TINJAUAN PUSTAKA. individu secara organic, neuromuscular, perceptual, kognitif, dan emosional dalam

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

A. TINJAUAN PUSTAKA. pentingnya adalah mendarat. Berdasarkan kutipan diatas dijelaskan sebagai berikut.

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan sepak takraw adalah permainan yang dilakukan di atas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu proses yang terjadi di dalam diri manusia seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA. di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi. berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, olahraga sepak takraw cukup diminati masyarakat baik dari kalangan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

permainan ini tidak sulit untuk dikembangkan di Indonesia.

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 1

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. jenis olahraga yang ada di dunia adalah sepak takraw.untuk sebagian kalangan

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

1. PENDAHULUAN. menghadapi persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi dewasa ini.

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR SEPAK SILA DENGAN BOLA MODIFIKASI DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS III - SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Zulia Rachim, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, oleh karena itu pendidikan harus ditanamkan kepada individu

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

ZANUAR BUDIANTO K

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan kesehatan secara umum bertujuan membantu siswa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

I. PENDAHULUAN. demikian pulah dengan pendidikan jasmani yang di ajarkan di sekolah-sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik siswa dalam beraktifitas untuk mendidik lebih mengedepankan pada

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan

Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan Belajar. sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

I. PENDAHULUAN. kebiasaan hidup sehat. Yang dipelajari dalam belajar gerak adalah pola-pola

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organic, neuromuscular, perceptual, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional (Kurikulum 2004:1). Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan, dan pembentukan watak (Abdul Ghofur, yang dikutip oleh Arma Abdullah dan Agus Munadji 1994:5). Pendidkan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. (Kurikulum 2004:1) B. Pengertian Pembelajaran Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi

lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan (Oemar Hamalik:2003). Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar yang menyatakan bahwa adalah memperoleh pengetahuan: belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan seterusnya. Sejalan dengan perumusan di atas, ada pula tafsiran lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dibandingkan dengan pengertian pertama, maka jelas tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaian (Oemar Hamalik:2003). Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antarindividu dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar. Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena semua hal. (Oemar Hamalik:2003) Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Guru berperan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang akan disajikan kepada siswa. (Husdarta dan Saputra 2002:2) Upaya yang guru lakukan ini dimaksudkan agar tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. Oleh karena itu, disamping guru harus menguasai materi pelajarannya guru juga

dituntut memiliki kesabaran dan kecintaan dalam memahami dan mengelola proses pembelajaran. Hal inilah yang menjadi kata kunci suksesnya proses belajar mengajar di sekolah. C. Gerak Dasar Keterampilan adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang berupa bakat atau kemampuan untuk melakukan sesuatu yang dapat menghasilkan, baik berupa gerak atau kerajinan yang dapat dimanfaatkan (www.yahoo.co.id, selasa 29 Juli 2008 21.30). Sedangkan keterampilan gerak adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang didapat melalui latihan. (Eddy Suparman 1996:61) Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan.keterampilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Pangrazi (1995) membagi tiga gerak dasar yang melekat pada individu, yaitu: 1) gerak lokomotor, 2) gerak non-lokomotor, 3) manipulative. Pangrazi (1995) mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau memproyeksikan tubuh ke atas, misalnya jalan, lompat, dan berguling. Gerak non-lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari tempatnya, misalnya membungkukkan badan, memutar badan, mendorong dan menarik. Sedangkan gerak manipulative adalah keterampilan memainkan suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun tangan atau bagian tubuh yang lain. Gerak manipulative ini bertujuan untuk mengkoordinasi mata kaki, mata tangan, misalnya melempar, menangkap, dan menendang. D. Keterampilan Dasar Dominan

Yang dimaksud dengan keterampilan dasar dominan (KDD) dalam sepak takraw adalah sejumlah keterampilan dasar yang dipandang paling menentukan untuk mendukung pencapaian keberhasilan dalam memainkan teknik-teknik dasar dalam sepak takraw. Penguasaan keterampilan pada setiap cabang olahraga berlandaskan pada penguasaan keterampilan dasar. Keterampilan dasar ini, secara umum terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu (1) keterampilan lokomotor, (2) keterampilan non lokomotor, dan (3) keterampilan manipulatif. Peragaan satu teknik dasar suatu cabang olahraga, seperti dalam sepak takraw misalnya, didukung oleh kombinasi beberapa keterampilan dasar. Karena itu untuk mampu memainkan sepak takraw dengan sukses, dalam pengertian mampu memperagakan teknik-tekniknya dengan baik, keterampilan dasar merupakan landasan yang harus dibina sejak awal. Rangkaian latihannya, secara bertahap dalam tata urut yang logis menuju pembelajaran teknik-teknik dasar sepak takraw. 1. Keterampilan Non Lokomotor Keterampilan non lokomotor adalah jenis keterampilan yang dilakukan dengan menggerakkan anggota badan yang melibatkan sendi dan otot dalam keadaan badan si pelaku menetap, statis, kaki tetap menumpu pada bidang tumpu atau tangan tetap berpegang pada pegangan. Yang termasuk ke dalam jenis gerakan non lokomotor adalah, berdiri tegak dengan salah satu kaki diangkat, keterampilan dasar ini termasuk kemampuan keseimbangan (balance). Makin tinggi titik berat badan dari bidang tumpu, makin labil keseimbangan seseorang. Makin kecil bidang tumpu juga makin labil posisi keseimbangan. Untuk dapat mempertahankan titik keseimbangan, seorang pemain berusaha merendahkan titik berat badannya dengan menekukkan sedikit lututnya. Keterampilan ini juga perlu didukung oleh kekuatan otot tungkai yang dipakai sebagai penumpu.

Karena gerakan teknik dasar sepak takraw yang dominan berupa menyepak bola anyaman dilakukan dengan salah satu kaki, maka kaki tumpu harus memiliki kekuatan otot yang memadai untuk mempertahankan keseimbangan. Tentu saja, bukan hanya satu kaki yang dilatih, sebaiknya kedua kaki, kanan dan kiri sama-sama dilatih walaupun dalam praktiknya satu kaki lebih dominan sesuai dengan kebiasaan seseorang. 2. Keterampilan Lokomotor Yang dimksud dengan keterampilan lokomotor adalah keterampilan untuk menggerakkan anggota badan dalam keadaan titik berat badan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Karena permainan sepak takraw berlangsung dalam sebuah petak lapangan datar dengan keterampilan dominan memainkan bola dengan kaki, maka bentuk keterampilan dasar dominan adalah : berpindah tempat berupa gerakan melangkah;lari beberapa langkah;melompat dengan kedua kaki (misal untuk menanduk bola dalam teknik serangan di atas jaring);melompat dengan satu kaki (misal ketika melakukan serangan akrobatik di depan jaring).keterampilan dasar dominan jenis lokomotor ini harus didukung oleh kekuatan dan kecepatan, dan bahkan power seperti untuk gerakan melompat. 3. Keterampilan Manipulatif Keterampilan manipulatif adalah keterampilan menggunakan anggota badan, tangan atau kaki, untuk mengontrol bola. Karena dalam sepak takraw, bola terutama dimainkan dengan kaki, tidak boleh dengan tangan, maka keterampilan manipulatif dominan adalah menyepak bola dengan kaki. Kaki berperan untuk memukul bola laiknya bermain bola voli (dengan tangan).

4. Kombinasi Keterampilan Dasar Keterampilan dasar itu tentunya tidak berdiri sendiri-sendiri. Dalam satu teknik dasar sepak takraw, misal sepak mula (servis), maka di situ dibutuhkan kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan (non-lokomotor) dan keterampilan manipulatif. Koordinasi anggota tubuh dibutuhkan untuk menampilkan gerak dengan (force) dan alur gerak (flow) yang selaras, terutama ayunan kaki penyepak. Kemampuan untuk mengantisipasi arah bola yang disajikan temannya juga sangat dibutuhkan, sehingga keterampilan dalam sepak takraw seperti pada fenomena PerspektifPerception-Action yang berbunyi: Perspektif ekologis memahami fenomena gerak berdasarkan efek lingkungan terhadap peragaan keterampilan. Menurut perspektif persepsi-aksi (perception-action) yang diteorikan oleh J.J Gibson (1979) bahwa ada hubungan yang erat antara sistem perseptual dan sistem motorik, dan keduanya itu terjadi pada hewan dan manusia. Karena itu, kita tidak dapat mempelajari masalah persepsi secara terpisah dengan fenomena gerak itu sendiri. Gibson menggunakan istilah ketersediaan kondisi lingkungan untuk menjelaskan fungsi objek lingkungan berupa ukuran dan bentuk dalam tata latar tertentu yang kemudian ditanggapi oleh seseorang. Sebuah bidang datar memberikan kesan kepada seseorang sebagai tempat duduk, dan tidak akan ada yang duduk di sebuah bidang yang miring, kecuali ditanggapi sebagai tempat bersandar. Teori ini berimplikasi terhadap praktik nyata bahwa seseorang mempersepsi objek lingkungannya dalam kaitannya dengan diri mereka, bukan dalam standar objektif. Dalam cabang olahraga yang memerlukan keterampilan manipulatif yang dominan, seperti sepak takraw, teori ini berimplikasi terhadap kemampuan pemain untuk membuat keputusan untuk menentukan tindakan (teknik yang tidak melanggar peraturan) berdasarkan persepsinya tentang daya, kecepatan, alur (lurus, melambung) bola yang datang dari teman seregu atau pemain lawan. (Sudrajat Prawirasaputra, 1999:19).. E. Hakekat Modifikasi

Secara harfiah modifikasi berarti perubahan, dan bila dikaitkan dengan gerakan maka dapat diartikan adanya perubahan cara melakukan gerak. Modifikasi diartikan sebagai perubahan dari keadaan lama menjadi keadaan baru. Perubahan itu dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan karakteristik semula (Lutan 1977). Pengertian tersebut mengandung makna bahwa dalam belajar ketrampilan gerak dasar servis sepak takraw pada peserta didik harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pengalaman gerak, fasilitas dan peralatan yang tersedia. Minimnya peralatan seharusnya bukan menjadi kendala guru dalam mengajar ketrampilan gerak dasar servis sepak takraw, karena peralatan untuk melakukan servis sepak takraw tersebut dapat dimodifikasi dari bahan-bahan yang sederhana dan dibentuk seperti peralatan yang sebenarnya sehingga cukup baik dan aman untuk diperkenalkan/mengajar tahap gerak dasar servis sepak takraw kepada peserta didik. 1. Modifikasi Bola Takraw Modifikasi dilakukan untuk meminimalisir kesulitan siswa dalam melakukan gerak dasar servis sepak takraw sekaligus untuk merangsang ketrampilan siswa tersebut. Modifikasi bola takraw dilakukan dengan menggunakan kumpulan limbah kertas yang dibentuk seperti bola kemudian dibungkus menggunakan plastik agar tidak mudah rusak, sehingga menjadi dwifungsi disamping dapat dibentuk sebagai bola modifikasi sekaligus membudayakan bersih-bersih. Dalam pembuatan bola modifikasi dibuat sedemikian rupa ukuran dan bentuknya menyerupai bola takraw yang sebenarnya.

2. Modifikasi Tinggi Net Modifikasi tingginya net adalah ukuran ketinggian pemasangan net yang direndahkan dari ketinggian pemasangan net sepak takraw yang standar, hal ini berfungsi untuk merangsang semangat siswa untuk melakukan servis sepak takraw karena tidak terlalu tinggi karena siswa kelas IV SD Negeri 2 Margamulya ketinggiannya masih sangat rendah. Untuk ketinggian net modifikasi ini diambil dari ketinggian rata-rata siswa kelas IV SD Negeri 2 margamulya yang setelah diadakan pengukuran tinggi badan rataratanya hanya 129,3 cm maka tinggi net modifikasinya adalah 125 cm dan ketinggian net standarnya adalah 152,5 cm. Disamping ketinggian net yang dimodifikasi ternyata netnyapun dimodifikasi kalau net sepak takraw yang standar terbuat dari pabrik dari benang dan kain maka net modifikasi terbuat dari tali plastik rafia saja. 3. Modifikasi Lapangan Modifikasi lapangan yang dimaksud adalah ukuran panjang dan lebarnya yang dikurangi, hal ini untuk menyesuaikan dengan kemampuan rata-rata siswa kelas IV SD Negeri 2 Margamulya. Modifikasi ini mengalami perubahan dari ukuran lapangan standar yang panjangnya 13,40 meter dan lebarnya 6,10 meter dimodifikasi menjadi panjang 8 meter dan lebar 4 meter. F. Pengertian Sepak Takraw Sepak takraw merupakan permainan yang mengakar di negara kita Indonesia seperti di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Khususnya di Sulawesi selatan sepak takraw dikenal dengan sebutan sepak raga yang juga sering disebut meraga/maddaga dari bahasa bugis siraga-raga yang artinya saling menghibur. Pada masa kerajaan dulu sepak takraw

digunakan untuk memeriahkan acara acara resmi misalnya pada penyambutan tamu agung, pesta panen dan pelantikan keluarga raja. Secara resmi permainan sepak takraw berkembang di Indonesia sejak tahun 1970, berawal dari kunjungan muhibah Singapura dan Malaysia. Berdasarkan intruksi Depdikbud tahun 1970 permainan sepak takraw berkembang di Sulawesi selatan, Sumatra utara, Sumatra barat dan Riau. Pada tahun 1971 secara resmi berdiri organisasi olah raga sepak takraw yang diberi nama PERSERASI.Dari empat pengda pada tahun 1980 berkembang menjadi 14 pengda bertepatan dengan diselenggarakannya kejurnas ke III. Namun sangat disayangkan hingga sekarang sepak takraw belum mencapai prestasi yang menggembirakan di tingkat aseanpun. Hampir disetiap negara di asia mengenal permainan sepak takraw meski dengan nama yang berbeda-beda. Sepak raga dikenal di Malaysia, Singapura, dan Brunai; Tkaraw di Thailand, Sipa di Filipina, Ching Loong di Myanmar, Rago di Indonesia dan Kator di Laos. Sepak takraw modern (juga dikenal sebagai bola volley tendang) mulai dipopulerkan di Malaysia dan sekarang menjadi olahraga nasional di Malaysia. Pada awalnya bola yang digunakan adalah bola dari anyaman rotan, namun sekarang bola dari anyaman plastik dengan alasan bola dari anyaman plastik lebih aman dan lebih tahan lama. (Armelia F 6;2008).