BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

BAB I MENGENAL PENILAIAN KURIKULUM 2013

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013

PERANGKAT PEMBELAJARAN BIMBINGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, dan sumber daya manusia (SDM). Untuk memenuhi hal tersebut

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABDUL ROHMAN, 2015 KORELASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP PENGUASAAN TEORI MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

KERANGKA DASAR KURIKULUM DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pemerintah kabupaten dan kota di

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat telah membawa konsekuensi bagi dunia pendidikan agar segera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan akan memenuhi kegagalan (Sanaky, 2010: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Citra Wulandari, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

PEDOMAN PERANAN GURU TIK DAN KKPI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

TJETJEP RONY BUDIMAN

I. PENDAHULUAN. cerdas, terbuka dan demokratis. Pendidikan memegang peran dalam. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa.

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

RASIONAL KURIKULUM 2013

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

Indonesia Kirim Guru ke Korea untuk Pelajari HOTS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan

MODEL LEADER CLASS SMA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP. Oleh : Duki Iskandar

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. para pastor paroki St. Albertus De Trapani Blimbing Malang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah berkembang sejak dahulu dan

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup. Pentingnya pendidikan di Indonesia tercermin dalam

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia menuju masyarakat yang madani dan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Sekolah Sejak 30 Juli 1966 SMP Negeri 61 berdiri sebagai sekolah pemerintah. Pada awalnya SMP Negeri 61 beralamat di Jalan Palmerah Utara. Bangunan yang digunakan adalah milik salah satu lembaga pendidikan swasta, seiring dengan perubahan serta kebijakan dari pemerintah, pada tahun 1981 SMP Negeri 61 berpindah ke Jalan Z Slipi dalam, Jakarta. Awalnya tempat untuk belajar mengajar para peserta didik berada di lantai 1 (satu) dan 2 (dua), tetapi pada tahun 1983 lingkungan belajar mengajar ditingkatkan menjadi 3 (tiga) lantai. Sampai dengan tahun 2011 terdapat sebanyak 13 kepala sekolah yang telah memimpin SMP Negeri 61 Jakarta. Kepala sekolah SMP Negeri 61 secara terus menerus menata SMP Negeri 61 berdasarkan delapan Standar Nasional Pendidikan atau SNP yang merupakan tujuan dari SMP Negeri 61 agar setiap pelajar siswa atau siswi dapat melanjutkan pendidikannya, sampai kejenjang Sekolah Mengenah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terbaik di Jakarta. 2.2 Lingkup dan Bidang Kegiatan Lingkup kegiatan SMP Negeri 61 adalah sebagai penyedia jasa bidang pendidikan, untuk semua golongan masyarakat yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama 10

11 2.2.1 Visi Sekolah Mempersiapkan para pesertadidik yang mandiri, bertakwa, dan memiliki kompetensi bersaing dengan deskripsi orientasi sebagai berikut: 1) Berbudi melayani kebutuhan kompetensi dengan dasar keimanan peserta didik (selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa). 2) Melayani kebutuhan kompetensi interaktif antara perserta didik dengan warga sesuai dengan norma dan harapan masyarakat (melaksanakan kegiatan hari-hari besar keagamaan dan hari besar bangsa Indonesia). 3) Melayani kebutuhan peserta didik agar bisa mengembangkan bakat dan minat melalui berbagai lomba kreativitas (mempersiapkan siswa untuk berkompetisi dalam sains dan teknologi). 4) Melayani kebutuhan psikologis peserta didik guna mengoptimalkan semua proses untuk menjadi generasi yang setia pada cita-cita dan memiliki kesetian pada negara. 5) Melayani kebutuhan kesehatan jasmani melalui pendayagunaan sarana dan prasarana olahraga. 6) Melayani kebutuhan proses hidup yang disiplin. 7) Melayani kebutuhan kompetensi akademik guna menumbuh kembangkan etos belajar yang tinggi melalui program pemberdayaan minat dan bakat. 8) Melayani kebutuhan sosial peserta didik melalui kegiatan kepedulian sosial.

12 9) Melayani kebutuhan penguatan komitmen menguasai ilmu teknologi. 2.2.2 Misi Sekolah 1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien guna meningkatkan kecerdasan spiritual dan pengetahuan. 2) Melaksanakan amanah dalam membina bakat dan kompetensi sains dan teknologi. 3) Melaksanakan amanah untuk menumbuh kembangkan etos belajar yang tinggi. 4) Melaksanakan amanah menyediakan saranadan prasarana pemenuhan kebutuhan psikologis dan sosial. 5) Melaksanakan amanah mengadakan kegiatan interaktif dan kreatif baik secara intrakurikuler maupun ekstakurikuler. 2.3 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat penting dalam keberhasilan perusahaan atau organisasi. Faktor utama keberhasilan dari SMP Negeri 61 Jakarta untuk tetap dapat meningkatkan kinerja adalah dengan memberdayakan sumber daya manusia yang ada di sekolah untuk dapat memenuhi visi dan misi sekolah sesuai yang diharapkan, dengan memberikan kontribusi yang baik terhadap para siswa dan siswi, dengan beranggotakan 48 staf pengajar yang sudah termasuk kepala dan wakil kepala sekolah serta 12 guru honorer, diharapkan dapat membantu mencapai visi dan misi dari sekolah.

13 2.4 Tantangan Sekolah 2.4.1 Tantangan Internal Tantangan internal sekolah adalah sekolah harus mampu memenuhi tuntutan pendidikan yang mengacu pada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan atau SNP yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan, sedangkan tantangan internal lainnya terkait dengan kesiapan sekolah dan menyediakan pendidikan bermutu untuk mengantisipasi perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif kategori anak-anak. Saat ini jumlah penduduk Indonesia yang tergolong usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia yang tergolong sudah tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas), maka tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana agar sumber daya manusia yang tergolong usia produktif kategori anak-anak tersebut dapat dipersiapkan untuk menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan. 2.4.2 Tantangan Eksternal Tantangan eksternal terkait dengan arus globalisasi dan berbagai faktor terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Era globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti

14 terbentuknya World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan lain yang terkait dengan perubahan kekuatan ekonomi di dunia, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mutu dan investasi di bidang pendidikan. Indonesia yang ikut serta dalam studi international Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga ikut menunjukkan, bahwa tingkat pencapaian putra dan putrid di Indonesia masih jauh dari menggembirakan dan laporan yang dikeluarkan oleh TIMSS dan PISA. Banyaknya materi uji atau bahan ujian pada TIMSS dan PISA yang belum disertakan dalam kurikulum belajar mengajar di Indonesia. 2.5 Kegiatan Fungsi Sekolah Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 61 Jakarta, maka kegiatan fungsi sekolah dari SMP Negeri 61 memiliki maksud dan tujuan : 1) Untuk meningkatkan hasil ujian nasional, maka sekolah mengadakan tes dalam bentun try out yang dilakukan secara berkala. 2) Untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris siswa atau siswi, maka sekolah mengadakan kelas khusus untuk bahasa inggris dan English day setiap hari selasa pagi. 3) Untuk meningkatkan prestasi siswa di bidang ekstrakulikuler sekolah, maka sekolah mengadakan latihan-latihan ekstrakulikuler di luar jam pelajaran sekolah.

15 4) Untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan, maka sekolah mengadakan kegiatan doa bersama setiap hari jumat pagi sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. 5) Untuk meningkatkan kebersihan, maka sekolah mengadakan kegiatan kerja baikti di hari jumat, di mana seluruh masyarakat sekolah ikut terlibat dalam kegiatan ini. 2.6 Struktur Organisasi Pada umumnya struktur organisasi untuk setiap Sekolah Negeri tingkat Pertama memiliki struktur oganisasi yang sama, begitu pula dengan struktur organisasi di SMP Negeri 61 juga, di mana terdapat 1 (satu) kepala sekolah dan 1 (satu) wakil kepala sekolah, dengan mempunyai hubungan yang langsung maupun tak langsung terhadap bawahannya. Berikut ditampilkan untuk Struktur Organisasi Sekolah di SMP Negeri 61 Jakarta.

16 KEPALA SEKOLAH WAKASEK KETUA KOMITE KAUR TU HUMAS KESISWAAN PENGENDALI MUTU KURIKULUM SARPRAS GURU BINA WALI KELAS GURU BK GURU MAPEL OSIS / SISWA Gambar II.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 61 Jakarta Sumber : Arsip SMP Negeri 61 Jakarta(2014)