTIA SRIWULANDARI NIM

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. keluaran ( Output ) dengan kompetensi tertentu. Proses belajar dan pembelajaran

EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN NEGERI 3 NARINGGUL KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR. Ugan Hermawan NIM :

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGHUBUNGKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI MERDEKA 5/3 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Menurut

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DAN TEORI BANDURA. A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Contextual Teaching and Learning

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sendiri. Sedangkan Sinaga dan Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :

BAB II LANDASAN TEORI. Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual

BAB I PENDAHULUAN. Hani Handayani, 2013

DASAR FILOSOFI. Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

BAB II PEMBELAJARAN CONTEXTUAL, PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA, MATERI MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN PECAHAN

Apa itu CTL? M n e g n a g p a a p a h a h r a us u s C TL

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dengan menempuh perbaikan di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

L I S N I A W A T I NPM

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

KAJIAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI MAROS

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nendi Rohaendi,2013

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BATUKARUT 2 KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Cucu Cunayasari cucucunayasari@yahoo.co.id PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis diperlukan kemampuan dan keterampilan guru untuk memilih metode dan pendekatan yang tepat untuk dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Adapun permasalahan yang penulis rumuskan sebagai berikut : 1) Apakah siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas V SDN Batukarut 2 dengan menggunakan pendekatan kontekstual? ; 2) Apakah pendekatan kontekstual cukup efektif diterapkan pada pembelajaran menulis karangan eksposisi di kelas V SDN Batukarut 2? ; 3) Apakah ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan kontekstual? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data yang dipilih yaitu Studi Pustaka, Observasi, Uji coba dan Tes. Hasil penelitian ini menunjukkan pendekatan kontekstual di kelas V SDN Batukarut 2 tahun ajaran 2011/2012 dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi. Hasil tes awal rata-rata 61,87 meningkat menjadi 72,62 pada saat tes akhir, dengan selisih nilai 10,75. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan penulis berkesimpulan bahwa pendekatan kontekstual sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Hal ini dapat dibuktikan dari perolehan nilai menulis karangan yang mengalami peningkatan dari tes awal rata-rata 61,87 meningkat pada tes akhir mencapai 73,62 sesudah menggunakan pendekatan kontekstual. Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Menulis Karangan Eksposisi. PENDAHULUAN Pada hakekatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi oleh karena itu, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia secara lisan dan tulisan dengan baik dan benar. Menulis salah satu keterampilan berbahasa yang cukup kompleks. Dalam kegiatan menulis, sang penulis harus mampu menerapkan sejumlah keterampilan menulis, yaitu pada saat menuangkan ide penulis perlu menyajikan secara teratur, begitupula penggunaan kebahasaan seperti diksi, kata dan kalimat perlu disusun secara efektif. Diantara sejumlah keterampilan tersebut menjadi bukti betapa kompleksnya keterampilan menulis. Berdasarkan penelitian di SDN Batukarut II, ditemukan bahwa dalam menulis karangan sebagai siswa kelas V masih mengalami kesulitan. Agar penelitian terarah pada tujuan dan tidak menyimpang dari permasalahan, maka perlu batasan masalah. Oleh karena itu penulis membatasi permasalahan penelitian ini sebagai berikut : 1. Kemampuan menulis karangan eksposisi; 2 Penerapan pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis karangan eksposisi; 3. Hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan pendekatan kontekstual. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1) Apakah siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi di kelas V SDN Batukarut 2 dengan menggunakan pendekatan

kontekstual; 2) Apakah pendekatan kontekstual cukup efektif diterapkan pada pembelajaran menulis karangan eksposisi dikelas V SDN Batukarut 2? ; Apakah ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan kontekstual? Adapun tujuan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi melalui pendekatan kontekstual. 2. Mengetahui peningkatan karangan eksposisi siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual. 3. Mengetahui apakah penggunaan pendekatan-pendekatan kontekstual efektif diterapkan pada pembelajaran menulis karangan eksposisi. Setelah tujuan dirumuskan, peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bagi siswa dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pada umumnya dan menulis karangan eksposisi pada khususnya juga meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa dalam berfikir dan memperoleh pembelajaran menulis karangan eksposisi yang baik dan benar. Bagi guru memperkaya khasanah metode dan strategi dalam pembelajaran menulis karangan. Bagi penulis sendiri penelitian ini dapat memberikan pengalaman berfikir ilmiah melalui penulisan dan penyusunan skripsi, sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan dan menambah wawasan dalam bidang pendidikan khususnya bahasa Indonesia. Anggapan dasar yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dituntut tampil berbahasa, baik lisan maupun tulisan. 2. Meulis merupakan salah satu aspek untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. 3. Pendekatan kontekstua merupakan salah satu strategi pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar hipotesis berarti pendekatan yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan, kebenaran pendapat tersebut perlu diuji atau dibuktikan (Sudjana, 1991 : 37). Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan tadi, penulis merumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut : 1. Penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SDN Batukarut 2 dalam menulis karangan eksposisi. 2. Pendekatan kontekstual dapat berpengaruh terhadap efektifitas pembelajaran menulis karangan eksposisi bagi siswa. 3. Terhadap perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. KAJIAN TEORI DAN METODE Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (1999 : 297) yaitu kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yaitu menekankan pada penyediaan sumber belajar. Ada pula Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan uraian di atas dan pendapat para pakar, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses pembelajaran siswa pada kegiatan belajar mengajar yang terprogram sesuai dengan kurikulum yang berlaku dengan menggunakan teori yang sudah dirancang sehingga proses interaksi pun dapat berjalan dengan lancar. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian menulis, yaitu sebagai berikut : Henry Guntur Tarigan (1986 : 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/ gagasan dengan menggunakan bahas tulis sebagai media penyampai. M. Atar Semi (2007:14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro (1988 : 273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian menulis di atas adalah bahwa menulis merupakan kegiatan menuangkan ide/ gagasan, ke dalam wujud lambang tulisan secara terorganisir dan sistematis sehingga orang lain dapat membaca dan memahami bahasa yang ditulisnya. Menurut Hugo Hartig dalam Tarigan (1994 : 24), bahwa dalam kegiatan menulis terdapat berbagai tujuan yaitu sebagai berikut : a. Tujuan Penugasan b. Tujuan Altruistik c. Tujuan Persuasif d. Tujuan Pernyataan Diri e. Tujuan Kreatif f. Tujuan Pemecahan Masalah Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari tujuan menulis yaitu, tujuan penugasan, tujuan altruistik, tujuan persuasif, tujuan pernyataan diri, tujuan kreatif, dan tujuan pemecahan masalah. Menulis sangat bermanfaat dalam kehidupan kita sendiri maupun orang lain. Dengan menulis bisa mengingat peristiwa memikirkan solusinya, menggambarkan gagasan/ ide sehingga nantinya akan lebih aktif dan kreatif guna membuka alam pikiran kita untuk menghilangkan rasa stres yang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit. Tulisan ekspositori atau eksposisi adalah tulisan yang bersifat faktual, untuk menyalurkan informasi mengenai fakta-fakta penting di dunia (Tompkins, 2008 : 171). Untuk lebih jelasnya penulis akan mengemukakan pengertian karangan eksposisi menurut para ahli Karangan eksposisi yaitu karangan yang membahas/ menerangkan sesuatu. Membahas mengandung berbagi kagiatan seperti merumuskan, menguraikan, membandingkan, menghubungkan, menafsirkan, menilai, dan menyimpulkan (Rusyana 1986 : 29). Berdasarkan uraian diatas dan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan atau memaparkan sesuatu kepada pembaca mengenai mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi, melakukan sesuatu sehingga pembaca memiliki pemahaman mengenai sesuatu hal. Ciri karangan eksposisi itu menurut Keraf (1982 : 4) ciri-ciri nyata karangan ilmiah dapat dibedakan pada empat aspek, yaitu aspek tujuan, gaya bahasa, serta yang dikemukakan, dan kesimpulan untuk lebih jelasnya ciri-ciri karangan eksposisi adalah sebagai berikut: 1. Tujuan karangan eksposisi 2. Gaya bahasa karangan eksposisi 3. Fakta yang dikemukakan 4. Kesimpulan Pada umumnya karangan eksposisi sebagai bentuk tulisan mengandung tiga bagian yaitu pendahuluan, isi karangan eksposisi dan kesimpulan. Kesadaran perlunya pendekatan kontekstual dalam pembelajaran didasarkan adanya kenyataan bahwa sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfataannya dalam kehidupan nyata. Adapun yang melandasi pendekatan kontekstual adalah konstruktivisme yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Imam Mujahid, 2005 : 3). Berdasarkan beberapa pendapat tentang pendekatan kontekstual, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan menekankan kepada proses dunia nyata siswa dan menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi nyata sehingga mendorong siswa untuk

dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tujuh komponen pendekatan kontekstual dalam pembelajaran di kelas dapat dilakukan sebagai berikut ini. 1) Konstruktivisme (Contruktivism) Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosof) pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan yang dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit dan hasilnya diperluas menjadi konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. 2) Bertanya (Questioning) Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis pendekatan kontekstual dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk menggali informasi baik administrasi maupun akademis. 3) Menemukan (Inquiry) Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan dari hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil penemuan sendiri. 4) Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep ini menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat mendorong temannya yang lambat dan sebagainya. 5) Pemodelan (Modeling) Dalam sebuah pembelajaran selalu ada model yang bisa di tiru. Misalnya guru member modal tentang bagaimana cara belajar. Contohnya memberi contoh tentang materi yang akan diajarkan, misalnya contoh sebuah karangan. 6) Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berfikir apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang tentang apaapa yang sudah kita lakukan di masa lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru di terima. 7) Penilaian yang Sebenarnya (Authentic Assesment) Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh hasil menulis karangan eksposisi siswa kelas V SDN Batukarut 2 Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012. Menurut Arikunto (2006:131), Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penulis mengambil sampel seluruh hasil menulis karangan eksposisi siswa kelas V SDN Batukarut 2 sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 siswa lakilaki dan 20 siswa perempuan. Metode adalah cara yang teratur yang disusun secara sistematis dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. ( Surakhmad, 1998 : 13). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa apabila melakukan penelitian harus menggunakan metode yang tepat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan kepada metode penelitian maka teknik pengumpulan data yang dipilih sebagai berikut : 1. Studi Pustaka 2. Observasi 3. Uji Coba 4. Teknik Tes Data-data yang telah terkumpul berupa hasil tes menulis karangan eksposisi awal dan akhir diperiksa dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menyusun nilai/ skor untuk setiap aspek penilaian dalam menulis karangan eksposisi. 2. Menyusun data hasil pretest dan postes dalam daftar perolehan penilaian. 3. Hitung skor akhir baik untuk pretes maupun postes dengan menggunakan rumus Nilai Anak = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimum 4. Penghitungan data yang masuk

Instrument penelitian adalah sarana penelitian berupa tes untuk menyimpulkan data dan sebagai bahan pengolahan (Suharsini, 1998 ; 151). Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes menulis karangan eksposisi. Tes hasil belajar ini dapat diukur dalam kriteria dan penskoran sebagai berikut : Format Penilaian Karangan Eksposisi No Komponen Skala Nilai yang dinilai 1 2 3 4 5 Skor 1 Kesesuaian judul 5 dengan isi karangan 2 Bahasa karangan 5 3 Pengembangan 5 isi karangan 4 Ejaan 5 Jumlah 20 Arti Skala Nilai : 1 = Sangat kurang. 2 = Kurang, 3 = Cukup, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik Nilai = Jumlah skor perolehan x 100 % Skor Maksimum HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan kontekstual berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat saat penulis melakukan tes awal (pretes), nilai yang diperoleh yaitu 61,87 dan nilai rata-rata tes akhir (postes) yaitu 61,87 dan nilai rata-rata tes akhir (postes) yaitu 72,62. Ini berarti terdapat selisih nilai tes awal dan tes akhir adalah 10,75. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi. Hal ini dapat dibuktikan dari perolehan nilai menulis karangan eksposisi yang meningkat setelah menggunakan pendekatan kontekstual. Siswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan produktif. Siswa membangun pemahaman sendiri berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dialaminya. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti dkk. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. 2003. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. 2010. Johnson, Elaine B. CTL (Contexual Teaching & Learning). Bandung : Kaifa Learning. Keraf, G. Eksposisi. Jakarta : Gramedia. 1995. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bp. Dharma Bhakti. 2007. Tarigan, Henry Guntur. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. 1994. Zainurrahman. Menulis Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme). Bandung : Alfabeta, 2011.